Anda di halaman 1dari 4

LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 1, Januari 2022

P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277

Aktivitas Antioksidan Fraksi N-Heksan Dan Fraksi Kloroform Ekstrak


Etanol Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) Dengan Metode FRAP
(Ferric Reducing Antioxidant Power)

Nuning Nurhayati a,1, Fadilah Qonitaha,2*, Ahwana,3


aProgram Studi Farmasi, Fakultas Sains Teknologi dan Kesehatan, Universitas Sahid Surakarta, Jl. Adi Sucipto No. 154, Jajar, Laweyan,
Surakarta, Jawa Tengah 57144
1nuningnur76@gmail.com; 2fadilahqonitah@usahidsolo.ac.id*; 3ahwan@usahidsolo.ac.id

*korespondensi penulis
INFO ARTIKEL ABSTRAK
Diterima : Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menyeimbangkan ROS (reactive
24-01-2022 oxygen species) yang dapat menyebabkan penuaan kulit. Tubuh manusia secara
Direvisi : alamiah dapat menghasilkan antioksidan akan tetapi jumlahnya terbatas
28-01-2022 sehingga perlu antioksidan eksogen. Daun jeruk purut merupakan tanaman yang
Disetujui : mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan
28-01-2022 alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi n-
Kata kunci: heksan dan fraksi kloroform ekstrak etanol daun jeruk purut dengan metode
FRAP; FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Metode ekstraksi menggunakan
antioksidan; maserasi dengan pelarut etanol 96%. Fraksinasi menggunakan metode partisi
fraksi n-heksan; dilanjutkan uji aktivitas antioksidan dengan metode FRAP secara
fraksi kloroform; spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-heksan
daun jeruk purut. dan fraksi kloroform memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai EC50 masing-
masing sebesar (9870,36 ± 1,55) µg/mL dan (9713,30 ± 0,70) µg/mL.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi n-heksan dan fraksi
kloroform ekstrak etanol daun jeruk purut mempunyai aktivitas antioksidan
yang sangat lemah.
Key word: ABSTRACT
FRAP;
antioxidants; Antioxidants are compounds that can balance ROS (reactive oxygen species)
n-hexane fraction; which can cause skin aging. The human body can naturally produce antioxidants
chloroform fraction; but the amount is limited so it needs exogenous antioxidants. Kaffir lime leaves
lime leaves. are plants that contain phenolic and flavonoid compounds that have the
potential as antioxidants. This study aims to determine the antioxidant activity
of the n-hexane fraction and the chloroform fraction of ethanol extract of kaffir
lime leaves using the FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) method. The
extraction method uses maceration with 96% ethanol as solvent. Fractionation
using partition method followed by antioxidant activity test using FRAP
method by UV-Vis spectrophotometry. The results showed that the n-hexane
and the chloroform fractions had antioxidant activity with EC50 values of
(9870.36 ± 1.55) g/mL and (9713.30 ± 0.70) g/mL. Based on the results of
the study, it can be concluded that the n-hexane fraction and the chloroform
fraction of the ethanol extract of kaffir lime leaves had very weak antioxidant
activity.
This is an open access article under the CC–BY-SA license.

Pendahuluan dipengaruhi oleh salah satunya paparan sinar


Penuaan kulit dapat terjadi secara intrinsik matahari atau photoaging (Stojiljković et al., 2014).
maupun ekstrinsik. Penuaan kulit intrinsik terjadi Proses penuaan kulit tersebut dapat terjadi
secara alami seiring bertambahnya usia yang karena akumulasi dari stress oksidatif yang merusak
dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras, hormon dan sel kulit. Stess oksidatif dapat terjadi karena ketidak
sebagainya. Sedangkan penuaan kulit ekstrinsik dapat seimbangan antara ROS (reactive oxygen species)
dan antioksidan yang ada di dalam tubuh. ROS

84
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 1, Januari 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
(reactive oxygen species) merupakan senyawa Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
turunan oksigen sebagai pengoksidasi yang sangat adalah Daun jeruk purut (Citrus hystrix D.C),
reaktif. Jumlah ROS yang tinggi dapat aquades (pt. brataco), kloroform (CHCl3) (merk), n-
mengakibatkan terjadinya formasi peroksinitris heksan (merk), standar vitamin C, HCl , etanol 96
sehingga dapat terjadi kematian sel (Zuhria et al., % (medika), methanol pa, FeCl36H2O, buffer asetat,
2017). TPTZ dan FeSO4(besi II)sulfat.
Jumlah ROS yang tinggi didalam tubuh dapat Jalannya Penelitian
diseimbangkan oleh antioksidan endogen yang Penyiapan Sampel
seperti glutation, piruvat, dan lycopene. Akan tetapi Simplisia daun jeruk purut yang telah
jika antioksidan endogen tidak dapat diserbuk sebanyak 800 gr kemudian dimaserasi
menyeimbangkan ROS maka diperlukan antiokidan dengan menggunakan 4 liter etanol 96%. Campuran
eksogen yang berasal dari luar tubuh. Antioksidan didiamkan selama 3x24 jam, setelah itu disaring.
eksogen dapat diperoleh dari antiokidan sintetik Maserat hasil dari ekstraksi dievaporasi dengan
maupun antiokidan alami yang dapat bersumber dari rotary evaporatory pada suhu 60oC hingga
tanaman (Zuhria et al., 2017) mendapatkan ekstrak kental daun jeruk purut.
Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai Ekstrak etanol daun jeruk yang diperoleh kemudian
antioksidan adalah jeruk purut (Citrus hystrix D.C). dipartisis dengan corong pisah menggunakan pelarut
Daun jeruk purut banyak mengandung senyawa n-heksan dan kloroform sehingga diperoleh fraksi n-
metabolit sekunder seperti alkaloid polifenol, heksan dan fraksi kloroform (Qonitah & Ahwan,
d{okoferol, rninyak atsiri, tannin, steroid 2019).
triterpenoid, sitronelal, flavanoid sianidio, myricetin, Penentuan Aktivitas Antioksidan dengan Metode
peonidin, quercetin, luteolin, hesljeretin, apigenin, FRAP
dan isorhanrnetin (Qonitah et al., 2020). Senyawa Pembuatan Buffer Asetat
flavonoid yang terkandung dalam daun jeruk tersebut Buffer Asetat dengan pH 3,6 dibuat dari
dapat berperan aktif sebagai antioksidan (Abd. 0,775 gram natrium asetat trihidrat
Ghafar et al., 2010). (CH3COONa.3H2O) yang ditambahkan dengan 4
Penelitian yang dilakukan oleh Qonitah & mL asam asetat pekat dan dilarutkan dengan
Ahwan (2019) melaporkan bahwa fraksi kloroform aquadest hingga tepat 250 mL dalam labu takar
dan n-heksan ekstrak etanol daun jeruk purut (Samosir et al., 2012)
mempunyai aktivitas antioksidan dengan metode Pembuatan Larutan 10 mmol/L 2,4,6-tripyridil-
DPPH masing-masing dengan nilai IC50 sebesar striazine (TPTZ)
(302.91 ± 0.28) µg / mL dan (714,25±1,97)µg Sebanyak 31 mg TPTZ dilarutkan dalam 40
/mL. Sedangkan kandungan fenolik total masing- mmol/L HCl hingga tepat 10 mL. Larutan 40
masing fraksi tersebut masing-masing sebesar mmol/L dibuat dengan melarutkan 380µL HCl
4.73±0,33%b/b EAG dan (3,18 ± 0,31% b/b pekat dalam 100 mL aquades(Samosir et al., 2012).
EAG. Pembuatan Larutan 20 mmol/L FeCl36H2O
Berdasarkan informasi tersebut belum pernah Sebanyak 32,44 mg FeCl36H2O dilarutkan dengan
dilakukan uji aktivitas antioksidan fraksi kloroform buffer asetat dalam labu takar hingga tepat 10 mL
dan n-heksan daun jeruk purut dengan metode (Samosir et al., 2012)
FRAP. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan Pembuatan Reagen FRAP
penelitian untuk mengetahui perbedaan aktivitas Reagen FRAP dibuat dengan cara
antioksidan dari fraksi kloroform dan n-heksan mencampurkan 25 mL buffer asetat, 2,5 mL larutan
ekstrak etanol daun jeruk purut dengan TPTZ dan 2,5 larutan FeCl36H2O, lalu
menggunakan metode FRAP (Ferric Reducing ditambahkan aquadest hingga tepat 100 mL dalam
Antioxidant Power). labu takar (Samosir et al., 2012)
Pembuatan Larutan Standart FeSO4
Metode Larutan stok 1000 ppm FeSO4 dibuat dengan
Alat dan Bahan melarutkan 100 mg FeSO4 dalam 100 mL aquadest.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian Selanjutnya dibuat seri konsentrasi 100-1000
ini adalah seperangkat alat gelas (pyrex), neraca µmol/L (Samosir et al., 2012)
analitik (acys), mortir (lokal), pisau (lokal), kertas Uji Aktivitas Antioksidan
saring, corong buchner rotary evaporator vacuum Beberapa seri konsentrasi 100-1000 µmL yang
(bio base), corong pisah (pyrex), desikator, oven telah dibuat ditambah 3 mL FRAP dan etanol pa
(marnert) dan spektrofotometer UV-Vis (Genesys hingga 5,0mL. Campuran divortek 30 detik dan
10S). diinkubasi selama operating time (30 menit). Lalu

85
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 1, Januari 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
dibaca pada setiap panjang gelombang dalam kisaran Fraksi n-
9869,26 9871,46
9879 9870,36±
588-598 nm dengan menggunakan spektrofotometer heksan ,95 1,55
visible (Samosir et al., 2012) Fraksi 9713 9713,30±
9712,80 9708,62
Besarnya aktivitas antioksidan dinyatakan kloroform ,79 0,70
dalam EC50. yang perhitungnnya diperoleh dari data
absorbansi terhadap pengenceran seri konsentrasi Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa
Ferrous Sulfat (FeSO4) dan dicatat setara dengan µM fraksi n-heksan dan fraksi kloroform ekstrak etanol
Fe2+ (Karim et al., 2014) daun jeruk purut mempunyai aktivitas antioksidan
dengan masing-masing nilai EC50 sebesat
Hasil dan Pembahasan (9870,36±1,55) µg/mL dan (9713,30 ± 0,70)
Pada penelitian ini aktivitas antioksidan µg/mL Hal ini berarti bahwa konsentrasi efektif dari
fraksi n-heksan dan fraksi kloroform ekstrak etanol fraksi n-heksan dan fraksi kloroform yang diperlukan
daun jeruk purut ditentukan dengan metode FRAP. untuk mereduksi 0,5 mol Fe3+ menjadi Fe2+ masing-
Pemilihan metode tersebut karena prosedur kerjanya masing sebesar (9870,36±1,55) µg/mL dan
yang sederhana, murah, cepat tidak perlu alat khusus (9713,30 ± 0,70) µg/mL. Berdasar hasil tersebut
dalam menghitung total antioksidan serta reagen berarti bahwa kemampuan senyawa antioksidan yang
yang dipakai cukup sederhana (Maryam et al., 2016) ada dalam fraksi kloroform untuk mereduksi Fe3+
Pengujian aktivitas antioksidan dengan menjadi Fe2+ lebih besar daripada fraksi n-heksan
metode FRAP didasarkan pada kemampuan senyawa sehingga aktivitas antioksidan dari fraksi kloroform
antioksidan untuk mereduksi ion Fe3+ TPTZ lebih besar daripada fraksi n-heksan.
menjadi Fe2+ TPTZ yang ditandai dengan perubahan Aktivitas antioksidan yang dimiliki fraksi n-
warna biru intensif dalam suasana asam (Irma & heksan dan fraksi kloroform tersebut termasuk dalam
Suryanto, 2019). Metode FRAP digunakan untuk kategori aktivitas antioksidan sangat lemah karena
mengukur kekuatan senyawa antioksidan dalam nilai EC50nya >500 µg/mL. Suantu sampel
mereduksi Fe(III)-TPTZ menjadi Fe(II)-TPTZ dan mempunyai nilai EC50< 50 µg/mL maka aktivitas
terjadi perubahan warna dari kuning ke biru. TPTZ antioksidannya tergolong sangat kuat, EC50 50-100
sendiri merupakan colorants dan Fe(III) merupakan µg/mL tergolong kuat, EC50 101-250 µg/mL
radikal bebas. Pengujian aktivitas antioksidan dengan tergolong sedang, dan 250-500 µg/mL tergolong
metode FRAP dilakukan pada pH asam dengan lemah, >500 µg/mL tergolong sangat lemah,
pengukuran absorbansi pada panjang gelombang 593 semakin kecil nilai EC50 maka aktivitas antioksidan
nm (Boligon, 2014). semakin besar (Rosidah & Tjitraresmi, 2017).
Pada penelitian ini pengujian aktivitas Dalam penelitian ini fraksi n-heksan dan fraksi
antioksidan dilakukan pada panjang gelombang kloroform ekstrak etanol daun jeruk purut
maksimal 595 nm dengan spektrofotometer UV- mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih kecil jika
Vis. Selain itu absorbansi sampel juga diukur pada dibandingkan dengan pembanding vitamin C yang
OT (operating time) selama 30 menit untuk mempunyai aktivitas antioksidan sedang dengan nilai
mendapatkan absorbansi yang stabil. EC50 sebesar (134,89 ± 1,25) µg/mL. Berdasarkan
Besarnya aktivitas antioksidan pada sampel nilai EC50 dari pembanding vitamin C menunjukkan
ditentukan berdasarkan kurva baku FeSO4 dan bahwa untuk mereduksi 0,5 mol Fe3+ menjadi Fe2+,
diperoleh persamaan regresi linier y = 0,005x + vitamin C hanya membutuhkan konsentrasi sebesar
0,1609 dengan nilai R2 = 0,996. Selanjutnya data (134,89 ± 1,25) µg/mL. Hal ini berarti bahwa
absorbansi sampel dimasukkan ke persamaan kurva kemampuan vitamin C dalam mereduksi Fe3+
baku tersebut untuk mengetahui besarnya aktivitas menjadi Fe2+ paling besar dibandingkan fraksi n-
antioksidan. Besarnya aktivitas antioksidan dalam heksan dan fraksi kloroform.
penelitian ini diinterpretasikan dalam konsentrasi Dalam penelitian ini vitamin C digunakan
efektif pada 50% (EC50) dari nilai FRAP yaitu sebagai pembanding karena berfungsi sebagai
konsentrasi sampel yang diperlukan untuk mereduksi antioksidan sekunder yang menangkap radikal bebas
0,5 mol Fe3+ menjadi Fe2+(Karim et al., 2014). dan mencegah terjadinya reaksi berantai. Vitamin C
Tabel 1. Aktivitas antioksidan fraksi n-heksan dan fraksi mempunyai gugus hidroksi bebas yang bertindak
kloroform ekstrak etanol daun jeruk purut sebagai penangkap radikal bebas dan jika mempunyai
dengan metode FRAP gugus polihidroksi akan meningkatkan aktivitas
Rata-rata antioksidan (Maryam et al., 2016)
Nilai EC50 (µg/mL)
Sampel (µg/mL) Pada penelitian ini nilai EC50 fraksi
R1 R2 R3 kloroform lebih kecil daripada fraksi n-heksan, hal
136, 134,89 ± ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan dari
Vit C 133,75 134,68
23 1,25 fraksi kloroform lebih besar dari pada fraksi n-

86
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 1, Januari 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
heksan. Nilai EC50 berbanding terbalik dengan (2014). and Tyrosinase Inhibitory Activities
aktivitas antioksidan. Semakin kecil EC50 aktivitas of Cocoa Pod Extract. BMC Complementary
antioksidan semakin besar yang artinya konsentrasi and Alternative Medicine, 14(381), 1–13.
yang dibutuhkan untuk menghasilkan aktivitas Maryam, S., Baits, M., & Nadia, A. (2016). Pengaruh
antioksidan sebesar 50% semakin kecil Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
(Widyaningsih, 2010). Hasil tersebut sesuai dengan Kelor (Moringa oleifera Lam.) Menggunakan
penelitian Qonitah F ( 2019) yang menyatakan Metode FRAP. Jurnal Fitofarmaka Indonesia,
bahwa aktivitas antioksidan fraksi n-heksan dan 2(2), 115–118.
fraksi kloroform ekstrak etanol daun jeruk purut Qonitah, F., & Ahwan, A. (2019). Aktivitas
dengan metode DPPH memiliki nilai IC50 sebesar Antioksidan Dan Kandungan Fenolik Total
(714,25 ± 1,97) µg/mL dan (302,91 ± 0,28) Fraksi N-Heksan Dan Kloroform Daun Jeruk
µg/mL yang mana aktivitas antioksidan fraksi Purut (Citrus hystrix). Jurnal Ilmiah As-Syifaa,
kloroform lebih besar daripada fraksi n-heksan. 11(2), 99–102.
Adanya aktivitas antioksidan tersebut disebabkan Rosidah, & Tjitraresmi, A. (2017). Potensi Tanaman
kandungan fenolik dan flavonoid pada daun jeruk Melastomataceae Sebagai Antioksidan :
purut (Citrus hystrix D.C). Review. Farmaka, 16(1), 24–33.
Samosir, A. P., Runtuwene, M. R. J., & Citraningtyas,
Simpulan dan Saran G. (2012). Uji Aktivitas Antioksidan Dan
Fraksi n-heksan dan fraksi kloroform Total Flavonoid Pada Ekstrak Etanol Pinang
ekstrak etanol daun jeruk purut memiliki aktivitas Yaki ( Areca vestiaria). Jurnal MIPA Univ Sam
antioksidan yang sangat lemah dengan nilai EC50 Ratulangi, 1(2), 1–6.
masing-masing sebesar (9870,36 ± 1,55) µg/mL Stojiljković, D., Pavlović, D., & Arsić, I. (2014).
dan (9713,30 ± 0,70) µg/ml.L Oxidative stress, skin aging and antioxidant
therapy. Acta Facultatis Medicae Naissensis,
31(4), 207–217.
Daftar Pustaka
Widyaningsih, W. (2010). Uji aktivitas antioksidan
Abd Ghafar, M. F., Prasad, K. N., Weng, K. K., &
ekstrak etanol daun dewa (Gynura
Ismail, A. (2010). Flavonoid, hesperidine, total
procumbens) dengan metode DPPH (1,1-
phenolic contents and antioxidant activities
difenil-2-pikrilhidrazil). Prosiding Seminar
from Citrus species. African Journal of
Nasional Kosmetika Alami , 109–115.
Biotechnology, 9(3), 326–330.
Zuhria, K. H., Danimayostu, A. A., & Iswarin, S. J.
Boligon, A. A. (2014). Technical Evaluation of
(2017). Perbandingan Nilai Aktivitas
Antioxidant Activity. Medicinal Chemistry,
Antioksidan Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus
4(7), 517–522.
hystrix ) Dan Bentuk Liposomnya.Majalah
Fadilah Qonitah, Ahwan, Fridah Wahyu Safitri, R.
Kesehatan FKUB, 4(2), 59–68.
P. (2020). Penentuan Kandungan Fenolik
Total, Flavonoid Total Danaktivitas
Antioksidan Daun Jeruk Purut (Citrus
Hystrix). Journal of Pharmaceutical, Chemical
and Biological Sciences.
Irma, L., & Suryanto, E. (2019). Pengaruh Lama
Perendaman Terhadap Aktivitas Antioksidan
Dari Empulur Sagu Baruk (Arenga
microcharpha). Chemistry Progress, 9(1).
Karim, A. A., Azlan, A., Ismail, A., Hashim, P., Abd
Gani, S. S., Zainudin, B. H., & Abdullah, N. A.

87

Anda mungkin juga menyukai