Anda di halaman 1dari 7

Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kuersetin Ekstrak – Melanie, dkk

Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.11 No.2: 100-106, April 2023

Diterima: 13/09/2022, Direview: 19/12/2022, Diterbitkan: 30/04/2023

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN KUERSETIN EKSTRAK DAUN


DAN BATANG MELATI KOSTA

Antioxidant Activity and Quercetin Content of Costa Jasmine Leaves and Stem
Extract

Melanie Melanie*, Marchelina Welma Salenussa, Lydia Ninan Lestario

Departemen Kimia, Fakultak Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro No.52-60 Salatiga 50711 Jawa Tengah Indonesia
*Penulis Korespondensi, Email: elisabethmelani97@gmail.com

ABSTRAK

Melati kosta (Brunfelsia uniflora) adalah tanaman yang mengandung senyawa


antioksidan dan kuersetin sebagai penangkal radikal bebas untuk kanker. Beberapa bagian
seperti daun dan batang melati kosta diperkirakan memiliki aktivitas antioksidan dengan
adanya klorofil pada daun dan tanin pada batang. Pada penelitian akan meneliti (%)
penghambatan, IC50, dan kadar kuersetin yang dapat dipergunakan sebagai antioksidan
menggunakan metode maserasi bertingkat (KCKT). Proses awal menentukan panjang
gelombang dari spektrofotometer UV-VIS kemudian dilanjutkan dengan penentuan aktivitas
antioksidan dan kadar kuersetin. Hasil menunjukkan bahwa kadar kuersetin tanaman melati
kosta memiliki kandungan sebesar 0.18% pada daun melati kosta dan 0.017% pada batang
melati kosta. Pada penelitian ini tidak dapat menghasilkan IC50 untuk aktivitas antioksidannya
dari semua maserasi tetapi terdapat kandungan kuersetin sebesar 0.18% sehingga aktivitas
antioksidan pada batang dan tanaman melati kosta tidak dapat menangkal radikal bebas
dengan kadar IC50 > 500 ppm.

Kata Kunci: Brunfelsia uniflora, DPPH, Ekstrak Daun, Ekstrak Batang, KCKT, Kuersetin,.

ABSTRACT

Manaca (Brunfelsia uniflora) is a species of the flowering plant containing antioxidants


and quercetin that act as antidotes to free radicals for cancer. Some Manaca parts are
estimated to have antioxidant activity, identified through chlorophyll in the leaves and tannins
in the stems. This research examines the percentage of inhibition, IC50, and quercetin levels
qualified for antioxidants using the multi-level maceration method (HPLC). The process was
initiated by identifying the wavelength of the UV-VIS spectrophotometer to identify the
antioxidant activity and quercetin level. The results reveal that the quercetin level in Manaca
is 0.18% found in the leaves and 0.017% in the stems. In contrast, the research indicated that
Manaca has only 0.18% quercetin and cannot generate IC50. It can be concluded that the
antioxidant activity in Manaca’s plants and stems cannot prevent the effects of free radicals
with IC50 levels > 500 ppm.

Keywords: DPPH, HPLC, Leaves extracts, Manaca, Quercetin, Stems extracts

PENDAHULUAN

Antioksidan merupakan suatu komponen yang terkandung dalam tubuh makhluk hidup
yang berfungsi sebagai pelindung terhadap oksidasi radikal bebas (Ekowati & Hanifah, 2016).
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh radiasi dari radikal bebas adalah kerusakan

100
Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kuersetin Ekstrak – Melanie, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.11 No.2: 100-106, April 2023

peroksidasi dari lipid yang menyebabkan terbentuknya racun dan infeksi yang ditemukan
apabila mengalami kekurangan vitamin e dalam tubuh.
Kuersetin merupakan salah satu antioksidan berupa flavonoid yang dapat ditemukan
dalam buah-buahan, sayuran dan minuman. Kuersetin yang merupakan salah satu
antioksidan dapat dimanfaatkan sebagai terapi anti-kanker dan penyakit jantung (Russo et al.,
2012). Aktivitas antioksidan dapat ditemukan khususnya dalam daun, batang dan akar dari
tanaman. Daun dan batang melati kosta dipilih karena diperkirakan memiliki aktivitas
antioksidan kuat dengan adanya klorofil pada daun dan tanin pada batang (Jorge et al., 2017).
Beberapa penelitian melaporkan kadar antioksidan pada akar dari Brunfelsia uniflora
menunjukkan hasil yang cukup rendah tetapi menghasilkan kadar antimikroba yang tinggi
(Silva et al., 2017).
Genus Brunfelsia secara tradisional digunakan dalam pengobatan populer masyarakat
Amerika, terutama di wilayah Amazon karena efek obatnya yang berbeda dan bervariasi
seperti halusinogen, antiinflamasi (Castioni & Kapetanidis, 1996; Filipowicz & Renner, 2012),
antibakteri, dan efek antijamur (Regum et al., 2007). Daun dari genus Brunfelsia dimanfaatkan
sebagai obat anti-rematik, anti-sifilis, diuretik, emetik dan laksatif (Jorge et al., 2017). Selain
itu melati kosta mengandung 21% (E-E)-geranyllinalool, 10.4% Docosanoic acid hexyl ester,
6.2% Tetracosanoic acid isoamyl ester dan sisanya 3.9% (E)-nerolidol, 0.2% Dodecyl
acrylate, 0.5% (2E,6Z)-farnesal, 0.5% Hexadecanoic acid, 0.1% Tricosane, 0.4%
Pentacosane, 0.5% 1,3-dihydroxy propan-2-yl hexadecanoate, 0.2% Eicosanoic acid isoamyl
ester, 0.3% Phenyl palmitate, 0.8% l-tetracosanol, 1.3% Heptacosane, 0.8% Octadecanoic
acid, 2,3-dihydroxypropyl ester, 0.2% Eicosanoic acid, hexyl ester, 0.3% Octacosane, 0.1%
Hexacosyl acetate, 2.3% Docosanoic acid, isoamyl ester, 4.9% Nonacosane, 0.4%
Eicosanoic acid phenylmethyl ester, 5.5% Tetracosanoic acid isoamyl ester, 0.4% Tricosanoic
acid hexyl ester, 4.8% Untriacontane, 1.2% Docosanoic acid octyl ester, 2.5% Docosanoic
acid phenylmethyl ester, 0.8% Hexacosanoic acid isoamyl ester, 0.7% Tetracosanoic acid 3-
methylhexyl ester, 1.7% Tricosanoic acid phenylmethyl ester, 0.6% Tetracosanoic acid octyl
ester, 2.3% Hexacosanoic acid hexyl ester, 4.6% Tetracosanoic acid phenylmethyl ester,
3.5% Tritriacontane, 1.7% Octacosanoic acid octyl ester, 3.1% Hexacosanoic acid hexyl ester,
0.5% Pentacosanoic acid phenylmethyl ester, 0.9% Octacosanoic acid octyl ester, 0.9%
Tricontanoic acid hexyl ester, 0.3% Tricontanoic acid octyl ester (Thiesen et al., 2017).
Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah menentukan aktivitas antioksidan dan
kadar kuersetin dari ekstrak daun dan batang tanaman melati kosta (Brunfelsia uniflora) yang
dapat diimplementasikan sebagai terapi anti-kanker dan penyakit jantung.

BAHAN DAN METODE

Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: batang dan daun tumbuhan melati
kosta (Brunfelsia uniflora), DPPH (sigma-aldrich, USA), etanol 70% (Merck, Germany), etanol
teknis 90% (Merck, Germany),dan akuades.

Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah spektrofotometer UV-Vis Optizen, HPLC
dan alat gelas.

Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif kemudian hasil penelitian
disusun dalam bentuk grafik untuk mempermudah interpretasi data.

Tahapan Penelitian
Tanaman melati kosta yang digunakan adalah bagian batang dan daun tanaman
melati kosta. Setelah itu dilakukan ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70%
menggunakan metode maserasi bertingkat. Ekstrak etanol selanjutnya dilakukan uji aktivitas
antioksidan memakai metode DPPH dan uji kuersetin. Hasil uji akan dianalisis untuk
mengetahui nilai IC50.
101
Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kuersetin Ekstrak – Melanie, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.11 No.2: 100-106, April 2023

Metode
Pengambilan dan Persiapan Sampel
Sampel yang digunakan adalah daun dan batang tanaman melati kosta yang diperoleh
dari kebun di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga (450-825 meter dpl). Sampel yang
digunakan adalah sampel kering. Sampel kering dihaluskan dengan blender lalu disaring
dengan ayakan 65 mesh untuk mendapatkan serbuknya.

Pengukuran kadar air (Ekowati & Hanifah, 2016)


Penetapan kadar air serbuk menggunakan alat moisture balance. Sebanyak 0,5 – 1 g
sampel serbuk batang dan daun tanaman melati kosta dimasukkan ke dalam alat moisture
balance (Ohaus MB 25, USA), ditunggu sampai alat menunjukkan hasil kadar air dalam
satuan persen.

Ekstraksi Sampel (Silva et al., 2017)


Sebanyak 6 g sampel dimaserasi dengan 120 mL etanol 70% dan digenapkan menjadi
250 mL etanol 70% dalam Erlenmeyer 500 mL. Setelah itu larutan disaring dengan kertas
saring untuk memisahkan ampas dan filtratnya. Ekstrak kemudian disimpan pada suhu ruang.

Penentuan Panjang Gelombang Maksimum (Silva et al., 2017)


Dari konsentrasi sampel baku yaitu ekstrak tanaman melati kosta sebesar 18146 ppm
dipipet 0.1 ml dimasukkan tabung reaksi dan ditambahkan DPPH sebanyak 3 mL. Kemudian
diukur kisaran panjang gelombang optimum.

Pengukuran Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH (Hidayati et al., 2017)


Variasi konsentrasi dibuat dengan skala 100 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 5000 ppm,
10000 ppm dan 20000 ppm. Sebanyak 300 µl masing-masing ekstrak etanol (kering dan
basah) ditambahkan dengan 3.9 mL larutan DPPH kemudian divortex dan didiamkan selama
15 menit. Absorbansinya diukur pada panjang gelombang optimum dengan menggunakan
spektrofotometer UV-VIS. Aktivitas penangkal radikal bebas atau penghambatan dihitung
sebagai presentase berkurangnya warna DPPH dengan menggunakan persamaan 1 seperti
berikut:
𝐴 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−(𝐴𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙−𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛)
% Penghambatan = 𝐴𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜
× 100% (1)
Dari nilai persen penghambatan yang diperoleh, dibuat kurva antara persen
penghambatan terhadap konsentrasi larutan uji. Dari persamaan regresi linear tersebut dapat
ditentukan nilai IC50, yaitu konsentrasi penghambatan larutan uji yang mampu menangkal 50%
radikal bebas.

Penentuan Kadar Kuersetin (Budiarti & Gandjar, 2011)


Penentuan kadar kuersetin mengunakan HPLC dengan fase gerak, yaitu H2O : ACN :
perbandingan 55:45, H3PO4 0.1% isocractic. Analisis sampel dengan HPLC menggunakan
kolom Eurosphere C-18 (250 x 4,6 mm, 5 µm), volume injeksi 20 µL, kecepatan alir 1
mL/menit, dan detektor UV pada λ 370 nm.

Prosedur Analisis
Analisis data untuk menentukan nilai IC50 menggunakan Microsoft Excell 2010
(Hidayati et al., 2017). Berikut adalah perhitungan nilai IC50 aktivitas antioksidan :
a. Perhitungan Konsentrasi Sampel Baku (C) : 𝑚
𝑉
b. Perhitungan Konsentrasi : 𝑉1 × 𝑀1 = 𝑉2 × 𝑀2
𝐴 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−(𝐴𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙−𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛)
c. % Inhibisi : 𝐴𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜
× 100%
d. IC50 dari persamaan regresi y : ax + b, dapat diperoleh nilai IC50 = 50 – b.a.
e. Analisis kuersetin dilakukan dengan menyamakan hasil absorbansi dengan kontrol
(sampel baku).

102
Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kuersetin Ekstrak – Melanie, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.11 No.2: 100-106, April 2023
HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktivitas Antioksidan
Pengukuran aktivitas antioksidan dari daun dan batang tanaman melati kosta
(Brunfelsia uniflora) menggunakan metode DPPH (1,1,-diphenyl-2-picrylhidrazil) dan
dimaserasi secara bertingkat yaitu 2 kali dengan etanol 70%. Pemilihan pelarut etanol
disebabkan karena beberapa faktor yaitu pada pengujian aktivitas antioksidan senyawa
DPPH ditangkap oleh senyawa antioksidan yang melepas radikal hidrogen sehingga
membentuk DPPH-H tereduksi. DPPH yang menerima elektron atau radikal hidrogen akan
membentuk diamagnetik yang stabil (Armala, 2009). DPPH adalah suatu radikal stabil yang
dapat bereaksi dengan radikal lain membentuk suatu senyawa yang stabil atau bereaksi
dengan atom hidrogen membentuk DPPH tereduksi (DPPH).
Metode DPPH (1,1-diphenil-2-pikrilhidrazil) digunakan secara luas untuk menguji
kemampuan senyawa yang berperan sebagai pendonor elektron atau hidrogen. Metode
DPPH mengukur semua komponen antioksidan, baik yang larut dalam lemak ataupun dalam
air (Prakash, 2001). Hasil data uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun dan batang
tanaman melati kosta ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Hasil Uji Antioksidan Pada Ekstrak Etanol Daun Tumbuhan Melati kosta (Brunfelsia
Uniflora).

Konsentrasi Rata-Rata %
Nilai Absorbansi % Penghambatan
sampel (ppm) Penghambatan
Maserasi I
453.80 0.67 1.89
907.60 0.63 9.81 10.49
181.52 0.57 19.77
Maserasi II
453.80 0.68 2.05
453.80 0.68 2.64 2.88
181.52 0.66 3.95
Maserasi III
907.60 0.70 -2.93
453.80 0.69 -0.88 0.487
181.52 0.66 5.27

Mekanisme netralisasi DPPH adalah flavonoid akan memprotonasi DPPH sehingga


DPPH tidak dalam bentuk radikal lagi, tetapi flavonoid yang membuat radikal karena
kehilangan atom hidrogen sehingga flavonoid akan membentuk radikal tetapi radikal dari
senyawa antioksidan lebih stabil dibandingkan dari senyawa radikal lain (Wijaya et al., 2015).
Berdasarkan hasil (%) persen penghambatan dari data diatas dapat dihasilkan nilai IC50 dari
aktivitas antioksidan. Hasil analisis regresi linier hubungan antara konsentrasi ekstrak etanol
daun dengan (%) persen penghambatan diperoleh persamaan regresi, berdasarkan hasil
Tabel 3 dan Tabel 4 dari persamaan regresi linier kemudian dapat menentukan harga IC50.

103
Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kuersetin Ekstrak – Melanie, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.11 No.2: 100-106, April 2023

Tabel 2. Hasil Uji Antioksidan Pada Ekstrak Etanol Batang Tumbuhan Melati kosta
(Brunfelsia Uniflora)

Konsentrasi Rata-Rata %
Nilai Absorbansi % Penghambatan
sampel (ppm) Penghambatanan
Maserasi I
463.60 0.67 36.49
463.60 0.63 38.67 38.41
927.20 0.57 40.06
Maserasi II
463.60 0.68 38.77
927.20 0.68 39.86 40.41
463.60 0.66 41.79
Maserasi III
927.20 0.70 43.92
463.60 0.69 44.71 44.88
185.44 0.66 46.00

Tabel 3. Perhitungan IC50 Pada Ekstrak Etanol Daun Tumbuhan Melati kosta (Brunfelsia
Uniflora)

Sampel Persamaan Linier IC50


y = 0.001x + 1.1694
Maserasi I 4883.06
R² = 0.9974
y = 0.0001x + 2.0724
Maserasi II 4792.76
R² = 0.9926
y = 0.0005x - 3.2014
Maserasi III 1064.02
R² = 0.9983

Tabel 4. Perhitungan IC50 Pada Ekstrak Etanol Batang Tumbuhan Melati kosta (Brunfelsia
Uniflora)

Sampel Persamaan Linier IC50


Maserasi I y = 0.0004x + 36.483, R² = 0.9758 33792.5
Maserasi II y = 0.0006x + 38.843, R² = 0.9325 1859.50
Maserasi III y = 0.0001x + 44.039, R² = 0.9785 5961

Berdasarkan kurva baku didapatkan persamaan regresi linier dari daun dari tiap tiap
maserasi. Nilai (IC50) pada Tabel 3 dan Tabel 4 dapat dilihat kekuatan aktivitas
antioksidan(IC50) ekstrak etanol daun tumbuhan melati kosta (Brunfelsia Uniflora). Menurut
Jun et al., (2003) tingkat kekuatan antioksidan adalah kuat (IC50 < 50), aktif (IC50 50-100 ppm),
sedang lemah (IC50 250-500 ppm), dan tidak aktif (IC50 >500 ppm). Berdasarkan Tabel 3 dan
Tabel 4 nilai IC50 maka kekuatan aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun dan batang
tumbuhan melati kosta (Brunfelsia Uniflora) termasuk tidak aktif. Penelitian ini sejalan dengan
Silva et al., (2017) yang menunjukkan kandungan antioksidan pada akar juga sangat rendah
yaitu 254 µg/mL yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan lemah. Selain itu, penelitian
.Beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya aktivitas antioksidan diantaranya
adalah sifatnya yang mudah rusak bila terpapar oksigen, cahaya, suhu tinggi, dan
pengeringan (Hidayati et al., 2017). Selain itu kandungan pada tanaman juga mempengaruhi
aktivitas antioksidan tanaman karena kandungan mikrobakteri juga menandakan keadaan
tanaman tersebut seperti kondisi tanaman (umur, kondisi tanah, infeksi virus, dan udara)
(Silva et al., 2017).

104
Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kuersetin Ekstrak – Melanie, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.11 No.2: 100-106, April 2023

Penentuan kadar kuersetin


Kuersetin adalah salah satu flavonoid dimana merupakan metabolit sekunder esensial
yang disintesis di hampir semua bagian tanaman di bawah keadaan lingkungan tanaman yang
berbeda. Pada penentuan kadar kuersetin, beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya kadar kuersetin yaitu ketersediaan nutrisi dan air serta salinitas pada tanaman.
Apabila dilihat maka kadar kuersetin yang dihasilkan pada ekstraksi etanol daun cukup rendah
hanya sebesar 0.18% sedangkan ekstrak etanol batang yaitu 0.017%.

Tabel 5. Perhitungan Kadar Kuersetin Ekstrak Etanol Daun dan Batang Tumbuhan Melati
kosta(Brunfelsia Uniflora)

Sampel ESTD Pengenceran Perhitungan


Concentration
𝝁𝒈
( ⁄𝒎𝑳)
𝜇𝑔
3.951 ⁄𝑚𝐿×10 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛×250 𝑚𝐿
Daun 3.95 10 5.5632 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
× 10−6 × 100% = 0.18
𝜇𝑔
3.920 ⁄𝑚𝐿×10 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛×250 𝑚𝐿
Batang 3.92 10 × 10−6 × 100% = 0.017
5.5632 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

Penelitian ini menunjukkan rendahnya kandungan kuersetin pada batang dan daun
tanaman melati kosta (brunfelsia uniflora) sejalan dengan penelitian Silva et al., (2017)
menyatakan bahwa rendahnya kandungan kuersetin dari akar tanaman melati kosta
disebabkan karena rendahnya kandungan antibakteri pada batang. Korelasi dari antibakteri
pada batang dengan kuersetin adalah apabila batang dari suatu tanaman terjangkiti bakteri
maka pertumbuhan dari tanaman tersebut terhambat sehingga kandungan seperti flavonoid
akan rendah disebabkan karena metabolit sekunder dihasilkan dari keadaan tanaman yang
optimal dari segi gizi dan nutrisi.

SIMPULAN

Aktivitas antioksidan tertinggi pada ekstrak daun ada pada Maserasi I, diikuti Maserasi
III, dan Maserasi II. Aktivitas antioksidan tertinggi pada ekstrak batang pada Maserasi III,
diikuti Maserasi II, dan Maserasi I. Kadar kuersetin pada daun dan batang tanaman melati
kosta memiliki kandungan sebesar 0.18% pada daun dan 0.017% berturut turut. Berdasarkan
hasil penelitian, dapat dikembangkan metode untuk mengoptimalkan kandungan kuersetin
yang berpotensi untuk dikembangkan dan diaplikasikan untuk perlindungan terhadap
berbagai penyakit seperti osteoporosis, kanker paru-paru, dan penyakit kardiovaskular.

DAFTAR PUSTAKA

Armala, M. M. (2009). Daya Antioksidan Fraksi Air Ekstrak Herba Kenikir (Cosmos caudatus
H.B.K) dan Profil KLT. Skripsi, 39, Fakultas Farmasi. Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta.
Budiarti, A. (Aqnes), & Gandjar, I. G. (Ibnu). (2011). Optimasi Fase Gerak Pada Analisis
Campuran Ciprofloxacin Hcl Dan Metronidazol Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi. Jurnal Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik, 36–41.
https://doi.org/10.31942/JIFFK.V0I0.377
Castioni, P., & Kapetanidis, I. (1996). Volatile constituents from Brunfelsia grandiflora ssp.
grandiflora: Qualitative analysis by GC-MS. Scientia Pharmaceutica, 64(1), 83–91.
Ekowati, D., & Hanifah, I. R. (2016). Potensi Tongkol Jagung (Zea Mays L.) Sebagai
Sunscreen Dalam Sediaan Hand Body Lotion. 2(2), 198–207.
Filipowicz, N., & Renner, S. S. (2012). Brunfelsia (Solanaceae): A genus evenly divided
between South America and radiations on Cuba and other Antillean islands. Molecular
Phylogenetics and Evolution, 64(1), 1–11. https://doi.org/10.1016/j.ympev.2012.02.026
Hidayati, J. R., Ridlo, A., & Pramesti, R. (2017). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rumput Laut

105
Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kuersetin Ekstrak – Melanie, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.11 No.2: 100-106, April 2023

Padina sp. Dari Perairan Bandengan Jepara Dengan Metode Transfer Elektron. Buletin
Oseanografi Marina, 6(1), 46–52. https://doi.org/10.14710/BULOMA.V6I1.15742
Jorge, L. F., Meniqueti, A. B., Silva, R. F., Santos, K. A., Da Silva, E. A., Gonçalves, J. E., De
Rezende, C. M., Colauto, N. B., Gazim, Z. C., & Linde, G. A. (2017). Antioxidant activity
and chemical composition of oleoresin from leaves and flowers of Brunfelsia uniflora.
Genetics and Molecular Research : GMR, 16(3). https://doi.org/10.4238/GMR16039714
Jun, M., Fu, H. Y., Hong, J., Wan, X., Yang, C. S., & Ho, C. T. (2003). Comparison of
Antioxidant Activities of Isoflavones from Kudzu Root (Pueraria lobata Ohwi). Journal of
Food Science, 68(6), 2117–2122. https://doi.org/10.1111/J.1365-2621.2003.TB07029.X
Prakash, A. (2001). Antioxidant Activity. Medallion Laboratories-Analytical Progress. 19(2), 1-
4.
Regum, R., Rahman, M. S., Chowdhury, A. M. S., & Rashid, M. A. (2007). Preliminary
Antimicrobial Activity and Cytotoxicity of Brunfelsia latifolia. Dhaka University Journal of
Pharmaceutical Sciences, 6(1), 65–67. https://doi.org/10.3329/DUJPS.V6I1.348
Russo, M., Spagnuolo, C., Tedesco, I., Bilotto, S., & Russo, G. L. (2012). The flavonoid
quercetin in disease prevention and therapy: facts and fancies. Biochemical
Pharmacology, 83(1), 6–15. https://doi.org/10.1016/J.BCP.2011.08.010
Silva, L. I. Da, Karuppusamy, A., Miyajima, F., Violante, I. M. P., Bieski, I. G. C., Balogun, S.
O., & Martins, D. T. D. O. (2017). Antimicrobial And Antioxidant Activities Of Selected
Plants Used By Populations From Juruena Valley, Legal Amazon, Brazil. International
Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 9(5), 179–191.
https://doi.org/10.22159/IJPPS.2017V9I5.17086
Thiesen, L. C. T., Sugauara, E. Y. Y., Tešević, V., Glamočlija, J., Soković, M., Gonçalves, J. E.,
Gazim, Z. C., Linde, G. A., & Colauto, N. B. (2017). Antimicrobial activity and chemical
composition of Brunfelsia uniflora flower oleoresin extracted by supercritical carbon
dioxide. Genetics and Molecular Research, 16(2). https://doi.org/10.4238/gmr16029548
Wijaya, D., Yanti, P. P., A, R. S., Rizal, M., & A, R. S. (2015). Screening Fitokimia dan Aktivitas
Antioksidan Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes). Jurnal Kimia VALENSI, 65–69.
https://doi.org/10.15408/JKV.V0I0.4965

106

Anda mungkin juga menyukai