Anda di halaman 1dari 7

Herbal Medicine Journal

e-ISSN 2621-2625
Volume 3 Nomor 2 : Agustus 2020

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Andaliman


(Zanthixylum acanthopodium DC.)Dengan Metode DPPH

Mahral Effendi S*
1Program Studi Sarjana Farmasi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Senior Medan, Medan


mahraleffendi@gmail.com

ABSTRACT
Andaliman fruit (Zanthixylum acanthopodium DC) is known to have benefits for treating intestinal
tracts, treating nausea, asthma, anti-cancer, antioxidants, high blood pressure, and canker sores. The purpose
of this study was to determine whether andaliman fruit has antioxidant activity with the DPPH method. The
method used in this research is an experimental method, with the stages of collecting plant material,
identifying samples, making simplicia, making reagents, characteristics of simplicia, screening
phytochemicals, making extracts from andaliman fruit, preparing tools, testing the antioxidant activity of
andaliman fruit extracts with the DPPH method. The antioxidant activity test used the DPPH method and
then made a control solution and a Vitamin C solution. In this study, the DPPH solution produced a
maximum wavelength of 517 nm. The results obtained showed that andaliman fruit extract had very weak
antioxidant activity seen from the IC50 value, which was at a concentration of 239.061 ppm. The results of
the phytochemical screening of Andaliman fruit contain secondary metabolites, namely alkaloids, flavonoids,
saponins, steroids, glycosides.
Keywords : Extract, andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC), Antioxidant

ABSTRAK
Buah andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC) diketahui mempunyai manfaat untuk
mengobati urus-urus, mengobati mual, asma, anti kanker, antioksidan, tekanan darah tinggi, dan
sariawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah buah andaliman
mempunyai aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Metode yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah metode eksperimental, dengan tahap pengumpulan bahan tumbuhan, identifikasi
sampel, pembuatan simplisia, pembuatan pereaksi, karakteristik simplisia, skrining fitokimia,
pembuatan ekstrak dari buah andaliman , penyiapan alat-alat, pengujian aktivitas antioksidan dari
ekstrak buah andaliman dengan metode DPPH. Uji aktivitas antioksidan mengunakan metode
DPPH lalu dibuat larutan kontrol dan larutan Vitamin C. Pada penelitian yang dilakukan larutan
DPPH menghasilkan panjang gelombang maksimum 517 nm. Hasil yang diperoleh menunjukkan
ekstrak buah andaliman memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah dilihat dari nilai IC50
yaitu berada pada konsentrasi 239,061 ppm. Hasil skrining fitokimia buah andaliman mempunyai
kandungan metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, glikosida.
Kata kunci : Ekstrak, andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC), Antioksidan

PENDAHULUAN

Tumbuhan obat adalah tumbuhan (Dalimartha, 1999). Bagian tumbuhan yang


yang salah satu atau seluruh bagian pada dimaksud adalah daun, buah, bunga, akar,
tumbuhan tersebut mengandung zat aktif rimpang, batang (kulit) dan getah (resin). Ada
yang berkhasiat bagi kesehatan yang dapat dua cara membuat ramuan obat dari
dimanfaatkan sebagai penyembuh penyakit tumbuhan yaitu dengan cara direbus dan

Program Studi Sarjana Farmasi


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Senior Medan
30
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC.) Dengan
Metode DPPH

ditumbuk (diperas). Sementara itu, sebagai terapi ajuvan pada penyakit, sebagai
penggunaan ramuan obat ada tiga cara yaitu propilaksis terhadap suatu penyakit, sebagai
diminum, ditempelkan, atau dibasuhkan suplemen untuk meningkatkan daya tahan
dengan air pencuci. Penggunaan dengan cara tubuh serta pemanfaatan sebagai pencegahan
diminum biasanya untuk pengobatan organ terhadap proses penuaan. Makanan berupa
tubuh bagian dalam, sedangkan dua cara sayuran, buah-buahan dan rumput laut sudah
lainnya untuk pengobatan tubuh bagian luar banyak diteliti kandungan antioksidan.
(Kusuma dan Zaky, 2005). Beberapa penelitian menunjukkan kandungan
Senyawafitokimia merupakan zat antioksidan pada beberapa sayuran,buah-
alami yang terdapat dalam tanaman yang buahan dan rumput laut memiliki manfaat
memberikan cita rasa, aroma dan warna yang dalam mencegah keparahan penyakit atau
khas pada tanaman tersebut. Beberapa khasiat mencegah terjadinya penyakit (Handajani,
senyawa fitokimia tersebut berfungsi sebagai 2019).
antioksidan, meningkatkan sistem kekebalan, Radikal bebas adalah suatu atom,
mengatur tekanan darah, menurunkan gugus, molekul atau senyawa yang dapat
kolesterol, serta mengatur kadar gula darah berdiri sendiri yang mengandung satu atau
(Sayuti dan Yenrina, 2015). lebih elektron yang tidak berpasangan pada
Senyawa flavanoid mempunyai orbit paling luar. Molekul tersebut
berbagai fungsi penting untuk kesehatan, diantaranya atom hidrogen, logam-logam
antara lain dalam menurunkan risiko serangan transisi, dan molekul oksigen. Kehadiran satu
penyakit kardiovaskuler, tekanan darah, atau lebih elektron tak berpasangan
ateroklerosis, dan sebagai antioksidan. menyebabkan molekul ini mudah tertarik
Flavanoid pada sayuran merupakan metabolit pada suatu medan magnetik (paramagnetik)
sekunder yang dimanfaatkan untuk kesehatan dan menyebabkan molekul sangat reaktif.
dan bahan pengkhelat yang menjadi Radikal bebas dapat bermuatan positif
penyumbang utama terhadap kapasitas (kation), bermuatan negatif (anion) atau tidak
fungsinya sebagai antioksidan. Selain bermuatan (Yuslianti, 2018). Salah satu uji
berfungsi sebagai antioksidan, flavanoid juga untuk menentukan aktivitas antioksidan
dapat memodulasi jalur sinyal sel dan dengan penangkap radikal adalah metode DPPH (2,2-
mengubah protein dan fosforilasi lemak dan difenil-1-pikrilhidrazil). DPPH memberikan
modulasi ekspresi gen (Pine dkk, 2015). serapan kuat pada panjang gelombang 515 nm
Secara kimia senyawa antioksidan yang diikuti reaksi reduksi oleh senyawa
adalah senyawa pemberi elektron (elektron antioksidan. Penangkap radikal bebas
donor). Secara biologis, pengertian menyebabkan elektron menjadi berpasangan
antioksidan adalah senyawa yang dapat yang menyebabkan penghilangan warna yang
menangkal atau meradam dampak negatif sebanding dengan jumlah elektron yang
oksidan. Antioksidan bekerja dengan cara diambil (Sari, 2018).
mendonorkan satu elektronnya kepada Tanaman yang dapat digunakan
senyawa yang bersifat oksidan sehingga sebagai obat tradisional yaitu buah andaliman
aktivitas senyawa oksidan tersebut dapat mempunyai manfaat untuk mengobati urus-
dihambat. Antioksidan dibutuhkan tubuh urus, mengobati mual, asma, anti kanker,
untuk melindungi tubuh dari serangan radikal antioksidan, tekanan darah tinggi, dan
bebas. Antioksidan adalah suatu senyawa atau sariawan. Buah andaliman memiliki
komponen kimiayang dalam kadar atau kandungan flavonoid, polifenol, alkaloid, dan
jumlah tertentu mampu menghambat atau tanin (Hariana, 2013). Ekstrak buah andaliman
memperlambat kerusakan akibat proses dilaporkan mempunyai berbagai aktifitas
oksidasi (Sayuti dan Yenrina, 2015). fisiologi antara lain sebagai antimikroba,
Antioksidan banyak digunakan oleh antioksidan, anti inflamasi, anti malaria dan
masyarakat sebagai terapi utama maupun analgesik (Susanti, 2019).
Herbal Medicine JournalVolume 3Nomor 2Agustus 2020 31
Parameter yang dipakai untuk Pemeriksaan mikroskopik
menunjukkan aktivitas antioksidan adalah Pemeriksaan mikroskopik dilakukan
harga Inhibitory Concentration 50 (IC50). IC50 terhadap serbuk simplisia buah nangka muda.
yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan dapat Serbuk simplisia ditaburkan di atas kaca objek
menyebabkan 50 % karakter radikal bebasnya yang telah ditetesi larutan kloralhidrat dan
atau konsentrasi suatu zat antioksidan yang ditutup dengan kaca penutup, lalu diamati
memberikan presentase penghambatan radikal dibawah mikroskop dengan berbagai
bebas sampai 50%. Harga IC50 berbanding pembesaran.
terbalik dengan kemampuan senyawa yang
bersifat sebagai antioksidan semakin kecil nilai Pengujian Aktivitas Antioksidan
IC50 berarti semakin kuat daya antiksidannya Penyiapan Larutan DPPH 40 ppm
(Anggorowatidkk. 2016). Larutan ini dibuat dengan cara
menimbang 20 mg serbuk DPPH dan
METODOLOGI dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL
Penelitian ini dilakukan dengan ditambah etanol sebagian kemudian dikocok
metode eksperimental, tahap penelitian untuk melarutkan serbuk DPPH dan
meliputi pengumpulan dan pengolahan ditambahkan etanol sampai tanda batas.
sampel, karakterisasi simplisia, pembuatan Larutan segera digunakan dan dijaga pada
pereaksi, skrining fitokimia, pembuatan temperatur rendan dan terlindung dari
ekstrak, pengujian aktivitas antioksidan dari cahaya.
buah andaliman (Zanthixylum acanthopodium
DC) dengan metode DPPH. Pembuatan Larutan Vitamin C
Vitamin C ditimbang 10 mg
Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Andaliman dilarutkan dengan etanol kemudian setelah
Serbuk kering simplisia buah larut ditambahkan dengan aquades lagi
andaliman di ekstraksi dengan metode hingga tanda batas dalam tabu ukur 100 mL.
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Larutan ini disebut larutan induk dengan
Simplisia buah nangka muda ditimbang konsentrasi 100 ppm, dari konsentrasi 100
sebanyak 500 g kemudian dimasukkan ppm dibuat 4 konsentrasi yaitu 2,5 ppm, 5
kedalam toples kaca dan direndam dengan 75 ppm, 10 ppm, 15 ppm (Yuliani dan Desmira,
bagian pelarut etanol 96%, ditutup, dibiarkan 2015).
selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil
sering diaduk, saring, peras, cuci ampas Pengkuran Larutan Uji Ekstrak Etanol Buah
dengan cairan penyari secukupnya hingga Andaliman (Zanthixylum acanthopodium
diperoleh 100 bagian, dibiarkan selama 2 hari DC)
terlindung dari cahaya, disaring. Ekstrak yang Penyiapan larutan uji ekstrak etanol
didapat kemudian diuapkan dengan buah andaliman (Zanthixylum acanthopodium
menggunakan rotary evaporator pada suhu DC) dilarutkan dengan etanol konsentrasi 500
50°C sampai tidak terdapat tetesan pelarut ppm, yakni 5 mg dalam 10 mLetanol (larutan
sehingga diperoleh ekstrak kental buah induk). Lalu dari larutan induk tersebut
nangka muda (Ditjen POM, 1979). kemudian dibuat 4 seri konsentrasi yaitu, 50
ppm, 100 ppm, 150 ppm,200 ppm.
Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan Pengukuran Absorbansi Peredeman Radikal
terhadap serbuk simplisia buah andaliman Bebas
dengan mengamati bentuk, bau, rasa dan Larutan uji konsentrasi sebanyak 4 mL
warna. ditambahkan 1 mL larutan pereaksi DPPH
dalam vial, dikocok dan didiamkan selama 30
menit, kemudian dibaca serapan aktivtasnya

32 Herbal Medicine JournalVolume 3Nomor 2Agustus 2020


Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC.) Dengan
Metode DPPH

pada panjang gelombang maksimum (λ max). kadar abu maka mutu simplisia semakin
Blanko yang digunakan adalah vitamin C tinggi.
sebagai kontrol positif (Yuliani dan Desmira,
2015). Hasil Skrining Fitokimia
Hasil skrining fitokimia dari simplisia
Penentuan nilai IC50 (Inhibitory dan ekstrak buah marasi dapat dilihat pada
Concentration 50) Tabel 2.
Analisis pengujian antioksidan Tabel 2. Hasil Skrining Fitokimia
metode DPPH dilakukan dengan melihat No Senyawa Metabolit Hasil
perubahan warna masing-masing sampel Sekundar Simplisia Ekstrak
setelah di inkubasi bersama DPPH. Jika semua 1 Steroid/Triterpenoid + +
2 Alkaloid + +
elektron DPPH berpasangan dengan elektron 3 Tanin - -
pada sampel ekstrak maka akan terjadi 4 Saponin + +
perubahan warna sampel dimulai dari ungu 5 Flavanoid + +
tua hingga kuning terang. Kemudian sampel 6 Glikosida + +

diukur nilai absorbansinya menggunakan Berdasarkan hasil penelitian buah


spektrofotometer UV-VIS pada panjang andaliman menunjukkan adanya senyawa
gelombang 517 nm (Anggorowati dkk, 2016). aktif metabolit sekunder. Pada pengujian
steroid menunjukkan hasil positif dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN terbentuknya warna hijau, untuk uji alkaloid
Karakteristik Simplisia hasil positif ditujukkan dengan terbentuknya
Hasil karakterisasi simplisia dapat endapan kuning, endapan hitam dan endapan
dilihat pada Tabel 1. jingga. Untuk hasil saponin hasil positif
Tabel 1. Karakterisasi Simplisia ditunjukkan dengan adanya busa. Untuk hasil
No Karakteristik serbuk Kadar (%) plavanoid hasil positif ditunjukkan
simplisia terbentuknya warna kuning, untuk uji
1 Kadar air 3,98 glikosida hasil positif ditunjukkan dengan
2 Kadar sari larut dalam air 16,87 terbentuknya cincin ungu. Untuk uji tanin
3 Kadar sari larut dalam etanol 5,62 hasil negatif karena tidak terbentuk biru
4 Kadar abu total 5,99 kehitaman atau hijau kehitaman pada saat
5 Kadar abu tidak larut asam 1,96
penambahan pereaksi. Diantara metabolit
Berdasarkan hasil pemeriksaan,
sekunder flavanoid sangat ampuh sebagai
simplisia buah andaliman (Zanthixylum
antioksidan, flavanoid dan turunannya
acanthopodium DC) memiliki nilai kadar air
merupakan golongan polifenol yang banyak
dalam simplisia diperoleh sebesar 3,98%,
dan sangat penting pada tanaman.
kadar sari larut air sebesar 16,87%, dan kadar
sari larut etanol sebesar 5,62%. Penentuan
Nilai Absorbansi dan % Inhibisi dari Ekstrak
kadar sari sangat berguna untuk mengetahui
Buah Andaliman Zanthixylum acanthopodium
banyaknya bahan yang terlarut dalam
DC)
simplisia. Sedangkan kadar abu total yang
didapat sebesar 5,99% dan kadar abu tidak Tabel 3. Nilai Absorbansi dan % Inhibisi dari
larut asam sebesar 1,96%. Hasil perhitungan
Ekstrak Buah Andaliman
dapat dilihat pada lampiran. Tujuan untuk
No Konsentrasi Rata-rata %
penetapan kadar abu untuk mengetahui
(ppm) nilai Inhibisi
jumlah pengotor pada simplisia, dan
absorbansi
penetapan kadar asam di maksudkan untuk
1 50 0,699 10,4274
mengetahui jumlah silikat, khususnya pasir
2 100 0,613 21,4103
yang terdapat pada simplisia. Semakin rendah
3 150 0,533 31,6667
4 200 0,455 41,6667
Herbal Medicine JournalVolume 3Nomor 2Agustus 2020 33
Nilai Absorbansi dan % Inhibisi dari Gambar 2. Persamaan regresi linear Vitamin C
Vitamin C.
Hasil Penetuan Panjang Gelombang Serapan
Tabel 4. Nilai Absorbansi dan % Inhibisi dari Maksimum
Vitamin C
No Konsentrasi Rata-rata %
(ppm) nilai inhibisi
absorbansi
1 2,5 0,712 8,7180
2 5 0,665 14,7436
3 10 0,537 31,1539
4 15 0,437 43,9744
Berdasarkan tabel 3 dan 4 terlihat
semakin besar konsentrasi semakin kecil
absorbansinya karena semakin besar
konsentrasi larutan, aktivitas antioksidan
semakin tinggi. Setelah mendapatkan data %
penghambatan maka dibuat grafik antara Gambar 3. Kurva serapan maksimum larutan
konsentrasi larutan (x) dan % penghambatan DPPH 40 ppm
(y) dan didapatkan persamaan regresi Hasil pengukuran serapan maksimum
liniernya. Berikut persamaan regresi linier larutan DPPH 40 ppm dalam etanol dengan
ekstrak buah andaliman (Zanthixylum menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil
acanthopodium DC) dan vitamin C. pengukuran menunjukkan bahwa larutan
DPPH dalam etanol menghasilkan serapan
maksimum sebesar 0,019 pada panjang
gelombang 517 nm.

Tabel 5. Hasil analisis persamaan regresi


linear dan hasil analisis IC50 yang diperoleh
dari ekstrak buah andalima (Zanthixylum
acanthopodium DC) dan Vitamin C
denganmetode DPPH.
Larutan uji Persamaan Nilai
regresi IC50
(ppm)
Gambar 1. Persamaan regresi linear ekstrak Ekstrak buah Y= 0,2992x + 239,061
andaliman 0,2079
buah andaliman (Zanthixylum acanthopodium
Vitamin C Y= 1,2365x + 16,9235
DC).
2,8814
Tabel di atas menunjukkan bahwa
ekstrak buah andaliman (Zanthixylum
acanthopodium DC) memiliki nilai IC50sebesar
239,061 ppm. IC50 merupakan angka yang
menunjukkan konsentrasi buah andaliman
yang mampu menghambat proses oksidasi
sebesar 50%. Semakin kecil nilai IC50 berarti
semakin tinggi aktivitas antioksidan. Suatu
senyawa dinyatakan sebagai antioksidan
sangatkuat jika bernilai kurang dari 50 ppm,
antioksidan kuat jika IC50 50-100 ppm,
34 Herbal Medicine JournalVolume 3Nomor 2Agustus 2020
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC.) Dengan
Metode DPPH

antioksidan sedang jika IC50 100-150 ppm, 1 Diphenyl- 2- Picrylhidrazil),


antioksidan lemah jika nilai IC50 150-200 ppm Universitas Tadulako. Palu, Hal:144.
dan antioksidan sangat lemah jika IC50 jika Dalimartha, Setiawan, 1999. Atlas Tumbuhan
lebih dari 200 ppm. Apabila suatu zat Obat Indonesia Jilid I. Jakarta: Trubus
memiliki nilai IC50 lebih dari 200 ppm, maka Agriwidya,Anggota Ikapi, Hal:32-33.
zat tersebut kurang aktif namun masih Depkes RI, 1995.Materia Medica Indonesia.
berpotensi sebagai antioksidan (Molynex, Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
2004). Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum
Dari hasil pengujian yang telah Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
dilakukan pada 4 konsentrasi yaitu 50 ppm, Departemen Kesehatan RI, Hal:9.
100 ppm, 150 ppm dan 200 ppm pada buah Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi
andaliman setelah dibaca pada IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
spektrofotometri terjadi penurunan absorbansi Hal: 9
dari DPPH, hal ini menunjukkan bahwa buah Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi
andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC) III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
mempunyai aktivitas sebagai antioksidan Fransworth, NR., 1996. Biological and
meskipun sangat lemah. Phytochemical Screening of Plants.
Journal of Pharmaceutical Science.
PENUTUP Handajani, Fitri. 2019. Oksidan Dan Antioksidan
Berdasarkan hasil penelitian buah Pada Beberapa Penyakit Dan Proses
andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC) Penuaan. Sidoarjo: Zifatma Jawara.
dapat di karakterisasi dan senyawa metabolit Hal:1.
sekunder yang terkandung dalam buah Harbone, J.B, 1996. Metode Fitokimia, Cetakan
andaliman yaitu steroid, alkaloid flavanoid, II, diterjehkan oleh Kosasih Padma
saponin, glikosida. Disimpulkan bahwa Winata dan Iwang Soediro, ITB Press,
ekstrak buah andaliman (Zanthixylum Bandung, 70-72.
acanthopodium dc) memiliki aktivitas Hariana, Arif. 2013. Cel 1 (edisi 1) 262
antioksidan yang sangat lemah dilihat dari Tumbuhan Obat Dan Khasiatnya.
nilai IC50 yaitu berada pada konsentrasi Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.
239,061 ppm. Hal: 91
Hasibuan, 2015, Pengenalan Spektrofotometri
DAFTAR PUSTAKA Pada Mahasiswa Yang Melakukan
Penelitian Di Laboratorium Terpadu,
Agus, Cahyono. Dwi T. Adriyanti. dkk. 2014. Pranata Laboratorium Perguruan
Tanaman Langka Indonesia di KP4 Tinggi Fakultas Kedokteran,
UGM, Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Sumatra Utara.
University Press. Hal: 34. Kusuma, Fauzi R. Dan B, Muhammad Zaky.
Anggorowati, Ana Dwi. Gita Priandini dan 2005. Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat.
Thufal, 2016, Potensi Daun Alpukat PT. Agro Media Pustaka. Hal: 15
(Persea americanaMiller) Sebagai Molyneux, P, (2004). The Use of The Stable
Minuman Teh Herbal Yang Kaya Free Radical Diphenylpicrylhydrazil
Antioksidan. Fakultas Teknologi (DPPH) For Eestimating Antioxidant
Industri. Institut Teknologi, Prodi Activity. Journal of Science Technology,
Teknik Kimia, Malang. Hal:4-5. 26(2), 211-219.
Bahriul, Putrawan. Rahman Nurdin dan Diah Najib, Ahmad. 2018. Ekstraksi Senyawa Bahan
Anang Wahid. 2014, Uji Aktivitas Alam. Yogyakarta: Deepublish. Hal:37-
Ekstrak Daun Salam (Syzygium 38.
polyanthum), dengan menggunakan (1-

Herbal Medicine JournalVolume 3Nomor 2Agustus 2020 35


Nazar, Muhammad dan M. Hasan. 2018. Yuliani, Ni Nyoman. Desmira Primanty
Spektroskopi Molekul. Syah Kuala Dienina.2015. Uji Antioksidan Infusa
University Press. Hal:8-14.. Daun Kelor (Moringa oleifera, Lamk)
Parwata, 2016. Antioksidan. Bahan Ajar. Bali. Dengan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-
Universitas Udayana. Hal:16-17 Pikrilhidrazil). Poltrkes kemenkes,
Pine, Tenriugi Daeng. Gemini Alam dan Faisal kupang. Hal:9.
Attamimi. 2015. Standarisasi Mutu Yuslianti, Euis Reni. 2018. Pengantar Radikal
Ekstrak Daun Gedi (Abelmoschus Bebas Dan Antioksidan. Yogyakarta: CV
manihot (L.) Medik) Dan Uji Efek Budi Utama. Hal:5
Antioksidan Dengan Metode DPPH. World Healt Organization, 1992. Quality
JF FIK UINAM Vol.3 No.3. Hal:111. Control Methods For Medicinal Plant
Rohman, Abdul. Sugeng Riyanto. 2005. Daya Material. Journal of
Antioksidan Ekstrak Etanol Daun WHO/PHARM/92.559. Switzerland:
Kemuning (Murraya paniculata (L) Jack) Geneva.
Secara In Vitro. Majalah Farmasi Zuhra, Cut Fatimah. Juliati Br. Tarigan dan
Indonesia.16(3): 137 Herlina Sihotang. Aktivitas
Prakash, A., Rigelhof, F., and Miiller, E., 2001, Antioksidan Senyawa Flavanoid dari
Antioxidan Activity: Medallion Daun Katuk (Sauropus androgunus (L)
Laboratories, Analithycal Progress, Merr.). Departemen Kimia FMIPA –
19(2), 1-4. USU. Hal: 9.
Sari, Ghani Nurflana Fadma. 2018. Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Herba
Ciplukan (Physalis angulata) Terhadap
DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil).
Prosiding Seminar Nasional Unimus.
Vol.1. Hal:99.
Sastrawan, Idza N. Meiske Sangi dan Vanda
Kamu. 2013. Skrining Fitokimia dan
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji
Adas (Foeniculum vulgare)
Menggunakan Metode DPPH. Jurnal
Ilmiah Sains Vol. 13 No. 2. Hal: 113
Sayuti, Kesuma. Rina Yenrina. 2015.
Antioksidan Alami Dan Sintetik.
Andalas University Press, Padang.
Hal:5-18.
Sitorus, Panal. 2018. Obat Herbal Indonesia
(Herbal Medicine). USU Press. Hal:37,
46-55.
Susanti, Saudi Fitri. Risa Zeny Safitri. 2019. Uji
Efeltivitas Daya Hambat Ekstrak Daun
Cengkeh (syzigium aromaticum)
Dengan Variasi Konsentrasi Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Streptococcus
mulans. Jurnal Sains 9(17): 26.
Utami, Prapti. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat.
PT Agromedia Pustaka. Jakarta.
Hal:56.

36 Herbal Medicine JournalVolume 3Nomor 2Agustus 2020

Anda mungkin juga menyukai