e-ISSN 2621-2625
Volume 3 Nomor 2 : Agustus 2020
Mahral Effendi S*
1Program Studi Sarjana Farmasi
ABSTRACT
Andaliman fruit (Zanthixylum acanthopodium DC) is known to have benefits for treating intestinal
tracts, treating nausea, asthma, anti-cancer, antioxidants, high blood pressure, and canker sores. The purpose
of this study was to determine whether andaliman fruit has antioxidant activity with the DPPH method. The
method used in this research is an experimental method, with the stages of collecting plant material,
identifying samples, making simplicia, making reagents, characteristics of simplicia, screening
phytochemicals, making extracts from andaliman fruit, preparing tools, testing the antioxidant activity of
andaliman fruit extracts with the DPPH method. The antioxidant activity test used the DPPH method and
then made a control solution and a Vitamin C solution. In this study, the DPPH solution produced a
maximum wavelength of 517 nm. The results obtained showed that andaliman fruit extract had very weak
antioxidant activity seen from the IC50 value, which was at a concentration of 239.061 ppm. The results of
the phytochemical screening of Andaliman fruit contain secondary metabolites, namely alkaloids, flavonoids,
saponins, steroids, glycosides.
Keywords : Extract, andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC), Antioxidant
ABSTRAK
Buah andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC) diketahui mempunyai manfaat untuk
mengobati urus-urus, mengobati mual, asma, anti kanker, antioksidan, tekanan darah tinggi, dan
sariawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah buah andaliman
mempunyai aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Metode yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah metode eksperimental, dengan tahap pengumpulan bahan tumbuhan, identifikasi
sampel, pembuatan simplisia, pembuatan pereaksi, karakteristik simplisia, skrining fitokimia,
pembuatan ekstrak dari buah andaliman , penyiapan alat-alat, pengujian aktivitas antioksidan dari
ekstrak buah andaliman dengan metode DPPH. Uji aktivitas antioksidan mengunakan metode
DPPH lalu dibuat larutan kontrol dan larutan Vitamin C. Pada penelitian yang dilakukan larutan
DPPH menghasilkan panjang gelombang maksimum 517 nm. Hasil yang diperoleh menunjukkan
ekstrak buah andaliman memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah dilihat dari nilai IC50
yaitu berada pada konsentrasi 239,061 ppm. Hasil skrining fitokimia buah andaliman mempunyai
kandungan metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, glikosida.
Kata kunci : Ekstrak, andaliman (Zanthixylum acanthopodium DC), Antioksidan
PENDAHULUAN
ditumbuk (diperas). Sementara itu, sebagai terapi ajuvan pada penyakit, sebagai
penggunaan ramuan obat ada tiga cara yaitu propilaksis terhadap suatu penyakit, sebagai
diminum, ditempelkan, atau dibasuhkan suplemen untuk meningkatkan daya tahan
dengan air pencuci. Penggunaan dengan cara tubuh serta pemanfaatan sebagai pencegahan
diminum biasanya untuk pengobatan organ terhadap proses penuaan. Makanan berupa
tubuh bagian dalam, sedangkan dua cara sayuran, buah-buahan dan rumput laut sudah
lainnya untuk pengobatan tubuh bagian luar banyak diteliti kandungan antioksidan.
(Kusuma dan Zaky, 2005). Beberapa penelitian menunjukkan kandungan
Senyawafitokimia merupakan zat antioksidan pada beberapa sayuran,buah-
alami yang terdapat dalam tanaman yang buahan dan rumput laut memiliki manfaat
memberikan cita rasa, aroma dan warna yang dalam mencegah keparahan penyakit atau
khas pada tanaman tersebut. Beberapa khasiat mencegah terjadinya penyakit (Handajani,
senyawa fitokimia tersebut berfungsi sebagai 2019).
antioksidan, meningkatkan sistem kekebalan, Radikal bebas adalah suatu atom,
mengatur tekanan darah, menurunkan gugus, molekul atau senyawa yang dapat
kolesterol, serta mengatur kadar gula darah berdiri sendiri yang mengandung satu atau
(Sayuti dan Yenrina, 2015). lebih elektron yang tidak berpasangan pada
Senyawa flavanoid mempunyai orbit paling luar. Molekul tersebut
berbagai fungsi penting untuk kesehatan, diantaranya atom hidrogen, logam-logam
antara lain dalam menurunkan risiko serangan transisi, dan molekul oksigen. Kehadiran satu
penyakit kardiovaskuler, tekanan darah, atau lebih elektron tak berpasangan
ateroklerosis, dan sebagai antioksidan. menyebabkan molekul ini mudah tertarik
Flavanoid pada sayuran merupakan metabolit pada suatu medan magnetik (paramagnetik)
sekunder yang dimanfaatkan untuk kesehatan dan menyebabkan molekul sangat reaktif.
dan bahan pengkhelat yang menjadi Radikal bebas dapat bermuatan positif
penyumbang utama terhadap kapasitas (kation), bermuatan negatif (anion) atau tidak
fungsinya sebagai antioksidan. Selain bermuatan (Yuslianti, 2018). Salah satu uji
berfungsi sebagai antioksidan, flavanoid juga untuk menentukan aktivitas antioksidan
dapat memodulasi jalur sinyal sel dan dengan penangkap radikal adalah metode DPPH (2,2-
mengubah protein dan fosforilasi lemak dan difenil-1-pikrilhidrazil). DPPH memberikan
modulasi ekspresi gen (Pine dkk, 2015). serapan kuat pada panjang gelombang 515 nm
Secara kimia senyawa antioksidan yang diikuti reaksi reduksi oleh senyawa
adalah senyawa pemberi elektron (elektron antioksidan. Penangkap radikal bebas
donor). Secara biologis, pengertian menyebabkan elektron menjadi berpasangan
antioksidan adalah senyawa yang dapat yang menyebabkan penghilangan warna yang
menangkal atau meradam dampak negatif sebanding dengan jumlah elektron yang
oksidan. Antioksidan bekerja dengan cara diambil (Sari, 2018).
mendonorkan satu elektronnya kepada Tanaman yang dapat digunakan
senyawa yang bersifat oksidan sehingga sebagai obat tradisional yaitu buah andaliman
aktivitas senyawa oksidan tersebut dapat mempunyai manfaat untuk mengobati urus-
dihambat. Antioksidan dibutuhkan tubuh urus, mengobati mual, asma, anti kanker,
untuk melindungi tubuh dari serangan radikal antioksidan, tekanan darah tinggi, dan
bebas. Antioksidan adalah suatu senyawa atau sariawan. Buah andaliman memiliki
komponen kimiayang dalam kadar atau kandungan flavonoid, polifenol, alkaloid, dan
jumlah tertentu mampu menghambat atau tanin (Hariana, 2013). Ekstrak buah andaliman
memperlambat kerusakan akibat proses dilaporkan mempunyai berbagai aktifitas
oksidasi (Sayuti dan Yenrina, 2015). fisiologi antara lain sebagai antimikroba,
Antioksidan banyak digunakan oleh antioksidan, anti inflamasi, anti malaria dan
masyarakat sebagai terapi utama maupun analgesik (Susanti, 2019).
Herbal Medicine JournalVolume 3Nomor 2Agustus 2020 31
Parameter yang dipakai untuk Pemeriksaan mikroskopik
menunjukkan aktivitas antioksidan adalah Pemeriksaan mikroskopik dilakukan
harga Inhibitory Concentration 50 (IC50). IC50 terhadap serbuk simplisia buah nangka muda.
yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan dapat Serbuk simplisia ditaburkan di atas kaca objek
menyebabkan 50 % karakter radikal bebasnya yang telah ditetesi larutan kloralhidrat dan
atau konsentrasi suatu zat antioksidan yang ditutup dengan kaca penutup, lalu diamati
memberikan presentase penghambatan radikal dibawah mikroskop dengan berbagai
bebas sampai 50%. Harga IC50 berbanding pembesaran.
terbalik dengan kemampuan senyawa yang
bersifat sebagai antioksidan semakin kecil nilai Pengujian Aktivitas Antioksidan
IC50 berarti semakin kuat daya antiksidannya Penyiapan Larutan DPPH 40 ppm
(Anggorowatidkk. 2016). Larutan ini dibuat dengan cara
menimbang 20 mg serbuk DPPH dan
METODOLOGI dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL
Penelitian ini dilakukan dengan ditambah etanol sebagian kemudian dikocok
metode eksperimental, tahap penelitian untuk melarutkan serbuk DPPH dan
meliputi pengumpulan dan pengolahan ditambahkan etanol sampai tanda batas.
sampel, karakterisasi simplisia, pembuatan Larutan segera digunakan dan dijaga pada
pereaksi, skrining fitokimia, pembuatan temperatur rendan dan terlindung dari
ekstrak, pengujian aktivitas antioksidan dari cahaya.
buah andaliman (Zanthixylum acanthopodium
DC) dengan metode DPPH. Pembuatan Larutan Vitamin C
Vitamin C ditimbang 10 mg
Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Andaliman dilarutkan dengan etanol kemudian setelah
Serbuk kering simplisia buah larut ditambahkan dengan aquades lagi
andaliman di ekstraksi dengan metode hingga tanda batas dalam tabu ukur 100 mL.
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Larutan ini disebut larutan induk dengan
Simplisia buah nangka muda ditimbang konsentrasi 100 ppm, dari konsentrasi 100
sebanyak 500 g kemudian dimasukkan ppm dibuat 4 konsentrasi yaitu 2,5 ppm, 5
kedalam toples kaca dan direndam dengan 75 ppm, 10 ppm, 15 ppm (Yuliani dan Desmira,
bagian pelarut etanol 96%, ditutup, dibiarkan 2015).
selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil
sering diaduk, saring, peras, cuci ampas Pengkuran Larutan Uji Ekstrak Etanol Buah
dengan cairan penyari secukupnya hingga Andaliman (Zanthixylum acanthopodium
diperoleh 100 bagian, dibiarkan selama 2 hari DC)
terlindung dari cahaya, disaring. Ekstrak yang Penyiapan larutan uji ekstrak etanol
didapat kemudian diuapkan dengan buah andaliman (Zanthixylum acanthopodium
menggunakan rotary evaporator pada suhu DC) dilarutkan dengan etanol konsentrasi 500
50°C sampai tidak terdapat tetesan pelarut ppm, yakni 5 mg dalam 10 mLetanol (larutan
sehingga diperoleh ekstrak kental buah induk). Lalu dari larutan induk tersebut
nangka muda (Ditjen POM, 1979). kemudian dibuat 4 seri konsentrasi yaitu, 50
ppm, 100 ppm, 150 ppm,200 ppm.
Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan Pengukuran Absorbansi Peredeman Radikal
terhadap serbuk simplisia buah andaliman Bebas
dengan mengamati bentuk, bau, rasa dan Larutan uji konsentrasi sebanyak 4 mL
warna. ditambahkan 1 mL larutan pereaksi DPPH
dalam vial, dikocok dan didiamkan selama 30
menit, kemudian dibaca serapan aktivtasnya
pada panjang gelombang maksimum (λ max). kadar abu maka mutu simplisia semakin
Blanko yang digunakan adalah vitamin C tinggi.
sebagai kontrol positif (Yuliani dan Desmira,
2015). Hasil Skrining Fitokimia
Hasil skrining fitokimia dari simplisia
Penentuan nilai IC50 (Inhibitory dan ekstrak buah marasi dapat dilihat pada
Concentration 50) Tabel 2.
Analisis pengujian antioksidan Tabel 2. Hasil Skrining Fitokimia
metode DPPH dilakukan dengan melihat No Senyawa Metabolit Hasil
perubahan warna masing-masing sampel Sekundar Simplisia Ekstrak
setelah di inkubasi bersama DPPH. Jika semua 1 Steroid/Triterpenoid + +
2 Alkaloid + +
elektron DPPH berpasangan dengan elektron 3 Tanin - -
pada sampel ekstrak maka akan terjadi 4 Saponin + +
perubahan warna sampel dimulai dari ungu 5 Flavanoid + +
tua hingga kuning terang. Kemudian sampel 6 Glikosida + +