1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk menganalisa aktifitas antioksidan
menggunakan metode DPPH.
1 Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Antioksidan
Antioksidan adalah zat yang dapat menghambat proses oksidasi, sehingga
dapat melindungi sel dari bahaya radikal bebas yang golongan senyawa turunan
fenol seperti flavonoid (kuersetin), turunan senyawa asam hidroksamat, kumarin,
vitamin (tokoferol), asam organik (asam galat) dan vitamin C. Sistem kerja
antioksidan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu enzimatik: Superoxide
dismutase (SOD), Katalase (CAT), Peroksidase (POX), Asam askorbat peroksidase
(APX), glutation reduktase (GR) dan polifenol oksidase (PPO) dan non-enzimatik;
contohnya asam askorbat (vitamin C), senyawa fenolik, karotin dan tokoferol.
Senyawa fenolik yang sangat aktif sebagai antioksidan alam dan paling banyak
ditemukan dalam tanaman diantaranya adalah asam galat dan kuersetin (Maesaroh).
Pengujian aktivitas antioksidan non enzimatis pada tanaman dan bahan pangan
umumnya dapat menggunakan metode yang berbasis air 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil
(DPPH) (reaksi dengan radikal bebas), Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP)
(reaksi reduksi-oksidasi), Ferrous Ion Chelating (FIC) (reaksi kelat atau melalui
pembentukan komplek), dan yang berbasis lemak misalnya dengan Thiobarbituric
acid (TBA). Banyaknya metode uji aktivitas antioksidan tersebut dapat
memberikan hasil uji yang beragam. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya pengaruh
dari struktur kimiawi antioksidan, sumber radikal bebas, dan sifat fisiko-kimia
sediaan sampel yang berbeda. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemilihan metode
analisa aktivitas antioksidan yang tepat dan selektif untuk suatu jenis sampel
tertentu (Maesaroh, Kurnia, & Al Anshori, 2018). Senyawa antioksidan banyak
ditemukan pada tumbuhan, baik pada bunga, daun maupun buah. Tumbuhan yang
mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, dan terpenoid
merupakan bahan baku yang potensial yang dapat digunakan sebagai antioksidan
alami. Sumber antioksidan bisa diperoleh dari alam, beberapa tumbuhan yang
diketahui mampu memberikan efek antioksidan yaitu kunyit, jahe, pala, paprika,
bawang putih, bawang merah, jeruk dan banyak lagi (Prasetyo, Kharomah, &
Rahayu, 2021).
2 Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODELOGI PRAKTIKUM
4 Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil dari praktikum pada kali ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Antioksidan
Kapasitas
No Sampel Konsentrasi A0 A1 Antioksidan 𝑰𝑪𝟓𝟎
(%)
1 4000 ppm 1,556 0,452 70,95
2 Jeruk 20000 ppm 1,556 0,438 71,85 x = -3,08875 x
3 manis 40000 ppm 1,556 0,190 87,78 105
4 200000 ppm 1,556 0,174 88,82
5 Jeruk 4000 ppm 1,556 0,163 89,52
6 kemasan 20000 ppm 1,556 0,156 89,97 x = -1,98925 x
7 pulpy 40000 ppm 1,556 0,135 91,32 106
8 orange 200000 ppm 1,556 0,095 93,89
6 Universitas Sriwijaya
7
4.2. Pembahasan
Praktikum kali ini membahas mengenai analisa aktivitas antioksidan yang
terdapat pada buah jeruk. Sampel yg digunakan pada praktikum kali ini, yaitu
sampel buah jeruk manis dan jeruk kemasan pulpy orange. Alasan mengapa dipilih
sampel tersebut dalam praktikum kali ini. Dikarenakan, pada buah jeruk,
mengandung vitamin C, dan juga terdapat kandungan antioksidan dalam sampel
jeruk, serta terdapat senyawa flavonoid, yang dimana terjadi aktivitas antioksidan
semakin mudah dalam proses Analisa nantinya (Puspitasari & Sumantri, 2019).
Adanya elektron tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif
mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat elektron yang berada di
sekitarnya sehingga dapat memicu timbulnya penyakit. Analisa aktivitas
antioksidan dalam praktikum ini, dengan menggunakan metode DPPPH. Dilakukan
dengan mereaksi kan larutan sampel dengan metode DPPH. DPPH merupakan
senyawa radikal bebas yang stabil dan tidak membentuk dimer akibat delokalisasi
dari elektron bebas pada seluruh molekul. Metode ini tidak memerlukan substrat
sehingga lebih sederhana dengan waktu analisis yang lebih cepat (Anzalia &
Hamtini, 2017).
Analisa aktivitas antioksidan dilakukan dengan menambahkan radikal bebas
dalam bentuk 1,1-difenil-2-pikrihidrazil. Hal itu yang menyebabkan, radikal bebas
memiliki senyawa aktif yang lain, dari pasangan tersebut, dan dia bisa menyerang
ke yang lain. Metode DPPH merupakan metode in vitro yang sering dipilih sebagai
metode pengujian aktivitas antioksidan karena sederhana, mudah, cepat, peka dan
memerlukan sedikit sampel. Metode ini hanya membutuhkan senyawa DPPH yang
bersifat stabil dan senyawa pembandingan seperti vitamin A, vitamin C dan vitamin
E. Selain itu, metode ini tidak memerlukan substrat karena radikal bebas sudah
tersedia secara langsung untuk menggati substrat (Prasetyo, Kharomah, & Rahayu,
2021). Metode DPPH memberikan informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan
suatu radikal stabil. DPPH memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517
nm dengan warna violet gelap. Penangkap radikal bebas menyebabkan elektron
menjadi berpasangan yang kemudian menyebabkan penghilangan warna yang
sebanding dengan jumlah elektron yang diambil (Lung & Destiani, 2017). Jika pada
sampel yang tidak berpasangan, nantinya akan dilengkapi oleh yang punya
Universitas Sriwijaya
8
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
9 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Anzalia, S., & Hamtini. (2017). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol dari Daun
Alocasia Macrorrhizos Dengan Metode DPPH. Jurnal Medikes, 4(1), 101-107.
Lung, J. S., & Destiani, D. P. (2017). Uji Aktivitas Antioksidan Vitamin A, C, E dengan
metode DPPH. Jurnal Farmaka, 15(1), 53-63.
Maesaroh, K., Kurnia, D., & Al Anshori, J. (2018). Perbandingan Metode Uji Aktivitas
Antioksidan DPPH, FRAP dan FIC Terhadap Asam Askorbat, Asam Galat dan
Kuersetin. Jurnal Chimica et Natura Acta, 6(2), 93-100.
Makasari , W., Hidayat, T., & Ivanti, L. (2015). Mutu Organoleptik dan Nilai Tambah Sari
Buah Jeruk Rimau Gerga Lebong (Citrus nobilis SP.) Dengan Ekstraksi dan
Penambahan Pewarna. Jurnal Agroindustri, 5(2), 75 – 84.
Prasetyo, E., Kharomah, N. Z., & Rahayu, T. P. (2021). Uji Aktivitas Antioksidan
Menggunakan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) Terhadap Ekstrak
Etanol Kulit Buah Durian (Durio zibethinnus L.) dari Desa Alasmalang Kabupaten
Banyumas. Jurnal Pharmascience, 8(1), 75-82.
Puspitasari, A. D., & Sumantri. (2019). Aktivitas Antioksidan Perasan Jeruk Manis (Citrus
sinensis) dan Jeruk Purut (Citrus hystrix) Menggunakan Metode ABTS. Jurnal
Majalah Farmasi dan Farmakologi, 23(2), 48-51.
Wahdaningsih, S., Setyowati, E. P., & Wahyuono, S. (2012). Aktivitas Penangkap Radikal
Bebas dari Batang Pakis (Alsophila glauca J. Sm). Jurnal Majalah Obat
Tradisional, 16(3), 156 – 160.
10 Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN GRAFIK
11 Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN PERHITUNGAN
= 0,7095 x 100%
= 70,95%
= 0,7185 x 100%
= 71,85%
= 0,8778 x 100%
= 87,78%
12 Universitas Sriwijaya
13
= 0,8882 x 100%
= 88,82%
= 0,8952 x 100%
= 89,52%
= 0,8997 x 100%
= 89,97%
= 0,9132 x 100%
= 91,32%
Universitas Sriwijaya
14
= 0,9389 x 100%
= 93,89%
x = -3,08875 x 105
Universitas Sriwijaya