Nadya Rahma
05031282025034
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk menganalisa aktifitas antioksidan
menggunakan metode DPPH.
1 Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Antioksidan
Antioksidan yaitu substansi yang diperlukan tubuh dengan tujuan menetralisir
radikal yang bebas dan mencegah kerusakan yang akan ditimbulkan oleh radikal
bebas terhadap sel normal, protein dan lemak. Antioksidan dapat menstabilkan
radikal bebas dengan cara melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal
bebas dan akan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal
bebas yang dapat mengakibatkan stress oksidatif. Antioksidan bersifat sangat
mudah teroksidasi atau bersifat reduktor kuat dibanding dengan molekul-molekul
yang lain. Aktivitas antioksidan pada tumbuhan disebabkan karena adanya
senyawa fenol. Flavonoid yang termasuk golongan senyawa polifenol dapat
bekerja sebagai antioksidan yang mempunyai sifat sebagai penangkap radikal
bebas, penghambat enzim hidrolisis dan oksidatif dan bekerja sebagai
antiinflamasi. Peran flavonoid sebagai antioksidan yaitu dengan cara
mendonasikan atom hidrogennya atau dengan kemampuannya mengelat logam,
berada pada bentuk glukosida yang mengandung rantai samping glukosa atau
dalam bentuk bebas yang disebut dengan aglikon (Hasanah, 2015).
Mekanisme kerja pada antioksidan mempunyai dua fungsi yaitu fungsi
pertamanya adalah fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom
hidrogen. Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama biasa disebut dengan
antioksidan primer. Fungsi keduanya yaitu fungsi sekunder antioksidan yaitu
dengan memperlambat laju antioksidan dengan berbagai mekanisme di luar
mekanisme pemutusan rantai oksidan. Penggolongan umum pada antioksidan
yaitu antioksidan flavonoid dan antioksidan non flavonoid. Antioksidan flavonoid
terbagi atas antocianidin (dapat ditemukan dalam makanan berwarna merah dan
biru), flavanol (katekin, theaflavin, dan proantocianidin), flavanon (banyak
ditemukan pada buah jeruk dan lemon), flavonol (ditemukan pada bawang, daun
bawang, kale, brokoli, buah apel dan the), flavon (ditemukan pada kulit buah
jeruk, seledri dan cabai) dan isoflavon. Antioksidan non flavonoid yaitu vitamin
(Vitamin C dan E), mineral (selenium), dan pigmen (Romadanu et al., 2014).
2 Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODELOGI PRAKTIKUM
4 Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil dari praktikum pada kali ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Praktikum Analisa Aktivitas Antioksidan
Sampel Pengenceran Konsentrasi Abs. Abs. Kapasitas Nilai
(ppm) Blanko Sampel Antioksidan IC50
(P0) (P1) (%)
A 0 61,2 0,140 0,7 - 400 -120,5
5 126,5 0,140 1,441 - 929,28 -120,5
10 158,2 0,140 1,804 - 1.188,6 -120,5
15 1 0,140 1 - 614,28 -120,5
B 0 1 0,140 1 - 614,28 51,96
5 34,1 0,140 0,396 - 182,86 51,96
10 1 0,140 1 - 614,28 51,96
15 1 0,140 1 - 614,28 51,96
-600
-800
-1000
-1200
-1400
5 Universitas Sriwijaya
6
-300
-400
-500
-600
-700
Universitas Sriwijaya
7
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang analisa aktivitas antioksidan. Sampel
yang digunakan pada praktikum kali ini adalah jeruk. Pemilihan jeruk sebagai
sampel adalah jeruk banyak mengandung Vitamin C. vitamin C kaya akan
kandungan antioksidan. Uji antioksidan yang dilakukan yaitu menggunakan
metode DPPH yang berarti metode yang dapat mengukur efektivitas antioksidan
secara cepat, sederhana dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Metode DPPH
memberikan informasi tentang reaktivitas senyawa yang diuji dengan suatu
radikal yang stabil. Panjang gelombang yang digunakan saat praktikum ini yaitu
517 nm. Gelombang yang digunakan saat praktikum disesuaikan karena DPPH
memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517 nm. Prinsip uji
antioksidan yaitu donasi atom hidrogen dari substansi yang diujikan kepada
radikal DPPH menjadi senyawa non radikal. Prinsip metode uji antioksidan
adalah pengukuran penangkapan radikal bebas sintetik dalam pelarut organik
polar yaitu etanol pada suhu kamar oleh suatu senyawa yang memiliki aktivitas
antioksidan. Pengujian aktivitas antioksidan dari sampel dilakukan secara
spektrofotometri menggunakan larutan pembanding berdasarkan kemampuannya
dalam mekanisme pengambilan atom hidrogen dari senyawa antioksidan oleh
radikal bebas. Jus jeruk mendonasikan atom hidrogen ke radikal DPPH sehingga
berikatan dan berubah menjadi senyawa non radikal (Afriani et al., 2014).
Senyawa non radikal diberi nama dengan difenil pikril hidrazin. Hidrogen
yang ada pada sampel akan berikatan dengan radikal stabil yang ada pada DPPH
yang berubah menjadi senyawa non radikal. Selama hidrogen dan radikal DPPH
yang berubah menjadi senyawa yang non radikal yang menyebabkan perubahan
warna dari ungu ke kuning. Hasil praktikum yang dilakukan didapatkan hasil
pengenceran 5 mL yang mengalami perubahan warna menjadi kuning. Intensitas
perubahan warna DPPH berbanding lurus dengan aktivitas antioksidan dengan
tujuan meredam radikal bebas dikarenakan senyawa radikal bebas mereduksi
oleh keberadaan antioksidan. Pelarut yang digunakan adalah metanol karena
metanol melarutkan kristal DPPH (Berawi dan Agverianti, 2017.).
Universitas Sriwijaya
8
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
9 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, S., Idiawati, N., Destiarti, L. dan Arianie, L., 2014. Uji Aktivitas
Antioksidan Daging Buah Paya (Eleiodoxa conferta Burret) dengan Metode
DPPH dan Tiosianat. Jurnal JKK, 3(1), 49-56.
Berawi, K. N. dan Agverianti, T., 2017. Efek Aktivitas Fisik pada Proses
Pembentukan Radikal bebas Sebagai Faktor Risiko Aterosklerosis. Jurnal
Majority, 6(2), 85-90.
Febrianti, N., Yunianto, I. dan Dhaniaputri, R., 2015. Kandungan Antioksidan dan
Asam Askorbat pada Jus Buah Buahan Tropis. Jurnal Bioedukatika, 3(1), 6-
9.
Julianti, T. B., Mentari, I. A., Wikantyasning. E. R., Azzahra, S. dan Hairunisa, I.,
2022. Formulasi dan Uji Antioksidan Formula Granul Effervescent Ekstrak
Kulit Buah Pulasan (nephelium mutabile Blume). Jurnal Pharmascience,
9(2), 285-299.
Swastika, A., Mufrod. dan Purwanto., 2013. Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak
Sari Tomat (Solanum lucopersicum L.). Traditional Medicine Journal,
18(3), 132-140.
10 Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN PERHITUNGAN
= - 400%
• Kapasitas Antioksidan Sampel A (Pengenceran 5)
Absorbansi blanko (P0)−Absorbansi sampel (P1)
= x 100%
Absorbansi blanko (P0)
0,140−1,441
= x 100%
0,140
= - 929,28%
• Kapasitas Antioksidan Sampel A (Pengenceran 10)
Absorbansi blanko (P0)−Absorbansi sampel (P1)
= x 100%
Absorbansi blanko (P0)
0,140−1,804
= x 100%
0,140
= - 1.188,6%
• Kapasitas Antioksidan Sampel A (Pengenceran 15)
Absorbansi blanko (P0)−Absorbansi sampel (P1)
= x 100%
Absorbansi blanko (P0)
0,140−1
= x 100%
0,140
= - 614,28%
• Kapasitas Antioksidan Sampel B (Pengenceran 0)
Absorbansi blanko (P0)−Absorbansi sampel (P1)
= x 100%
Absorbansi blanko (P0)
0,140−1
= x 100%
0,140
= - 614,28%
• Kapasitas Antioksidan Sampel B (Pengenceran 5)
Absorbansi blanko (P0)−Absorbansi sampel (P1)
= x 100%
Absorbansi blanko (P0)
0,140−0,396
= x 100%
0,140
= - 182,86%
11 Universitas Sriwijaya
12
= - 614,28%
• Kapasitas Antioksidan Sampel B (Pengenceran 15)
Absorbansi blanko (P0)−Absorbansi sampel (P1)
= x 100%
Absorbansi blanko (P0)
0,140−1
= x 100%
0,140
= - 614,28%
• Nilai IC50 Sampel A
Y = ax + b
Y = -4,0193x – 434,46
50 = -4,0193x – 434,46
50 + 434,46 = -4,0193x
484,46 = -4,0193x
484,46
X = −4,0193
X = -120,5
• Nilai IC50 Sampel B
Y = ax + b
Y = 13,034x - 627,31
50 = 13,034x - 627,31
50 + 627,31 = 13,034x
677,31 = 13,034x
677,31
X = 13,034
X = 51,96
Universitas Sriwijaya