Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/280054379

Aktivitas antioksidan senyawa stilben terprenilasi dari tumbuhan kacang kayu


(Cajanus cajan (L.) Millsp.)

Conference Paper · August 2014

CITATIONS READS

0 1,878

1 author:

Taslim Ersam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
90 PUBLICATIONS   598 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

The exploration of chemicals constituent from tropical rains forrest and bioactivities agents View project

Theodore Y K Lulan View project

All content following this page was uploaded by Taslim Ersam on 15 July 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana XIV – ITS
ISBN 978-602-96565-7-2

Aktivitas antioksidan senyawa stilben terprenilasi dari tumbuhan


kacang kayu (Cajanus cajan (L.) Millsp.)
Dini Nur Fauzia, Taslim Ersam
Dini Nur Fauzia*, Taslim Ersam**
* Mahasiswa Pascasarjana Kimia, F-MIPA, ITS, Surabaya, Indonesia
** Pascasarjana Kimia, F-MIPA, ITS, Surabaya, Indonesia
paktichem@gmail.com
Abstrak

Pemanfaatan antioksidan alami dalam bidang kesehatan dan pengawetan bahan pangan
relatif lebih aman dibandingkan antioksidan sintetik yang ternyata banyak menimbulkan
efek samping yang merugikan bagi kesehatan manusia. Tumbuhan dari famili Fabaceae
dikenal sebagai sumber senyawa fenolat dengan berbagai macam bioaktivitas. Oleh karena
itu, upaya penemuan bahan-bahan antioksidan alami sangat penting dilakukan. Pada
penelitian ini, pemisahan senyawa dilakukan dengan ekstraksi dan kombinasi teknik
kromatografi. Struktur molekul senyawa tersebut ditetapkan berdasarkan spektrum UV, IR,
1
H-NMR dan 13C-NMR dan dengan membandingkan data yang sama dengan senyawa yang
telah dilaporkan sebelumnya. Senyawa turunan stilben terprenilasi yaitu Asam 3-hidroksi-
4-prenil-5-metoksistilben (1) telah diisolasi dari ekstrak metanol tumbuhan kacang kayu
Cajanus cajan (L.) Millsp. (fabaceae). Berdasarkan pengujian antioksidan yang telah
dilakukan menggunakan radikal 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) diketahui bahwa
senyawa (1) bersifat aktif sebagai antioksidan dengan nilai IC50 413,67 µg/ml.

Kata kunci: Cajanus cajan (L.) Millsp., antioksidan, fabaceae, stilben terprenilasi, 2,2-
difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH)

Abstract

Natural antioxidants are considered important nutraceuticals on account of their many


health benefits and they are widely used in the food industry. Family fabaceae so far
examined were reported to contain phenolic compounds which have also been suggested
responsible for its biological and pharmacological activities. Isolation of compound was
achieved by a combination of extraction and chromatograpic technique while the structures
of the compound was determined based on UV, IR, 1H-NMR and 13C-NMR spectra and
by comparing with the previously reported data Phrenylated stilbene derivatives, namely 3-
hydroxy-4-prenyl-5-metoxystilbene acid (1) had been isolated from methanol extract
areial part of kacang kayu Cajanus cajan (L.) Millsp. (fabaceae) and present studies were
evaluated for its in vitro antioxidant activity using 2,2-diphenyl-1-picryhydrazyl (DPPH)
radical-scavenging have IC50 413,67 µg/ml.

Keywords: Cajanus cajan (L.) Millsp., antioksidan, fabaceae, prenylated stilbene, 2,2-
diphenyl-1-picryhydrazyl (DPPH)

1. Pendahuluan mencegah terjadinya reaksi oksidasi radikal


Aktivitas antioksidan dalam bidang bebas, yang dikenal dengan antioksidan (Tapan,
kesehatan merupakan indikator terhadap material 2005).
kimiawi yang dapat dimanfaatkan sebagai
penyediaan obat untuk penyakit degeneratif, Secara umum senyawa-senyawa
seperti antikanker, antidiabetes, antiobesitas, turunan fenolat bersifat sebagai antioksidan.
antitumor dan lain-lain. Penyakit ini merupakan Antioksidan adalah senyawa kimia yang mampu
penyakit yang dalam istilah medis digunakan menghambat dan mengatasi berbagai penyakit
untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul kronis yang diakibatkan oleh radikal bebas
akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu (Amarowicz, et al., 2000). Pemanfaatan
dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Salah antioksidan alami dalam bidang kesehatan dan
satu penyebab terbesar penyakit degeneratif pengawetan bahan pangan relatif lebih aman
adalah radikal bebas (Tapan, 2005). Untuk dibandingkan antioksidan sintetik yang ternyata
mencegah akibat peristiwa radikal bebas maka banyak menimbulkan efek samping yang
dibutuhkan suatu zat yang dapat menunda atau merugikan bagi kesehatan manusia. Oleh karena

142 Program Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember


Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana XIV – ITS
ISBN 978-602-96565-7-2

itu, upaya penemuan bahan-bahan antioksidan


alami sangat penting dilakukan. Menurut Pratt & 2. Metodologi
Hudson (1990), senyawa antioksidan alami 2.1 Alat dan Bahan
tumbuhan umumnya ditemukan sebagai senyawa Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini
fenolik atau polifenolik yang dapat berupa yaitu seperangkat alat gelas (gelas beker, gelas
golongan flavonoid, turunan asam sinamat, ukur, gelas vial kecil, gelas vial besar,
kumarin, tokoferol, dan asam-asam organik erlenmeyer, labu bundar, dan corong kaca),
polifungsional. bejana maserasi, chamber KLT, kaca arloji, pipet
tetes, pipet kapiler, pinset, spatula, cawan
Salah satu tumbuhan tingkat tinggi yang porselen, cawan petri, hot plate, penyaring
terdapat di hutan tropika Indonesia yang Buchner, pompa vakum, rotary vacuum
mempunyai potensi sebagai sumber bahan kimia evaporator, neraca analitik, timbangan digital,
bioaktif adalah famili Fabaceae. Masyarakat seperangkat alat kromatografi cair vakum
mengenal famili ini sebagai suku polong- (KCV), seperangkat alat kromatografi kolom
polongan yang merupakan tanaman pangan dan grafitasi (KKG), seperangkat alat kromatografi
telah dibudidayakan sebagai komoditi bahan lapis tipis (KLT), plat tetes, pipa kapiler, Fisher
pangan. Tumbuhan dari famili Fabaceae dikenal John Melting Point Apparatus, botol semprot,
sebagai sumber senyawa fenolat dengan berbagai spektrofotometer UV, spektrofotometer IR,
macam bioaktivitas, seperti antioksidan, lampu UV 254 dan 366 nm, dan spektrometer
antijamur, antikanker, antibakteri dan antimalaria 1
H-NMR dan 13C-NMR.
(Wink, 2013). Salah satu spesies Cajanus yang
masih belum banyak diteliti kandungan kimiawi Bahan yang akan digunakan untuk isolasi
dan bioaktivitasnya terutama di Indonesia yaitu senyawa terdiri dari tumbuhan Cajanus cajan
Cajanus cajan (L.) Millsp. (kacang kayu/kacang (L.) Millsp., pelarut organik seperti n-heksana,
gude). Dari kajian kimiawi beberapa senyawa metilen klorida, kloroform, etil asetat, aseton,
yang pernah dilaporkan dari tumbuhan ini adalah metanol, aquades, etanol, kapas steril,
senyawa flavon dan calkon seperti likocalkon (2) aluminium foil, kertas saring Whatman 40, silica
dan 2',6'-dihidroksi-4-metoksi calkon gel 60 (35-70 mesh) untuk kromatografi kolom,
(cajacalkon) (3) (Ajaiyeoba, et al., 2005), plat silica gel Merck 60 F254 0,25 mm ukuran 20
x 20 cm dengan aluminium sebagai fasa diam,
pinostrobin (4) dan longistilins A dan C (Ashidi plat silica gel Merck 60 F254 0,5 ukuran 20 x 20
et al., 2010) serta senyawa stilben. cm dengan kaca sebagai penyangga fasa diam,
pereaksi penampak noda serium sulfat, larutan
OMe
FeCl3 1% dalam metanol, HCl pekat, natrium
OH 6 4 hidroksida, aluminium klorida, natrium asetat,
2'
HO 4
' OH
2
asam borat, larutan buffer asetat, L-ascorbic
acid, 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH).
6'
OMe
OH O
O 2.3 Isolasi dan Identifikasi Senyawa
2 3 Serbuk halus tumbuhan C. cajan (L.)
Millsp. (2,25 kg) dimaserasi dengan metanol
6' 4
' selama 3 x 24 jam. Ekstrak metanol pekat (2x40
MeO 8
O 2 gram) difraksinasi dengan kromatografi cair
6 3
2
' vakum (KCV) dengan eluen n-heksana : etil
5 asetat yang ditingkatkan kepolarannya (5-100%)
OH O
menghasilkan 10 fraksi gabungan (A-J).
4 Fraksinasi dilakukan lebih lanjut
terhadap fraksi E dengan kromatografi cair
vakum dengan eluen n-heksana : etil asetat yang
Salah satu parameter yang digunakan
ditingkatkan kepolarannya (2-20%)
untuk menentukan aktivitas antioksidan adalah
menghasilkan 7 fraksi gabungan (E6-E7).
nilai IC50 (Inhibition Concentration) yaitu
Selanjutnya endapan yang terdapat pada fraksi E5
konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat
disaring kemudian dimurnikan dengan
menyebabkan 50% DPPH kehilangan karakter
rekristalisasi menghasilkan senyawa 1.
radikal atau konsentrasi suatu zat antioksidan
Untuk mengetahui kemurnian senyawa
yang memberikan % penghambatan 50%. Zat
hasil isolasi dilakukan uji KLT tiga eluen yang
yang mempunyai aktivitas antioksidan tinggi
berbeda kepolarannya dan pengukuran titik leleh.
akan mempunyai harga EC50 atau IC50 yang
Kemudian dilanjutkan dengan analisis
rendah (Brand-Williams, 1995). berdasarkan
spektroskopi yang meliputi UV – Vis, IR, 1H-
prinsip bahwa senyawa aktif dapat meredam
NMR dan 13C-NMR.
puncak absorbansi radikal DPPH.

Program Pascasarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 143


Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana XIV – ITS
ISBN 978-602-96565-7-2

δH 1,685 (3H,s), δH 5.214 (1H,t , J = 6,8 Hz dan


2.4 Penentuan aktivitas antioksidan J = 7.6 Hz), δH 3.377 (2H, d, J = 6,8 Hz) dan
Satu mL larutan sampel senyawa 1 proton dari gugus metoksi pada: δH 3.951
dengan konsentrasi yang bervariasi dimasukkan (3H,s). Sinyal proton yang highly dishielded
ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3 mL pada δH 11,533 ppm dan pergeseran kimia
larutan DPPH 0.004% (b/v) dalam metanol. karbon pada 175,446 ppm yang membuktikan
Campuran dikocok kuat dan diinkubasi pada adanya gugus hidroksi terkhelat dengan gugus
suhu 37°C selama 30 menit lalu diukur karbonil yang berasal dari gugus asam
absorbansnya menggunakan spektrofotometer karboksilat. Sinyal karbon singlet pada 175,446
UV-tampak pada λmaks 515.5 nm. Asam ppm menunjukkan daerah khas karbonil yang
askorbat digunakan sebagai kontrol positif. Nilai dapat memperkuat data serapan IR pada bilangan
konsentrasi penghambat 50% (IC50) dihitung gelombang 1631,67 cm-1. Berdasarkan data-data
menggunakan persamaan regresi linear hubungan tersebut, maka dihipotesiskan bahwa senyawa 1
antara konsentrasi dan % inhibisi. memiliki kerangka dasar stilben dan subtituen
berupa prenil, metoksi, hidroksi, dan karboksil.
3. Hasil dan Pembahasan Data 1H dan 13C NMR yang diperoleh
Berdasarkan serangkaian proses pada senyawa 1 memiliki kemiripan dengan data
fraksinasi yang telah dilakukan terhadap ekstrak senyawa Asam cajanin stilben yang ditemukan
metanol berhasil diperoleh senyawa fenolik dari kulit polong kacang kayu asal India (Green,
golongan stilben dengan nama Asam 3-hidroksi- et. al., 2003).
4-prenil-5-metoksistilben (1). Senyawa ini
diperoleh sebagai kristal jarum berwarna hijau Tabel 1. Data pergeseran 1H dan 13C NMR senyawa 1
pucat dengan titik leleh 177-178o C. No.
δH δC
Analisa UV 203,40 nm, 255,80 nm, dan Karbon
307,40 nm menunjukkan bahwa di dalam
1 141,8
senyawa terjadi transisi elektron dari π-π* dan n-
-π*. Adanya gugus hidroksi pada 3080,11 cm-1, 2 102,9
serapan pada daerah 1631,67 cm-1 menunjukkan 3 162,2
sistem karbonil yang terkhelat subtitusi berupa
4 116,7
karboksil dan serapan pada 1600,81, 1562,23,
dan 1440,73 cm-1 menunjukkan adanya ikatan π 5 162,4
terkonjugasi (adanya sistem aromatik atau C=C). 6 δH 6,66 (1H, s) 103,2
Adanya dua sinyal proton yang membentuk
α δH 7,84 (1H, d, J = 16Hz) 130,4
sistem AB pada data 1H-NMR dengan konstanta
kopling yang besar mengindikasikan adanya β δH 6,83 (1H, d, J = 16Hz) 130,7
struktur geometri trans dari ikatan rangkap dua. 1' 137,2
Jenis senyawa fenolat yang memiliki ciri khas 2', 6' δH 7,53 (2H, d, J = 8Hz) 126,7
tersebut hanya berasal dari golongan calkon dan
stilben. Namun dilihat dari pola intensitas pita 3', 5' δH 7,38 (2H, d, J = 7,6Hz) 128,7
pada spektra UV, dapat dipastikan bahwa 4'
senyawa 1 memiliki kerangka dasar stilben 1" δH 3,37 (2H, d, J = 6,8Hz) 22,1
Berdasarkan spektra NMR
2" δH 5,21 (1H, t, J = 7,6 & 6,8Hz) 121,9
membuktikan bahwa senyawa 1 adalah stilben.
Adanya dua sinyal proton yang membentuk 3" 132
sistem AB pada pergeseran δH 6,832 dan δH 4" δH 1,79 (3H, s) 17,8
7,843 (1H, d, J = 16 Hz). Konstanta kopling 5" δH 1,68 (3H, s) 25,8
yang besar ini mengindikasikan adanya struktur
C-OMe δH 3,95 (3H, s) 55,7
geometri trans dari ikatan rangkap dua. Sinyal
proton aromatik dengan sistem aa'bb' pada C=O 175,4
pergeseran δH 7,531 (2H, d, J = 8Hz) dan δH 3-OH δH 11,53 (1H, s)
7,386 (2H, d, J = 7,6 Hz) juga teramati pada
senyawa ini. Satu sinyal proton singlet pada δH
6,660 ppm menunjukkan adanya proton aromatik
Untuk memastikan letak subtituen maka
terisolasi yang tidak dipengaruhi proton lainnya
dilakukan pengukuran NMR 2 dimensi. Korelasi
yang menegaskan bahwa salah satu cincin
HMBC untuk mengetahui korelasi jarak jauh
aromatik senyawa 1 merupakan aromatik
antara proton dan karbon tetangga.
pentasubtitusi. Sedangkan cincin yang lain
tersubtitusi oleh gugus hidroksi pada posisi para.
Sekelompok sinyal yang sesuai untuk
rantai prenil pada pergeseran δH 1,794 (3H,s),

144 Program Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember


Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana XIV – ITS
ISBN 978-602-96565-7-2

H
H OH O
7. Pustaka
3
Ajaiyeoba, E.O., Ogbole O.O., Abiodun O.O.,
Ashidi J.S., Houghton P.J., Wright
2

H H H
4

H H
A 1
1'
2'
H C.W. (2005). In vitro antiplasmodial
MeO 5

6
B
3'
and Cytotoxicity Activities of 6 Plants
H H
H
6'
OH
from the Southwest Nigerian
Ethnomedicine. J Nat Rem 5(1), 1-6.
4'

5'

Amarowicz, R., Naczk, M., and Shahidi, F.,


H

Gambar 1. Korelasi HMBC senyawa 1 2000, Antioxidant activity of Crude


Tannins of canola and Rapeseed Hulls,
Berdasarkan data-data tersebut, maka struktur JAOCS, 77, p. 957–961
senyawa 1 diberi nama Asam 3-hidroksi-4- Ashidi, J. S., Houghtona P.J., Hylandsa P.J., T.
prenil-5-metoksistilben. Senyawa 1 juga telah Efferthc. (2010). Ethnobotanical survey
dibandingkan dengan literatur (Green, et. al., and cytotoxicity testing of plants of
2003). South-western. Journal of
Ethnopharmacology 128, 501–512.
Uji keaktifan peredaman radikal bebas Brand-Williams, W., Cuvelier, M.E. and Berset,
DPPH senyawa hasil isolasi dilakukan pada C., (1995), Use Of A Free Radical
konsentrasi 62,5 ppm, 125 ppm, 250 ppm, 500 Method To Evaluate Antioxidant
ppm dan 1000 ppm. Pengukuran pada Activity, Lebensmittel-Wissenschaft
spektrofotometer UV-Vis dilakukan setelah 30 And-Technologie/Food Science And
menit penambahan cuplikan. Hasil pengukuran Technology 28,p. 25-30
dan penghitungan % peredaman DPPH senyawa Green, P. W., Philip C. Stevenson, Monique S. J.
1 IC50 413,67 µg/ml. Berdasarkan data tersebut Simmonds and Hari C. Sharma, (2003).
di atas, terlihat bahwa senyawa 1 memiliki Phenolic Compounds on The Pod-
keaktifan antioksidan. Suatu senyawa dikatakan Surface of Pigeonpea, Cajanus cajan,
memiliki keaktifan antioksidan apabila harga Mediate Feeding Behaviour of
IC50 < 1000 µg/ml. Helicoverpa armigera Larvae. Journal
of Chemical Ecology, Vol. 29.
5. Kesimpulan
Senyawa turunan stilben terprenilasi yaitu Asam Kristanti, A. N., Aminah, N. S., Tanjung, M., &
3-hidroksi-4-prenil-5-metoksistilben (1) telah Kurniadi, B. (2008). FITOKIMIA.
berhasil diisolasi dari ekstrak metanol tumbuhan Surabaya: Airlangga University Press.
kacang kayu (Cajanus cajan (L.) Millsp.) Pratt, D.E. & Hudson, B.J.F, (1990). Natural
anggota famili fabaceae. Berdasarkan pengujian Antioxidants not Exploited Comercially. In
antioksidan yang telah dilakukan diketahui Food Antioxidants. Hudson B. J. F. (Ed).
bahwa senyawa (1) bersifat aktif sebagai London: Elsevier Applied Science.
antioksidan dengan nilai IC50 413,67 µg/ml.
Tapan, Erik, (2005). Kanker, Antioksidan &
OH O
3
2
Terapi Komplementer. Jakarta: PT Elex
4
A 1
OH
2'
Media Komputindo
1'

MeO 5
6
3'
B
6'
4' OH
Wink, M. (2013). Evolution of Secondary
5'
Metabolites in Legumes (Fabaceae). South
1
African Journal of Botany 00956, 12.
6. Ucapan Terimakasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Zhang, Xiao-Li, Yu-Shan Guo, Chun-Hua Wang,
Dit.Litabmas Dikti atas dana penelitian unggulan Guo-Qiang Li, Jiao-Jiao Xu, Hau Yin
perguruan tinggi, analis SATREPS di Tropical Chung, Wen-Cai Ye, Yao-Lan Li , Guo-Cai
Disease Diagnosis Center Universitas Airlangga Wang (2014). Phenolic compounds from
atas bantuan analisa menggunakan spektrometer Origanum vulgare and their antioxidant and
NMR dan analis di Laboratorium Biofarmaka antiviral activities. Food Chemistry 152 p.
IPB atas bantuan analisa antioksidan. 300–306.

Program Pascasarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 145

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai