Anda di halaman 1dari 12

Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073

Uji Aktivitas Antioksidan Tanaman Sarang Semut


(Hydnophytum formicarum Jack) dengan Metode ABTS dan
Identifikasi Senyawa Aktif Menggunakan LC-MS

Antioxidant Activity of “Sarang semut” (Hydnophytum formicarum


Jack) with ABTS Method and Identification of Active Compound Using
LC-MS

Mellova Amir1*, Asabella Ullu2, dan Kusmiati3


1
Program Studi Farmasi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, Indonesia
2
Program Studi Farmasi, Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta, Indonesia
3
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta, Indonesia
*E-mail: mellova.masrizal@gmail.com

ABSTRAK
Tanaman sarang semut (Hydnophytum formicarum Jack) mengandung flavonoid dan
tanin yang merupakan senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas
antioksidan senyawa ekstrak etanol 96%, etil asetat dan n-heksana, serta identifikasi
senyawa aktif tanaman sarang semut (Hydnophytum formicarum Jack) yang berasal
dari kabupaten Fakfak, Papua Barat. Tanaman sarang semut (Hydnophytum
formicarum Jack) diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, etil
asetat dan n-heksana. Hasil ekstrak kemudian diuji aktivitas antioksidannya dengan
metode ABTS (2,2’-azinobis (3-ethylbenzoathiazoline-6-sulfonat acid)) menggunakan
spektrometer UV-Vis pada panjang gelombang 336 nm dengan pembanding vitamin C.
Hasil pengujian aktivitas antioksidan diperoleh IC50 untuk etanol 96%, etil asetat, n-
heksana dan vitamin C berturut-turut sebesar 28,5863 μg/ml; 99,8980 μg/ml; 117,2372
μg/ml; dan 7,411 μg/ml. Berdasarkan hasil IC50, ekstrak etanol 96% tanaman sarang
semut menunjukkan aktivitas antioksidan sangat kuat. Ekstrak etanol 96% dianalisis
dengan LC-MS untuk mengetahui senyawa yang terkandung di dalamnya. Hasil
analisis LC-MS pada ekstrak etanol 96% tanaman sarang semut diperoleh 7 senyawa.

Kata kunci: ABTS, antioksidan, LC-MS, tanaman sarang semut (Hydnophytum


formicarum Jack)

ABSTRACT
Sarang semut (Hydnophytum formicarum Jack) contain antioxidant compound i.e.
flavonoid and tannin. Test research have been caried out the antioxidant activity of
ethanol 95%, ethyl acetate and n-hexane and identification of active compounds of
sarang semut plant extract. The sarang semut plant was collected from Fakfak, West
Papua. Sample was macerated by solvent ethanol 96%, ethyl acetate and n-hexane
separately. Antioxidant activity of sarang semut plant extract was determined by ABTS
method using UV-Vis spectrometer at wavelength of 336 nm, the ascorbic acid was
used as standard of activity antioxidant. Antioxidant activity obtained by IC50 for
ethanol 95%, ethyl acetate, n-hexane and vitamin C were 28.5863 μg/ml; 99.8980
μg/ml; 117,2372 μg/ml; and 7.411 μg/ml. Based on the results of IC50, ethanol 96%

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 43


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
showed a very strong antioxidant activity. Ethanol 96% analyzed by LC-MS to
determine the compound contained in it. The results of LC-MS analysis on ethanol
96% obtained 7 compounds.

Keywords: ABTS, antioxidant, LC-MS, sarang semut (Hydnophytum formicarum


Jack)

PENDAHULUAN kesehatan. Antioksidan alami tidak


Antioksidan adalah zat yang terkontaminasi dengan zat kimia,
dapat melawan pengaruh bahaya dari sehingga aman untuk dikembangkan
radikal bebas yang terbentuk sebagai (3)(4).
hasil metabolisme oksidatif, yaitu hasil Antioksidan fitokimia diet dari
dari reaksi-reaksi kimia dan proses berbagai penelitian pada hewan
metabolik yang terjadi di dalam tubuh. memiliki kemampuan untuk
Radikal bebas berupa spesies reaktif menghilangkan radikal bebas. Fenolik
yang mewakili kelas entitas kimia adalah kelompok besar dan heterogen
antara yang sangat reaktif yang dari metabolit tumbuhan sekunder yang
reaktivitasnya berasal dari adanya didistribusikan ke seluruh kerajaan
elektron yang tidak berpasangan dalam tumbuhan. Senyawa yang memiliki
strukturnya (1). Radikal bebas mampu beberapa atau banyak substituen fenolik
berdiri sendiri untuk interval waktu hidroksil sering disebut sebagai
yang sangat singkat. Berbagai radikal polifenol (1).
bebas oksigen dan spesies reaktif Tanaman sarang semut
lainnya dapat terbentuk dalam tubuh (Hydnophytum formicarum Jack)
manusia dan dalam sistem makanan (2). merupakan subshrub myrmecophyte
Antioksidan memiliki fungsi epifit dengan umbi sukulen yang terkait
untuk menghentikan atau memutuskan pertumbuhannya dengan spesies semut
reaksi berantai dari radikal bebas yang tertentu. Hubungan mutualisme antara
terdapat di dalam tubuh, sehingga dapat semut dan tanaman sarang semut
melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan biasaya stabil tetapi perubahan
akibat radikal bebas. Sumber-sumber lingkungan akibat deforestasi dapat
antioksidan yaitu antioksidan sintetik dengan mudah menjadi tempat
dan antioksidan alami. Antioksidan berkembang biak bagi spesies yang
sintetik mempunyai efektivitas tinggi, tersebar (5).
namun belum tentu aman bagi

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 44


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
Tanaman ini merupakan dan wasir. Selain itu, tanaman ini kaya
tumbuhan obat potensial asal Papua akan antioksidan tokoferol (vitamin E)
yang secara empiris berkhasiat dan dan beberapa mineral penting untuk
dinilai relatif aman untuk tubuh seperti kalsium, atrium, kalium,
menyembuhkan berbagai macam seng, besi, fosfor dan magnesium
penyakit seperti diabetes dan hipertensi (8)(9). Peneliti sebelumnya telah
(6). Tanaman sarang semut melakukan uji aktivitas antioksidan
(Hydnophytum formicarum Jack) dapat pada ekstrak metanol tanaman sarang
ditemui mulai dari dataran rendah ke semut dengan metode DPPH (1,1-
tepi pantai hingga pada ketinggian difenil-2-pikrilhidrazil) (10). Berbagai
2.400 meter dpl dan paling banyak metoda dapat dilakukan untuk uji
ditemukan di hutan tropis dataran aktivitas antioksidan ini diantaranya
rendah, namun lebih banyak ditemukan metode ABTS (2,2’-azinobis (3-
di daerah pertanian terbuka dengan ethylbenzoathiazoline-6-sulfonat acid).
ketinggian sekitar 600 m. Metode ABTS memiliki kelebihan,
Tanaman sarang semut dapat yaitu dapat digunakan pada sistem
ditemui diberbagai tipe hutan seperti larutan berbasis air maupun organik
hutan bakau, hutan dataran rendah, yang bersifat polar, semi polar, dan non
hutan dataran tinggi dan banyak polar, stabil, serta membutuhkan waktu
ditemukan menempel pada beberapa reaksi yang lebih sedikit (6).
pohon, umumnya di pohon kayu putih Penelitian ini bertujuan untuk
(Melaleuca leucadendra), cemara mengetahui apakah tanaman sarang
gunung (Casuarina junghuniana), kaha semut (Hydnophytum formicarum Jack)
dan pohon beech (Fagus spp) tetapi asal Fak–fak, Papua barat yang
jarang pada pohon dengan batang halus diekstraksi dengan pelarut tingkat
dan rapuh seperti Eucalyptus (7). kepolaran berbeda yaitu etanol 96%,
Hydnophytum formicarum etil asetat dan n-heksana memiliki
mengandung senyawa tanin. Tanin aktivitas antioksidan yang diuji
adalah polifenol tanaman rasa pahit menggunakan metode peredaman
yang dapat mengikat dan radikal bebas ABTS (2,2’-azinobis(3-
mengendapkan protein. Tanin biasanya ethylbenzoathiazoline-6-sulfonat acid),
digunakan untuk pengobatan diare, serta identifikasi senyawa aktif yang
hemostatik (menghentikan pendarahan) terkandung dalam ekstrak tanaman

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 45


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
sarang semut (Hydnophytum klorida, pereaksi Dragendorf serbuk
formicarum Jack) menggunakan LC- magnesium, amil alkohol, dan FeCl3.
MS (Liquid Chromatography-Mass
Spectrometry). Determinasi Tanaman Uji
Determinasi tanaman sarang
METODE PENELITIAN semut dilakukan di Herbarium
Bahan Uji Bogoriense (LIPI-Cibinong, Jawa
Bahan uji yang digunakan Barat).
adalah batang tanaman sarang semut
(Hydnophytum formicarum Jack) segar Persiapan Bahan Uji
yang menempel pada pohon bakau yang Tanaman sarang semut segar
diperoleh dari Kabupaten Fakfak, diambil, dikumpulkan, sortasi basah,
Papua Barat. dicuci, dikeringkan, dirajang, sortasi
kering dan dilakukan penggilingan
Alat Penelitian untuk memperoleh bahan baku dalam
Alat yang digunakan pada bentuk serbuk.
penelitian ini adalah timbangan analitik,
blender, vortex, kertas saring, rotary
evaporator, gelas ukur, erlenmenyer, Pembuatan Ekstrak
spektrofotometer UV-Vis (Biochrom Pembuatan ekstrak sebanyak
Libra S70), cawan uap, mikro pipet 5- 20 g serbuk batang tanaman sarang
50μL; 50-200μL; 200-1000μL (Gilson), semut (Hydnophytum formicarum Jack)
kuvet kuarsa, micro tubes, waterbath, dimasukkan ke dalam erlenmenyer dan
corong, shaker incubator, beaker glass, diekstraksi secara maserasi
aluminium foil, LC-MS (Liquid menggunakan pelarut etanol 96%, etil
Chromatograpghy-Mass asetat dan n-heksana dengan
Spectrophotometry). perbandingan (1:15) sebanyak 300 mL
lalu dilakukan pengadukan dengan
Bahan Penelitian orbital shaker selama 48 jam.
Etanol 96%, etil asetat, n- Hasil ekstraksi kemudian
Heksana, ABTS, vitamin C, aquades, disaring menggunakan corong yang
metanol pro-analisis, potassium dilapisi oleh kertas saring dan filtratnya
persulfat, ammonia, kloroform, asam dimasukkan ke dalam erlenmenyer.

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 46


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
Filtrat pertama dimasukkan kedalam diencerkan dengan metanol pro analisis
masing-masing botol kaca berwarna ad 1,0 mL, kemudian larutan tersebut
gelap dan dimaserasi kembali divortex hingga homogen dan tertutup
menggunakan pelarut n-heksana, etil rapat.
asetat dan etanol 96% kemudian ditutup
dan dilakukan pengadukan kembali Pembuatan larutan blanko
menggunakan orbitas shaker selama 48 Metanol pro analisis dipipet
jam. Hasil filtrat pertama dan kedua sebanyak 0,075 mL kedalam tabung
dipekatkan dengan menggunakan alat reaksi yang telah ditutup dengan plastik
0
rotary evaporator pada suhu 60 C hitam kemudian ditambahkan 1,425 mL
sampai diperoleh ekstrak etanol 96%, larutan ABTS ke dalam tabung reaksi,
etil asetat dan n-heksana. Setelah itu diletakkan di tempat gelap dan
diuapkan diatas penangas air hingga diinkubasi selama 30 menit dan
diperoleh ekstrak kental. Ekstrak yang dihomogenkan menggunakan vortex
diperoleh kemudian ditimbang. dan mulut tabung ditutup dengan
aluminium-foil. Selanjutnya, larutan
Penapisan Fitokimia tersebut diukur dengan nilai serapan
Penapisan serbuk dan ekstrak pada panjang gelombang 336 nm.
tanaman sarang semut meliputi uji
golongan alkaloid, uji golongan Pembuatan larutan uji
flavonoid, uji golongan saponin, uji Masing – masing sampel
golongan tanin, uji golongan ditimbang sebanyak ± 1 mg lalu
steroid/triterpenoid dan uji golongan dilarutkan dalam 1 mL metanol pro
kuinon (11). analisis (1000 bpj). Larutan ini
merupakan larutan induk. Sebanyak 5,
Uji Aktivitas Antioksidan dengan 10, 25, 50 dan 75 μL larutan induk,
Metode ABTS dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
Pembuatan larutan ABTS dilarutkan dengan metanol pro analisis
Sebanyal 2 mL ABTS (7,4 mM) sampai 1000 bpj. Selanjutnya dipipet
dicampurkan dengan 2,6 mM potasium masing – masing sampel sebanyak
persulfat, diinkubasi selama 16 jam 0,075 μL kedalam masing – masing
dalam ruangan gelap pada suhu tabung reaksi yang ditutupi plastik
ruangan. ABTS yang dihasilkan lalu hitam lalu ditambahkan 1,425 mL

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 47


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
larutan ABTS ditempat gelap pada suhu panjang gelombang maksimum 336 nm
ruang. Campuran larutan dikocok menggunakan spektrofotometer UV-
dengan vortex hingga homogen dan Vis.
mulut tabung ditutup dengan aluminium
foil dan diinkubasi selama 30 menit. Analisis Data
Selanjutnya, larutan tersebut diukur Pengukuran aktivitas
nilai serapan menggunakan antioksidan ekstrak etanol tanaman
spektrofotometer UV-Vis pada panjang sarang semut dengan metode
gelombang 336 nm. peredaman radikal bebas ABTS
dihitung dengan menentukan Inhibition
Pembuatan larutan vitamin C sebagai Concentration (IC50). Perhitungan nilai
kontrol positif IC50 menggunakan nilai konsentrasi
Lebih kurang 1 mg vitamin C tanaman sarang semut (sumbu X) dan
ditimbang seksama dan dilarutkan % inhibisi (sumbu Y). Nilai IC50
dalam 1,0 mL metanol pro analisis ke diperoleh dari persamaan :
dalam vial menghasilkan larutan induk y = a + bx
1000 μg/mL. Sebanyak 5, 10, 15 dan 20
keterangan: y = 50 a = intersep
μL larutan stock pipet dan diencerkan
x = IC50 b = slop
dengan metanol pro analisis ad 1,0 mL
Secara spesifik, suatu senyawa
untuk mendapatkan konsentrasi zat uji
dikatakan sebagai antioksidan sangat
5, 10, 15 dan 20 bpj. Larutan vitamin C
kuat jika nilai IC50 kurang dari 50
dari asing-masing konsentrasi dipipet
μg/mL, kuat untuk IC50 bernilai 50-100
0,075 mL lalu ditambahkan 1,425 mL
μg/mL, sedang jika IC50 bernilai 100-
larutan dengan aluminium foil, lalu
150 μg/mL, dan lemah jika IC50
diinkubasi selama 30 menit. Kemudian,
bernilai 151-200 μg/mL (12).
larutan tersebut diukur nilai serapannya
menggunakan spektrofotometer UV-
HASIL DAN PEMBAHASAN
Vis.
Pembuatan Ekstrak
Pengukuran serapan ABTS
Berdasarkan perhitungan rende-
Larutan blanko, larutan uji dan
men pada tabel 1, rendemen yang
larutan kontrol positif diinkubasi
paling banyak yaitu ekstrak etanol 96 %
selama 2 jam pada suhu kamar,
sebesar 6,15% ± 0,08 % karena etanol
kemudian diukur serapannya pada
merupakan pelarut polar, sehingga zat

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 48


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
aktif yang diharapkan dapat tersari kemudian dilakukan penyaringan
maksimal sesuai dengan kepolarannya. dengan kertas saring. Filtrat yang
Penggunaan pelarut yang berbeda sifat dihasilkan selanjutnya dipekatkan
kepolarannya dimaksudkan untuk dengan alat rotary evaporator pada
memperoleh ekstrak senyawa aktif yang suhu 600C. Penentuan suhu yang
berbeda berdasarkan kelarutannya. digunakan dalam proses ini sangat
Selanjutnya proses ekstraksi tanaman mempengaruhi komponen aktif yang
sarang semut dilakukan dengan cara terdapat dalam filtrat. Suhu yang terlalu
maserasi. Metode maserasi dipilih tinggi akan mengakibatkan kerusakan
karena mempunyai keuntungan yaitu komponen-komponen bioaktif dalam
cara yang sederhana, alat yang ekstrak, sehingga suhu 600C dianggap
sederhana, selain itu dikhawatirkan sesuai dan diharapkan dapat
senyawa yang terkandung dalam menghindari kerusakan senyawa aktif
tanaman sarang semut merupakan dalam ekstrak.
senyawa yang tidak tahan panas,

Tabel 1. Data rendemen ekstrak tanaman sarang semut (Hydnophytum formicarum Jack.)
Nama Ekstrak Bobot ekstrak (gr) Rendemen Ekstrak (%)
Ekstrak etanol 96% 1,23 ± 0,017 6,15 ± 0,08
Ekstrak etil asetat 0,93 ± 0,02 4,65 ± 0,10
Ekstrak n-heksana 0,323 ± 0,006 1,61 ± 0,03

Penapisan Fitokimia Serbuk dan dan kuinon, pada ekstrak etanol 96%
Ekstrak Tanaman Sarang Semut dan etil asetat mengandung flavonoid,
(Hydnophytum formicarum Jack) saponin, tanin, triterpenoid dan kuinon,
Pada penelitian ini dilakukan pada ekstrak n-heksana mengandung
penapisan fitokimia dari serbuk flavonoid.
tanaman sarang semut untuk Senyawa yang memiliki sifat
mengetahui kandungan senyawa kimia sebagai antioksidan didalam tanaman
yang terdapat dalam suatu tanaman. sarang semut yaitu flavonoid dan tanin.
Hasil penapisan fitokimia yang telah Senyawa-senyawa yang mempunyai
dilakukan pada tanaman sarang semut potensi sebagai antioksidan umumnya
(tabel 2) menunjukkan bahwa serbuk merupakan senyawa flavonoid, fenolik
tanaman sarang semut mengandung dan alkaloid. Senyawa flavonoid dan
flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid polifenol bersifat antioksidan,

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 49


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
antidiabetik, antikanker, antiseptik dan metabolit sekunder seperti flavonoid,
antiinflamasi, sedangkan senyawa alkaloid, fenolik dan saponin juga
alkaloid bersifat menghambat mampu menghambat pertumbuhan
pertumbuhan sel-sel kanker. Selain mikroorganisme (8)(13).
sebagai sumber antioksidan, senyawa

Tabel 2. Hasil penapisan fitokimia serbuk dan ekstrak tanaman sarang semut (Hydnophytum
formicarum Jack).
Kandungan Kimia Serbuk Ekstrak Etanol Ekstrak Etil Asetat Ekstrak n-
Heksana
Alkaloid - - - -
Flavonoid + + + +
Saponin + + + -
Tanin + + + -
Steroid/Triterpenoid + + + -
Kuinon + + + -
Keterangan: (+) Menunjukkan adanya senyawa yang diuji
(−) Menunjukkan tidak adanya senyawa yang diuji

Hasil Uji Aktivitas Antioksidan vitamin C sebagai pembanding karena


Pengujian aktivitas antioksidan vitamin C merupakan zat antioksidan
pada penelitian ini dilakukan pada paling kuat dalam menangkal berbagai
ekstrak etanol 96%, etil asetat dan n- radikal bebas. Hasil uji antioksidan
heksana tanaman sarang semut vitamin C menunjukkan nilai IC50
(Hydnophytum formicarum Jack.) sebesar 7,41 μg/mL < 200 bpj,
dengan konsentrasi 5, 10, 25, 50 dan 75 sedangkan hasil uji aktivitas antioksidan
bpj. Konsentrasi yang berbeda-beda ekstrak etanol 96%, etil asetat dan n-
pada ekstrak tanaman sarang semut heksana tanaman sarang semut berturut-
dilakukan untuk mengetahui pengaruh turut sebesar 28,58 μg/mL; 99,90
konsentrasi terhadap % hambatan. μg/mL; 117,24 μg/mL (tabel 3). Hasil
ABTS digunakan sebagai pemicu IC50 dari ketiga ekstrak tersebut lebih
timbulnya radikal bebas, karena teknik besar dari vitamin C, yang berarti
dan pengerjaannya sederhana, serta vitamin C lebih kuat dibandingkan
sampel yang digunakan sedikit (14). ekstrak tanaman sarang semut sebagai
Kemudian diukur nilai serapannya antioksidan. Hasil ketiga ekstrak
menggunakan spektrofotometer UV-Vis tersebut pengujian terhadap ekstrak
pada panjang gelombang 336 nm (15). etanol 96% tanaman sarang semut
Pengukuran aktivitas anti- mampu menangkal radikal bebas ABTS
oksidan yang dilakukan menggunakan dengan aktivitas sangat kuat, pada

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 50


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
ekstrak etil asetat dengan aktivitas kuat dengan studi Dirgantara yang
dan ekstrak n-heksana dengan aktivitas menggunakan metoda DPPH pada
sedang. karena semakin kecil nilai IC50 ekstrak methanol tanaman sarang semut
berarti semakin tinggi aktivitas (Hydnophytum formicarum Jack)
antioksidan (16). dengan nilai IC50 25,31 μg/mL (10).
Hasil penelitian menunjukan Ekstrak etil asetat termasuk kategori
bahwa uji aktivitas antioksidan dari kuat dengan nilai IC50 50-100 μg/mL
ekstrak etanol 96% tanaman sarang dan ekstrak n-heksana termasuk
semut termasuk kategori sangat kuat kategori sedang dengan nilai IC50 100-
dengan nilai IC50 28,58 μg/mL (≤50 150 μg/mL (12).
μg/mL), Hasil yang hampir sama

Tabel 3. Hasil pengukuran inhibisi ekstrak tanaman sarang semut (Hydnophytum formicarum
Jack.) dan vitamin C
Bahan Uji Inhibisi(%) ± SD IC50 (μg/ml) ± SD
5 bpj 20.5198 ±0.1736
10 bpj 42,5810±0,2488
Ekstrak etanol 96% 25 bpj 59,3972±0,5225 28,58±0.047
50 bpj 41,0397±0,2612
75 bpj 72,9007±0,2789
5 bpj 20,5198±0,5746
10bpj 32,5971±1,0103
Ekstrak etil asetat 25 bpj 37,9801±0,7998 99,90±5,44
50 bpj 41,0397±0,9190
75 bpj 44,8124±0,7998
3 bpj 40,1886±0,3801
10bpj 41,6608±0,4159
Ekstrak n-heksana 25 bpj 42,8571±0,2487 117,24±10,77
50 bpj 44,0073±0,7443
75 bpj 46,6758±0,2423
5 bpj 32,8041±0,8628
10 bpj 68,1619±0,1736
Vitamin C 7,41±0,16
15 bpj 84,7940±0,4216
20 bpj 86,0823±0,5620

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 51


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
Identifikasi Senyawa Ekstrak Etanol etanol 96% karena memiliki aktivitas
96% Tanaman Sarang Semut antioksidan tertinggi. Interpretasi hasil
(Hydnophytum formicarum Jack) identifikasi senyawa dalam ekstrak
menggunakan LC-MS (Liquid etanol 96% tanaman sarang semut
Chromatography-Mass Spectrophoto- dilakukan dengan menggunakan
metry) database Chem Spider.
Ekstrak yang diidentifikasi
menggunakan LC-MS adalah ekstrak
tanaman sarang semut dengan pelarut

Tabel 4. Hasil Identifikasi LC-MS Ekstrak Etanol 96% Tanaman Sarang Semut (Hydnophytum
formicarum Jack) (www.ChemSpider.com)
Waktu (menit) M/Z Rumus molekul Nama senyawa Sifat
0,085 93 C7H9 Hydride; Toluene Antioksidan
107 C7H70 3-Methylphenol Antioksidan
2,299 70 C5H10 1-Pentene Antioksidan
11,242 8 C6H12 1-Hexene Antioksidan
246 C16H10N2O (2Z)-2-Indol-3-ylidene-1H-indol-3-one Antioksidan
13,371 359 C24H41NO Pachhyaximine A Antioksidan
13,797 359 C24H41NO Pachhyaximine A Antioksidan
16,778 359 C24H41NO Pachhyaximine A Antioksidan
17,970 84 C6H12 1-Hexene Antioksidan
26,061 70 C5H10 1-Pentene Antioksidan
76 C6H4 Cyclohexa-1,3-dien-5-yne Antioksidan
93 C7H9 Hydride; Toluene Antioksidan
107 C7H7O 3-Methylphenol Antioksidan

Dari hasil identifikasi LC-MS KESIMPULAN


ekstrak etanol 96% tanaman sarang Ekstrak etanol 96% tanaman
semut pada puncak tertinggi terdapat 7 sarang semut (Hydnophytum
senyawa bersifat antioksidan di formicarum Jack.) memiliki aktivitas
antaranya C5H10, C6H4, C6H12, antioksidan sangat kuat dengan IC50
C7H9, C7H7O, C16H10N2O, dan 28,58 μg/mL yang diuji dengan metode
C24H41NO dapat dilihat pada tabel 4. ABTS (2,2’-azinobis(3-
ethylbenzoathiazoline-6-sulfonat acid).
Hasil identifikasi senyawa yang
terkandung dalam ekstrak etanol 96%

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 52


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
tanaman sarang semut (Hydnophytum 4. Septiana A, Asnani A. Aktivitas
formicarum Jack.) yang berpotensi Antioksidan Ekstrak Rumput Laut
sebagai antioksidan menggunakan LC- Sargassum duplicatum. J Teknol
MS (Liquid Chromatography-Mass Pertan. 2013;14(2):79–86.
Spectrophotometry) terdiri dari 7 5. Hosoishi S, Park S., Tagane S,
senyawa yaitu senyawa Hydride; Rahman M, Ogata K. Domatia of
Toluene, 3-Methylphenol, 1-Pentene, 1- the Ant-Plant Hydnophytum
Hexene, (2Z)-2-Indol-3-ylidene-1H- formicarum (Rubiaceae) Captured
indol-3-one, Pachhyaximine A dan as Nests by Two Widespread Ant
Cyclohexa-1,3-dien-5-yne. Dari hasil Species, Tapinoma
yang didapatkan perlu dilakukan isolasi melanocephalum and Tetramorium
senyawa aktif yang terkandung dalam nipponense (Hymenoptera:
tanaman sarang semut (Hydnophytum Formicidae). Entomol News.
formicarum Jack.) 2018;127(5):407–12.
6. Pellegrini N, Proteggente A,
DAFTAR PUSTAKA Pannala A, Yang M, Rice-Evans C.
1. Anbudhasan P, Surendraraj A, Antioxidant Activity Applying An
Karkuzhali S, Sathishkumaran S. Improved ABTS Radical Cation
Natural antioxidants and its Decolorization Assay. Nas Cent
benefits. Int J food Nutr Sci. Biotechnol Inf. 1999;26:1231–3.
2014;3:225–32. . 7. Balitbang Kehutanan Manokwari.
2. Cui K, Luo X, Xu K, Murthy M. Sarang Semut (Myrmecodia
Role of oxidative stress in pendans). Manokwari: Balitbang
neurodegeneration recent Kehutanan Manokwari; 2015.
developments in assay methods for 8. Muhammad A. Sarang Semut dan
oxidative stress and nutraceutical Buah Merah Pembasmi Ragam
antioxidants. Prog Neuro-Psycho Penyakit Ganas. Jakarta: Laksana
pharma Bio Psych. 2004;28:771– (Diva Press); 2011.
99. 9. Subroto A, Saputro H. Gempur
3. Rohmatussolihat. Antioksidan penyakit dengan sarang semut.
Penyelamat Sel-sel Tubuh Jakarta: Penebar Swadaya; 2006.
Manusia. J Bio Trends Pus Penelit 10. Dirgantara S, Nawawi A, Insanu
Bioteknol. 2009;4(1):6–7. M. Uji Aktivitas Tiga Spesies

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 53


Archives Pharmacia ISSN (print): 2655-6073
Tanaman Sarang Semut (Famili : Acid (ABTS) Method to Measure
Rubiaceae) Asal Kabupaten Antioxidant Capacity of Selected
Merauke, Papua. J Biol Papua. Small Fruits and Comparison to
2013;5(1):10–6. Ferric Reducing Antioxidant Power
11. Esther A. Uji Aktivitas (FRAP) and 2,2′-Diphenyl-1-
Antioksidam Ekstrak Etanol, Etil picrylhydrazyl (DPPH) Methods. J
Asetat, n-Heksana Buah Terung Agric Food Chem. 2006;54:1151–
Ungu (Solanum melongena L.) 7.
Dengan Metode ABTS 16. Winarsi H. Antioksidan Alami dan
(2,2’azinobis(3- Radikal Bebas. Yogyakarta:
ethylbenzoathiazoline-6-sulfonat Penerbit Kanisius; 2007.
acid). Jakarta; 2017.
12. Tonahi JMM, Nuryanti S,
Suherman. ANTIOKSIDAN DARI
DAUN SIRIH MERAH (Piper
crocatum). J Akad Kim.
2014;3(3):383–9.
13. Hazimah, Teruna HY, Jose C.
Aktivitas Antioksidan dan
Antimikrobial dari
EkstrakPlectranthus amboinicus. J
Penelit Farm Indones.
2013;1(2):39–42.
14. Utomo A, Retnowati R, Juswono.
Pengaruh Konsentrasi Minyak
Kenanga (Cananga odorata)
Terhadap Aktivitasnya Sebagai
Antiradikal Bebas. Kim Students J.
2013;1.
15. Ozgen M, Reese RN, Tulio Jr. AZ,
Scheerens JC, Miller AR. Modified
2,2-Azino-bis-3-
ethylbenzothiazoline-6-sulfonic

Archives Pharmacia Volume 2 Nomor 1, Januari 2020 54

Anda mungkin juga menyukai