PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
senyawa organic yang dibentuk dan disimpan oleh organisme, yaitu struktur
dilakukan untuk menentukan ciri komponen bioaktif suatu ektrak kasar yang
mempunyai efek racun atau efek farmaklogis lain yang bermanfaat bila
B. Maksud Percobaan
padat-cair.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Ekstrak ialah berupa sediaan kering, kental atau cair yang dibuat dengan
cara menyari simplisia nabati atau hewani dengan cara yang sesuai, diluar
bagian aktif sebagai obat dari jaringan tumbuhan ataupun hewan dengan
(wahid,2017)
dalam hal ini asam-asam karboksilat atau asam-asam lemak bebas yang larut
dalam fasa air, dipisahkan dari fasa airnya dengan menggunakan pelarut
organik, yang tidak larut dalam fasa air, secara kontak langsung baik kontinyu
Partisi padat-cair dimana diantara dua pelarut yang tidak dapat bercampur
salah satu diantaranya bertindak sebagai fasa diam dan yang lainnya sebagai
fasa gerak. Fasa diam (polar atau nonpolar) dilapisi pada suatu pendukung
inert dan dipak kedalam sebuah kolom. Kemudian fasa gerak dilewatkan
melalui kolom.
biota laut dapat menghasilkan bahan hayati yang memiliki aktivitas biologis
(Opa,2018)
B. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Tunikata/Urochordata
Kelas : Ascidiacea
Genus : Ascidian
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Family : Anarcadiaceae
Genus : Lannae
daun bulat memanjang, ada bekas ibu tangkai daun pada cabang / ranting,
galaktosa (70%), arabinosa (11%), rhamnosa (2%), dan asam uronic (17%).
kayu jawa berfungsi untuk mengobati pembengkakan akibat keseleo dan kaki
gajah (Wahid,2017)
Kingdom : Bacteria
Filum : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Famili : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
F. Uraian Bahan
1.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini, antara lain; autoklaf, 1 set
rotary vacuum evaporator, laminar air flow, corong pisah, statif, corong kaca,
mikroskop , votex mixer, oven (Memmert), pipet mikro (Socorex), plat 24 well,
B. Bahan
Metanol, Middlebrook 7H9, Nutrien OADC (oxalid axid, albumin, destrosa, dan
C. Cara Kerja
Lissoclinum sp.
jam.
kasar.
b. Partisi Cair-Cair
diambil sebanyak 15 g.
erlenmeyer.
Dilakukan hal yang sama pada fraksi etil asetat dan disimpan pada
erlenmeyer.
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk media cair dan
padat.
alumunium foil.
tuberculosis.
a. Pengolahan Sampel.
Sampel kulit batang kayu jawa dicuci dengan air mengalir dan
b. Ekstraksi
c. Partisi Padat-Cair
d. Uji Golongan
a. Uji alkaloid
pereaksi Mayer.
alkaloid.
b. Uji Flavonoid
c. Uji Terpenoid
dikocok.
senyawa triterpen
d. Uji Fenol
senyawa fenol.
dihomogenkan.
H37RV sebanyak I ml
(masing-masing duplo).
pada mikroskop.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
k noid n
1 Fraksi A - + + - Mengandung
fenolik, flavonoid
2 Fraksi B - - + + Mengandung
flavonoid, terpen
3 Fraksi C + + - + Mengandung
alkaloid, fenolik,
terpen
4 Fraksi D + + - + Mengandung
alkaloid, fenolik,
terpen
5 Fraksi E - + - + Mengandung
fenolik, terpen
6 Fraksi F - + - + Mengandung
fenolik, terpen
7 Fraksi G - + - + Mengandung
fenolik, terpen
8 Ekstrak - + - - Mengandung
alkaloid, fenolik
9 Partisi - + - + Mengandung
larut terpen
heksan
10 Partisi - - - + Mengandung terpen
larut
heksan
H37Rv sensitif
menghambat
2 Kontrol positif (+) 2500 Menghambat
3 Fraksi A 2500 Menghambat
4 Fraksi B 2500 Menghambat
5 Fraksi C 2500 Menghambat
6 Fraksi D 2500 Menghambat
7 Fraksi E 2500 Menghambat
8 Fraksi F 2500 Menghambat
9 Fraksi G 2500 Menghambat
10 Ekstrak 2500 Menghambat
11 Partisi tidak larut heksan 2500 Menghambat
12 Partisi larut heksan 2500 Menghambat
B. Pembahasan
spektrum sempit. Spektrum luas artinya senyawa tersebut bekerja aktif terhadap
banyak jenis bakteri baik bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Sedangkan spektrum sempit artinya suatu senyawa bekerja aktif hanya terhadap
satu golongan bakteri saja baik hanya pada bakteri Gram positif ataupun hanya
pada bakteri Gram negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa
antibakteri dari ascidian Lissoclinum sp. yang terdapat pada fraksi air tergolong
dan Gram negatif. Hal ini diduga bahwa di alam ascidian memproduksi senyawa
antibakteri dalam bentuk metabolit sekunder untuk melawan semua ancaman yang
antibakteri dari ascidian Lissoclinum sp. tergolong sedang. Hal ini bisa
juga berpengaruh dalam hal produksi metabolit sekunder antibakteri dari ascidian
yang akan dihasilkan juga pasti sedikit. Kemudian apabila tekanan lingkungannya
Bisa dikatakan dari hasil penelitian ini ascidian Lissoclinum sp. yang
dijadikan sampel hidup pada areal dengan tekanan lingkungan yang rendah
yang sedang.
ekstraksi adalah pelarut metanol demi keamanan penarikan senyawa baik senyawa
yang bersifat polar atau pun senyawa yang bersifat non polar dari sampel uji kulit
batang kayu jawa. Kemudian dalam tahap partisi, dilakukan proses partisi cair
padat dengan menggunakan pelarut n-heksan, sehingga diperoleh dua jenis partisi
yakni partisi larut n-heksan dan partisi tidak larut n-heksan. Hasil partisi tersebut
kemudian dipilih partisi tidak larut heksan untuk dilanjutkan ke tahap fraksinasi.
fraksi dan berdasarkan hasil penggabungan fraksi hanya diperoleh 7 jenis fraksi.
Berdasarkan hasil uji penghambatan pertumbuhan Mycobacterium
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang akan diekstraksi, dalam hal ini asam-asam karboksilat atau asam-
asam lemak bebas yang larut dalam fasa air, dipisahkan dari fasa airnya
dengan menggunakan pelarut organik, yang tidak larut dalam fasa air,
partisi padat cair dimana diantara dua pelarut yang tidak dapat bercampur
salah satu diantaranya bertindak sebagai fasa diam dan yang lainnya
cord yang sedikit dibanding kontrol negatif. Secara umum, semua sampel
B. Saran
prinsip partisi cair-cair dan padat-cair pada jurnal-jurnal yang lain dalam
DAFTAR PUSTAKA
Opa samuel L. 2018. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksana, Metanol Dan
Air Dari Ascidian Lissoclinum sp. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis:
Manado.