BIOPROSPECTING
HYDROID
Penulis
Eva Johannes
Magdalena Litaay
Mustika Tuwo
Wilma J. C Moka
Afriansyah
Editor
Nenis Sardiani
Cover Design
Sahabat Pena
Diterbitkan oleh:
Sahabat Pena
Alamat: Jl. Kemauan 3, No. 11, Kelurahan Maccini Parang Kota
Makassar
ii
PRAKATA
salah satu bagian kecil dari invertebrata laut yaitu hydroid yang memiliki
bioprospekting.
oleh tubuhnya dalam bentuk sintesis senyawa kimia seperti toksin dapat
3
tubuhnya menyerupai tumbuhan, nematocyst yang dihasilkan oleh tubuh
keunikan hydroid dari segi biologi dan kandungan kimia yang memiliki
4
DAFTAR ISI
5
BAB I
PENDAHULUAN
Eva Johannes
bagi kehidupan manusia. Sumber daya atau senyawa ini dapat menjadi
yang memiliki keunikan struktur kimia dan bioaktivitas.. Hingga saat ini,
yang berasal dari invertebrata laut yang bertubuh lunak dan menempel
1
Urochordata (ascidian). Hal ini disebabkan karena biota-biota tersebut
terumbu karang.
dalam larutan kimia seperti metanol dan jenis pelarut lainnya, untuk
digunakan pelarut organik yaitu berupa alkohol teknis (96%) atau etanol,
memisahkan komponen organik dan ionik (larut dalam air) dalam suatu
2
komponen senyawa yang masih bercampur. Kromatografi analitik
komponen dengan bahan yang terdapat dalam fase diam dan interaksi
memasuki standar uji pra-klinis dan klinis. Untuk menyiapkan uji ini,
merupakan kandidat atau lead . Pada tahap kedua ini kuantitas sampel
(per spesies) yang diambil akan lebih banyak daripada kuantitas sampel
Produk alami laut merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang
alam laut baik dari tanaman atau hewan laut. Sebenarnya senyawa
3
kimia yang biasa kita jumpai seperti karbohidrat, lipid, vitamin dan asam
nukleat termasuk bahan alam, namun ahli kimia memberikan arti yang
lebih sempit tentang istilah bahan alam yaitu senyawa kimia yang
yang lebih berharga; (2) substansi bioaktif yang termasuk (a) senyawa
antitumor. Metabolit terbagi atas dua tipe yaitu primer dan sekunder.
4
atau reproduksi suatu organisme. Ada atau tidak adanya metabolit
yang dapat diisolasi. Oleh karena metabolit itu berasal dari alam, materi
(daun atau bunga tanaman, organ hewan), (3) ekstrak dari suatu
organisme atau bagian dari organisme, dan eksudat, atau (4) senyawa
5
diisolasi dari tanaman, hewan, atau mikroorganisme. Meskipun
metabolit primer juga berasal dari organisme, para pakar sepakat untuk
fungsinya.
senyawa yang terbentuk di dalam tubuh makhluk hidup tetapi tidak ikut
dan hewan yang besar. Fungsi metabolit sekunder inilah yang dikatakan
adalah metabolit sekunder tetapi ada pula yang tertarik pada produk
6
sekunder yang dihasilkan organisme merupakan kelompok senyawa
metabolit primer; (8). Produk metabolit sekunder dapat berasal dari hasil
primer.
kimia baru yang memiliki bioaktivitas pada biota laut, baik yang hidup di
probabilitas 300 hingga 400 kali , dibandingkan dengan biota yang ada
di daratan. Hingga saat ini para ahli taksonomi laut, baru berhasil
dewasa ini sedang mengarah pada sumberdaya yang berasal dari laut.
Cnidaria adalah salah satu dari kelas hydrozoa biota laut yang memiliki
manusia.
7
BAB II
INVERTEBRATA LAUT
Wilma J. C. Moka
tulang belakang, yang disebut invertebrate. Dari semua hewan yang ada
Protozoa
pada semua habitat berairr baik air tawar maupun air laut (bergaram),
organic, di permukaan alga laut, pada lambung hewan laut dan sampel
plankton.
8
Sponges (Spons)
terpisah. Sel-sel ini berdiri sendiri yang tidak membentuk jaringan dan
variasi pada bentuk, warna dan ukuran tubuh. Pada tubuh spons
saluran besar oleh sel colar (Collar cells) atau koanosit (Choanocytes).
Sel ini mempunyai flagella yang menggerakkan arus air melalui sel kolar
yang lebih kecil. Organ ini akan menangkap makanan yang terbawa
oleh air kemudian dicerna dalam sel tubuh. Air kemudian keluar melalui
oskulum; suatu lubang besar yang berada di bagian atas tubuh spons.
memililki organ yang disebut spikula. Spikula terbuat dari dari bahan
silikat atau dari bahan kapur. Ada juga dari bahan elastis yang disebut
„spongin‟.
Phylum Cnidarians
9
berongga (Yasin, 1991; Kimbal, 1999). Tubuh hewan yang tergolong
dipotong secara radial akan ada bagian yang sama setiap potongan
(Gambar 1).
dan medusa (ubur-ubur) (Gambar 2). Bentuk polip (kantung), yaitu satu
ujung badan melekat (tertutup) di dasar perairan, ujung tubuh yang lain
10
a b
Tubuh hewan ini terdiri dari dua lapis sel yaitu sel epidermis dan
sel gastrodermis. Di antara kedua sel ini terdapat sel mesoglea. Cnidaria
Kelas Hydrozoa:
kehidupan yang luas termasuk Hydra yang hidup di air tawar. Bagian
tubuh banyak berbentuk seperti bulu ayam dengan koloni polip yang
(Gambar 3). Medusa yang kecil dan transparan bersifat plankton yang
Kelas Scyphozoa
mangkok, dan zoon atau zoa yang berarti hewan, hewan yang
Kelas Anthozoa
Semua anggota kelas ini hidup di laut mulai dari daerah pasang
dan ukuran, mulai dari ukuran tubuh kecil hingga ukuran yang besar.
Bila dilihat dari kerangka susunan tubuh maka anthozoa dapat dibagi
13
dua subkelas, yaitu subkelas Octocorallia (Alcyonaria) atau karang lunak
(stony coral). Kelompok karang batu bersifat polip dan sesil dapat
(Gambar 5).
14
a b c
Phylum Ctenophora
seperti pada Cnidaria namun mempunya delapan silia sisir dan silia
Phylum Platyhelminthes
Yunani; platy yang berarti pipih dan nelminthes yang berarti cacing.
yaitu tersusun atas organ tubuh sebenarnya dan sistem organ. Perut
sama seperti Cnidaria dan Ctenophora yang memiiki satu lubang keluar
(Gambar 7).
15
Gambar 7. Cacing pipih jenis Pseudoceros bedfordi (Friese, 1973)
yang mengambil makanannya dari jaringan tubuh, darah atau isi usus.
yang hidup di dalam atau bagian luar tubuh kepiting, bulu babi (sea
Phylum Nemathelminthes
Cacing ini dapat hidup diaman-mana, di air laut, air tawar, pada
hewan atau pada tubuh manusia. Contoh umum hewan ini ialah
Nematoda.
16
Phylum Annelida
Kelas Polychaeta
antara karang batu. Contoh umum cacing pasir ini ialah Nereis, yang
17
Gambar 8. Polychaeta (Eunice sp.) (Allen and Steene, 1996)
Jenis ini umumnya berada di air tawar, tetapi ada pula dijumpai
melekat pada ikan laut dan invertebrate laut. Tanda khusus adanya
18
Kelas Gastropoda
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu gaster yang berarti perut dan podos
yang berarti kaki. Kelompok siput ini mempunyai radula (gigi parut)
19
Gambar 10. Salah satu jenis Nudibranchia (Phidiana crassicornis)
(Castro and Huber, 1992)
Kelas Bivalvia
insang yang selain berfungsi menarik oksigen dari air, juga berfungsi
yang masuk dan keluar tubuh melalui sifon (sifon untuk air masuk dan
20
Gambar 11. Beberapa ragam bentuk morfologi cangkang bivalvia (a)
Codakia tigerina, (b) Modiolus sp. (c) Fimbria fimbriata (d) Hippopus
hippopus (Koleksi pribadi-Moka, 2019)
(Gambar 12).
21
Kelas Cephalopoda
yang berarti kepala dan podos yang berarti kaki. Pada kepala terdapat
lonjong (oval) pada sotong dan cumi-cumi. Tubuh dilindungi oleh otot
organ dalam. Air masuk ke dalam tubuh melalui rongga mantel dan
Kelas Scaphopoda
22
Gambar 14. Cangkang scaphopoda (Vaughan, 2008)
Kelas Aplacophora
organ tubuh lain seperti yang ada pada moluska. Ukuran tubuh biasanya
hewan lain.
23
Gambar 15. Aplacophora (Epimenia babai) (Nordsieck, 2019)
Kelas Monoplacophora
24
Kelas Polyplacophora
yang tersusun seperti atap genteng di bagian dorsal tubuh (Gambar 17)
Phylum Arthropoda
atau ecdysis).
25
Kelas Crustacea
(udang karang). Crustacea hidup dalam air karena itu mereka memiliki
(Gambar 18).
(a) (b)
Gambar 18. Bentuk perut kepiting (a) betina, (b) jantan (Castro and
Huber, 1992)
26
Phylum Echinodermata
duri dan derma yang berarti kulit, atau dengan kata lain hewan yang
tidak memiliki ujung anterior atau ujung posterior atau sisi dorsal-ventral,
tetapi hanya dinyatakan memiliki sisi oran dan lawan sisi ini disebut sisi
vascular yaitu suatu jaringan saluran yang berisi air. Ada kaki tabung
yang berhubungan dengan saluran air tadi. Saluran ini akan terhubung
Gambar 19. Madreporit pada sisi aboral kelas Asteroidea (Castro and
Huber, 1992)
27
Kelas Asteroidea (Bintang Laut)
dan anus.
sedangkan sisi dorsal dan ventral tidak berduri. Pada bagian sisi ventral
28
Kelas Holothuroidea (Teripang atau Ketimun Laut)
Tubuh bulat memanjang, tidak memiliki duri. Dari sisi mulut (Oral)
ke anus (Aboral) merupakan satu garis sumbu. Kulit tubuh dilapisi oleh
(Gambar 22). Tubuh lili laut yang berbentuk seperti mangkuk disebut
calyx yang dari tubuh ini keluar 5 lengan panjang yang memiliki tentakel
29
pendek yang masing-masing memiliki pininulae yang banyak sehingga
digiring ke mulut. Lili laut bertangkai atau batang banyak dijumpai dalam
bentuk fosil.
Gambar 22. Lili laut jenis Oxycomanthus benneti (Allen and Steene,
1996)
30
BAB III BAHAN
ALAM LAUT
terdapat dalam kuantitas yang relatif besar dan keberadaan senyawa ini
kuantitas yang sedikit atau renik (trace) dan tak terlibat langsung dalam
31
mengatasi fluktuasi lingkungan yang relatif ekstrim. Sebagai contoh
dari laut diminati secara luar biasa ekstensif sebagai sumber farmasi
dari laut menjadi primadona bagi dunia farmasi? Hal ini disebabkan
struktur molekul baru yang belum pernah sama sekali ditemukan pada
bervariasi. Faktor abiotik sebagai contoh: suhu air laut bervariasi dari –
1000 atm. Keberadaan nutrien (unsur hara) berkisar dari eutrofik (kaya
hara) dan oligotrofik (miskin hara). Intensitas cahaya juga sangat variatif
dari zonase perairan yang mendapat cahaya cukup (zona fotik) hingga
zonase afotik (tak ada cahaya). Kandungan hara laut secara umum
32
untuk hidup berasosiasi (bersimbiose) dengan flora dan fauna laut
berupa toksik atau non-toksik, dapat pula berupa produk intra atau
senyawa baru metabolit sekunder inilah yang dicari-cari oleh para pakar
bakteria (antibiotect test), sel kanker (cytotoxicity), dan uji hayati lainnya
33
Beberapa negara berkembang seperti Cina, India, Pakistan, dan
34
BAB IV
Eva Johannes
lazim dibagi menjadi empat kelas, yaitu: Anthozoa (hanya memiliki fase
sudah termodifikasi.
35
Hydrozoa lazimnya adalah karnivora, termasuk diantara predator
Hewan ini telah memiliki struktur tubuh lebih maju dibandingkan hewan
karang. Hidup melekat pada substrat kasar seperti pada karag batu,
36
Memiliki polip sangat kecil yang terdapat di setiap cabang
lain sebagai organ reproduksi. Polip untuk makan akan menyaring air
dimana satu polip tunggal akan hidup sendiri. Dalam bentuk koloni, ada
Hewan ini dapat menghasilkan telur (sel kelamin betina) dan jantan (sel
37
kelamin jantan). Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan menetas
Kelas : Hydrozoa
Ordo: Atheca
Sub-Ordo : Capitate
Familia: Milleporidae
Ordo: Thecata
Familia: Campanulariidae
Genus: Obelia
Familia: Sertulariidae
Genus: Sertularia
Familia: Plumulariidae
Genus: Halopteris
Familia: Aglaopheniidae
Genus: Gymnangium
Genus: Aglaophenia
38
Morfologi
yang runcing dan akar kecil berfilamen; kedua tipe struktur alas ini
koloni ke substrat dan yang darinya muncul polip langsung, atau polip
39
coenosarc. Dengan sistem tubular coenosarc inilah semua hydranth
pertunasan biasanya terjadi pada batang dan stolon. Medusa dan tugas
hydrocladia.
40
Gambar 23. Morfologi hydroid, jenis-jenis umum dan siklus. (A-B)
Antomedusae,Teisseierida = Teissiera milleporoides); (A)
Koloni polimorfis dengan gastrozooid, dactylozooid,
gonozooid dan spines; (B) medusa muda = tunas
medusari; (D) dactylozooid; (E) spine; (G) gono-
gastrozooid; (S) spine; (Sp) Spirobranchus. (Bouillon, J.,
et all, 2006)
41
Gambar 24. Morfologi hydroid, jenis umur dan siklus. (A-B)
Leptomedusae; (A) siklus hidup yang terdiri dari fase
medusae: Obelia geniculate (Campanulariidae); (B)
Siklus hidup paedomorphic yang direduksi menjadi fase
hydroid dan sporosac tetap: Dynamena pumila
(Sertulariidae); (C) Siphonophorae. Skema struktur
umum Calycophoran. Ac = Akrosist; As = bract; Bro =
bagian tunas stolon; Cor = cormidia; Cy = dactylozooid;
D = diafragma; Fip = tentakel dengan tentilla; Gon =
gonozooid; Gz = gastrozooid; Hc = hydrocladium; Hd =
hydranth; Hydc = hydrocaulus; hyr = hydrorhiza; Med =
medusa; Mfl = nektofora atau tali renang; O = telur; Oph
= somatosist; Pl = planula; Po = polip; Siph = siphon
atau gastrozooid terminal; St = stolon. (Bouillon, J., et
all, 2006)
42
Gambar 25. Morfologi hydroid, tipe-tipe umum dan siklus.
Anthomedusae. (A, C-D) siklus hidup paedomorfis yang
direduksi ke tahap hydroid dan sporosac tetap; (A)
Eudendriidae, Eudendrium ramosum; (C) Clavidae, Clava
multicornis; (D) Hydractiniiidae, Hydractinia echinata; (B)
siklus hidup yang terdiri dari stadium medusa: Pandeidae,
Neoturris pileata, morfologi; (E) Leptomedusae, bagian
dari kerangka sebuah hydrotheacae bertangkai dan
simetris. Ann = annulations; Ap = apofisis; BM = tunas
medusa; D = diafragma; Dac = dactylozooid; Gas =
gastrozoooid; Got = gonotheca; Hc = Hydrocaulus; Hca =
hydrocladium; Ht = hydrotheca; Hth = hydranth; Hy =
hydrorhiza; INo = internode; IT = gigi internal; MT = gigi
marginal; No = node; O = operculum; P = perisac; Ped =
pedikel; Pth = pseudohydrotheca; She = shell; S = spinal;
Sp = sporosac tetap; SpF = sporosac betina; SpM =
sporosac jantan; T = tentaculozooid. (Bouillon, J., et all,
2006)
43
Gambar 26. Morfologi hydroid, Leptomedusae. (A-D) Sertulariidae:
Abietinaria abietina; (A) keseluruhan koloni; (B) bagian
dari hydrocladium; (C) rincian hydrotheca dan gonotheca;
(D) gonotheca; (E) Plumulariidae, posisi nematothecae;
tampilang samping (kiri), sumber hydrocladium (tengah),
tampilan depan (kanan). Ap = apofisis; CN = nematotheca
cauline; Hc = hydrocaulus; Hca = hydrocladium; Ht =
hydrotheca; Hy = hydrorhiza; L1 = nematotheca lateral
pertama; L2 = nematotheca lateral kedua; MI =
nematotheca inferior median; MI = mamelon; MS1 =
nemaotheca superior median pertama; MS2 =
nematotheca superior median kedua; Pe = pedikel; Sp =
sporosac tetap. (Bouillon, J., et all, 2006)
44
BAB V
gastrozooid.
45
Hydroid dapat beregenerasi dari stolon jika bagian tubuhnya
kekeruhan atau cahaya matahari. Jika terlalu dalam atau terlalu keruh,
yang telah disintesis oleh polip bergantung dari hydranth dan hydrorhiza,
makanan, oksigen, dan unsur-unsur lain yang telah disintesis oleh polip
46
Klasifikasi hydroid
Kingdom : Animalia
Filum : Cnidaria (Coelenterata)
Class : Hydrozoa
Ordo : Hydroida
Familia : Plumaridae
Genus : Aglaophenia
Spesies : Aglaophenia cupressina Lamoureoux
dan melekat pada spons dan algae, hydrocaulus berwarna coklat muda,
tebal dan keras. Jika tersentuh akan menimbulkan rasa terbakar atau
gatal pada kulit. Tinggi koloni kira-kira 22-28 cm, ujung koloni membelah
dengan adanya dua cabang koloni yang berhadapan dan dapat hidup
sebuah fitur yang terjadi pada hampir setengah spesies. Bahkan ketika
arsitektur medusa.
Paracoryne) yang diduga lebih umum dibanding yang saat ini diyakini;
48
keberadaan dua pola siklus berbeda, tergantung pada musim, yaitu pola
tipikal dan pola lain dimana planula mengendap dan secara langsung
melibatkan 2 fase, yaitu: fase feeding atau polip, dan fase reproduktif
medusa lain, dan larva planula yang dihasilkan mengendal ke dasar laut
membentuk koloni. Siklus umum ini hanya berlaku bagi beberapa tipe
pemisahan polip feeding dan polip reproduktif, dan dalam hal lama
Proboscidactyla flavicirrata
tabung dari cacing tersebut dan terdiri dari 2 jenis individu, yaitu
50
Gambar 29. Gastrozooid P. favicirrata pada lingkar tabung
Pseudotarnilla ocellata (Hand & Hendrickson, 1950)
kanan bawah).
51
Polip tampak menangkap partikel makanan yang dibawa dalam
aliran arus yang dihasilkan oleh cacing, yang bergerak ke atas dan
cacing.
hidup tak lazim yang sebanding dengan cara hidupnya dalam bentuk
Ketika cacing kembali ke dalam tabungnya, larva yang lepas juga ikut
rudiment tentakel muncul setelah 4,5 jam dan ini berkembang sempurna
pada 7 jam. Di sekitar waktu ini tonjolan atau “kaki” muncul dan embrio
sehari atau lebih tentakel kedua telah muncul, yang menandakan akhir
sebagai berikut:
52
Panula 3 jam setelah kontak dengan cacing host. Endoderm
bertransformasi.
Planula 4,5 jam setelah kontak. Yang pertama dari 2 tunas tentakel
muncul.
Planula 7 jam setelah kontak. Tentakel telah tumbuh dan rudiment “kaki”
muncul”
53
Spesies Lain
laut sesaat sebelum menetas, dan tidak pernah berenang bebas (lihat
54
Dalam penelitian lain, kumpulan besar medusa dari hydroid Clytia
kondisi gonad, dan jumlah sperma dalam air yang mengandung jantan,
lebih besar dilepaskan pada saat yang sama dengan lepeasan telur dari
dimulai sekitar empat jam setelah fertilisasi (pada suhu 12oC) dan
55
Siklus hidup diketahui hanya untuk beberapa spesies hydroid
wadah. Kebanyakan planula lepas dalam beberapa hari, dan pada 4-5
(lihat foto sebelah kiri. Gonangia pertama muncul setelah 3 pekan dan
56
dalam bentuk “koloni” yang terdiri dari 2-3 polip. Blastostyles terbentuk
yang hidup bebas, dan telur berkembang dalam sebuah gonofora betina
tentakel sekunder dan menjadi polip primer yang aktif makan. Sebuah
oleh peneliti sekitar 6 bulan, dan mungkin dua kali lipat jika berada di
57
Stadium-Stadium Hidup yang ditunjukkan di sini adalah biakan di
laboratorium. Telur pada hari 0, palnula pada hari 1-3, koloni hidroid
setelah 6,5 pekan pada suhu 11°C. Hydranths mulai makan setelah
Ekologi Fisiologis
permukaan yang ada di atas air dengan salinitas lebih tinggi, bisa
58
fisik dibuktikan dengan membuat lapisan-lapisan salinitas di sekitar yang
kisaran 19-38o/oo dan diamati hingga 48 jam. Setelah ini, terlepas dari
akomodasi buoyancy telah terjadi atau tidak, medusa kembali ke air laut
alami dengan salinitas sekitar 30 o/oo dan kembali diamati. Dalam salah
salinitas berbeda yang berkisar mulai dari 75-127% selama 24 jam, dan
59
yang diuji, tetapi dengan kecenderungan hypoosmotisitas ringan (lihat
gambar).
berpindah dari air laut normal ke air laut yang lebih asam tenggelam
pada awalnya karena densitas yang lebih besar dan kemudian, setelah
dicapai oleh kebanyakan spesies dalam 1-10 jam. Berdasarkan hasil ini
60
signifikan dalam hal konsentrasi ion sulfat pada spesies-spesies
berbeda yang diuji, tetapi tidak ada bukti perubahan siang/malam yang
hidup pada kondisi anoksia, seperti yang diperkirakan, lebih besar pada
61
kekurangan oksigen. Kebanyakan dari spesies oxyconforming juga lebih
hydroid, khususnya yang ada di pantai barat, dan bahkan lebih sedikit
transparansi air tinggi, dan suhu tinggi, serta kedalaman lebih besar,
diukur.
62
Sejumlah eksperimen laboratorium di Universitas California, Davis
stimulus fisik, dimana stimulus fisik ini adalah sentuhan pada pemicu
kecil atau knidosil pada ujung yang menonjol dari nematosist. Ketika ada
63
terbuka, dan untai terpilin internal terlepas secara eksplosif. Utas
merupakan salah satu respon tercepat yang dikenal dalam dunia hewan.
telur, blastula, gastrula, dan planula motil. Seperti terlihat pada gambar,
64
lokasi yang sebelumnya merupakan ujung posterior. Perisarc
atau primer (hydranth). Pada saat tersebut semua sel epitel juga
65
bahwa spesies-spesies khusus ini tidak secara aktif menangkap
makanan mereka seperti yang terjadi pada spesies lain; justru, mereka
66
BAB VII
Magdalena Litaay
terdiri dari delapan genera and lebih dari 250 species yang telah
67
(2012) mempelajari sejumlah besar species, namun kebanyakan sampel
tinggi di daerah tropis samudera Atlantik (West Indies). Sejak saat itu,
68
pada sisinya, percabangan saling berdekatan berlawanan, secara tetap
koloni berlekat pada substrat padat. Bagian dalam dari periderm dalam
2003).
69
Sebaran dan Distribusi Hydroid A. cupressina Lamoureoux
Filiphina, Jepang dan Laut Okhotsk. Bahkan tampak pada area sangat
pelabuhan dan pasir. Hewan ini menyebar dari daerah tropis sampai
Indonesia timur telah ada sejak awal abad ke 20. Penelitian tentang
Hydroid dari perairan Maluku telah diberikan oleh Pieter dan Bedot,
1890 yang telah direvisi. Sejak awal abad ke 20, terdapat 15 spesies
70
Gambar 35. Koloni Hydroid A. Cupressina Lamoureoux
(www.lightandmation.com, 2014)
Lamoureoux
peraian dangkal sampai kedalaman sampai laut dalam. Hewan ini hidup
71
berkembang dengan baik di daerah tropic, yaitu pada perairan yang
suplai makanan jasad renik dan oksigen terjadi dan organisme dapat
72
umumnya ditemukan pada pantai. Hasil ekspedisi Snellius,
pada terumbu karang atau air dalam di sekitar pulau. Materi-materi yang
50 meter atau kurang, ada yang hingga 10 kali lebih jauh; sementara
73
Jaringan kontraktil sirkuler pada permukaan subumbrela
diameter bell dan mendorong air keluar dalam sebuah jet. Selama
deformasi yang tidak merata di seputar lingkar bell dan ada lipatan yang
terjadi. Bagian pemulian dari siklus propulsive ini terjadi secara pasif,
74
mengandung nematosist kuat dan berukuran besar. Beberapa penelitian
disentuh oleh cerata sebuah pemangsa, dalam hitunga detik ada ada
pelepasan nematosist secara masif. Ini melekat ke kulit keras dan bisa
75
Gambar 37. Flabellina picta memakan hydroid Tubularia dan
Eudendrium.
antimitotik.
76
BAB VIII TOKSIKOLOGI
HYDROID
beragam gejala mulai dari sensasi ringan hingga lesi yang sangat nyeri
A. Agassiz).
orange ini, tersebar di seluruh dunia, tetapi insiden toksik yang serius
panas. Loncengnya cukup kecil (5-25 mm) dengan banyak tentakel yang
sengatan hydroid ini mulai dari mulagia parah, fasciculasi otot, dan
77
hypertensi ringan. Gejala-gejalanya berlangsung beberapa jam hingga
Ginionemus.
78
dan bintul urtikaria 5-30 menit setelah envenomasi diikuti dengan
eritema, edema, dan vesikulasi dalam 6 jam. Kontak singkat kulit tak
akut; dan 4) dermatitis likenoid kronis. Pruritus bisa terus terjadi selama
dan tidak ada kematian yang sudah dilaporkan akibat keracunan karang
api.
79
sitolisis. Toksin Physalia mengandung sebuah neurotoksin yang
yang luas.
knidosil.
kaki (3-4 m) pada ekstremitas atas terkait dengan onset cepat koma,
80
BAB IX
Eva Johannes
(2) jalur sikimat, (3) mevalonat dan metilerithrol fosfat, dan (4) kombinasi
81
Gambar 38. Jalur asetat dalam biosintesis senyawa asam lemak dan
poliketida (Dewick, P. M., 2009).
82
Gambar 39. Jalur sikimat dalam biosintesis senyawa terpenoid dan
steroid (Dewick, P. M., 2009).
83
Gambar 40. Jalur sikimat dalam biosintesis senyawa terpenoid dan
steroid (Dewick, P. M., 2009).
84
perkembangan ilmu kimia bahan alam, juga akan dipaparkan
85
BAB X
Eva Johannes
Tridentatol A
ekologi yang penting ini, juga mempunyai sifat kimia lain yang
86
hidroksil fenolik dari antioksidan fenol bisa memberikan atom hidrogen
87
Histamin
reaksi alergi. Histamin dihasilkan oleh sel-sel yang dikenal sebagai sel
mast, suatu molekul protein dengan rumus kimia C5H9N3. Ketika kita
histamin dilepaskan oleh tubuh ke lokasi kontak. Tujuan dari respon ini
dapat mematikan.
88
berbagai jalur yang terlibat dalam organism multiseluler, yang
makanan yang kaya akan protein dan telah dikonsumsi tubuh. Pada
berbagai jaringan tubuh, terutama pada usus halus, histidin akan diubah
keadaan terikat dan inaktif, terutama dalam sel-sel tertentu. Contoh sel
bola-bola kecil berisi gelembung yang penuh dengan histamin dan zat
perantara lainnya. Sel mast ini banyak ditemukan pada bagian tubuh
89
Gambar 41. Struktur molekul Histamine (Usman, 2006)
dengan obat, makanan, kimia, dan venom. Histamin ini kemudian akan
lambung.
Alkaloid.
90
Manusia telah menggunakan alkaloid dalam pengobatan,
minuman teh, dan racun. Obat yang pertamakali diolah secara kimia
dari bahan alam adalah opium, diambil dari getah tumbuhan Papaver
narkotika.
diberi naman alkaloid berarti yang berasal dari kata alkalis . Kedudukan
91
dan membentuk garam. Karenanya alkaloid alam banyak ditemukan
berwarna kuning). Ada juga alkaloid yang berbentuk cair, seperti konina,
92
nikotina, dan higrina. Sebagian besar alkaloid mempunyai rasa yang
antimikroba.
Terpenoid
93
antiseptik dan penenang. Azulen sebagai pencegah peradangan, Ύ-
karbon yang di bangun oleh dua atom atau lebih unit C5 yang disebut
dimana “kepala” dari unit satu berkaitan dengan “ekor” unit yang lain,
94
merupakan ujung yang lain seperti yang ditunjukan pada gambar
berikut :
karbon. Walaupun senyawa terpen ada dalam jumlah yang sangat besar
dari isopren.
95
mempunyai efek fisiologis terhadap manusia yaitu dapat menahan
senyawa yang mempunyai atom C25, dibentuk dengan cara adisi kepala
ke ekor secara berurutan dari lima unit satuan isopren. Contoh senyawa
berkerja sebagai obat anti tumor karena efek sitotoksiknya dan ada
96
dan pentasiklik. Triterpenoid tetrasiklik menarik perhatian karena
Steroid
97
Senyawa-senyawa turunan steroid memiliki peran yang sangat
dan vitamin D.
transformasi struktur dan gugus fungsi steroid. Dalam hal ini melibatkan
biota lain seperti jamur, ganggang dan plankton. Hydroid sebagai hewan
98
Gambar 45. Kolesterol (Berg, et al, 2012)
β sitosterol
mukosa intestinal.
darah.
99
Gambar 46. β-sitosterol (Usman, 2006)
glukosa, nitrit oksida (NO) dan HbA 1c pada tikus yang diinduksi
aloxan tikus.
sinyal fas.
100
Asam Karboksilat
karbonil dan hidroksil. Gugus ini terdiri dari dua atom okseigen, 1 atom
karbon, dan 1 atom hidrogen, -COOH. Gugus karboksil ini terikat pada
101
Struktur Asam Karboksilat
asam ini ada dua R-COOH dan Ar-COOH. R merupakan gugus alkil dan
Ciri khas yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah adanya gugus
102
Gambar 48. Asam Heksadekanoat (Johannes, 2008)
mentega, keju, susu dan daging juga serta cocoa butter, minyak kedelai
103
produksi garam.. Hidrogenasi hasil asam palmitat setil alkohol, yang
104
BAB XI BIOAKTIVITAS
SENYAWA
keperluan. Senyawa ini terdapat secara luas di alam dan tidak terbatas,
rujukan “lead compound” dalam industri pada dunia pertanian dan obat-
Ekstraksi Simplisia
105
1. Syarat Ekstraksi meliputi maserasi, infus, perkolasi, pencernaan,
pelarut.
106
pelarut dalam proses bioassay, potensi bahaya kesehatan dari
ekstrak.
adalah:
air. Ini berarti etanol lebih efisien menjebol dinding sel yang bersifat
sebagai berikut :
selanjutnya.
pelarut.
diinginkan tersebut dari zat yang tidak larut. Keuntungan dari metoda
ini adalah pelarut yang digunakan didaur ulang dalam sistem tanpa
109
Metode ini paling cocok digunakan dalam kasus senyawa tidak tahan
panas.
panas. Metoda ini dilakukan dengan cara merebus simplisia dalam air
pelarut.
air lebih pendek dan pelarutnya boleh air panas atau air dingin.
lalu tutup dan biarkan selama 24 jam. Setelah batas waktu tercapai,
110
filtrat dikeluarkan dari perkulator dengan perlahan-lahan melalui
selama 24 jam. Perlakuan seperti ini diulangi hingga tiga kali. Filtrat
111
penjerapan adalah kecenderungan molekul untuk melekat pada
fasa diam dan fasa gerak yang dipartisi, kromatografi dapat digolongkan
gerak.
kromatografi
tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok (fase gerak),
112
Kromatogarafi Lapis Tipis merupakan cara analisis cepat yang
Sebagai fase Diam digunakan senyawa yang tak bereaksi seperti silica
Urutan eluen yang digunakan dalam kromatografi cair diawali dari eluen
113
kromatografi diawali dari eluen yang mempunyai tingkat kepolaran
organisme. Dengan menggunakan fase padat dan fasa cair maka fraksi-
Kromatografi Flash
kekuatan bagi elusi bahan pelarut melalui suatu ruangan atau kolom
114
gram sample dapat dilapisi dalam satu waktu (Siun Chee Tan and Beow
3000 ml dan untuk unit-unit dengan telanan yang lebih besar disediakan
frits tidak digunakan pada alas kolom karena terlalu banyak volume
pengganti.
1. Analisis Kemurnian
kromatografi lapis tipis (KLT) danuji titik lebur. KLT dilakukan dengan
F254 dengan fase gerak berupa eluen etil asetat-heksan (4 : 6). Bercak
maks =347 nm (Irena Kralj Cigić and Helena Prosen. 2009 ).Senyawa
115
padat.Titik lebur memiliki arti penting dalam identifikasi dan pengukuran
dari padat ke cair. Selain itu, penggunaan titik lebur untuk identifikasi
dan kedua memiliki jarak lebur yang lebih lebar. Alat yang digunakan
dari suatu senyawa. Sebaliknya jika rentangan lebih besar dari harga
mulai berubah menjadi cairan pada tekanan udara 1 atm. Jika suhu
116
keadaan cairan molekul masih terikat satu dengan yang lainnya tetapi
yang sangat luas. Kenyataan ini dapat pula digunakan untuk mendalami
117
spektroskopi yang dipakai pada penelitian ini yaitu, spektroskopi
118
b. Spektroskopi Ultraungu-tampak (UV-VIS)
119
akan mensejajarkan medan magnetiknya searah (paralel) atau
Dios. 2017).
d. Spektroskopi 1H NMR
banyak jenis proton yang ada dalam suatu molekul. Beberapa hal
120
CD3COCD3 (heksadeuterioaseton). Pergeseran kimia untuk
f. HSQC
Merupakan salah satu jenis NMR dua dimensi. Teknik HSQC pada
121
diagram δC vs δH. Pergeseran dari hubungan karbon-proton
HMBC merupakan salah satu jenis NMR dua dimensi yang dapat
122
DAFTAR PUSTAKA
Allen , G.R. and R. Steene 1996. Indo Pasific Coral Reef (field
Guide).pp 49-53.
Anda SS, Khanuja SPS, Longo G, Rakesh DD, 2008 Trieste, Kaufman
PB, Cseke LJ, Warber S, Duje JA, Brielman L, 1999 atural
Products From Plants. CRC Press, Boca Raton. Lapornik B,
Prosek M, Wondra, AG, 2005 J. Food Eng., 71:214. KIMIA
Asep Bayu , Dani Nandiyanto, Rosi Oktiani, Risti Ragadhita. 2019. How
to Read and Interpret FTIR Spectroscope of Organic Material .
Indonesian journal of Science & teknology 4(1) 97-98.
123
Bouillon, J., Gravili, C., Pag_es, F., Gili, J.-M. & Boero, F. 2006. An
Introduction to Hydrozoa. In: P. Grandcolas, J.-M. Betsch, P.
Bouchet & C. Erard (Eds) M_emoires du Mus_eum national
d’Histoire naturelle (pp. 1–591), Vol. 194. Paris: M_emoires du
Mus_eum d’Histoire Naturelle
Castro, P. And M.E. huber, 1992. Marine Biology. Mosly-year Book Inc.
Pp 150-153.
Das K, Tiwari RKS, Shrivastava DK, 2010 J. Med. Plants Res., 4: 104..
Fabian M Dayrit and Angel C de Dios. 2017. 1H and 13C NMR for the
Profiling of Natural Product Extracts: Theory and
Applications.
https://www.researchgate.net/publication/321640434_1H_and_13
124
C_NMR_for_the_Profiling_of_Natural_Product_Extracts_Theory_a
nd_Applications
125
Harjo, B., Wibowo, C., & Ng, K. M. 2004. Development of Natural
Product Manufacturing Processes Phytochemicals. Chemical
Engineering Research and Design, 82 (A8) : 1010–1028.
Harris, C.A., 1996. Sessile Animals of the Sea Shore. Chapmann and
Hall, London. P. 87
Hand & Hendrickson, 1950, Life cycle & reproduction, Biol Bull 99: 74.
Humprey A.J. and O. Hagan D., 2001. Tropane Alkaloid Biosynthesis
A Century Old Problem Unresolved. Natural Prod.Rep. 18, 494-
502.
126
Joel G.Hardman,dkk. 2012. Dasar Farmakologi Terapi.EGC. Jakarta.
University Press.Jojakarta.
Lecl‟ere, L., Schuchert, P., Cruaud, C., Couloux, A. & Manuel, M. 2009.
Molecular phylogenetics of Thecata (Hydrozoa, Cnidaria)reveals
long-term maintenance of life history traits despite high frequency
of recent character changes. Systematic Biology, 58, 509–526.
127
Mills, 1981, Life cycle & reproduction, The Wasmann J Biol 39: 6.
Roosen-Runge, 1962, Life Cycle and Reproduction, Pac Sci 16: 15.
128
Rutuja S Shah, Rutuja R Shah, Rajashri B Pawar, Pranit P Gayakar.
2015. Uv-Visible Spectroscopy- A Review. International Journal
Of Institutional Pharmacy And Life Sciences 5(5)
Sarker SD, Latif Z, Gray AI, 2006, Natural Product Isolation, 2 nd ed.
umana Press, ew Jersey.
Siun Chee Tan and Beow Chin Yiap. 2009. DNA, RNA, and Protein
Extraction: The Past and The Present. J Biomed Biotechnol v.
2009. PMC2789530.
129
Tahar, M, 2017, Isolasi, Identifikasi, Karakterisasi dan Uji
Bioaktivitas Hydroid Aglaophenia cuppressina Lamoureoux
pada Fraksi Diklorometan sebagai Antibakteri, Skripsi
Universitas Hasanuddin.
Usman H., 2012. Dasar –Dasar Kimia Organik Bahan Alam. Penerbit
Dua satu Press.
Watson. 2002. Analyzing the past to prepare for the future: Writing a
Literature Review. MIS Quarterly. (26: 2)
130
Waltraud Stammel, Helmut Thomas 2007: Endogene Alkaloide in
Säugetieren. Ein Beitrag zur Pharmakologie von
körpereigenen Neurotoxinen. In: Naturwissenschaftliche
Rundschau. 60(3), S. 117–124 , ISSN 0028-1050.
Wilson & Gisvold. 2012. Kimia Medisinal Organok dan Kimia Farnasi.
EGC.Jakarta.
131