Anda di halaman 1dari 44

Modul 1

Ruang Lingkup, Sejarah Perkembangan


Hidrobiologi, dan Kelompok Biota Air

Dr. Endang Widyastuti, M.S.


Drs. Asrul Sahri Siregar, M.Si.
PEN D A HU L UA N

D alam perkembangannya, hidrobiologi ditunjang oleh berbagai disiplin


ilmu. Ternyata kehidupan yang ada di air sangat bervariasi, tidak hanya
yang terlihat oleh mata tetapi juga yang bersifat mikroskopis bahkan ada
yang hanya terdiri dari satu sel.
Pada kegiatan kelajar 1 akan diberikan pengertian tentang apa yang
dimaksud hidrobiologi. Dari sekian banyak organisme yang ada di perairan,
sebagian besar berpotensi sebagai sumber daya hayati bagi pemenuhan
kebutuhan pangan pada khususnya dan industri pada umumnya. Oleh
karenanya pengetahuan tentang biota perairan sangat penting untuk
melandasi berbagai kegiatan. Di sini, digambarkan kedudukan hidrobiologi di
antara ilmu-ilmu perairan lainnya, sehingga mempertegas peran hidrobiologi
sebagai suatu ilmu pengetahuan yang penting. Pada kegiatan Belajar 2,
diuraikan sejarah perkembangan hidrobiologi, bagaimana sejarah
hidrobiologi sehingga menjadi suatu ilmu yang dikembangkan tersendiri.
Penemuan mikroskop dan plankton net sangat berpengaruh terhadap
kemajuan ilmu yang mempelajari biota di perairan. Biota di air tersebut juga
dapat dikelompokkan dalam berbagai kondisi yang ada. Di perairan juga
terjadi transfer energi dari tumbuhan ke hewan melalui serangkaian peristiwa
makan memakan. Kelompok-kelompok biota air ini diuraikan pada Kegiatan
Belajar 3.
Pengertian, ruang lingkup, dan sejarah hidrobiologi serta kelompok biota
air melandasi kegiatan belajar pada modul-modul selanjutnya, khususnya
modul 2. Sehingga Anda harus paham benar-benar terhadap penguasaan
materi modul 1. Setelah menyelesaikan modul 1 ini, Anda sebagai mahasiswa
diharapkan dapat menjelaskan ruang lingkup, sejarah perkembangan
hidrobiologi, dan kelompok biota air. Secara khusus mampu:
1.2 HIDROBIOLOGI 

1. Menjelaskan tentang pengertian, ruang lingkup hidrobiologi, dan


kedudukan hidrobiologi dengan ilmu-ilmu perairan lainnya;
2. Menjelaskan sejarah perkembangan hidrobiologi; dan
3. Menjelaskan kelompok biota air serta keterkaitannya dalam rantai
makanan.
Modul ini terbagi menjadi 3 (tiga) kegiatan belajar, yaitu:
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Hidrobiologi;
2. Sejarah Perkembangan Hidrobiologi; dan
3. Kelompok Biota Air.

Selanjutnya agar Anda berhasil dalam mempelajari materi yang tersaji


dalam modul 1 ini, perhatikan beberapa saran berikut:
1. Pelajari setiap materi kegiatan belajar secara bertahap;
2. Usahakan mengerjakan setiap latihan dengan tertib dan sungguh-
sungguh;
3. Kerjakan tes formatif yang disediakan, sampai pada tingkat penguasaan
80%; dan
4. Diskusikan bagian-bagian yang sulit Anda pahami dengan teman sejawat
atau tutor atau melalui pencarian di internet.
 BIOL4214/MODUL 1 1.3

Kegiatan Belajar 1

Pengertian dan Ruang Lingkup Hidrobiologi

S ebelum lebih dalam mempelajari hidrobiologi, mahasiswa sebaiknya


memahami tentang pengertian dan ruang lingkup yang dipelajari dalam
hidrobiologi. Hidrobiologi berasal dari kata hydros, bios, dan logos yang
berarti air, hidup, dan ilmu. Dengan demikian, hidrobiologi adalah ilmu yang
mempelajari semua yang hidup di air. Pada dasarnya pengetahuan tentang
organisme (biota) perairan merupakan dasar dari hidrobiologi, selain
pengetahuan tentang air atau perairan sebagai tempat hidupnya. Dengan
perkataan lain, hidrobiologi adalah bagian dari ilmu biologi yang khusus
mempelajari kehidupan di air. Objek yang dipelajari dalam hidrobiologi
adalah hewan, tumbuhan, baik yang mikroskopis maupun yang makroskopis.
Oleh karena itu dikenal istilah hidrozoologi, hidrobotani, dan
hidrobakteriologi. Selain itu, juga tidak terbatas pada biota air tawar maupun
air asin saja, tetapi pada keduanya, termasuk juga pada biota air payau.
Satu hal yang perlu diperhatikan, bahwa tujuan utama dari kajian
hidrobiologi bukan sekedar untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi biota
akuatik tetapi juga untuk mempelajari seluk-beluknya. Dalam mempelajari
kehidupan di air, tidak bisa lepas dari pengetahuan tentang air atau perairan
sebagai medium tempat hidupnya. Hal ini karena dalam kehidupannya, biota
air memerlukan lingkungan yang sesuai, karena hidupnya sangat dipengaruhi
oleh pertukaran bahan-bahan dan energi antara organisme tersebut dengan
lingkungannya, atau habitat di mana biota itu berada. Ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya dikenal
dengan ekologi. Sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan organisme air,
maka hidrobiologi merupakan bagian dari ekologi perairan.
Dalam ekologi perairan dikenal tiga bagian besar, yaitu ekologi laut,
ekologi air payau (estuari), dan ekologi perairan darat. Pembagian ini
didasarkan pada adanya perbedaan antara lautan, perairan darat, dan daerah
pertemuan antara keduanya. Dalam Oceanografi dikenal adanya kimia laut,
fisika laut, dan biologi laut. Dalam Limnologi dikenal adanya limnokimia,
limnofisika, dan limnobiologi. Biologi laut (marine biology) dan limno-
biologi (termasuk mikrobiologinya) tidak lain adalah hidrobiologi.
Saat ini telah berkembang pula suatu bagian yang menyangkut budidaya
ikan ataupun biota air lainnya sehingga dikenal biologi perikanan. Biologi
1.4 HIDROBIOLOGI 

perikanan adalah ilmu yang mempelajari ikan (dan biota air lainnya) sebagai
sumberdaya yang dapat dipanen oleh manusia. Secara umum pengetahuan
biologi perikanan yang perlu diketahui adalah seksualitas, tingkat
kematangan gonad, fekunditas, ruaya, pemijahan, daur hidup, kebiasaan
makan dan cara memakan, persaingan dan pemangsaan, umur, pertumbuhan,
pendugaan populasi, natalitas (kelahiran) dan mortalitas (kematian),
pemanenan, dan managemen perikanan. Kebiasaan makan (food habits) dan
cara memakan (feeding habits) adalah berbeda, kebiasaan makan ialah
kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh ikan. Berdasarkan variasi
makanannya, maka dikenal ikan euryphagic (eurifagus) yang memakan
bermacam-macam makanan, stenophagic (stenofagus) yang memakan
sedikit macam makanan, dan monophagic (monofagus) yang memakan
hanya satu macam makanan. Cara makan ikan dilakukan dengan
menggunakan mata, pembauan, dan persentuhan. Pertumbuhan ikan
diketahui dengan pertambahan ukuran berat dan panjang dalam suatu waktu
tertentu. Pertumbuhan populasinya diketahui dengan penambahan
jumlahnya. Parameter populasi terdiri atas: kelimpahan, pola distribusi dan
struktur umur, pertumbuhan dalam jumlah/biomasa, serta kecepatan natalitas
dan mortalitas. Parameter individu terdiri atas: ukuran, morfologi,
pertumbuhan dalam panjang atau bobot, natalitas dan mortalitas.
Para ahli gizi menyatakan bahwa ikan sebagai sumber protein yang
tinggi karena mengandung asam amino penting yang semuanya diperlukan
oleh manusia. Ikan air tawar mengandung protein 15-24%, sedangkan ikan
air laut mengandung protein 9-29%. Dari biologi perikanan akhirnya
berkembang industri perikanan, yang antara lain mencakup teknologi
budidaya, teknologi penangkapan, dan pasca panennya. Zona ekonomi
eksklusif (ZEE) diperkirakan seluas 5,8 juta km2 yang terdiri atas: perairan
laut territorial seluas 0,3 juta km2, perairan nusantara seluas 2,8 juta km2, dan
ZEE Indonesia sebesar 2,7 juta km2. Pada ZEE memiliki 6.000 spesies ikan
yang belum diidentifikasi, sehingga merupakan tantangan bagi ahli biologi
dan ahli perikanan Indonesia untuk meneliti agar dapat dimanfaatkan bagi
kesejahteraan umat manusia. Tujuan utama pengelolaan sumberdaya hayati
perikanan ditinjau dari segi biologi ialah konservasi stok ikan untuk
menghindari penangkapan yang berlebihan, namun yang diharapkan adalah
hasil tangkap maksimum yang lestari (maximum sustainable yield = MSY).
Para pelaku ekonomi kurang sepaham dengan MSY sebagai tujuan utama dan
menyarankan hasil tangkapan maksimum lestari secara ekonomi atau
 BIOL4214/MODUL 1 1.5

maximum economic yield (MEY) karena MSY tidak mengindahkan biaya


dalam penangkapan dan menjurus pada ketidakefisienan secara ekonomi.
Oleh karena itu, kompromi antara MSY dan MEY berupa hasil optimum
secara lestari atau optimum sustainable yield (OSY). Sayang OSY tidak
dijalankan secara baik.
Budidaya perikanan adalah pengetahuan tentang bagaimana
memanipulasi kehidupan biota air dengan lingkungan yang dimodifikasi
manusia. Sebagai contoh adalah dengan pembuatan tambak, kolam,
akuarium, bak-bak di laboratorium, karamba, jaring apung, dan lain
sebagainya, sehingga biota air tersebut dapat hidup, tumbuh dan berkembang
biak, bahkan dapat menghasilkan produksi yang berlipat ganda. Pada saat ini,
industri perikanan tidak hanya berupa ikan, tetapi termasuk di dalamnya
adalah udang, rumput laut, kepiting, kerang, dan lain sebagainya. Bahkan
udang merupakan komoditi ekspor yang paling tinggi nilai ekonominya.
Selain itu, saat ini rumput laut telah dimanfaatkan untuk berbagai macam
industri. Potensi yang tidak kalah penting adalah budidaya organisme untuk
pakan alami, misalnya budidaya plankton dan bentos untuk keperluan
budidaya atau usaha-usaha pembenihan ikan. Dalam usaha penangkapan
biota air, pengetahuan tentang organisme tersebut perlu menjadi landasan
agar didapatkan hasil tangkapan yang lestari.
Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia, meningkat pula
aktivitas manusia untuk memanfaatkan sumber daya perairan baik
sumberdaya hayati maupun airnya itu sendiri bagi pemenuhan kebutuhannya.
Kebutuhan air tersebut antara lain untuk kebutuhan domestik rumah tangga,
industri dan komersial, pertanian, serta lainnya. Untuk keperluan air minum
dilakukan uji organoleptik yang meliputi bau, rasa, dan warna, selain uji
kandungan kimia. Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 416/MENKES/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air, terdapat 51 parameter air bersih yang dikelompokkan pada 4
kelompok, yaitu:
A. FISIK:
 Bau
 TDS
 Kekeruhan
 Rasa
 Suhu
 Warna
1.6 HIDROBIOLOGI 

B. KIMIA ANORGANIK:
 Air raksa
 Aluminium
 Arsen
 Barium
 Besi
 Fluorida
 Kadmium
 Kesadahan CaCO3
 Klorida
 Kromium valensi 6
 Mangan
 Natrium
 Nitrat sebagai N
 Nitrit sebagai N
 Perak
 pH
 Selenium
 Seng
 Sianida
 Sulfat
 Sulfida sebagai H2S
 Tembaga
 Timbal
KIMIA ORGANIK:
 Aldrin dan dieldrin
 Benzene
 Benzo (a) pyrene
 Chlordane
 Chloroform
 2,4 D
 DDT
 Deterjen
 1,2 Discloroethane
 1,1 disclorothene
 Heptachlor & Hepoxide
 Hexachloro benzene
 BIOL4214/MODUL 1 1.7

 Gamma-HCH (lindane)
 Methoxychlor
 Pentachlorophenol
 Pestisida total
 2,4,6 Urichlorophenol
 Zat Organik (KMnO4).
C. MIKROBIOLOGIK:
 Koliform tinja
 Total kolifom
D. RADIOAKTIVITAS:
 Aktivitas alpha (Gross Alpha Activity)
 Aktivitas beta (Gross Beta Activity)

Ada tiga kelompok mikroorganisme yang dapat dipindahkan melalui air


minum, yaitu: protozoa, virus, dan bakteri, yang dipindahkan melalui jalan
antara faecal dan oral. Organisme pathogen lain, seperti: nematoda dan
cestoda juga dapat dipindahkan lewat air minum. Protozoa yang sering
didapatkan di air minum, berupa kista dan merupakan sumber penyakit
adalah Cryptosporidium, Giardia lamblia, Entamoeba histolitica, dan
Naeleria fowleri.
Bakteri juga sering didapatkan di air minum dan merupakan sumber
penyakit yang menyebabkan penyakit, yaitu Salmonella schttmuelleri dan S.
paratyphyi (tipus dan paratipus), Campylobacter jejuni (gastroenteritis dan
diare), Shigella sonnei dan S. flexneri (disentri), Vibrio cholera (khorela),
Escherichia coli dan Mycobacterium tuberculosis (tuberculosis).
Peraturan pemerintah RI Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air menetapkan dalam klasifikasi
mutu air kelas satu, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air
baku air minum dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan keputusan tersebut. Pada keputusan ini, parameter yang
dipersyaratkan adalah Fecal coliform maksimum 100 individu/100mL dan
total coliform maksimum 1.000 individu/100mL. Bagi pengolahan air
minum secara konvensional maka Fecal coliform ≤ 2.000 individu/100mL
dan total coliform 10.000 individu/100mL. Escherchia coli dikenal sebagai
indikator pencemaran tinja.
Pemanfaatan sumber daya perairan bagi pemenuhan kesejahteraan
manusia diikuti pula oleh meningkatnya buangan atau limbah yang masuk ke
1.8 HIDROBIOLOGI 

badan-badan perairan, hal ini karena perairan dianggap sebagai suatu sarana
yang paling mudah dan murah untuk membuang limbah. Perairan yang
terkena limbah berdampak terhadap biota yang ada di perairan tersebut. Pada
air tercemar, biota yang tidak tahan mengalami kematian, organisme patogen
(yang menyebabkan penyakit) melimpah, sementara biota yang tahan
mengakumulasi bahan-bahan yang tidak larut dalam air, misalnya logam
berat. Apabila biota tersebut dikonsumsi manusia, maka sangat
membahayakan bagi kesehatan, karena terakumulasi dalam jaringan tubuh.
Atas dasar inilah diperlukan perlindungan terhadap lingkungan perairan
agar pemanfaatan perairan tidak terganggu. Untuk itu, diperlukan
pengetahuan khusus mengenai biologi organisme air bersih dan air untuk
industri sebagai dasar pengelolaan perairan.
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki sumberdaya perairan laut
yang luas. Demikian pula Indonesia juga memiliki sumberdaya perairan
darat, yang juga cukup luas, meliputi: danau, waduk dan sungai, serta
pertemuan antara perairan laut dan perairan darat (estuaria). Sumberdaya
perairan tersebut sangat mendukung potensi sumberdaya hayati yang dapat
dimanfaatkan bagi manusia. Kegiatan yang sudah sejak zaman dahulu
dilakukan adalah usaha penangkapan ikan dan kemudian berkembang dengan
penangkapan berbagai biota lain, seperti: kepiting, udang, kerang, rumput
laut, dan lain-lain. Seiring meningkatnya jumlah penduduk, kegiatan
penangkapan ikan berkembang dengan pesat mengakibatkan hasil
penangkapan menjadi menurun, karena laju penangkapan yang tidak
sebanding dengan laju pertumbuhan ikan. Berbagai kegiatan budidaya
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang meningkat. Berkaitan
dengan budidaya ini banyak sumberdaya perairan yang dimanfaatkan secara
berlebihan dan pada akhirnya juga menurunkan produksinya, karena perairan
tidak mampu mendukung budidaya yang meningkat tersebut. Di lain pihak,
penurunan produksi ikan juga diakibatkan menurunnya kualitas air karena
buangan limbah dari berbagai kegiatan manusia terutama industri dan
pertambangan yang masuk ataupun mempengaruhi sumberdaya perairan.
Banyak daerah aliran sungai yang merupakan daerah tangkapan air di
Indonesia dalam keadaan kritis karena banyak lahan kritis akibat penebangan
hutan dan perubahan tata guna lahan di bagian hulu sungai. Selain itu, banyak
sungai, danau, perairan laut, dan perairan estuari yang kualitas airnya
menurun akibat tercemar air limbah. Hal ini terlihat dari kondisi sungai yang
keruh dan banjir di saat musim hujan, dan kering di saat musim kemarau.
 BIOL4214/MODUL 1 1.9

Dibutuhkan pengkajian untuk perairan yang tercemar maupun perairan yang


belum dimanfaatkan potensinya agar dapat dimanfaatkan secara lestari,
termasuk untuk melestarikan keanekaragaman organisme yang ada.
Kedudukan hidrobiologi, dengan berbagai disiplin ilmu perairan lainnya
ditunjukkan dalam Gambar 1.1.

Gambar 1.1.
Kedudukan hidrobiologi dengan ilmu-ilmu perairan lainnya
(Uhlman, 1979).

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai materi di


atas, kerjakanlah latihan berikut!

1) Apakah yang dimaksud dengan hidrobiologi?


2) Bagaimana hubungan antara hidrobiologi dengan ekologi perairan?
3) Bagaimana hubungan antara hidrobiologi dengan oceanografi dan
limnologi?
4) Jelaskan yang dimaksud dengan biologi perikanan?
5) Biota air apakah yang sudah umum dibudidayakan?
1.10 HIDROBIOLOGI 

6) Mengapa ikan dibutuhkan oleh manusia?


7) Jelaskan apa yang dimaksud dengan optimum sustainable yield?
8) Sebutkan kegiatan di bidang industri perikanan!
9) Parameter mikrobiologi apakah yang digunakan bagi keperluan air
minum?
10) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 berapakah
kandungan Faecal coliform dan total coliform maksimum yang
diperbolehkan dalam air untuk air baku air minum?

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk menjawab soal-soal dalam latihan tersebut, mahasiswa harus


mempelajari materi Kegiatan Belajar 1 tentang pengertian dan ruang lingkup
hidrobiologi, yang mencakup: pengertian hidrobiologi, ruang lingkup
hidrobiologi, serta mencermati Gambar 1.1.

R A NG KU M AN
Hidrobiologi mempelajari semua yang hidup di air. Dengan
perkataan lain hidrobiologi adalah bagian dari ilmu biologi yang
memperhatikan organisme di perairan, sehingga dikatakan sebagai
biologi perairan. Dalam hidrobiologi dipelajari berbagai macam aspek
kehidupan organisme di air, termasuk lingkungan tempat hidupnya.
Organisme air yang dimaksudkan dalam hidrobiologi adalah semua
makhluk hidup yang hidup di perairan tawar, payau, maupun asin, dari
tingkat yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
Sebagai bagian dari komponen perairan maka untuk mempelajari
hidrobiologi tidak dapat lepas dari ekologi perairan, yaitu suatu cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari kaitan antara organisme dengan
lingkungan perairan di mana organisme tersebut hidup. Hidrobiologi
juga sangat erat kaitannya dengan oceanografi dan limnologi yang
mempelajari biota laut dan biota perairan darat.
Dalam biologi perikanan, berbagai biota air telah dikembangkan
untuk dibudidayakan, antara lain: berbagai jenis ikan, udang, kerang,
kepiting, rumput laut, plankton, dan bentos. Terdapat berbagai parameter
yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan air minum, yaitu:
parameter organoleptik, fisik, kimia, radioaktivitas dan mikrobiologi.
Ada tiga kelompok mikroorganisme perairan, yaitu: protozoa, virus,
dan bakteri sebagai sumber penyakit yang dapat dipindahkan lewat air
 BIOL4214/MODUL 1 1.11

minum. Dengan sumber daya perairan yang luas maka Indonesia


memiliki potensi sumber daya hayati yang cukup besar terutama dengan
luasnya zona ekonomi eksklusif (ZEE).

TES F OR M AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Hidrobiologi adalah pengetahuan yang mempelajari kehidupan


organisme yang terdapat di ....
A. air laut, air danau, dan air sungai
B. air laut, air danau, air sungai, dan akuarium
C. air laut, air danau, dan akuarium
D. air laut dan air danau

2) Dalam hidrobiologi dipelajari kehidupan ....


A. hewan yang hidup di air
B. hewan dan tumbuhan yang hidup di air
C. plankton
D. organisme mikroskopis

3) Berikut yang tidak termasuk sumberdaya hayati perairan, yaitu ....


A. kepiting
B. pasir laut
C. kerang-kerangan
D. rumput laut

4) Pengetahuan tentang biota air sangat mendukung dalam pengelolaan


ekosistem perairan. Satu hal yang kurang bijaksana adalah ....
A. pemanfaatan sungai untuk memancing ikan
B. budidaya jaring terapung di waduk
C. pemanfaatan wilayah pantai untuk tambak
D. penebangan hutan-hutan bakau untuk pemukiman

5) Objek yang tidak dipelajari dalam hidrobiologi adalah ....


A. biologi hewan air langka
B. mikrobiologi akuatik
C. transportasi air
D. limnobiologi
1.12 HIDROBIOLOGI 

6) Berikut yang dimaksud parameter organoleptik dalam air minum


kecuali ....
A. rasa
B. bau
C. jamur
D. warna

7) Bakteri yang merupakan sumber penyakit, kecuali ....


A. Salmonella paratyphyi
B. Vibrio cholera
C. Escherichia coli
D. Entamoeba histolitica

8) Bakteri yang menjadi parameter yang harus diukur dalam air baku air
minum adalah ....
A. Salmonella paratyphyi
B. Entamoeba histolitica
C. Faecal coliform
D. Shigella sonnei

9). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, maksimum


jumlah total coliform yang diperbolehkan untuk air yang peruntukannya
dapat digunakan untuk air baku air minum adalah ....
A. 2.000 individu/100 mL
B. 10.000 individu/100 mL
C. 1.000 individu/100 mL
D. 100 individu/100 mL

10) Pada air minum dapat tercemar bakteri penyebab sakit disentri yaitu ....
A. Shigella flexneri
B. Escherechia coli
C. Salmonella paratyphyi
D. Mycobacterium tuberculosis
 BIOL4214/MODUL 1 1.13

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum
dikuasai.
1.14 HIDROBIOLOGI 

Kegiatan Belajar 2

Sejarah Perkembangan Hidrobiologi

S etelah mahasiswa memahami tentang pengertian dan ruang lingkup


hidrobiologi, maka bahasan tentang sejarah perkembangan hidrobiologi
akan membuat mahasiswa lebih jelas tentang hidrobiologi. Seperti diketahui,
penemuan mikroskop sangat berpengaruh terhadap kemajuan biologi. Hal ini
juga terlihat pada awal sejarah pengetahuan manusia tentang kehidupan di
air. Sejak saat itu, perkembangannya tidak hanya pengetahuan tentang
organisme mikroskopik, tetapi juga pengetahuan baru yang sangat
bermanfaat dari studi tentang hidrobiologi secara menyeluruh.
Sejarah perkembangannya dimulai dari tulisan Euclid (+ 300 SM),
tentang optik, yang selanjutnya mengilhami penemuan adanya kehidupan
mikro di perairan. Anton Van Leeuwenhoek (1632-1723) pertama kali
menemukan adanya mikroorganisme dalam air. Banyak dan bervariasinya
fauna laut, telah menarik minat banyak ahli untuk menekuni bidang kelautan
pada waktu itu. Manfaat dari sumber daya kelautan secara ekonomi juga
membantu berkembangnya bidang ini, sehingga kini oceanografi merupakan
ilmu pengetahuan yang sudah mantap. Perkembangan yang pesat dalam
bidang oceanografi ini juga membantu berkembangnya pengetahuan tentang
perairan darat. Pengetahuan biologi dan kajian oceanografi dimanfaatkan
oleh para ahli dengan menyesuaikannya untuk kajian di habitat perairan
darat.
Studi yang kita kenal dengan limnologi-biologi, diawali pada tahun 1674
dengan dideskripsikan organisme mikroskopik alga hijau filamen, yaitu
Spirogyra dari Danau Berkelse, Netherlands oleh Leeuwenhoek.
Leeuwenhoek melaporkan siklus musiman dari alga di danau-danau yang
mengisyaratkan tentang dinamika rantai makanan, dan pengaruh angin
terhadap kehidupan alga.
Limnologi fisik dimulai di Swizerland ketika de Duillier mengukur suatu
gelombang seiche tahun 1720 dan ketika Saussure 1779-1796 meneliti
tentang suhu di danau-danau dalam. Bagaimana cahaya, panas, suhu air, dan
percampuran oleh angin membentuk struktur yang penting bagi ekosistem
danau, dijelaskan oleh Sir John Leslie, yang telah menginterpretasikan studi
Danau Scottish yang dibuat oleh Insinyur James Jardin tahun 1812-1814.
 BIOL4214/MODUL 1 1.15

Penemuan plankton merupakan peristiwa penting lainnya dalam


perkembangan biologi akuatik, meskipun tidak diketahui secara pasti siapa
yang pertama mendeskripsikan plankton. Paling awal, Johannes Müller
melakukan studi tahun 1845, kemudian Peter Erasmus meneliti crustacea
mikroskopik untuk pertama kalinya pada danau-danau di Swiss. Kejadian ini
merupakan era pendiskripsian tentang klasifikasi mikroorganisme perairan
tawar dan juga laut.
Kata plankton yang mempunyai arti mengembara, pertama digunakan
oleh Hensen pada tahun 1887 untuk menggambarkan suspensi material
mikroskopik yang terbawa angin, arus, dan pasang surut. Arti selanjutnya
dari kata tersebut dijabarkan oleh biologist dari Jerman, yaitu Ernst Haeckel,
plankton dimaksudkan sebagai organisme besar ataupun kecil dari organisme
pelagik dan dimaksudkan untuk organisme yang tertinggal pada net/jaring
sutra halus. Dimensi < 0.067 mm yang lolos diantara jaring sutra halus,
merupakan organisme yang lebih kecil dari plankton dan disebut sebagai
nannoplankton. Sejak diketemukan plankton inilah, hidrobiologi
berkembang sejalan dengan berkembangnya ekologi perairan, khususnya
biologi perairan darat.
Studi tentang perairan estuaria dimulai dengan penemuan kandungan
garam oleh J R Lorenz di Elbe, Jerman tahun 1860. Pada tahun yang sama
penelitian pencemaran dilakukan di Sungai Thames, Inggris.
Limnologi di Amerika Serikat dimulai ketika Louis Agassiz 1850
mempublikasikan Danau Superior, yang meliputi: fisik, vegetasi, dan hewan,
utamanya adalah ikan. Diperkirakan yang pertama kali mempertimbangkan
danau sebagai suatu fungsi sistem ekologi adalah Stephen A Forbes, yang
pada tahun 1887 mempresentasikan Danau sebagai suatu mikrokosmos.
Konsep sebagai suatu ekosistem adalah bagian penting dalam limnologi.
Istilah ini pertama digunakan oleh botanist Inggris Tansley, tetapi
penggunaannya dipopulerkan pada tahun 1942 oleh G E Hutchinson dan R L
Lindeman dengan studinya aspek tropik dinamik dalam ekologi.
Pada pergantian abad 19 ke 20 limnologi di Amerika Serikat didominasi
oleh 4 peneliti, yaitu C A Kofoid yang bekerja di Sungai Illionis, James G
Needham yang bekerja di Danau New York, dan E A Birge dan C Juday
yang mempelajari danau Wisconsin. Prof. Birge dari Universitas Winconsin
merupakan ilmuwan yang sangat berjasa untuk sumbangannya dalam biologi-
limnologi yang sangat besar. Dalam studi plankton di Danau Mendota, Birge
1.16 HIDROBIOLOGI 

juga memperhatikan studi limnologi fisik, yang melibatkan penetrasi cahaya,


gas-gas, arus, dan sifat suhu.
Di Amerika Serikat limnologi berkembang dengan mantap pada
permulaan abad 20. Prof. Paul S Welch menulis buku limnologi yang
pertama di Amerika pada tahun 1935 yang segera menjadi referensi para
ilmuwan. Franz Ruttner’s kemudian membuat pula buku Fundamental of
limnology tahun 1940. Di Universitas Yale, G Evelyn Hutchinson membuat
buku Treatise on Limnology tahun 1957, 1967, 1975 yang kemudian
menjadi standar referensi di dunia.
Tahun 1966 Bernard Dussart menyusun suatu buku yang menekankan
tentang biologi dan evolusi. Tahun 1975 Golterman menyusun tentang
fisiologi limnologi. Pada tahun yang sama Wetzel juga mempublikasikan
tentang limnologi. Tahun 1970 buku tentang perairan mengalir The Ecology
of Running Waters oleh Hynes dan pada tahun 1975 River ecology oleh
Whitton. Buku yang lain oleh Cole (1979), Reid dan Wood (1976) tentang
Ecology of inland water. Suatu koleksi essay tentang aspek fisik, kimia
limnologi disusun dengan editor Lerman (1978), review limnologi Canada
dibuat sampai volume 31 (1974). Beberapa review limnologi estuaria
dipublikasikan oleh Hedgepeth (1957), Lauff (1967), Perkins (1974), dan
Chapman (1977).
Limnologi telah berkembang dengan baik di Eropa, F Simony tahun
1950 mempelajari tentang stratifikasi danau-danau di Austria. Anton Fritch
(1888) mulai mempelajari danau-danau di Bohemian Forest, hal mana kini
dipahami bahwa perubahan suhu di kedalaman badan-badan perairan adalah
suatu hal yang sangat penting dipertimbangkan di limnologi.
Pada abad ke XIX terbit jurnal limnologi. Hal ini menunjukkan adanya
kenyataan bahwa limnologi adalah nyata-nyata suatu ilmu multidisiplin. Pada
tanggal 1 Januari 1936 dibentuk Limnological Society of America. Tahun
1948 direorganisasi menjadi The American Society of Limnological and
Oceanography dan mempublikasikan jurnal limnologi dan oseanografi.
Pada tahun 1948 ditandai dengan pembentukan suatu Freshwater
Biological Association di Inggris. Beberapa institusi di Italia, Jerman,
Swedia, Denmark melakukan kerjasama penelitian danau-danau, estuaria,
dan sungai-sungai. Pada tahun-tahun selanjutnya adanya krisis lingkungan,
para ahli berharap untuk menangani pencemaran di danau-danau, sungai, dan
estuaria dengan menerapkan prinsip dasar limnologi.
 BIOL4214/MODUL 1 1.17

Pada saat sekarang penelitian limnologi telah memberikan sejumlah


prinsip yang dapat diterapkan untuk dasar pembandingan dan pendugaan.
Sebagai contoh ketika suatu waduk dibangun, ada beberapa pilihan, antara
lain: dimana air akan dibuang dan berapa tinggi dari bendungan?. Air dasar
yang dingin mungkin diinginkan untuk suatu kebutuhan air minum atau
untuk ikan trout, tetapi mengandung akumulasi nutrien di dasar, sementara
air permukaan yang hangat mungkin lebih bagus untuk irigasi, namun dengan
nutrien lebih terbatas. Informasi tentang bentuk fisik atau morfometri dari
waduk, kualitas air yang harus dijaga, kemungkinan kebocoran, beban
sedimen, sumber polusi, dan iklim, juga dapat memberikan infomasi untuk
tempat outlet guna penggunaan optimum air yang tersedia.
Pertimbangan lingkungan seringkali dilupakan, pengembang
sumberdaya alam sering kurang pengetahuan dan kurang tertarik dengan
informasi ini. Dengan munculnya kesadaran lingkungan secara umum dan
diketahuinya kenyataan bahwa waduk sering digunakan untuk berbagai
keperluan, maka nilai rekreasi dan estetika mendapat tempat dalam
pengambilan keputusan. Sebagai hasilnya banyak perhatian studi
perencanaan yang bertanggung jawab pada banyak bagian dunia, bahkan
pemberi dana internasional lebih suka pada masalah-masalah yang
mempertimbangkan lingkungan. Ahli limnologi berperan pada peningkatan
aturan pengambilan keputusan.
Limnologi di masa mendatang erat dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Bidang yang ditawarkan mempunyai prospek bagus adalah data
jangka panjang, pendekatan studi lingkar bidang, integrasi studi laboratorium
dan lapangan, beberapa aspek model matematik, manipulasi danau secara
keseluruhan, serta limnologi komparatif terutama pada danau dan sungai
besar. Beberapa prospek yang paling menarik adalah mencari atau mencoba
mengusahakan analisis data dalam waktu yang panjang dari pengambilan
sampel limnologi. Rangkaian data yang dikumpulkan terutama untuk analisis
time-series, yang meliputi lebih dari 50 tahun untuk oseanografi dan di atas
30 tahun untuk limnologi. Analisis dari data tersebut lebih baik dilengkapi
dengan pengetahuan tentang interaksi antara iklim, daerah aliran sungai, dan
suksesi yang panjang pada organisme akuatik.
Hujan asam yang terjadi adalah suatu efek hubungan jangka panjang
secara global. Prosedur/cara di dalam ekosistem akuatik memerlukan suatu
pengaturan yang dibagi dalam tiga bidang pendekatan, yaitu: pengukuran di
lapangan, studi kultur murni, dan analogi eksperimen. Pengukuran di
1.18 HIDROBIOLOGI 

lapangan tidak bisa dihindari adanya variabilitas yang tinggi, tetapi hasilnya
langsung dapat digunakan untuk masalah yang dihadapi. Studi kultur murni
menggunakan satu spesies dari alga, avertebrata atau ikan mempunyai
keuntungan rendah variabilitas tetapi kerugiannya adalah penerapan yang
terbatas di lapangan. Kegunaan dan kelemahan dari pendekatan ketiga,
menggunakan analogi atau skala model dari ekosistem akuatik terletak
diantara dua cara pendekatan tersebut. Ada dua keuntungan dari metode
analogi. Pertama, model ekosistem secara keseluruhan dapat dengan mudah
dilakukan eksperimen yang memungkinkan sebagai prediksi di masa
mendatang. Kedua, desain ekperimen dapat diubah untuk memberikan
tingkat keakuratan yang diperlukan oleh para peneliti. Sebagai contoh suatu
model analogi dari plankton, zooplankton atau avertebrata bentik dapat
secara fisik dicegah untuk berkembang secara tepat hubungannya antara alga
dan nutrien tanpa efek komplikasi. Manipulasi danau secara keseluruhan
adalah suatu metode yang sangat baik dalam penelitian limnologi.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai materi di


atas, kerjakanlah latihan berikut!
1) Penemuan alat apakah yang sangat mendukung awal perkembangan
hidrobiologi?
2) Siapakah penemu Spirogyra pertama, yang menjadi awal ketertarikan
para ahli biologi mempelajari biota perairan?
3) Jelaskan bahwa berkembangnya oceanografi telah membantu
berkembangnya pengetahuan tentang perairan tawar (limnologi)?
4) Bagaimana awal mula di temukannya plankton?
5) Kapan berkembangnya penelitian di estuaria?
6) Siapakah yang membuat buku pertama tentang limnologi?
7) Siapakah yang memelopori penelitian limnologi di Amerika Serikat?
8) Organisasi dunia apakah yang mewadahi ahli-ahli hidrobiologi?
9) Pada saat sekarang limnologi sangat berperan, antara lain dalam
pembangunan dan pengelolaan waduk, jelaskan!
10) Bagaimana gambaran penelitian bagi tujuan jangka panjang di bidang
perairan?
 BIOL4214/MODUL 1 1.19

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk menjawab soal-soal dalam latihan tersebut, mahasiswa harus


mempelajari materi Kegiatan Belajar 2 tentang sejarah perkembangan
hidrobiologi yang mencakup tahapan perkembangannya.

R A NG KU M AN
Sejarah perkembangan hidrobiologi dimulai dari tulisan Euclid (+
300 SM), tentang optik, yang selanjutnya mengilhami penemuan
kehidupan organisme yang tidak terlihat oleh mata, yang antara lain
dilakukan oleh Anton Van Leeuwenhoek yang pada tahun 1674 yang
menemukan Spirogyra. Didapatkannya berbagai variasi hewan di laut
telah mendorong berkembangnya pengetahuan tentang oceanografi, dan
selanjutnya juga membantu perkembangan pengetahuan tentang perairan
tawar (limnologi).
Perkembangan hidrobiologi selanjutnya, dengan ditemukannya
plankton pada tahun 1845 oleh Johannes Muller, selanjutnya Peter
Erasmus meneliti crustacea mikroskopis pada danau-danau di Swis.
Plankton yang diadapatkan oleh Johannes Muller, diperkenalkan oleh
Hensen pada tahun 1887 yang menggambarkan bahan organik suspensi
yang terbawa arus, angin, dan pasang surut. Ernst Haeckel
mendefenisikan plankton sebagai organisme mikroskopis yang
melayang-layang dalam air dan mudah terbawa oleh arus air. Organisme
ini penting dalam pola rantai makanan di perairan, terutama fitoplankton
yang menjadi produsen primer yang paling berperan di perairan.
Setelah banyak penelitian dilakukan di danau-danau, pada tahun
1860 JR Lorenz memelopori penelitian di daerah estuaria di Elbe,
Jerman. Sementara di Amerika Serikat penelitian tentang danau diawali
oleh Louis Agassive pada tahun 1850 di danau Superior, dan akhirnya
berkembang dengan mantap dan terbit pula buku pertama tentang
limnologi dibuat oleh Paul S Welch pada tahun 1935.
Tahun 1948 berdiri suatu organisasi yang mewadahi penelitian
tentang hidrobiologi, yaitu The American Society of Limnological and
Oceanography dan mempublikasikan jurnal limnologi dan oseanografi.
Pada saat sekarang hidrobiologi juga berperan dalam mendasari
penelitian untuk kepentingan jangka panjang.
1.20 HIDROBIOLOGI 

TES F OR M AT IF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Kedudukan plankton sangat penting dalam rantai makanan di suatu


perairan. Pengertian plankton adalah ....
A. organisme mikroskopis di perairan
B. organisme kecil dan sisanya yang melayang-layang dan terbawa
arus di perairan laut
C. hewan dan tumbuhan kecil yang melayang-layang terbawa arus
yang dapat tertangkap oleh plankton net
D. organisme mikroskopis yang melayang-layang dan terbawa arus

2) Awal perkembangan hidrobiologi dipengaruhi oleh berbagai penemuan,


kecuali ....
A. ditemukannya mikroskop
B. ditemukannya ikan-ikan di laut
C. ditetemukannya plankton net
D. berkembangnya oceanografi

3) Ahli yang memperkenalkan istilah plankton pertama kali adalah ....


A. Johannes Muller
B. Peter Erasmus
C. Victor Hensen
D. Ernst Haeckel

4) Ahli yang menemukan plankton pertama kali adalah ....


A. Johannes Muller
B. Peter Erasmus
C. Victor Hensen
D. Ernst Haeckel

5) Ahli yang melakukan penelitian tentang danau di Amerika Serikat


pertama kali adalah ....
A. Stephen A Formes
B. J.R. Lorenz
C. Louis Agassiz
D. G.E. Hutchinson
 BIOL4214/MODUL 1 1.21

6) Empat serangkai yang mengembangkan penelitian perairan danau di


Amerika Serikat kecuali ....
A. C.A. Kofoid
B. James G Needham
C. E.A. Birge and D.C. Juday
D. J.R. Lorenz

7) Penyusun buku, yang akhirnya menjadi referensi limnologi standar dunia


adalah ....
A. G. Evelyn Hutchinson
B. Frans Ruttner
C. Paul S Welch
D. C.A. Kofoid

8) Ahli yang mengembangkan penelitian di perairan sungai pertama kali


adalah ....
A. G.Evelyn Hutchinson
B. Hynes
C. Paul S Welch
D. C.A. Kofoid

9) Tiga bidang pengembangan ekosistem akuatik adalah sebagai berikut,


kecuali ....
A. fokus pada identifikasi
B. studi kultur murni
C. eksperimen analogi
D. pengukuran di lapangan

10) Limnologi sangat berperan dalam pembangunan waduk terutama dalam


kaitan dengan hal-hal berikut, kecuali ....
A. tinggi pembuangan air
B. biaya membangun
C. beban sedimen
D. sumber polusi
1.22 HIDROBIOLOGI 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum
dikuasai.
 BIOL4214/MODUL 1 1.23

Kegiatan Belajar 3

Kelompok Biota Air

S etelah penjelasan tentang pengertian dan rung lingkup (kegiatan belajar


1) dan sejarah perkembangan hidrobiologi (kegiatan belajar 2) Anda
kuasai, saatnya Anda mempelajari tentang biota air. Agar mudah dalam
mempelajari akan disampaikan pengelompokan biota air sesuai dengan
keadaan yang ada.
Suatu lingkungan tertentu biasanya mempunyai lebih dari satu spesies
hewan atau tumbuhan yang disebut sebagai suatu populasi spesies. Di antara
kesatuan populasi terdapat suatu hubungan yang disebut dengan komunitas.
Anggota-anggota suatu komunitas bereaksi terhadap sifat-sifat fisika dan
kimia dari lingkungannya dan membentuk suatu ekosistem.
Dalam ekosistem perairan organisme dapat diklasifikasikan ke dalam
beberapa kategori, yaitu:

A. BERDASARKAN KEDUDUKANNYA DALAM STRUKTUR


TROFIK, YAITU:

1. Autotrof atau produsen, yaitu tumbuhan berhijau daun dan jasad-jasad


renik kemosintetik yang dapat membuat makanan dari substansi
anorganik sederhana, dimana energi matahari pada awalnya ditangkap
oleh organisme autotrof dan disimpan dalam ikatan kimia zat organik
tanaman.
2. Heterotrof atau konsumen/makrokonsumen, meliputi organisme yang
mendapatkan energinya dengan mengonsumsi organisme autotrof, yaitu
hewan herbivora, karnivora, dan omnivora yang memakan tumbuhan,
hewan atau zat organik. Organisme hewan yang mengonsumsi tumbuhan
disebut herbivora, sedangkan hewan herbivora pada gilirannya
dikonsumsi oleh karnivora, yang pada giliran berikutnya dikonsumsi
oleh karnivora lain yang lebih besar. Oleh karena itu tingkatan di atas
tingkatan kedua terdiri dari karnivora atau omnivora, yang memakan
herbivora dan karnivora.
3. Dekomposer atau pengurai atau mikrokonsumen, terutama bakteri,
jamur yang memecah molekul organik yang kompleks dari organisme
mati, sambil menyerap beberapa hasil penguraian dan melepaskan
1.24 HIDROBIOLOGI 

zat/molekul sederhana sehingga dapat digunakan lagi oleh autotrof atau


produsen.

B. MENURUT CARA HIDUPNYA, YAITU:


1. Plankton, merupakan organisme yang melayang-layang secara pasif
dalam air, dan pergerakannya tergantung pada arus atau gerakan air.
Plankton ditemui hidup di semua bentuk perairan, baik di sungai, danau,
waduk, baik perairan tawar, payau, dan laut. Di perairan plankton
terdapat dalam jenis dan jumlah yang sangat banyak dan merupakan
komponen utama dalam rantai makanan (food chain) dan jaring
makanan (food web). Plankton menjadi pakan bagi sejumlah konsumen
dalam rantai makanan dan jaring makanan. Berubahnya fungsi perairan
sering diakibatkan oleh adanya perubahan struktur dan jumlah plankton.
Plankton terdiri atas: fitoplankton yang merupakan plankton dari jenis
tumbuhan yang dapat melakukan fotosintesis dan zooplankton yang
merupakan plankton dari jenis hewan. Kemampuan fitoplankton
melakukan fotosintesis adalah karena fitoplankton mengandung klorofil
yang berfungsi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik
dengan bantuan sinar matahari. Zat organik dimanfaatkan sendiri untuk
kebutuhan hidupnya dan untuk organisme lainnya. Pada kedalaman
dimana intensitas cahaya matahari masih memungkinkan untuk proses
fotosintesis, maka fitoplankton dapat ditemukan. Oleh karenanya
fitoplakton merupakan produsen primer yang paling besar peranannya di
perairan.
Plankton ditangkap menggunakan jaring plankton. Plankton yang dapat
ditangkap dengan menggunakan jaring plankton (plankton net) disebut
plankton jaring (net plankton). Sedangkan plankton yang tidak dapat
ditangkap dengan jaring plankton karena ukuran organisme sangat kecil
disebut nannoplankton. Berdasarkan asal usulnya, plankton dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu (a) autoplankton, yaitu plankton
yang berasal dari habitat tersebut; dan (b) alloplankton, yaitu plankton
yang berasal dari luar habitat tersebut.
Lebih lanjut plankton dapat dibedakan atas dasar tempat hidupnya atau
daerah penyebarannya, yaitu (a) limnoplankton, yaitu plankton air
tawar atau danau; (b) haliplankton, yaitu plankton air laut; (c)
hypalmiroplankton, plankton air payau; (d) heleoplankton, yaitu
 BIOL4214/MODUL 1 1.25

plankton air kolam; dan (e) potamoplankton atau rheoplankton, yaitu


plankton air sungai.
Plankton dapat pula dibedakan menjadi dua kelompok atas dasar sejarah
hidupnya, yaitu holoplankton, yaitu organisme yang selama hidupnya
bersifat plankton; dan meroplankton, yaitu organisme yang hanya
sebagian hidupnya bersifat plankton.
Ada berbagai macam kategori ukuran plankton, yaitu sebagai berikut:
 Megaplankton, adalah organisme mengapung yang besar dengan
panjang lebih dari 2mm.
 Makroplankton (0,2-2mm).
 Mikroplankton (20µm-0,2mm).
 Nannoplankton (2-20µm) yaitu plankton yang tidak dapat ditangkap
dengan jaring plankton.
 Ultraplankton (<2µm) yaitu kebanyakan bakteri, memerlukan paling
tidak perbesaran 400x untuk mendeteksi dan menghitungnya.
2. Nekton, yaitu organisme yang mampu berenang atau berpindah dengan
aktif. Termasuk golongan ini adalah ikan, amfibia, dan insekta yang
dapat berenang.
3. Bentos, yaitu organisme nabati atau hewani yang hidup di permukaan
dasar perairan atau di dalam dasar perairan. Khusus untuk hewan, bentos
dapat dibedakan lagi atas dasar cara pengambilan makanannya, yaitu
jasad penyaring (filter feeder), misalnya berbagai jenis kerang, dan
jasad pemakan deposit (deposit feeder), misalnya berbagai jenis siput.
Berdasarkan tempat tinggalnya dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu (a) epifauna, adalah hewan yang hidup di permukaan dasar
perairan, baik yang hidup melekat maupun yang merangkak atau
merayap; (b) infauna, adalah hewan yang hidup di dalam dasar perairan
atau yang menggali lubang. Lebih lanjut bentos dapat dibedakan atas
dasar ukurannya, yaitu (a) mikrobentos adalah bentos yang mempunyai
ukuran lebih kecil dari 0,1 mm; (b) meiobentos, adalah bentos yang
berukuran antara 0,1-1,0 mm, dan (c) makrobentos adalah bentos yang
berukuran lebih besar dari 1,0 mm. Adapun taksa yang termasuk
kelompok makrobentos adalah: Insecta, Mollusca, Oligochaeta,
Crustacea, Amphipoda, Isopoda, Decapoda, dan Nematoda.
4. Perifiton atau Aufwuchs (bahasa Jerman), yaitu organisme yang hidup
melekat pada vegetasi akuatik atau di permukaan benda-benda yang
terletak di atau muncul dari permukaan dasar perairan. Jenis-jenis algae
1.26 HIDROBIOLOGI 

perifiton (attached) yang umum ditemukan pada perairan mengalir


terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
a. Ephipelic (terdapat pada lumpur), meliputi: Surirella sp., Navicula
sp., Coloneis sp., Nitzschia sp., Melosira, sp., Neidium sp.,
Cymatopleura sp., Phormidium sp., Fragillaria sp., Frustulia sp.,
Gyrosigma sp., Diploneis sp., Stauroneis sp., Amphipleura sp.,
Amphora sp., Cymbella sp., Bacillaria sp., Scenedesmus sp.,
Pediastrum sp., Spirulina sp., dan Oscillatoria sp.
b. Epilithic (terdapat pada batuan atau benda lain), meliputi:
Hindelbrandia sp., Rivularia sp., Lithoderma sp., Meridion sp.,
Chamaesiphon sp., Diatoma sp., Cocconeis sp., Achnanthes sp.,
Gomphonema sp., Cladophora sp., Vaucheria sp. dan Lemanea sp.
c. Epiphitic (terdapat pada tumbuhan), meliputi: Oncobyrsa sp.,
Chamaesiphon sp., Rivularia sp., Dermocarpa sp., Aphanochaete sp.,
Chaetophora sp., Oedogonium sp., Bulbochaete sp., Cocconeis sp.,
Achnanthes sp., Synedra sp., Cymbella sp., dan Gomphonema sp.
5. Neuston yaitu organisme yang hidup di permukaan perairan.

C. MENURUT RANTAI MAKANAN DI PERAIRAN

Selain dapat dikelompokkan dalam kategori struktur trofik dan cara


hidupnya, pada biota air ternyata terdapat suatu hubungan dalam bentuk
rantai makanan dan transfer energi diantara biota tersebut. Rantai makanan
(food chain) adalah suatu transfer energi dari tumbuhan melalui serangkaian
organisme dengan jalan makan memakan. Energi merupakan salah satu
ukuran perubahan yang tepat, namun unsur hara yang diperlukan untuk
pembentukan molekul organik seperti asam amino dan vitamin juga
merupakan bahan makanan bagi suatu organisme, dan nilai nutrisi per kalori
makanan bervariasi. Oleh karena itu, diagram aliran energi perlu secara hati-
hati diinterpretasikan. Kebanyakan energi dan unsur hara diperlukan oleh
suatu tingkatan trofik yang hilang sebagai panas atau tertahan dalam
sejumlah kecil untuk keperluan pertumbuhannya. Efisiensi transfer energi
bervariasi sekitar 20-40% tergantung atas umur dan kekomplekan organisme.
Konsep yang paling umum dalam transfer biomassa dan energi adalah
piramida biologi. Pada bagian dasar piramida, tumbuhan mempunyai
komposisi yang terbesar, kemudian herbivora di tengah, dan yang terakhir
pada bagian puncaknya ditempati oleh karnivora. Pada tiap transfer terdapat
 BIOL4214/MODUL 1 1.27

60-80% energi potensial hilang sebagai panas, oleh karena itu rantai makanan
dalam satu deretan jumlahnya terbatas, biasanya 4-5 tingkat. Lebih pendek
rantai makanan, maka lebih banyak energi yang tersedia yang dapat
dimanfaatkan.
Ada dua tipe dasar rantai makanan (food chains) yaitu:
a. Grazing Food Chains, yang berasal dari tumbuhan ke herbivora
(pemakan tumbuhan) dan kemudian ke karnivora (pemakan hewan).
b. Detritus Food Chains, yang berasal dari unsur-unsur organik ke
mikroorganisme, kemudian ke detritivora (pemakan detritus) dan
predatornya.
Rantai makanan bukan merupakan suatu deretan yang terpisah, tetapi
saling berhubungan antara satu dengan lainnya, hal ini sering disebut dengan
jaring-jaring makanan (food web). Dalam suatu komunitas alam yang
kompleks, organisme yang makanannya diperoleh dari tumbuh-tumbuhan
dengan jumlah tingkat yang sama dikatakan memiliki tingkat tropik yang
sama. Dengan demikian tumbuhan hijau (sebagai produsen) menduduki
tingkat tropik I, herbivora (sebagai konsumen primer) menduduki tingkat
tropik II, karnivora primer (sebagai konsumen sekunder) menduduki tingkat
tropik III, dan karnivora sekunder (sebagai konsumen tersier) menduduki
tingkat tropik IV. Suatu spesies tertentu, mungkin menduduki satu atau
lebih tingkat tropik tergantung dari sumber energi yang diasimilasinya
(Gambar 1.2.).
1.28 HIDROBIOLOGI 

Siklus mineral

Gambar 1.2.
Bagan perpindahan mineral dan energi dalam suatu ekosistem perairan

Menurut hukum Termodinamika II, pada setiap transfer energi selalu


terjadi kehilangan sebagian energi sebagai panas. Efisiensi transfer energi
pada setiap mata rantai makanan disebut efisiensi ekologi dan biasanya
dinyatakan dalam persentase. Efisiensi ekologi adalah tinggi rendahnya
persentase aliran energi pada tingkat tropik tertentu.
Komunitas fitoplankton dan tumbuhan hijau membentuk dasar dari
grazing food web. Tipe dari jaring-jaring makanan lebih nyata pada
ekosistem estuari, ekosistem pesisir, dan ekosistem perairan neritik serta
epipelagik. Zooplankton dan predatornya merupakan konsumer utama dan
kedua pada grazing food chain. Sebaliknya dasar dari detritus food chain
adalah detritus yang secara umum membentuk bahan partikel dan organik
terlarut. Detritus pada perairan dangkal dihasilkan dari akumulasi materi
tumbuhan dan makrofita bentik. Pada umumnya 90% produksi utama
makrofita bentik mengalir ke detritus food chain, sebagai akibat laju
pemanfaatan herbivora yang rendah.
 BIOL4214/MODUL 1 1.29

Pada umumnya detritus estuari dikonsumsi secara langsung oleh


detritivora yang hidup sebagai bentik. Detritus membentuk substrat
untuk pertumbuhan bakteri, cendawan, dan mikroalga yang dapat
menyediakan makanan bagi konsumer utama. Bakteri dan cendawan
adalah dekomposer yang melekat pada substrat detritus untuk
membentuk dan merombak bahan-bahan partikel dan organik terlarut.

D. MENURUT ZONA (DAERAH/WILAYAH) ATAU SUB HABITAT

Menurut zona atau sub habitat, biota dikelompokkan atas:


1. Kolam dan danau (perairan tenang/lentik)
Organisme di kolam dan danau dapat diklasifikasikan dalam 3 wilayah
yaitu:
a) Daerah littoral, pada wilayah ini berair dangkal, penetrasi cahaya
matahari dapat mencapai dasar perairan, terdapat vegetasi berakar.
Namun pada kolam dan danau yang dikelola mungkin tidak
dijumpai vegetasi.
b) Daerah limnetik, wilayah perairan yang terbuka, tidak dibatasi
tepian danau atau kolam.
Wilayah ini mulai dari permukaan air sampai kedalaman
kompensasi, yaitu kedalaman di mana intensitas cahaya mencapai
nilai fotosintesis yang seimbang dengan respirasi. Pada umumnya
nilai ini sama dengan 1% intensitas cahaya matahari yang mencapai
permukaan air. Komunitas organisme di sini terdiri atas: plankton,
nekton, dan kadang-kadang neuston. Dengan sendirinya pada
kolam-kolam yang dangkal tidak dijumpai wilayah ini.
Daerah littoral dan limnetik ini dikenal dengan daerah Eufotik,
yaitu lapisan air yang mengalami penyinaran yang baik.
c) Daerah profundal, merupakan dasar perairan dan lapisan air di
atasnya yang tidak lagi mengalami penetrasi cahaya matahari yang
efektif. Daerah ini merupakan daerah afotik. Komunitas organisme
di sini terdiri dari bentos yang tahan pada oksigen rendah dan
organisme decomposer.
1.30 HIDROBIOLOGI 

2. Sungai (perairan mengalir/lotik)


Pada umumnya sifat komunitas pada perairan mengalir didasarkan pada
jenis mintakatnya, yaitu riam dan lubuk. Masing-masing komunitas dari
kedua mintakat tersebut memperlihatkan jasad-jasad yang khas, yaitu
sebagai berikut:
a. Daerah Riam, merupakan bagian sungai di mana airnya dangkal
tetapi berarus cukup kuat, sehingga mencegah pengendapan sedimen
di dasar, dengan demikian dasar sungai bersifat padat. Komunitas
organisme yang hidup di sini yaitu organisme bentik (yang
menempel atau bergerak sangat pasif) atau perifiton yang melekat
erat pada substrat padat dan nekton yang dapat melawan arus yang
kuat. Pada mintakat riam, memperlihatkan adaptasi yang
memungkinkan organisme pada habitat arus deras, seperti: Simulium
sp., larva Blepharoceridae, Bibiochepala sp., larva Psephemidae,
Psephenus sp., Hydropsyche sp., nimfa Iron, dan nimfa Isogenus sp.

b. Daerah arus lambat, daerah ini arus air lemah dan memiliki
kedalaman tertinggi dari wilayah riam. Partikel-partikel di daerah ini
memungkinkan untuk mengendap. Pada mintakat lubuk,
memperlihatkan cara hidup dengan membuat liang dalam dasar
tepian sungai, seperti nimfa Hexagenia sp. dan nimfa Progomphus
sp.

Beberapa bentuk adaptasi jasad-jasad hewani yang hidup di perairan


mengalir, baik pada mintakat riam maupun lubuk, dimaksudkan agar dapat
bertahan atau tidak hanyut terbawa arus sungai.
Bentuk-bentuk adaptasi tersebut antara lain:
1. Bertaut secara permanen pada substrat yang kokoh, seperti di bebatuan,
tumbuhan air dan benda lainnya. Contoh: Porifera dan larva
Trichoptera.
2. Dengan kait dan alat-alat pelekat. Beberapa jasad-jasad hewani yang
mempunyai kait dan alat-alat pelekat pada permukaan, baik sangat rata
maupun licin sekali. Contohnya larva Simulium sp., Blepharocera sp.
(Diptera), dan Hydropsyche sp. (Trichoptera).
 BIOL4214/MODUL 1 1.31

3. Dengan bagian bawah tubuh yang lekat. Jasad-jasad hewani yang dapat
melekat pada permukaan substrat, contohnya: berbagai jenis siput dan
cacing pita.
4. Dengan bentuk tubuh yang sesuai, dengan habitat hidupnya. Dengan
demikian terlihat bagian anterior lebih lebar daripada bagian posterior.
Hal ini meminimalkan tahanan terhadap air yang bergerak di permukaan
tubuh.
5. Dengan bentuk tubuh yang pipih. Jasad-jasad hewani yang memiliki
bentuk tubuh yang pipih yang memungkinkan mereka berlindung di
bawah batuan atau celah-celah di dasar perairan. Contohnya adalah
nimfa Ephemeroptera dan Plecoptera.
6. Rheotaksis positif, hampir semua hewani yang hidup dalam habitat riam
memiliki kemampuan adaptasi tubuhnya sedemikian rupa, sehingga
tubuhnya sejajar dengan arah arus, dan kepalanya menghadap ke arah
datangnya arus.
7. Thigmotaksis positif, hewan yang hidup pada habitat riam yang
mempunyai pola tingkah laku lain, seperti: merapatkan diri atau
melekatkan diri pada suatu permukaan. Contohnya adalah nimfa
Ephemeroptera.
Pada dasarnya adaptasi organisme terhadap lingkungan perairan yang
berarus, diduga terjadi lewat dua cara, yaitu: (1) struktur tubuh mengalami
spesialisasi dan reaksi-reaksi faal. Hal ini dapat terjadi pada berbagai ordo
dan famili yang secara alami tidak mengalami adaptasi lewat seleksi alamiah,
contohnya Diptera, pada perkembangan filogenetik, seperti alat pelekat dan
lipatan kulit. (2) organisme yang semula memang telah memiliki bentuk atau
fungsi yang sesuai dengan habitat riam.
Adaptasi struktural dari tumbuhan air merupakan suatu upaya
peningkatan daya apung atau mempertahankan diri dalam lingkungan
perairan. Adaptasi struktural untuk setiap jenis tumbuhan air berbeda-beda,
antara lain:
1. Water starwort (Callitriche platycarpa), jenis ini mengurangi jaringan
kayunya untuk muncul di permukaan air dan mempunyai roset daun
yang mengambang pada permukaan untuk membantu menyanggah
tangkai yang tipis dan ringan sehingga tetap berada di permukaan air.
Adapun daun-daun yang berada di dalam air ukurannya lebih kecil dan
runcing.
1.32 HIDROBIOLOGI 

2. River crowfoot (Ranunculus fluitans), jenis ini tumbuh pada sungai yang
berarus deras dengan bentuk daun seperti benang yang melekat pada
tangkai panjang yang menjulur sedikit melawan arus. Disini terlihat
reduksi daun yang nyata.
3. Water crowfoot (Ranunculus aquatilis), jenis ini tumbuh pada sungai
yang berarus lambat dengan dua tipe daun. Daun yang berada di bawah
permukaan air adalah kecil dan terbelah, sedangkan daun yang
mengapung adalah lebar dan palmatus (seperti daun tumbuhan darat).
4. Leaves of Arrowhead (Sagittaria sagittifolia), jenis ini mempunyai daun
yang terendam dalam air dengan bentuk kecil (seperti rumput) sebagai
syarat untuk hidup dalam perairan yang berarus, sedangkan daun yang
berada pada permukaan air berbentuk ovatus dan selanjutnya
berkembang menjadi kecil dan kaku.
5. Water lilies (Nymphaea alba), jenis ini memperlihatkan keanehan yang
lain, dimana stomata umumnya terbatas pada permukaan bagian atas
daun, sehingga dapat langsung berhubungan dengan udara.
6. Amphibious persicaria (Polygonum amphibium) dan Floating
pondweed (Potamogeton natans), kedua jenis ini mempunyai daun-daun
yang mengapung pada permukaan air yang berfungsi untuk menyanggah
bunga.
7. Water violet (Hottonia palustris), jenis ini hanya tumbuh di dekat
permukaan air pada saat batang berbunga dengan pangkal daun berbelah
tebal dan kusam. Dalam kondisi ekstrim, tidak terdapat daun-daun yang
mengapung dan tumbuhan seluruhnya gugur tenggelam, namun ada
organ yang khusus membawa bunga ke permukaan.
8. Curled pondweed (Potamogeton crispus), jenis ini memproduksi turions
dalam bentuk kuncup lain yang patah dari induknya dan tumbuh akar-
akar dan daun-daun segar.
9. Frogbit (Hydrocharis morsusranae), jenis ini mengembangkan turion
seperti kuncup yang kuat pada pangkal stolon di dalam air yang cukup
panjang.

Jenis tumbuhan air juga dapat digolongkan sebagai berikut:


a. Tumbuhan dengan akar masuk ke dalam substrat
Contohnya: Nitella sp., Chara sp., Myriophylum sp., Sium sp.,
Potamogeton densus, Ranunculus fluitans.
b. Tumbuhan dengan akar yang mempunyai adaptasi spesial
 BIOL4214/MODUL 1 1.33

Contohnya: Waterslili (Nuphar luteum).


c. Tumbuhan Submerged, dikelompokkan menjadi:
1) Pada habitat dengan kecepatan lebih besar dari 60 cm/dt
Contohnya: Fontinalis squamosa, Fontinalis antipyretica,
Platyhypnidium rusciforme, Hypnum palustre.
2) Pada habitat dengan kecepatan antara 25-60 cm/dt
Contohnya: Ranunculus fluitans, Myriophylum alterniflorum,
Myriophylum spicatum, Sium erectum, Ranunculus pseudofluitans.
3) Pada habitat dengan kecepatan antara 10-25 cm/dt.
Contohnya: Potamogeton polygonifolius, P. nitens, P. alpinus, P.
perfoliatus, Sparganium simplex, Sagittaria sagittifolio, Hippuris
vulgaris.
4) Pada habitat dengan kecepatan lebih kecil dari 10 cm/dt
Contohnya: Potamogeton heterophyllus, P. crispus, P. pectinatus, P.
erispus, P. lucens, Juncus supinus, Elodea canadensis, Callitriche
intermedia, Callitriche stagnalis.
d. Tumbuhan floating plants
Contohnya: Duckweeds (Lemna minor dan L. trisulca), Phragmites
(alang-alang), Cyperus papyrus, Paspalum repens, Water hyacinth
(Eichornia crassipes).

Ada beberapa jenis tumbuhan air yang hanya terdapat pada kondisi
lingkungan tertentu. Jenis tumbuhan, seperti Juncus fluitans, Potamogeton
polygonifolius, dan Myriophyllum alterniflorum hanya ditemukan pada
perairan air lunak (soft water). Selanjutnya jenis tumbuhan Juncus fluitans
dan Labelia dortmanna ditemukan pada perairan sungai yang asam (pH
rendah), sedangkan jenis Apium nodiflorum, Berula angustifolia, Nasturtium
offinale, dan Myosotis palustris ditemukan pada perairan sungai yang
calcaceus (pH tinggi).
1.34 HIDROBIOLOGI 

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Sebutkan klasifikasi organisme air berdasarkan kedudukannya dalam


struktur trofik!
2) Sebutkan kelompok-kelompok organisme perairan berdasarkan modus
hidupnya?
3) Sebutkan kelompok-kelompok organisme perairan atas dasar kedudukan
rantai makanan!
4) Jelaskan perbedaan antara plankton dengan perifiton!
5) Plankton dapat dikelompokkan berdasarkan tempat hidupnya atau daerah
penyebarannya, sebutkan kelompok-kelompok tersebut!
6) Jelaskan perbedaan antara bentos dan neuston!
7) Jelaskan apa yang dimaksud dengan nekton!
8) Jelaskan apa yang dimaksud dengan rantai makanan!
9) Sebutkan dua tipe rantai makanan!
10) Jelaskan apa yang dimaksud jaring-jaring makanan!

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk menjawab soal-soal dalam latihan tersebut, mahasiswa harus


mempelajari materi Kegiatan Belajar 3 tentang kelompok biota perairan dan
rantai makanan di perairan.

R A NG KU M AN
Organisme di perairan dapat diklasifikasikan berdasarkan: struktur
trofik, modus hidupnya, dan kedudukannya dalam rantai makanan.
Berdasarkan struktur trofik, organisme dibedakan menjadi: autotrof,
heterotrof/makrokonsumen, dan dekomposer/mikrokonsumen.
Berdasarkan modus hidupnya, organisme dikelompokan menjadi:
plankton, nekton, bentos, perifiton, dan neuston. Berdasarkan rantai
makanan, organisme dikelompokan dalam grazing food chain dan
detritus food chain.
Plankton dapat ditangkap dengan jaring plankton (plankton net) dan
disebut dengan plankton jaring (net plankton), sedangkan organisme
 BIOL4214/MODUL 1 1.35

yang tidak dapat ditangkap dengan plankton net disebut dengan


nannoplankton. Plankton dibedakan atas dasar tempat hidupnya
menjadi: limnoplankton, haliplankton, hipalmiroplankton,
heleoplankton, potamoplankton/ rheoplankton. Berdasarkan ukurannya
plankton dibedakan dalam: megaplankton, makroplankton,
mikroplankton, nannoplankton, dan pikoplankton. Bentos ada yang
bersifat filter feeder dan deposit feeder, serta ada yang hidup infauna,
epifauna, dan ada pula yang berukuran mikro, meio, dan makro.
Rantai makanan adalah suatu transfer energi dari tumbuhan melalui
serangkaian organisme dengan jalan makan-memakan. Pada tiap transfer
ada 60-80% energi potensial yang hilang sebagai panas. Makin pendek
rantai makanan, maka lebih banyak tersedia energi yang dapat
dimanfaatkan.

TES F OR M AT IF 3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri disebut ….


A. heterotrof
B. autotrof
C. dekomposer
D. makrokonsumen

2) Organisme pengurai disebut dengan ….


A. heterotrof
B. dekomposer
C. makrokonsumen
D. autotrof

3) Jasad-jasad nabati atau hewani yang hidup di permukaan dasar perairan


atau di dalam dasar perairan disebut ....
A. bentos
B. plankton
C. nekton
D. perifiton

4) Ikan termasuk kelompok organisme ....


A. bentos
B. plankton
1.36 HIDROBIOLOGI 

C. nekton
D. neuston

5) Jasad-jasad nabati atau hewani yang hidup melekat pada vegetasi air atau
benda yang terletak di atau muncul ke luar dari permukaan dasar
perairan disebut dengan ….
A. bentos
B. plankton
C. nekton
D. perifiton

6) Organisme pemakan tumbuhan disebut dengan ….


A. karnivora primer
B. karnivora sekunder
C. herbivora
D. produsen

7) Pada tiap transfer terdapat energi yang hilang sebagai panas,


sebanyak ....
A. 10-20%
B. 20-40%
C. 60-80%
D. 100%

8) Pada umumnya dalam satu deret rantai makanan berjumlah ....


A. 3-4 tingkat
B. 3-5 tingkat
C. 4-5 tingkat
D. 5-6 tingkat

9) Rantai makanan dari tumbuhan ke herbivora dan ke karnivora adalah ....


A. grazing food chains
B. detritus food chains
C. food chains
D. food web

10) Bahan organik ke mikroba dan ke detritivora adalah ....


A. grazing food chains
B. detritus food chains
C. food chains
D. food web
 BIOL4214/MODUL 1 1.37

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum
dikuasai.
1.38 HIDROBIOLOGI 

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1
1) B benar, hidrobiologi adalah pengetahuan yang mempelajari
kehidupan organisme di air laut, air danau, air sungai, dan
akuarium.
2) B benar, yang dipelajari dalam hidrobiologi adalah kehidupan hewan
dan tumbuhan yang hidup di air.
3) B benar, pasir laut tidak termasuk sumberdaya hayati perairan
4) D benar, satu hal yang kurang bijaksana pengetahuan tentang biota
air yang mendukung dalam pengelolaan ekosistem perairan adalah
penebangan hutan-hutan bakau untuk pemukiman merupakan.
5) C benar, transportasi air merupakan objek yang tidak dipelajari
dalam hidrobiologi.
6) C benar, parameter organoleptik dalam air minum, antara lain: rasa,
bau, warna.
7) D benar, bakteri yang merupakan sumber penyakit antara lain:
Salmonella paratyphyi, Vibrio cholera, dan Escherichia coli.
8) C benar, bakteri yang menjadi parameter dan harus diukur dalam air
baku air minum adalah Faecal coliform.
9) D benar, maksimum jumlah total coliform yang diperbolehkan untuk
air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 adalah
100 individu/100 mL.
10) A benar, bakteri penyebab sakit disentri pada air minum yang
tercemar yaitu Shigella flexneri.

Tes Formatif 2
1) C benar, plankton adalah hewan dan tumbuhan kecil yang melayang-
layang terbawa arus yang dapat tertangkap oleh plankton net.
2) B benar, awal perkembangan hidrobiologi di pengaruhi oleh berbagai
penemuan, antara lain: ditemukannya mikroskop, ditemukannya
plankton net, dan berkembangnya oceanografi.
3) A benar, ahli yang memperkenalkan istilah plankton pertama kali
adalah Johannes Muller.
 BIOL4214/MODUL 1 1.39

4) C benar, ahli yang menemukan plankton pertama kali adalah Victor


Hensen.
5) C benar, ahli yang melakukan penelitian tentang danau di Amerika
Serikat pertama kali adalah Louis Agassiz.
6) D benar, 4 serangkai yang mengembangkan penelitian perairan
danau di Amerika Serikat adalah C.A. Kofoid, James G Needham,
E.A. Birge, and D.C. Juday.
7) A benar, penyusun buku dan akhirnya menjadi referensi limnologi
yang terkenal adalah G.Evelyn Hutchinson.
8) B benar, ahli yang mengembangkan penelitian di perairan sungai
pertama kali adalah Hynes.
9) A benar, 3 bidang pengembangan ekosistem akuatik adalah studi
kultur murni, eksperimen analogi, dan pengukuran di lapangan.
10) B benar, limnologi sangat berperan dalam pembangunan waduk
terutama yang berkaitan dengan: tinggi pembuangan air, beban
sedimen, sumber polusi.

Tes Formatif 3
1) B benar, organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri
disebut autotrof.
2) B benar, organisme pengurai disebut dengan dekomposer.
3) A benar, jasad-jasad nabati atau hewani yang hidup di permukaan
dasar perairan atau di dalam dasar perairan disebut dengan bentos.
4) C benar, ikan termasuk kelompok organisme nekton.
5) D benar, jasad-jasad nabati atau hewani yang hidup melekat pada
vegetasi air atau benda yang terletak di atau muncul keluar dari
permukaan dasar perairan disebut dengan perifiton.
6) C benar, organisme pemakan tumbuhan disebut dengan herbivora.
7) C benar, pada tiap transfer terdapat energi yang hilang sebagai panas
sebanyak 60-80%.
8) C benar, pada umumnya dalam satu deret rantai makanan berjumlah
4-5 tingkat.
9) A benar, rantai makanan dari tumbuhan ke herbivora dan ke
karnivora adalah grazing food chains.
10) B benar, bahan organik ke mikroba dan ke detritivora adalah detritus
food chains.
1.40 HIDROBIOLOGI 

Glosarium

Akuatik : berkaitan dengan habitat air, misalnya


tumbuhan akuatik merupakan tumbuhan
yang hidup dan membiak di dalam air
[aquatic]
Bentos : organisme yang hidup di permukaan atau di
dalam sedimen dasar di suatu badan air
Dekomposer : Organisme heterotrof (misalnya bakteri dan
jamur) menguraikan senyawa kompleks dari
protoplasma organisme lain yang telah mati.
Organisme yang mendapatkan energi dan
makanan dari hasil penguraian organisme
mati. Pengurai [decomposer]
Detritus : 1. Jasad renik yang mati dan mengalami
kehancuran karena proses penguraian secara
biologis sehingga dapat digunakan sebagai
bahan makanan; 2. Kepingan struktur,
misalnya kepingan kecil jaringan tumbuhan
atau hewan yang mati dan terurai atau yang
sudah terbentuk; 3. Partikel yang berasal
dari bahan organik atau anorganik yang
merupakan suspensi di dalam air dan dapat
menjadi makanan penting bagi organisme
tertentu; 4. Sisa bahan organik yang telah
hancur dan sudah tidak tentu bentuknya
sehingga tidak dapat dikenali asal-usulnya,
masih dapat dimanfaatkan sebagai bahan
makanan oleh beberapa jenis hewan tertentu
[detritus]
Epifauna : organisme bentik yang hidup pada atau
bergerak melalui permukaan substrat
[epifauna]
Fitoplankton : 1. Tumbuhan atau alga yang bersifat
planktonis, yang hidup dengan cara
mengapung atau melayang-layang di dalam
 BIOL4214/MODUL 1 1.41

air sehingga gerakan dan penyebarannya


terbatas karena tergantung pada gerakan air,
tumbuhan, atau arus; 2. Golongan plankton
yang melakukan fotositesis [phitoplankton]
Herbivor : hewan yang makanannya hanya bahan
nabati, seperti: ikan koan, tawes, gurame
[herbivora]
Heterotrof : organisme yang mendapatkan makanan dari
bahan organik; organisme yang memerlukan
sumber makanan dari luar [heterotrof]
Holoplankton : organisme yang seluruh daur hidupnya
bersifat planktonik [holoplankton]
Infauna : organisme bentik yang mempunyai
kebiasaan hidup membenamkan dirinya ke
dasar perairan, menggali saluran, atau
membuat lubang di dasar perairan [infauna]
Jaring plankton : jaring yang mempunyai mata jaring sangat
halus, dibuat berbentuk kerucut, bagian
ujungnya yang runcing terdapat wadah
tempat terkumpulnya plankton [plankton
net]
Jaring makanan : rangkaian atau kumpulan rantai makanan
yang saling berhubungan [food web]
Komunitas : kumpulan populasi yang menghuni areal
tertentu dan terjadi interaksi di antara
populasi satu dengan lainnya; organisme
dalam komunitas yang satu sama lain saling
mempengaruhi distribusi, kelimpahan, dan
evolusi [community]
Limnologi : ilmu yang mempelajari perairan darat
(misalnya danau, situ, waduk, sungai, rawa,
dan lahan basah), terdiri atas komponen
biotik dan abiotik, serta pengungkapan
proses-proses interaksi diantara komponen-
komponen itu [limnology]
Nanoplankton : 1. Tanaman mikroorganisme yang berukuran
kurang dari 10µ; 2. Plankton berukuran
sangat kecil 6-60µ, seperti diatom,
1.42 HIDROBIOLOGI 

dinoflagelata, protozoa, bakteria; 3.


Organisme kecil yang tidak terjaring dengan
jala, tersuspensi dalam perairan
[nannoplankton]
Nekton : hewan pelagis yang cukup kuat untuk
berenang dan bergerak bebas di dalam
kolom air sesuai dengan kemauannya
[nekton]
Neuston : organisme yang hidup di permukaan air
[neuston]
Omnivor : sifat makhluk hidup yang makanannya
berasal dari binatang atau tumbuhan atau
kedua-duanya [omnivorous]
Plankton : jasad renik hewan maupun tumbuhan yang
hidup melayang di dalam air, sebagian dapat
bergerak aktif, tetapi gerakannya tidak
mampu melawan arah gerakan air [plankton]
Produser : organisme autotrof dalam suatu ekosistem
yang mensintesis bahan organik kompleks
dari bahan tak organik sederhana, seperti
tumbuhan hijau yang melakukan
fotosintesis, atau bakteri yang melakukan
kemosintesis; penghasil makanan [producer]
Zooplankton : mikroorganisme air berupa plankton yang
terdiri atas hewan renik [zooplankton]
 BIOL4214/MODUL 1 1.43

Daftar Pustaka

Barnes, R.S.K. dan K.H. Mann. 1991. Fundamental of Aquatic Ecology.


Blackwell Scientific Publications. London.

Bellinger, E.G. and D.C. Sigee. 2010. Freshwater Algae: Identification an


Use Bioindicator. A John Wiley & Sons Ltd. Publ. Chihester.

Dodds, W.K. 2002. Freshwater Ecology: Concepts and Environmental


Applications. Academic Press. San Diego.

Goldman, C. R. and A. J. Horne. 1994. Limnology. International Student


Edition. Mc. Graw Hill. Int. Book. Co. Tokyo.

Lampert, W. dan U. Sommer. 2007. Limnoecology. The Ecology of Lakes


and Streams.

Lee, R.E. 2008. Phycology. Cambridge University Press. Cambridge.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. W.B. Saunders Company.


Philadelpia.

Payne, A.I. 1986. The Ecology of Tropical Lakes and Rivers. John Willey
and Sons. Chichester.

Romas, C.R., 1997. Identifying Marine Phytoplankton. Academic Press. San


Diego.

Ruttner, F. 1963. Fundamental of Limnology. University of Toronto Press,


Toronto.

Scheffer, M. 2004. Ecology of Shallow Lakes (Population and Community


Biology Series). 1 edition. Publisher: Springer; Dordrecht, Nedherland.

Suthers, I.M. and D. Rissik. 2009. Plankton, A Guide to Their Ecology And
Monitoring. Csiro Publ. Collingwood.

Uhlmann, D. 1979. Hidrobiology. John Wiley & Sons. Chichester.


1.44 HIDROBIOLOGI 

Wehr, J.D. and R.G. Sheath. 2003. Freshwater Algae of North America,
Ecology and Classification. Academic Press. Amsterdam.

Welch, P.S. 1952. Limnology. Mc Graw Hill Book Company, Inc. New York.

Wetzel, RG. 2001. Limnology. Lake and River Ecosystems. Academic Press.
San Diego.

Wetzel, R.G dan G.E. Likens. 2000. Limnological Analysis. Springer-


Verlag, Berlin-Heydelberg. New York.

Anda mungkin juga menyukai