NIM : 08051281924051 Kelas :A Mata Kuliah : Budidaya Laut
1. Jelaskan beberapa pengertian tentang akuakultur!
Menurut Landau (1992), akuakultur merupakan kegiatan pemeliharaan flora dan fauna air, tetapi tidak termasuk dalam kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pembenihan jenis-jenis biota untuk akuarium, biota untuk eksperimen atau percobaan di laboratorium, dan biota yang dipelihara khusus untuk memenuhi kebutuhan perseorangan. Barnabe (1990) mendefinisikan akuakultur sebagai kegiatan untuk memproduksi biota air (termasuk di dalamnya: pemeliharaan, penanganan, pengolahan, dan pemasaran) untuk tujuan komersial. Akuakultur yang di Indonesia menurut Sunyoto (1994) dikenal dengan istilah budidaya air yang dibedakan menjadi dua, yaitu budidaya air tawar dan budidaya air laut (termasuk air payau). Budidaya air laut lebih dikenal dengan istilah marikultuf. Usaha marikultur semakin popular pada dekade terakhir ini, khususnya setelah berhasil dikembangkan teknik budidaya pada kurungan jaring apung. Sedangkan secara bahasa akuakultur didefinisikan sebagai usaha untuk memproduksi biota air pada skala besar (komersial) berkaitan dengan beberapa disiplin ilmu, termasuk ilmu pertanian, perikanan, hukum, ekonomi, kimia, teknik dan biologi.
2. Apa yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan akuakultur
sesuai penjelasan pada artikel tersebut! Menurut Setyono (2004), akuakultur mencakup adanya biota air dan air sebagai media kultur. Oleh karena itu, pemahaman tentang kualitas air sebagai media kultur adalah sangat penting. Beberapa parameter kualitas air yang perlu diketahui antara lain pH atau tingkat keasaman air, alkalinitas, salinitas, kesadahan, DO, suhu air dan nutrisi yaitu nitrogen dan fosfat. Parameter kualitas air lainnya yang perlu diketahui mencakup kekeruhan, kandungan logam, dan zat-zat pencetus bau busuk. Pompa merupakan salah satu bagian yang sangat penting di dalam usaha akuakultur. Pompa digunakan untuk mengalirkan air dan udara (aerasi) dari suatu sumber atau dari satu bagian ke bagian yang lain. Biota yang dibudidayakan harus dipelihara di tempat yang mempunyai air dengan kualitas baik. Kualitas air biasanya dapat dijaga dan ditingkatkan dengan beberapa cara, tergantung pada biota yang dipelihara, kondisi fisik sistem budidaya, dan kondisi air sebelum memasuki suatu sistem budidaya. Air yang masuk ke suatu sistem akuakultur harus dijaga kejernihannya dan bebas dari predator. Nutrisi yang berlebihan di dalam air akan berbahaya karena dapat menyebabkan blooming mikroalge. Air juga perlu di disinfeksi untuk membunuh mikroba dan larva binatang yang berukuran sangat kecil dengan menggunakan penyinaran atau radiasi ultra-violet (UV), ozonisasi dan penambahan cloor kedalam air. Air perlu diaerasi untuk menambah kandungan oksigen terlarut ke dalam air. Kandungan oksigen terlarut yang rendah akan menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan konversi makanan yang rendah. Secara umum sistem budidaya biota air dikelompokan menjadi tiga, yaitu sistem terbuka, semi terbuka, dan tertutup. Masing-masing sistem mempunyai sifat khusus yang berbeda, dengan kelebihan dan kekurangannya. Pemilihan suatu sistem budidaya tergantung pada biota yang akan dipelihara, sumberdaya yang tersedia, dan ide atau gagasan si pembudidaya. Akuakultur dalam banyak hal berkaitan dengan aspek biologi. Oleh karena itu, dalam suatu sistem akuakultur harus ada pemahaman tentang konsep biologi secara umum, baik aspek biologi biota yang dipelihara maupun aspek biologi secara umum yang bekerja dalam suatu sistem akuakultur, misalnya biologi parasit, predator, tanaman air, dan mikroorganisme.