Anda di halaman 1dari 15

MAKHLUK HIDUP AIR YANG ADA DI

KOLAM SEKOLAH MANSDA

Rendra Dini Saputra & Kemal Fachrudin Ardhana


X-2
ABSEN 33 & ABSEN 22
NIS/NISN 230388/0071780227 &
230206/13113510001230206

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SIDOARJO TAHUN


PELAJARAN 2023/2024
Website. www.mansidoarjo.sch.id E-mail
mansiodarjo@gmail.com
KATA PENGANTAR
Dengan penuh kekaguman terhadap keberagaman kehidupan di alam, penelitian ini
berjudul “Makhluk Hidup Air yang Ada di Kolam Sekolah MANSDA” Melalui eksploarasi
ekosistem kolam di lingkungan sekolah, kami bertujuan untuk mengidentigikasi,
menganalisis, dan memahami keragaman makhluk hidup yang mendiami kolam. Kolam
sekolah dianggap sebagai mikrosmos yang menarik, menyediakan habitat bagi berbagai
organisme yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Terimakasih atas
perhatian dan dukungan yang diberikan.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dan mendokumentasikan populasi
makhluk hidup air yang mendiami kolam sekolah sebagai mikrokosmos ekosistem. Dengan
fokus pada identifikasi, analisis, dan pemahaman keragaman organisme di dalamnya, riset ini
memberikan wawasan mendalam tentang keberlanjutan ekosistem air di lingkungan
pendidikan. Metode pengumpulan data melibatkan pengamatan langsung, identifikasi spesies,
dan analisis ekologis. Hasil penelitian menyoroti peran penting kolam sekolah sebagai habitat
yang mendukung keanekaragaman hayati serta menyediakan informasi berharga untuk
pengelolaan ekosistem air di lingkungan pendidikan.
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................6
BAB III................................................................................................................8
BAB IV.................................................................................................................9
BAB V................................................................................................................11
Daftar Pustaka..................................................................................................12
Lampiran...........................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Studi tingkat populasi kehidupan air di lingkungan sekolah dapat menjadi dasar penting
untuk meningkatkan kesadaran ekologi di kalangan siswa dan masyarakat sekolah. Perubahan
dalam lingkungan sekolah, seperti konstruksi kolam, perawatan taman, atau bahkan
penggunaan bahan kimia, dapat memengaruhi ekosistem air setempat. Melalui penelitian ini,
kita dapat mengidentifikasi dampak aktivitas sehari-hari di sekolah terhadap kehidupan air,
memberikan pemahaman tentang kerentanan ekosistem tersebut, dan merancang tindakan
konservasi yang dapat diadopsi di lingkungan sekolah. Dengan melibatkan siswa dalam
penelitian ini, kita juga dapat menciptakan kesadaran lingkungan yang lebih baik dan
mendukung pendidikan berkelanjutan di sekolah.
Selain itu, penelitian mengenai tingkat populasi kehidupan air di lingkungan sekolah
dapat menjadi landasan untuk proyek-proyek edukatif yang melibatkan siswa secara aktif
dalam pengamatan, pengukuran, dan pemahaman terhadap ekosistem air lokal mereka.
Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan semacam itu, kita dapat mengembangkan rasa
tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini.
Selain aspek pendidikan, penelitian ini juga dapat memberikan informasi yang berharga
bagi pengelolaan sumber daya air di dalam dan sekitar area sekolah. Upaya konservasi air,
pemantauan kualitas air, dan penerapan praktik ramah lingkungan dapat menjadi kontribusi
positif dari sekolah terhadap lingkungan hidup.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai ekosistem air di lingkungan sekolah,
dapat terbentuk kesadaran kolektif akan perlunya menjaga keberlanjutan dan keberagaman
hayati di lingkungan sekolah, menciptakan lingkungan belajar yang lebih berkelanjutan dan
ramah lingkungan.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas maka dapat dipastikan bahwa rumusan-rumusan
masalah yang ada adalah sebagai berikut :
1.) Bagaimana tingkat populasi makhluk hidup air yang ada di kolam sekolah
MANSDA?
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian yang dilakukan diantara lain adalah sebagai berikut :
1.) Mencari tahu terhadap tingkat populasi makhluk hidup air yang ada di kingkungan
sekolah MANSDA.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat utama dari penelitian yang dilakukan diantara lain adalah sebagai berikut :
1.) Memberikan wawasan terhadap tingkat populasi makhluk hidup air yang ada di
kolam sekolah MANSDA.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kehidupan
Kehidupan adalah ciri yang membedakan objek fisik dengan proses biologis
(organisme hidup) dari objek fisik yang tidak memiliki fungsi tersebut, baik karena
telah mati atau tidak pernah memiliki fungsi tersebut. Biologi merupakan ilmu yang
berkaitan dengan studi tentang kehidupan. Kehidupan manifestasi dalam berbagai
bentuk organisme di Bumi, seperti tumbuhan, hewan, fungi, protista, arkea, dan
bakteri. Organisme hidup mengalami metabolisme, mempertahankan homeostasis,
tumbuh, menanggapi rangsangan, bereproduksi, dan beradaptasi melalui seleksi alam.
Organisme kompleks dapat berkomunikasi, sementara sifat umum mereka melibatkan
sel berbasis karbon dan air, dengan organisasi kompleks dan informasi genetik yang
dapat diwariskan.

2.1.2 Hewan Air

Hewan akuatik atau hewan air adalah hewan yang hidup, baik seluruh
hidupnya maupun sebagian hidupnya, dihabiskan di air.[1] Banyak serangga
seperti nyamuk, capung, dan lalat capung memiliki stadium larva yang hidup di air
dan kemudian bentuk dewasa yang bersayap. Hewan air dapat menghirup udara atau
mengekstrak oksigen dari air melalui organ khusus yang disebut insang atau secara
langsung melalui kulitnya. Dalam hubungannya dengan penyakit hewan, Organisasi
Kesehatan Hewan Dunia (OIE) mengelompokkan ikan, moluska, krustasea,
[2]
dan amfibi sebagai hewan akuatik.

2.1.3 Tumbuhan Air

Tumbuhan air juga disebut hidrofit adalah tumbuhan yang telah menyesuaikan
diri untuk hidup pada lingkungan perairan, baik terbenam sebagian atau seluruh
tubuhnya. Tumbuhan air tergantung hidupnya pada air, tidak sekadar tanah yang
becek dan kadang-kadang kering, meskipun istilah hidrofit dipakai juga untuk
tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan kondisi becek, namun sehari-hari tumbuh
pada kondisi tanah dengan kandungan air normal.

Tumbuhan air biasanya disematkan pada tumbuhan berpembuluh yang hidup


di air, seperti sejumlah paku air (anggota bangsa Salviniales, Ceropteris thalictroides)
atau banyak tumbuhan berbiji (dari berbagai marga (genus), baik monokotil maupun
dikotil). Beberapa tumbuhan lumut (seperti Riccia dan Ricciocarpus) juga hidup
mengapung di air. Gulma laut dianggap bukan tumbuhan air laut karena tidak
berpembuluh sejati.
2.1.4 KOLAM IKAN

Kolam ikan adalah perairan terkendali, danau buatan, atau reservoir air yang
digunakan untuk memelihara sejumlah ikan untuk aktivitas budi daya
ikan, pemancingan rekreasi, atau hiasan. Kolam ikan untuk tujuan budi daya
merupakan hal yang umum berada di biara, pesantren, istana, dan komunitas lainnya
yang mampu menghidupi orang-orang di dalamnya secara subsisten.[1][2]

2.2 Kajian Empiris


Kehidupan adalah ciri yang membedakan objek fisik yang memiliki proses biologis
(organisme hidup) dengan yang tidak, baik karena telah mati atau tidak pernah hidup. Ilmu
yang mempelajari kehidupan disebut biologi. Tumbuhan air, atau hidrofit, telah beradaptasi
untuk hidup di lingkungan perairan, bergantung pada air untuk kelangsungan hidupnya.
Hewan akuatik, seperti serangga dengan stadium larva di air, menghirup udara atau
mengekstrak oksigen melalui insang atau kulit. Dalam konteks penyakit hewan, OIE
mengelompokkan ikan, moluska, krustasea, dan amfibi sebagai hewan akuatik.

2.3 Hipotesis

Kolam Air yang ada di MANSDA merupakan kolam yang memiliki makluk hidup
yang beranekaragam karna lokasi nya yang strategis dan dapat meningkatkan peluang
bertahan hidup nya makhluk hidup yang ada disana.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
No Waktu Lokasi
1. 24/01/2024 ; 0.00 2 Kolam Ikan MAN Sidoarjo

3.1 Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian yang ada didalam penelitian ini adalah dengan cara mengamati
atau observasi penelitian ini akan mengobservasi semua kolam ikan yang ada di MANSDA
dan melihat semua makhluk hidup yang ada di kolam ikan tersebut. Penelitian ini
menggunakan subject yaitu semua Biota air yang ada dan hasil observasi subject selama
kurun waktu yang telah ditentukan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan peneliti yaitu dengan cara mengobservasi secara langsung dan
akan menjelaskan dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti.
3.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai di penelitian ini adalah meotde penelitian observasi,
dan menganalisah ada berapa makhluk hidup yang ada di dalam kolam air tersebut.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan spasial.
Pendekatan spasial atau keruangan adalah metode analisis pada eksistensi ruang untuk
mengakomodasi fenomena geosfer. Penekanan utama dari analisis ini adalah sebaran pada
elemen-elemen pembentuk ruang. Tahap awal dari analisis ini berupa identifikasi, selanjutnya
menjawab geographic questions (pertanyaan geografi) berupa 4W.
Faktor – Faktor 4W pada penelitian ini adalah :
1.) What?
Apa penelitian yang dilakukan peneliti?
Analisis Makhluk hidup air yang berada di kolam MANSDA
2.) Where?
Dimana penelitian ini dilakukan?
Di Kolam MANSDA
3.) When?
Kapan penelitian ini dilakukan?
24/01/2024
4.) Who?
Siapa yang melakukan penelitian ini?
Peneliti yang merupakan siswa MANSDA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil kami dibagi menjadi dua :
1. Kolam depan kelas X-2
Kolam yang kecil menyebabkan sedikitnya keanekaragaman hewani maupun
nabati.
No Hewan/Tumbuhan Jumlah Jenis Nama Jenis
1. Ikan 1 1. Ikan Molly
2. Tumbuhan 2 1. Cyperus
2. Lumut

2. Kolam depan ruang meeting satu


Kolam yang lebih besar menyebabkan banyaknya keanekaragaman hewani
maupun nabati.
No Hewan/Tumbuhan Jumlah Jenis Nama Jenis
1. Ikan 3 1. Ikan Koi
2. Ikan Lele
3. Ikan Mas
2. Tumbuhan 2 1. Lumut
2. HairGrass

4.2 Analisis Data


Kolam depan kelas X-2 memiliki 1 jenis ikan dan 2 jenis tumbuhan. Kolam depan
ruang meeting satu memiliki 3 jenis ikan dan memiliki 2 jenis tumbuhan. Jenis ikan yang
berada di depan kelas X-2 adalah ikan molly. Sedangkan jenis tumbuhan yang berada di
kolam depan kelas X-2 adalah Cyperus dan lumut. Jenis ikan yang berada di depan ruang
meeting satu adalah ikan koi, ikan lele, dan ikan mas. Sedangkan Jenis tumbuhan yang
berada di depan ruang meeting satu adalah lumut dan hairgrass.
1. Ikan Molly
Poecilia sphenops adalah spesies ikan, dari genus Poecilia, yang dikenal dengan nama
umum umbrus atau molly ; untuk membedakannya dari kerabatnya, kadang-kadang
disebut molly bersirip pendek atau molly biasa . Mereka mendiami aliran air tawar dan
perairan pesisir payau dan laut dari Meksiko hingga Kolombia . Ikan jenis liar berwarna
kusam dan keperakan.
2. Cyperus
Cyperus adalah genus besar yang terdiri dari sekitar 700 spesies dalam
famili Cyperaceae (Suku teki-tekian), yang tersebar ke seluruh benua dengan wilayah iklim
tropis dan sedang.[1][2]
3. Lumut
Tumbuhan lumut adalah sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam
Bryophytina[1] (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").

Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ
fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum
memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah:
"serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan
tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini
terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat
menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi
tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
4. Ikan Koi
Koi (鯉, bahasa Inggris: /ˈkɔɪ/, bahasa Jepang: [koꜜi]) atau secara spesifiknya koi berasal
dari bahasa Jepang yang berarti ikan karpet. Lebih spesifik lagi merujuk pada nishikigoi (錦
鯉), yang kurang lebih bermakna ikan karpet yang bersulam emas atau perak. Di Jepang, koi
menjadi semacam simbol cinta dan persahabatan. Ini karena koi merupakan homofon untuk
kata lain yang juga bermakna kasih sayang atau cinta. Ikan Koi adalah sejenis ikan yang
termasuk carp amur (Cyprinus rubrofuscus) yang mempunyai ornamen yang menarik dan
jinak. Seringkali ikan ini dianggap varian dari ikan mas (Cyprinus carpio) padahal secara
genetik berbeda keduanya berbeda. Koi biasanya dipelihara sebagai hiasan dengan tujuan
keindahkan dan keberuntungan di dalam rumah dan luar rumah (kolam koi atau taman air,
karena ikan koi dipercaya membawa keberuntungan. Karena ikan koi berkerabat dengan ikan
mas, dan oleh karena itu di Indonesia banyak orang menyebutnya ikan mas koi.
5. Ikan Lele
Lele atau ikan keli, adalah suatu keluarga ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah
dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang
panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Ikan ini banyak dikonsumsi karena
rasanya yang enak jika dimasak dan biasanya digoreng atau dibakar[1].
6. Ikan Mas
Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang memiliki nilai
ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia, ikan mas mulai
dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas
yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan
mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan
mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya[2]. Masyarakat
Indonesia sudah tidak asing dengan ikan air tawar ini. ada yang memeliharanya sebagai ikan
hias, tapi ada juga yang mengomsumsinya sebagai santapan yang lezat[3].
7. Hairgrass
Agrostis scabra adalah spesies rumput umum yang dikenal dengan nama umum rumput
rambut,[2] rumput bengkok kasar,[3] rumput bengkok kasar,[2] rumput bengkok musim
dingin,[2] dan rumput ticklegrass.[4] Tumbleweed,[4][5] merupakan rumput tandan yang
berasal dari Asia dan sebagian besar Amerika Utara, dan dikenal luas di tempat lain sebagai
spesies pendatang.
BAB V
SIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil dari pengamatan kami, bahwa disetiap kolam pasti memiliki yang namanya
biota air. Mau itu hewan maupun tumbuhan, mereka saling melengkapi. Dan juga besar kecil
kolam mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup, kolam yang lebih kecil akan
memiliki sedikit keanekaragaman dan kolam yang lebih besar memiliki lebih banyak
keanekaragaman.
5.2 Saran
Jika ingin membuat sebuah kolam atau memelihara hewan air sebaiknya diberi
tumbuhan juga, bisa berupa lumut atau yang lain dikarenakan mereka (tumbuhan air) juga
dapat menyeimbangkan ekosistem di dalam kolam.
Daftar Pustaka

https://en.wikipedia.org/wiki/Main_Page
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai