Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH IKTIOLOGI

“ DISTRIBUSI IKAN ”

OLEH :

NURMILA

I1F119026

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

FAKUTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan


perairan dengan produktifitas hasil laut yang melimpah, salah satunya adalah hasil
laut di bidang perikanan. Luas lautan Indonesia mencapai 3,25 juta km² dengan
demikian hasil perikanan merupakan salah satu komoditi ekspor yang menjanjikan
yang ditunjukkan dengan hasil perikanan laut sebesar 5,7 juta ton pada tahun 2013
(BPS, 2015) dan volume ikan yang diekspor sebesar 1,3 juta ton pada tahun 2013
(BPS, 2015). Ikan dan hasil perikanan lain memiliki nilai jual yang tinggi karena
banyak diminati oleh masyarakat, sehingga pangsa pasarnya luas, bukan hanya di
Indonesia saja melainkan hingga ke seluruh dunia. Ikan merupakan sumber protein
hewani yang sering dikonsumsi. Komponen kimia ikan terdiri dari air (70-80%), protein
(18-20%), lemak (1-9%), serta sisanya vitamin dan mineral (Muchtadi dan Sugiono,
1992). Ikan yang berasal dari perairan tawar maupun asin, tergolong bahan yang
mudah rusak (high perishable product) sehingga perlu penanganan khusus agar ikan
tidak cepat rusak saat dilakukan proses distribusi hingga ke mancanegara. Kerusakan
yang terjadi pada ikan diakibatkan adanya kerusakan kimia, fisik oleh perlakuan
mekanis dan kerusakan biologis terutama kontaminasi mikroba. Kerusakan tersebut
menimbulkan bahaya kesehatan bagi konsumen. Pencegahan kerusakan kimia dan
biologis dapat dilakukan melalui proses penanganan pasca pangen seperti
pembekuan. Pembekuan adalah proses pendinginan sampai suhu di bawah titik beku
bahan, sehingga dapat mempertahankan sifat-sifat alami pada produkseafood.
Pembekuan yang baik untuk produk seafood yaitu pembekuan secara cepat. Metode
pembekuan produk seafood yang sering digunakan antara lain Individually Quick
Freezing dan Block Frozen.

1.2 Rumusan Masalah

1.pengertian Distribusi ikan


2.apa saja tipe-tipe distribusi ikan
3.apa saja faktor penyebab distribusi ikan
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian distribusi ikan.


2. Untuk mengetaui tipe-tie ikan .
3. Untuk mengetahui factor penyebab distribusi ikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian distribusi ikan

Secara singkat Pengertian Distribusi Ikan adalah Keberadaan suatu spesies ikan
di suatu area pada waktu tertentu. Secara teori, distribusi ikan dari suatu daerah
tertentu ikan akan menyebar ke seluruh penjuru dunia karena lautan suatu negara
dengan negara yang lain saling terhubung sehingga suatu jenis dapat ditemukan di
setiap perairan.

Terkecuali tidak mencapai tujuan dikarenakan ikan menemui rintangan untuk sampai di
tempat tujuan, ikan sampai di tujuan tetapi tidak mampu beradaptasi, atau bisa juga
ikan mampu beradaptasi tetapi berevolusi menjadi spesies lain. Lain disini baik itu dari
cara hidupnya, morfologi dan bentuk tubuh ataupu hal lainnya.

2.2 Tipe-tipe distribusi ikan

1. Distribusi geologis yang artinya berhubungan dengan waktu atau jaman periode
umur ketika spesies itu ada

2. Distribusi geografis yang artinya di daerah mana ikan tersebut di temukan (letak
geografi)

3. Distribusi ekologis yang artinya dimana ikan tersebut hidup dan toleran terhadap
lingkungan tersebut.

Ada 3 distribusi pada ikan :

1. Distribusi geologis yang artinya berhubungan dengan waktu atau jaman periode
umur ketika spesies itu ada

2. Distribusi geografis yang artinya di daerah mana ikan tersebut di temukan (letak
geografi)

3. Distribusi ekologis yang artinya dimana ikan tersebut hidup dan toleran terhadap
lingkungan tersebut.
2.3 Proses distribusi ikan

Distribusi ekologis ikan terdiri dari :

1.Air Laut

2.Air Payau

3.Air tawar

Kelompok ikan air laut

Laut mencapai 70% dari seluruh permukaan bumi yang ditinggali oleh spesies ikan
sejumlah 58% dari total ikan. Kehidupan berlangsung pada setiap kedalaman, namun
kehidupan lebih padat terdapat di sekitar daratan dan pulau-pulau.

1. Ikan epipelagik mendiami dari permukaan sampai ke kedalaman 200 meter,


membentuk 1,3 % total, atau lebih kurang 325 spesies.

2. Ikan pelagik dalam mencakup sekitar 1250 spesies atau sekitar 5% dari total. Ikan
dapat dipilah menjadi

3. ikan mesopelagik yang mendiami kedalaman 200 m sampai ke 1000 m

4. ikan batipelagik yang mendiami lapisan air di bawah 1000 m.

5. Ikan bentik dalam meliput sekitar 1500 spesies atau 6,4% total.

6. Ikan landas kontinen atau litoral yang menghuni kolom di atas 200 m, merupakan
kelompok terbesar yang terdiri atas 45% total atau sekitar 11.250 spesies.

Kelompok ikan air tawar

1. Ikan primer adalah kelompok yang tidak atau sedikit bertoleransi terhadap air laut,
misal Cyprinidae dan Clariidae. Air asin bertindak sebagai pembatas distribusi ikan.

2. Ikan sekunder adalah kelompok yang sebarannya terbatas pada perairan tawar
tetapi cukup bertoleransi terhadap salinitas, sehingga mereka dapat masuk ke laut
dan kadang kala melintasi hambatan air asin, misalnya Cichlidae

3. Ikan perifer adalah spesies laut yang masuk ke perairan tawar


2.4 Penyebab distribusi ikan

1) Pengaruh tumbuhan air

a. Akar didasar perairan, batang dan daun diluar --> tumbuhan ini menggangu

keseimbangan ekosistem dan kurang bermanfaat untuk ikan serta hewan air lainnya,

ex : gelagah

b. akar didasar dan daun diluar perairan --> pelindung anak ikan dari sinar matahari

atau hujan, ex : teratai.

c. tumbuhan kecil dipermukaan akar terjulur kedalam air --> sering terbawa arus dan

gelombang dan tempat melekatnya telur ikan, ex : enceng gondok.

d. tumbuhan yang seluruh bagiannya di dalam air --> biasanya sebagai makanan ikan

herbivora, menambah oksigen pada siang hari melalui fontosintesis, perlindungan

alami, tempat memperoleh makanan, ex : gangang air.

2) Pengaruh ikan buas

Ikan pemangsa (predator) mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan

sedangkan ikan dimangsa (prey) mampu beradaptasi dengan baik terhadap predator,

misal : ada duri sebagai senjata dan memperbesar volume tubuh sehingga predator
sulit memangsa, ada kelenjar racun dan ada pula yang mempunyai arus listrik. Adanya

predator dan prey menciptakan terjadinya keseimbangan ekologis.

3) Pengaruh Bakteri

Berperan dalam rantai makanan : bakteri-zoopalnkton-ikan ; dapat juga sebagai


makanan langsung ikan ex : ikan Cyprinoid amur, Xenocypris macrolepsis. Bakteri ada
juga yang dapat menyebakan penyakit semacam fluorocens, yaitu bakteri khusus yang
mendiami organ cahaya pada ikan demersal, selain itu ada pseudomonas plehninae
yang menyebabkan penyakit bintik merah.
4) Pengaruh Protozoa

Sebagai makanan awal berbagai jenis ikan seperti infusoria sebagai makanan ikan

labirinthodont yang baru menetas dan titinnnoidea sebagai makanan ikan japuh

dussumeira sp.atau ikan teri yang setelah ikan dewasa tidak makan lagi. Selain sebagai

pakan ikan protozoa juga dapat menyebabkan penyakit seperti costisasis, penyebabnya

protozoa flagelata yang menyerang kulit dan myxobolus merupakan jenis protozoa yang

menyerang ikan mas.

5) Faktor Abiotik

a. Cahaya --> sangat dibutuhkan ikan utuk menju mangsa, menghindari diri dari

predator, dan perjalanan mendapatkan makanan. phtotaxsis positif yaitu ikan tertarik

cahaya sedangkan phototaxis negatif yaitu ikan menjauh cahaya

b. Suhu --> Ikan bersifat poikiolthermal (berdarah dingin) sehingga perubahan suhu

akan mempengaruhi metabolisme ikan yang merupakan tanda alami ikan untuk

beruaya dan pemijahan.

c. Garam-garan organik --> air sebagai media tumbuh dan berkembang ikan banyak

mengandung garam organik terlarut baik tawar maupun asin. Ada Euryhaline

merupakan organisme air yang dapat bertahan dalam garam organik dalam jumlah

besar ex : kakap, bandeng, baronang, manyung , sedangkan stenohaline tidak tahan

terhadap garam organik dalam jumlah besar, ex : layang, julung, cakalang

d. Phoikilosmotic --> organisme perairan yang tidak memiliki organ untuk

mepertahankan cairan dalam tubuh pada konsentrasi berbeda dengan konsentrasi


disekitarnya.

e. Homoiosmotic --> organisme yang mampu bertahan dengan konsentrasi cairan


tubuhnya terhadap konsentrasi di sekitarnya.

f. Angin --.> angin-> tumbuhan air -> plankton pindah -> ikan pindah

6) Pengaruh Teknologi

Pembangunan bendungan menyebabkan :

1. ikan yang beruayakehulu sungai (anadromus) terhalang.

2. kesuburan muara sungai menurun akibat garam organik tertahan

3. perubahan komposisi ikan

4. ekosistem sungai berubah menjadi ekosistem waduk -> predator tinggi

Industri : limbah industri masuk ke perairan-> pencemaran -> perubahan organisme -

keseimbangan organisme terganggu -> perubahan komposisi organisme.

Penggundulan hutan : air hujan tidak banyak disimpan dalam tanah akibat vegetasi
berkurang air hujan langsung meluncur-> erosi air menjadi runoff-> sungai menjadi
keruh-> ikan migrasi akibat kehilangan tempat berpijah dan kehilangan tempat
mencari makan.

7) Pengaruh Kegiatan Manusia

Manusia berpengaruh terhadap : transportasi -> BBI disetiappropinsi dan


kabupatenpemijahan buatan -> kesulitan mendapat benih teratasi dan membantu
ikan agar tidak punah pemupukan air -> mendorong tumbuh kembang plankton
nabati guna pakan alami ikan, selain itu pemupukan dapat mempercepat reproduksi
dan pertumbuhan ikan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara singkat Pengertian Distribusi Ikan adalah Keberadaan suatu spesies ikan
di suatu area pada waktu tertentu. Dimana dalam pendistribusian ikan mengunakan tipe
geologi,geografis dan tipe ekologis.yang di pengaruhi beberapa factor yang di
antaranya: Pengaruh tumbuhan air, Pengaruh ikan buas, Pengaruh Bakteri, Pengaruh
Protozoa, Faktor Abiotik, Pengaruh Teknologi,dan Pengaruh Kegiatan Manusia

3.2 Saran

Untuk lebih sering membaca berbagai literatur agar lebih banyak mengetahui
kerakteristik ikan khususnya dalam pendistribusiaan ikan.

Anda mungkin juga menyukai