II (Sungai, Rawa dan Muara) PP No 35 Tahun 1991 tentang Sungai
Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-
wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai dihitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam. Keputusan Menteri Kehutanan Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Nomor : 52/Kpts-II/2001, DAS didefinisikan sebagai:
“Suatu daerah tertentu yang bentuk dan sifat alamnya
sedemikian rupa, sehingga merupakan kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang melalui daerah tersebut dalam fungsinya untuk menampung air yang berasal dari curah hujan dan sumber air lainnya dan kemudian mengalirkannya melalui sungai utamanya (single outlet). Satu DAS dipisahkan dari wilayah lain disekitarnya (DAS-DAS lain) oleh pemisah dan topografi, seperti punggung perbukitan dan pegunungan”. Sumber: Dikdik et al 2010 Larangan dan Kewajiban atas Sungai
1. Menjaga kelestarian sungai
2. Mengubah pola aliran sungai 3. Mendirikan bangunan, membongkar dan mengubah bangunan yang ada 4.Membuang benda-benda yang berupa limbah 5. Mengambil dan menggunakan air selain untuk keperluan 6.Melakukan pengerukan atau pengalian bahan tambang Sungai ekosistem produktif yang memberikan banyak manfaat berupa:
1) Produk dari Sungai (sumber bahan baku pangan
seperti ikan dan udang air tawar; obat seperti tepung ikan dan tepung kodok; dan sumber plasma nutfah). 2) Jasa-jasa lingkungan (jasa transportasi sungai, pengatur proses-proses ekologis, pengatur iklim mikro dan ekoturisme/pariwisata), 3) Jasa teknologi (pembangkit listrik tenaga air, irigasi pertanian, air bersih), 4) Potensi bioteknologi bagi pembangunan ekonomi (industri akuakultur, bioremediasi kerusakan lingkungan) dan valuasi ekonomi biodiversitas. Menurut paradigma ekonomi lingkungan, manfaat Sungai bersifat tangible dan intangible yang dapat dihitung dengan mengunakan pendekatan ekonomi total yaitu nilai guna/manfaat konsumtif dan nilai guna/manfaat non-konsumtif. Nilai guna konsumtif terdiri dari nilai guna langsung (direct use value) dan nilai guna tidak langsung (indirect use value). Nilai non-konsumtif terdiri dari nilai warisan dan nilai keberadaan (request and existence value). Ekologi Ikan Sungai dan Muara
1. Habitat perairan sungai sebagai ekosistem lotic
mempunyai tipe perairan yang permanent dan tidak permanen. 2. Habitat di sungai sangat ditentukan oleh kecerahan perairan, laju aliran, tipe substrate 3. Fluktuasi makanan setiap musimnya sangat ditentukan oleh musim 4. Reproduksinya tinggi untuk mempertahan kelangsungan hidup 5. Memijah puncaknya pada musim hujan 6. Interaksi ekologi sangat tinggi saat musim hujan Reproduksi
1. Telur ikan disungai banyak ditempelkan pada
batuan dan tumbuhan 2. Dapat melindungi telur tersebut dari cahaya yang berlebihan 3. Membuat sarang bagi beberapa jenis ikan seperti (Plotosidae dan Gobidae) 4. Kelompok ikan (Anguillidae) dan Baramudi (Lates calcarifes) bersifat siklusnya bersifat catadromus. 5. Kelompok ikan yang memanfaatkan rongga badanya dalam melindungi anakny adalah Saratoga (Scleropage jardinii) Catfish (Aridae), dan Opogonidae Ekomorfologi
1. Ikan dengan bentuk bagian perut yang mendatar
umumnya tinggal didasar perairan 2. Ikan dengan tipe mulut inferior merupakan kelompok pemakan detritus, atau alga dan invertebrate kecil (Balitoridae dan Cobitidae) 3. Ikan tipe (1) dan (2) diatas yang memakan ikan kecil disebut dengan predator penunggu (Chaca bankanensis) 4. Ikan dengan bentuk mulut terminal biasanya berada dilapisan tengah 5. Ikan yang memiliki badan panjang dan ramping termasuk kelompok perenang cepat (Gabus) 6. Ikan yang bermukur kecil umumnya pemakan plankton dan tumbuhan air 7. Ikan yang mulutnya sedang banyak mamakan bangkai binatang atau tumbuhan (Ikan karper, dan ikan kumis lainnya). Kumis diperlukan untuk mendeteksi makanan 8. Ikan bermulut besar umumnya sebagai predator 9. Ikan yang sirip perutnya berfungsi sebagai organ pelekat (Gobidae) merupakan ikan yang beradaptasi pada air dera. 10.Ikan yang bermata besar dan bersih cenderung hidup di air jernih 11.Ikan yang hidup diperairan yang keruh umumnya perenang lambat (spt Lepidochepalus) yang hidup digua-gua Pola Makanan
A. Herbivora Endogen (memakan-makanan dari tumbuhan
yang hidup diair dan lumpur. Sering juga ditemukan detritus. B. Herbivora exogen (memakan makanan atau tumbuhan yang jatuh keair seperti buah-buahan dan biji-bijian C. Predator Endogen (memakan binatang air kecil seperti nematoda, rotifera, endapan plankton D.Predator Eksogen (memakan larva atau serangga air kecil lainnya) E. Predator Extraspesies (memakan binatang air besar seperti udang, kepiting, siput dll) F. Predator intraspesies (memakan sesama ikan baik yang kecil maupun yang besar) G.Onivora memakan semua jenis makanan baik hewan maupun tumbuhan Ciri-Ciri Ekologis Habitat Utama 1. Riak atau Jeram - Memiliki adaptasi dengan membentuk pelekat atau penempel - Mampu berenang cepat (ikan Beloso Sicyopterus) 2. Sungai dan Muara Sungai - Pada sungai besar dan kerus banyak jenis ikan yang berukuran besar - Memiliki alat pendeteksi makanan seperti sungut/kumis - Keragaman makin tinggi - Pada waktu hujan biasanya ikan besar berenang ke hulu untuk memijah 3. Rawa-Rawa dan Kanal - Belut rawa memiliki alat khusus untum bertahan dari kekurang oksigen (Monopterus albus) yang memiliki banyak Biogeografi Dalam sejarah geologi, distribusi ikan dibagi atas dua bagian yaitu
1. Golongan suku Primer, yaitu suku ikan yang
sedikit toleran atau tidak sama sekali terhadap air laut seperti ikan suku Osteoglasiformis, Cypriniformis, Siluriformis, Anabantoidei, Channoidei, Nandidae, Mastacembelidei dan Pristolepididae 2. Golongan suku Sekunder, yaitu ikan-ikan yang sekarang anggota hidupnya diperairan tawar, tetapi toleran terhadap air laut walaupun dalam waktu yang singkat seperti ikan Sundasalangidae, Adrianichthyidae, Aplocheilidae Banyak ikan-ikan yang ada diair tawar tapi sebenarnya merupakan suku-suku ikan yang hidup diair laut
1. Diadromous: ikan bermigrasi antara air tawar
dan laut dalam siklus hidupnya baik untuk memijah (Anguilidae), Salmon (Sicyopterus). 2. Vicarious: hidup secara terbatas di air tawar, mewakili suku-suku lain yang hidup dilaut 3. Sporadik: Jenis ikan yang sama sekali tidak terpengaruh oleh salinitas, biasanya di muara sungai Muliidae, Sciaenidae Contoh jumlah Jenis ikan suku Primer
1. Sumatera : 272 jenis 30 jenis endemik
2.Borneo: 394 jenis 149 jenis endemik 3. Jawa : 132 jenis 12 jenis endemik 4.Sulawesi : 68 jenis 52 jenis endemik
Sumber: Kotelat Beberapa Ikan Endemik di Papua Nugini
1. Ditemukan sebanyak 37 jenis ikan
endemik diantaranya kelompok catfishes (Cochlefelis, Doiichthys, Nedystoma, dan Tetranesdon). Kelompok Blue-eyes genus (Kiunga) 2.Di Timika ditemukan jenis Glossomia timika, Pseudomugil evantsoffi dan P pellucidus) Pengelolaan Sumberdaya Ikan Perairan Sungai, Rawa dan Genangan
1. Perlindungan Terhadap Pencemaran
2. Perlindungan terhadap habitat ikan
Contoh: Kelompok ikan beruaya
3. Pelestarian genetik Contoh: Kelompok ikan langka
4. Peningkatan partisipasi masyarakat
5. Pembinaan kepada masyarakat
Contoh Beban Pencemaran Sungai Citarum Sumber Perkiraan Potensi Beban Pencemaran (Kg Pencemaran BOD/hari) 1992 2000 2010 Domestik 85.497 115.930 153.972 Industri 62.364 109.212 114.475 Peternakan 14.761 12.620 9.943 Pertanian 2.415 2.218 2.099 Total 165.037 239.980 280.489
Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan, 1994.