Anda di halaman 1dari 4

Metode pengamatan dan pengukuran parameter dilakukan sebagai berikut:

Biologi Reproduksi
Parameter biologi reproduksi diamati setiap bulan. Untuk analisis biologi reproduksi
dilakukan pengamatan dan pengukuran parameter-parameter sebagai berikut : tingkat
kematangan gonad, berat gonad, indeks kematangan gonad, dan fekunditas. Tingkat
kematangan gonad (TKG) ditentukan berdasarkan pengamatan histologi. Pembuatan
preparat histologi dilakukan di stasiun karantina ikan,pengendalian mutu dan
keamananhasil perikanan (SKIPM) kelas IGorontalo.. Jumlah sampel yang dibuat preparat
histologi adalah 40 ekor. Sedangkan pengamatan berdasarkan makroskopik gonad sesuai
dengan klasifikasi Tan dan Tan (2002) yaitu terlebih dahulu menghitung indeks gonadnya
kemudian dilanjutkan dengan menentukan tingkat kematangan gonadnya berdasarkan nilai
indeks gonad (Tabel 2) tersebut sebagai berikut:
GI =
L
3
gw
x 107
(1)
Keterangan: GI = Indeks Gonad, Gw = berat gonad (g) dan L = Panjang tubuh.
Menurut Tan dan Tan (2002), klasifikasi TKG berdasarkan indeks gonadnya tertera
pada Tabel 2.
Tabel 2. Hubungan antara

Indeks Gonad dengan Tingkat Kematangan Gonad Indeks kematangan gonad (IKG) dihitung
berdasarkan perbandingan antara berat
gonad (BG) dalam satuan gram, dan berat tubuh ikan (BT) dalam satuan gram dikali
seratus persen (2) (Andrade et al.,2003) sebagai berikut:
x100%
BT
IKG 
BG (2)
Fekunditas total dihitung dengan menggunakan metode gravimetrik seperti yang
disarankan oleh Braum dan Bagenal (1968) sebagai berikut:
  FS
Bs
F
Bg
(3)
Keterangan F = fekunditas total (butir); Fs = jumlah telur pada sebagian gonad (butir);
Bg = bobot seluruh gonad (g); dan Bs = bobot sebagian kecil gonad.
2.2 Dinamika Populasi
Untuk pengamatan parameter dinamika populasi dilakukan pengukuran adalah
panjang total dan berat total. Panjang ikan diukur di atas papan ukur dengan mistar
berskala 0,1 cm, berat total diukur dengan timbangan elektrik ketelitian 0,01 kg.
Pendugaan mortalitas dilakukan dengan metode kurva konversi hasil tangkapan dengan
panjang pada paket program FISAT II (Sparre dan Venema, 1999).
Data produksi tangkapan serta data upaya penangkapan yang digunakan adalah
data runtun waktu dari tahun 2008 hingga 2016 yang dicatat dari statistik perikanan
Provinsi Gorontalo. Data produksi dan upaya penangkapan digunakan untuk menganalisis
CPUE, dan potensi hasil maksimum lestari (MSY). Analisis hasil maksimum lestari
(MSY) digunakan model Shaefer (Sparre dan Venema, 1999) dengan persamaan linier
sebagai berikut:
a bf(i)
f(i)
Y(i)

(4)
Apabila persamaan tersebut dikalikan dengan f (i) akan diperoleh persamaan kurva
parabola:
Y(i)  af(i)bf(i)2
. (5)
Dari persamaan tersebut diperoleh model untuk menghitung hasil maksimum lestari (MSY)
dan upaya optimal (fmsy) masing-masing sebagai berikut:
4b
MSY 
a
2
(6)
2b
a
fmsy

(7)
dimana Y(i) = hasil tangkapan, f(i) = upaya penangkapan, a = intersep garis, b =
kemiringan garis, MSY = hasil tangkapan maksimum lestari, dan fmsy = jumlah upaya
penangkapan optimal untuk mencapai MSY. Untuk menghitung Catch Per Unit Effort
(CPUE) ikan kerapu digunakan Formulasi King (1995) (8) sebagai berikut:
CPUE = P/E
(8)
dimana CPUE = hasil tangkapan per Unit Upaya (kg/trip), P = hasil tangkapan (kg), dan E
= jumlah upaya (trip).Karena kemampuan tangkap tiap alat tangkap berbeda-beda, maka
perlu dilakukan standardisasi upaya penangkapansebagai berikut (Gulland, 1982) (9):
FPI = CPUEdst/CPUEst

Dimana FPI = fishing power index; CPUEdst = CPUE alat tangkap yang akan
distandarisasi (ton/trip); CPUEst = CPUE alat tangkap standar (ton/trip).
Fs= FPI x fdst
(10)
Fs = upaya penangkapan hasil standarisasi (Trip); FPI = fishing power index; dan fdst =
upaya penangkapan yang akan distandarisasi (Trip)

Penelitian ini dilakukan oleh ketua dan anggota peneliti yang memiliki tugasnya
masing-masing. Ketua bertugas dan bertanggung jawab dalam merumuskan topik dan
rumusan masalah penelitian, menyusun proposal penelitian dan laporan penelitian,
menyusun luaran penelitian, mencari referensi yang relevan, menyusun format penelitian,
menentukan sampel populasi penelitian, mengumpulkan dan mengolah data, mengelola
pendanaan penelitian, dan survei dan observasi lapangan. Sedangkan anggota peneliti
bertugas dan bertanggung jawab menjalankan prosedur administrasi pendaftaran penelitian,
mengedit proposal dan laporan penelitian, membuat, membagikan, dan mengumpulkan data,
mendokumentasikan jalannya penelitian, menyiapkan bahan habis pakai, ATK,
perlengkapan lainnya, survei dan observasi lapangan.]

Anda mungkin juga menyukai