Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ULASAN JURNAL

MATERI GENETIKA PADA IKAN

Disusun Oleh :
Kelompok VIII / Perikanan B

Nazla Liyana Hafizha 230110220081


Fhife Isfihany 230110220090
Alwan Fadlan Nurhakim 230110220091
Fathan Ahmad Yusmar 230110220092
Ghanialy Alghifari 230110220104

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2023
MAKALAH ULASAN JURNAL
MATERI GENETIKA PADA IKAN

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia Perairan

Disusun Oleh :
Kelompok VIII / Perikanan B

Nazla Liyana Hafizha 230110220081


Fhife Isfihany 230110220090
Alwan Fadlan Nurhakim 230110220091
Fathan Ahmad Yusmar 230110220092
Ghanialy Alghifari 230110220104

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Biokimia Perairan pada materi Genetika Pada Ikan ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Makalah Materi Genetika Pada Ikan ini dibuat untuk memenuhi tugas
ketiga mata kuliah Biokimia Perairan pada Program Studi Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua stakeholder yang terlibat dalam penyusunan makalah
ini.

Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan Makalah


Planktonologi Copepoda ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan masukan yang membangun bagi penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga
makalah yang telah disusun dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jatinangor, Juni 2023

Kelompok 8

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perairan merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan beragam
secara ekologis. Selain berfungsi sebagai habitat bagi berbagai organisme, perairan
juga berperan dalam mengatur siklus nutrisi dan menyediakan bahan organik bagi
kehidupan di dalamnya. Salah satu aspek penting yang terkait dengan kehidupan di
perairan adalah pemahaman tentang materi genetik yang terkandung dalam
organisme yang hidup di dalamnya.
Materi genetik merupakan kumpulan instruksi biologis yang terkandung
dalam setiap sel organisme. Gen adalah unit dasar materi genetik yang bertanggung
jawab atas pewarisan sifat-sifat dari generasi ke generasi. Pemahaman tentang
materi genetik menjadi kunci dalam memahami perubahan dalam organisme,
evolusi, dan fungsi dari berbagai makhluk hidup di perairan.
Melalui penelitian biokimia perairan, kita dapat memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana lingkungan perairan berinteraksi dengan materi
genetik organisme yang hidup di dalamnya. Pemahaman ini dapat memberikan
wawasan baru tentang mekanisme adaptasi organisme terhadap perubahan
lingkungan, dampak polutan terhadap materi genetik, serta peran transfer genetik
dalam evolusi organisme di perairan.
Dengan demikian, penelitian tentang biokimia perairan dan materi genetik
dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam bidang ilmu pengetahuan dan
juga memiliki implikasi praktis dalam pengelolaan sumber daya perairan dan
konservasi lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah dari Makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana peran biokimia perairan dalam pemahaman materi genetik
ikan?
2. Bagaimana faktor-faktor lingkungan dalam perairan mempengaruhi materi
genetik ikan?

1
2

3. Apa dampak polutan dan zat berbahaya dalam perairan terhadap materi
genetik ikan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini dibuat dalam bentuk poin menjadi 3 tujuan
utama, yaitu:
1. Menganalisis peran biokimia perairan dalam pemahaman materi genetik ikan.
2. Menentukan faktor-faktor lingkungan dalam perairan yang berpengaruh
terhadap materi genetik ikan.
3. Mengevaluasi dampak polutan dan zat berbahaya dalam perairan terhadap
materi genetik ikan.

1.4 Manfaat
Pemahaman yang lebih baik tentang peran biokimia perairan dalam materi genetik
ikan dapat memberikan wawasan tentang adaptasi ikan terhadap lingkungan
perairan, termasuk kemampuan mereka untuk bertahan dalam kondisi lingkungan
yang berbeda.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Genetika


Genetika (dari bahasa Yunani genno, 'melahirkan') merupakan cabang
biologi yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat
(hereditas) dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti
virus dan prion). ilmu genetika pada bidang perikanan dapat diterapkan untuk
mempelajari penentuan seks hingga perbedaan populasi pada ikan.
Sebelum abad ke-17, orang menyangka bahwa kehidupan muncul secara
spontan. Pengamatan sehari-hari menyokong teori „generatio spontania’
(kehidupan timbul secara spontan) ini. Pada abad-abad ke-18 dan 19, dengan
penyempurnaan mikroskop dan teknik ilmiah, diketahui bahwa tidak ada
kehidupan spontan, bahwa semua bentuk hidup berasal dari bentuk hidup yang telah
ada lebih dulu. Diketahui bahwa sel-sel benih bersatu dalam proses pembuahan
(fertilisasi), membentuk sel tunggal yang kemudian mengalamipembagian dan
secara perlahan-lahan berkembang menjadi embrio. Akan tetapi bagaimana cara
sifat-sifat diwariskan dari generasi kegenerasi berikutnya belum diketahui.
Pada tahun 1901, Montgomery menunjukkan kromosom-kromosom
terdapat dalam pasangan-pasangan dengan bentuk dan ukuran yang mudah
dibedakan satu dari yang lain dan juga dibuktikan bahwa berpasangannya
kromosom homolog itu menyangkut kromosom-kromosom yang berasal dari
induk jantan dan induk betina.
Dalam sel somatis terdapat dua kelompok kromosom yang serupa yaitu
yang satu berasal dari induk betina dan yang lainnya berasal dari induk jantan,
yakni terdapat kromosom dalam pasangan homolog yang sejajar dan
terdapatnya gen-gen dalam pasangan.
Dari penelitian-penelitian lain terhadap jumlah kromosom berdasarkan
modus, didapatkan jumlah kromosom diploid sebanyak 48 pada ikan Atherian
elymus yang diteliti oleh Arai dan Fujiki pada tahun 1978, dan pada ikan
Basichlichthys bonariensis yang diteliti oleh Arai dan Koike pada tahun 1980.

3
4

Kromosom ikut membelah pada waktu pembelahan inti berlangsung,


lebih dahulu diketahui oleh Schneider pada tahun 1873 dan Strasburger di
tahun 1875, yang dikuatkan oleh Flemming pada tahun 1882 serta Van
Beneden di tahun 1883 yang melihat bahwa setiap kromosom ikut membelah
secara longitudinal di waktu pembelahan inti.
Selanjutnya Rabl dan Boveri di tahun 1885 berpendapat bahwa tiap-
tiap spesies memiliki jumlah kromosom yang tetap dan bahwa ada hubungan
antara kromosom dan gen-gen yakni gen-gen terdapat dalam kromosom.
5

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Studi Kasus


Di beberapa daerah terjadi kasus kematian pada budidaya ikan nila secara
massal yang kemungkinan infeksi penyakit TiLV. Virus ini merupakan genus dari
famili Orthomyxoviridae, yang mereplikasi di inti sel pada jaringan ikan. Tilapia
Lake Virus (TiLV) sendiri merupakan infeksi virus yang bersifat akut dan
menyebabkan kerugian yang besar dalam waktu singkat. Virus ini dapat menyerang
ikan air tawar dan menyebabkan kerugian besar dalam kegiatan budidaya
(Koesharyani dkk, 2018).
Menurut Ferguson dkk. (2014), terdapat penelitian yang menunjukkan bila
strain ikan nila tertentu (secara genetik ikan nila jantan) mengalami tingkat
kematian yang jauh lebih rendah (10-20%) dibandingkan dengan strain lainnya.
TiLV yang pertama kali dilaporkan terjadi di Israel menyebar ke Ekuador dan
Kolombia (Eyngor et al., 2014; Bacharach et al., 2016) dan ke beberapa negara
seperti Mesir (Fathi et al., 2017 dan Nicholson et al., 2017), Thailand (Dong et al.,
2017a; 2017b; Surachetpong et al., 2017), serta India (Behera et al., 2017), serta
Malaysia (Amal et al., 2017).
Gejala klinis pada kasus kematian ikan nila terjadi juga di Lombok yang
memiliki kasus hampir sama seperti pada kasus kematian ikan nila yang terjadi di
Israel dan Mesir, yaitu adanya kelainan pada mata, letargi atau lemas, serta gejala
fisik lain seperti erosi kulit dan kematian massal lebih dari 80% (Eygnor et al.,
2014). Kasus infeksi TiLV di Asia terutama di Thailand ternyata sudah ada sejak
tahun 2012 ditunjukkan dari hasil analisis secara semi-nested RT-PCR, terdapat
pada yolk-sac larvae red tilapia. Selain itu, infeksi TiLV ini juga menginfeksi ikan
nila pada stadia fingerling (Dong et al., 2017b).
6

BAB 1V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulan, penelitian mengenai peran biokimia perairan dalam
pemahaman materi genetik telah memberikan wawasan penting tentang interaksi
kompleks antara organisme dan lingkungan perairan. Beberapa temuan utama yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah:
Biokimia perairan berperan penting dalam pemahaman materi genetik ikan.
Komposisi kimia perairan, termasuk unsur hara, senyawa organik, dan parameter
fisikokimia, dapat mempengaruhi regulasi ekspresi genetik, kerusakan DNA, serta
perubahan genetik pada ikan.
Faktor-faktor lingkungan dalam perairan, seperti suhu, pH, tingkat oksigen
terlarut, dan kualitas air secara keseluruhan, dapat mempengaruhi materi genetik
ikan. Variasi genetik pada ikan dapat muncul sebagai respons adaptasi terhadap
kondisi lingkungan yang berbeda.
Polutan dan zat berbahaya dalam perairan memiliki dampak negatif pada
materi genetik ikan. Pencemaran perairan oleh bahan kimia beracun, seperti logam
berat dan senyawa organik berbahaya, dapat menyebabkan kerusakan DNA,
mutasi, serta perubahan genetik yang dapat berdampak pada kesehatan dan
keberlanjutan populasi ikan.
Penelitian ini memberikan dasar bagi pengembangan strategi pengelolaan
perairan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Informasi mengenai peran biokimia
perairan dalam materi genetik ikan dapat digunakan untuk melindungi populasi
ikan, menjaga kualitas air, dan menjaga keberlanjutan ekosistem perairan.
Dengan demikian, pemahaman tentang peran biokimia perairan dalam
pemahaman materi genetik ikan memiliki implikasi penting dalam bidang
konservasi ikan, pengelolaan perairan, dan pemahaman ilmiah yang lebih
mendalam tentang hubungan kompleks antara organisme dan lingkungan perairan.
Dalam rangka melindungi keanekaragaman hayati perairan dan menjaga kualitas
7

ekosistem perairan, penelitian dan pemahaman yang lebih lanjut mengenai peran
biokimia perairan dalam materi genetik ikan sangatlah penting.

4.2 Saran
Dari uraian diatas penulis berharap agar kita bisa mengetahui bagaimana
penerapan materi genetika pada ikan sampai kebermanfaatannya bagi kehidupan
manusia maupun ekosistem sekitarnya ditinjau berdasarkan nilai ekologis dan
ekonomis.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Diperlukan juga
lebih banyak penelitian lebih lanjut mengenai materei genetika pada ikan ini agar
dapat mengolah dan membahas data secara lebih lengkap sehingga penyajian
makalah selanjutnya dapat ditingkatkan. Semoga makalah ini dapat membantu
untuk mencapai sukses dalam pendidikan, kehidupan bermasyarakat dan bernegara
khususnya dalam dunia Perikanan maupun Sumber Daya Perairan.
8

DAFTAR PUSTAKA

Amal, M.N.A., Koh, C.B, Nurliyana, M., Suhaiba, M., Nor-Amalina, Z., Santh, S.,
Diyana-Nadhirah, K.P., Yusof, M.T., Ina-Salwany, M.Y., & Zamri-Saad,
M. (2017). A case of natural co-infection of Tilapia Lake Virus and
Aeromonas veronii in a Malaysian red hybrid tilapia (Oreochromis niloticus
x O. mossambicus) farm experiencing high mortality. Aquaculture, 485, 12-
16. https://doi.org/10.1016/ j.aquaculture.2017.11.019
Beheraa, B.K., Pradhanb, P.K., Swaminathanc, T.R., Soodb, N., Prasenjit Pariaa,
Abhishek Dasa, Vermab, D.K., Kumarc, R., Yadavb, M.K., Devb, A.K.,
Paridaa, P.K., Dasa, B.K., Lalb, K.K., & Jenad, J.K. (2017). Emergence of
Tilapia Lake Virus associated with mortalities of farmed nile tilapia
Oreochromis niloticus (Linnaeus 1758) in India. Aquaculture, 484, 168-
174. https://doi.org/10.1016/ j.aquaculture. 2017.11.025
Dong, H.T., Atagubac, G.A., Khunraea, P., Rattanarojponga, T., & Senapin, S.
(2017b). Evidence of TiLV infection in tilapia hatcheries in Thailand from
2012 to 2017 reveals probable global spread of the disease; doi:
10.1016/j.aquaculture.2017.06.035.
Eyngor, M., Zamostiano, R., Tsofack, J.E.K., Berkowitz, A., Bercovier, H.,
Tinman, S., & Eldar, A. (2014). Identification of a Novel RNA Virus Lethal
to Tilapia. Journal of Clinical Microbiology, 52, 4137-4146.
Fathi, M., Dickson, C., Dickson, M., Leschen, W., Baily, J., Muir, F., Ulrich, K., &
Weidmann, M. (2017). Identification of Tilapia Lake Virus in Egypt in nile
tilapia affected by ‘summer mortality’ syndrome. Short communication.
Aquaculture, 473, 430-432. https : //d o i .o r g /1 0
.1016/j.aquaculture.2017.03.014
Ferguson, H. W., Kabuusu, R., Beltran, S., Reyes, E., Lince, J. A., & del Pozo, J.
(2014). Syncytial hepatitis of farmed tilapia, Oreochromis niloticus (L.): A
case report. Journal of Fish Diseases, 37(6), 583–589.
https://doi.org/10.1111/jfd.12142
9

Ganjar, A dan Sri, D, H, 2019. GENTIKA IKAN. Laboratorium Perikanan Jurusan


Perikanan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Koesharyani, I., L. Gardenia, Z. Widowati, Khumaira, dan D. Rustianti. (2018).
Studi Kasus Infeksi Tilapia Lake Virus (TiLV) pada Ikan Nila
(Oreochromis niloticus). Jurnal Riset Akuakultur, 13(1): 85-92.
https://ejournalbalitbang.kkp.go.id/index.php/jra/arti cle/view/6202/0
Otong, Z, A et. al, 2009. APLIKASI GENETIKA PADA BUDIDAYA IKAN DI
INDONESIA. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Media
Akuakultur. Bogor. Vol 4 No.1ngor, M., Zamostiano, R., Tsofack, J.E.K.,

Berkowitz, A., Bercovier, H., Tinman, S., & Eldar,


A. (2014). Identification of a Novel RNA Virus Lethal to Tilapia. Journal of
Clinical Microbiology, 52,
4137-4146.g, H.T., Atagubac, G.A., Khunraea, P.,

Rattanarojponga, T., & Senapin, S. (2017b). Evidence of TiLV infection in

tilapia hatcheries in

Thailand from 2012 to 2017 reveals probable global spread of the disease;

doi: 10.1016/

j.aquaculture.2017.06.035.ng, H.T., Atagubac, G.A., Khunraea, P.,

Rattanarojponga, T., & Senapin, S. (2017). Evidence of TiLV infection in


10

tilapia hatcheries in Thailand from 2012 to 2017 reveals probable global

spread of the disease; doi:10.1016/ j.aquaculture. 2017.06.035.

Eyngor, M., Zamostiano, R., Tsofack, J.E.K., Berkowitz, A., Bercovier, H.,

Tinman, S., & Eldar, A. (2014). Identification of a Novel RNA Virus Lethal

to Tilapia. Journal of Clinical Microbiology, 52, 4137-4146.

Ganjar, A dan Sri, D, H, 2019. GENTIKA IKAN. Laboratong, H.T.,

Atagubac, G.A., Khunraea, P., Rattanarojponga, T., & Senapin, S. (2017).

Evidence of TiLV infection in tilapia hatcheries in Thailand from 2012 to

2017 reveals probable global spread of the disease; doi:10.1016/

j.aquaculture. 2017.06.035.

Eyngor, M., Zamostiano, R., Tsofack, J.E.K., Berkowitz, A., Bercovier, H.,

Tinman, S., & Eldar, A. (2014). Identification of a Novel RNA Virus Lethal

to Tilapia. Journal of Clinical Microbiology, 52, 4137-4146.


11

Ganjar, A dan Sri, D, H, 2019. GENTIKA IKAN. Laboratorium Perikanan

Jurusan Perikanan. Universitas Muhammadiyah Malang

Otong, Z, A et. al, 2009. APLIKASI GENETIKA PADA BUDIDAYA IKAN

DI INDONESIA. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Media

Akuakultur. Bogor. Vol 4 No.1ng, H.T., Atagubac, G.A., Khunraea, P.,

Rattanarojponga, T., & Senapin, S. (2017). Evidence of TiLV infection in

tilapia hatcheries in Thailand from 2012 to 2017 reveals probable global

spread of the disease; doi:10.1016/ j.aquaculture. 2017.06.035.

Eyngor, M., Zamostiano, R., Tsofack, J.E.K., Berkowitz, A., Bercovier, H.,

Tinman, S., & Eldar, A. (2014). Identification of a Novel RNA Virus Lethal

to Tilapia. Journal of Clinical Microbiology, 52, 4137-4146.

Ganjar, A dan Sri, D, H, 2019. GENTIKA IKAN. Laboratorium Perikanan

Jurusan Perikanan. Universitas Muhammadiyah Malang


12

Otong, Z, A et. al, 2009. APLIKASI GENETIKA PADA BUDIDAYA IKAN

DI INDONESIA. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Media

Akuakultur. Bogor. Vol 4 No.

Anda mungkin juga menyukai