BAB I
PENDAHULUAN
berobat dengan keluhan nyeri atau perih diperut bagian atas,rasa mual,
oleh adanya kelainan pada saluran cerna bagian atas (lambung sampai
dengan usus dua belas jari) atau pada organ tubuh disekitar saluran
1
2
daerah lambung. Rasa sakit akan terasa di lambung dan juga menjalar ke
Banyak senyawa murni yang berasal dari tumbuhan (bahan alam) yang
menurunkan radikal bebas cedera sel yang diinduksi. Sifat antipiretik dari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Monokotiledoneae
Bangsa : Arales
Suku : Araceae
Marga : Pistia
2. Nama Daerah
2006).
3. Morfologi
mdpl. Terna semusim ini terapung di air dan memiliki tinggi 5-10
4
5
4. Kandungan kimia
5. Manfaat Ki ambang
B. Metode ekstraksi
1. Pengertian ekstraksi
2. Tujuan ekstraksi
(Erwanto, 2017 ).
ada uap air atau gas oksigen yang masuk terutama pada
Pada sebagian kecil kasus gejala tidak bisa dikendalikan oleh obat-
2010).
2010).
c) Banyak merokok.
dari iritasi.
lambung.
e) Uremia .
mukosa lambung.
f) Infeksi sistemik.
lambung.
g) Stress berat.
16
epinefrin.
lapisan lambung.
lambung.
pylori(sukarmin 2012).
(Sjamsuhidajat, 2012).
cairan yang alkali. Pada tukak lambung rasa nyeri tibul cepat
nyeri pada ulkus duodenum terjadi 2-3 jam setelah makan atau
4. Diagnosa
atau borok.
diperut.
D. Uraian asetosal
35.000 ton aspirin dan lebih dari 100 milyar tablet telah dikonsumsi.
Obat ini telah dikembangkan oleh ahli kimia dari bayer di tahun 1989,
pula dilambung. BA-nya lebih rendah akibat FPE dan hidrolisis selama
30 menit dan bertahan 3-6 jam. Efek anti radangnya baru tampak
setelah 1-4 hari. Resorpsi dari rectum (suppositoria) lambat dan tidak
plasma, waktu paruh 15-20 menit, masa paruh asam salisilat adalah 2-
vong,2008)
E. Uraian sukralfat
sukralfat. Dosis : 2 g 2 kali sehari (pagi dan sebelum tidur malam) atau
Ulcumaag, kaptab 500 mg. Ulsafate, kaptab 1g: tablet 500. Ulsidex,
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Subordo : Odontaceti
Family : Muridae
Genus : Rattus
besar yang terdiri dari jantan dan betina dari berbagai tingkat tanpa
dari tiga tahun, dan prouktif untuk berbiak selama lebih dari
sembilan bulan atau sampai usia satu tahun selama waktu tersebut
produktif lagi pada usia 450–500 hari (Malole M.B.M dan Pramono
C.S.U,1989).
Jumlah diploid : 42
Mulai dikawinkan
Protein 7%
Laktosa 3,2%
Hematokrit : 36 – 48 %
Hemoglobin : 11 – 18 garam/mol
Leukosit: 6 – 17 x 103 / m m3
Neutropil : 9 – 34%
Limphosit : 65 – 85%
Eusinophil : 0 – 6%
Basophil : 0 – 1,5%
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(Rattus norvegicus)
27
28
ukur,rotavapor,sendoktanduk,spoitoral,timbangan
E. Prosedur Kerja
ml.
F. Pengumpulan data
G. Analisis data
BAB IV
A. Hasil penelitian
berikut.
1 30 19 12 10 1 72
2 27 17 15 5 2 66
3 25 13 9 7 0 54
Jumlah 82 49 36 22 3 192
B. Pembahasan 33
(Pearc C. E. 2012).
dalam dosis besar atau obat-obatan NSAID, dapat terjadi jejas mukosa
rasa nyeri atau tidak nyaman diperut,baik pada pengguna baru maupun
sebagai anti tukak karna adanya kandunga anti inflamasi pada ekstrak
ekor tikus putih untuk dibedah dan dilihat tukak yang timbul,kemudian
positifnya, kemudian pada hari ke 14 hewan uji tikus putih pada masing
yaitu27 dan replikasi 3,yaitu 25. Untuk kelompok II replikasi 1 yaitu 19,
replikasi 2 yaitu 17 dan replikasi 3 yaitu 13. Untuk kelompok III, replikasi
tukak terdapat pada konsentarasi 0,2% yakni dengan jumlah 22. Hasil
perbedaan efek yang bermakna terhadap efek anti tukak pada lambung
tikus putih dimana Fhitung sebesar 46,10938 lebih besar dari Ftabelbaik
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
tukak pada lambung tikus putih yang diinduksi asetosal dosis tinggi.
B. SARAN
farmakologi lain dari herba ki ambang dan dalam bentuk sediaan uji
37
38
DAFTAR PUSTAKA
Herba Ki Ambang
Tikus putih 20 ekor
(Pistia strotiotes)
Dipuasakan
Dicuci, dipotong-potong kecil,
ditimbangdiangin-anginkan
dikelompokkan
Dimaserasi dengan etanol 70%
selama 5 hari Masing masing kelompok
diinduksi dengan asetosal
13,5mg/BB/hari, kemudian
Ekstrak cair, dan dirotavapor pada hari ke 7 dibedah 1 ekor
tikus pada masing-masing
kelompok untuk melihat tukak
Ekstrak kental herba Ki
yang timbul
Ambang (Pistia stotiotes)
Perlakuan
Data
Analisis data
Lampiran 1.Perhitungandosis
a. Dosis 100mg/kgBB
0,01 g
Dosis ekstrak herba Ki Ambang= x 200 g/BB tikus
1000 g
= 0,002 g/200gBB
100 ml
Dosis ekstrak herba Ki ambang = x 0,002 gram
5 ml
= 0,04 g/200BB
b. Dosis 300mg/kgBB
0,03 g
Dosis ekstrak herba Ki Ambang= x 200 g/BB tikus
1000 g
= 0,006 g/200gBB
100 ml
Dosis ekstrak herba Ki ambang = x 0,006 gram
5 ml
= 0,12 g/200BB
42
c. Dosis 500mg/kgBB
0,05 g
Dosis ekstrak herba Ki ambang= x 200 g/BB tikus
1000 g
= 0,01 g/200gBB
Jadi untuk membuat dosis ekstrak Ki Ambang 0,01 gram pada tikus
100 ml
Dosis ekstrak herba Ki ambang = x 0,01 gram
5 ml
= 0,2 g/200BB
= 9 mg/200 g BB/5ml
= 0,9 % b/v
sukralfat
Berat rata−rata
Dosis serbuk di timbang = x berat yang dibutuhkan
Berat etiket
0,080
= x 9 mg
500 mg
= 0,014 gram
100 ml
Untuk sediaan 100 ml = x 0,014 gram
5 ml
= 0,28 gram
= 18 mg/200 g BB/5ml
= 1,8 % b/v
asetosal
44
Berat rata−rata
Dosis serbuk di timbang = x berat yang dibutuhkan
Berat etiket
0,36
= x 18 mg
1000 mg
= 0,006642 gram
100 ml
Untuk sediaan 100 ml = x 0,006642 gram
5 ml
= 0,13284 gram
1 30 19 13 10 1 72
2 27 17 15 5 2 66
3 25 13 9 7 0 54
Total 82 49 36 22 3 192
Banyak pengamatan : 15
Banyak replikasi :3
= (3 x 1) – 1
= 14
46
=5–1
=4
= 14 – 4
= 10
= 3.702
( jumla ∑)2
2 Rata rata =
total banayaknya pengamatan
1922
=
15
= 2457,6
(total perlakuan)2
3 Jk perlakuan = - rata rata
banyak replikasi
10.914
= - 2457,6
3
= 1.180,4
= 64
1.180,4
=
4
= 295,1
JK T perlakuan
2 JKT perlakuan =
db galat
64
=
10
= 6,4
JKTperlakuan
F hitung =
JKT galat
295,1
=
6,4
48
= 46,10938
Jumlah Ft
Fariasi Db JK JKT Fh
0,05 0.01
Kekeliruan 10 64 6,4
jumlah 3702
Keterangan
Pengujiannya bersifat signifikan, karna pada taraf α ; 0,01 dan taraf α ;
0,05 di dapat
Fh > Ft α 0,05 = 46,10938
Fh > Ft α 0,01 = 46,10938
Hasil analisis farian ( ANOVA) adalah H0 ditolak pada taraf α = 0,05 dan
α = 0,01 sehinnga hasil pengujian bersifat signifikan ,oleh karenanya
dilanjutkan dengan uji neuman keuls
RJK ( KEKELIRUAN )
sy =
√ n
49
6,4
=
√ 3
= √ 2,13333
= 1,460593487
Dari deret E dalam apendiks dengan V = 10 dan α = 0,05 didapat
DK = 10 pada taraf (α = 0,05)
P = 2 3 4 5
Rentang = 3,153,88 4,33 4,66
Kemudian dikalikan harga rentang yang diperoleh dengan 1,460593487
Maka didapat rentang signifikan terkecil (RST) tiap P
P = 2 3 4 5
RST = 4,600869483 5,667102728 6,324369797 6,80636568
Dari daftar lampiran didapat rata rata perlakuan setelah disusun menurut
Angka terkecil sampai terbesar
A B C D E
Perbandingan =
A lawan B = 6,33333333 > 4,600869483 signifikan
A lawan C = 11 > 5,667102728 signifikan
A lawan D =15,33333333> 6,324369797 signifikan
A lawan E = 26,33333333 > 6,806365648 signifikan
B lawan C = 4,666666667 > 4,600869483 signifikan
B lawan D = 9 > 5,667102728 signifikan
B lawan E = 20 > 6,324369797 signifikan
50
Tabel Histogram
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
NaCMC 1% Ekstrak 0,04% Ekstrak 0,12% Ekstrak 0,2% sukralfat 0,28%
perlakuan.
51
(rattus norvegicus)
54