Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 105-112, 2016 Nia Lisnawati

ANALISA FLAVONOID DARI EKSTRAK ETANOL 96%


KULIT BUAH OKRA MERAH (Abelmoschus esculentus L.
Moench) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
ANALYSIS OF FLAVONOIDS FROM 96% ETHANOL EXTRACT
FRUIT LEATHER RED OKRA (Abelmoschus esculentus L. Moench)
IN THIN LAYER CHROMATOGRAPHY AND
SPECTROPHOTOMETRY UV-VIS

Nia Lisnawati*, Indri Astuti Handayani, Nimatul Fajrianti


Akademi Farmasi IKIFA
Email: aqilputranida@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang Analisa Flavonoid dari Ekstrak Etanol
96% Kulit Buah Okra Merah Secara Kromatografi Lapis Tipis dan
Spektrofotometer UV-Vis. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kandungan kulit
buah okra merah (Abelmoschus esculentus L. Moench) dengan menggunakan
metode kromatografi lapis tipis (KLT) dibawah sinar UV dan spektrofotometri UV-
Vis. Baku pembanding yang digunakan dalam penelitian ini adalah Larutan
Standar Rutin Kuersetin.
Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan metode kromatografi lapis
tipis didapat nilai Rf sebesar 0,81 dan menghasilkan warna orange. Dan hasil
penelitian yang dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis didapat
333,117 mg.L-1 atau 421,629 mg.kg-1 atau 0,84339 %.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak etanol 96% kulit buah
okra merah (Abelmoschus esculentus L. Moench) positif (+) mengandung flavonoid
dengan kadar sebesar 0,84339%.

Kata Kunci : Kulit Buah Okra Merah, Flavonoid, Kuersetin, Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) dan Spektrofotometri UV-Vis.

Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 105


Makalah diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016,
diterbitkan: 1 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 105-112, 2016 Nia Lisnawati

ABSTRACT
Has done research on flavonoids Analysis of Ethanol Extract 96% Fruit
Leather Red Okra In Thin Layer Chromatography and Spectrophotometer UV-Vis.
The purpose of this study was to analyze the content of the fruit skin red okra
(Abelmoschus esculentus L. Moench) by using the method of thin layer
chromatography (TLC) under UV light and spectrophotometry UV-Vis. Reference
standards used in this study is the Standard Solution Routine Quercetin.
The results of the research that has been done by the method of thin layer
chromatography obtained Rf values of 0.81 and produces the color orange. And the
results of research conducted by spectrophotometry UV-Vis method obtained
333,117 mg.L-1 or 421,629 mg.kg-1 or 0,84339 %.
The conclusion from this study is that the 96% ethanol extract of the fruit
leather red okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) positive (+) contains
flavonoids with levels of 0,84339 %.

Key Words : 96% Ethanol Extract Fruit Leather Red Okra, Flavonoids,
Quercetin, Thin Layer Chromatography (TLC) and Spectrophotometry
UV-Vis.

PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia lebih Moench) adalah salah satu tanaman
memilih menggunakan obat yang menarik untuk diteliti.Okra
tradisional dibandingkan dengan (Abelmoschus esculentus L. Moench)
menggunakan obat sintetik karena termasuk tanaman genus
pengobatan tradisional lebih Abelmoschus dari family Malvaceae
menguntungkan baik dari segi (kapas-kapasan). Tanaman ini
ekonomi maupun efek samping, memiliki julukan Lady's Finger
seperti buah dan tumbuhan yang karena bentuk buahnya yang panjang
merupakan salah satu jenis makanan dan meruncing di bagian ujungnya,
yang memiliki kandungan gizi, seperti jari-jari lentik seorang wanita.
vitamin serta mineral yang pada Banyak pendapat mengenai
umumnya sangat baik untuk manfaat okra (Abelmoschus
dikonsumsi setiap hari (Yohana & esculentus L. Moench), kemungkinan
Yovita, 2012). disebabkan karena okra mengandung
Dari sekian banyak jenis komponen metabolit sekunder seperti
tanaman yang tumbuh di Indonesia, alkaloid, terpenoid, flavonoid, dan
okra (Abelmoschus esculentus L. lain-lain.

106 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin


Makalah diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016,
diterbitkan: 1 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 105-112, 2016 Nia Lisnawati

Berdasarkan sejumlah yang terdapat Pada Ekstrak Etanol


penelitian pada tanaman obat 96% Kulit Buah Okra Merah
dilaporkan bahwa banyak tanaman (Abelmoschus esculentus L. Moench)
obat yang mengandung antioksidan secara kualitatif menggunakan
dalam jumlah besar. Salah satunya kromatografi lapis tipis dan secara
seperti buah Okra, oleh karena itu kuantitatif menggunakan metode
sangatlah penting untuk dilakukan spektofotometri UV-VIS.
pengujian senyawa fitokimia yaitu
METODOLOGI PENELITIAN
untuk memperoleh senyawa aktif dari
Bahan
suatu tumbuhan tersebut. Flavonoid n-heksana, n-butanol, asam
adalah senyawa fenol alam yang asetat, etanol 96% dan standar rutin
terdapat dalam hampir semua kuersetin (E.Merck), aquadest, buah
tumbuhan (Neldawati dkk., 2013). Okra dari koleksi peneliti yang
Senyawa-senyawa flavonoid ditanam di Kebun Daerah Kawasan
merupakan senyawa alami. Lebih dari Industri, Jakarta Timur.
4.000 flavonoid telah diidentifikasi
Alat
dan dikelompokkan sesuai dengan Pisau antikarat, loyang, oven,
struktur molekulnya. Salah satu sifat neraca analitik, blender, ayakan,
yang dapat menggambarkan seperangkat sokhlet, kromatografi
flavonoid adalah kemampuan lapis tipis (KLT) kresgel 60 F 254 E.
flavonoid untuk beraksi sebagai Merck, Chamber KLT, Lampu UV
antioksidan. Flavonoid juga dapat
366 nm, Spektrofotometer UV-Vis
mereduksi inflamasi dan penyakit Hitachi seri U-2800.
jantung koroner. Senyawa-senyawa
Prosedur
ini merupakan zat warna merah, ungu
Pengumpulan Simplisia
dan biru dan sebagai zat warna kuning Buah okra yang digunakan
yang ditemukan dalam tumbuh- adalah buah okra yang berwarna
tumbuhan (Asnah, dkk.) merah dan tidak cacat.Pemilihan
Berdasarkan latar belakang sampel harus diperhatikan dengan
diatas peneliti bertujuan untuk
cermat untuk menghindari komposisi
mengetahui kandungan flavonoid

Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 107


Makalah diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016,
diterbitkan: 1 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 105-112, 2016 Nia Lisnawati

kimia sampel yang tidak representatif. Fraksinasi ekstrak etanol 96%


Buah yang tidak utuh (cacat) telah mengggunakan Kromatografi
mengalami kerusakan pada jaringan Lapis Tipis
sel sehingga komposisinya akan Plat KLT yang digunakan
berbeda dengan komposisi buah yang adalah kresgel G 60 F 254 4x10cm.
utuh. Eluen yang digunakan adalah fase
Kulit buah okra dipisahkan atas n-butanol : asam asetat : air, 9 : 2
dari daging dan bijinya, kemudian : 6 (v/v) atau BAA, kemudian
dikeringkan dalam oven 1800C dijenuhkan. Untuk mendeteksi bercak
kemudian dihaluskan dengan dilakukan dengan menggunakan
menggunakan blender, lalu diayak lampu UV pada panjang gelombang
untuk mendapatkan serbuk halus. 366 nm. Bercak ditandai dengan
Ekstraksi Sokhletasi menggunakan pensil. Kemudian
Sebanyak 20 g serbuk kering hitung harga Rf.
kulit buah okra. Kemudian dikemas Penentuan kandungan Flavonoid
dengan menggunakan kertas saring. dalam ekstrak etanol 96% Kulit
Ekstraksi dilakukan dengan Buah Okra menggunakan
menggunakan soxhlet melalui 2 Spektrofotometri
tahap. Tahap pertama dengan pelarut Standar yang digunakan
n-heksana selama 5 jam. Residu adalah kuersetin. Mula-mula
didiamkan selama 1 malam dalam ditimbang 10 mg kuersetin kemudian
keadaan terendam n-heksana. Fraksi dimasukkan dalam gelas piala 100 ml
n-heksana diambil dan residu dan dilarutkan dengan etanol 96% ad
diekstraksi dengan etanol 96% selama tanda batas dan diaduk hingga
10 jam. Residu didiamkan selama 1 homogen.
malam dalam keadaan terendam Larutan standar 6 ppm, 8 ppm,
dalam etanol 96%. Penelitian 10 ppm, 12 ppm, dan 15 ppm dibuat
difokuskan pada ekstrak etanol dan dengan dipipet dengan teliti 6, 8, 10,
fraksi yang diperoleh kemudian 12, dan 15 ml dari larutan standar
difraksinasi dengan kromatografi induk 100 ppm masing-masing
lapis tipis. diencerkan dengan pelarut etanol

108 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin


Makalah diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016,
diterbitkan: 1 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 105-112, 2016 Nia Lisnawati

96% dalam labu takar 100 ml sampai pengamatan yang dapat ditunjukkan
tanda batas dan dikocok hingga pada Tabel 1.
homogen. Blanko yang digunakan Dari tabel di atas didapat data
adalah etanol 96% murni. bahwa ekstrak n-heksana kulit buah
Optimasi panjang gelombang okra merah berwarna kuning emas.
dilakukan untuk menentukan panjang Hal ini disebabkan karena ekstrak
gelombang maksimum yang kulit buah okra merah mengandung
akandigunakan dalam pengukuran senyawa-senyawa non polar.
menggunakan spektrofotometer UV- Sedangkan ekstrak etanol 96% kulit
Vis dengan menggunakan salah satu buah okra merah berwarna hijau
larutan standar rutin. Langkah kecoklatan. Hal ini disebabkan karena
selanjutnya adalah penentuan ekstrak kulit buah okra merah
absorbansi larutan standar pada mengandung senyawa polar. Ekstrak
panjang gelombang maksimum etanol 96% inilah yang selanjutnya
dilanjutkan dengan penentuan akan diidentifikasi adanya senyawa
absorbansi sampel flavonoid.
Analisa Data Penentuan kandungan flavonoid
Analisa data yang digunakan menggunakan Kromatografi Lapis
adalah analisa data presentatif. Dari Tipis (KLT)
data kurva kalibrasi dapat diperoleh Berdasarkan identifikasi
nilai a, b, dan r menggunakan regresi senyawa flavonoid kulit buah okra
linier. Setelah itu diolah dengan merah yang dilakukan dengan metode
menggunakan rumus : kromatografi lapis tipis (KLT) telah
Y = a + bx diperoleh hasil pengamatan yang
Kemudian hitung kadar dengan dapat ditunjukkan pada gambar1.
rumus Kadar % = x.fp Berdasarkan pembacaan
absorbansi standar kuersetin, maka
HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh kurva kalibrasi larutan
Ekstraksi sokhlet
standar kuersetin yang dilakukan
Berdasarkan metode ekstraksi
pada panjang gelombang maksimum
sokhlet yang digunakan dalam
penelitian ini telah diperoleh hasil
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 109
Makalah diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016,
diterbitkan: 1 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 105-112, 2016 Nia Lisnawati

yaitu 257 nm yang ditunjukkan pada Persamaan pada kurva


gambar 2. kalibrasi standar kuersetin tersebut
Besarnya nilai R2 0,9998, nilai digunakan sebagai pembanding
ini mendekati angka 1 sehingga dapat dalam analisis kuantitatif pada
dikatakan bahwa absorbansi pengukuran kandungan senyawa
merupakan fungsi yang besarnya flavonoid ekstrak etanol 96% kulit
berbanding lurus dengan konsentrasi buah okra merah.Berdasarkan hasil
dan mengikuti persamaan regresi pengukuran pada sampel kulit buah
linear sebagai berikut: okra diperoleh data yang ditunjukkan
y = a + bx pada Tabel 2.
dan diperoleh persamaan garis Absorbansi tersebut dimasukkan
sebagai berikut: kepersamaan y = 0,057 + 0,077 x,
y = 0,057 + 0,077 x maka diperoleh kadar flavonoid pada
x : konsentrasi (C) mg.L-1 kulit buah merah yang ditunjukkan
y : absorbansi (A) pada tabel 3.
Tabel 1. Data pengamatan warna ekstrak n-heksana dan etanol 96%
Sampel Ekstrak n-heksana Ekstrak etanol 96%
Kulit buah okra Kuning emas Hijau kecoklatan

Gambar 1. Hasil KLT kulit buah okra

110 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin


Makalah diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016,
diterbitkan: 1 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 105-112, 2016 Nia Lisnawati

1,2
y = 0,0779x - 0,057
1
R = 0,9998
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 5 10 15 20

Gambar 2. Kurva kalibrasi standar kuersetin


Tabel 2. Penentuan absorbansi kulit buah okra merah
Sampel Absorbansi
Kulit buah okra merah 0,570

Tabel 3. Kadar flavonoid pada kulit buah okra


Sampel Konsentrasi (ppm) Pengenceran (mL) Kadar (ppm)
Kulit buak okra merah 6,66234 100 333,117

Hasil pengukuran kandungan ppm (mg.L-1) Konsentrasi yang


flavonoid dengan menggunakan diperoleh dapat dikonversikan dalam
metode spektrofotometer UV-Vis satuan mg.kg-1 dengan menggunakan
menunjukkan bahwa kandungan rumus:
senyawa flavonoid adalah 333,117
1,2658 . 1
= 1 . 1
1 . 1
Dengan demikian prosentase massa senyawa flavonoid dapat ditentukan
dengan rumus:

% = 100%
1.000.000
Hasil konversi perolehan kandungan senyawa flavonoid dari hasil
perhitungan diatas dapat ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Konversi kadar flavonoid pada ekstrak etanol kulit buah okra merah
Sampel Kadar (mg.L-1) Kadar (mg.kg-1) %Flavonoid
Kulit buah okra merah 333,117 421,659 0,84339

Hasil penelitian ini etanol 96% kulit buah okra merah


menunjukkan bahwa kandungan adalah 421,659 mg.kg-1 atau
senyawa flavonoid pada ekstrak 0,84339%.
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 111
Makalah diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016,
diterbitkan: 1 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 105-112, 2016 Nia Lisnawati

KESIMPULAN menghasilkan warna orange dengan


Berdasarkan hasil penelitian nilai Rf 0,81. Hasil pengukuran
maka dapat disimpulkan bahwa Hasil kandungan flavonoid secara
pengukuran kandungan flavonoid kuantitatif yang terdapat dalam
secara kualitatif yang terdapat dalam ekstrak etanol 96% kulit buah okra
ekstrak etanol 96% kulit buah okra merah (Abelmoschus esculentus L.
merah (Abelmoschus esculentus L. Moench)menggunakan metode
Moench) menggunakan metode Spektrofotometer UV-Vis adalah
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 333,117 mg.L-1 atau 421,629 mg.kg-
adalah positif (+) mengandung 1 atau 0,84339%.
senyawa flavonoid yang
Neldawati, Ratnawulan dan Gusnedi.
Jurusan Fisika Universitas
DAFTAR PUSTAKA
Negeri Padang, 2013, Analisis
Asnah M., Ibrahim I., Dahli M., Nilai Absorbansi dalam
Hardamawati. Analisis Penentuan Kadar Flavonoid
Senyawa Flavonol Ekstrak n- untuk Berbagai Jenis Daun
Butanol Biji Pinang (Areca Tanaman Obat, Karya Tulis
catechu L.) Metode Ilmiah, FMIPA UNP Air Tawar
Spektrofotometri UV Visibel. Barat, Padang.
Fakultas Farmasi Universitas Nur. 2012. Analisa Konsistensi Kadar
Hasanuddin Makassar. Ketoprofen Suppositoria
Bismo S., 2006, Teknologi Radiasi Dengan Nictrose
Sinar Ultra-Ungu (UV) dalam Spektrofotometri Di PT.X.
Rancang Bangun Proses Jurusan Farmasi Poltekkes
Oksidasi Lanjut untuk Kemenkes Jakarta II.
Pencegahan Pencemaran Air Rohyami, Y., 2008, Penentuan
dan Fasa Gas, Modul Kuliah Kandungan Flavonoid dari
S2, Fakultas Teknik Universitas Ekstrak Metanol Daging Buah
Indonesia, Departemen Teknik Mahkota Dewa (Phaleria
Kimia. macrocarpa Scheff Boerl).
Junaidi. 2013. Buku Panduan FMIPA, Yogyakarta
Prosedur Praktikum Farmasi Yohana & Yovita. 2012. Buah,
Fisika. Akademi Farmasi sayuran dan tanaman obat, Setia
IKIFA. Kawan Prima.

112 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin


Makalah diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016,
diterbitkan: 1 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai