FITOKIMIA II
Kelompok 4
Azkiyah Hanifah 118260084 Dosen pengampu:
Elfina aprilia ramanda 118260007
Fara fajria 118260111 Syaikhul Aziz,S.Farm.,M.Si.,Apt
sherly putri pamungkas 118260018
Aji Putra Raharjo 118260083
Nurul Fadillah islamiah 118260097
Devis Krismonia 118260060
Aulia safitri 118260117
Yuli Angelica 118260033
BAHAN:
• Bahan-bahan yang digunakan untuk pengerjaan isolasi Yaitu : kulit batang kecapi,heksana, etil asetat
dan metanol (ketiganya merupakan pelarut teknis yang telah didistilasi) digunakan sebagai pelarut saat
maserasi dan eluen pada kromatografi kolom, akuades, plat KLT (Kromatografi Lapis Tipis) merek
Merck, silika gel 60 (0,063-0,200 mm) (70-230 mesh ASTM) merek Merck, sphadex LH20, kertas
saring, aluminium voil, kertas saring Whatman no. 1 berdiamater 6 mm, media Nutrient Agar ,Bakteri
yang digunakan adalah bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
PROSEDUR KERJA
1. Sebanyak 900 gram serbuk kulit batang kecapi direndam dengan menggunakan pelarut heksana,
etil asetat dan metanol.
2. Ekstrak yang didapatkan diuapkan dengan rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak pekat.
3. Selanjutnya, masing-masing ekstrak dilakukan uji antibakteri untuk menentukan ekstrak aktif.
4. Uji aktifitas antibakteri mengunakan metoda difusi cakram. Bakteri yang digunakan adalah bakteri
gram negatif Escherichia coli dan bakteri gram positif Staphylococcus aureus.
5. Untuk ekstrak ditimbang masing-masing 100 mg dan diencerkan dengan 50 mL pelarut (heksana,
etil asetat dan metanol) sehingga didapatkan konsentrasi 2000 mg/L dan dipipet 0,5 mL (2000
mg/L).
6. Kontrol negatif menggunakan pelarut dari masing masing ekstrak sedangkan kontrol positif
digunakan antibiotik amoxilin yang ditimbang 50 mg dan dilarutkan dengan 50 mL aquades
sehingga didapatkan konsentrasi 1000 mg/L.
7. Media Nutrient Agar yang telah dituang ke dalam cawan petri dan setelah padat diolesi suspensi
bakteri uji.
8. Kertas saring cakram dicelupkan ke dalam masing-masing sampel uji secara bersamaan selama 20
detik dan diletakkan pada cawan petri tersebut.
9. Uji aktifitas ditentukan setelah 24 jam inkubasi pada 37ºC.
10. Diameter zona hambat yang dihasilkan oleh sampel diukur.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Sampel 900 gram dimaserasi berkali-kali dengan menggunakan pelarut heksana, etil asetat dan methanol.
Diperoleh ekstrak pekat pelarut heksana 36.75 gram, etil asetat 37.57 gram dan metanol 36.83 gram
Hasil Uji Aktifitas Antibakteri Pemisahan dan Pemurnian Ekstrak Karakterisasi Senyawa Hasil Isolasi
Berdasarkan rentang nilai titik leleh < 2 maka dapat diindikasikan senyawa
hasil isolasi telah murni dimana senyawa hasil isolasi termasuk golongan
kumarin dengan titik leleh 194°C - 195°C.
02
LATAR BELAKANG
Dengan meningkatnya kesadaran tentang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, produk alam menjadi
bidang penelitian baru karena sifatnya yang dapat terurai secara hayati dan produksi dari sumber daya
terbarukan. Antrakuinon adalah kelompok bahan kimia aromatik yang memiliki fungsi beragam, secara struktural terkait
dengan antrasen, dengan struktur induk 9,10-dioxoanthracene . Ekstrak tumbuhan yang mengandung antrakuinon semakin
banyak digunakan untuk kosmetik, makanan, pewarna dan farmasi karena sifat terapeutik dan farmakologisnya yang
luas . Benzoquinones adalah kelas kuinon alami yang ditemukan terutama pada tumbuhan tingkat
tinggi, jamur, bakteri, dan hewan.
Dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi semakin jelas bahwa beberapa dari mereka memiliki aktivitas
antioksidan, anti inflamasi dan antikanker yang kuat. Salah satu keuntungan penting yang ditawarkan oleh senyawa ini
adalah kemudahannya untuk disintesis dan dimanipulasi secara kimiawi. Ini dengan mudah dapat memberikan dorongan
untuk penelitian lebih lanjut dalam mengembangkan beberapa molekul obat yang berpotensi berguna . Naftoquinon adalah
senyawa yang terdapat pada beberapa famili tumbuhan tingkat tinggi.
MASERASI
PARTISI
MASERASI
Sampel akar mengkudu dibersihkan dan dikering anginkan kemudian
sampel akar kayu mengkudu yang sudah kering dihaluskan sampai
menjadi serbuk
Sampel yang akan digunakan untuk satu kali proses KVC adalah fraksi
aktif antioksidan dan eluen yang digunakan ditentukan melalui KLT
berdasarkan pada pemisahan yang sesuai.
Fraksi yang diperoleh dari hasil KVC dianalisis dengan teknik KLT
sehingga diperoleh fraksi gabungan KVC
Fraksi yang diperoleh dari hasil KKT dianalisis dengan teknik KLT
sehingga diperoleh fraksi gabungan KKT
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat simpulan bahwa isolat
senyawa metabolit sekunder dari fraksi kloroform akar kayu tanaman mengkudu (Morinda
citrifolia, L) hasil isolat berwarna kuning. Senyawa antrakuinon pada pengujian yang dilakukan
memakai kromatografi lapis tipis (KLT) ketika di semprot dengan KOH 10% menghasilkan
warna merah menandai isolat M.j2 adalah positif antrakuinon.
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik and illustrations by Stories