Anda di halaman 1dari 7

As-Syifaa Jurnal Farmasi Juli 2021;13(1):48-54.

ISSN : 2502-9444 (electronic); 2085-4714 (printed)


Journal Homepage : http://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index.php/as-syifaa

PENETAPAN KADAR FLAVONOID FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KARET KEBO (Ficus
elastica) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Asriani Suhaenah*, Mamat Pratama, A.Hesti Wulandasari Amir

Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar


*
Email: asriani.suhaenah@umi.ac.id

ABSTRACT

Rubber plant (Ficus elastica) is a plant that has been widely used as traditional medicine. The
leaves of this plant are used as medicine for coughing up blood, laxative urine, relieving pain and
improving blood circulation. Various kinds of properties and benefits of the rubber plant (Ficus elastica)
cannot be separated from the compounds contained in it such as saponins, polyphenols, and
flavonoids. The purposes of this research is to determine the flavonoid total content in the ethyl acetate
fraction of the rubber leaves (Ficus elastica). Simplicia was extracted by maceration method, using 96%
ethanol solvent for 3x24 hours and partitioned with a mixture of 96% ethanol - aquadest (2:3) and ethyl
acetate as a solvent. Determination of flavonoid content using UV-Vis spectrophotometry method , with
a maximum wavelength of 438 nm, using quercetin as a comparison. The results of this research
obtained that the total flavonoid content in the ethyl acetate fraction of rubber leaves (Ficus elastica)
was an average of 74,345 mgQE/g fraction.

Key words: Ficus elastica, total flavonoids, ethyl acetate fraction, UV-Vis spectrophotometry.

PENDAHULUAN Manfaat dari tumbuhan karet kebo


Karet kebo (Ficus elastica) adalah adalah untuk obat batuk darah, dan pelancar air
salah satu tanaman familia Moraceae yang seni. Rasa akar pedas, bersifat netral,
dinyatakan secara empiris daunnya memiliki berkhasiat melancarkan peredaran darah dan
kandungan saponin dan flavonoid. Ficus meredakan nyeri.1,2 Flavonoid merupakan
elastica atau biasa dikenal sebagai karet golongan dari senyawa fenolik yang banyak
pohon, karet kebo, ara karet, semak karet, terdapat pada pigmen tumbuhan. Saat ini ada
semak karet India. Dan tanaman ini juga secara lebih 6.000 senyawa berbeda yang masuk
1
lokal dikenal sebagai pohon karet India. kedalam golongan flavonoid. Flavonoid
Daun dan bijinya mengandung mempunyai banyak khasiat, diantaranya yaitu
saponin, polifenol dan flavonoid. Getah sebagai antioksidan, melindungi struktur sel,
mengandung lateks. Akar dan kulit kayu antiinflamasi, mencegah osteoforesis, sebagai
mengandung saponin, flavonoid dan polifenol.1 antibiotik dan masih banyak manfaat flavonoid
Karet kebo (Ficus elastica) memiliki aktivitas lainnya.3
antimikroba dan ekstrak daun digunakan untuk Ekstrak adalah sediaan kental yang
pengobatan alergi kulit, infeksi kulit, anemia, diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif
gangguan neurodegeneratif dan hati, dan juga dari simplisia nabati atau hewani menggunakan
digunakan sebagai agen diuretik. Selain itu pelarut yang sesuai, dimana ekstraksi adalah
beberapa konstituen kimia dari daun karet kebo tahap awal untuk mengisolasi kandungan zat
(Ficus elastica) telah diselidiki.2 kimia dari simplisia tanaman obat dan

48
Penetapan Kadar Flavonoid Fraksi Etil Asetat Daun Karet Kebo (Ficus elastica) Dengan Metode
Spektrofotometri UV-VIS

pemisahan bahan dari campuran dengan elastica), kuersetin, kalium asetat 120 mM,
menggunakan pelarut. Fraksinasi adalah kertas saring, HCL 2 N, Serbuk Magnesium.
metode pemisahan campuran dengan Pembuatan ekstrak etanol daun Karet Kebo
menggunakan dua pelarut yang berbeda Simplisia daun karet kebo (Ficus
kepolarannya. Fraksinasi diperlukan untuk elastica) dihaluskan, kemudian ditimbang 25
memisahkan golongan utama kandungan satu gram serbuk daun dimasukkan ke dalam
dari golongan utama lainnya berdasarkan wadah maserasi, ditambahkan pelarut etanol
4
perbedaan kepolaran. Ekstraksi flavonoid 96% 250 mL sampai seluruh sampel terendam,
berupa glikosida dan aglikon yang lebih polar kemudian ditutup dan dibiarkan selama 3 kali
dapat dilakukan dengan pelarut air, alkohol 24 jam, kemudian disaring untuk mendapatkan
(metanol dan etanol) atau campuran keduanya, filtrate. Residu diremaserasi sebanyak 3 kali
sedangkan ekstraksi flavonoid yang bersifat dan disaring hingga diperoleh filtrate, kemudian
semi polar menggunakan etil asetat. Etil asetat diuapkan dengan Rotary vaccum evaporator
merupakan pelarut yang cukup baik untuk untuk mendapatkan ekstrak kental.7
melarutkan senyawa flavonoid.5 Fraksinasi Ekstrak Etanol daun karet kebo
Analisis kualitatif flavonoid dapat Proses fraksinasi kasar yang dilakukan
dilakukan dengan menggunakan mengacu pada metode Can-ake (2004) yaitu
spektrofotometri UV-Vis. Spektrum serapan proses partisi menggunakan pelarut etanol 96
ultra violet dan serapan sinar tampak %-air (2:3) dan etil asetat. Ekstraketanol 2 g
merupakan cara tunggal yang paling dilarutkan dengan pelarut campuran etanol-air
bermanfaat untuk mengidentifikasi struktur (2:3)sebanyak 20 mL kemudiandipartisidengan
flavonoid. Flavonoid mengandung sistem 20 mL pelarut etil asetat dalam corong pisah
aromatis yang terkonjugasi dan dapat sebanyak 6 kali, dan fraksi etil asetat diuapkan
menunjukkan pita serapan kuat pada daerah dengan rotavapor sehingga diperoleh fraksi
6
UV-Vis. kental etil asetat.8
METODE PENELITIAN Analisis kualitatif senyawa flavonoid
Alat dan Bahan Sebanyak 10 mg fraksi etil asetat
Alat yang digunakan diantaranya sampel dilarutkan dengan etanol 96 %
batang pengaduk, blender (Cosmos), botol kemudian dipanaskan dan lapisan paling
semprot, cawan porselin, corong pisah, gelas dipipet kemudian ditambahkan 10 tetes HCl
kimia (PYREX), gelas ukur (PYREX), kaca pekat 2 N dan ditambahkan serbuk
arloji, labu ukur, mikropipet (Huaweai),Rotary magnesium. Positif mengandung flavonoid jika
Vacuum Evaporator (BUCHI-R-210), berwarna jingga hingga merah ungu atau
Spektrofotometer UV-Vis (APEL PD-303 UV), kuning jingga.9
sendok tanduk, timbangan analitik (Ohaus), Analisis kuantitatif senyawa flavonoid
vial, dan seperangkat alat maserasi. Bahan Penetapan Kadar Flavonoid Fraksi Etil
yang digunakan diantaranya Aquadest, Asetat daun karet kebo
aluminium foil, aluminium klorida (AlCl3) 2%,etil Ditimbang 10 mg fraksi sampel dan
asetat, etanol 96%, daun karet kebo (Ficus dilarutkan dalam 10 mL etanol, sehingga
didapatkan konsentrasi 1000 ppm. Kemudian

49
Penetapan Kadar Flavonoid Fraksi Etil Asetat Daun Karet Kebo (Ficus elastica) Dengan Metode
Spektrofotometri UV-VIS

dipipet 1 mL dari larutan 1000 ppm dan Pada penelitian ini proses maserasi
dimasukkkan ke dalam labu ukur 5 mL dan dilakukan dengan ditimbang 25 gram sampel
dicukupkan volumenya sehingga diperoleh kemudian ditambahkan etanol 96 % sebanyak
larutan 200 ppm. Dari konsentrasi tersebut 250 mL dan didiamkan selama 3x24 jam
dipipet 1 mL, ditambahkan 1 mL larutan AlCl3 kemudian diremaserasi kembali dengan
2 % dan 1 mL kalium asetat 120 mM. Dan pergantian pelarut etanol 96 % sebanyak 250
diinkubasi selama satu jam pada suhu kamar. mL, proses remaserasi dilakukan sampai 3 kali.
Absorbansi ditentukan dengan menggunakan Proses ekstraksi dapat dihentikan apabila
metode spektrofotometri UV-Vis Pada panjang pelarut yang digunakan tidak berwarna.
gelombang 438nm. Sampel dilakukan replikasi Ekstrak yang diperoleh dipekatkan sampai
sebanyak 3 kali. tidak ada cairan yang menetes.12 Metode
HASIL DAN PEMBAHASAN ekstraksi yang digunakan adalah metode
Tumbuhan karet kebo (Ficus elastica) dingin karena tidak menggunakan pemanasan.
merupakan tumbuhan yang telah banyak Selain itu, proses pemanasan dapat
dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Daun mengakibatkan kadar flavonoid berkurang.
dari tumbuhan ini digunakan sebagai obat Metode ini lebih mudah dan lebih sederhana
batuk berdarah, pelancar air seni, meredakan digunakan.13 Ekstraksi dilakukan dengan 3 kali
nyeri dan melancarkan peredaran darah. remaserasi, dengan tujuan seluruh analit dalam
Berbagai macam khasiat dan manfaat tanaman bias terekstraksi sempurna dan dapat
tumbuhan karet kebo (Ficus elastica) tidak dilihat dari warna pelarut yang digunakan
terlepas dari peran senyawa yang terdapat di sudah bening atau tidak berwarna lagi.
dalamnya seperti saponin, polifenol, dan Kelebihan metode ekstraksi ini adalah dapat
flavonoid.1 digunakan untuk analit baik yang tahan
Flavonoid merupakan senyawa terhadap pemanasan maupun yang tidak
golongan fenol yang terbesar dalam semua tahan terhadap pemanasan.14 Pelarut yang
tumbuhan hijau. Flavonoid hampir terdapat digunakan pada proses maserasi adalah etanol
pada semua bagian tumbuhan termasuk buah, 96 % digunakan etanol karena lebih selektif;
10
akar, daun, dan kulit luar batang. Senyawa ini kapang sukar tumbuh dalam etanol 20 %
berfungsi memberikan warna pada buah dan keatas; tidak beracun; netral; absorbsinya baik;
bunga. Pada manusia, flavonoid berfungsi etanol dapat bercampur dengan air dalam
sebagai anti peradangan, antialergi, antivirus, segala hal perbandingan; memerlukan panas
antioksidan dan antikarsinogenik.11 Contoh yang lebih sedikit untuk proses pemekatan; dan
tanaman yang mengandung flavonoid adalah zat pengganggu yang terlarut terbatas.15
tanaman karet kebo (Ficus elastica). Menurut Selanjutnya dilakukan proses
Lukas Tersono Adi (2006) daun dan bijinya fraksinasi. Fraksinasi adalah proses
mengandung saponin, polifenol dan flavonoid. pemisahan campuran menjadi lebih
Getahnya mengandung lateks, sementara akar sederhana. Teknik yang lazim digunakan untuk
dan kulit kayu mengandung saponin, flavonoid fraksinasi adalah partisi cair-cair. Partisi cair-
dan polifenol.1 cair digunakan untuk memisahkan dari
komponen-komponen senyawa kimia yang

50
Penetapan Kadar Flavonoid Fraksi Etil Asetat Daun Karet Kebo (Ficus elastica) Dengan Metode
Spektrofotometri UV-VIS

mungkin mengganggu pada kuantifikasi atau massa jenis aquadest (1 g/mL). Lapisan air
deteksi komponen kimia dan untuk dipartisi kembali dengan dengan 20 mL etil
memekatkan komponen kimia yang terdapat asetat, dilakukan sebanyak enam kali hingga
pada sampel .16 Proses fraksinasi/pemisahan jernih.Kemudian lapisan etil asetat
dengan tujuan mendapatkan fraksi ekstrak dikumpulkan dan masing-masing replikasi
yang lebih murni dengan aktivitas yang lebih diuapkan sehingga didapatkan fraksi etil asetat
tinggi. Fraksinasi dengan menggunakan kental.
pelarut adalah metode pemisahan yang baik Analisis kualitatif dilakukan untuk
dan populer karena dapat dilakukan dalam memberikan gambaran tentang golongan
tingkat mikro maupun makro.17 senyawa yang terkandung dalam fraksi etil
Pembuatan fraksi etil asetat dimana asetat daun karet kebo (Ficus elastica).
ekstrak etanol yang diperoleh ditimbang Golongan senyawa yang akan diidentifikasi
sebanyak 2 gram untuk diekstraksi dengan yaitu golongan flavonoid yang dilakukan
pelarut campuran etanol 96% - air dengan penambahan HCl dan logam
perbandingan (2:3) sebanyak 20 mL dengan magnesium. Penambahan logam magnesium
cara partisi cair-cair. Ekstrak sampel dan HCl untuk uji kualitatif flavonoid bertujuan
disuspensikan dengan pelarut campuran etanol untuk mereduksi inti benzopiron yang terdapat
96% - air perbandingan (2:3) sebanyak 20 mL dalam struktur flavonoid
kemudian dimasukkan dalam corong pisah dan sehinggamenghasilkan perubahan warna
dipartisi dengan etil asetat 20 mL sampai merah atau jingga. Penambahan HCl
menghasilkan dua lapisan yaitu lapisan atas mengakibatkan terjadinya reaksi oksidasi
pelarut etil asetat dan lapisan bawah adalah reduksi antara logam magnesium sebagai
aquadest karena massa jenis etil asetat (0,66 pereduksi dengan senyawa flavonoid.18
g/mL) lebih rendah dibandingkan dengan
Tabel 1. Hasil uji kualitatif senyawa flavonoid fraksi etil asetat daun karet kebo(Ficus elastica)

Sampel Pereaksi Warna Hasil Pengamatan


Fraksi etil asetat daun karet (+) 10 tetes HCl pekat 2 N
Jingga Positif
kebo(Ficus elastica) (+) Serbuk magnesium

Penelitian dilanjutkan dengan analisis satu jenis flavonoid yang umum digunakan
kuantitatif senyawa flavonoid total dengan sebagai standar dalam penentuan kadar
menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk flavonoid. Kandungan flavonoid total
mengetahui kadar flavonoid total yang dinyatakan sebagai miligram ekivalen
terkandung pada fraksi etil asetat daun karet kuersetin tiap gram berat kering fraksi.
kebo (Ficus elastica). Flavonoid mengandung Kuersetin merupakan senyawa yang paling
sistem aromatis yang terkonjugasi dan dapat luas penyebarannya yang terdapat pada
menunjukkan pita serapan kuat pada daerah tumbuhan dan juga kuersetin merupakan salah
19
UV-Vis. satu senyawa golongan flavonoid yang dapat
Pada pengukuran spektrofotometri UV- bereaksi dengan AlCl3 membentuk kompleks
Vis larutan standar yang digunakan adalah dan rumus molekul kuersetin hampir sama
kuersetin (QE). Kuersetin merupakan salah dengan rumus molekul pada flavonoid.20

51
Penetapan Kadar Flavonoid Fraksi Etil Asetat Daun Karet Kebo (Ficus elastica) Dengan Metode
Spektrofotometri UV-VIS

Pengukuran secara kuantitatif Kemudian ditambahkan 1 mL aluminium klorida


menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis (AlCl3) 2 % yang berfungsi pembentukan
pada panjang gelombang maksimum senyawa kompleks, sehigga terjadi pergeseran
dimaksudkan untuk mengetahui daerah panjang gelombang kearah visible (tampak)
serapan yang dapat dihasilkan berupa nilai yang ditandai dengan larutan menghasilkan
absorbansi dari larutan kuersetin yang warna yang lebih kuning. Setelah itu
dilarutkan dengan etanol 96 % kemudian diukur ditambahkan 1 mL kalium asetat yang
serapannya menggunakan alat berfungsi untuk mempertahankan panjang
spektrofotometer UV-Vis pada rentang panjang gelombang pada daerah visible (tampak).
gelombang maksimum Dimana hasil running Selanjutnya diinkubasi selama 1 jam
menunjukkan panjang gelombang maksimum dimaksudkan agar reaksi berjalan dengan
larutan standar baku kuersetin berada pada sempurna, sehingga intensitas warna yang
panjang gelombang 438 nm. dihasilkan lebih maksimal.21 Setelah itu diukur
Selanjutnya dilakukan pengukuran pada panjang gelombang 438 nm. Hasil
absorbansi larutan standar kuersetin dengan pengukuran absorbansi variasi konsentrasi
variasi konsentrasi 10, 12, 14, 16, dan 18 ppm. larutan standar kuersetin dapat dilihat pada
Dari beberapa rangkaian variasi konsentrasi tabel 2.
tersebut masing-masing dipipet 1 mL.
Tabel 2. Hasil pengukuran Serapan Larutan Standar Kuersetin
Konsentrasi (ppm) Absorbansi
10 0,225
12 0,287
14 0,359
16 0,433
18 0,481

Gambar 1. Hasil kurva kalibrasi larutan standar kuersetin.


Dari pengukuran tersebut, diperoleh dan koefisien korelasi (r) adalah 0,997 kadar
nilai absorbansi larutan standar kuersetin yaitu baku kuersetin mempunyai korelasi yang baik
y = 0,032x - 0,103. Dengan koefisien dengan absorbannya. Nilai r yang mendekati 1
2
determinasi (R ) yang diperoleh sebesar 0,995 membuktikan bahwa persamaan regresi

52
Penetapan Kadar Flavonoid Fraksi Etil Asetat Daun Karet Kebo (Ficus elastica) Dengan Metode
Spektrofotometri UV-VIS

tersebut adalah linier dan simpang baku yang elastica) dibuat sebanyak 3 replikasi untuk
kecil menunjukkan ketepatan yang cukup memperoleh data yang akurat. Dari setiap
tinggi.22 Hal ini dibuktikan dengan semakin replikasi dilakukan penimbangan sebanyak 3
tinggi nilai konsentrasi larutan standar maka kali sebanyak 10 mg fraksi etil asetat 1 dan
nilai absorbansinya juga semakin tinggi, ditambahkan dengan 10 mL etanol sehingga
dengan demikian regresinya liniernya layak diperoleh konsentrasi larutan (1000 ppm).
diterima karena nilai koefisien korelasinya ≥ Dipipet 1 mL dari larutan tersebut, kemudian
0,995. dimasukkan ke dalam labu ukur 5 mL dan
Pengujian analisis kuantitatif dengan dicukupkan volumenya sehingga diperoleh
spektrofometri UV-Vis digunakan larutan konsentrasi 200 ppm, Kemudian dipipet
blanko sebagai kontrol yang berfungsi sebagai masing-masing 1 mL larutan sampel (200
pemblank (mengkali nol-kan) senyawa yang ppm), ditambahkan masing-masing 1 mL AlCl3,
tidak perlu dianalisis.13 Pada pengukuran ditambahkan masing-masing 1 mL kalium
absorbansi senyawa flavonoid total pada asetat.Setelah itu, sampel diinkubasi selama 1
sampel fraksi etil asetat daun karet kebo (Ficus jam.
Tabel 3. Hasil penetapan kadar flavonoid total pada fraksi etil asetat daun karet kebo (Ficus elastica)
Kandugan kadar Rata-rata kadar
Replikasi Absorbansi Kadar flavonoid total
Flavonoid total awal flavonoid total
(200 ppm) sampel (y) (mgQE/g fraksi)
(mg/L) (mgQE/g fraksi)
1 0,374 14,906 72,854
2 0,388 15,343 74,552 74,345
3 0,397 15,625 75,629

Berdasarkan hasil penelitian, kadar 3. Subroto A. Gempur Penyakit Dengan


Sarang Semut. Jakarta: Penebar
flavonoid fraksi etil asetat daun karet kebo
swadaya, 2006.
(Ficus elastica) yaitu 74,345 mgQE/g fraksi,
4. Pramudita T, Livia S, dan Leni P. Isolasi
artinya kandungan flavonoid dalam tiap gram
Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Etanol
fraksi etil asetat ekuivalen dengan 74,345 mg Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.).
Prosiding Penelitian Spesia, Prodi
kuersetin .
Farmasi MIPA, Universitas Islam
KESIMPULAN Bandung, Bandung, 2015.
Uji kualitatif fraksi etil asetat daun karet
5. Pangestuty A. Uji Aktivitas Antioksidan
kebo (Ficus elastica) positif mengandung dan Penetapan Kadar Fenolik Total Fraksi
Etil Asetat Ekstrak Etanol Buah Buni
flavonoid ditandai dengan warna jingga. Uji
(Antidesma bunius L spreng) Dengan
kuantitatif fraksi etil asetat daun karet kebo metode 2, 2-difenil-1-pikrihidrazil (DPPH)
dan Metode Fiolin Ciocalteu (Skripsi).
(Ficus elastica) mengandung kadar flavonoid
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,
total sebesar 74,345 mgQE/g. 2016.
DAFTAR PUSTAKA
6. Rohyami Y. Identifikasi Flavonoid dari
1. Adi TL. Tanaman Obat & Jus Untuk Asam Ekstrak Metanol Daging Buah Mahkota
Urat dan Rematik. Jakarta, 2006. Dewa (Phaleria macrocarpa)
Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis
2. Setiawan D. Atlas Tumbuhan Obat dan FT-IR. Penelitian PMD Dikti, 2007.
Indonesia Jilid 5. Jakarta: Pustaka Bunda,
2008. 7. Gustandy M, Soegihardjo CJ. Uji Aktivitas
Antioksidan Menggunakan Radikal 1,1-

53
Penetapan Kadar Flavonoid Fraksi Etil Asetat Daun Karet Kebo (Ficus elastica) Dengan Metode
Spektrofotometri UV-VIS

Difenil-2- Pikrilhidrazil Dan Penetapan 15. Pine ATD, Alam G, Attamimi, F.


Kandungan Fenolik Total Fraksi Etil Standarisasi mutu ekstrak daun gedi
Asetat Ekstrak Etanol Buah Anggur Bali (Abelmoschus Manihot (L.) Medik) dan uji
(Vitis vinifera L.). Jurnal Farmasi Sains efek antioksidan dengan metode DPPH.
dan Komunitas. 2013;10(2):109-120. Jurnal Farmasi Universitas Hasanuddin.
2017; 3(3):111-128.
8. Can-ake R, Gilda ER, Filogonio MP, Luis
MP. Bioactive terpenoids from roots and 16. Syahri LL. Pengaruh fraksi etil asetat
leaves of Jatropha gaumeri.Rev Soc Quim ekstrak etanol buah kemukus ( Piper
Mex. 2004:48. cubeba L, Fructus) terhadap memori
spasial tikus jantan galur wistar pasca
9. Suradji SI, Najib A, dan Ahmad AR. Studi restraint stress (Skripsi). Semarang:
Komparasi kadar flavonoid total pada Fakultas Farmasi, Universitas Wahid
bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa Hasyim, 2016.
L.) asal Kabupaten Luwu Utara Provinsi
Sulawesi Selatan dan Kabupaten Kediri 17. Harbone JB. Metode fitokimia : Penuntun
Provinsi Jawa Timur. Jurnal Fitofarmaka cara modern menganalisis tumbuhan (Alih
Indonesia. 2016;3(2):175-181. bahasa : Kosasih padmawinata & Iwang
soediro). Bandung: ITB, 2006.
10. Rais IR. Isolasi dan penetuan kadar
flavonoid ekstrak etanolik herba sambiloto 18. Prashant T, Bimlesh K, Mandeep K,
(Andrographis paniculata (burm. F.) Gurpreet K, Harleen K. Phytochemical
Ness). Pharmaciana.2015;5(1):100:106. screening and extraction: A Review.
Internationale Pharmaceutica Sciencia.
11. Wirakusumah ES. Perencanaan Menu 2011;1(1): 98-106.
Anemia Gizi Besi. Jakarta: PT Trubus
Agriwidya, 2010. 19. Rohyami Y. Identifikasi flavonoid dari
ekstrak metanol daging buah mahkota
12. Ukieyanna E. Aktivitas antioksidan, kadar dewa (Phaleria macrocarpa)
fenolik, dan flavonoid total tumbuhan menggunakan spektrofotometri UV-Vis
suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) dan FT-I. Penelitian PMD Dikti., 2007.
(Skripsi). Bogor: Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian. 20. Kelly GS. Quercetin. Monograph. Altern
2012. Med Rev. 2011;16(2):172-94.

13. Aminah, Tomayahu N, Abidin Z. 21. Azizah DM, Faramudya F. Penetapan


Penetapan kadar flavonoid total ekstrak kadar flavonoid metode alcl3pada
etanol kulit buah alpukat (Persea ekstrak metanol kulit buah kakao
americana Mill.) dengan metode (Theobroma cacao L.). Kartika Jurnal
Spektrofotometri UV-VIS. Jurnal Ilmiah Farmasi. 2014;2(2):45-49.
Fitofarmaka Indonesia. 2017;4(2):226-
230. 22. Andayani R, Maimunah, Yovita l.
Penentuan aktivitas antioksidan, kadar
14. Leba, MAU. Ekstraksi dan Real fenolat total dan likopen pada buah tomat
Kromatografi. Yogyakarta: Deepublish, (Solanum lycopersicum L.). Jurnal sains
2017. dan Teknologi farmasi. 2008;13(1):31-37.

54

Anda mungkin juga menyukai