Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KONSULTASI UTS

EKSTRAKSI TANAMAN OBAT YANG ADA DI MALUKU

OLEH
KELOMPOK 3
Anggota:
1. Bambang M Ungalessy (201741022)
2. Beitrixs L Naressy (201841053)
3. Careng Tehupuring (201741026)
4. Christin Stepanus (201841054)
5. Chynthia J.Miru (201841013)
6. Julina joice jultuwu (201841007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020
Deskripsi Etnabotani
1. Asam Jawa (Tamarindus indica)

Nama tumbuhan : asam Jawa


Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus indica L.
Asal daerah : Maluku Barat Daya, Kecamatan Letti, Desa Batumiau
Jaringan tumbuhan yang dipakai oleh masyarakat : daun asam jawa
Penggunaan tumbuhan pada daerah setempat : Digunakan untuk menurunkan darah
tinggi.
Proses penyiapan oleh masyarakat setempat : dipetik daunnya
Cara pemakaian oleh masyarakat setempat : Diletakan di bawah bantal tidur yang
dipakai pada saat tidur malam.

Kandungan Metabolit Sekunder Daun Tamarindus indica L. Menurut Mun’im


et al. (2009), dalam penelitiannya melaporkan bahwa berdasarkan hasil identifikasi
fitokimia pada ekstrak daun Tamarindus indica L. Menunjukkan adanya kandungan
senyawa aktif berupa tanin, flavonoid dansaponin. Fakhrurrazi et al. (2016) juga
menyebutkan dalam jurnalnya, bahwa pada ekstrak daun Tamarindus indica L.
memiliki kemampuan anti bakteri, anti jamur, anti inflamasi, dan aktivitas anti
oksidan.

Isolasi senyawa kimia skopoletin:


maserasi serbuk daun asam jawa menggunakan n-heksan selama 1x24 jam

dilakukan remaserasi pada residu penyaringan dengan pelarut yang sama


sebanyak 2 kali

maserasi terhadap residu tahap pertama dengan menggunakan etanol 96% selama
1x24 jam

dilakukan remaserasi dengan etanol 96% sebanyak 8 kali

Maserat etanol diuapkan menggunakan rotary evaporator

dipekatkan dengan waterbath hingga diperoleh ekstrak kental daun asam jawa

2. Sukun (Artocarpus Altilis)

Klasifikasi taksonomi :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus altilis
Asal daerah : Maluku Barat Daya, Kecamatan Letti, Desa Batumiau
Jaringan tumbuhan yg dipakai oleh masyarakat : Daun sukun
Penggunaan tumbuhan oleh masyarakat setempat : digunakan untuk mengatasi asam
urat
Proses penyiapan oleh masyarakat setempat : dipetik daun sukun yg sudah menguning
dari pohonnya (tidak boleh daun yg telah jatuh), kemudian direbus daunnya.
Cara pemakaian oleh masyarakat setempat : diminum

Sukun mengandung senyawa metabolit sekunder golongan fenolik dan


flavonoid. Struktur dua senyawa Turunan geranil dari dihidrokalkon dan flavanon,
yaitu 2-geranil-2’,4’,3,4-tetrahidroksidihidro-kalkon (1) dan 8-geranil-4’,5,7-
trihidroksi flavanon (2) (Gambar 1), Dari ekstrak metanol daun sukun

Prosedur isolasi

Daun Sukun
- Dibersihkan
- Diambil daun yang kering
- Dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70% selama 3 hari
- Disaring

Residu Filtrat

-Dipekatkan menggunakan rotary evaporator


Maserat kental

- Dipartisi dengan petrolium eter-air


sebanyak 4 kali
- Ditambahkan etil asetat

Fraksi etanol Fraksi etil asetat


asetat
- Dipekatkan menggunakan
rotary evaporator
Ekstrak etil asetat
3. Pepaya (Carica Papaya)

Klasifikasi taksonomi
Nama tumbuhan : pepaya
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Caricales
Suku : Caricaceae
Marga : Carica
Jenis : Carica papaya L.
Asal daerah : Maluku Barat Daya, Kecamatan Letti, Desa Batumiau.
Jaringan tumbuhan yg dipakai oleh masyarakat setempat : daun pepaya
Penggunaan tumbuhan oleh masyarakat setempat : digunakan untuk mengatasi
malaria
Proses penyiapan oleh masyarakat setempat : diambil daunnya, kemudian direbus
Cara pemakaian oleh masyarakat setempat : diminum.

Buah papaya mengandung serat, vitamin A, vitamin B kompleks , vitamin C


(Sulihandari, 2013) β-karoten, pektin, d-galaktosa, I-arabinosa, papain, papayotimin,
danvitokinase. Daun papaya mengandung enzim papain, alkaloid karpaina,
pseudokarpain, glikosid, karposid dan saponin. Biji papaya mengandung glukosida
kasirin dan karpain. Getah papaya mengandung papain, kemokapain, lisosim, lipase,
glutamin, dan siklo transferase. Setiap ¼ buah papaya ukuran medium yang setara
dengan 76 g mengandung 30 kalori, 89% air, 0,5 g protein, 8 g karbohidrat, 2 g serat,
1 mg kalium, 18 mg kalsium, 8 mg magnesium, 4 mg fosfor, 22 IU vitamin A, 47 mg
vitamin C, 1 mg vitamin E, 1 mg niasin, 29 micrgfolat (Dalimartha, 2011).

Prosedur kerja
diambil isolasi senyawa
filtratnya kimia
dengan cara acetogenins
diperas dengan :kain muslin dan ditambahkan 20 mL
Daun pepayasebanyak 100 gbuffer fosfat
ditumbuk 0,1 Mmortar
dengan pH 7 dalam keadaan dingin

bagian yang tidak supernatan


diperoleh larut yang masih terdapat dalam
yang mengandung filtratkasar
ekstrak dipisahkan
enzim dengan
papain cara
sentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm selama 15 menit pada suhu 4℃
4. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Klasifikasi taksonomi tumbuhan Mengkudu:


Nama tumbuhan : Mengkuduh
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteriidae
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia, L
Asal daerah : Maluku, kecamatan Leihitu
Jaringan tumbuhan yang di pakai oleh masyarakat setempat: buahnya
Penggunaan tumbuhan oleh masyarakat setempat:
Proses penyiapan oleh masyarakat: di rebus buahnya
Cara pemakain oleh masyarakat setemat: di minum

Menurut Sjabana dan Bahalwan (2002), didalam buah mengkudu terdapat zat
aktif utama yang bersifat farmakologis. Zat aktif tersebut adalah; polisakarida,
scopoletin, ascorbic acid, - carotene, l- arginin, proxeronine. Proxeronine
merupakan prekusor dari xeronine yang didalam tubuh mempunyai peranan dalam
memperbaiki sel-sel yang rusak serta mengatur rigiditas (kekakuan), dan bentuk dari
protein-protein khusus di dalam tubuh.

Isolasi senyawa kimia skopoletin:


Sebanyak lebih kurang 15 kg buah mengkudu dimaserasi dengan metanol dan
selanjutnya disaring dengan penyaring vakum

Sari dikumpulkan, diendapkan lalu diuapkan menggunakan rotavapor


pada suhu 60°C.

dilakukan pemisahan lebih lanjut dengan kromatografi cair kolom terbuka


Ekstrak metanol
menggunakan fasa buah
diam mengkudu selanjutnya
silica gel, eluen dipartisi
n-heksana dengan
dan etil asetatkloroform
bergradien 2%

Ekstrak kloroform hasil partisi selanjutnya difraksinasi dengan kromatografi kolom (75 x
3,5 cm) menggunakan fase diam silika gel (80-120 mesh) dengan elusi gradien
menggunakan campuran heksankloroform-metanol

Skopoletin yang diperoleh dari fraksi 6 selanjutnya dimurnikan dengan rekristalisasi

5. Kelor (Moringa oleifera)

Klasifikasi taksonomi tumbuhan kelor


Nama ilmiah: Moringa oleifera
Klasifikasi lebih tinggi: Moringa
Tingkatan takson: Spesies
Famili: Moringaceae
Spesies: M. oleifera
Ordo: Brassicales
Asal daerah : maluku, kecamatan leihitu
Jaringan tumbuhan yang di pakai oleh masyarakat setempat: akar kelor
Penggunaan tumbuhan oleh masyarakat setempat: digunakan sebagai minyak untuk
pata tulang, luti2, dan gigitan seranga
Proses penyiapan oleh masyarakat: di remuk, di tumbuk
Cara pemakain oleh masyarakat setemat: taruh di daun pisang kering dan di
bungkuskan terus pada pergelangan kaki dan tangan
Prosedur kerja isolasi senyawa kimia isotiosianat :

dilakukan analisis pemisahan pola nodanya dengan kromatografi lapis tipis (KLT)
menggunakan kombinasi eluen n-heksana/etil asetat dengan perbandingan (7:3).

Ekstrak pekat n-heksana sebanyak 21,15 g dipisahkan komponen senyawa kimia


penyusunnya menggunakan metode kromatografi cair kolom terbuka dengan fasa
diam silika gel G60 (70-230 mesh)

fase gerak menggunakan kombinasi pelarut n-heksana dan etil asetat, secara gradien

diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator

dilakukan pemisahan lebih lanjut dengan kromatografi cair kolom terbuka


menggunakan fasa diam silica gel, eluen n-heksana dan etil asetat bergradien 2%

Pemisahan selanjutnya dilakukan secara isokratik dengan pelarut n-heksana dan etil
asetat perbandingan (8,5:1,5)

dilakukan pemurnian kembali menggunakan kromatografi kolom secara isokratik


dengan pelarut n-heksana dan etil asetat perbandingan (9:1)

Selanjutnya dilakukan KLT dengan berbagai kombinasi pelarut (fasa normal dan fasa
terbalik) untuk menguji kemurniannya

Selanjutnya terhadap isolat murni dilakukan karakterisasi dengan instrumen


spektrofotometer UV, infra merah (IR), instumen.
6. Sirsak (Annona muricata L.)

Klasifikasi taksonomi
Nama tumbuhan: Sirsak
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Magnoliidae
Ordo: Magnoliales
Famili: Annonaceae
Genus: Annona
Spesies: Annona muricata L.
Asal daerah : Ambon, Maluku
Jaringan tumbuhan yang di pakai oleh masyarakat setempat: Daun sirsak
Penggunaan tumbuhan oleh masyarakat setempat: digunakan untuk obat kanker darah
Proses penyiapan oleh masyarakat: direbus
Cara pemakain oleh masyarakat setemat: diminum

Di bawah ini adalah senyawa fitokimia anggota acetogenins yang mampu


membunuh berbagai macam sel kanker.

Isolasi senyawa kimia acetogenins :

Serbuk Sirsak dimaserasi menggunakan pelarut etanol 95% selama 72 jam


denganmengganti pelarut setiap 24 jam

ekstrak etanol yang diperoleh diuapkan pelarutnya menggunakan rotari evaporator

difraksinasi dengan campuran diklorometana dan air (1:1)


Fraksi dichlorometana difraksinasi menggunakan n-heksan dan metanol (1:1)

Fraksi metanol dievaporasi dan dialiri gas N2 untuk menghilangkan metanol.

Fraksi metanol dipisahkan dengan kromatografi lapis tipis menggunakan metanol


dandiklorometana perbandingan 4,5:0,5.

Noda yang terbentuk disemprot dengan reagen Kedde (3-5 dinitrobenzoat dan KOH
dalam metanol)

Kemudian dilakukan uji Karakterisasi Acetogenin dengan IR, dan uji Toksisitas
acetogenin

7. Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Klasifikasi taksonomi tumbuhan Cengkeh


Nama tumbuhan: Cengkeh
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Spesies : Syzygium aromaticum L.
Asal daerah: ambon, maluku
Jaringan tumbuhan yang di pakai oleh masyarakat setempat: daun cengkehh
Penggunaan tumbuhan oleh masyarakat setempat : digunakan sebagai
minyak untuk pata tulang, luti2, dan gigitan seranga.
Proses penyiapan oleh masyarakat: di jemur, di ambil sarinya
Cara pemakain oleh masyarakat setemat: dioleskan pada tubuh.

Pada cengkeh, kandungan senyawa yang terdapat berupa minyak atsiri


(eugenol, caryophyllene, furfural, vanillin, methyl salicylate, pyrocatechol, methyl
ketone, dan valeric aldehydes, eugenin, isoeugenitol, isoeugenitin, eugenitin, tannin,
mucilage, sitosterol, estigmaterol, resins, cellulose, pinene, oleanolic acid, & fixed oil.
Eugenol adalah senyawa bioaktif utama dari cengkih. Eugenol terdapat sebanyak
9381–14650 mg/100 g cengkih

Prosedur isolasi

Minyak daum cengkeh


- Diukur 20 ml
- Ditambahkan NaOH 1 N
- Diaduk dengan magnetic stirer
- Dipanaskan dengan hotplate selama 30
menit dengan suhu 45°C
- Dimasukan ke dalam corong pemisah
- Didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan selama ±3 jam

Lapisan atas ( lapisan Lapisan bawah


non fenolat) (lapisan fenolat)

- Ditambahkan HNO atau HCl


1,2 N, 1,4 N, 1,6 N, 1,8 N
-. Diaduk dengan magnetik stirer
selama 30 menit
-. Dimasukan kedalam corong pemisah
- Didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan
selama kurang lebih 4 jam

Larutan garam Larutan eugenol


(atas) (Bawah)

- Ditambahkan aquades 1:1


- Dicuci
- Diaduk dengan batang pengaduk

Pemisahan air
Larutan garam -Dipanaskan dengan suhu 50°C
Eugenol
8. Daun Miana (Plectranthus Scutellarioides)

Klasifikasi taksonomi tumbuhan:


Nama Tumbuhan : Daun Miana
Nama Ilmia : plectranthus scutellarioides
Kecamatan : Taniwel Desa : Hatunuru
Jaringan Tumbuhan yang di pakai oleh masyarakat : Daun biana
Pengunaan oleh masyarakat setempat: digunakan untuk menurunkan bengkak
Proses penyiapan oleh masyarakat setempat: dipetik daunnya
Cara pemakayan untuk masyarakat setempat: dikucak dengan kapur dan di tempel
pada bagian yg bengkak

Kandungan kimia tumbuhan iler (Plectranthusscutellarioides (L.)R.Br.) yang


terdapat pada bagian daun dan akarnya yaitu saponin, polifenol, flavonoid, alkaloida,
mineral dan komponen minyak atsiri (4). Ekstrak etanol daun iler diketahui
mengandung salah satu senyawa golongan flavonoid yaitu quersetin (3,5,7,3’,4’-
pentahydroxyflavone) dan dilaporkan bahwa dalam ekstrak etanol daun iler
mengandung quersetin sebesar 0,05% (5,6). Quersetin diketahui mampu menghambat
kematian sel melalui mekanisme penghambatan peroksidasi lipid (7), sebagai anti
inflamasi (8), sebagai antiulcer yang berkorelasi dengan aktivitas antioksidan melalui
mekanisme penghambatan peroksidasi lipid dan penurunan enzim malondi aldehid
(MDA) (9).
Prosedur kerja isolasi senyawa
Daun miana yang telah di Rajang ditimbang kemudian diekstraksi dengan cara
Maserasi selama 3 x 24 jam menggunakan pelarut etanol 70%.

Maserat ditampung setiap hari dan pelarut diganti

Maserat kemudian di kisat kandengan menggunakan rotary evaporator

Kemudian penguapan dilanjut kandengan menggunakan water bath (400C).

Sejumlah ekstrak dilarutkan dalam 100 mL air

Dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambah n-heksana sebanyak 100 mL

Didiamkan, kemudian dikocok, sesekali udara didalam corong pisah dikeluarkan

kemudian didiamkan hingga kedua pelarut terpisah sempurna

Pemisahan diulang

Hasil uji fitokimia simplisia daun iler menunjukkan kandungan senyawa golongan
flavonoid, polifenolat, monoterpenoid, seskuiterpenoid, steroid dan triterpenoid

9. Daun Jarak (Jatropha Curcas)

Klasifikasi taksonomi tumbuhan:


Nama Tumbuhan : Daun Jarak
Nama Ilmia : Jatropha curcas
Kecamatan : Taniwel Desa : Hatunuru
Jaringan Tumbuhan yang di pakai oleh masyarakat : Daun jarak
Pengunaan oleh masyarakat setempat: digunakan untuk menurunkan panas
Proses penyiapan oleh masyarakat setempat: dipetik daunnya
Cara pemakayan untuk masyarakat setempat: di oles deng minyak kelapa dan di rau di
atas api. Setelah itu di taru dia bagian kepala

Daun jarak kepyar (Ricinuscommunis L.) tanaman obat yang termasuk dalam
family Euphorbiaceae. Daun jarak memiliki kandungan kimia yaitu mengandung
saponin, senyawa flavonoid antara lain kaempferol, nikotoflorin, kuersetin, astragalin,
risinin, dan vitamin C. Pengaruh daun jarak terhadap penurunan suhu terjadi karena
daun jarak mempunyai kandungan salah satunya kuersetin. Kuersetin(3,4-
dihidroksiflavonol) adalah senyawa aktif termasuk golongan flavonoid yang banyak
ditemukan dalam tanaman atau tumbuh-tumbuhan dan sayuran, buah-buahan serta
biji-bijian. Kuersetin memiliki banyak manfaat yang dipercaya sebagai anti inflamasi,
antioksidan, antikanker, antidiabetes, menurunkan kolesterol dan dapat menjadi anti
piretik

Prosedur isolasi
Daun jarak

- Dibersihkan
- Dikeringkan hingga kadar airnya berkurang
- Dimaserasi menggunakan pelarut etanol
- Disaring

Residu Filtrat
-Dipekatkan menggunakan rotary evaporator

Maserat kental
-Dipartisi dengan n-heksana
-Ditambahkan etil-asetat

Fraksi n-heksana Fraksi etil asetat


heksanal asetat -Dipekatkan menggunakan
rotary evaporator
Ekstrak etil asetat
10. Daun kinar (Kleinhovia Hospita)

Klasifikasi taksonomi tumbuhan:


Nama Tumbuhan : Daun kinar
Nama Ilmia :Kleinhovia hospita
Kecamatan : Taniwel Desa : Hatunuru
Jaringan Tumbuhan yang di pakai oleh masyarakat : Daun kinar
Pengunaan oleh masyarakat setempat: digunakan untuk menurunkan panas
Proses penyiapan oleh masyarakat setempat: dipetik daunnya
Cara pemakayan untuk masyarakat setempat: di rebus dengan sentan kelapa setalah
sudah mendidih didiamkan selama 5 menit setelah itu di taruh di kepala

Kandungan zat kimia Menurut Mo dkk (2014) terdapat enam macam


pentasiklik triterpenoid dan lima jenis steroid C29 yang telah berhasil diisolasi dari
Kleinhovia hospital L. Selain itu terdapat empat macam siklo artantriterpenoid yang
berhasil diisolasi dari Kleinhovia hospita L, yaitu Kleinhospitine A, B, C, dan D
(Zhou dkk, 2013). Terdapat dua triterpenoid 2,3-dihidroksi-12-oleanen-28-oat dan 2-
hidroksi-12-oleanen-28-oat yang diisolasi dari kulit batang dan akar Kleinhovia
hospita L (Soekamtodkk, 2010). Senyawa eleutherol dan kaemferol 3-O-B-D-
glucoside telah berhasil diisolasi dari daun Kleinhovia hospita L (Arungdkk, 2012).

senyawa qualinin

Isolasi senyawa :

di bersihkan daunnya sebelum di gunakan

di timbang dan di belender sampai halus


dilarutkan dengan aquades dengan perbandingan 1: 4, direndam semalam

Disimpan di freezer dengansuhu -50C


Kelompok kami akanmenggunakansalahsatutumbuhanyaitukelor.
Sampel kami setelahdikeringkan.Yang kami pakai dalam membuat herbariu dan sampel pada
ekstraksi adalah akar dari pohon kelor. Setelah sampelnya dikeringkan berdasarkan
perbandingan berat dari awal pengambilan dan setelah beberapa hari.

Ekstraksi yang dilakukanterhadapaakartanamankelor:


Proses ekstraksi yang dilakukan oleh kelompok 3 adalah dengan terlebih dahulu
melakukan ekstraksi dengan menggunakan air. Sebelum dilakukan ekstraksi sampel di
tumbuk atau di haluskan kemudian dimasukkan kedalam air. Direbus selama beberapa menit.

Kemudian setelahnya dilakukan penyaringan. Setelah disaring kemudian dipanaskan kembali


sampai mengental.

Setelah mengental tuang pada nampan terbuka lalu dijumur sampai kering. Dan ditimbang
beratnya berkisar antara 0,50 gr
Daftar pustaka
Arung, E.T., Kusuma, I.W., Kim, Y.U., Shimizu, K., dan Kondo, R. 2012.
Antioxidativecompunds from leaves of Tahongai
(Kleinhoviahospita). Journal of Wood Science, 58(1): 77-80.
Chemistry and Food Technology, Faculty of Science and Technology, National University of
Malaysia, Malaysia
Clara, T. G., &Alfarabi, M. (2019).ToksisitasEkstrakDaundanKulitBatangTahongai
(Kleinhoviahospita L.)MenggunakanMetode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).
DalimarthaSetiawan (2011), KhasiatBuah Dan Sayur, Depok :PenebarSwadaya
Fahey. J.W. 2005. Moringaoleifera: A Review of the Medical Evidence for Its Nutritional,
Therapeutic, and Prophylactic Properties. Part 1. Trees for Life Journal. (Online).
Harborne, J.B., H. Baxter, and G.P. Moss. 1999. Pythochemical Dictionary: A Handbook of
Bioactive Compounds from Plants. 2nd Edition: Taylor and Fransic Ltd. London.
Handito, S., Setyaningrum, E., &Handayani, T. T.
(2014).UjiEfektivitasEkstrakDaunCengkeh (SyzygiumAromaticum)
SebagaiBahanDasarObatNyamukElektrikCairTerhadapNyamukAedesAegypti.Jurnal
IlmiahBiologiEksperimendanKeanekaragamanHayati, 2(2), 91-96.
Mizutani H, Oikawa H, Hiraku Y, Murata M, Kojima M and Kawanishi S. 2003. Distinct
mechanisms of site-specific oxidative DNA damage by doxorubicin in the presence
of copper (II) and NADPH-cytochrome P450 reductase.Cancer Sci.Vol.94 No.3
Moelyono, M. W., Rochjana, A. U. H., Diantini, A., Musfiroh, I., Sumiwi, S. A., Iskandar,
Y., &Susilawati, Y. (2016). AktivitasAntioksidanDaunIlerPlectranthusscutellarioides
(L.)R. Br. JurnalFarmasi Indonesia, 8(1).
NANAN NURDJANAH dan IKA MARISKA: Effect of types and leaf maturities on oil and
eugenol contents of clove vol III. No.2 1998
Nasution, A. D. M., Amna, U., &Halimatussakdiah, H.
(2019).SkriningFitokimiaDaunJarakPagar (Jatrophacurcas L.) dari Kota Langsa.
QUIMICA: Jurnal Kimia SainsdanTerapan, 1(1), 11-15. Mun’im A., Hanani E.,
Rahmadiah, 2009. KarakteristikEkstrakEtanolikDaunAsamJawa (TamarindusIndica
L. ). MakalahIlmuKefarmasian. 6: 38-44
Putra Dharma K. G, Eniek Kriswiyanti, Oka Adi Parwata M. 2001. AplikasiFitokimiadalam
PengelolaanLingkunganHidup.UniversitasUdayana
Pradana, P. Y., Suratmo, S., &Retnowati, R. (2015).
Isolasidankarakterisasisenyawaturunanacetogenindaridaunsirsak (Annonamuricata)
sertaujitoksisitas.JurnalIlmu Kimia UniversitasBrawijaya, 1(1), pp-798.
Rahmaheni, R. A. UjiIdentifikasiSenyawaKuersetinDalamEkstrak N-HeksanDaunSenggani
(Melastomamalabathricum L.) MenggunakanMetodeKromatogafi Lapis
Tipis.JurnalMahasiswaFarmasiFakultasKedokteran UNTAN, 4(1).
Risdian, C., Mozef, T., &Lotulung, P. D. (2014).IsolasiSiklokomunol Dari
DaunSukunArtocarpusAltilis (Parkinson) Fosberg Serta
AktivitasnyaSebagaiAntikanker.Jurnal Kimia Terapan Indonesia (Indonesian Journal
of Applied Chemistry), 16(2), 82-86.
Riyanto, S., &Rohman, A. (2007).IsolasiSkopoletindariBuahMengkudu (Morindacitrifolia L)
danUjiAktivitasAntioksidannya.agriTECH, 27(3).
Salimi, Y., Bialangi, N., Abdulkadir, W., & Parulian, B. R. (2019). Senyawa Triterpenoid
dari Ekstrak N-heksana Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) dan Uji Aktivitas
Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Indonesian
Journal of Chemical Research, 7(1), 32-40.
Sjahbana, D, dan R.R. Bahalwan. 2002. Pesonatradisional dan ilmiahmengkudu.
SalembaMedika. Jakarta. 63 hal.
Soekamto, N.H., Alfian, N., Iwan, D., Hasriani, A., Ruhma, R., danAgustono, A.
2010.DuaSenyawaTriterpenoiddariTumbuhanPaliasa (Kleinhoviahospita
L.)FamiliSterculiaceae. JurnalSains MIPA, 16(2): 94-98.
Susilowati, A., Rianti, D. R., Yunita, E., &Nur'aini, N. S. Efektifitas Gel
EkstrakEtanolDaunAsamJawa (Tamarindusindica L.)TerhadapJumlah Fibroblast
pada Proses Penyembuhan Luka InsisiTikusJantanGalur Sprague
Dawley.MajalahFarmaseutik, 16(2), 182-187.
VonisyaMutiadanRasmiZakiahOktarlina | EfektivitasDaunJarak (RicinusCommunis
L.)Sebagai Anti Inflamasi
Yana MaolanaSyahDua Flavonoid TergeranilasidariDaunSukun (Artocarpusaltilis) school of
Zhou, C-X Zuo, L., Gan, L-S., and Cao, Y-L.2013. Kleinhospitines A-D, New
CycloartaneTriterpenoids Alkaloids from Kleinhoviahospita.Organic letter.
ZUSFAHAIR, Zusfahair; NINGSIH, Dian Riana; HABIBAH, FebrinaNur.
KARAKTERISASI PAPAIN DARI DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.
CHARACTERIZATION OF PAPAIN FROM Carica Papaya L. LEAVES. Molekul,
2014, 9.1: 44-55.

Anda mungkin juga menyukai