Anda di halaman 1dari 30

Panduan CCTV

1. Sesuaikan dengan dana/budget yg tersedia.

Jika dana minim, dapat memilih camera yg ber TVL lebih rendah, namun jika dana yg disediakan cukup

besar, dapat memilih camera ber TVL tinggi dan terlebih lagi bermerek/branded.

Berikut adalah standar kualitas/resolusi gambar sekedar utk perbandingan saja:

1/4" CMOS/CCD Standard Image Quality - 380-420 TVL

1/3" CMOS/CCD - High Image Quality - 480-520 TVL

1/3" CMOS/CCD - Very High Image Quality - 540-600 TVL

1/3" CMOS/CCD - Ultra High Image Quality - 650-700 TVL

Semakin besar TVL berarti semakin baik dan tajam gambar yg dihasilkan.

Singkat saja, kualitas/resolusi gambar pada camera jauh lebih unggul dibanding resolusi pada alat

rekam/DVR, dan nantinya hasil rekam akan sangat sangat mengikuti dari kualitas/resolusi alat rekam/DVR

tersebut, terlebih lagi, beberapa camera bahkan tidak dicantumkan TVL pada manualnya, dan hanya

tercantum TVL Standard.

1/4" CMOS/CCD lebih rendah resolusi gambarnya jika dibanding dgn 1/3" CMOS/CCD, dikarenakan lebar

bidang sensor 1/3" CMOS/CCD yg lebih besar, sehingga menghasilkan gambar yg lebih baik dan tajam,

namun tentunya harga juga menjadi lebih mahal, dan ini yg menjadikannya lebih penting dibanding

sekedar TVL saja, karena jika chipset camera CMOS/CCD yg dipakai adalah 1/3" CMOS/CCD, dapat

dipastikan camera tersebut ber TVL lebih tinggi.

Seiring dengan waktu, semakin sulit membedakan atau membandingkan bagus mana tipe ini itu

atau merek ini dan itu, dikarenakan perkembangan kedua chipset CMOS dan CCD yg semakin

berkembang dan bersaing ketat dalam kualitas, serta merta tidaklah lagi dibedakan dari jenis

chipsetnya (CMOS/CCD) namun tetap melalui ukuran chipset (1/4" atau 1/3") dan TVL nya, beberapa

vendor bahkan tidak lagi mencantumkan besaran TVL dan hanya memberi keterangan High

Resolution atau Super High Resolution saja, belum lagi telah hadirnya chipset CMOS yg melampaui

kualitas CCD, terlebih lagi beberapa merek/brand chipset yg tersedia dipasaran, berbeda

brand/merek pasti berbeda hasil gambarnya, dan semakin sulit dikatakan mana yg lebih bagus

hasilnya, belum lagi berbeda dalam hal contrast warna, jenis Led IR maupun teknologinya, kami yg

menjual berbagai merek cctv akan bersikap netral, dan customer lah yg menentukan sendiri mana

sekiranya yg terbaik, atau kembali sesuaikan dengan budget yg disediakan saja.

2. Pastikan pemakaian utk diluar ruang/outdoor atau pemakaian utk didalam ruang/indoor.
Outdoor - Jika pemakaian utk diluar ruangan/outdoor, pilih camera yg khusus utk outdoor juga. Bedanya

dari camera indoor adalah, camera outdoor lebih mampu mereduksi cahaya matahari dan jumlah LED

infrared yg dipakai umumnya lebih banyak dibanding yg ber-type indoor.

Semua camera outdoor yg tersedia sudah weatherproof (IP66 / IP67) dan dilengkapi Pelindung utk

menahan sinar matahari maupun air hujan atau biasa disebut topi, dan tidak perlu membeli housing lagi.

Indoor - Jika pemakaian utk indoor saja, pilihannya menjadi semakin banyak, sebagian besar camera yg

tersedia digunakan utk indoor.

Sesuaikan dengan bentuk fisik camera yg diinginkan dan penempatannya, entah itu di plafon,

tembok/dinding, disembunyikan atau tersamar dgn produk lain mis: smoke detector camera.

Indoor camera juga ada yg dilengkapi infrared yg berguna utk memantau pada kegelapan, namun jika

ruang/area yg dipantau cukup terang setiap saat, cukup memilih yg non infra saja.

Dome camera khusus dipasang pada plafon/langit-langit dan tidak bisa digabungkan dgn rotator,

dikarenakan tidak tersedia dudukan utk rotator, jika ingin ber-type Dome dan dapat berputar pilih Pan Tilt

Dome Camera saja, sedangkan diluar type Dome bebas saja penempatannya, dapat dipasang pada plafon

maupun tembok/dinding dan juga bisa dipasangi rotator.

BOX camera mempunyai kelebihan pada lensa yg dapat diganti dan disesuaikan dgn kebutuhan, tersedia

beberapa pilihan ukuran lensa yg dijual secara terpisah. Semakin kecil ukurannya semakin lebar view

anglenya, dan semakin besar ukuran milimeternya semakin sempit view anglenya namun lebih zoom, atau

agar praktis dapat memeilih Lensa Varifocal yg tersedia.

Camera berdimensi kecil unggul jika pada penempatannya ingin disembunyikan, namun camera

berdimensi besar juga mempunyai keunggulan tersendiri yaitu camera dapat terlihat dgn jelas, sehingga

sering kali hal ini merupakan momok yg cukup menakutkan para pelaku tindak kejahatan, karena area

tersebut jelas-jelas terlihat diawasi dgn cctv camera.

*Setiap camera mempunyai karakteristik, kekurangan dan kelebihannya sendiri-sendiri, silahkan dilihat

pada keterangan yg diberikan disetiap masing-masing camera.

Panduan memilih Perlengkapan/equipment cctv


1. Quad Processor/Multiplexer.

Alat ini hanya utk menampilkan beberapa cctv camera ke pesawat TV biasa, tampilan dilayar akan terbagi

mengikuti type dari Quad Processor/Multiplexer tsb.

Misalnya Quad Processor/multiplexer 4 channel, berarti dpt menampilkan max 4 camera sekaligus pada

layar (layar akan terbagi menjadi 4 bagian), jika 8 channel menjadi 9 bagian, dan yg 16 channel menjadi 16

bagian.

Quad Processor/Multiplexer bukan merupakan alat rekam, ditambahkan Harddisk pun tidak akan bisa
merekam.

Jika memilih Quad Processor/Multiplexer pastikan dikemudian hari tetap tidak ingin merekam cctv camera,

karena nantinya jika ingin mengganti Quad Processor/Multiplexer tsb dgn alat rekam, umumnya Quad

Processor/Multiplexer tidak dipakai lagi, karena bisa dibilang didalam alat rekam yg berupa DVR

standalone, DVR Card & USB DVR sudah terdapat "Quad Processor/Multiplexer", sehingga tampilan

dilayar sudah terbagi menjadi beberapa bagian.

2. DVR Card & USB DVR.

Kedua item ini merupakan alat rekam yg membutuhkan komputer/PC Base, hasil rekaman akan langsung

tersimpan pada Harddisk internal komputer.

Namun kami harus tegaskan disini, bahwa DVR Card & USB DVR adalah solusi murah utk dpt merekam

cctv camera, namun dipasaran terdapat berbagai macam motherboard, processor, RAM, VGA card, dan

lain sebagainya, yg tidak memungkinkan kami uji satu persatu, utk itu kami berasumsi bahwa

pemesan/pembeli DVR Card & USB DVR telah mengerti cara-cara penginstalasian, mengerti seluk beluk

computer serta computer yg digunakan compatible dgn DVR Card & USB DVR yg kami jual. Pertanyaan

seputar cara instalasi, cara seting dan sebagainya bukan merupakan tanggung jawab kami, hal itu

tentunya akan terjawab dgn sendirinya pada manual yg terdapat dalam CD yg disertakan pada pembelian

DVR Card & USB DVR tsb. Pada CD yg diberikan telah terdapat Driver instalasi, Aplikasi/software dan

Manual/panduan.

Ada bbrp DVR Card yg tidak dapat membuka aplikasi lainnya jika telah masuk kedalam aplikasi dari DVR

Card tsb, namun ada juga yg tetap dapat membuka aplikasi lainnya, silahkan lihat pada keterangan yg

diberikan pada masing-masing DVR Card.

3. DVR standalone.

Merupakan mesin perekam camera yg dapat berdiri sendiri (standalone) dan tidak membutuhkan

komputer, namun ada yg dapat dihubungkan ke komputer sehingga penggunaan DVR standalone menjadi

maksimal, didalam DVR standalone dapat dipasang Harddisk utk menampung hasil rekaman, semua DVR

standalone yg tersedia belum dilengkapi Harddisk atau Harddisk dijual secara terpisah.

Pengoperasian mesin ini cukup mudah, seperti layaknya menggunakan DVD Player saja, utk anda yg

awam mengenai instalasi maupun seluk beluk komputer, DVR standalone ini merupakan pilihan yg bijak.

DVR standalone ada yg benar-benar tidak memerlukan komputer, ada yg dilengkapi USB sehingga dapat

mem-backup data yg sudah tersimpan pada Harddisk DVR ke Harddisk komputer, dan ada yg dilengkapi

Port LAN (rj45) yg dapat mem-backup data maupun dapat dihubungkan ke komputer melalui kabel jaringan
LAN (Local Area Network) bahkan internet, komputer hanya digunakan utk memaksimalkan feature yg

terdapat pada DVR standalone.

DVR/DivarIP/NVR/XVR Resolution:

4K = 3840 x 2160

5MP = 2560 x 1920

3MP = 2048 x 1536

1080P = 1920 x 1080

1080N = 1080 x 960

720P = 1280 x 720

960H = 960 x 576

D1 = 720 x 480

4CIF = 704 x 480

VGA = 640 x 480

CIF = 352 x 240

Lensa, sudut pandang dan jarak pandang ideal cctv camera


Bagi yg awam mengenai ukuran Lensa, sudut pandang maupun jarak pandang ideal pada CCTV Camera,

dapat berpanduan pada standard berikut:

Ukuran Lensa 2.5 mm = sudut pandang 110° = jarak pandang ideal 8 meter

Ukuran Lensa 2.8 mm = sudut pandang 100° = jarak pandang ideal 10 meter

Ukuran Lensa 3.6 mm = sudut pandang 90° = jarak pandang ideal 12 meter

Ukuran Lensa 4 mm = sudut pandang 80° = jarak pandang ideal 15 meter

Ukuran Lensa 6 mm = sudut pandang 65° = jarak pandang ideal 20 meter

Ukuran Lensa 8 mm = sudut pandang 55° = jarak pandang ideal 25 meter

*toleransi 10-30%, dikarenakan adanya perbedaan hasil pengukuran pada beberapa camera dan obyek,

jarak pandang ideal juga bervariasi pada masing-masing orang.

Semakin kecil ukuran sebuah Lensa, sudut pandangnya akan semakin melebar namun jarak pandang

akan semakin menurun terhadap obyek, demikian sebaliknya jika ukuran Lensa semakin besar, sudut

pandang akan semakin sempit namun jarak pandang dapat semakin jauh terhadap obyek karena lebih

zoom.

Obyek tentu saja masih tetap terlihat walau berada diatas jarak pandang ideal, meskipun tentunya obyek

akan terlihat semakin mengecil.

Satu hal yg perlu diingat adalah, tidaklah mudah mengganti Lensa camera, selain dikarenakan setiap
camera sudah mendapatkan Lensa bawaannya masing-masing, beberapa type camera dibuat sedemikian

rupa, sehingga tidaklah mungkin mengganti Lensa camera kecuali membongkar body camera itu sendiri,

yg berarti nantinya akan menghanguskan garansi.

Nampaknya cukuplah berpuas diri dengan Lensa bawaan dari produsen, namun jika memang ukuran

Lensa merupakan hal yg cukup penting, tersedia BOX CCTV Camera yg mudah utk diganti Lensa sesuai

dgn keinginan, namun Lensa dijual secara terpisah dan berharga cukup mahal.

Beberapa camera juga terkadang tidak disebutkan ukuran Lensa yg dipakai dan terkadang juga bisa

berbeda ukurannya sewaktu-waktu.

Tambahan:

Hanya utk mempermudah saja, sebagai acuan dapat menggunakan kamera ponsel/hp utk menentukan

sudut atau lensa yg ingin dipergunakan pada cctv camera.

Kamera ponsel/hp pada keadaan default umumnya setara dgn ukuran lensa camera cctv 4mm.

Cobalah meng capture image pada tempat sekiranya camera cctv akan dipasang.

Dan lihat hasilnya, jika menginginkan sudut yg lebih lebar dari hasil capture image tadi, pilihlah lensa

camera cctv yg lebih kecil ukurannya, mis: 3.6mm, 2.8mm, 2.5mm, 2.1mm.

karena semakin kecil ukuran lensa camera cctv, semakin lebar pula view anglenya.

Namun perlu diingat, dengan semakin lebar view anglenya, maka akan semakin dekat pula jarak pandang

ideal, dan hasil gambar akan cenderung cembung serta lensa bersudut lebar mahal harganya.

Sebaliknya, jika menginginkan hasil gambar yg lebih zoom sehingga nampak lebih detail pada obyek,

maka pilihlah lensa camera cctv yg lebih besar ukurannya, mis: 6mm, 8mm, 16mm.

karena semakin besar ukuran lensa camera cctv, maka gambar akan terlihat lebih zoom (optical zoom).

Namun perlu juga diingat, dengan semakin jauh jarak pandang ideal, maka sudut atau view angle akan

semakin sempit, ini berarti utk jarak dekat, pada kiri dan kanan dari camera cctv akan semakin tidak terlihat

(blind spot), dan lensa zoom juga mahal harganya.


Tambahan saja untuk Data Teknisnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini, 

Dengan mengacu pada Tabel diatas, maka untuk pengukuran detail wajah seseorang, dapat mengikuti

contoh hasil pengukuran dibawah ini:

Lensa 3.6mm, Jarak dan Hasil (toleransi 10-30%): 

Jarak 1.5M  - Lebar bidang 2.3M - Wajah Detail

Jarak 3M    - Lebar bidang 4.6M - Wajah cukup Detail

Jarak 4.6M  - Lebar bidang 6.9M - Wajah masih bisa dikenali

Jarak 7.6M  - Lebar bidang 11.4M - Wajah samar-samar

Jarak 15.2M - Lebar bidang 22.9M - Wajah sulit dikenali

Jarak 30.5M - Lebar bidang 45.7M - Wajah kah itu?? (dapat dibayangkan lebar bidang 45.7M dimasukan

ke dalam layar TV 1M (42"), betapa kecilnya wajah seseorang, apalagi jika TV/Monitor yg dipakai adalah

ukuran 14")

Lensa 6mm, Jarak dan Hasil (toleransi 10-30%): 

Jarak 1.5M  - Lebar bidang 1.2M - Wajah Lebih Detail

Jarak 3M    - Lebar bidang 2.3M - Wajah Detail

Jarak 4.6M  - Lebar bidang 3.5M - Wajah cukup Detail

Jarak 7.6M  - Lebar bidang 5.8M - Wajah masih bisa dikenali

Jarak 15.2M - Lebar bidang 11.6M - Wajah samar-samar

Jarak 30.5M - Lebar bidang 23.2M - Wajah sulit dikenali


Lensa 16mm, Jarak dan Hasil (toleransi 10-30%): 

Jarak 1.5M  - Lebar bidang 0.4M - Wajah full satu layar, Super Detail

Jarak 3M    - Lebar bidang 0.9M - Wajah Sangat Detail

Jarak 4.6M  - Lebar bidang 1.3M - Wajah Lebih Detail

Jarak 7.6M  - Lebar bidang 2.1M - Wajah Detail

Jarak 15.2M - Lebar bidang 4.3M - Wajah cukup Detail

Jarak 30.5M - Lebar bidang 8.5M - Wajah sudah mulai samar-samar

*Tulisan diatas semata-mata hanya untuk mencerahkan pengertian lebar view lensa cctv saja, itupun juga

tergantung dari ukuran TV/Monitor yg dipergunakan, dan tentu saja detail wajah yg dimaksud pun

bervariasi pada setiap orang.


Perbedaan CCTV SONY dan SONY CCD CCTV
Banyak yg mempertanyakan perbedaan dari CCTV SONY dan SONY CCD, yg dimaksud dengan CCTV

SONY adalah merk/brand SONY (merk/brand SONY akan jelas tertera pada camera), dan CCTV SONY

pasti menggunakan IC/chipset SONY CCD.

sedangkan SONY CCD, merk/brand bisa bermacam-macam, misalnya Honeywell atau AVTECH, dan

IC/chipset yg digunakan SONY CCD.

Ini jelas berarti SONY CCD bukan berarti CCTV SONY, perbedaan harga pun cukup jauh, utk CCTV

SONY, brand/merk SONY dan quality control dari SONY harga yg paling murahnya saja sekitar 1,5 juta.

Sedangkan CCD SONY, utk IC/chipset yg digunakan adalah dari SONY, namun merk/brand beragam

tergantung pabrik/vendor pembuatnya.

Intinya:

CCTV SONY = merk/brand SONY dan IC/chipset SONY CCD

SONY CCD = merk/brand Bebas dan IC/chipset SONY CCD

Contoh berikut ini adalah CCTV SONY :

   

*Merk Camera jelas tertera SONY dan pasti menggunakan IC/chipset SONY CCD, dan sampai saat ini

kode awalan utk Camera CCTV SONY adalah SSC (contoh: SSC-N11, SSC-N21, SSC-G113 dst).

**Tambahan: Perhatikan Camera SONY CCTV tipe SSC-G113, memang didalam gambar terlihat adanya

Lensa, namun hanya sebatas gambar produk/iklan saja agar tampilan camera terlihat lebih menarik,
penjualan SONY CCTV SSC-G113 tidak termasuk Lensa, bahkan memesan/membeli Lensa pun tidak

bisa, dalam hal ini dapat mempergunakan Lensa merk lainnya, terlihat lagi disini tidak ada yg namanya

Lensa SONY.

 Contoh berikut ini adalah SONY CCD :

*Merk Camera bebas saja, bisa Honeywell maupun AVTECH yg menggunakan IC/chipset SONY CCD,

kode awalan camera bebas saja.

 Dan inilah IC/chipset yg dimaksud dengan SONY CCD (ditunjukan pada panah):

*Tidak semua tipe camera dapat dibuka dan diperlihatkan IC/chipsetnya, dikarenakan casing yg

sedemikian beragam, namun sudah kami berikan keterangan 'Sony CCD' pada title product.

Dan kebetulan utk tipe Dome SONY CCD 36S / 360 dan Dome Infra SONY CCD 303S/A masih dapat

terlihat IC/chipsetnya jika tempurung Dome dibuka. (lihat pembuktian pada foto diatas)

*Dengan ini pula kami anggap para pemesan/pembeli telah mengetahui dengan jelas perbedaan tersebut,

dan tidaklah lagi salah kaprah/pengertian dengan menanyakan apakah cctv camera menggunakan lensa

Sony, dikarenakan tidak ada yg namanya lensa Sony, yang ada adalah IC/chipset Sony CCD. (**baca
kembali Keterangan Tambahan diatas)

*The photo or picture above is tronikaonline property, are prohibited from using it without permission from

Tronika/tronikaonline.com
Jarak jangkau infrared pada saat malam atau gelap
Jarak jangkau infrared pada CCTV Camera sangatlah ditentukan oleh jumlah LED infrared, diameter LED

infrared, dan sensor camera yg dipakai.

LED infrared dapat diibaratkan sebuah senter, yg berarti semakin banyak senter yg dikenakan semakin

terang pula hasilnya. 

Begitupun dengan besarnya diameter LED infrared, yg berarti semakin besar diameter senter yg dikenakan

semakin terang pula hasilnya.

Karena sensor CCD lebih baik dari sensor CMOS, tentu saja hasil gambar pada saat infrared aktif juga

berbeda, pada camera bersensor CCD hasil gambar saat infrared aktif terlihat lebih jernih dan lebih jauh

dibanding camera yg bersensor CMOS.

Sekedar utk perbandingan:

CMOS dgn 6 mini LED infra, jarak jangkau infrared idealnya 2 meter.

CMOS dgn 12 LED infra, jarak jangkau infrared idealnya 5 meter.

CMOS dgn 30 LED infra, jarak jangkau infrared idealnya 8 meter.

CCD dgn 12 LED infra, jarak jangkau infrared idealnya 8 meter.

CCD dgn 21 LED infra, jarak jangkau infrared idealnya 12 meter.

CCD dgn 24 LED infra, jarak jangkau infrared idealnya 13 meter.

CCD dgn 35 LED infra, jarak jangkau infrared idealnya 14 meter.

CCD dgn 48 LED infra, jarak jangkau infrared idealnya 15 meter.

dst...

Ini merupakan jarak jangkau ideal infrared pada cctv camera yg kami dapatkan dari customer, walau tentu

saja diatas jarak tersebut masih dapat terjangkau infrared.

Pengukuran jarak jangkau diatas jika menggunakan LED Infrared standar (tanpa penulisan Diameter LED

maka menggunakan Diameter Standar LED 5mm), dan seiring dengan banyaknya varian LED Infrared yg

ada, baik itu dalam Daya Pancar maupun Diameter LED, maka pengukuran jarak jangkau ideal bukan

hanya pada jumlah LED IR saja, namun tergantung pula pada daya pancar maupun diameter LED yg

dipergunakan yg dapat dilihat pada specifikasi yg tertera.

Misal:

CCD dgn 32 LED infra (diameter standar 5mm), jarak jangkau infrared idealnya 13-14 meter.

CCD dgn 32 LED infra (8mm), (LED 8mm 2.5X lebih terang dibanding LED standar 5mm, 32 x 2.5 = setara

80 LED standar) maka jarak jangkau infrared idealnya sekitar 20 meter.


Mencegah sinar infrared memantul mengenai lensa pada saat IR aktif
Adakalanya sinar infrared terpantul mengenai lensa pada saat IR aktif, baik malam maupun dalam

keadaan gelap, sehingga tampilan gambar menjadi terganggu, namun jika bagian dome transparan dibuka

tidak terjadi hal demikian.

Sebagian besar terjadi pada camera ber type Dome, hal ini semata-mata terjadi karena pada saat

penyegelan maupun pemasangan camera dome, bagian tempurung/batok pada dome harus dibuka, dan

inilah yg biasanya memicu tergesernya pelindung lensa yg berupa karet/busa hitam.

Terpantulnya sinar infrared ke lensa dikarenakan adanya jarak antara lensa dan bagian transparan dome

maupun kaca yg terdapat didepan lensa.

Jika bagian dome dibuka, akan terlihat adanya semacam karet/busa hitam yg berada disekeliling lensa.

Karet/busa pelindung tsb jangan dibuang, dikarenakan karet/busa pelindung itulah yg berfungsi melindungi

lensa dari pantulan sinar infrared.

Usahakan karet/busa pelindung tsb menempel pada bagian transparan dome pada saat dome terpasang,

sehingga pantulan infrared dari dome transparan tidak jatuh mengenai lensa.
Panduan memilih Kabel CCTV (Cable for CCTV)
Sedikit penjelasan mengenai kabel cctv yg umum dipergunakan.

Kabel CCTV ada beberapa macam jenis, kami pilah menjadi 3 jenis kabel yg tersedia saja agar tidak

membingungkan. Yaitu, Kabel cctv 3 jalur, Kabel Coaxial, dan Kabel Coaxial + power cable.

*Kabel cctv 3 jalur sangat praktis, dikarenakan kabel terdiri dari jalur VIDEO, AUDIO serta

ADAPTOR/POWER, terlebih lagi, konektor juga sudah terpasang langsung.

Jalur VIDEO sudah berkonektor RCA, jika camera maupun perlengkapan menggunakan konektor BNC,

cukup tambahkan konektor BNC-RCA (BNC male - RCA female).

Jalur AUDIO berkonektor RCA (tentunya sudah umum, dan tidak memerlukan tambahan konektor).

Jalur ADAPTOR/POWER sudah berkonektor DC, dikedua ujung kabel ini berbeda konektor DC nya, utk

konektor DC female dicolokan langsung ke Adaptor, dan konektor DC male dicolokan langsung ke camera,

sehingga adaptor tidak perlu berada didekat camera.

Selain karena hal praktis tadi, kabel ini juga sudah cukup bagus dipakai, asalkan digunakan pada jarak yg

tidak terlalu jauh (disarankan tidak melebihi 40 meter, diatas itu dikuatirkan menimbulkan noise pada

gambar).

Satu hal yg perlu diperhatikan jika ingin menggunakan kabel cctv 3 jalur adalah, harus menentukan

panjang kabel yg akan dipakai terlebih dahulu.


Mengapa demikian? karena kabel ini sudah tersedia dalam beberapa ukuran panjang yg kemasannya

sudah jadi dari pabrikan, tinggal memilih saja dari ukuran panjang yg tersedia (10, 15, 20,25,30,35,40

meter).

Praktis, namun harus mengetahui panjang kabel yg akan digunakan sebelumnya.

Contoh penggunaan Kabel CCTV 3 Jalur dapat dilihat klik CARA PEMASANGAN KABEL 3 JALUR

*Kabel Coaxial, single line atau hanya 1 jalur utk VIDEO saja.

Kabel jenis ini baik digunakan utk jarak yg jauh sekalipun, namun dikarenakan hanya 1 line VIDEO saja,

maka jika memerlukan AUDIO harus melakukan 2 kali penarikan kabel.

Dan jika tidak ingin adaptor berada didekat camera, maka harus melakukan penarikan kabel power.

Terlebih lagi, kabel ini belum berkonektor, sehingga harus memasang konektor nya terlebih dahulu

sebelum bisa dipergunakan.

Dengan kabel ini tidak terlalu perlu mengetahui secara detail panjang jalur kabel, tersedia panjang 100 dan

300 meter per roll.

Contoh pemasangan konektor BNC dapat dilihat klik CARA PEMASANGAN KONEKTOR BNC KABEL

COAXIAL

*Kabel Coaxial + Power Cable, kabel terdiri dari jalur VIDEO dan ADAPTOR/POWER.

Power Cable berada secara terpisah dan diluar kabel inti VIDEO, namun tetap menempel dan menjadi

satu-kesatuan.

Kabel jenis ini baik digunakan utk jarak yg jauh sekalipun, namun dikarenakan hanya 1 line VIDEO saja,

maka jika memerlukan AUDIO harus melakukan 2 kali penarikan kabel (sangat disayangkan jika

melakukan 2 kali penarikan kabel, maka kabel power yg satunya tidak digunakan).

Dengan ada nya power cable, Adaptor tidak perlu berada didekat camera, cukup menambahkan konektor

DC, atau langsung menyambungnya dengan kabel adaptor bawaan dari camera.

Kabel ini belum berkonektor, sehingga harus memasang konektor nya terlebih dahulu sebelum bisa
dipergunakan.

Dengan kabel ini tidak terlalu perlu mengetahui secara detail panjang jalur kabel, saat ini tersedia panjang

300 meter per roll.

Contoh pemasangan konektor BNC dapat dilihat klik CARA PEMASANGAN KONEKTOR BNC KABEL

COAXIAL
Cara pemasangan kabel cctv 3 jalur (cctv cable)
Kabel ini terdiri dari 3 jalur, yaitu: Kuning=Video, Putih=Audio, dan Merah=Adaptor.

Konektor Adaptor berbeda dari Konektor Video maupun Audio, jadi akan terhindar dari kesalahan pasang.

 Jika pada camera dilengkapi output audio, pemasangan kabel cctv akan seperti ini:

Pada camera kebetulan menggunakan konektor RCA dan tidak memerlukan tambahan konektor, namun

pada Equipment harus ada tambahan berupa konektor BNC-RCA, dikarenakan Equipment menggunakan

konektor BNC pada input/Output Video.

Dan jika pada camera tidak dilengkapi output audio, pemasangan kabel cctv akan seperti ini:

Pada camera & Equipment harus ada tambahan berupa konektor BNC-RCA, dikarenakan Equipment &

beberapa Type camera (umumnya CCD camera) menggunakan konektor BNC pada input/Output Video.

Konektor Putih (audio) tidak dipakai dan dibiarkan saja, usahakan jangan digunting atau dipotong,

walaupun tidak dipakai, paling tidak dapat menjadi cadangan jika sewaktu-waktu konektor Kuning (video)

bermasalah.

...yang sulit dibuat mudah, dan yg mudah jangan dipersulit...

Tag: cctv camera installation, cara membuat cctv, cara setting cctv, cara pasang cctv, cctv installation
Cara pemasangan Konektor BNC/RCA Drat (RG-6 Cable)
1. Buang bagian luar kabel dengan menggunakan gunting atau cutter, panjang kurang lebih 1 cm. Sedikit

berhati-hati agar tidak memotong kawat serabut dibagian dalamnya.

2. Kawat serabut ditekuk kebelakang, dan buang juga selongsong bagian dalam sehingga kawat tunggal

yg didalam dapat terlihat.

3. Pasang f konektor terlebih dahulu dgn memutarnya searah jarum jam, sehingga kawat serabut dapat

tertutup.

4. Pasang Konektor BNC/RCA.

Praktis dan mudah, tanpa memerlukan tang crimp maupun solder.

Cara pemasangan kabel power pada camera zoom


CCTV Camera pada umumnya menggunakan Konektor DC sebagai input power, namun khusus untuk

Camera Zoom semisal type Power ZOOM 227, menggunakan jenis konektor yang berbeda, didesign

sedemikian rupa sehingga tidaklah perlu menggunakan konektor tambahan, cukup hanya dengan kabel

kawat tunggal saja.

Namun adaptor Camera umumnya menggunakan kabel serabut dan sudah berkonektor DC, hal ini

tentunya memerlukan sedikit modifikasi untuk mengubah kabel serabut (berkonektor DC) menjadi kawat

tunggal (tanpa konektor). Yang biasanya dilakukan dan merupakan solusi termurah dan mudah adalah,

cukup menyambung kabel adaptor dengan kabel lain yang tentunya berkawat tunggal, semisal kabel

telpon, kabel data/LAN/UTP, dll.

Kabel Adaptor dipotong, namun tentukan dahulu berapa panjang kabel adaptor yg ingin disisakan untuk

menyambung, dan masih perlukah konektor DC nya?

Agar aman potong saja ditengah-tengah antar adaptor dan konektor DC, karena siapa tahu saja konektor

DC yang masih ada sisa kabel tadi, masih bisa berguna untuk camera lainnya.

Kupas bagian kabel yang akan disambung, begitu pula dengan kabel yang berkawat tunggal, cukup

memelintirnya beberapa kali (ingin disolder juga silahkan saja) dan ditutup dengan isolasi/selotip agar rapi

dan terhindar dari hubungan singkat.


Pada kabel adaptor, kutub positif dan negatifnya berwana hitam semua, bagaimana membedakannya?

Memang kabel adaptor kedua jalurnya, positif maupun negatif menggunakan kabel berwarna hitam, cukup

memperhatikannya dengan lebih teliti lagi, salah satu kabel diberi tanda dengan garis putih atau garis putih

putus-putus, yang menandakan jalur tersebut untuk kutub positif.

Kami berikan sedikit ilustrasi dibawah ini, agar lebih mudah dimengerti:

Kabel adaptor yang bertanda garis putih atau garis putih putus-putus, disambungkan ke input positif pada

camera, dengan menggunakan kabel telpon. Pada gambar kebetulan kabel telpon yang digunakan untuk

jalur positif berwarna merah.

Kabel adaptor yang tanpa garis putih apapun, disambungkan ke input negatif pada camera, dengan

menggunakan kabel telpon. Pada gambar kebetulan kabel telepon yang digunakan untuk jalur negatif

berwarna hitam.

Kedua ujung kabel telpon yang menuju input power camera zoom, tidak memerlukan konektor tambahan

apapun. Cukup dikupas sedikit agar bagian kawat tunggal dapat terlihat, panjang kisaran 10 mm sudah

mencukupi, dan langsung dicolokan/ditancapkan pada input power yg sudah tersedia. Selesai.. Mudah,

cepat dan praktis...


Cara pemasangan Video Distributor
Video Distributor digunakan untuk memperbanyak cabang / pararel dari 1 input video menjadi 4 output

video, tidak hanya sekedar mempararel saja, alat ini memperkuat signal input terlebih dahulu sebelum

terbagi menjadi 4 output yang sama, sehingga akan terhindar dari penurunan kualitas signal.

Untuk instalasinya cukup mudah,

kami berikan ilustrasi pemasangan yang paling umum dipergunakan, yang biasanya untuk mempararel

output DVR hingga dapat ditampilkan pada beberapa TV/monitor.


(lihat gambar) VIDEO IN adalah dari output DVR, sedangkan ke 4 VIDEO OUT nya ke TV/monitor, colokan

listriknya dihubungkan ke PLN.

Penggunaan Video Distributor tentu saja tidak hanya sebatas itu, ada juga yang digunakan justru untuk

mempararel CCTV Camera hingga bisa direkam pada beberapa DVR, atau bisa juga digunakan untuk

Handycam yang ingin ditampilkan pada beberapa TV, dan berbagai penggunaan lainnya.

Contoh penggunaan dan jumlah/tipe konektor,

Di Output DVR menggunakan Konektor BNC, ke Video Distributor juga menggunakan Konektor BNC (perlu

2bh. BNC Drat).

Di Video Distributor menggunakan BNC, ke TV LCD/LED menggunakan RCA (Video In Kuning) (perlu 1bh.

BNC Drat & 1bh. RCA Drat) x jumlah TV.

Jadi, 1 Video Distributor 4ch memerlukan 6bh.BNC Drat dan 4bh.RCA Drat, jika semua port terpakai untuk

4bh TV.

Demikian semoga bermanfaat..


Cara pemasangan Video Signal Amplifier
Media Input dan Output sebagai contoh diatas adalah Camera CCTV yg dihubungkan ke TV dengan kabel

coaxial, namun tentu saja tidak hanya sebatas itu, media Input maupun Output bisa juga dari berbagai

peralatan video lainnya, semisal DVR standalone, Quad processor, Multiplexer, Projector, DLL.

Video Signal Amplifier biasanya dipergunakan utk mengatasi terjadinya drop atau penurunan kualitas

gambar atau noise, yg mana hal ini lumrah terjadi didalam penarikan kabel yg terbilang jauh/panjang.

Terjadinya penurunan kualitas gambar/drop/noise bisa disebabkan banyak hal, kualitas kabel yg buruk,

banyaknya interferensi didekat kabel, penarikan kabel yg terlalu panjang, atau bahkan justru output camera

yg lemah, dll.

Solusi termudah utk menaikan kualitas gambar, dipergunakanlah Video Signal Amplifier, hitungan kasar

penguatan signalnya adalah berdasarkan Input 1V (camera/dvr/dll umumnya juga 1V) dan Output 2.5V, yg

dapat dikatakan penguatan signalnya adalah 2,5 kali. Bagi anda yg mempertanyakan bisa seberapa jauh

panjang kabelnya jika menggunakan Video Signal Amplifier, tentunya dapat dijawab sendiri dengan

menjawab pertanyaan, 'dengan camera yg terpasang saat ini, dan dengan hasil yg masih bagus, berapa

jauhkah maksimum panjang kabel yg dapat tercapai?' jika sudah mendapatkan hasilnya, secara mudah

tinggal dikalikan 2,5 saja.

Pemasangan Video Amplifier yg umum adalah berada didekat camera, hal ini tentu saja dilakukan untuk

memaksimalkan penguatan signal video sebelum terjadinya penurunan kualias signal/drop/noise.

Lihat pada gambar, output camera dicolokan ke input video amplifier dengan menggunakan kabel sedekat

mungkin, lalu output video amplifier dicolokan ke TV/DVR/DLL dengan kabel yg lebih panjang/jauh.

Video Signal Amplifier membutuhkan sumber daya tersendiri, bisa menggunakan adaptor utk camera 12V

1A yg umum tersedia dipasaran sebagai sumber daya nya (dijual terpisah), atau boleh juga menggunakan

sumber daya dari adaptor camera bersangkutan yg di pararel, tentunya jika adaptor camera tersebut

mempunyai daya yg lebih mumpuni, atau bisa juga dari Central Power Supply.

Pada Video Signal Amplifier terdapat potensio meter utk pengaturan kualitas gambar (Gain - HFgai),

putarlah potensio tersebut dengan menggunakan obeng/test pen, sambil memperhatikan kualitas gambar

yg dihasilkan, sesuaikanlah dengan contrast gambar yg diinginkan.

Untuk penarikan kabel yg sangat jauh, bisa menggunakan kombinasi beberapa unit Video Signal Amplifier,

misalnya menggunakan satu unit didekat camera, dan menggunakan unit kedua pada sambungan kabel di

setiap jarak 300 meter, dst. (konfigurasi: 0m - 300m - 600m - 900m - dst)

Seiring banyak pertanyaan yg dilontarkan hanya "bisa berapa jauh panjang kabelnya?" dan mengingat

konfigurasi diatas, maka secara simpel bisa juga dibilang 1bh Video Signal Amplifier utk jarak 300m, 2bh

utk 600m, 3bh utk 900m, dst.


Video Signal Amplifier
Beberapa pertanyaan yg sering diajukan seputar Paket:
Mengapa kabel yg diberikan hanya @10 meter saja?

Tidak semua pembeli/pemesan menginginkan kabel yg berukuran panjang, hal ini tergantung pada

kebutuhan masing-masing individu maupun area/lokasi.

Beberapa pembeli/pemesan bahkan ada pula yg menginginkan panjang kabel hanya 5 meter saja,

mengingat jarak dari camera ke alat rekam sangat dekat.

Coba saja bayangkan jika sebuah toko dgn ukuran 2x2 meter misalnya, diberikan kabel dgn panjang

sampai ratusan meter, apa tidak terbuang percuma?

Lagipula jika menginginkan kabel dgn ukuran yg lebih panjang dari yg tertera pada Paket, dapat

menghubungi kami utk penambahan panjang kabel yg disesuaikan dgn kebutuhan anda.

Namun beberapa Paket yg tersedia juga ada yg kami berikan kabel Coaxial/Coaxial Combo.

Sekali lagi, kebutuhan besarnya panjang kabel tergantung pada kebutuhan masing-masing individu

maupun area/lokasi.

Mengapa pada Paket yg tersedia, kabel yg diberikan hanya kabel 3 jalur saja, bukan kabel coaxial?

Sengaja kami berikan kabel yg tidak terlalu panjang, bahkan bisa dibilang kabel yg diberikan adalah kabel

terpendek.

Jika saja kami berikan kabel coaxial pun, tentunya nanti ada yg menanyakan mengapa tidak diberikan

kabel 3 jalur saja agar pemasangan menjadi mudah dan praktis, terlebih lagi akan memicu pertanyaan utk

kabel powernya, bahkan pastinya ada saja yg tidak menginginkan terlalu panjang hingga ratusan meter.

Jadi hal tersebut tentunya tergantung pada kebutuhan masing-masing individu juga.

Dan tidak perlu kuatir, cukup menghubungi kami mengenai kebutuhan akan panjang kabel maupun jenis

yg diinginkan, dan ada juga beberapa paket tersedia yg kami berikan adalah kabel coaxial.

Sekali lagi, panjang maupun jenis kabel tergantung pada kebutuhan masing-masing individu, dan paket yg

tersedia dapat diganti/diubah sesuai dengan kebutuhan anda.

Dapatkah isi didalam Paket diganti/ditukar/diubah type lain, baik itu camera maupun

perlengkapannya?

Isi dalam Paket berupa camera maupun perlengkapannya dapat ditukar/diganti/diubah dgn type lain yg

dapat disesuaikan dgn kebutuhan anda, hal ini dikarenakan masing-masing individu tentunya berbeda

kebutuhannya, namun tetap kami sarankan utk tidak terlalu banyak item yg ditukar/diganti/diubah.

Sekali lagi, isi dalam Paket dapat diganti/ditukar/diubah yg disesuaikan dgn kebutuhan masing-masing
individu.

(*hubungi kami terlebih dahulu, karena ada juga paket yg tidak bisa diubah)

Berapa lamakah durasi waktu rekam jika dgn harddisk 80Gb?

pertanyaan ini secara singkat akan dijawab "tergantung settingan".

mengapa demikian? dapat dilihat dari tabel berikut:

DVR Standalone 4ch mini design:


Format Quality 30fps 15fps 7fps 1fps
HIGH 38 78 167 1165
NTSC NORMAL 52 103 222 155
LOW 64 129 277 1942
HIGH 46 97 194 1348
PAL NORMAL 62 129 258 1790
LOW 78 162 323 2240
DVR Standalone 4ch H.264 type 672:
Record Mode Quality 25fps 12fps 7fps 3fps
Super Best 86 123 153 179
Best 91 129 168 190
FRAME
High 92 133 177 200
Normal 104 140 181 207
Record Mode Quality 100fps 50fps 25fps 12fps
Super Best 79 111 148 175
Best 87 125 156 183
CIF
High 91 133 166 190
Normal 99 140 177 195

Angka diatas adalah durasi rekam dalam hitungan jam, dan lama tidak nya durasi rekam sangatlah

ditentukan oleh settingan yg diinginkan, terlebih lagi beberapa pengguna mempunyai kebijakan sendiri-

sendiri dalam menentukan settingan durasi rekam yg tentunya disesuaikan dengan kebutuhannya.

Cara pemasangan harddisk pada DVR Standalone

 
Harddisk harus dipasang sebelum DVR dinyalakan dan lepaskan kabel power supply DVR !

 
1. lepaskan semua sekrup/baut pada penutup bagian atas DVR.
Temukan braket utk dudukan harddisk pada bagian dalam DVR seperti ditunjukan dibawah ini:

 
2. , lalu Hubungkan konektor power dan konektor data.

 
3. Pastikan sisi bagian PCB menghadap keatas, dan sisi lain menempel dgn bagian dasar DVR agar panas
dapat terkonduksi.
Tempatkan harddisk diantara braket seperti yg ditunjukan dibawah ini:

 
4. Posisikan dgn pas lubang sekrup/baut pada braket dgn lubang sekrup/baut pada harddisk, lalu
kencangkan dgn sekrup/baut yg sudah disediakan, seperti ditunjukan dibawah ini: 

5. Pasang kembali penutup bagian atas DVR, dan pasang kembali semua sekrup/baut yg sebelumnya

telah anda lepas pada bagian 1.

Cara pemasangan harddisk pada DVR Standalone dapat dilihat pada masing-masing

manual/panduan yg disertakan didalam CD Driver pada setiap pembelian DVR Standalone, namun

kurang lebih sama dengan petunjuk diatas, dan tidak perlu kuatir karena semua dudukan utk

harddisk sudah dibuat sedemikian rupa sehingga mudah utk dipasang dan dipastikan akan

terhindar dari kesalahan pemasangan.


Durasi rekam DVR Standalone
For 4 channel DVR Standalone mini
design/314
250GB rec
Rec ModeQuality IPS 250GB rec day
hour
30 114 4
15 234 9
HIGH
7 501 20
1 3400 141
30 156 6
15 309 12
NTSC NORMAL
7 666 27
1 4600 191
30 192 8
15 387 16
LOW
7 831 34
1 5700 237
PAL 25 138 5
12 291 12
HIGH
6 582 24
1 4000 166
25 186 7
12 387 16
NORMAL
6 774 32
1 5000 208
LOW 25 234 9
12 486 20
6 969 40
1 6500 270
For 4 channel DVR Standalone H.264
250GB rec
Rec Mode Quality IPS 250GB rec day
hour
25 264 11
SUPER 12 384 16
BEST 7 480 20
3 560 23
25 280 11
12 400 16
BEST
7 520 21
3 592 24
FRAME
25 288 12
12 416 17
HIGH
7 552 23
3 624 26
25 320 13
12 432 18
NORMAL
7 568 23
3 648 27
100 240 10
SUPER 50 344 14
BEST 25 456 19
12 544 22
100 272 11
50 392 16
BEST
25 488 20
12 568 23
CIF
100 280 11
50 416 17
HIGH
25 520 21
12 592 24
100 304 12
50 432 18
NORMAL
25 552 23
12 608 25
For 8 channel DVR Standalone H.264
750GB rec
Rec Mode Quality IPS 750GB rec day
hour
FRAME 60 302 12
30 435 18
BEST
15 787 32
7 1116 46
HIGH 60 405 16
30 645 26
15 992 41
7 1245 51
60 487 20
30 765 31
NORMAL
15 1190 49
7 1530 63
60 587 24
30 939 39
BASIC
15 1339 55
7 1785 74
240 223 9
120 382 15
BEST
60 686 28
30 1010 42
240 291 12
120 399 16
HIGH
60 824 34
30 1275 53
CIF
240 338 14
120 595 24
NORMAL
60 982 40
30 1488 62
240 442 18
120 765 31
BASIC
60 1245 51
30 1785 74
For 16 channel DVR Standalone H.264
750GB rec
Rec Mode Quality IPS 750GB rec day
hour
120 151 6
60 217 9
BEST
30 393 16
15 558 23
120 202 8
60 322 13
HIGH
30 496 20
15 622 25
FRAME
120 243 10
60 382 15
NORMAL
30 595 24
15 765 31
120 293 12
60 469 19
BASIC
30 669 27
15 892 37
480 111 4
240 191 7
BEST
120 343 14
60 505 21
480 145 6
240 199 8
HIGH
120 412 17
60 637 26
CIF
480 169 7
240 297 12
NORMAL
120 491 20
60 744 31
480 221 9
240 382 15
BASIC
120 622 25
60 890 37
Panduan cara setting DVR ke internet dan network
Panduan cara setting DVR Standalone ke Network/Jaringan maupun Internet, dapat di klik pada:

CARA SETTING DVR AVTECH KE INTERNET

PANDUAN SETTING DVR AVTECH KE NETWORK DAN INTERNET

PANDUAN SETTING HD DVR AVTECH CLOUD NETWORK INTERNET 

*sumber: berdasarkan panduan dari manual DVR Standalone AVTECH.

CARA SETTING DVR HONEYWELL KE NETWORK DAN INTERNET

*sumber: berdasarkan panduan dari manual DVR Standalone HONEYWELL.

CARA SETTING DVR BOSCH KE NETWORK DAN INTERNET

*sumber: berdasarkan panduan dari manual DVR Standalone BOSCH.

Tag: setting internet cctv online kamera setup dvr ke internet online cctv kamera pengintai cctv

internet setting dvr ke internet


Panduan cara setting DVR ke internet Cloud Eazy Networking

Easily complete the network configuration with Cloud EaZy Networking

Cloud EaZy Networking is developed for AVTECH products (DVR / DVR / IP cameras) to simplify network

configurations by following steps below:

1. Connect RJ45 cable to a router hooking up with Internet


2. Download the AVTECH mobile app, EagleEyes, and install

3. Register an account for EagleEyes Cloud Services on EagleEyes

4. Scan the barcode (on the monitoring display or on the device itself depending on the device you have)

Note: You could manually key in the MAC address of the device in case barcode scan fails.

Koneksikan DVR menggunakan kabel Lan ke router/modem yg terhubung internet

Masuk ke menu DVR - Quick Start, Eazy Networking di ON/Enable

Masuk juga ke menu Network, dan catatlah mac address DVR

Download dan install eagleeyes dari googleplay/appstore pada gadget/hp

Buatlah account atau register cloud service

Klik tanda + lalu pilih Eazy dan pilih juga Device yg sesuai (IP Camera / DVR)

Scan barcode atau masukan mac address DVR diatas tadi secara manual, 000Exxxxxx

Isi capthca lalu klik Aplly

(jika tidak connect, koneksikan gadget pada jaringan yg sama (wifi), dan lalukan automatic scan agar

ditemukan ip dan mac address secara otomatis, namun jika sudah terdetect tetap harus memasukan mac

address secara manual) 

Selamat, gadget/hp anda sudah dapat mengakses DVR via Cloud Eazy Networking.
The owner can directly share the device information and access right to anyone he/she wants to share

with.

Untuk 2 gadget/hp atau lebih, gunakan fitur Eazy Networking - Buddy Sharing.

Klik Option - Config - Buddy (Buddy Share and Setting) - Your Own Device pilih Share - lalu klik Share With

Buddy

Beri tanda Centang pada Device yg ingin di Share - lalu klik Next

Masukan Buddy's Account (jika belum ada, register dahulu pada gadget/hp yg mau di Share, gunakan

email yg berbeda) - lalu klik Add - Next - Next - Share !

Dengan cara ini, DVR yg sama dapat juga di akses juga dengan gadget/hp berbeda setelah diberikan hak

akses / Buddy Share dari owner.

Cara Reset DVR Standalone


AVTECH password reset, reset password dvr avtech, lupa password avtech dvr standalone, avtech

hardware reset, loss password avtech dvr, password recovery dvr avtech

Cara reset DVR AVTECH : Klik CARA RESET DVR STANDALONE AVTECH

security reasons, files with password protected and only granted to our customers just by mentioning the

invoice number.

Tag: dvr password reset, dvr forgot password, lupa password dvr, dvr avtech reset, reset password dvr

avetch, avtech password reset


Jarak jangkau peralatan wireless & audio video sender
Jarak jangkau peralatan wireless berupa pemancar radio, walkie talkie, handy talkie, wireless camera

maupun audio video sender, adalah jarak jangkau yg diberikan dari pihak vendor/pabrik seperti yg

tercantum pada kemasannya masing-masing, dan tentunya terukur tanpa adanya halangan. Logikanya

saja, sudah pasti jarak jangkau tsb akan berkurang jika ada halangan berupa dinding, beton, pintu, kaca,

jendela, gedung, pohon, bukit, dll. Bahkan jarak jangkau juga dapat berkurang jika adanya gangguan

frekuensi dari peralatan lain. Dan besarnya pengurangan jarak jangkau jika peralatan tsb terhalang
maupun adanya gangguan frekuensi tidak dapat diketahui secara pasti. Kami pun juga tidak mengetahui

besarnya pengurangan jarak jangkau yg terjadi, baik itu sekedar berupa perkiraan maupun secara pasti, yg

mana hal tsb tergantung juga pada bahan material penghalang yg ada maupun gangguan frekuensi dari

tempat lain, belum lagi tulisan jarak jangkau yg tertera pada kemasan product yg terbilang cukup fantastis.

Pertanyaan seputar jarak jangkau operasional jika terhalang oleh segala penyebab pengurangan jarak

jangkau diatas, mohon maaf tidak kami layani, atau mungkin bisa mencari sendiri rumusan/hitungan

pengurangan jarak yg pasti dari berbagai material penghalang? atau mungkin bisa memodifikasi sendiri

antena?

Besar kecilnya pengurangan jarak jangkau maupun jarak jangkau operasional, termasuk klaim tidak

sampainya jarak tertentu walau berada dibawah jarak jangkau yg tercantum pada kemasan,

bukanlah merupakan tanggung jawab tronika/tronikaonline.com sebagai penjual, dan pada

spesifikasi yg kami berikan adalah benar dan seperti yg sesuai tercantum pada kemasan maupun

manual yg ada pada peralatan tsb, klaim seperti tersebut diatas dapat kami abaikan atau hanya

dapat disampaikan ke pihak vendor/produsen saja.

Untuk itu kami himbau agar para pembeli secara bijaksana dapat memperhitungkan sendiri pengurangan

jarak jangkau yg sekiranya dapat terjadi, dikarenakan para pembeli tentunya lebih mengetahui kondisi

lingkungan peralatan wireless tsb akan dipasang.

Sekali lagi kami tegaskan disini bahwa, Jangkauan dari camera ke receiver ataupun dari transmitter ke

receiver tergantung pada lingkungan setempat ! (wide transmitting range depending on environtments..!)
Seputar OPTIONAL ITEM
OPTIONAL ITEM yg dimaksud disini adalah, perlengkapan tambahan yg dibutuhkan atau bisa jadi

mungkin saja malah tidak dibutuhkan, yg bertujuan agar cctv security system dapat berfungsi/berjalan

normal.

Lebih jelasnya dapat dilihat lebih lanjut:

Konektor BNC:

Konektor BNC adalah merupakan OPTIONAL ITEM.

Konektor ini jelaslah dibutuhkan utk menyambungkan camera cctv ke perlengkapan lainnya, dikarenakan

beberapa bahkan sebagian besar cctv camera maupun perlengkapannya berkonektor BNC pada output

videonya (BNC female).

Utk menyambungkan, maka diperlukan konektor BNC (male) tambahan, namun dipasaran banyak

ragamnya, ada BNC crimp (pemasangan menggunakan tang crimp), ada BNC solder (pemasangan

menggunakan solder), ada BNC jenis baut (pemasangan menggunakan obeng), dan ada BNC drat

(pemasangan menggunakan gunting/cutter),

belum lagi konektor BNC tadi juga tergantung dari ukuran/jenis kabel yg dipergunakan, mis: RG-
58/59/6/8/dst, atau malah kabel yg berkonektor RCA.

Konektor BNC (tambahan) kami masukan dalam OPTIONAL ITEM, dikarenakan sedemikian beragamnya

konektor BNC yg tersedia.

note: Tentukankah terlebih dahulu kabel jenis apa yg akan dipakai, barulah menentukan konektornya.

Braket:

Braket atau dudukan camera adalah merupakan OPTONAL ITEM.

Ada beberapa tipe camera cctv yg harganya belum termasuk Braket.

Utk camera jenis Dome tentu saja tidak memerlukan Braket, karena langsung menempel pada

plafon/langit-langit.

Utk jenis BOX maupun Outdoor, Braket memang dibutuhkan, namun tergantung juga pada

penempatannya maupun pada bentuk fisik cameranya, dan tentu saja tergantung pabrik pembuatnya

menyertakan Braket ataulah tidak.

Umumnya, camera yg tidak disertai Braket mempunyai kelebihan lain, yaitu dapat dipadukan atau

dipasangi Rotator, dan dudukan camera dapat langsung dipasang pada Rotator TANPA memerlukan

Braket.

Jika menggunakan Rotator, pastikan juga apakah Rotator tersebut cocok, dan apakah penempatan

Rotatornya yg justru membutuhkan Braket. 

Braket kami masukan dalam OPTIONAL ITEM, dikarenakan tergantung pada pabrikan yg menyertakan

Braket atau tidaknya, maupun tergantung pada penempatan cameranya.

Adaptor:

Adaptor juga merupakan Optional Item dikarenakan vendor tidak memberikan adaptor bawaan utk camera

maupun perlengkapan lainnya yg memerlukan adaptor.

Sampai dengan tulisan ini dibuat, DVR Standalone, Wireless Camera, dan Spy Camera saja yg masih

mendapatkan Adaptor bawaan vendor.

Dapat menghubungi kami utk menanyakan apakah perlengkapan yg dipesan mendapatkan adaptor atau

tidak, atau dapat juga dilihat pada keterangan di masing-masing item.


Inverter Converter FAQ
1. Apa itu inverter?

Inverter adalah alat yang berfungsi mengubah tegangan DC yang berasal dari Aki/Accu menjadi listrik

Alternating Current seperti halnya PLN sehingga bisa digunakan untuk membackup listrik saat pemadaman

listrik PLN berlangsung.

2. Beda Inverter Charger dengan Inverter non charger?

Inverter charger sudah termasuk built-in charger untuk Accu, sehingga jika PLN yg berfungsi maka Accu

otomatis akan di charge tanpa perlu dilepas.


Sedangkan yg non charger, Accu harus dilepas dahulu dari Inverter, dan dapat di charge dipenyedia

layanan setrum aki, atau membeli charger aki sendiri.

3. Mengapa harga inverter berbeda-beda?

Harga inverter berbeda-beda dikarenakan kualitas komponen yang dipergunakan berbeda pula, dan juga

berbeda dalam fiturnya.

Untuk kualitas terbaik bisa memilih inverter converter Intelligent made in Taiwan.

4. Apakah Intelligent inverter bisa untuk Lampu, TV, Blender, Kipas Angin dan beban lainnya?

Tentu saja bisa.

5. Berapa lamakah durasi pemakaian Aki/Accu?

Rumus menghitung Daya Accu, Voltase Accu (V) dikalikan Kapasitas Accu (A) = Watt (W)

Misal Accu 12Volt X 60Ah = 720 watt

Tinggal dibagi besarnya beban, misal beban 100 Watt, maka 720 watt : 100 watt = Aki/Accu dapat

bertahan selama 7,2 jam.

Jika diperlukan durasi yang lebih lama, pilih saja Accu yg diatas 60Ah, ada juga yg 100Ah/200Ah.

Hahhh masih kurang???

Beli saja Aki/Accu yg buanyakkk, lalu di seri/pararel seperti penggunaan dibawah ini.

6. Apakah Intelligent Inverter bisa untuk Pompa Air, Kulkas dan Air Conditioner?

Bisa, namun khusus untuk beban Pompa air, kulkas, dan air conditioner ini butuh tarikan awal, dan untuk

memudahkan hitungan, minimal bisa dikalikan tiga saja, misal pompa air 200 watt, maka diperlukan

Intelligent inverter minimal 600 watt.

*Hati-hati untuk merek inverter lainnya yang lebih murah namun perlu minimal dikalikan lima, atau malah

ada yg tidak bisa dioperasikan untuk pompa air, kulkas maupun air conditioner.
7. Apa itu converter?

Converter adalah alat yang berfungsi menurunkan atau menaikan tegangan listrik tanpa mengubah tipikal

listrik itu sendiri (DC tetap DC dan AC tetap AC, yg di ubah hanya Voltase tegangannya saja) atau ada

juga yang menyebutnya step-up / step-down.

8. Inverter/Batery Charger error kenapa?

Dari beberapa banyak masalah error, yg terbesar justru ada masalah pada accu nya (kondisi accu sudah

lemah).

Pastikan accu yg dipakai adalah accu baru, dan dalam arti yg sesungguhnya.

Kami mendapati dari banyaknya accu yg dipakai adalah accu second/bekas, memang terlihat baru beli dan

ya memang baru dibeli, tapi belinya accu yg second/bekas, dan hal ini lah yg paling sering menimbulkan

masalah.

Penulis pun pernah beberapa kali tukar tambah accu lama dengan yg baru, dikarenakan accu lama sudah

terdeteksi lemah/bermasalah, dan dapat dibayangkan pengguna accu lama tersebut lah nantinya yg akan

menghadapi masalah.

Rupanya "Baru beli accu" dan "Beli accu baru" adalah hal yg berbeda.

9. Converter bermasalah kenapa?

Yg paling umum adalah penempatan kutub (+) dan (-) yg kurang tepat.

Biasanya penempatan (+) mengambil dari pemantik rokok atau dari sambungan lain, dan (-) mengambil

dari body kendaraan atau lainnya, jangan dilakukan, ini sering menimbulkan masalah.

Jadi pastikan Input Converter harus bertemu langsung dengan kepala accu, baik itu (+) maupun (-) dengan

menggunakan kabel khusus tersendiri.

 
Kombinasi Inverter dan Accu Charger dapat mengikuti konfigurasi seperti gambar dibawah ini:

TRONIKA CCTV Camera

Seasons City Lt.GF2 Blok.A12 No.5

Pusat Bisnis Latumenten Grogol - Jakarta Barat

Telp: 081514236699, 081283225599, (021) 29071429.

Fax: (021) 29071429. Email: tronikacctv@yahoo.com

CCTV | CCTV Camera | Hidden Camera

Wireless Camera | Spy Cam | IP Cam

DVR Standalone | DVR Card & USB DVR

Audio Video Sender | Paket CCTV

Anda mungkin juga menyukai