Anda di halaman 1dari 16

TANAMAN KOKANG

(Lepisanthes Amoena)
KELOMPOK 2
Anggota
kelompok
1. Afifah Puspa Anggraeni (2211102415081)
2. Ajie Denandra (2211102415110)
3. Aulia Rahman (2211102415060)
4. Ega Amelia Utari (2211102415019)
5. Rendra Kurniawan (2211102415057)
6. Shara Zabina Putri (2211102415018)
7. Sofia Salsabila Putri (2211102415001)
Kokang (L. amoena (Hassk) Leenh.) merupakan tanaman lokal
Kalimantan Timur dan digunakan sebagai alternatif pengobatan oleh
suku dayak untuk mengatasi berbagai masalah kulit, diantaranya
menghilangkan noda hitam di wajah, menyembuhkan bekas luka cacar,
bekas jerawat dan perawatan kulit (skincare).

Kokang (L. amoena (Hassk) Leenh) merupakan salah satu tanaman


endemik di Kalimantan Timur yang digunakan secara empiris ( observasi
dan uji coba ) sebagai pembersih tubuh dan wajah oleh mastarakat suku
Dayak dan Kutai sebagai pengganti fungsi sabun mandi, hal ini
dikarenakan daun kokang mengeluarkan busa seperti sabun.
Taksonomi

Kingdom Divisio Classis Ordo


Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Sapindales

Family Genus Spesies


Lepisanthes amoena
Sapindaceae Lepisanthes
(Hassk) Leenh.
Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder

Daun kokang memiliki kandungan metabolit


sekunder, seperti senyawa fenolik, flavanoid, tanin,
steroid, dan saponin.

Ekstrak fraksi nbutanol daun kokang berpotensi


sebagai antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri
patogen seperti Pseudomonas aeruginosa, Salmonela
thyposa, dan Staphilococus aureus.
Identifikasi
Alkaloid
● Kurang lebih 2 gram sampel + 5 ml kloroform + 5 ml amoniak (dipanaskan, dikocok, disaring)
● Tambahkan 5 tetes asam sulfat N (kocok, diamkan)
● dibagi jadi 3 masing-masing di uji dengan pereaksi meyer, wagner dan dragendorf hasil (+)
endapan berwarna jingga, coklat, dan putih.

Flavonoid
● 1 gram sampel + 5 ml etanol (dikocok, dipanaskan, dikocok, disaring)
● Tambahkan Mg (2 gram) dan 3 tetes HCL hasil (+) merah pada lapisan etanol

Saponin
● 2 gram sampel (didihkan) + 20 ml air dalam pemanas air (dikocok dn diamkan 15 menit) hasil
(+) busa yg stabil.
Steroid
• Sampel (diekstrak) etanol + 2 ml asam sulfat pekat + 2 ml asam asetat
• anhidrathasil (+) terjadi perubahan warna ungu ke biru atau hijau.

Triterpenoid
• 5 ml ekstrak + 2 ml kloroform + 3 ml asam sulfat pekat hasil (+)
terbentuk warna merah kecoklatan antar permukaan.

Tanin
• 0,5 gram sampel (didihkan) + 20 ml air (saring)
• Tambahkan beberapa tetes feriklorida 1% hasil (+) berwarna coklat
kehijauan atau biru kehitaman.

8
Alat dan
Alat Bahan
Alat-alat gelas, alat maserasi, pengayak mesh 60, neraca
analitik (Ohauss), rotary evaporator, spektrofotometer
UV-VIS (Shimadzu).

Bahan
Daun kokang (Lepisanthes amoena), etanol 96%.
Metode
Persiapan sampel
Sampel berupa daun kokang segar dikeringkan menjadi simplisia melalui
beberapa tahapan yaitu pengumpulan bahan, sortasi basah, pencucian,
pengeringan, sortasi kering, dan diserbukkan. Hasil akhir tahapan tersebut yaitu
berupa serbuk simplisia daun kokang.

Ekstraksi sampel
Serbuk Simplisia daun kokang diekstraksi dengan metode maserasi
menggunakan pelarut metanol sehingga diperoleh bagian residu dan bagian
ekstrak daun kokang. Ekstrak daun kokang kemudian dipekatkan dengan
Vaccum Rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak metanol daun kokang.
Fraksinasi
Fraksinasi dengan menggunakan metode ekstraksi cair-cair. Ekstrak
daun kokang ditimbang kemudian dilarutkan dengan aquades (1:2),
kemudian di partisi dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan n-butanol
hingga tuntas. Hasil fraksi yang diperoleh kemudian dipekatkan lalu
ditimbang.

Isolasi Metabolit sekunder


Fraksi etil asetat kering dilakukan pemisahan dengan metode
kromatografi lapis tipis (KLT) untuk menentukan eluen terbaik. Fraksi
etil asetat kemudian diisolasi dengan metode kromatografi kolom (KK).
Analisis Karakterisasi Senyawa
Senyawa Hasil isolasi dari fraksi etil asetat daun kokang dengan
melihat geseran kimia pada hasil spectra NMR dan mengetahui
massa molekul dari senyawa berdasarkan data MS.

Pengujian Kualitatif Aktivitas Antiradikal DPPH


Pengujian aktivitas antiradical terhadap DPPH
dilakukan dengan metode DPPH. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif dengan
menyemprotkan DPPH 100 ppm pada plat KLT
yang telah dielusi sampel.

12
Manfaat

L.amoena secara empiris digunakan oleh suku dayak benuaq sebagai bedak dingin
(pupur) untuk merawat kulit dan bekas jerawat. Sedangkan oleh suku kutai dan suku
dayak tunjung digunakan untuk mengobati masalah pada kulit seperti noda hitam di
wajah, bekas luka cacar dan bekas jerawat.

Dan L.amoena dapat mengatasi berbagai macam permasalahan kulit seperti


menghilangkan noda hitam, menghilangkan bekas jerawat, menjaga kulit, sebagai anti
sinar UV, memiliki aktivitas antibakteri, antioksidan serta penyembuh luka.
Dalam senyawa fenolik sebagai kelas utama antioksidan yang berada
dalam tumbuh-tumbuhan, alkaloid yang memiliki cincin heterosiklik dan
senyawa nitrogen dari tumbuhan yang berpotensi menghambat proses
oksidatif, serta flavonoid sebagai penangkap radikal bebas karena
memiliki gugus hidroksil.

Dan pada tanin yang mempunyai sifat antioksidan sebagai penangkal


radikal bebas penyebab penyakit salah satunya yaitu kanker, steroid yang
termasuk dalam jenis antioksidan lipofilik, dan saponin sebagai peredam
superoksida sehingga dapat mencegah kerusakan biomolekuler oleh
radikal bebas.

14
Referensi

https://jsk.farmasi.unmul.ac.id/index.php/jsk/article/download/23/17
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jops/article/download/2345/1184
https://prosiding.farmasi.unmul.ac.id/index.php/mpc/article/download/464/447/600
http://ejournal.fordamof.org/ejournallitbang/index.php/JPED/article/download/4246/3779
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai