A. Pengertian Alkaloid
tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar
alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan
senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini
dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat
golongan alkaloid yang diketahui manfaatnya.
B. Pemurnian Alkaloid
sifat kimia alkaloid yang paling penting yaitu kebasaannya, dan pendekatan khusus
risinina) yang tidak bersifat basa. Alkaloid biasanya diperoleh dengan cara
melarutkan alkaloid sebagai garam, atau bahan tumbuhan dapat dibasakan dengan
natrium karbonat dan sebagainya lalu basa bebas diekstraksi dengan pelarut
dapat terbentuk jika kita menggunakan pelarut reaktif. Untuk alkaloid yang dapat
menguap seperti nikotina dapat dimurnikan dengan cara penyulingan uap dari
larutan yang dibasakan. Larutan dalam air yang bersifat asam dan mengandung
dengan pelarut organik sehingga senyawa netral dan asam yang mudah larut dalam
air tertinggal dalam air (Padmawinata, 1995). Garam alkaloid berbeda sifatnya
dengan alkaloid bebas. Alkaloid bebas biasanya tidak larut dalam air (beberapa
dari golongan pseudo dan protoalkaloid larut), tetapi mudah larut dalam pelarut
organik agak polar (seperti benzena, eter, kloroform). Dalam bentuk garamnya,
dengan asam amino. Berdasarkan lokasi atom nitrogen di dalam struktur alkaloid,
1. Alkaloid heterosiklis
4. Alkaloid peptida
5. Alkaloid terpena
bagian dari tanaman ini memiliki khasiat sebagai sumber obat-obatan. Bagian
buah famili Lauraceae ini memiliki kandungan gizi yang tinggi, bagian daun
2010).
penelitian tentang uji aktivitas hipoglemik (kadar gula darah rendah) ekstrak
2. Penyiapan Sampel
sampel daun alpukat (Persea americana Mill) yang tumbuh di Desa Tutulo,
dapat disimpan dalam jangka waktu panjang dan tidak merusak komponen
dan dimaserasi kembali dengan memakai metanol yang baru. Maserat yang
Fraksi air dipartisi dengan pelarut etil asetat diperoleh fraksi air dan fraksi etil
asetat. Hasil Partisi dari fraksi fraksi dievaporasi pada suhu 30-400C sampai
diperoleh ekstrak air dan ekstrak etil asetat. Masing-masing ekstrak diuji
fitokimia.
a. Uji Fitokimia
b. Uji Alkaloid
Ekstrak kental metanol sebanyak 0,1 gr dilarutkan dengan 10 mL
kloroform amoniak lalu hasilnya dibagi menjadi dua bagian yang sama. Untuk
volumenya sama. Lapisan asam diambil dan dibagi menjadi tiga bagian dan
terbentuk endapan.
dengan kromatografi lapis tipis (KLT) untuk mencari eluen yang sesuai
diam silika gel GF60 dan dielusi berturut-turut menggunakan pelarut organik
harga Rf-nya. Pola noda akan terbentuk pada setiap fraksi. Jika isolat tetap
Suleman Nita dkk.2015. Jurnal : Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid Dari
Daun Alpukat (Persea Americana Mill). Universitas Negeri Gorontalo :
Gorontalo.