Anda di halaman 1dari 4

Judul percobaan

Ekstraksi / Isolasi dan Identifikasi Senyawa Alkaloid Kofeina dari Daun Teh / Biji Kopi

Teori Dasar
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang banyak ditemukandialam.
Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luasdalam berbagai
jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat padatumbuhan dikotil
sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pteridofida mengandungalkaloid dengan kadar
yang sedikit.Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam
bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N
(Nitrogen) dalammolekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis,
dan dalamdosiskecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan.
Sebagaicontoh,morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat penenang,
atrofina berfungsi sebagai antispamodia, kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai
stimulan syaraf (Ikan,1969). Selain itu ada beberapa pengecualian, dimana
termasukgolongan alkaloid tapi atom N (Nitrogen) nya terdapat di dalam rantai lurus
ataualifatis.Meyer ’s Conversation Lexicons tahun 1896 dinyatakan bahwa alkaloid
terjadisecara karakteristik di dalam tumbuh- tumbuhan, dan sering dibedakan
berdasarkankereaktifan fisiologi yang khas. Senyawa ini terdiri atas karbon, hidrogen,
dannitrogen,sebagian besar diantaranya mengandung oksigen. Sesuai dengan
namanyayang mirip denganalkali (bersifat basa) dikarenakan adanya sepasang elektron
bebasyang dimiliki oleh nitrogen sehingga dapat mendonorkan sepasang
elektronnya.Kesulitan mendefinisikan alkaloid sudah berjalan bertahun-tahun.Definisi
tunggal untuk alkaloid belum juga ditentukan. Trier
menyatakan bahwa sebagai hasil kemajuan ilmu pengetahuan, istilah yang beragam senya
waalkaloid akhirnya harus ditinggalkan (Hesse, 1981).Garam alkaloid dan alkaloid
bebas biasanya berupa senyawa padat, berbentuk kristal tidak berwarna (berberina danserp
entina berwarna kuning).Alkaloid sering kali optik aktif, dan biasanya hanya satudari isomer
optik yang dijumpai dialam, meskipun dalam beberapa kasus dikenalcampuran rasemat, dan
pada kasus lain satu tumbuhan mengandung satu isomer sementara tumbuhan lain
mengandung enantiomernya (Padmawinata, 1995). Ada jugaalkaloid yang berbentuk cair,
seperti konina, nikotina, danhigrina.

SIFAT ALKALOID
1.Sifat-Sifat Fisika
Umumnya mempunyai 1 atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebihdari 1 atom N
seperti pada Ergotamin yang memiliki 5 atom N. Atom N ini
dapat berupa amin primer, sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat basa (tingkatke
basaannya tergantung dari struktur molekul dan gugus fungsionalnya) Kebanyakanalkaloid
yang telah diisolasi berupa padatan kristal tidak larut dengan titik lebur yangtertentu atau
mempunyai kisaran dekomposisi. Sedikit alkaloid yang berbentuk amorfdan beberapa
seperti; nikotin dan koniin berupa cairan. Kebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi
beberapa senyawa yang kompleks, species aromatik berwarna
(contoh berberin berwarna kuning dan betanin berwarna merah). Pada umumnya, basa beb
asalkaloid hanya larut dalam pelarut organik, meskipun beberapa pseudoalkalod
dan protoalkaloid larut dalam air. Garam alkaloid dan alkaloid quartener sangat larutdalam
air.
2.Sifat-Sifat Kimia
Kebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada
adanya pasangan elektron pada nitrogen.Jika gugus fungsional yang berdekatan dengannitr
ogen bersifat melepaskan elektron, sebagai contoh; gugus alkil, maka ketersediaanelektron
pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa. Hingga trietilamin
lebih basa daripada dietilamin dan senyawa dietilamin lebih basa daripada etilamin.Sebalikn
ya, bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron (contoh;gugus karbonil),
maka ketersediaan pasangan elektron berkurang dan pengaruh yangditimbulkan alkaloid
dapat bersifat netral atau bahkan sedikit asam. Contoh ; senyawayang mengandung gugus
amida.Kebasaan alkaloid menyebabkan senyawa tersebut sangat mudah
mengalamidekomposisi, terutama oleh panas dan sinar dengan adanya oksigen. Hasil dari
reaksiini sering berupa N-oksida. Dekomposisi alkaloid selama atau setelah isolasi
dapatmenimbulkan berbagai persoalan jika penyimpanan berlangsung dalam waktu
yanglama. Pembentukan garam dengan senyawa organik (tartarat, sitrat) atau anorganik
(asam hidroklorida atau sulfat) sering mencegah dekomposisi. Itulah sebabnya
dalam perdagangan alkaloid lazim berada dalam bentuk garamnya.

Alat dan Bahan


Alat
1. Seperangkat alat ekstraktor soxhlet (volume 250 ml)
2. Kertas saring
3. Corong
4. Kompor listrik dan panic alumunium
5. Penangas air
6. Batang pengaduk
7. Cawan penguap 50 ml
8. Corong buchner dan alat vacum
9. Kertas pH universal
10. Corong pisah volume 500 ml
11. Gelas piala kecil
12. Alumunium foil
13. Kaca arloji
14. Oven
15. Rotari evaporator vakum

Bahan

1. Serbuk simplisia daun teh / biji kopi


2. Ethanol 96 %
3. Asam sulfat 10 %
4. Magnesium oksida (Mg O)
5. Natrium hidroksida 5 %
6. Kloroform
7. Hcl
8. Methanol
9. Ammonia
10. Iodin
11. Aquadest
Daftar pustaka
Anonim. 1982.Card System dan Reaksi Warna . Ars-praeparandi : InstitutTeknologi
Bandung. Bandung.2.
Egon Stahl. 1985.Analisis obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi .Penerbit: ITB.
Bandung.3.
Robbers, James E. and Marilyn K. Speedie and Varro E. Tyler,1996,Pharmacognosy and
pharmacobiotechnology , Williams & Wilkins,United States of America.4.
Trevor Robinson. 2000.Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi . PenerbitITB. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai