Anda di halaman 1dari 26

1

MATERI PAK WAYAN 2. Produk steril


Proses GMP 3. Dosis rendah produk etical yang tidak steril
Proses: 4. Produk OTC
- Qualification and Validation Perencanaan Validasi:
- Sanitation and Hygiene - Master validation plan
- Good Practices in Production - Validation team
- Good Practices in Quality Control - Validation protocol
- Contract Manufacture and Analysis - Execution of validation
- Self-Inspection and Quality Audit - Validation reporting
- Complaints AHU / HVAC SYSTEMS:
- Product Recall - Pengenalan HVAC
Kualifikasi: - Clean Area
Identitas sifat suatu peralatan yang berkaitan dengan - Perlindungan Personil, Produk dan Lingkungan
kinerja dari fungsinya serta pemberian batasan nilai
- Sistem HVAC
tertentu atau batasan sifat tersebut.
- Komisioning, Kualifikasi, dan Pemeliharaan
Validasi:
Sanitasi dan hygiene
Suatu tindakan pembuktian dengan cara ang sesuai
bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, a. Personil (hygiene), Tempat (sanitasi) Mesin dan
perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam Peralatan, Bahan Baku dan Kontainer, Produk untuk
produksi dan pengawasan mutu akan senantiasa Pembersihan dan Desinfeksi, Segala Sumber
mencapai hasil yang diinginkan. Pencemaran.
Qualification and Validation: b. Sanitasi dan kebersihan tingkat tinggi harus
dipraktikkan.
1. Validasi baru
c. Sumber kontaminasi potensial harus dihilangkan.
a. Validasi prospektif: Validasi dilakukan sebelum
otorisasi pemasaran dikeluarkan. Personil hygiene
b. Validasi konkkuren: Validasi dilakukan selama - Pemeriksaan kesehatan
manufaktur komersial setiap kali ada perubahan
signifikan pada sumber daya, prosedur. - Pelatihan dalam praktik kebersihan pribadi,

c. Validasi retrospektif: Validasi hanya dengan - Larangan personil dengan penyakit yang jelas dan lesi
evaluasi data, jika data yang cukup tersedia untuk terbuka, kosmetik, aksesori.
dievaluasi. - Laporkan untuk kondisi yang dapat memengaruhi
2. Revalidasi (validasi ulang): Validasi dilakukan jika kualitas.
terjadi perubahan atau penyimpangan signifikan - Larangan kontak langsung tangan dengan bahan,
terhadap objek validasi yang sebelumnya valid. produk antara atau produk massal
Prioritas validasi proses: - Penutup tubuh yang bersih harus digunakan.
1. Produk baru - Larangan: merokok, makan, minum, mengunyah,
menjaga tanaman dan obat-obatan pribadi.
1
2

 Tekanan ruangan
AHU/HVAC  Lokasi terminal udara dan aliran udara terarah
Defenisi: AHU (Air Handling Unit) adalah suatu  Filtrasi udara, perubahan udara atau laju
sistem yang dibuat untuk mengendalikan kondisi udara, pembilasan
suhu, kelembaban, partikel, jumlah mikroba, dan
 Suhu dan kelembaban
pertukaran udara perjam yang dibutuhkan oleh fasilitas
tertentu.  Aliran material, aliran personel
Mengapa: Perlu menerapkan sitem AHU karena udara  Pergerakan peralatan
yang masuk ke ruang produksi harus memenuhi
persyaratan baik itu persyaratan jumlah partikel, suhu,  Proses yang sedang dilakukan, dan jenis produk
jumlah mikroba dan penggantian udaranya harus  Hunian
memenuhi persyaratan.
 Kondisi udara luar
Tujuan: Untuk melindungi kualitas, kemanjuran dan
keamanan produk, dan untuk menyediakan lingkungan
yang nyaman dan aman bagi orang-orang dengan Ruang Produksi Farmasi (Klasifikasi dan
mencegah kontaminasi silang, suhu, kelembaban, Persyaratan)
perubahan udara, aliran dan tekanan yang salah.
Room Classes Temp RH Qty of particles / Qty of Micr AC/
Bagaimana cara menyediakan HVAC yang cocok? (%) m3 obe/m3
(℃) ≥ 5μm ≥0,5μm hr
Itu tergantung pada sejumlah kriteria:
A <1 >120
 Klasifikasi area bersih atau tingkat perlindungan B 5
1 100 3.5x103 0
 Tipe produk
WA
 Hunian 2 10.000 C 3.5x105 2x103 100
16-25 45-55 20-40
 Kondisi dan lokasi iklim. D
 Lokasi terminal udara dan aliran udara terarah
GA 3 100.00 E 20-28 30-40 3.5x106 2x104 500
 Konfigurasi ruangan, pasokan udara, dan lokasi 0
F 20-28 45-75
5-20
ekstraksi
G
Area Bersih (Clean Room) H
BA 4 WA=White Area, GA=Grey Area, BA=Black Area
Defenisi: Suatu area (atau ruangan) dengan kontrol
lingkungan tertentu dari kontaminasi partikel dan
mikroba, dibangun dan digunakan sedemikian rupa
untuk mengurangi pengenalan, pembangkitan dan
penyimpanan kontaminan di dalam area.
Tujuan: Untuk memfasilitasi proses produksi di mana
bahan dan produk awal farmasi, peralatan dan
peralatan terpapar di area tersebut.
Persyaratan Area Bersih:
Beberapa kriteria dasar dalam menciptakan area bersih
yang efektif dan efisien:
 Bangunan dan struktur selesai
2
3

SISTEM PENGOLAHAN AIR / SPA


(WATER TREATMENT SISTEM)
Defenisi: Pemurnian air untuk menghasilkan Air untuk
Penggunaan Farmasi (WPU) yang memenuhi spesifikasi
farmakope untuk produk farmasi tertentu.
a. Air yang dimurnikan: Air minum murni dengan
distilasi, pertukaran ion, reverse osmosis, atau
proses lain yang sesuai.

Full Fresh-Air System AHU b. Air untuk Injeksi: Kualitas tertinggi Air Murni yang
disuling digunakan sebagai perantara atau produk
massal untuk injeksi.
c. Air Sangat Murni: Kualitas tertinggi dari Air Murni
yang diproduksi dengan metode gabungan dari RO,
ultrafiltrasi dan deionisasi
Mengapa:
Air yang dimurnikan memainkan peran penting dan
penting sebagai bahan baku untuk produk farmasi.
Air adalah media yang baik untuk mikroba, dan dapat
larut, menyerap, mengandung banyak senyawa
termasuk kontaminan beracun.
Sebagai bahan baku, air murni langsung digunakan
tanpa tes sebelumnya.
Tes mikroba dilakukan setelah air digunakan, perawatan
harus diambil untuk kontaminasi mikrobiologis dan
proliferasi ke dalam sistem.
Metode pemurnian/pengolahan air
a. Destilasi: dilakukan dengan mendidihkan air menjadi
uap, lalu mendinginkan uap tersebut menjadi air
3
4

kembali. Proses ini sangat efektif untuk


menghilangkan kontaminan seperti bakteri, virus,
protozoa, dan bahan kimia seperti timbal dan
sulfat.
b. Pertukaran ion: Resin-resin ini digunakan untuk
menghilangkan kotoran yang tidak diinginkan,
seperti material-material radioaktif atau
pencemaran yang lain yang dapat secara potensial
merugikan peralatan atau merusak reaktor fuel rods.
Resin pertukaran ion digunakan dalam beberapa
proses untuk menghilangkan resiko dan unsur
pokok radioaktif dari kotoran dan larutan.
c. Reverse Osmosis: merupakan teknik pembuatan air
Air pasokan: Air minum, Air Alami (air sumur, Sungai,
murni (purified water) yang dapat menurunkn
Danau Laut.
hingga 95% Total Dissolve Solids (TDS) di dalam
air. Reverse osmosis terdiri dari lapisan filter yang Water Treatment untuk Air Minum (PAM):
sangat halus (hingga 0,0001 mikron)
Pengendapan, koagulasi,Filtrasi (pasir, karbon aktif),
d. Ultrafiltrasi: merupakan proses pemisahan Pelunakan, Disinfeksi, Penghilangan zat besi,
menggunakan membran dengan ukuran pori-pori Penghilangan senyawa organik/spesifik senyawa
berkisar antara 0,1-0,001 µm (mikron). Biasanya, anorganik.
membran UF akan menghilangkan kotoran dari zat
yang mempunyai berat molekul tinggi, material Kualifikasi Sistem Pengolahan Air:
koloid, serta molekul polimer organik atau Kualifikasi Desain (DQ)
anorganik.
Kualifikasi Instalasi (IQ)
e. Deionisasi: menghilangkan garam dan ion mineral
lainnya (molekul) dari air. Kualifikasi Operasional (OQ)
Kualifikasi Kinerja (PQ)
 Fase-1 (2-4 minggu): Persetujuan prosedur,
spesifikasi, demonstrasi produksi dan distribusi air
murni, pengujian kimia dan mikrobiologis
 Fase-2 (2-4 minggu); Parameter operasional yang
konsisten, kualitas dan kuantitas produk yang
konsisten. Kualitas air memenuhi persyaratan.
 Fase-3 (12 bulan): Tunjukkan keandalan sistem.

4
5

Manajemen Resiko dalam Tata Kelola Organisasi


Universitas:
Manajemen Resiko (MR) bukanlah aktivitas
“Pemadam Kebakaran”, melainkan suatu Upaya
Meningkatkan Derajad Kepercayaan Dalam Pencapaian
Sasaran Organisasi (MR berfungsi sebagai Navigator).
MR adalah metoda & proses dalam Tata Kelola
Organisasi untuk meminimalkan kajutan-kejutan dan
dalam waktu bersamaan. Untuk meningkatkan
peluang-peluang dalam rangka mencapai tujuan
organisasi (A.M.Marcetti, 2012).
MR adalah langkah-langkah untuk
mensinkronisasikan antara strategi, operasi, program,
proses dan pengetahuan untuk mengurangi
kejutan-kejutan (karena tak direncanakan/tak
diantisipasi sebelumnya), kerugian-kerugian potensial,
dan juga untuk kapitalisasi peluang-peluang
(memanfaatkan peluang menjadi keuntungan)
(A.M.Marcetti, 2012).
Dalam implementasinya harus ada keseimbangan
antara resiko & konsekuensi (consequence
orang-orang & proses)
Tiga (3) Lini Pertahanan Terhadap Resiko :
L-1. Kepatuhan terhadap Peraturan yang berlaku
(Yayasan/Rektor/Dekan Fakultas/Dir.SPS) dengan
SOP-nya (Day to day risk management and
management control).
MATERI PAK WAHONO L-2. Kerangka Kerja Manajemen Resiko,
Impelementasi Manajemen Mutu ISO 9001 : Kebijakan-kebijakan dan Metodologi- metodologi serta
2015(Manajemen Resiko Terpadu) Pelaporan lengkap dan tepat waktu diperlukan untuk
pengendalian dan dokumentasi (Risk Management,
Prinsip Manajemen Mutu adalah MENGERJAKAN Frame Works, Policy, Methodology).
APA YANG DITULIS (Do what is written) dalam
RKA UP dan mencatat/mendokumentasikan apa yang L-3. Memahami Resiko secara Menyeluruh dan
telah dilaksanakan (write what is done). Penjaminannya secara Independen (Risk Oversight and
Independence Assurance).
- Apabila ada hal-hal yang harus dikerjakan namun
belum terakomodasi dalam RKA UP harus dibuat Mengapa Resiko bisa terjadi ?
mekanisme solusinya. Karena perubahan akan selalu terjadi sebagai fakta
- Dalam ISO 9001:2015 termasuk didalamnya alamiah (VUCAP)
Manajemen Resiko sebagai kelengkapan/tambahan V : Volatility; Alam dan dinamika perubahan beserta
aspek dibanding ISO sebelumnya. kekuatan-kekuatan/faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan selalu ada/terjadi.

5
6

U : Uncertainty; Ketidakpastian dihadapkan pada 4. Ketidakpatuhan terhadap peraturan/SOP


kita karena tidak cukup data dan informasi untuk
5. Komunikasi internal yang kurang efektif
meramalkan perubahan-perubahan baik jangka pendek
apalagi jangka panjang. 6. Budaya kerja yang tidak mendukung.
C : Complexity; Meningkatnya kompleksitas Untuk mencapai kategori Excellent dalam
permasalahan, karena ada interaksi yang saling Implementasi Manajemen Resiko Terpadu
kait-mengkait dari berbagai faktor. diperlukan TRANSFORMASI !
A : Ambiguity: Keragu-raguan dalam memahami 1. Transformasi Proses Kegiatan Sehari-hari
fenomena yang ada sehingga berpotensi menyebabkan
“salah membaca” kondisi sebenarnya yang terjadi. (Operational change) : better/faster/cheaper

P : Paradoxes; Adanya fenomena kesimpulan yang 2. Transformasi Mendasar : Melakukan perbaikan


bersifat saling berlawanan secara logika. mendasar proses bisnis kearah efisiensi
Beberapa Faktor Resiko Penting yang berpengaruh 3. Transformasi Strategis: Melakukan perubahan
(difokuskan untuk Perguruan Tinggi):
dari tiap-tiap langkah esensial institusi yang
1. Meningkatnya kompetisi jasa pendidikan antar
institusi. berdampak strategis.

2. Perubahan teknologi Ukuran Kecerdasan Seseorang adalah


Kemampuannya untuk Berubah ke tahap yang lebih
3. Keamanan cyber baik.
4. Perubahan regulasi
5. Resiko rantai pasok mahasiswa baru MATERI PAK THOMAS
6. Kekurangan SDM kompeten Quality Deviation
Empat Kategori Implementasi Manajemen Resiko Kualitas bukan menguji produk, namun harus dibangun
Terpadu (MRT): di setiap tahap proses / operasi.
1. Excellent : MRT sudah menjadi bagian inheren Standar: Sebuah persetujuan untuk melakukan sesuatu.
dalam proses pengambilan keputusan. Tingkat kualitas atau pencapaian.

2. Strong : Tersedianya kapasitas untuk mentoleransi Spesifikasi: Penjelasan rinci tentang desain dan bahan
resiko dalam mengelola resiko-resiko yang terjadi. yang digunakan untuk membuat sesuatu.

3. Adequate : Lengkapnya implementasi dari Penyimpangan adalah peristiwa yang tidak biasa atau
prinsip-prinsip manajemen resiko. 'abnormal'. Didefinisikan secara formal sebagai
persetujuan instruksi yang disetujui atau standar
4. Weak : Implementasi manajemen resiko disesuaikan estabilsh. Dapat direncanakan atau tidak direncanakan.
dengan kinerja yang dicapai (bersifat adjustment).
Contoh Penyimpangan-Direncanakan:
Hambatan dalam Penerapan Manajemen Resiko
- Substitusi peralatan
Terpadu:
1. Kurangnya komitmen pimpinan pada berbagai - Pelepasan awal / sementara untuk bahan awal

tingkatan serta seluruh karyawan yang ada - Memaksimalkan atau memperkecil batch menjadi
kualitas non-standar
2. Kurangnya kompetensi SDM
- Sumber alternatif bahan awal
3. Belum adanya SOP
Contoh Penyimpangan- tidak Direncanakan:
6
7

- Kesalahan proses penyebab utama peristiwa tersebut dan langkah-langkah


yang tepat untuk memperbaiki atau mencegah masalah
- Mencampuradukkan / kontaminasi silang
ini tidak berulang.
- Kerusakan peralatan atau kegagalan kalibrasi
GMP Expectation
- Lebih atau di bawah hasil
- Penyimpangan apa yang harus dicatat?
- Kegagalan rekonsiliasi material
Umumnya yang menghasilkan bahan dan / atau proses
- Kesalahan manusia yang tidak sesuai, yang berpotensi berdampak pada
kualitas produk, keamanan, kemanjuran, atau integritas
- Suhu excursioan di area penyimpanan atau inkubator data.
laboratorium
- Sistem untuk mendokumentasikan & mengendalikan
Di Luar Spesifikasi (OOS): penyimpangan-SOP, register atau database, dan catatan
- Hasil OOS adalah jenis spesifik dari penyimpangan lengkap individu tentang investigasi insiden:
yang berkaitan dengan pengujian QC  Siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.
- Hasil yang berada di luar kriteria penerimaan yang  Lengkapi akun mulai dari identifikasi hingga
telah ditentukan sebelumnya = OOS resolusi.
- Apakah berlaku untuk pengujian stabilitas dengan  Akar penyebab diidentifikasi dan tindakan
persyaratan tambahan untuk menyelidiki tren atipikal korektif / preventif dilaksanakan.
yang signifikan
 Analisis tren
- Apakah berlaku untuk pengujian stabilitas dengan
persyaratan tambahan untuk menyelidiki tren atipikal - Disposisi barang yang terkena dampak.
yang signifikan
Tugas beresiko? Stabilitas? Otorisasi dari QC / QA.
Alat Investigasi
- Diagram Tulang Ikan
- 5 mengapa analisis
Evaluasi Investigasi Penyimpangan:
Menjawab enam pertanyaan diajukan dalam makalah ini
secara afirmatif akan memungkinkan mereka yang
bertanggung jawab untuk memvalidasi bahwa sistem
investigasi penyimpangan efektif dan sesuai:
1. Bisakah orang operasi Anda mengenali acara rutin
Sistem investigasi penyimpangan sebagai penyimpangan?

Penyimpangan, terjadinya peristiwa non-rutin selama 2. Apakah personel operasi Anda tahu cara melaporkan
pembuatan obat-obatan dan biofarmasi, adalah fakta penyimpangan & menentukan dampak langsungnya?
kehidupan. Malfungsi peralatan, kesalahan oleh 3. Apakah ada sumber daya yang cukup untuk
personel, gangguan daya, dan banyak jenis peristiwa menyelidiki dan meninjau penyimpangan ini secara
yang tidak direncanakan lainnya dapat memengaruhi tepat waktu?
operasi produksi normal.
4. Apakah para penyelidik mampu melakukan
Praktik-praktik manufaktur yang baik mengharuskan penyelidikan yang efektif dan ditulis dengan baik yang
setiap peristiwa ini dikatalogkan dan diinvestigasi
dengan benar untuk menentukan dampak pada produk,
7
8

memberikan catatan sejarah yang akurat dan, jika


mungkin, mengidentifikasi akar permasalahannya?
5. Ketika akar penyebab diidentifikasi & tindakan
korektif / preventif diusulkan, apakah ada fokus,
sumber daya, dan komitmen manajemen yang
memadai untuk melaksanakan tindakan secara tepat
waktu?
6. Sudahkah organisasi mengidentifikasi peristiwa
yang paling lazim dan memulai proses untuk melacak
OOS di Laboratorium
dan tren masalah?
Jika hasil OOS yang dikonfirmasi tidak dapat dilacak ke
OOS di Laboratorium
masalah pengambilan sampel:
- Rekam dan selidiki terlebih dahulu. Tidak ada
- Untuk bahan awal, disposisi dapat diputuskan pada
pengujian ulang * atau pengambilan sampel ulang **
titik ini, menolak atau melepaskan di bawah
sampai bukti membuktikannya diperlukan.
penyimpangan.
- Penilaian awal hasil OOS untuk menentukan apakah
- Untuk produk curah atau produk jadi, fase selanjutnya
hasilnya valid atau tidak.
bergerak ke luar laboratorium dan masuk ke manufaktur
 Meliputi banyak faktor ea. Pelatihan analis, untuk menyelidiki kegagalan proses. Diperlukan
persiapan dan kedaluwarsa reagen, kalibrasi keterlacakan antara laporan OOS dan investigasi
peralatan, verifikasi perhitungan, teknik penyimpangan selanjutnya.
pengenceran yang benar, metode pengujian
Laporan Penyimpangan Kualitas
divalidasi.
- Laporan QDR & HULS (Hasil Uji di Luar Spesifikasi)
 Berguna untuk memiliki daftar periksa
pro-forma untuk langkah ini. - Diinformasikan: apa, kapan, siapa, di mana, mengapa,
bagaimana
 Jika ditemukan penyebab, perhitungan ulang
dengan data asli atau pengujian ulang dapat - QDR ≠ kartu pass
dilakukan untuk mengganti hasil OOS yang
tidak valid. Ringkasan
- Penyimpangan dan hasil OOS harus:
- Jika hasil OOS dikonfirmasi valid, tinjau sampel dan
teknik pengambilan sampel. Apakah sampel yang  Sepenuhnya direkam dan diselidiki.
mewakili lot, dikumpulkan menggunakan alat bersih,
diberi label dengan benar dan menyerahkan ke  Dinilai sebelum pelepasan bets
laboratorium tanpa penundaan?  Telah diulas dalam PQR
 Pengambilan sampel ulang (keraguan tentang - 'Sepenuhnya' menyiratkan mendokumentasikan
integritas sampel) seluruh cerita dari identifikasi insiden hingga resolusi.
 Metode / rencana re-sampling harus ditentukan - Nol deviasi yang dilaporkan tidak sama dengan nol
dalam suatu prosedur masalah. Gunakan sistem deviasi & OOS untuk
keuntungan Anda. Peningkatan berkelanjutan adalah
demi kepentingan semua orang.
Change Management System
Pengertian Umum

8
9

- Manajemen perubahan adalah suatu pendekatan - Setelah implementasi, dan bila sesuai, hendaklah
untuk mengubah individu, tim, dan organisasi kepada dilakukan evaluasi efektivitasnya untuk memastikan
kondisi masa depan yang diinginkan. bahwa perubahan tersebut telah berhasil.
- Manajemen Perubahan adalah suatu proses sistematis ISO 9001 : 2015
untuk melakukan sesuatu yang berbeda dan menuju
arah yang lebih baik, baik bagi perorangan maupun
organisasi
Pendahuluan
Manajemen Perubahan adalah sebuah sistem
manajemen untuk memastikan bahwa perubahan dari
sebuah proses, teknologi, peralatan, prosedur, fasilitas,
dan tenaga kerja sudah benar-benar dianalisa,
didokumentasi dan dikomunikasikan kepada pihak
terkait, sehingga perubahan yang direncanakan tidak
menimbulkan kerugian Mutu Produk, dan Efektifitas
Sistem Mutu.
CPOB 2018 (Bab 12)
1. Pengendalian perubahan merupakan bagian penting
dari pengelolaan pengetahuan dan hendaklah ditangani
dalam Sistem Mutu Industri Farmasi.
2. Hendaklah tersedia prosedur tertulis yang merinci
langkah yang diambil bila ada usul perubahan terhadap
bahan awal, komponen produk, peralatan, proses, Manfaat
bangunan-fasilitas, ragam produk, proses produksi atau 1. Organisasi dapat merespon lebih cepat terhadap
metode pengujian, ukuran bets, design space, atau permintaan pelanggan.
perubahan apa pun pada siklus hidup produk yang
mungkin berpengaruh pada mutu atau reprodusibilitas 2. Membantu menyelaraskan sumber daya yang ada
dalam organisasi.
3. Manajemen risiko mutu hendaklah digunakan untuk
mengevaluasi perubahan yang direncanakan, untuk 3. Kinerja karyawan meningkat ketika karyawan yang
menentukan dampak potensial terhadap mutu produk, bersangkutan merasa didukung dan memahami proses
Sistem Mutu Industri Farmasi, dokumentasi, validasi, perubahannya.
status pemenuhan persyaratan yang berlaku, kalibrasi, 4. Menyediakan cara untuk mengantisipasi tantangan
perawatan dan pada sistem lain untuk menghindarkan dan menanggapi ini secara efisien.
akibat yang tidak diinginkan dan untuk merencanakan
proses validasi, verifikasi, atau upaya rekualifikasi 5. Menurunkan risiko yang terkait dengan perubahan
yang diperlukan.
6. Kemungkinan kegagalan perubahan berkurang.
4. Perubahan hendaklah diotorisasi dan disetujui oleh
personel yang bertanggung jawab atau personel
fungsional terkait sesuai dengan yang tercantum pada
Sistem Mutu Industri Farmasi.
- Data pendukung, misal salinan dokumen, hendaklah
dikaji untuk memastikan bahwa dampak perubahan
telah dipertimbangkan sebelum disetujui .

9
10

- Kontrol perubahan adalah persyaratan GMP terkenal


yang berfokus pada manajemen perubahan yang
terkontrol, hingga konsekuensi yang tidak diinginkan.
- Kontrol perubahan memastikan bahwa keamanan,
kualitas, kemurnian, dan potensi produk farmasi dan
biologik tidak terganggu karena perubahan dalam
proses / produksi.
Prinsip Kontrol Perubahan
Kontrol perubahan bukan khusus departemen,
melainkan tugas seluruh perusahaan
Kontrol perubahan memantau semua jenis perubahan
yang dapat memengaruhi proses atau kualitas produk
Change Management Cycle dan menyatakan langkah-langkah yang diperlukan
untuk menerapkan perubahan atau memutuskan bahwa
perubahan tidak boleh dilaksanakan.
Aspek Kontrol Perubahan
- Menetapkan prosedur tertulis untuk identifikasi,
dokumentasi, sistem peninjauan yang sesuai, spesifikasi,
metode analisis, peralatan.
- Kontrol perubahan harus ditinjau dan disetujui oleh
unit terkait. Dan akhirnya langkah-langkah dengan
Jaminan Kualitas.
CMS di bidang Farmasi - Saat menerapkan perubahan yang disetujui, tindakan
diambil untuk memastikan bahwa semua dokumen yang
Dalam industri farmasi, sistem manajemen perubahan
terkena dampak perubahan direvisi.
(CMS) adalah bagian sentral dari keseluruhan sistem
manajemen mutu untuk pembuatan produk obat - Dokumen:
sering disebut sebagai sistem mutu farmasi. Sesuai
dengan pedoman ICH Q10, juga didukung oleh FDA, Kontrol perubahan memerlukan prosedur tertulis untuk
CMS adalah salah satu dari empat elemen kunci yang menetapkan setidaknya langkah-langkah berikut:
membentuk sistem kualitas farmasi (tiga elemen - Jenis perubahan apa yang dipertimbangkan oleh
sisanya termasuk kinerja proses dan sistem kendali perubahan?
pemantauan kualitas produk; tindakan korektif dan
tindakan pencegahan (CAPA) ) sistem; tinjauan - Apa persyaratan untuk perubahan mendesak?
manajemen kinerja proses dan kualitas produk). - Untuk area mana prosedur operasi ini berlaku?
Definisi - Siapa yang dapat menyarankan perubahan?
“Suatu proses yang memastikan bahwa perubahan atau - Bagaimana perubahan diminta (bentuk, metode
perubahan proposal menjadi bahan, metode, peralatan, komunikasi)?
dan perangkat lunak didokumentasikan, divalidasi,
disetujui, dan dapat dilacak” - Bagaimana perubahan dinilai dan siapa yang
bertanggung jawab atas peringkat?
Objektif
- Bagaimana langkah-langkah untuk melakukan
perubahan ditetapkan?

10
11

- Siapa yang bertanggung jawab atas implementasi dan


pemantauan semua tindakan?
- Siapa yang termasuk dalam tim kontrol perubahan?
- Apa tugas tim kontrol perubahan?
- Bagaimana perubahannya didokumentasikan (format,
konten, penyimpanan)?
- Siapa yang bertanggung jawab untuk mengesahkan
perubahan?
Flowchart (sample)

Management Review
Company Quality Target Example

Contoh Change Control Form


Sejarah
- Persyaratan sejak ISO 9001 : 1994 (bahkan
sebelumnya)
- FDA’s Quality System Approach to GMP – Sep 2006
- ICH Q10 Pharmaceutical Quality System – Jun 2008
PIC / s PE 009-13 (1 Januari 2017) Bab 1, poin 1.6
Harus ada tinjauan manajemen berkala, dengan
keterlibatan manajemen senior, operasi Sistem Kualitas
Farmasi untuk mengidentifikasi peluang untuk
peningkatan berkelanjutan produk, proses dan sistem itu
sendiri.
POPP CPOB 2012 Bab 1 –Prinsip

11
12

Untuk memonitor efektivitas pelaksanaan Sistem Mutu,


manajemen hendaklah melakukan Kajian Manajemen
Mutu secara berkala.
ISO 9001: 2015
9.3.1 Manajemen Umum puncak organisasi harus
meninjau SMM organisasi pada interval yang
direncanakan untuk memastikan kesesuaian,
kecukupan, efektifitasnya yang berkelanjutan dan
harus diselaraskan dengan arah strategis organisasi.
CPOB 2018 (Bab 2.4) Situasi Saat Ini (Fakta)
Manajemen puncak memiliki tanggung jawab tertinggi - Belum dilakukan pengkajian manajemen dan belum
untuk memastikan efektivitas penerapan Sistem Mutu ada prosedur terkait hal tersebut.
Industri Farmasi untuk mencapai sasaran mutu, dan,
peran, tanggung jawab, dan wewenang tersebut - Prosedur Pengkajian oleh manajemen tidak tercantum
ditetapkan, dikomunikasikan serta diterapkan di sebagai dokumen yang disusun dan dikendalikan, dan
seluruh organisasi. stempel Master Copy tidak sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan.
Manajemen puncak hendaklah menetapkan kebijakan
mutu yang menguraikan keseluruhan maksud dan - Tidak ditentukan PIC dan due date tiap usulan dan
tujuan perusahaan terkait mutu dan hendaklah tindak lanjut.
memastikan kesesuaian dan efektivitas Sistem Mutu
- Pimpinan manajemen puncak adalah Kepala Pabrik,
Industri Farmasi dan pemenuhan CPOB melalui
belum dipimpin oleh dewan direksi.
keikutsertaan dalam tinjauan manajemen.
- Peserta rapat tinjauan manajemen adalah semua
ICH Q10, Tanggung Jawab Manajemen
pimpinan unit pabrik, belum diikuti semua pimpinan
- Komitmen Manajemen unit dalam perusahaan.

- Kebijakan Mutu, - Hasil review dilakukan tindak lanjut namun belum


terperinci dan belum dilakukan pemantauan terhadap
- Perencanaan Kualitas tindak lanjut tersebut.
- Pengelolaan sumber daya
- Komunikasi internal
- Ulasan Manajemen
- Manajemen Kegiatan Outsourced dan Bahan yang
Dibeli
- Perubahan Kepemilikan Produk
Aplikasi Tinjauan Manajemen pada Siklus Hidup
Produk

Tinjau Masukan (ICH Q10)


Performa Proses & Kualitas Produk (PP&PQ)

12
13

- Hasil audit internal dan eksternal, komitmen pada - Menghasilkan obat yang aman, berkhasiat dan
regulator, bermutu tanpa pengawasan yang ketat dari regulator
- Kepuasan pelanggan: Keluhan dan penarikan - Pendekatan yang sama membantu regulator secara
global
- Kesimpulan dari hasil pemantauan PP&PQ
- Efektivitas dari perubahan pada proses dan produk
termasuk perubahan sebagai hasil dari CAPA
- Tindaklanjut dari pengkajian sebelumnya
Goals Quality System Review
- Memperbaiki sistem mutu dan prosesnya
- Pengaturan Sumber Daya (kompetensi, kapasitas)
- Mengkaji Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu
How ???
- Key Performance Indicator (KPI) >> Quality Metric
- Merupakan salah satu pengukuran kinerja. DATA INTEGRITY
- KPI mengevaluasi berapa sukses suatu organisasi Contoh relevan
atau pengukuran kinerja suatu aktivitas.
Label kalibrasi. Memperlihatkan nomor unik obyek
- Indikator kinerja secara rutin dikaitkan dengan ikhtiar kalibrasi, identitas instrumen benar sesuai dengan
perbaikan kinerja. informasi yang tertempel, ketika kita akan
Contoh menggunakan alat ukur tersebut, di label kita melihat
ternyata jatuh tempo kalibrasi kembali sudah
- Batch yang tepat pertama kali,% kadaluwarsa hari kemarin. Secara teknis mungkin alat
- Total pemberitahuan penyimpangan (termasuk OOS) tersebut masih memberikan akurasi yang baik, tapi dari
perspektif sifat data integrity, kita tidak memiliki cukup
- Pemberitahuan penyimpangan> 30 hari (CAPA) keyakinan bahwa alat tersebut akan mengukur secara
- Keluhan akurat. Bila kita tetap menggunakannya dan kita
mencatat penggunaan alat tersebut pada sebuah
- penarikan rekaman bets misalnya, maka dokumen rekaman bets
tersebut tidak memiliki sifat data integrity yang baik.
- Inspeksi diri
- Program Kepatuhan terhadap Pelatihan
- Audit vendor termasuk manufaktur pihak ketiga
Quality Metric Objective
- Mendorong pembuatan obat yang aman, berkhasiat
dan bermutu
- Mendorong pembentukan perilaku sadar mutu dan
sadar CPOB
- Mengurangi kesenjangan obat karena mutu dan recall

13
14

Pengujian sampel berulang


Pendahuluan
Pada saat analisis HPLC atau GC, sampel diuji beberapa
Suatu sistem untuk memastikan dan memelihara :
kali untuk memperoleh hasil yang memenuhi syarat.
- Akurasi dan Konsistensi Data Beberapa analis dapat menghapus data pengujian
berulang ini.
- Akurasi dan Konsistensi semua sistem yang
menyimpan, memproses, atau pengambilan data Dokumentasi dengan tanggal mundur (back date)

- Bahwa data yang direkam harus persis sama seperti Biasanya, penggunaan tanggal mundur ini ditemukan
yang dimaksud, dan saat diambil kembali maka data itu dalam analisis stabilitas. Sampel diuji dengan HPLC
persis sama saat pertama kali disimpan. dalam tanggal mundur dengan mengubah tanggal dalam
sistem komputer karena berbagai alasan, seperti
Permasalahan di industrI farmasi ketidaktersediaan sistem HPLC atau sumber daya
- Manipulasi manusia. Penggunaan tanggal mundur dianggap sebagai
masalah serius dalam regulasi.
- Pengujian sampel berulang
Akses data yang tidak terotorisasi
- Dokumentasi dengan tanggal mundur (back date)
Penghapusan atau pengubahan data elektronik yang
- Akses data yang tidak terotorisasi dihasilkan oleh berbagai instrument oleh analis
- Catatan logbook termasuk ke dalam pengaksesan data oleh pihak yang
tidak berwenang. Semua instrument yang menghasilkan
- Menyalin data data elektronik harus memiliki sistem audit trail (sistem
Manipulasi data yang dapat memperlihatkan catatan nama orang yang
mengakses sistem computer disertai tanggal dan jam).
Pengubahan atau manipulasi data asli untuk
memperoleh hasil yang memenuhi syarat untuk setiap
produk yang diproduksi merupakan masalah yang Catatan log book
sangat banyak ditemukan di laboratorium pengawasan
mutu (quality control). Analis dapat menggunakan Masalah integritas data dalam hal ini terjadi saat setiap
cairan penghapus atau pemutih untuk kegiatan yang dilakukan menggunakan setiap
menyembunyikan hasil aslinya, metode koreksi ini instrument tidak dicatat dalam logbook instrument atau
berlawanan dengan regulasi Good Manufacturing tertukarnya data antara dua atau lebih instrument yang
Process (GMP) dan Good Documentation Process berbeda. BPOM dapat menganggap aktivitas tersebut
(GDocP). tidak benar-benar dilakukan dan laporannya dipalsukan.

Contoh

14
15

- Badan pengawas mengharapkan industri farmasi


menyimpan catatan dan raw data yang lengkap dan
akurat, dan dapat menyediakan untuk auditor/inspector
Integritas data yang dihasilkan oleh perusahaan dan
laboratorium farmasi yang diregulasi adalah yang
terpenting, karena informasi yang dicatat dan direkam
dengan layak adalah dasar utama bagi produsen obat
untuk menjamin identitas, kemurnian, dan keamanan
produk
- Ketidakpatuhan yang ditemukan dalam integritas data
bisa berujung pada surat peringatan dan tindakan lain
dari badan pengawas/pemerintah yang memiliki
Menyalin data kewenangan
Suatu kegiatan atau analisis tidak dilakukan, namun
data atau hasil dari batch sebelumnya disalin alih-alih
mencantumkan hasil analisis yang sebenarnya.
Beberapa analis melakukan hal ini dengan sangat
mulus dengan menyalin file data
elektronik batch sebelumnya, mengganti nama filenya
dengan nomor batch baru dan menggunakan data ini
untuk mengira-ngira hasil untuk batch yang baru.

Pedoman
Modern Humanities Research Association (MHRA)
Contoh
World Health Organization (WHO)
USA-Food and Drug Agency (FDA)
Pharmaceuticals Inspection Cooperation/Scheme
(PIC/s)

Latar belakang
- Memastikan bahwa data integrity dipahami sebagai
komponen penting di industry farmasi dalam menjamin Defenisi
kemanan, khasiat dan mutu obat dan karena Praktik yang Baik untuk Manajemen Data dan Integritas
melindungi masyarakat adalah bagian penting dari dalam Lingkungan GMP / GDP yang Diatur, Panduan
pengawasan regulator (BPOM) PIC / S, 2016
“... sangat penting dalam sistem mutu farmasi yang
memastikan bahwa obat-obatan berkualitas baik.
15
16

Praktik integritas data yang buruk dan kerentanan - Istilah “akurat” berarti data : benar, jujur, lengkap,
merusak kualitas catatan dan bukti dan akhirnya dapat valid dan dapat diandalkan
merusak kualitas produk obat. "
- Untuk catatan kertas dan elektronik, untuk
Prinsip utama data integrity mendapatkan data yang akurat diperlukan prosedur,
proses, sistem dan control yang memadai yang termasuk
Attributable: Jelas siapa yang mendokumentasikan data
dalam sistem manajemen mutu.
Legible: Dokumen terbaca, dengan tandatangan yang
- Kontrol yang menjamin keakuratan data dalam catatan
bisa dikenali
kertas dan catatan elektronik meliputi, namun tidak
Contemporaneous : Informasi didokumentasikan dalam terbatas pada :
kerangka waktu yang benar, sesuai kronologi
- Kulifikasi, kalibrasi dan pemeliharaan peralatan,
Original: Dokumen asli. Jika tidak, salinannya harus seperti timbangan dan pH meter, yang
persis seperti catatan aslinya menghasilkan cetakan

Accurate: Akurat dan konsisten terhadap fakta - Validasi sistem komputerisasi yang menghasilkan,
memproses, memelihara, mendistribusikan atau
Attributable mengarsipkan catatan elektronik
Dapat diketahui secara pasti dan spesifik, siapa yang - Investigasi penyimpangan dan hasil yang
telah mencantumkan/menghasilkan semua diragukan dan tidak pasti
data/informasi yang terdapat dalam sebuah rekaman
(misalnya seseorang, atau suatu sistem komputer) -Kontrol manajemen risiko lainnya dalam sistem
manajemen mutu
Ekspektasi dari attributable
Kunci dari data integrity
- Bagaimana data dikumpulkan dan dilaporkan
- Bagaimana data ditinjau
- Bagaimana integritas data dilindungi
Ekspektasi dari eligible - Bagaimana kesalahan perhitungan ditangani
- Bagaimana alarm dikelola
- Siapa yang berwenang untuk memvalidasi data
- Apa yang terjadi pada data ( misalnya : dibuang,
diarsipkan)
- Bagaimana data elektronik dilindungi dari pengeditan,
perubahan, atau penghapusan
Ekspektasi dari contemporaneous - Bagaimana password ditentukan dan dilindungi
Penerapan Good documentation practice (gDocP)
yang berdampak pada data integrity
- Selalu lakukan pencatatan pada saat kegiatan
dilakukan
- Selalu tuliskan tanggal dan tanda tangan dan atau
initial
Accurate
- Selalu gunakan pulpen dengan kualitas tinta yang baik
16
17

- Jangan pernah meggunakan pensil untuk menuliskan - Penolakan produk


catatan apapun
- Penghentian sementara kegiatan
- Jangan pernah gunakan cairan penghapus untuk
- Pencabutan izin
mengoreksi data apapun
Inspeksi Diri, Audit Mutu & Dokumentasi
- Jangan pernah tanda tangan atas nama orang lain
pada dokumen. Hanya tandatangan untuk dokumen Inspeksi Diri
yang atas nama anda sendiri.
CPOB 2018 (Bab.8)
- Jangan pernah memberi tanggal mundur dokumen
Tujuan inspeksi diri adalah untuk mengevaluasi apakah
- Jangan pernah menghilangkan raw data apapun semua aspek produksi dan pengawasan mutu industri
farmasi memenuhi ketentuan CPOB.
- Jangan pernah mencorat-coret kertas, menggunakan
kertas satuan/lepas, atau post it untuk melakukan - Program inspeksi diri hendaklah dirancang untuk
pencatatan mendeteksi kelemahan dalam pelaksanaan CPOB dan
untuk menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan.
- Jangan pernah menghilangkan atau memusnahkan
data apapun kecuali jika masa simpannya telah - Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara independen
berakhir dan rinci oleh petugas yang kompeten dari perusahaan
yang dapat mengevaluasi penerapan CPOB secara
- Dokumentasi dan catatan yang digunakan selama
obyektif.
proses produksi termasuk proses pendukung harus
memenuhi persyaratan dasar dari GMP - Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara rutin dan, di
samping itu, pada situasi khusus, misalnya dalam hal
terjadi penarikan kembali obat jadi atau terjadi
penolakan yang berulang.
Semua saran untuk tindakan perbaikan supaya
dilaksanakan. Prosedur dan catatan inspeksi diri
hendaklah didokumentasikan dan dibuat program tindak
lanjut yang efektif.
Audit Mutu / Mutu Audit
Proses sistematis, Independen dan terdokumentasi untuk
mendapatkan bukti audit dan mengevaluasinya secara
objektif, untuk menentukan sejauh mana kriteria audit
Risiko dari kelalaian menjaga data integrity dipenuhi.
- Data asli mungkin tidak akan lagi lengkap atau akurat (ISO 9000: 2005)
- Hasil kerja mungkin tidak akan bisa diandalkan Jika standar wajib untuk organisasi, itu juga wajib bagi
karena data yang asli sudah tidak utuh auditor untuk mengaudit kepatuhan dan kinerjanya.
- Area kerja mungkin tidak memenuhi persyaratan Jenis Audit Kualitas
- Pencurian data dan serangan virus - Audit Kepatuhan : Kepatuhan terhadap kewajiban,
- Data yang diambil kembali dari cadangan (backup) persyaratan hukum, peraturan.
mungkin tidak sesuai dengan data asli - Audit Kinerja: Target organisasi
- Validasi, kalibrasi dan verifikasi data yang mungkin Perancangan Inspeksi Diri
hilang atau rusak
- Surat peringatan dari Badan Pengawas/Regulator
17
18

1. Buatlah prosedur dan catatan mengenai program Prinsip Inspector/Auditor


inspeksi diri
Professionalism
2. Prosedur mengatur mengenai :
Integritas
- Tujuan
Independent
- Ruang lingkup inspeksi diri
Pendekatan berdasarkan bukti
- Rincian tata cara/prosedur*
Menjaga kerahasiaan informasi
- Catatan yang diperlukan & dihasilkan
3. Catatan mengenai :
- Daftar periksa inspeksi
- Temuan
Internal Audit Organization
- Laporan
Rincian Prosedur*
Berisi mengenai :
- Pelaksana (team) inspeksi diri
- Tugas dan tanggung jawab team inspeksi diri
- Alur pelaksanaan inspeksi diri
- Jadwal pelaksanaan*
Tugas Lead Inspector/Auditor
*Inspeksi diri dapat dilaksanakan per bagian sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, namun inspeksi diri Mengatur anggota
yang menyeluruh hendaklah dilaksanakan minimal 1 Membuat rencana inspeksi
(satu) kali dalam setahun
Wakil dari team inspeksi
Team Inspeksi Diri
Membuat laporan akhir
CPOB 2018 (Bab 8.2)
Catatan Inspeksi Diri
“Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara indipenden
dan rinci oleh personil (-personil) perusahaan yang Hendaklah dibuat instruksi tertulis untuk inspeksi diri
kompeten. Manajemen hendaklah membentuk tim yang menyajikan standar persyaratan minimal dan
inspeksi diri yang berpengalaman dalam bidangnya seragam. Daftar ini hendaklah berisi pertanyaan
masing-masing dan memahami CPOB”. (checklist) mengenai ketentuan CPOB yang mencakup
antara lain:
Dalam pembentukan team inspeksi diri, pastikan
bahwa : - Personalia

- Ditetapkan Lead Inspector/Auditor - Bangunan, termasuk fasililtas untuk personil

- Anggota beserta jumlahnya - Perawatan bangunan dan peralatan

- Cross functional (mendapatkan hasil lebih objektif) - Penyimpanan bahan awal, bahan pengemas dan obat
jadi
-Kompetensi inspector/auditor >> ditetapkan
persyaratan-persyaratan - Peralatan

18
19

- Pengolahan dan Pengawasan selama proses 4. Pembagian tugas antar inspector


- Pengawasan mutu Site Tour (Verifikasi Lapangan)
- Dokumtasi 1. Kumpulkan bukti, berdasarkan daftar periksa yang
sudah dibuat
- Sanitasi & hygiene
2. Pengumpulan bukti melalui :
- Program validasi dan revalidasi
- Wawancara dengan pemilik proses
- Kalibrasi alat atau sistem pengukuran
- Melihat dokumentasi proses (mis : catatan, label,
- Prosedur penarikan kembali obat jadi
bets record, SOP, IK, dll)
- Penanganan keluhan
3. Tulis pada daftar periksa, jika ditemukan
- Pengawasan label penyimpangan terhadap standard.

-Hasil inspeksi diri sebelumnya dan tindakan perbaikan 4. Verifikasi kepada pemilik proses (auditee), terkait
temuan tsb.
Pembuatan Daftar Periksa
5. Temuan tsb harus disepakati terlebih dahulu, sblm
1. Lihat standard yang digunakan oleh proses selanjutnya
bagian/perusahaan :
Desk Inspection/Audit
CPOB/cGMP
1. Team inspeksi mengumpulkan hasil temuan di
PICs lapangan
ISO 9001 2. Berdiskusi dengan Lead Inspector, terkait temuan
SOP (Prosedur Standard Operasional) yang dinilai “ragu-ragu” (mis : tidak cukup bukti, salah
interpretasi standard)
Instruksi Kerja, dll
3. Inspector bisa meminta tambahan bukti (tertulis)
2. Ubah kalimat pernyataan menjadi pertanyaan (?) kepada auditee, terkait temuan-temuan dilapangan
3. Membantu inspector dalam mencari bukti 4. Penyimpangan (ketidaksesuaian) bisa disimpulkan,
4. “Memaksa” inspector untuk memahami terlebih dengan minimal memenuhi 3 faktor :
dahulu proses yang akan di inspeksi Bukti
Pelaksanaan Inspeksi Diri Standard yang digunakan
1. Opening meeting/pembukaan Permasalahan
2. Site tour/verifikasi lapangan
“berdasarkan proses bisnis”
3. Desk inspection/dokumentasi
Opening Meeting (Pembukaan)
Lead inspector menyampaikan :
1. Tujuan
2. Ruang lingkup
3. Rundown
Pelaporan Hasil
19
20

Setelah pelaksanaan, maka team inspector WAJIB : Pembuatan CAPA (Corrective Action and Preventive
Action)
1. Menyampaikan hasil temuan kepada auditee pada
saat closing meeting 1. Dibuat berdasarkan hasil temuan inspeksi/audit
2. Memberikan laporan tertulis kepada auditee dan 2. Menggunakan metoda Root Cause Analysis
Manajemen terkait hasil inpeksi
Pharmaceutical Quality System(Sistem Mutu
3. Menyampaikan tenggat waktu, kapan laporan Industri Farmasi)International Convention of
tertulis bisa diterima auditee Harmonization (ICH) Q10
4. Menyampaikan tenggat waktu, kapan feed back dari Tujuan menggunakan Obat
auditee bisa diterima tim inspektor
- Menyelamatkan nyawa
Diharapkan sudah tidak ada lagi debat mengenai hasil
- Menyembuhkan
temuan inspeksi
- Meningkatkan kualitas hidup
Tingkat Hasil Temuan
- Meningkatkan kesehatan
Pada laporan, temuan audit/inspeksi diklasifikasikan
dalam beberapa level : Risk for Patient and User
1. Critical (Kritis) 1. Menerima obat yang salah
Adalah kekurangan yang mempengaruhi mutu obat dan 2. Menerima obat yang benar, tetapi super-potent
dapat mengakibatkan reaksi fatal terhadap kesehatan
konsumen sampai kematian. 3. Menerima obat yang benar, tetapi sub-potent

Contoh : 4. Obat terkontaminasi/terdegradasi

Pencemaran silang, salah penandaan, WFI tercemar 5. Obat dikemas dengan label atau/brosure yang salah

Tindakan segera pengamanan segera diambil 6. Cara penyimpanan/pengiriman obat yang tidak sesuai
dengan persyaratan
Diinspeksi kembali dalam kurun waktu 3 bulan
2. Major (berdampak besar)
Adalah kekurangan yang mempengaruhi mutu obat
tetapi tidak berdampak fatal terhadap kesehatan
konsumen.
Contoh :
Peralatan utama tidak dikalibrasi, penyimpangan
proses tidak di dokumentasikan
3. Minor(berdampak kecil)
Adalah kekurangan yang kecil pengaruhnya terhadap
mutu obat dan tidak berdampak terhadap kesehatan
konsumen.
Contoh :
Pembersihan gedung tidak sesuai jadwal, permukaan
dinding retak, catatan ditulis dengan pensil
Tindak Lanjut Hasil Inspeksi
20
21

Prinsip SMIF
1. Sistem Mutu:
- Didesain secara komprehensif
- Diterapkan dengan benar
- Terdokumentasi dan dipantau efektivtasnya
2. Sasaran Mutu:
- Kepatuhan Regulasi
- Menghasilkan produk yang aman, bekhasiat dan
bermutu
- Partisipasi pihak internal dan eksternal
3. Manajemen Puncak
21
22

Tanggung jawab : - Sebagai dasar untuk pendekatan ilmiah dan berbasis


pengkajian risiko pada PQS
- Mengarahkan dan mengendalikan
1. Product and process development
- Mobilisasi Sumber Daya
2. Manufacturing
- Mencapai Sasaran Mutu
3. Change Management
Tujuan SMIF
4. Continual Improvement
1. Mencapai realisasi produk
Manajemen Risiko Mutu
Secara konsisten menyediakan produk dengan mutu
yang dibutuhkan pasien, praktisi kesehatan, regulator - Merupakan bagian integral dari Sistem Mutu, fokus
dan internal costumer. pada keamanan pasien
2. Menyusun dan mempertahankan kondisi terkendali - Tidak untuk menentukan regulasi baru, perubahan
paradigma pelaku industri
3. Mengaitkan pengembangan produk dan proses
dengan pembuatan obat - Memberikan petunjuk :
4. Memfasilitasi perbaikan berkelanjutan 1. Metode pengelolaan risiko mutu
- Implementasi perbaikan mutu produk, perbaikan 2. Cara (tool) pengelolaan risiko mutu
proses
3. Aplikasinya
- Mengurangi variabilitas, mendorong inovasi
- Mengadopsi ICH Q9
- Memperbaiki SMIF/PQS
Tanggung Jawab Manajemen
1. Komitmen Manajemen
Perencanaan Mutu
2. Kebijakan Mutu
1. Sasaran Mutu dan strategi pencapaian yang
3. Perencanaan Mutu diperlukan untuk melaksanakan Kebijakan Mutu
4. Pengelolaan Sumber Daya 2. Dikomunikasikan dan didukung oleh semua jajaran
5. Komunikasi Internal 3. Sasaran Mutu harus sejalan dengan strategi
perusahaan dan kebijakan mutu
6. Pengkajian oleh Manajemen
4. Indikator kinerja untuk memantau pencapaian
7. Pengelolaan
terhadap sasaran mutu ditetapkan, dipantau dan
CPOB 2018 : dikomunikasikan

“Tambahan tanggung jawab legal diberikan kepada Sasaran Mutu (contoh)


Pemegang Izin Industri Farmasi dan Para Apoteker
1. Mengembangkan produk berkualitas yang dibutuhkan
Penanggung Jawab”
oleh para pemakai :Mutu, dossier, stabilitas, validasi,
Management Pengetahuan timline pengembangan

- Pendekatan sistematik dan lifecycle untuk 2. Memproduksi obat yang aman, berkhasiat dan
mendapatkan, menganalisa, menyimpan dan membagi bermutu: Recall, self inspection, quality audit
pengetahuan tentang produk, proses, komponen,
3. Perbaikan yang berkelanjutan pada proses dan sistem:
material dll.
Penanganan CAPA, PQR, Management review

22
23

4. Pelatihan berkesinambungan bagi karyawan: 3. Memfasilitasi perbaikan berkelanjutan


Program pelatihan vs pelaksanaan
4. Berdasarkan struktur ISO 9000 (Sistem Manajemen
Pengelolaan Sumber Daya Mutu)
1. Personel 5. Good Business Practice
2. Bangunan dan fasilitas 6. Memastikan SQuIPP produk obat terhadap adanya
perubahan iklim bisnis, misal :
3. Peralatan
- Pengurangan margin keuntungan/kompetisi ketat
4. Finansial/Keuangan
- Fokus efisiensi
Komunikasi Internal
- Isu-isu kesehatan masyarakat
1. Manajemen perlu menetapkan proses komunikasi
yang tepat dan diimplemetasikan dalam organisasi QUALITY RISK MANAGEMENT
2. Proses komunikasi memastikan alur informasi yang RISK (RISIKO)
tepat antara semua jenjang dalam perusahaan
Risiko selalu melekat pada kegiatan apapun yang
3. Proses komunikasi harus memastikan proses organisasi/perusahaan/pribadi kerjakan. Bahkan ketika
ekskalasi yang tepat dan cepat terkait masalah mutu tidak melakukan kegiatan pun, tidak lepas dari risiko
dan system mutu yang tidak terduga.
Komunikasi Internal RISIKO & PELUANG
- Sistem Mutu dijelaskan kepada semua karyawan Istilah "RISIKO" kadang-kadang digunakan ketika
secara detail hanya ada kemungkinan konsekuensi negatif
- Pengertian semua karyawan Istilah "PELUANG" kadang-kadang digunakan ketika
hanya ada kemungkinan konsekuensi positif
- Walk the Talk dari Top dan Middle Management
RISIKO
- Pengukuran indicator kinerja
1. Pengaruh ketidakpastian pada hasil yang diharapkan
- Pencapaian sasaran
(pengaruh / pengaruh dari hasil hasil) >> ISO 9001:
- Komunikasi dan kerjasama antar bagian 2015

Kajian Manajemen 2. "Pengaruh ketidakpastian pada tujuan" dan efeknya


adalah penyimpangan positif atau negatif dari apa yang
“Manajemen puncak bertanggung jawab pada diharapkan >> ISO 31000: 2009
penerapan sistem mutu yang baik dan benar melalui
pengkajian manajemen untuk memastikan efektivitas 3. Kombinasi kemungkinan terjadinya bahaya dan
dan kesesuaian dengan arah bisnis secara tingkat keparahan bahaya itu >> ICH Q9, Manajemen
berkesinambungan” Risiko Kualitas

“Manajemen puncak mengevaluasi kesimpulan dari Manajemen risiko


pengkajian berkala dan kinerja proses dan mutu produk,
Manajemen Risiko Kualitas (ICH Q9):
dan sistem mutu”
“Manajemen risiko kualitas adalah proses sistematis
Summary
untuk penilaian, kontrol, komunikasi, dan peninjauan
1. Tujuan pemakaian obat, perlindungan pasien risiko terhadap kualitas produk obat (obat) di seluruh
dan/atau pemakai siklus hidup produk.
2. Menautkan pengembangan dengan pembuatan obat Manajemen Risiko Mutu (CPOB 2018):

23
24

“Suatu proses sistematis untuk melakukan Peraturan,


pengendalian, komunikasi dan pengkajian risiko
terhadap mutu obat”
Prinsip Manajemen Risiko Mutu
Evaluasi risiko terhadap mutu dilakukan berdasarkan
pengetahuan secara ilmiah, pengalaman dengan proses
yang sudah disetujui dan pada akhirnya dikaitkan pada
perlindungan pasien;
Tingkat upaya pengambilan tindakan, formalitas dan
dokumentasi dari proses manajemen risiko mutu
sepadan dengan tingkat risiko

Awalan QRM
1. Memahami organisasi dan konteksnya
- Masalah Eksternal (Hukum, teknologi, Pasar,
Sosial-budaya)
- Masalah Internal (Nilai, Budaya, Kinerja)
- Hasil yang Dimaksudkan dari QMS
Alur Manajemen Risiko Mutu 2. Memahami kebutuhan & harapan pihak yang
berkepentingan.
- Pelanggan, Regulator, Karyawan
- Masyarakat, Pemasok
Penilaian Risiko
Sebuah proses sistematis mengorganisir informasi untuk
mendukung keputusan risiko harus dibuat dalam suatu
proses Manajemen Risiko.
Terdiri dari : Identifikasi Risiko, Analisa Risiko dan
Evaluasi Risiko
QMS Cycle (ISO 9001:2015) Identifikasi Risiko
- Organisasi harus melakukan identifikasi sumber risiko,
area dampak risiko, peristiwa dan penyebabnya, serta
potensi akibatnya.
- Tahapan ini adalah membuat daftar risiko secara
komprehensif dan luas.
- Informasi yang relevan dan terkini, sangat penting.
Analisis Risiko

24
25

Upaya untuk memahami risiko lebih dalam. Hasilnya


akan menjadi masukan bagi evaluasi risiko dan untuk
proses pengambilan keputusan.
Alat Risiko Kualitas
- Metode Fasilitasi Manajemen Risiko Dasar
1. Diagram alir
2. Periksa Lembar
3. Proses pemetaan
4. Diagram Tulang Ikan
- Analisis Efek Mode Kegagalan (FMEA)

Risk Evaluation
Membandingkan risiko yang telah diidentifikasi dan
dianalisa terhadap kriteria risiko yang ditetapkan.
Risk Control
- Pengontrolan risiko mencakup pengambilan keputusan
untuk mengurangi dan/atau menerima risiko.
- Tujuan : mengurangi risiko, sampai pada level yang
dapat diterima.
- Pengontrolan risiko berfokus pada pertanyan berikut :
1. Risiko ada di atas tingkat yang bisa diterima.
2. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi
atau menghilangkan risiko.
3. Apakah ada risiko baru sebagai hasil
pengontrolan risiko yang teridentifikasi?
Risk Reduction
- Berfokus pada proses-proses untuk mengurangi atau
menghindari risiko mutu yang melebihi tingkat yang
telah ditentukan.
25
26

- Pengurangan risiko dapat meliputi tindakan perbaikan


dan tindakan pencegahan (CAPA).
Risk Acceptance
“Keputusan untuk menerima risiko” Dapat berupa
suatu keputusan formal untuk menerima sisa risiko/
keputusan pasif dimana sisa risiko tidak ditetapkan.

Risk Communication
Penyebaran informasi mengenai risiko dan manajemen
risiko, antara pengambilan keputusan dan pihak
lainnya.
Hasil/output dari manajemen risiko mutu harus
dikomunikasikan dan didokumentasikan dengan
memadai.
Risk Review
1. QRA harus ditinjau secara teratur dan tinjauan ini
diintegrasikan dengan APR.
2. Laporan QRA yang terkait harus ditinjau ulang, bila
ada laporan penyimpangan dan keluhan terkait dengan
proses tersebut.

26

Anda mungkin juga menyukai