I. LATAR BELAKANG
II. TUJUAN
Merupakan prosedur yang mengatur mengontrol seluruh proses yang terjadi dalam
gudang mulai dari proses Shipping, Receiving, Putaway, Movement, dan Picking. Selain itu,
WMS juga dapat memberikan fasilitas pemberitahuan lokasi penyimpanan barang
berdasarkan jumlah barang dan jenis barang sehingga area penyimpanan di gudang gudang
dapat terpakai secara optimal yang akan mempermudah mengetahui jumlah stock dan kondisi
setiap barang.
IV. PENERAPAN
A. Temperatur Penyimpanan
Alat pengukur suhu dalam ruangan diletakkan pada daerah yang mudah dilihat.
Pemeriksaan suhu dilakukan pada pagi dan sore hari, lalu dicatat pada ceklist monitoring
harian.
Bila alat menunjukkan penyimpangan (rusak) atas temperatur yang sudah ditetapkan,
segera laporkan pada atasan/QA.
Evaluasi dilakukan untuk penyebab ketidaksesuaian dan bila perlu dibuat order
pemeriksaan alat.
Apabila terdapat penyimpangan terhadapa suhu atau kelembaban, maka diberikan
keterangan penyebab yang jelas atas hal tersebut.
Hasil monitoring dicatat secara teratur di dalam form control dan ditandatangani oleh
petugas yang ditunjuk dan atasan langsung.
Untuk penyimpanan barang menggunakan Sistem FIFO atau First in First out yaitu
sistem penyimpanan barang yang dilakukan dengan sistem barang yang masuk terlebih
dahulu, yang juga dikeluarkan terlebih dahulu.
Semua bahan baku dan produk jadi harus disimpan secara teratur. Bahan baku dan
produk jadi yang memiliki status rework maupun produk reject harus disimpan di ruangan
tersendiri serta dilakukan tindakan khusus untuk mencegah kontaminasi silang
serta penyebarannya. Selain itu, bahan baku dan produk jadi harus disimpan terpisah
dengan dinding bangunan (Jarak < 60 cm dari dinding).
Benar
Wanita
Pria
Salah
REFFERENSI
HACCP Plan PT. KKI
GMP Manual
Prinsip-prinsip Warehousing.