NO Ans PEMBAHASAN
1 E 1 𝑀𝑆𝐷 (𝑋)𝑥 106 𝑚𝑔
MACO = x
𝑆𝐹 𝑀𝐷𝐷 (𝑌) 𝑚𝑔
1 100 𝑥 106
MACO = x
1000 250
MACO = 400
2 A HaCep → PiNtaR (urutan pola P-N-R berdasarkan urutan dari terkecil sampai terbesar angka
di depan 0,4-1-1,5)
3 C
4 E Dua produk obat memounyai ekivalensi farmasetik jika keduanya mengandung zat aktif
yang sama dalam jumlah yang sama dan bentuk sediaan yang sama. Seperti Renabetic tablet
5 mg – Glidanil tablet 5 mg dimana keduanya memiliki zat aktif yang sama, yaitu
Glibenklamid 5 mg
5 C
Sumber : CPOB 2018, Aneks 1 Pembuatan Produk Steril ; Pemantauan ruang bersih dan
Sarana udara bersih
6 C Sampling yang dilakukan pada sampel yang homogen dan dari pemasok yang sudah
terkualifikasi adalah dengan menggunakan pola n = 1 + √N. Jumlah minimum wadah yang
perlu diambil sampelnya, misal jika nilai n kurang dari atau sama dengan 4, maka setiap
wadah diambil sampelnya.
7 B Nilai batas minimum (Limit of Detection/LOD) adalah sebuah batas terkecil suatu alat
mendeteksi analit tetapi tidak terkuantifikasi
11 B
MSDS → Material Safety Data Sheets (memuat tentang data spesifikasi bahan,cara
penanganan, toksisitas dan hasil keamanan)
13 C
Sumber : CPOB 2018. BAB 5 Produksi. Penyimpanan Bahan Awal dan Bahan Pengemas
14 D Perubahan dan/atau penambahan produsen zat aktif atau fasilitas produksi untuk bulk zat
aktif atau produk antara zat aktif termasuk dalam kategori registrasi variasi major (Va-ma).
Sumber : PerKa BPOM No. 24 tahun 2017
15 C Kualifikasi Operasional (KO) merupakan verifikasi terdokumentasi bahwa peralatan atau
sistem yang dipasang atau dimodifikasi bekerja sesuai tujuan dalam semua rentang operasi
yang diantisipasi.
16 B Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah diproduksi, disimpan dan didistribusikan dengan cara
yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba, misal disirkulasi dengan konstan pada suhu di
atas 70°C.
17 D
18 B - Deviasi adalah dokumen yang digunakan jika ada kesalahan langsung dalam proses
produksi
- Corrective Action (CAPA) adalah dokumen yang digunakan jika ada kesalahan dalam
proses inspeksi
- Drug Master File (DMF) adalah dokumen yang disiapKan Industri Farmasi untuk
pengajuan kepada regulator dari suatu produk
- Standar Operating Procedure (SOP) adalah langkah-langkap proses yang telah
ditetapKan untuk menjalani proses rutin
- Work instruction merupakan penjelasan lebih detail dari SOP
20 C Termasuk dalam kategori 3 dalam registrasi baru. Kategori 3 : registrasi obat atau produk
biologis dengan komposisi lama indikasi baru atau posologi baru.
21 C Metode sterilisasi yang dipakai adalah autoklaf, karena metampiron tahan terhadap
pemanasan dan autoklaf merupakan metode sterilisasi yang umum dan mudah digunakan baik
di Industri maupun di Laboratorium.
22 D - Kelas A →Untuk kegiatan dengan tingkat risiko tinggi, seperti lling produk, handling
bahan steril, kerja aseptis, transfer sediaan yang akan diliolisasi
- Kelas B → Background kelas A ,cleanroom in which laminar ow workstation is housed
- Kelas C →Untuk less critical stages pada produksi sediaan steril dengan teknis aseptis,
seperti preparasi larutan yang akan disaring
- Kelas D →Untuk penanganan komponen yang telah dicuci
23 E Sesuai Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.41.1384 Tentang Kriteria Dan Tata
Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar Dan Fitofarmaka pada Pasal
30 menunjukkan bahwa Persetujuan pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka berlaku 5 (lima) tahun selama masih memenuhi ketentuan yang berlaku dan dapat
diperpanjang melalui pendaftaran ulang.
24 A Disolusi merupakan suatu proses larutnya zat aktif dari suatu sediaan dalam medium tertentu.
hal ini berlaku untuk obat-obatan yang diberikan secara oral dalam bentuk padat seperti tablet.
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya zat aktif yang terabsorbsi dan memberi
efek terapi di dalam tubuh. Uji disolusi tersebut dilakukan pada Ph asam 1,2 dan Ph asam 6,8.
25 E Registrasi Variasi Notifikasi, merupakan registrasi variasi yang berpengaruh minimal atau
tidak berpengaruh sama sekali terhadap aspek khasiat, keamanan, dan/atau mutu obat, serta
tidak merubah informasi pada sertifikat izin edar. Contoh : Perubahan atau penambahan logo.
26 B IEBA merupakan industri yang khusus membuat sediaan dalam bentuk ekstrak sebagai
produk akhir. (Sumber: PMK No 006 Tahun 2012 Tentang Industri dan Usaha Obat
Tradisional, Pasal 1)
27 C Y = 1.288.300x - 3.510
x = 0,16%
29 C - In use stability test : membuka penutup wadah berkali-kali untuk melihat stabilitas
produk sebelum dipasarkan.
- On going stability test : melihat stabilitas sediaan saat sudah di pasaran.
- Accelerated stability test : mengetahui expired date dan untuk memenuhi registrasi obat.
- Long term stability test : mengetahui expired date yang real, sehingga jika ternyata lebih
panjang ED nya bisa diajukan extended ED ke BPOM.
30 E Ruang kelas E adalah kelas kebersihan ruang untuk pengolahan produk non steril pada ruang
ini dapat dilakukan proses pencampuran, pengolahan, pengisian, pengemasan primer.
Sedangkan, pengemasan sekunder dilakukan pada ruang kelas F (CPOB 2018).
31 C - Akurasi : ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit
yang sebenarnya.
- Presisi : ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur
melalui penyebaran hasil individual dan rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang
pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen.
- Linearitas adalah kemampuan metode analisis untuk memberikan respon proporsional
terhadap konsentrasi analit dalam suatu sampel.
- Spesifisitas adalah kemampuan suatu metode analisa untuk membedakan senyawa yang
diuji dengan derivate atau metabolitnya.
- Limit deteksi adalah jumlah analit terkecil yang masih bisa dideteksi namun tidak perlu
dapat terukur
32 E
33 B Jumlah sampel pertinggal dan sampel pembanding hendaklah cukup untuk melakukan
minimal dua kali analisis lengkap pada bets sesuai dengan dokumen Izin Edar yang telah
dievaluasi dan disetujui oleh BPOM. Sumber CPOB 2018 HAL 390
34 C - Validasi prospektif: validasi yang dilakukan untuk produk baru yang belum dipasarkan
dan produk lama yang mengalami perubahan mayor.
- Validasi konkuren: proses produksi mengalami perubahan atau modifikasi, perubahan
komposisi, perubahan mesin yang digunakan pada proses produksi dan perubahan
ukuran bets.
35 D Presisi (keterulangan/ kesamaan) menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual
dilakukan pengukuran secara berulang. Hasil presisi diukur sebagai simpangan baku relative
(RSD/KV), dengan parameter RSD <2%.
36 C
37 D LOD adalah limit of deteksi yang merupakan konsentarsi yang dapat dianalisis dengan suatu
metode analisis, digunakan untuk melihat sensitivitas metode
38 B
46 D
47 A Ruang reject : ruangan yang jika bahan tidak sesuai spesifikasi atau tercampur dll
Ruang karantina : ruangan yang digunakan untuk menunggu pemeriksaan dari QC lolos/tidak
48 E Tipe 1 = borosilikat= untuk steril = yang terbaik
Tipe 2= Kaca soda kapur = steril
Tipe 3 = Kaca soda kapur = steril tapi perlu penyesuaian
Tipe NP atau 4 = untuk non steril
49 A Langkah 1
y= 0.02x + 0.04
Y= 0.85
X = 0,85 – 0,04 / 0,02
X = 40.5 ppm
Langkah 2
FP 1 = 5 mL/1mL = 5 kali
FP 2 = 3000 mcl/200mcl = 15 kali
Maka FP akhir = 15 x 5 = 75
Langkah 3 Kadar
X =40.05 x 75 = 3.037 ppm
50 A
51 D Presisi (keterulangan/ kesamaan) menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual
dilakukan pengukuran secara berulang. Hasil presisi diukur sebagai simpangan baku
relative (RSD/KV), dengan parameter RSD <2%.
52 A
53 B Metode MPN (Most Probable Number) atau APM (Angka Paling Mungkin) adalah metode
yang digunakan untuk menghitung koliform di dalam air dengan menggunakan pengujian
fermentasi dalam tabung. Pada percobaan kualitas air yang teramati biasanya adalah E. coli
sebagai pencemar utamanya
54 C
63 C
64 A
65 E Tugas Bagian Pengawasan Mutu : terkait dengan seluruh proses pengujian bahan awal,
bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi dalam hal memberikan
persetujuan, menolak sesuai hasil evaluasi, dan lain-lain.
Tugas Bagian Pemastian Mutu : menjamin penerapan sistem mutu, audit internal,
inspeksi diri, audit eksternal, recall produk, penyimpangan, validasi, meluluskan atau
menolak produk jadi, dan lain-lain.
Tugas Bagian Produksi : memastikan proses produksi berlajan sesuai prosedur yang
diterapkan, memastikan pelaksanaan kualifikasi dan pemeliharaan bangunan dan
fasilitas serta peralatan di bagian produksi, dan lain-lain.
Sumber : CPOB 2018
66 D Setelah dipasarkan, stabilitas produk jadi hendaklah dipantau menurut program
berkesinambungan yang sesuai, yang memungkinkan pendeteksian semua masalah stabilitas
(misal perubahan pada tingkat impuritas, atau profil disolusi) yang berkaitan dengan formula
dalam kemasan yang dipasarkan.
Tujuan dari program stabilitas on-going adalah untuk memantau produk selama masa edar
dan untuk menentukan bahwa produk tetap, atau dapat diprakirakan akan tetap, memenuhi
spesifikasinya selama dijaga dalam kondisi penyimpanan yang tertera pada label. Hal ini
berlaku bagi produk dalam kemasan yang dijual.
Sumber : PerKaBPOM No. HK.HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012 tentang Penerapan
Pedoman CPOB
67 C Bets hasil validasi prospektif (minimum 3 bets berturut-turut) hanya dapat diluluskan untuk
dijual berdasarkan hasil serangkaian uji pengawasan mutu yang intensif, pengkajian kondisi
pembuatan, hasil uji stabilitas dan persetujuan dari pemastian mutu
68 E
69 B Karena PBF belum terkualifikasi dan diperkirakan sampel tidak homogen maka pola yang
digunakan adalah pola r dgn rumus Pola r 1,5 √n
70 C Pola n
= 1+√n
= 1 + √9
=4
71 D Jika campuran zat aktif akan dilakukan penerapan kadar dengan KCKT maka parameter
resolusi pada uji kesesuaian sistem harus dilakukan. Resolusi menunjukan daya pisah masing-
masing zat aktif yang terdeteksi pada sistem dengan nilai yang dapat diterima adalah 1,5-2.
72 C
73 B Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan salah satu jenis kromatografi analitik yang
biasa digunakan untuk identifikasi awal. KLT dapat memisahkan senyawa-senyawa dalam
sampel dengan sederhana dan relatif murah
74 B Waktu retensi adalah waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom
menuju detektor. Waktu retensi merupakan parameter yang digunakan dalam identifikasi
suatu bahan dengan KCKT.
75 A Resolusi = 2 x (∆tR) /(lebar 1 + lebar 2)
Resolusi = 2 x (9,255-4,673) /(0,6+1,6)
Resolusi = 4,16
76 C Kandungan alkohol dalam destilat adalah 5 ml x 15% = 0,75 ml
Lalu konversi ke berat dengan mengkali BJ = 0,75 X 0,9802 = 0,74 g
Bagi dengan massa sampel = (0,74 g/30 g) x 100% = 2,5%
77 A Simpangan baku relatif = RSD
x (rata-rata)
89 D Pola n : hanya jika bahan yang akan diambil sampelnya diperkirakan homogen dan
diperoleh dari pemasok yang disetujui. Sampel dapat diambil dari bagian manapun dari
wadah (umumnya dari lapisan atas), di mana n = 1 + √N
n = jumlah wadah yang dibuka / diambil sampel
N = jumlah wadah yang diterima
Catatan:
Apabila N ≤ 4, maka sampel diambil dari tiap wadah
Pola p: jika bahan homogen, diterima dari pemasok yang disetujui dan tujuan utama
adalah untuk pengujian identitas. Dimana
p = 0,4 √ N
N = jumlah wadah yang diterima
p = jumlah wadah yang dibuka/diambil sampel berdasarkan pembulatan ke atas
Pola r: jika bahan
- diperkirakan tidak homogen dan / atau
- diterima dari pemasok yang belum dikualifikasi.
Pola r dapat digunakan untuk bahan yang berasal dari herbal (ekstrak) yang digunakan
sebagai bahan awal, di mana r = 1,5 √N:
N = jumlah wadah yang diterima / diambil sampel
r = jumlah sampel yang diambil berdasarkan pembulatan ke atas.
92 D Validasi yang dilakukan untuk menjamin bahwa seluruh proses produksi sediaan steril
dapat menjamin sterilitas sediaan disebut media fill test, dilakukan tiap 6 bulan 1x atau 2
kali 1 tahun.cara validasi adalah dengan mengkondisikan ruangan produksi sediaan steril
seperti pada keadaan operational (semua setting ruangan dan operator sama dengan saat
produksi) hanya saja sediaan yang diproduksi diganti dengan media mikrobiologi. Di isi
dengan media mikrobioloigi (untuk sediaan cair) Difilling dengan lactose steril kemudian di
tambahkan media mikorbiologi.
93 E PP 51 tahun 2009 pasal 9 ayat 1 : Industri farmasi harus memiliki 3 (tiga) orang Apoteker
sebagai penanggung jawab masingmasing pada bidang pemastian mutu, produksi, dan
pengawasan mutu setiap produksi Sediaan Farmasi
94 B Sesuai Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.41.1384 Tentang Kriteria Dan Tata
Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar Dan Fitofarmaka pada Pasal
30, bahwa Persetujuan pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka
berlaku 5 (lima) tahun selama masih memenuhi ketentuan yang berlaku dan dapat
diperpanjang melalui pendaftaran ulang
95 A Salah satu tanggung jawab QA seperti yang disebutkan dalam CPOB adalah melakukan
pengawasan terhadap fungsi bagian QC.
QA : penjaminan dan pemastian mutu
QC : pengawasan mutu
96 C LOD : limit deteksi, yaitu konsentrasi terkecil yang dapat dianalisis dengan suatu metode
analisis, digunakan untuk melihat sensitivitas metode
97 A
98 B Aqua For Injection : khusus digunakan untuk sedian injeksi steril seperti tetes mata, infus,
dan lain-lain
99 B Menurut PMK RI Nomor 3 Tahun 2015 Pasal 13 ayat 2 : Penyaluran Prekursor Farmasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan berdasarkan surat pesanan dari
Apoteker Penanggung Jawab Produksi dan/atau Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
100 E 1) QC: bertanggungjawab penuh dalam seluruh tugas pengawasan mutu mulai dari bahan
awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi.
2) QA: bertugas memverifikasi seluruh pelaksanaan proses produksi, pemastian pemenuhan
persyaratan seluruh sarana penunjang produksi dan pelulusan produk jadi.
3) Produksi: bertugas menjalankan proses produksi sesuai prosedur yang telah ditetapkan
dan sesuai dengan ketentuan CPOB.
4) PPIC : merencanakan produksi dan mengendalikan keseimbangan antara persediaan
dengan permintaan sehingga tidak terjadi over stock maupun understock. PPIC biasanya
bergabung dengan bagian gudang.
5) RnD : bagian penelitian dan pengembangan, baik untuk obat baru ataupun me product,
menentukan formula, teknik pembuatan, dan menentukan spesifikasi bahan baku yang
digunakan, produk antara, dan produk jadi