Anda di halaman 1dari 19

Pembahasan 100 Soal Kimia Analisis dan Herbal

NO Ans PEMBAHASAN

1 A  Reaksi adisi yaitu reaksi penggabungan dua atau lebih molekul membentuk suatu produk
tunggal yang ditandai dengan hilangnya ikatan rangkap. Reaksi ini merupakan reaksi
karakteristik dari senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkuna.
 Reaksi substitusi yaitu reaksi penggantian atom atau gugus atom dalam suatu molekul
dengan atom atau gugus atom lainnya. Penggantian gugus nukleofil disebut substitusi
nukleofilik. Penggantian gugus elektrofil disebut substitusi elektrofilik.
 Reaksi eliminasi yaitu reaksi penghilangan dua substituen dari suatu molekul. Pada dasarnya,
reaksi eliminasi dapat dianggap sebagai kebalikan dari reaksi adisi.
 Reaksi eliminasi biasanya ditandai dengan berubahnya ikatan tunggal menjadi ikatan
rangkap melalui terlepasnya molekul kecil.
2 C

Proses pemberian NaOH pada limbah betalaktam merupakan reaksi hidrolisis yang bertujuan
untuk memecah cincin betalaktam. Struktur yang pertama kali rusak adalah struktur inti
betalaktam yang ditunjukkan oleh nomor 3 pada gambar diatas.
3 B Cara memahami metode titrasi adalah dengan melihat titrannya saja. Titran adalah suatu

standar yang telah diketahui konsentrasinya yang kemudian memberikan reaksi dan bisa

dikuantifikasi

4 A Rf = jarak noda / jarak total pelarut


= 3 /5
= 0,6
5 A Kuersetin merupakan acuan baku dalam penetapan kadar flavonoid total.
6 C

7 D Spektrofotometri Serapan Atom -> Proses pemecahan molekul menjadi atom menggunakan
api atau listrik. Atom-atom dalam keadaan dasar ini dapat menyerap cahaya yang dipancarkan
oleh sumber cahaya. Pada tahap ini dan atom-atom tersebut akan tereksitasi.
 Uji kualitatif dengan melihat apakah sampel berisikan logam (besi, Mn, Na, Cu, Pb dsb)
 Uji kuantitatif dengan menghitung nilai AUC baik secara kurva kalibrasi atau single poin
kalibrasi
8 D Spektrofotometri Uv Vis -> Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi yang
terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang
berupa molekul. Besar energi yang diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi dari
ground state ke keadaan tereksitasi yang memiliki energy lebih tinggi. Bahan yang bisa diuji
adalah bahan yang mempunyai gugus kromofor.
 Uji Kualitatif dengan melihat panjang gelombang maksimal
 Uji kuantitatif dengan metode kurva kalibrasi atau single point kalibrasi
9 B

10 B
11 A

12 C

13 E Tanin -> FeCl3 -> Coklat hijau (terkondensasi) atau Biru hitam (terhidrolisis)
14 A Minyak atsiri didapatkan melalui beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Teknik ekstraksi dengan pelarut mudah menguap. Teknik ini memanfaatkan pelarut yang
bersifat mudah menguap untuk memisahkan minyak dari jaringan tumbuhan. Digunakan
karena sifat dari pelarut menguap yang bertitik didih rendah sehingga mudah dipisahkan pada
saat pemurnian
- Teknik Enfleurasi. Proses ini merupakan penyulingan minyak bunga alamiah paling kuno
dimana menggunakan lemak hewan sebagai penjerat minyak atsiri bunga.
- Hidrodestilasi Penyulingan (destilasi) merupakan proses pemisahan komponen dapat berupa
cairan atau padatan yang dibedakan berdasarkan titik didih dari masing-masing zat tersebut.
15 E

16 C

HaCep :
- Jamu berasal dari tumbuhan -> logonya daun
- OHT terdiri dari 3 huruf -> logonya 3 bintang
- Fitofarmaka merupakan sediaan yang sudah kompleks -> logonya juga yang paling kompleks

17 A

18 D → V1 x N1 = V2 x N2
→ 900 ml x 0,1 N = V2 x 12 N
→ V2 = 0,1 N / 12 N x 900 mL = 7,5 mL

19 C Apium graveolens merupakan nama latin dari seledri. Seledri memiliki kandungan senyawa
utama apigenin yang memiliki khasiat sebagai anti-hipertensi. Apigenin termasuk golongan
senyawa flavonoid.
20 B Gugus kromofor adalah gugus senyawa radikal yang terdiri dari ikatan ganda terkonjugasi yang
mengandung electron terdelokalisasi. Gugus kromofor biasanya meliputi gugus azo (-N=N-),
karbonil (- C=O), karbon (-C=C-), karbon-nitrogen (-C=NH- atau -CH=N-), nitroso (-NO atau
N-OH), nitro (-NO2 atau =NO-OH), dan sulfur (C=S). Kromogen adalah senyawa aromatis yang
biasanya mengandung cincin benzena, naftalena, atau antrasena merupakan bagian dari struktur
kromogen-kromofor.

21 B Kacang kedelai memiliki kandungan senyawa kolesterol yang biasa disebut fitosterol (kolesterol
nabati). Nama senyawa fitosterol tersebut adalah Campesterol. Senyawa ini termasuk ke dalam
golongan steroid, dengan struktur molekul khas yang dimiliki steroid yaitu 3 cincin sikloheksana
dan 1 cincin siklopentana.
22 D Instrumen AAS dapat mengidentifikasi logam berat (Pb, Cd, Hg) dan mineral (Ca, Mg, K, Fe,
Cu, Zn), Multivitamin berisi vitamin dan mineral sehingga pemeriksaan yang tepat dilakukan
dengan AAS.
23 B Akurasi digunakan untuk melihat kesesuaian antara hasil analisis yang diperoleh dengan nilai
sebenarnya, diamati niai %recovery dengan batas 98-102%.
Sumber : FI Edisi VI
24 B Standar adisi digunakan untuk penetapan kadar suatu analit dalam matriks yang kompleks atau
penetapan kadar sejumlah kecil analit dalam suatu matriks. Kadar logam dalam sediaan dalam
jumlah kecil, sehingga tepat menggunakan metode kalibrasi ini.

Jenis-jenis Metode Kalibrasi :


 Standar Eksternal
- Matriks sederhana dan tidak memerlukan proses panjang
- Sampel diketahui kadarnya
- Contoh : penetapan kadar paracetamol dalam tablet sanmol 500 mg
 Standar Adisi
- Matriks kompleks
- Penetapan kadar untuk sejumlah kecil analit
- Tidak diketahui kadarnya
- Sampel dan standar adalah senyawa yang sama
- Contoh : penetapan kadar Cu dalam sampel darah
 Standar Internal
- Memerlukan proses preparasi panjang
- Struktur senyawa mirip
- Contoh : penetapan kadar glimepiride dalam sampel glibenklamid

25 C Sampel diberikan FeCl3 akan memberikan warna coklat-hijau maka mengandung tannin
terkondensasi, sedangkan apabila bewarna biru-hitam maka mengandung tannin terhidrolisis.
26 A Syzygium aromaticum adalah cengkeh, bagian yang diekstraksi adalah bunga untuk
mendapatkan minyak atsiri sehingga digunakan instrument GCMS. GCMS digunakan untuk
sampel yang bersifat volatile.
27 B Destilasi uap digunakan untuk ekstraksi senyawa dengan kandungan yang mudah menguap dari
bahan segar/simplisia dengan uap air berdasarkan tekanan parsial.
28 B Metode Ekstraksi Panas dengan Pelarut Air
 Destilasi Uap
- Ekstraksi untuk senyawa yang mudah menguap
- Digunakan untuk senyawa yang memili titik didih mencapai 200°C
- Contoh : minyak atsiri
 Infusa
- Suhu 90°C
- Waktu 15 menit
- Jenis sampel lunak
 Dekokta
- Suhu 90°C
- Waktu 30 menit
- Jenis sampel keras

HaCep → untuk mengingat perbedaan infusa dan dekokta, inget aja :


Infusa → I → 15 → lunak → depanya garis lurus semua
Sumber : Dirjen POM

29 D Jadi dalam menganalisis identitas gugus fungsi maka dilakukan dengan spektrofotometri IR, jika
ingin diketahui konsentrasi bisa dengan KCKT, Uv/Vis, AAS. Jika akan dilakukan analisis
kualitatif bisa dilakukan KLT
30 B TLC (Thin Layer Chromatography) atau disebut juga dengan KLT merupakan metode awal yang
dipilih untuk identifikasi BKO dalam jamu karena lebih mudah dan efisien secara proses.
Identifikasi dilakukan dengan membandingkan harga Rf antara sampel dan standar
31 D KCKT memiliki komponen yang dibagi berdasarkan kepolaran fasa diam dan fasa gerak:
- Fase Normal (Normal Phase) kombinasi antara fase diam polar dan fase gerak non polar
(missal : fase dian : silica atau alumina, fase gerak : heksana / ipropileter)
- Fase Terbalik (Reversed Phase) kepolaran fase gerak lebih tinggi disbanding fase diamnya ->
fase diam nonpolar dan fase geraknya polar (air, methanol, asetonitril). Contoh kolom fase
terbalik biasanya menggunakan (C8, C18, Fenil dll)
32 C LOD adalah limit of deteksi yang merupakan konsentrasi yang dapat dianalisis dengan suatu
metode analisis, digunakan untuk melihat sensitivitas metode
33 D Presisi (keterulangan/kesamaan) menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual
dilakukan pengukuran secara berulang. Hasil presisi diukur sebagai simpangan baku relative
(RSD/KV), dengan parameter RSD < 2%
34 E Kromatografi gas -> partisi
KCKT/KLT fase terbalik -> Partisi
KCKT/KLT fase normal -> adsobsi
35 A

36 C Hasil uji kadar abu total bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pengotoran oleh
kontaminan berupa senyawa anorganik seperti logam alkali (Na, K, Li), logam alkali tanah (Ca,
Ba) & logam berat (Fe, Pb, Hg)
37 E Salah satu kandungan dalam the yang dapat membentuk khelat adalah tannin (5-15%)
Tannin dapat terhidrolisis dan terkondensasi.
38 B

39 A Spektofotometer serapan atom merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kadar logam
dalam suatu sampel. Metode spektrofotometer serapan atom dapat menentukan kadar logam
dengan konsetrasi yang sangat kecil yaitu sampai part permillion (ppm).

40 B

41 C Terjadinya warna tersebut karena terbentuknya komplek logam Fe dengan gugus fenol pada
salah satu benzen dalam struktur asam tanat maupun tanin terkondensasi. Berikut adalah reaksi
antara tanin terkondensasi dengan pereaksi besi (III) klorida menghasilkan senyawa kompleks
42 D Prinsip HPLC pemisahan komponen zat berdasarkan interaksi antara fase gerak dengan fase diam

43 E Multipe point calibration : Digunakan seri konsentrasi standar yang dapat mengkover semua
kadar produk obat tersebut. Pada rentang konsentrasi tersebut, responnya harus linear. Respon
seluruh kadar obat (larutan akhir yang akan dibaca) berada pada rentang respon kurva kalibrasi

44 C % = 18,06 – 3,01 / 15,0 x 100%


% = 100,33
45 C Y = 32.000x + 996,67
155.000 = 32.000x + 996,67
32.000 X = 155.000 - 996,67
X = 155.000 – 996,67 / 32.000
X = 4,81 mg/ml x 25
X =120,31 mg/ml

46 E
47 A

48 C Amoksisilin merupakan AB golongan penisilin yang memiliki cincin betalaktam. Hasil


pemecahan cincin beta lactam menghasilkan asam penisilat yang bersifat sebagai oksidator,
sehingga asam penisilat dapat mengoksidasi iodide menjadi iodium. Iodium kemudian akan
bereaksi dengan Tiosulfat pada proses titrasi iodometri. Selain itu, amoksisilin juga dapat
ditetapkan kadarnya menggunakan Spektrofotometer UV/Vis karena memiliki gugus kromofor
49 C Kromatografi gas berfungsi untuk memisahkan senyawa menjadi senyawa tunggal. spektroskopi
massa berfungsi untuk mendeteksi senyawa berdasarkan pola fragmentasinya. jadi Saling
melengkapi

50 B
51 C

52 B Prinsip kerja KCKT secara umum adalah adsorbs, dan berdasarkan jenis kolomnyaKCKT dibagi
menjadi 2 yaitu :
 Fase Normal : Fase diam/kolom bersifat polar (misalnya silica gel) dan fase gerak nonpolar
 Fase terbalik : Fase diam/kolom bersifat nonpolar (misalnya C18, C8 dan C2) dan fase
geraknya polar
Gandjar.2007. Kimia Farmasi Analisis.
53 B a= intercept= 0,0015
b= slope= 0,0322
absorbansi= 0,5432

y= a + bx
0,5432 = 0,0015 + 0,0322x
x= 16,83 mikrogram/ml

kadar paracetamol= 16,83 mikrogram/ml x fp


= 16,83 x 200
= 3366 mikrogram/ml
= 3,366 mg
54 A Konduktivitas/ conductivity adalah sering disebut juga daya hantar listrik (DHL) maksudnya
adalah gambaran numeric dari kemampuan air untuk meneruskan listrik. Senyawa organic adalah
penghantar listrik (konduktor) yang baik, sedangkan senyawa anorganic adalah penghantar
listrrik yang lemah. Air murni atau air yang bagus adalah air yang sulit dalam menghantarkan
atau mengalirkan listrik.
55 D  PCR: digunakan untuk deteksi DNA
 Spektrofotometri: pengujian senyawa yang memiliki gugus kromofor pada struktur kimianya
 Kertas tumerik: untuk deteksi boraks gas chromatography: untuk deteksi senyawa yang
mudah menguap
 Gas Chromatography untuk zat yang mudah menguap
 KLT: untuk pengujian yang memerlukan pemisahan senyawa'
56 E Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan emulgator yang mencegah kosiesensi, yaitu
penyatuan tetesan besar dan akhirnya menjadi satu fase tunggal yang memisah. Makin rendah
nilai HLB suatu surfaktan maka akan makin lipofil surfaktan tersebut, sedang makin tinggi
nilai HLB surfaktan akan makin hidrofil
57 B N1 x V1 = N2 x V2
V2 = (N1 x V1) / N2
V2 = (3 x 100) / 30
V2 = 300 / 30
V2 = 10 ml
58 A Fenilbutaxon adalah obat golongan NSAID yang sering digunakan sebagai zat aktif dalam BKO
Jamu Pegalinu, adapun NSAID Fenilbtazon dapat menyebabkan iritasi lambung akibat
penghambatan sintesis prostaglandin sehingga menurunkan factor protektif dari lambung
yang akhirnya dapat menyebabkan iritasi pada lambung,.
Sildenafil -> BKO Obat Kuat (Vitalitas Pria)
Sibutramin -> BKO jamu Pelangsing
Allopurinol -> BKO Jamu Asam Urat
CTM -> BKO Jamu Alergi

59 D Pereaksi dari Senyawa Alkaloid adalah Pereaksi Mayer, Dragendrof, dan Wegner

60 A 4% dari 10 gram klobetasol propionat


4/100 x 10 g = 0,4 g = 400 mg
61 C Pada limbah amoxicillin merupakan antibiotic golongan beta lactam, perlu dilakukan pemecahan
cicin beta lactam agar antibiotic tersebut menjadi tidak aktiv sehingga tidak mencemari
lingkungan
62 D Pada kemasan jamu tidak boleh tercantum klaim menyembuhkan, karena efek farmakologis nya
belum diketahui
63 D Kurkumin merupakan senyawa marker yang hanya di temukan dalam simplisia kunyit,
sehingga dapat mengidentifikasi keaslian serbuk simplisia kunyit
64 A Izin edar suatu produk obat tradisional berlaku selama 5 tahun, dan dapat di perpanjang
selama memenuhi persyaratan (PMK No. 007 tahun 2012)
65 C Resolusi = 2 (3,8-3))/ (0,2+0,2) = 4

66 E Kata kunci : Kuantitatif; HPLC

67 C
R = (2 ( 𝑇2−𝑇1))/(𝑊1+𝑊2)
R = (2 (6,2−3,8))/(0,5+1,5)
R= 2,4

68 A F = Vu / Vo
Keterangan:
Vu = Volume akhir
Vo = Volume awal
69 B Catharanthus roseus yang disebut juga tanaman tapak dara merupakan tanaman yang banyak
dibudidayakan selain sebagai tanaman hias juga berkhasiat obat. Senyawa kelompok alkaloid
dari tanaman ini telah diisolasi dan dijadikan obat anti kanker, yaitu vinblastin and vinkristin.
70 C Kebenaran ilmiah khasiat produk dapat dilakukan dengan penetapan senyawa penanda dari hasil
identifikasi senyawa aktif tanaman tsb. Salah satu instrument untuk identifikasi senyawa marker
yaitu KLT atau TLC
71 C Persen mampat
= Volume awal – volume akhir/volume awal
= 70-60/70 = 0,14 x 100% = 14 %
72 E Fp = (100 ml/5ml) x (50ml/2ml)
= 500 x
73 A Pemutusan cincin betalaktam dapat dilakukan dengan menambahkan basa kuat seperti NaOH
pada limbah betalaktam
74 C Ca merupakan logam valensi 2 sehingga dapat digunakan Titrasi Kompleksometri Tidak dapat
gunakan argentometri walaupun CaCl2 mengandung klorida. Karena sampel lainnya juga
mengandung klorida sehingga tidak dapat spesifik menentukan CaCl2
75 E Slope (b) = 0,0284
Intersep (a) = 0,0013
Maka persamaan regresi linier sbb :
Y = 0,0013 + 0,0284x

(1) Cari C sampel


X = (y-a)/b
X = (0,4123-0,0013) / 0,0284
X = 14,47

(2) Cari Fp
Fp = 20

(3) Masukin rumus % kadar


% kadar = 14,47 x 20 x 0,01 / 100 mg x 100%
= 2,89%
76 B Syarat :
Efisiensi kolom N>2000
Tailing factor Tf≤ 2
Resolusi ≥ 1,5
Maka nilai yang tidak memenuhi syarat yaitu Tailing Faktor pada Omeprazol yaitu 2,32
77 E mg Cl = V titran x Kesetaraan x BE
mg Cl = 5 mL x 3,545 mg x (0,095/0,1)
mg Cl = 16,83 mg

%Cl = (mg cl/ mg sampel) x 100%


%Cl = (16,83 mg/100 mg) x 100%
%Cl = 16,83 %
78 D Guajava folium nama latin daun jambu biji
Zingiberis rhizome nama latin rimpang jahe
Chinae cortex nama latin kulit kina
Caryophylli flos nama latin bunga cengkeh
Carica papaya semen nama latin biji papaya
79 C Tanin dapat membentuk khelat dan dapat menghambat penyerapan logam seperti zat besi
Hal tersebut karena adan yakandungan polifenol didalam teh, terutama tannin akan berikatan
dengan Fe membentuk senyawa komplek.Tanin merupakan suatu senyawa polifenol yang
berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan
protein, atau berbagai senyawa logam, senyawa organic lainnya termasuk asam
amino dan alkaloid.
80 D Tanin:
- Polifenol tanaman dengan rasa pahit (sepat)
- Mengendapkan protein, alkaloid dan polisakarida tertentu
- Larut air dengan BM 500 – 20.000
- Mengandung gugus hidroksi dan gugus lain seperti karboksilat sehingga membentuk
kompleks yang kuat dengan protein dan makromolekul lain.
81 E Jamu = bukti empiris
OHT = uji praklinik
Fitofarmaka = uji klinik
82 B g = Konsentrasi x Mr x v / 1000
= 0,1 x 136 x 1000/1000
= 13, 6 gram

83 D - Alkaloid -> Ninhidrin, Buchardat, Dragendrof


- Flavonoid --> Sitoborat
- Terpen --> Asam fosfomolibdat
- Fenol --> FeCl3
- Pereaksi Umum --> Uap iodium, H2SO4, Vanilin sulfat

84 A Kandungan alkohol dalam destilat adalah 5 ml x 15% = 0,75 ml

Lalu konversi ke berat dengan mengkali BJ = 0,75 X 0,9802 = 0,74 g

Bagi dengan massa sampel = (0,74 g/30 g) x 100% = 2,5%


85 B Sinensetin --> kumis kucing
Kurkumin --> kunyit
Gingerol --> Jahe
Vinkristin --> Tapak Dara
Andrografolida --> sambiloto
86 D M= (g/mr) x (1000/v)
= (3/136) x (1000/100)
= 0,022 x 10 = 0,22 M

87 D IEBA merupakan industri yang khusus membuat sediaan dalam bentuk ekstrak sebagai produk
akhir. (Sumber: PMK No 006 Tahun 2012
Tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional, Pasal 1)

88 C Kadar Abu = (bobot abu cawan konstan-cawan konstan) / (bobot simplisia) x 100%

Kadar Abu = (23,6571-23,4371)/2,0450 x100%=10,75%

89 B Xanthin dapat meningkatkan efek samping obat Teofilin. Contoh makanan dan minuman yang
mengandung xanthin --> Teh, kopi, cokelat

90 A Konsentrasi = (Absorban sampel/absorban baku) x konsentrasi x (Faktor pengenceran)


= (0,3/0,6) x 10 mg/ml x (50 x (100/50))
= 0,5 x 10 x (50x2)
= 0,5 x 10 x 100
= 500 mg/100 ml
= 5 mg/m
91 D Spektrofotometer Serapan Atom digunakan untuk mengukur kadar logam berdasarkan
penyerapan cahaya oleh atom

92 C Selektivitas = ukuran seberapa spesifik metone analisis. Diuji terhadap bahan aktif obat, bahan
pembantu, pelarut, impuritas dan produk jadi

Data yang disajikan Metode KCKT; resolusi antar puncak terpisah sesuai peryaratan kromatogram
seluruh hasil uji dihasilkan dalam bentuk 1 gambar.
(POPP CPOB 2012)
93 A Xanthin : Manggis
Apigenin : Seledri
Quersetin : Jambu biji
Phalerin : Mahkota dewa
Kumarin : Maja

94 B OHT merupakan jenis obat tradisional yangtelah melakukan uji praklinik yaitu ujifarmakologi dan
toksisitas pada hewan sebelumdiedarkan di pasaran
95 C Prinsip pada soal ini
Metode Fase Terbalik
Kolom -> Non Polar
Eluen -> Polar

Berdasarkan nilai Log P -> semakin kecil semakin polar.


Ketika sifat polarias yang berlawanan dengan fase polaritas di kolom, maka senyawa tersebut
yang akan keluar terlebih dahulu.
Maka urutan keluarnya terlebih dahulu : Kafein -> Na Sorbat -> K Sorbat
96 B Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan salah satu jenis kromatografi analitik yang biasa
digunakan untuk identifikasi awal. KLT dapat memisahkan senyawa-senyawa dalam sampel
dengan sederhana dan relatif murah.

97 B Waktu retensi adalah waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom
menuju detektor. Waktu retensi merupakan parameter yang digunakan dalam identifikasi
suatu bahan dengan KCKT.

98 E Batas maksimal 110%.


110/100 x 500 mg = 550 mg

= 550 mg/620 mg x 100%


= 88,7% = 89%
99 A FP = 50ml/2ml = 25x
Kadar = (0,425/0,400) x 20 ppm x 25
= 531,25 ppm
100 C
Jamu -> empiris
OHT -> praklinik
Fitofarmaka -> praklinik dan klinik

Anda mungkin juga menyukai