Quality control atau pengawasan mutu merupakan bagian yang essensial dari
CPOB di Industri Farmasi untuk memberikan kepastian bahwa produk secara
konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya. Pengawasan
mutu mencakup pengambilan sampel, spesifikasi, pengujian dan prosedur pelulusan
yang memastikan bahwa semua pengujian yang relevan telah dilakukan, dan bahan
tidak diluluskan untuk dipakai atau produk diluluskan untuk dijual, sampai mutunya
telah dibuktikan memenuhi persyaratan. Adapun ruang lingkup bagian quality control
yang akan dilakukan pada sediaan injeksi antara lain :
• Sampling dan pemeriksaan Raw material
Sampling raw material dibagi menjadi 2 (dua), yaitu sampling bahan kemas
dan sampling bahan baku. Metode pengambilan sampel bahan kemas menggunakan
metode Military Standart/ANSI. Sedangkan, metode pengambilan sampel untuk
bahan baku dilakukan dengan menggunakan rumus akar N +1 . Kegiatan ini
dilakukan setiap kali ada bahan baku dari pemasok datang ke gudang karantina.
Tujuan pengambilan sampel untuk memeriksa dan memastikan apakah bahan yang
diterima sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan atau tidak. Pemeriksaan meliputi
pemeriksaan organoleptis maupun kimia (kadar bahan baku). Selama dalam proses
pemeriksaan, bahan baku tersebut diberi label kuning (karantina) dan tidak boleh ada
yang menggunakan bahan tersebut untuk produksi. Apabila QC sudah menetapkan
bahwa bahan telah memenuhi syarat maka bagian QC akan menempelkan label hijau,
yang berarti bahan baku tersebut diterima oleh industri dan dipindahkan ke gudang
bahan baku atau bahan kemas. Bahan baku yang tidak memenuhi syarat, maka akan
diberi label merah yang berarti bahan ditolak dan dipindahkan ke gudang reject dan
selanjutnya akan diambil oleh pemasok.
Bila dalam wadah dosis ganda berisi beberapa dosis volume tertera, lakukan
penentuan seperti di atas dengan sejumlah alat suntik terpisah sejumlah dosis tertera.
Volume tiap alat suntik yang diambil tidak kurang dari dosis yang tertera. Untuk
injeksi mengandung minyak, bila perlu hangatkan wadah dan segera kocok baik-baik
sebelum memindahkan isi. Diinginkan hingga suhu 25˚C sebelum pengukuran volume
(Anonim b, 1995).
● Kejernihan larutan
Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang yang
memeriksa wadah bersih dari luar di bawah penerangan cahaya yang baik, terhalang
terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar belakang hitam dan putih, dijalankan
dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari partikel kecil yang dapat
dilihat dengan mata (Lachman,1994).
● Bahan partikulat dalam injeksi
Bahan partikulat merupakan zat asing, tidak larut, dan melayang, kecuali
gelembung gas, yang tanpa disengaja ada dalam larutan parenteral. Pengujian bahan
partikulat dibedakan sesuai volume sediaan injeksi seperti yang tercantum pada FI
Edisi IV tahun 1995.
Evaluasi Kimia
● Uji Identifikasi (sesuai dengan monografi sediaan masing-masing)
● Uji Penetapan Kadar (sesuai dengan monografi sediaan masing-masing).
Evaluasi Biologi
● Uji sterilitas
Prosedur pengujian ini terdiri dari inokulasi langsung ke dalam media uji dan
teknik penyaringan membran. Bertujuan untuk menetapkan apakah bahan yang ada di
farmakope harus steril memenuhi persyaratan yang berhubungan dengan uji sterilisasi
seperti tertera pada masing-masing monografi.
● Uji Pirogen
Pengujian dilakukan dalam ruang terpisah yang khusus untuk uji pirogan dan
kondisi lingkungan yang sama dengan ruang pemeliharaan, bebas dari keributan yang
menyebabkan kegelisahan. Bertujuan untuk membatasi resiko reaksi demam pada
tingkat yang dapat diterima oleh pasien pada pemberian sediaan injeksi.
Dapus :
Anonim b. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Lachman,L., Herbert A.L., and Joseph L.K. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Ed. 3.
Jakarta : UI Press.
M, Fithrul Mubarok., 2020. Quality Control di Industri Farmasi. Artikel Farmasi Industri.
Putra, I Gusti Ngurah Agung Dewantara., Dkk. 2015. Petunjuk PraktikumFormulasi Dan
Teknologi Sediaan Steril. Jimbaran :
Universitas Udayana.