Anda di halaman 1dari 5

Nama : ARFIANI

Nim : 173145201074
Kelas :B

TUGAS UTS BIOFARMASETIKA

Soal

1. Sebutkan dan jelaskan faktor formulasi yang dapat merubah efek obat dalam
tubuh.
2. Jelaskan dengan skema perjalanan obat di dalam tubuh dengan proses-proses
farmakokinetka yang dialaminya.
3. Sebutkan dan jelaskan konsep laju penyerapan zat aktif ke dalam sistem sistemik
4. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kerugian pemberian obat secara per oral
dan secara injeksi.
5. Jelaskan mekanisme biotransformasi (metabolisme) obat di dalam tubuh.

Jawab

1. Faktor formulasi yang dapat merubah efek obat dalam tubuh


a. Bentuk fisik zat aktif (amorf atau kristal, kehalusannya)
b. Keadaan kimiawi (ester, garam, garam kompleks dsbnya)
c. Zat-zat pembantu (zat pengisi, pelekat, pelicin, pelindung dan sebagainya)
d. Proses teknik yang digunakan untuk membuat sediaan
2. Skema perjalanan obat di dalam tubuh

Skema proses Farmakokinetika

3. Konsep laju penyerapan zat aktif ke dalam sistem sistemik


a. Faktor yang berkaitan dengan sifat fisikokimia zat aktif
Sifat – sifat fisikokimia zat aktif memiliki peranan dalam pengendalian
disolusinya dari bentuk sediaan. Kelarutan zat aktif dalam air diketahui
sebagai salah satu dari berbagai faktor yang menentukan laju disolusi
b. Faktor yang berkaitan dengan formulasi sediaan
Meliputi :
a. efek Formulasi
Laju disolusi suatu bahan obat dapat dipengaruhi bila dicampur
dengan bahan tambahan
b. efek pembuatan sediaan
Metode granulasi dapat mempercepat laju disolusi obat-obat yang
kurang larut. Penggunaan bahan pengisi yang bersifat hidrofil seperti
laktosa dapat menambah hidrofilisitas bahan aktif dan menambah laju

c. Faktor yang berkaitan dengan bentuk sediaan


Faktor yang berkaitan dengan bentuk sediaan solid yang
mempengaruhi proses disolusi meliputi metode granulasi atau prosedur
pembuatan, ukuran granul, interaksi zat aktif dan eksipien, pengaruh gaya
kempa, pengaruh penyimpanan pada laju disolusi
d. Faktor yang berkaitan dengan alat disolusi
Faktor yang berkaitan dengan alat disolusi dapat menyebabkan hasil
disolusi berubah – ubah dari uji ke uji pada semua teknik pengujian yang
digunakan
e. Faktor yang berkaitan dengan parameter uji
Beberapa faktor parameter uji disolusi mempengaruhi karakteristik
disolusi zat aktif. Faktor – faktor tersebut seperti sifat dan karakteristik media
disolusi, pH, lingkungan dan suhu sekeliling telah mempengaruhi daya guna
disolusi suatu zat aktif
4. Keuntungan dan kerugian pemberian obat secara per oral dan secara injeksi.
a. Oral
Keuntungan:
1. Pemberiannya melalui mulut.
2. Mudah dan aman pemakaiannya , lazim dan praktis
3. Digunakan untuk mencapai efek lokal dalam usus misalnya untuk obat
cacing, dan obat diagnostik untuk pemotretan lambung-usus.
Kerugian:
1. Tidak dapat diterapkan untuk obat yang bersifat merangsang (emetin,
aminofillin) atau yang diuraikan oleh getah lambung (benzil penisilin,
insulin,dan oksitosin)
2. Dapat terjadi inaktivasi oleh hati sebelum diedarkan ke tempat kerjanya

b. Injeksi
Keuntungan:
1. Memberikan efek obat dengan cepat.
2. Terutama untuk obat-obat yang merangsang atau dirusak oleh getah
lambung
3. Diberikan pada pasien yang tidak sadar, atau tidak mau bekerja sama.
Kerugian:
1. Keberatan pada pasien yang disuntik (sakit) dan mahal, sulit digunakan.
2. Ada bahaya infeksi, dapat merusak pembuluh atau saraf.
5. Metobalisme obat dalam tubuh
Kebanyakan obat akan mengalami biotransformasi terlebih dahulu agar dapat
dikeluarkan dari badan. Pada dasarnya tiap obat merupakan zat asing yang tidak
diinginkan oleh badan dan badan berusaha merombak zat tersebut menjadi
metabolit yang bersifat hidrofil agar lebih lancar diekskersikan melalui ginjal, jadi
reaksi biotransformasi yang merupakan peristiwa detoksifikasi.
Reaksi biotransformasi dapat berupa oksidasi, hidrolisa dan konjugasi.
Biotransformasi berlangsung terutama di hati, di saluran pencernaan, tetapi
beberapa obat mengalami biotransformasi di ginjal, plasma dan mukosa intestinal,
meskipun secara kuantitatif letak tersebut dipandang tidak penting,
Perubahan yang terjadi disebabkan oleh reaksi enzim dan digolongkan
menjadi 2 fase, yaitu fase pertama merupakan reaksi perubahan yang asintetik dan
fase kedua merupakan reaksi konjugasi.
Dalam metabolisme senyawa asli mengalami perubahan kimiawi dan
dianggap sebagai mekanisme eliminasi obat, meskipun masalah ekskresi
metabolit tetap ada. Kebanyakan metabolit mempunyai sifat partisi yang nyata
berbeda dibanding dengan senyawa aslinya terutama sifat lipofilnya menurun.
Senyawa baru tersebut mudah diekskresikan karena tidak segera diabsorbsi dari
cairan tubuli ginjal. Metabolisme dapat berpengaruh terhadap aktivitas biologi
dari obat dengan bermacam-macam cara. Kebanyakan aktivitas farmakologi dapat
menurun atau hilang setelah mengalami metabolism. Hal tersebut dapat
digunakan untuk menentukan lama maupun intensitas aksi obat. Pada beberapa
obat yang disebut produk tidak aktif secara biologi, tetapi metabolisme obat itu
dapat mengaktifkan obatnya dalam hal ini dimaksudkan agar tujuan terapi dapat
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai