Nim : 173145201074
Kelas :B
Soal
1. Sebutkan dan jelaskan faktor formulasi yang dapat merubah efek obat dalam
tubuh.
2. Jelaskan dengan skema perjalanan obat di dalam tubuh dengan proses-proses
farmakokinetka yang dialaminya.
3. Sebutkan dan jelaskan konsep laju penyerapan zat aktif ke dalam sistem sistemik
4. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kerugian pemberian obat secara per oral
dan secara injeksi.
5. Jelaskan mekanisme biotransformasi (metabolisme) obat di dalam tubuh.
Jawab
b. Injeksi
Keuntungan:
1. Memberikan efek obat dengan cepat.
2. Terutama untuk obat-obat yang merangsang atau dirusak oleh getah
lambung
3. Diberikan pada pasien yang tidak sadar, atau tidak mau bekerja sama.
Kerugian:
1. Keberatan pada pasien yang disuntik (sakit) dan mahal, sulit digunakan.
2. Ada bahaya infeksi, dapat merusak pembuluh atau saraf.
5. Metobalisme obat dalam tubuh
Kebanyakan obat akan mengalami biotransformasi terlebih dahulu agar dapat
dikeluarkan dari badan. Pada dasarnya tiap obat merupakan zat asing yang tidak
diinginkan oleh badan dan badan berusaha merombak zat tersebut menjadi
metabolit yang bersifat hidrofil agar lebih lancar diekskersikan melalui ginjal, jadi
reaksi biotransformasi yang merupakan peristiwa detoksifikasi.
Reaksi biotransformasi dapat berupa oksidasi, hidrolisa dan konjugasi.
Biotransformasi berlangsung terutama di hati, di saluran pencernaan, tetapi
beberapa obat mengalami biotransformasi di ginjal, plasma dan mukosa intestinal,
meskipun secara kuantitatif letak tersebut dipandang tidak penting,
Perubahan yang terjadi disebabkan oleh reaksi enzim dan digolongkan
menjadi 2 fase, yaitu fase pertama merupakan reaksi perubahan yang asintetik dan
fase kedua merupakan reaksi konjugasi.
Dalam metabolisme senyawa asli mengalami perubahan kimiawi dan
dianggap sebagai mekanisme eliminasi obat, meskipun masalah ekskresi
metabolit tetap ada. Kebanyakan metabolit mempunyai sifat partisi yang nyata
berbeda dibanding dengan senyawa aslinya terutama sifat lipofilnya menurun.
Senyawa baru tersebut mudah diekskresikan karena tidak segera diabsorbsi dari
cairan tubuli ginjal. Metabolisme dapat berpengaruh terhadap aktivitas biologi
dari obat dengan bermacam-macam cara. Kebanyakan aktivitas farmakologi dapat
menurun atau hilang setelah mengalami metabolism. Hal tersebut dapat
digunakan untuk menentukan lama maupun intensitas aksi obat. Pada beberapa
obat yang disebut produk tidak aktif secara biologi, tetapi metabolisme obat itu
dapat mengaktifkan obatnya dalam hal ini dimaksudkan agar tujuan terapi dapat
tercapai.