(ALKALOID)
DISUSUN OLEH :
Liberata Haigi (202084204013)
PENDIDIKAN KIMIA A
JURUSAN KIMIA
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Mahakuasa karena memberi rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang
berjudul “Alkaloid” dengan baik.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangkah menambah
wawasan serta pengetahuan para pembaca mengenai karakter senyawa alkaloid, prosedur
umum, prosedur khusus isolasi target, hasil dan kesimpulan dari senyawa alkaloid. Penyusun
juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran
karena mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tan saran yang membangun.
Melalui kata pengantar ini penyusun terlebih dahulu meminta maaf dan memohon
pemakluman bila mana terdapat kesalahan pada makalah ini. Dan dengan penulis memberikan
makalah ini dengan rasa terima kasih dan semoga memberikan manfaat bagi para pembacanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGATANTAR…………………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………..5
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Alkaloid……………………………………………………………………………6
B. Berdasarkan Asal-usul………..………………………………………………………………...6
C. Prinsip Dasar Pembentukan Alkaloid……………………………………………………11
D. Klafikasi……………………………………………………………………………………………….12
E. Fungsi Alkaloid…………………………………………………………………………….………12
F. Tanaman Penghasil Alkaloid………………………………………………………….…….13
G. Prosedur Umum Pengujian Alkaloid…………………………………..……….……….14
H. Prosedur Khusus Pengujian Alkaloid………………………………….……….……….15
BAB III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………………………………..…………….16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..………………………………….17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keanekaragaman flora (biodiversity) berarti keanekaragaman senyawa
kimia (chemodiversity) yang kemungkinan terkandung didalamnya baik yang
berupa metabolism primer (metabolit primer) seperti protein, karbohidrat, dan
lemak yang digunakan oleh tumbuhan itu sendiri untuk pertumbuhannya
ataupun senyawa kimia dari hasil metabolism sekunder (metabolit sekunder)
seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid, dan alkaloid. Senyawa metabolit
sekunder merupakan senyawa kimia umumnya mempunyai kemampuan
bioaktifitas dab berfubgsi sebagai pelindung tumbuhan dari gangguan hama
penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya. Hal ini memacu
dilakukannya penelitian dan penelusuran senyawa kimia terutama metabolit
sekunder yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan . Seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti teknik pemisahan, metode analisis,dan
uji farmakologi. Senyawa hasil isolasi atau senyawa semi sintetik yang diperoleh
dari tumbuhan sebagai obat atau bahan baku obat.
Metabolit sekunder juga disebut metabolit khusus adalah istilah untuk
jalur dan molekul kecil produk dari metabolisme yang baik tidak mutlak
diperlukan untuk kelangsungan hidup organisme. Senyawa kimia sebagai hasil
metabolit sekunder telah banyak digunakan untuk zat warna, racun, aroma
makanan, obat-obatan dan sebagainya. Serta banyak jenis tumbuhan yang
digunakan sebagai obat-obatan, dikenal sebagai obat tradisional sehingga perlu
dilakukan penelitian tentang penggunaan tumbuh-tumbuhan berkhasiat dan
mengetahui senyawa kimia yang bermanfaat sebagai obat. Indonesia
merupakan salah satu negara beriklim tropis yang terdiri dari beribu-ribu pulau
yang kaya sumber alam terutama tumbuh-tumbuhan yang sangat beraneka
ragam. Beberapa jenis tumbuhan digunakan sebagai ramuan obat yang
penggunaannya didsarkan secara turun-temurun maka para peneliti kimia telah
melakukan penyedilikan terhadap kandungan kimia tanaman tersebut. Ilmu
yang mepelajari zat yang berkhasiat dan tumbuhan meliputi identifikasi, isolasi,
serta penetapan kadarnya dikenal dengan ilmu fitokimia.
Sejarah alkaloid hampir tua peradaban manusia. Manusia telah
menggunakan obat-obatan yang mengandung alkaloid dalam minuman,
kedokteran, the dan racun.
Obat-obat yang pertama ditemukan secara kimia adalah opium, getah
kering (Apium Papaver Somniferum). Opium ini telah figunakan sebagai obat-
obatan dan sifatnya sebagai analgetik dan narkotik sudah diketahui. Pada tahun
1803, Derosne mengisolasi alkaloid semi murni dari opium dan diberi nama
narkotin. Seturner pada tahun 1805 mengadakan penelitian lebioh lanjut
terhadap opium dapat berhasil mengisolasi morfin. Selain itu, pada tahun 1817-
1820 di Laboratorium Pelletier dan Caventon di Fakultas Farmasi di Paris,
melanjutkan penelitian dibidang kimia alkaloid yang menakjubkan. Diantara
alkaloid yang diperoleh dalam waktu singkat tersebut adalah Stikhin, Emetin,
Brusin, Piperin, Kaffeun, Quinin, Sinkhonin dan Kolkhisin.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana karakter senyawa alkaloid?
2. Bagaimana prosedur umum dan prosedur khusus isolasi target, hasil dan
kesimpulan dari senyawa alkaloid.
C. TUJUAN PENULISAN
Mengetahui bagaimana karakter senyawa alkaloid dan bagaimana
prosedur umum dan prosedur khusus isolasi target, hasil dan kesimpulan dari
senyawa alkaloid.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK ALKALOID
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organic yang terbanyak ditemukan dialam .
hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar
alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan
pteridofia mengandung alkaloid dengan kadar yang sedikit. Pengertian lain alkaloid adalah
senyawa organic yang terdapat dialam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan
karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar
heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada
manusia dan hewan. Sebagai contoh, morfina sebagai antispamodia, kokain sebagai
anestetik local, dan strisina sebagai stimulant syaraf (Ikan, 1969). Selain itu ada beberapa
pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N (Nitrogen) terdapat didalam
rantai lurus atau alifatis.
Meyer’s Conversation Lexicons tahun 1896 dinyatakan bahwa alkaloid terjadi secara
karakteristik di dalam tumbuh-tumbuhan, dan sering dibedahkan berdasarkan kereaktifan
fisiologi yang khas. Senyawa ini terdiri atas karbon, hidrogen, dan nitrogen, sebagian besar
diantaranya mengandung oksigen. Sesuai dengan namanya yang mirip dengan alkali
(bersifat basa) dikarenakan adanya sepasang electron bebas yang dimiliki oleh nitrogen
sehingga dapat mendonorkan sepasang elektronnya. Kesulitan mendefinisikan alkaloid
sudah berjalan bertahun-tahun.
Definisi tunggal untuk alkaloid belum juga ditentukan. Trier menyatakan bahwa
sebagaia hasil kemajuan ilmu pengetahuan, istilah yang beragam senyawa alkaloid bebas
biasanya berupa senyawa padat, berbentuk Kristal tidak berwarna (berberina dan serpetina
berwarna kuning ), mengandung paling sedikit satu buah atom N (nitrogen) yang bersifat
basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Alkaloid seringkali optic aktif, dan
biasanya hanya satu dari isomer optic yang dijumpai di alam, meskipun dalam beberapa
kasus dikenal campuran rasemat, dan pada kasus lain satu tumbuhan mengandung satu
isomer sementara tumbuhan lain mengandung enantiomernya (Gritter, 1995).
B. BERDASARKAN ASAL-USUL
1. Berdasarkan asal-usul Molekul
a) Pseudoalkaloid
Memiliki karakteristik seperti alkaloid tetapi tidak berasal dari asam amino,
misalnya alkaloid terpen (aconitin: alkaloid diterpen) dan alkaloid dari jalur
metabolism asetat (coniin), sifat kebasaan rendah.
b) Protoalkaloid
Amin sederhana dimana atom nitrogennya bukan merupakan bagian dari cincin
heterosiklik, bersigat basa dan berasal dari asam amino, misalnya meskalin.
1. Oritin
2. Tirosin
3. Fenilalanin
4. Triptofan
5. Asam antranilat
6. Asam nikotinat
7. Histidine
d. Alkaloid yang terbentuk melalui transaminase dimana N atom terletak pada eksosklis
Flgure 3-13
D. KLAFIKASI ALKALOID
Metode klafikasi alkaloid yang paling banyak digunakan adalah berdasarkan struktur
nitrogen yang dikandungannya, yaitu :
1. Alkaloid heterosiklis, merupakan alkaloid yang atom nitrogennya berada dalam cincin
heterosiklis. Alkaloid ini dibagi menjadi alkaloid pirolidin, alkaloid indol, alkaloid
piperidin, alkaloid tropan, alkaloid histamine, imizadol dan guanidine, alkaloid
isokuinolin, alkaloid akridin, alkaloid kuinazolin, alkaloid izidin.
2. Alkaloid dengan nitrogen eksosiklis dana mina alifatis, seperti eferdrina.
3. Alkaloid putressin, spermin dan spermidine, misalnya pausina.
4. Alkaloid peptide merupakan alkaloid yang mengandung ikatan peptida.
5. Alkaloid terpena dan steroidal, contohnya funtumina.
E. FUNGSI ALKALOID
Alkaloid telah dikenal selama bertahun-tahun dan telah menarik perhatian terutama
karena pengaruh fisiologinya terhadap mamalia dan pemakaiannya dibidang farmasi, tetapi
fungsinya dalam tumbuhan hampir sama sekali kabur. Beberapa pendapat mengenai
kemungkinan peranannya dalam tumbuhan sebagai berikut (Gritter, 1995):
1. Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam
hewan (salah satu pendapat yang dikemukakan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi).
2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tendon penyimpanan nitrogen meskipun
banyak alkaloid ditumbun dan tidak mengalami metabolism lebih lanjut meskipun
sangat kekurang nitrogen.
3. Sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit.
4. Sebagai pengatur tumbuh atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan
keseimbangan ion.
5. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit atau
pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung
fungsi ini tidak dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang direka-reka dan bersifat
‘manusia sentris’.
6. Alkaloid dapat berkalu sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur, beberapa
alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Bebrapa alkaloid merangsang perkecambahan
yang lainnya menghambat.
7. Semula disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagain besar bersifat basa,
dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam
tumbuhan.
Salah satu contoh alkaloid yang pertama sekali bermanfaat dalam bidang medis
adalah morfin yang diisolasi 1805. Alkaloid diterpenoid yang diisolasi dari tanaman
memiliki sifat antimikroba. Solamargine, suatu glikoalkaloid dari tanaman berry solanum
khasianum mungkin bermanfaat terhadap infeksi HIV dan intestinal yang berhubungan
dengan AIDS.
Ketika alkaloid ditemukan memiliki efek antimikroba termasuk terhadap Giarde
dan Entamoeba, efek anti diare utama mereka kemungkinan disebabkan oleh efek
mereka pada usus kecil. Berberin merupakan satu contoh penting alkaloid yang
potensial efektif terhadap typanosoma dan plasmodia. Mekanisme kerja dari alkaloid
kuartener planar aromatic seperti berberin dan Harman dihubungkan dengan
kemanpuan mereka untuk berinterakalasi dengan DNA.
Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telaah umum dikenal
dalam bidang farmakologi :
Senyawa Alkaloid (Nama Trival) Aktivitas Biologi
Nikotin Stimulan pada syaraf otonom
Morfin Analgesik
Kodein Analgesik , obat batuk
Atropin Obat tetes mata
Skopolamin Sedatif menjelang operasi
Kokain Analgesik
Piperin Antifeedant (bioinsektisida)
Quinin Obat malaria
Vinkristin Obat kanker
Ergotamine Analgesik pada migraine
Reserpine Pengobatan simptomatis disfungsi ereksi
Mitraginin Analgesik dan antitusif
Vinblastine Anti neoplastik, obat kanker
Saponin Antibakteri
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya mempunyai kemampuan
bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari ganguan hama penyakit untuk
tumbuhan itu sendiri atau lingkungan. Alkaloid adalah senyawa organic yang terdapat
dialam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N
(nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau
aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan
hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Cordell, Geoffrey A. 1981. Introduction to Alkaloids. John Wiley & Sons : New York
Widi, Restu Kartiko. 2007. Penjaringan dan Identifikasi Senyawa Alkaloid dalam
Batang Kayu Kuning (Arcangelisia Flava Merr) (Screening anda Identification
of Alkaloid Compounds in Kayu Kuning Stem (Arcangelisia Flava Merr).
Jurnal ILMU DASAR, Vol. 8 No. 1.