Anda di halaman 1dari 5

Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Ekstrak Etanol Tangkai dan

Kelopak Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)


Identification of Secondary Metabolite Compounds in Ethanol Extract of
Mangosteen (Garcinia mangostana L.) Fruit Stalk and Petals
Djois S. Rintjapa, Jovie M. Dumanauwb Angela G. M. Rambingc
abc
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, Indonesia

ABSTRACT/ABSTRAK
Mangosteen (Garcinia mangostana L.) is a plant that grows naturally in Southeast Asia, including
Indonesia. This plant contains nutritious compounds that can be used to treat thrush, boost immunity, treat
diarrhea, prevent cancer and maintain heart health. This study aims to identify secondary metabolites in
the ethanol extract of mangosteen stalks and petals.
This research is a laboratory research using a qualitative descriptive research design to determine the
results of the identification of secondary metabolites of ethanol extract of mangosteen stalks and petals
(Garcinia mangostana L.) Mangosteen stalks and petals are extracted by maceration using ethanol solvent,
evaporated the solvent with a rotary evaporator then concentrated using a waterbath. until a thick extract
is obtained. Furthermore, identification is carried out through sediment, color and foam tests using
reagents. The results are presented in tables and figures and then analyzed descriptively.
The results of secondary metabolite identification showed that the ethanol extract of mangosteen stalks and
petals (Garcinia mangostana L.) contained flavonoids, tannins and saponins.

Keywords: Identification, Secondary Metabolites, Mangosteen Stalks and Petals

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh secara alami di kawasan
Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman ini mengandung senyawa berkhasiat yang dapat digunakan
untuk mengobati sariawan, meningkatkan kekebalan tubuh, mengobati diare, mencegah penyakit kanker
dan menjaga kesehatan jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit
sekunder pada ekstrak etanol tangkai dan kelopak buah Manggis.
Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif
untuk mengetahui hasil identifikasi senyawa metabolit sekunder ekstrak etanol tangkai dan kelopak buah
manggis (Garcinia mangostana L.) Tangkai dan kelopak buah Manggis diekstraksi secara maserasi
menggunakan pelarut etanol, diuapkan pelarutnya dengan rotavapor kemudian dipekatkan menggunakan
waterbath sampai diperoleh ekstrak kental. Selanjutnya dilakukan identifikasi melalui uji endapan, warna
dan busa menggunakan pereaksi. Hasil disajikan dalam bentuk tabel dan gambar kemudian dianalisis
secara deskriptif.
Hasil identifikasi metabolit sekunder menunjukkan bahwa pada ekstrak etanol tangkai dan kelopak buah
Manggis (Garcinia mangostana L.) mengandung senyawa flavonoid, tanin dan saponin.

Kata Kunci: Identifikasi, Metabolit Sekunder, Tangkai dan Kelopak Buah Manggis

Copyright © 2020
All right
reserved
*Alamat korespondensi : email : sugiatyrintjap@gmail.com

PENDAHULUAN
bermanfaat untuk mengobati sariawan,
Manggis (Garcinia mangostana L.) meningkatkan kekebalan tubuh, mengobati diare,
merupakan tanaman buah anggota famili Clusiaceae mencegah penyakit kanker dan menjaga kesehatan
yang banyak tumbuh secara alami di kawasan Asia jantung 1Suparni dan Ari1. Senyawa-senyawa yang
Tenggara termasuk Indonesia. Bagian manggis yang terkandung dalam tanaman Manggis antara lain
umumnya digunakan oleh masyarakat adalah daging xanthone dan senyawa metabolit sekunder seperti
buah yang dimakan langsung. Tanaman manggis saponin, tanin, flavonoid dan polifenol yang terdapat
mengandung banyak senyawa berkhasiat yang pada bagian daun, akar dan kulit batang manggis

31
2
Warisno dan Kres1. kelopak buah Manggis yang sudah diserbukkan
Penelitian 3Kumalasari1 menunjukkan bahwa masing-masing ditimbang sebanyak 100 gram dan
ekstrak etanol kulit batang Manggis efektif dimasukkan ke dalam toples. Kemudian masing-
menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis masing dimaserasi dengan etanol 95% sebanyak 750
dan Escherichia coli ATCC 25922. Penelitian yang mL, ditutup dan diletakkan ditempat gelap selama 5
dilakukan oleh 4Izzati, dkk1 menunjukkan bahwa hari sambil sering diaduk. Kemudian masing-masing
ekstrak perasan daun Manggis memiliki kemampuan sampel diserkai, diperas dan dicuci ampasnya dengan
sebagai antioksidan alami karena mempunyai etanol 95% sampai 1000 mL. kemudian maserat
aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH. disimpan ditempat yang sejuk selama 2 hari
Penelitian lain yang dilakukan 5Permata, dkk1 kemudian disaring. Setelah itu diuapkan pelarutnya
menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah dengan menggunakan rotary evaporator dan
Manggis efektif menghambat pertumbuhan bakteri pemekatan dilanjutkan diatas penangas air sampai
Escherichia coli secara in-vitro dan ekstrak kulit diperoleh ekstrak kental 7Anonim1. Ekstrak kental
buah Manggis mengandung senyawa metabolit kemudian ditimbang untuk memperoleh nilai
sekunder antara lain alkaloid, fenolik, flavonoid, rendemen.
saponin dan terpenoid. Namun sampai saat ini belum
diteliti bagian tanaman Manggis yaitu tangkai dan Metode Identifikasi Metabolit Sekunder pada
kelopak buah. Oleh karena itu perlu dilakukan tangkai dan kelopak buah Manggis.
identifikasi berkaitan dengan senyawa-senyawa Identifikasi metabolit sekunder ekstrak
berkhasiat yang dapat digunakan sebagai obat pada etanol tangkai dan kelopak buah Manggis yang
tangkai dan kelopak buah Manggis. dilakukan adalah uji alkaloid, flavonoid, saponin,
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tanin, steroid dan terpenoid dilakukan dengan uji
identifikasi senyawa metabolit sekunder pada ekstrak warna sebagai berikut:
etanol tangkai dan kelopak buah Manggis a. Uji Alkaloid
Masing-masing sampel ekstrak tangkai dan
BAHAN DAN METODE kelopak buah Manggis, ditambahkan HCl 2 N 1 mL
dan aquadest sebanyak 9 mL. Dipanaskan selama 2
Alat dan Bahan menit didinginkan dan disaring 6Depkes1
Alat yang digunakan dalam penelitian ini - Filtrat yang diperoleh masing-masing diambil
adalah alat-alat gelas, timbangan analitik Sartorius, sebagian, tambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat.
grinder, alat rotary evaporator Buchii, penangas air Adanya senyawa alkaloid ditunjukkan dengan
memmert, hot plate stirrer, toples. adanya endapan coklat sampai hitam.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini - Filtrat tambahkan pereaksi Mayer sebanyak 2 tetes,
adalah tangkai dan kelopak buah Manggis yang jika terbentuk endapan putih atau kuning yang larut
diperoleh dari Desa Paniki Bawah, Kecamatan dalam metanol menunjukkan adanya senyawa
Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara. Sampel alkaloid 6Depkes1.
tangkai dan kelopak buah Manggis yang digunakan b. Uji Flavonoid
adalah dari buah yang sudah matang, HCl 2 N, HCl Masing-masing sampel larutkan dalam 10
pekat, pereaksi Bouchardat, pereaksi Mayer, mL metanol, dipanaskan selama 10 menit,
ammonia, metanol, n-heksan, etil asetat, etanol 95%, didinginkan. Tambahkan 10 mL aquadest, 5 mL n-
serbuk Zn, serbuk Mg, FeCl3 1%, gelatin 1%, NaCl heksan, kocok, diamkan. Ambil lapisan metanol dan
10%, anhidrida asetat, H2SO4 pekat, dan uapkan diatas penangas air.
aquadestilata. - Sebagian hasil penguapan larutkan dengan 5 mL etil
asetat, saring. Tambahkan etanol 95% 1 mL, serbuk
Penyiapan Sampel Zn 500 mg, 2 mL HCl 2 N dan 10 mL HCl Pekat.
Pembuatan simplisia dilakukan dengan cara, Adanya senyawa alkaloid ditunjukkan dengan
sampel tangkai dan kelopak buah Manggis terjadinya larutan warna merah intensif.
dipisahkan dan dicuci bersih dengan air mengalir - Sebagian hasil penguapan ditambahkan etanol 1
kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan mL, serbuk Mg 100 mg dan 10 tetes HCl pekat. Jika
dan terlindungi dari sinar matahari langsung. terbentuk larutan warna merah jingga sampai merah
Selanjutnya tangkai dan kelopak buah Manggis ungu menunjukkan adanya senyawa flavonoid
diserbukkan menggunakan grinder 6Depkes1. 6
Depkes1.
Ekstraksi c. Uji Saponin
Pembuatan ekstrak etanol pada penelitian ini Masing-masing sampel tambahkan air panas 10 mL,
menggunakan metode maserasi. Sampel tangkai dan dinginkan, dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Jika

32
terbentuk buih yang mantap selama 10 menit dengan Senyawa Warna jika Hasil Ket
tinggi 1-10 cm dan tidak hilang buihnya dengan hasil positif pengamatan
penambahan HCl 2 N sebanyak 1 tetes maka Flavonoid Merah Larutan positif
menunjukkan adanya saponin 6Depkes1. jingga-merah merah jingga
ungu
d. Uji Tannin
Merah Larutan positif
Masing-masing sampel tambahkan 2 mL aquadest intensif merah intensif
dan 2 tetes FeCl3 1%. Jika terbentuk larutan warna Saponin Busa 1-10 berbusa positif
hijau gelap atau hijau kebiruan menunjukkan adanya cm
senyawa tanin 8Endarini1. Tanin Hijau gelap- Larutan hijau positif
e. Uji Steroid dan Terpenoid hijau kehitaman
Masing-masing sampel tambahkan anhidrida asetat kehitaman
sebanyak 3 tetes dan H2SO4 pekat sebanyak 1 tetes. Steroid Warna biru Tidak ada negatif
Jika terbentuk warna biru maka menunjukkan adanya perubahan
senyawa steroid sedangkan jika timbul warna merah warna
Terpenoid Warna merah Tidak ada negatif
menunjukkan adanya senyawa terpenoid 8Endarini1
perubahan
warna
HASIL
Pengolahan Sampel
Tabel 2. Hasil Identifikasi Metabolit Sekunder Kelopak
Sampel yang terdiri dari tangkai dan Manggis (Garcinia mangostana L.)
kelopak buah Manggis segar dikeringkan dengan Senyawa Warna jika Hasil Ket
cara diangin-anginkan. Terdapat perubahan warna hasil positif pengamatan
dari sampel segar yaitu berwarna hijau dan kuning Alkaloid Endapan Tidak ada negatif
dengan kedua sisinya berwarna cokelat untuk tangkai coklat hitam endapan
buah sedangkan pada kelopak buah berwarna kuning Endapan Tidak ada negatif
sampai merah kecokelatan hingga sampel menjadi putih/kuning endapan
kering berwarna cokelat. Selanjutnya sampel Flavonoid Merah jingga- Larutan positif
dilakukan proses ekstraksi secara maserasi. merah ungu merah jingga
Merah Larutan positif
intensif merah intensif
Ekstraksi Saponin Busa 1-10 cm berbusa positif
Tangkai dan kelopak buah Manggis di Tanin Hijau gelap- Larutan hijau positif
ekstraksi menggunakan metode maserasi. Masing- hijau kehitaman
masing sampel dihaluskan dan dimaserasi kehitaman
menggunakan pelarut etanol (95 %) selama 5 hari Steroid Warna biru Tidak ada negatif
kemudian diserkai, didiamkan selama 2 hari lalu perubahan
disaring. Maserat yang diperoleh Masing masing warna
maserat kemudian diuapkan secara kontinyu Terpenoid Warna merah Tidak ada negatif
menggunakan alat rotary evaporator hingga perubahan
warna
diperoleh ekstrak kental berwarna cokelat dan berbau
khas. Rendemen yang diperoleh untuk tangkai buah
Manggis 14,2 % dan kelopak buah Manggis 23,2 %. PEMBAHASAN
Sampel tangkai dan kelopak buah Manggis
Hasil Identifikasi Metabolit Sekunder pada yang digunakan adalah yang telah dikeringkan
tangkai dan kelopak buah Manggis (Garcinia dengan cara diangin-anginkan di tempat terbuka
mangostana L.) tanpa terkena sinar matahari secara langsung.
Uji warna digunakan untuk mengetahui Pengeringan ini bertujuan untuk menghindari
adanya golongan senyawa metabolit sekunder seperti dekomposisi senyawa termolabil yang dihasilkan
alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steoid, terpenoid. dari paparan radiasi ultraviolet 9Sarker,dkk1.
Tabel 1. Hasil Identifikasi Metabolit Sekunder Tangkai Sedangkan menurut 10Ningsih, dkk1 pengeringan
Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dapat menghilangkan kadar air dalam sampel yang
Senyawa Warna jika Hasil Ket mengakibatkan terjadi reaksi enzimatis yang
hasil positif pengamatan mengakibatkan rusaknya sampel. Sampel yang telah
Alkaloid Endapan Tidak ada negatif kering kemudian di serbukkan dengan cara digrinder
coklat hita endapan agar ukuran partikelnya menjadi lebih kecil sehingga
Endapan Tidak ada negatif dapat memperluas kontak dan meningkatkan daya
putih/kuning endapan interaksi dengan pelarut sehingga ekstrak yang
diperoleh optimal .
33
Ekstraksi yang dilakukan dengan cara dapat mengakibatkan kebocoran protein dan enzim
maserasi dilakukan untuk bahan yang tidak tahan dari dalam sel bakteri. Saponin dapat berkhasiat
pemanasan dengan cara direndam menggunakan antibakteri karena dapat menurunkan tegangan
pelarut tertentu dengan waktu tertentu. Menurut permukaan dinding sel bakteri dan merusak
11
Senja, dkk1 bahwa ada faktor-faktor yang permeabilitas membran 16Madduluri, dkk1.
mempengaruhi kandungan senyawa hasil dari suatu Pada pengujian tanin masing-masing ekstrak
proses ekstraksi bahan tanaman seperti jenis pelarut, tangkai dan kelopak buah Manggis dengan
konsentrasi dari pelarut, metode yang digunakan, dan penambahan larutan FeCl3 menghasilkan larutan
suhu ekstraksi. Beberapa keuntungan metode berwarna hijau kehitaman. Reaksi kimia yang terjadi
maserasi antara lain alat yang digunakan sederhana, menunjukkan bahwa sampel mengandung tanin yang
dan tekniknya hanya dilakukan perendaman namun tergolong dalam golongan senyawa polifenol. Tanin
hasil yang dihasilkan baik. merupakan senyawa organik yang aktif menghambat
Simplisia dihaluskan hingga menjadi serbuk pertumbuhan mikroba.
mempermudah penetrasi pelarut ke dalam simplisia Pengujian selanjutnya yaitu uji steroid dan
sehingga dapat menarik senyawa-senyawa dari terpenoid yang dilakukan pada masing-masing
simplisia lebih banyak 12Husni dkk1. Selanjutnya ekstrak etanol tangkai dan kelopak buah Manggis
diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan dengan anhidrida asetat dan H2SO4 pekat. Hasil
pelarut etanol (95 %). Pelarut etanol merupakan positif jika timbul warna biru menunjukkan adanya
pelarut pilihan utama untuk mengekstraksi metabolit senyawa steroid, dan timbulnya warna merah
sekunder yang belum diketahui strukturnya dan menunjukkan adanya senyawa terpenoid. Perubahan
untuk tujuan skrining karena memiliki daya ekstraksi warna tersebut dikarenakan terjadinya oksidasi pada
yang luas sehingga semua metabolit sekunder dapat kedua golongan senyawa tersebut melalui
tersari 13Saifudin1. Pada proses maserasi, dilakukan pembentukan ikatan rangkap terkonjugasi
15
proses pengadukan berkala yang bertujuan untuk Setyowati1. Pada pengujian yang dilakukan tidak
menghindari memadatnya serbuk. terjadi perubahan warna pada kedua senyawa
Ekstrak tangkai dan kelopak buah Manggis tersebut.
diuji dengan menggunakan reaksi warna untuk Tangkai dan kelopak buah Manggis
mengetahui adanya alkaloid, flavonoid, tanin, mengandung senyawa metabolit sekunder antara lain
steroid, terpenoid, dan reaksi buih untuk saponin. Uji flavonoid, tanin dan saponin. Senyawa-senyawa
metabolit sekunder yang pertama dilakukan yaitu uji metabolit sekunder ini diketahui memiliki sifat
alkaloid menggunakan pereaksi Bouchardat dan sebagai antibakteri. Flavonoid, tanin dan saponin
Mayer. Hasil penelitian tidak menghasilkan endapan memiliki sifat antibakteri dengan mekanisme kerja
pada kedua pengujian yang dilakukan. Hal ini yang bekerja secara sinergis. Mekanisme kerja
dikarenakan sampel tidak mengandung nitrogen yang flavonoid sebagai antibakteri yaitu menghambat
bereaksi dengan ion logam K+ dari kalium sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran
tetraiodomerkurat(II) pada uji Mayer dan ion logam sel, dan menghambat metabolisme energi.
K+ tidak membentuk ikatan kovalen koordinat Mekanisme kerja saponin sebagai antibakteri yaitu
dengan nitrogen pada uji Bouchardat, yang akan dapat menyebabkan kebocoran protein dan enzim
membentuk kompleks kalium-alkaloid yang dari sel karena zat aktif permukaannya mirip
mengendap 14Marliana1. detergen sehingga saponin akan menurunkan
Uji metabolit sekunder selanjutnya yaitu uji tegangan permukaan dinding sel bakteri dan merusak
flavonoid dengan menggunakanserbuk Mg dan permebialitas membran 17Rijayanti1. Mekanisme
serbuk Zn. Hasil uji flavonoid menghasilkan warna kerja tanin merusak dinding sel dan membentuk
merah jingga dan warna merah intensif. Dalam hal ini ikatan dengan protein fungsional sel mikroba
10
logam dan HCl pekat pada uji ini berfungsi untuk Ningsih,dkk1.
mereduksi inti benzopiron yang terdapat pada
struktur flavonoid sehingga terbentuk larutan merah KESIMPULAN
atau jingga 15Setyowati,dkk1. Ekstrak etanol tangkai dan kelopak buah
Uji saponin pada ekstrak etanol tangkai dan Manggis (Garcinia mangostana L.) mengandung
kelopak buah Manggis dilakukan menunjukkan hasil senyawa metabolit sekunder flavonoid, tanin dan
positif yaitu dengan timbulnya busa yang saponin berdasarkan uji warna menggunakan
menunjukkan adanya glikosida yang mempunyai pereaksi.
kemampuan membentuk buih dalam air yang
terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa lainnya SARAN
14
Marliana,dkk1. Mekanisme kerja saponin yaitu

34
Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai 11. Senja R, Y, Issusilaningtyas E, Nugroho, A. K,
uji efek antibakteri ekstrak etanol tangkai dan Setyowati, E. P, 2015, The Comparison of
kelopak buah Manggis berdasarkan hasil kandungan Extraction Method and Solvent Variationon
senyawa metabolit sekunder.
Yield And Antioxidant Activity of Brassica
DAFTAR PUSTAKA oleracea l. Var Capitata f. Rubra Extract.
Tradisional Medicine Journal, 19 (1), 43-48.
1. Suparni I., W. Ari, Mulyani, Bakti, 2014,
Skrining Fitokimia dan Identifikasi Komponen 12. Husni, E., Netty S, Arlyn P. T. A, 2018,
Utama Ekstrak Metanol Kulit Durian (Durio Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak Daun Pacar
zibethinus Murr.)Varietas Petruk, Makalah Kuku (Lawsonia inermis Linn) serta Penentuan
Pendamping FMIPA FKIP UNS Surakarta Kadar Fenolat Total dan Uji Aktivitas
2. Warisno, Kres D., 2012, Kulit Manggis Hidup Antioksidan, Jurnal Sains Farmasi dan Klinis, 5
Sehat Berkat Sang Ratu Yang Berkhasiat, PT. (1):12-16.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 13. Saifudin, A, 2014, Senyawa Alam Metabolit
3. Kumalasari N. P. R., 2013, Aktivitas Antibakteri Sekunder, Edisi I, Cetakan I, Deepublish,
Ekstrak Etanol Kulit Batang Manggis (Garcinia Yogyakarta.
mangostana L) Terhadap Bacillusnsubtilis dan 14. Marliana S. D, Suryanti V, Suyono, 2005,
Escherichia coli ATCC 25922), Jurnal Ilmiah Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi
Mahasiswa Universitas Surabaya, 2 (2): 1-10. Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam
4. Izzati, E, Netty S, Arlyn P. T. A, 2018, Aktivitas (Sechium edule Jacq, Swartz) dalam Ekstrak
Antioksidan Ekstrak Perasan Daun Manggis Etanol, Jurnal Fakultas MIPA UNS Surakarta. 3
(Garcinia mangostana L) Berdasarkan Metode (1): 26-31.
DPPH (2,2 Diphenyl-1-phycryl hydrazil), 15. Setyowati, W.A. E., Ariani, S. R, D, Mulyani,
Pharmacy, 09 (03): 111-121.
Bakti, 2014, Skrining Fitokimia dan Indentifikasi
5. Permata P, Retno K, Ketut D., 2018, Uji Aktivitas Komponen Utama Ekstrak Metanol Kulit Durian
Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis
(Durio zibethinus Murr) Varietas Petruk,
(Garcinia mangostana L) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli), Jurnal Makalah Pendamping FMIPA FKIP UNS
Simbiosis, 6 (1): 7-11. Surakarta.
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 16. Madduluri, S, Rao K, B., Sitaram B, 2013, In
1995, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Vitro Evaluation of Antibacterial Activity of Five
Direktorat Jenderal Pengawasan, Jakarta Indigenous Plants Extracts Against five bacteria
7. Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Pathogens of humans. International Journal of
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5 (4),
Jakarta. 679-684.
8. Endarini L, 2016, Farmakognosi dan Fitokimia, 17. Rijayanti R, Sri L, Heru F. T., 2014, Uji Aktivitas
Cetakan I, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mangga
Sumber Daya Manusia, Jakarta. Bacang (Magnifera foetida L) Terhadap
9. Sarker, S. D, Latif Z, Gray A,I, 2006, Natural Staphylococcus aureus Secara In Vitro,
Products Isolation, Edisi II, Humana Press Inc, Universitas Tanjungpura
New Jersey
10. Ningsih D. R, Zusfahair, Kartika D, 2016,
Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Serta
Uji Aktivitas Ekstrak Daun Sirsak Sebagai
Antibakteri, Jurnal Molekul, Vol. 11. No. 1, Mei
2016: 101-111.

35

Anda mungkin juga menyukai