Anda di halaman 1dari 6

Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Ekstrak

Etanol Kulit Buah Mangga Kweni


(Mangifera odorata Griff.)
Identification of Secondary Metabolite Compounds in Ethanol Extract of Fruit
Peel of mangga kweni
(Mangifera odorata Griff.)
Benedicta Irene Rumagit*a, Evelina Nahora, Citra C Laluraa
a
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, Indonesia

ABSTRACT/ABSTRAK
Mango is one of the most naturally grown plants. One of the many types of manggo
in North Sulawesi is Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff.), Where the plant
parts such as roots, leaves and bark contain secondary metabolites which can be
used in the treatment of diseases. The purpose of this study was to identify the content of
secondary metabolites in the ethanol extract of raw and ripe mango kweni (Mangifera
odorata Griff.) Rind.
This research is descriptive in nature which is carried out in the laboratory. Samples of Raw
and Matang Mango fruit skins were washed then dried and macerated with 95% ethanol
solvent and evaporated to get a thick extract, then tested with a color reaction to test
flavonoids, tannins, steroids and terpenoids, precipitation reactions for alkaloid and tannin
tests, and foam reaction for the saponin test. The data obtained are presented in the form of
tables and images and analyzed descriptively.
The identification results showed that the ethanol extract of the mango kweni raw and matang
rind contains flavonoids, saponins, tannins and terpenoids but does not contain alkaloids and
steroids.

Keywords: Fruit peel Mangga Kweni, Indentification

Mangga merupakan salah satu tanaman yang paling banyak tumbuh secara alami. Salah satu
jenis yang banyak di Sulawesi Utara adalah Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff.),
dimana bagian-bagian tanamannnya seperti akar, daun, dan kulit batang mengandung
senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit. Tujuan
penelitian ini untuk mengidentifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak
etanol kulit buah Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff.) mentah dan matang.
Penelitian ini bersifat deksriptif yang dilaksanakan di Laboratorium. Sampel kulit buah
Mangga Kweni Mentah dan Matang dicuci lalu dikeringkan dan dimaserasi dengan pelarut
etanol 95% dan diuapkan hingga mendapatkan ekstrak kental, kemudian dilakukan pengujian
dengan reaksi warna untuk uji flavonoid, tanin, steroid dan terpenoid, reaksi pengendapan
untuk uji alkaloid dan tanin, dan reaksi busa untuk uji saponin. Data yang diperoleh disajikan
dalam bentuk tabel dan gambar di analisis secara deskriptif.
Hasil identifikasi menunjukkan pada ekstrak etanol kulit buah Mangga Kweni Mentah dan
Matang mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid tetapi tidak
mengandung senyawa alkaloid dan steroid.

Kata Kunci : Kulit Mangga Kweni, Identifikasi

14
PENDAHULUAN
BAHAN DAN METODE
Mangga merupakan salah satu tanaman yang Pengumpulan Sampel
paling banyak tumbuh secara alami dan mudah Sampel dari penelitian ini adalah kulit buah Mangga
ditemukan di wilayah Indonesia. Mangga bukan Kweni (Mangifera odorata Griff.) mentah yang tidak
termasuk tanaman asli Indonesia, diduga berasal dari memberikan aroma khas dan daging buahnya yang
India, menyebar ke Semenanjung Malaysia dan keras, sedangkan yang matang dapat memberikan
sekitarnya 1Pracaya1. Salah satu tanaman yang dapat aroma khas dan daging buahnya yang lunak yang di
dimanfaatkan adalah tanaman Mangga Kweni ambil dari Kelurahan Girian Permai, Kecamatan
(Mangifera odorata Griff.), yang bagian tanamannya Girian, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
seperti akar, daun, dan kulit batang mengandung Ekstraksi
senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan Ekstrak etanol daun sesewanua diperoleh
dalam pengobatan penyakit. dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol
Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff.) 95% menurut metode yang tercantum dalam
merupakan salah satu anggota genus Mangifera yang Farmakope Indonesia.
berkhasiat mencegah kerusakan mata, mencegah Identifikasi metabolit sekunder
penyakit beri-beri, menjaga kesehatan gigi dan Identifikasi senyawa golongan alkaloid,,
mencegah penyakit gusi berdarah serta kulit pecah. flavonoid,tannin, saponin, steroid, dan terpenoid.
Bagian Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff.) Pengujian Alkaloid menurut Dep Kes RI dilakukan
terdiri dari tiga lapisan yaitu kulit, daging dan biji. 2 cara yaitu :
Komponen daging buah yang paling banyak adalah Pertama timbang ekstrak sebanyak 500 mg,
air dan karbohidrat. Selain itu juga mengandung tambahkan 1 ml HCl 2 N dan 9 ml air, dipanaskan
protein, lemak, macam-macam asam, vitamin, selama 2 menit kemudian dinginkan, saring, filtrate
mineral, tanin, zat warna dan zat yang mudah tambahkan 2 tetes Bouchardat, terbentuk endapan
menguap. Zat menguap itu beraroma harum khas berwarna coklat sampai hitam menunjukkan adanya
mangga. Karbohidrat daging buah terdiri dari gula alkaloid. Cara kedua ditimbang 500 mg, dimasukkan
sederhana, tepung dan selulosa 2Pracaya2. ke dalam tabung reaksi, teteskan 1 ml HCl 2 N dan 9
Identifikasi senyawa metabolit sekunder ml air, panaskan di atas penangas air selama 2 menit
dilakukan secara kualitatif menggunakan reaksi kemudian dinginkan dan saring, di ambil filtrate
pengendapan yaitu senyawa alkaloid, reaksi warna pereaksi Mayer sebanyak 2 tetes, terbentuk endapan
yitu sebyawa flavonoid, tannin, steroid dan terpenoid putih atau kuning menunjukkan adanya alkaloid.
dan pembentukan buih yitu senyawa saponin untuk Pengujian Flavonoid, dilakukan 2 cara yang
pemastian kandungan 3DepKesRI1. Penelitian pertama Ekstrak ditimbang sebanyak 500 mg
sebelumnya oleh 4Suerni dkk1 menunjukkan bahwa dilarutkan dalam 1 ml etanol (95%) P, ditambahkan
pada ekstrak buah mengandung flavonoid, quercetin. 100 mg serbuk Magnesium dan 10 tetes HCl pekat P
Flavonoid merupakan senyawa fenol, memiliki terjadi larutan warna merah jingga hingga merah
terpen atau terpenoid, quercetin adalah flavonol, ungu menunjukkan adanya flavonoid. Cara yang
yaitu turunan flavonoid nabati yang sering ditemukan kedua Ekstrak ditimbang sebanyak 500 mg
dalam buah, sayuran, dan daun. Menurut dilarutkan dalam 1 ml etanol (95%) P, ditambahkan
5
Prihatiningtyas dkk1) menunjukkan bahwa pada ditambahkan 50 mg serbuk Zink dan 2 ml HCl 2N,
kulit batang mengandung senyawa kimia alkaloid, diamkan selama 1 menit dan tambahkan 10 tetes HCl
flavonoid, tanin, terpenoid, fenolik dan saponin. pekat P terjadi larutan warna merah intensif
Menurut5Lukmandaru, dkk1 menunjukkan bahwa menunjukkan adanya flavonoid.
pada kayunya mengandung flavonoid dan saponin. Pengujian Saponin
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis Ekstrak ditimbang sebanyak 500 mg, ditambahkan
tertarik untuk melakukan identifikasi senyawa 10 ml air panas, dinginkan kemudian di kocok kuat-
metabolit sekunder pada bagian kulit buah dari kuat selama 10 detik, terbentuk buih yang mantap
tanaman Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff.) selama tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1 sampai
mentah dan matang. Tujuan Penelitian, untuk 10 cm. Tambahkan HCl 2 N sebanyak 1 tetes melalui
mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dinding tabung, jika buih tidak hilang menunjukkan
yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan adanya Saponin.
terpenoid pada ekstrak etanol kulit buah Mangga Pengujian Tanin menurut 7Endarini1
Kweni (Mangifera odorata Griff.) mentah dan
matang.

15
Ekstrak etanol kulit buah Mangga Kweni (Mangifera Hasil Identifikasi Metabolit Sekunder
odorata Griff.) mentah dan matang masing-masing Identifikasi metabolit sekunder dilakukan dengan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 500 menggunakan beberapa pereaksi yaitu pereaksi
mg kemudian ditambahkan 2 ml air suling, Bouchardat dan pereaksi Mayer untuk Alkaloid,
ditambahkan 1 ml etanol 95% P. Tambahkan larutan serbuk Zn dan Mg untuk Flavonoid, FeCl3 1% dan
FeCl3 1% ditambahkan 2 tetes terbentuk larutan larutan gelatin 1% yang mengandung NaCl 10%
warna hijau gelap atau hijau kebiruan menunjukkan untuk Tanin, HCl 2N untuk Saponin, anhidrat asetat
adanya senyawa tanin. untuk Steroid dan Terpenoid.
Pengujian Steroid dan Terpenoid hanya terjadi warna kuning, hal ini dikarenakan
Timbang Ekstrak sebanyak 500mg tambahkan ekstrak tidak mengandung atom nitrogen yang
Anhidrida asetat 3 tetes dan 1 tetes H2SO4 Pekat. terdapat pada alkaloid, sehingga tidak akan bereaksi
Adanya senyawa golongan terpenoid akan ditandai dengan ion logam K+ dari kalium
dengan timbulnya warna merah sedangkan adanya tetraiodomerkurat(II) tidak membentuk kompleks
senyawa golongan steroid ditandai dengan kalium-alkaloid yang mengendap 8Marliana dkk1.
munculnya warna biru. Pada pereaksi Bouchardat tidak menghasilkan
endapan coklat sampai hitam, dikarenakan ekstrak
HASIL tidak mengandung alkaloid yang merupakan
senyawa dari golongan basa nitrogen yang jika
Hasil Ekstraksi
direaksikan dengan asam klorida akan membentuk
Hasil Ekstraksi 100 g masing-masing kulit buah
garam yang tidak larut, sehingga garam inilah yang
mentah dengan Etanol 95% diperoleh sebanyak
menghasilkan endapan.
22,8g dengan persen rendemen sebesar 22,8%,
sedang untuk kulit buah matang menghasilkan 20,3g
dengan persen rendemen sebesar 20,3%.

Tabel 1. Hasil ekstrak dengan maserasi pada kulit buah Mangga Kweni mentah dan matang
Sampel Berat Pelarut Etanol Hasil Hasil
No Sampel (g) 95% (mL) Ekstraksi Rendemen
(g) (%)

Kulit buah Mangga 100 g 1000 mL 22,8 g 22.8 %


1 Kweni mentah
Kulit buah Mangga 100 g 1000 mL 20,3 g 20.3 %
2 Kweni matang

Tabel 2. Hasil Identifikasi Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Kulit Buah Mangga Kweni Mentah
Golongan Pereaksi Literatur Hasil pengamatan Ket
No senyawa
I II III
Alkaloid Bouchardat Endapan Tidak Tidak Tidak (-)
1 coklat-hitam ada ada ada
endapan endapan endapan
Mayer Endapan Tidak Tidak Tidak (-)
putih/kuning ada ada ada
endapan endapan endapan
Flavonoid Magnesium Merah jingga- Merah Merah Merah
2 merah ungu jingga- jingga- jingga- (+)
merah merah merah
ungu ungu ungu

Zink Warna merah Warna Warna Warna (+)


intensif merah merah merah
intensif intensif intensif

16
Golongan Pereaksi Literatur Hasil pengamatan Ket
No senyawa
I II III
Saponin Air Panas + Busa yang Busa Busa Busa (+)
3 HCl 2 N mantap yang yang yang
mantap mantap mantap
Tanin FeCl3 Hijau-biru Hijau- Hijau- Hijau- (+)
4 kehitaman biru biru biru
kehitama kehitama kehitama
n n n
Gelatin Endapan putih Tidak Tidak Tidak (-)
ada ada ada
endapan endapan endapan
Steroid Anhidrat Warna biru Tidak Tidak Tidak (-)
5 asetat berwarna berwarna berwarna
biru biru biru
Terpenoid Anhidrat Warna merah Warna Warna Warna (+)
6 asetat merah merah merah

Tabel 3. Hasil Identifikasi Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Kulit Buah Mangga Kweni Matang

Golongan Pereaksi Literatur Hasil pengamatan Ket


No senyawa
I II III
Alkaloid Bouchardat Endapan Tidak Tidak Tidak (-)
1 coklat-hitam ada ada ada
endapan endapan endapan
Mayer Endapan Tidak Tidak Tidak (-)
putih/kuning ada ada ada
endapan endapan endapan
Flavonoid Magnesium Merah jingga- Merah Merah Merah
2 merah ungu jingga- jingga- jingga- (+)
merah merah merah
ungu ungu ungu

Zink Warna merah Warna Warna Warna (+)


intensif merah merah merah
intensif intensif intensif
Saponin Air Panas + Busa yang Busa Busa Busa (+)
3 HCl 2 N mantap yang yang yang
mantap mantap mantap
Tanin FeCl3 Hijau-biru Hijau- Hijau- Hijau- (+)
4 kehitaman biru biru biru
kehitama kehitama kehitama
n n n
Gelatin Endapan putih Tidak Tidak Tidak (-)
ada ada ada
endapan endapan endapan
Steroid Anhidrat Warna biru Tidak Tidak Tidak (-)
5 asetat berwarna berwarna berwarna
biru biru biru
Terpenoid Anhidrat Warna merah Warna Warna Warna (+)
6 asetat merah merah merah

PEMBAHASAN yang artinya dapat melarutkan atau


memisahkansenyawa alkaloid, flavonoid, saponin,
Ekstraksi dengan metode maserasi
meggunakan pelarut etanol 95% yang bersifat polar,
17
tanin, steroid dan terpenoid sehingga dapat ditarik dikarenakan adanya tanin akan mengendapkan
dengan etanol. protein pada gelatin membentuk kopolimer mantap
yang tidak larut dalam air. Reaksi ini lebih sensitif
Hasil maserasi diuapkan menggunakan dengan penambahan NaCl untuk mempertinggi
rotavapor dan dipekatkan diatas waterbath untuk penggaraman tanin-gelatin 12Makalalag dkk1.
menghilangkan pelarut yang tersisa untuk Reaksi warna uji steroid dan terpenoid
mendapatkan ekstrak kental. diuji dengan menggunakan asam anhidrida dan asam
Pengujian terhadap alkaloid dengan sulfat yang nantinya akan memberikan warna merah
menggunakan pereaksi Mayer tidak terjadi endapan jingga atau ungu untuk terpenoid dan biru untuk
Reaksi warna uji flavonoid dengan steroid. Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata
menggunakan 2 uji yaitu serbuk Mg dan Zn. Pada sampel mengandung terpenoid, dikarenakan
penggunaan serbuk Mg dan larutan HCl P molekul-molekul asam anhidrida asetat dan asam
menunjukkan larutan warna merah jingga hingga sulfat akan berikatan dengan molekul senyawa
merah ungu menandakan adanya flavonoid akibat terpenoid/steroid sehingga menghasilkan reaksi yang
dari reduksi oleh asam klorida pekat dan magnesium tampak pada perubahan warna 13Sangi dkk1.
9
A’yun dkk1. Saat menggunakan serbuk Zn, larutan .
HCl 2N dan HCl P menunjukkan larutan warna
merah intensif yang menunjukkan adanya flavonoid, KESIMPULAN
disebabkan karena terbentuknya garam flavilium
8 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak
Marliana dkk1 .
kulit buah Mangga Kweni mentah dan matang
Pengujian saponin menghasilkan buih yang
mengandung berupa flavonoid, saponin dan
mantap setelah ditambahkan 10 ml air panas,
terpenoid, dan tidak mengandung senyawa alkaloid,
kemudian didinginkan dan dikocok kuat-kuat selama
tanin dan steroid.
10 detik, buih tidak hilang setelah ditambahkan 1
tetes HCl 2N, hasil yang didapat menunjukkan
SARAN
adanya saponin. Terbentuknya busa pada hasil uji
Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut
menunjukkan adanya glikosida yang mempunyai
menggunakan metode lain untuk mengidentifikasi
kemampuan membentuk buih dalam air. Glikosida
berfungsi sebagai gugus polar dan gugus steroid jenis senyawa metabolit sekunder lain dan membuat
dan terpenoid sebagai gugus nonpolar. Senyawa sediaan obat dari kulit buah Mangga Kweni mentah
yang memiliki gugus polar dan nonpolar bersifat dan matang.
aktif permukaan sehingga saat dikocok dengan air,
UCAPAN TERIMA KASIH
saponin dapat membentuk misel. Pada struktur
misel gugus polar menghadap keluar karena Mengucapkan banyak terima kasih kepada
mengikat air (hidrofil) sedangkan gugus nonpolar Direktur Politeknik Kesehatan Manado atas
menghadap kedalam karena takut dengan air bantuannya sehingga penelitian ini terlaksana dengan
(hidrofob). Keadaan ini yang tampak seperti busa, baik, juga kepada Ketua Jurusan Farmasi atas
dari sifat itulah uji adanya saponin dalam bantuan dan dukungannya mulai dari awal,
sampel dilakukan dengan melihat kemampuan pelaksanaan sampai selesainya penelitian ini.
sampel dalam membentuk busa atau buih 10Agustina DAFTAR PUSTAKA
dkk,1. Pada umumnya jika hasil positif maka
1. Pracaya. (2005). Bertanam Mangga. Penebar
penambahan HCl 2N bertujuan untuk menambah
Swadaya, Jakarta.
kepolaran sehingga gugus hidrofil akan berikatan
lebih stabil dan buih yang terbentuk menjadi stabil 2. Pracaya. (2011). Bertanam Mangga. Penebar
11
Simaremare1. Swadaya, Jakarta.
Pengujian tanin menggunakan uji dengan 3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
FeCl3 maupun gelatin. Hasil pengujian yang (1979). Farmakope Indonesia Edisi III.
menggunakan larutan FeCl3 1% menunjukkan Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan
timbulnya warna hijau. Pada penambahan larutan Makanan, Jakarta
FeCl3 1% diperkirakan larutan ini bereaksi dengan
salah satu gugus hidroksil yang ada pada senyawa 4. Suerni E., Alwi M., Guli M. (2013) Uji Daya
tanin. Pereaksi FeCl3 dipergunakan secara luas untuk Hambat Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus
mengidentifikasi senyawa fenol termasuk tanin. Pada L. Merr.), Salak (Salacca edulis Reinw.) dan
hasil pengujian yang menggunakan gelatin tidak Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff.)
menunjukkan terbentuknya endapan putih, Terhadap Daya Hambat Staphylococcus aureus.

18
Jurnal Biocelebes. 7(1): 35-47. ISSN: 1978- Tanaman Aneka Kacang dan Umbi,
6417. Kendalpayak, Malang. Universitas Islam Negeru
5. Prihatiningtyas W., Mariani Y., Oramahi, H. A., Maulana Malik Ibrahim Malang. 134-137. SP003
Yusro F., dan Sisillia L. (2018). Uji Aktivitas – 020.
Antibakteri Ektrak Etanol Kulit Batang Mangga
Kweni (Mangifera odorata Griff.) Terhadap 10. Agustina S., Ruslan., Wirangtyas A., (2016).
Escherichia coli ATCC 25922 dan Skrining Fitokimia Tanaman Obat di Kabupaten
Staphylococcus aureus ATCC 25923. Jurnal Bima. Cakra kimia. 4(1): 71-76. ISSN 2303-
Tengkawang. 8 (2) : 59-74 7274
11. Simaremare E. S. (2014). Skrining Fitokimia
6. Lukmandaru G., Vembrianto K., Gazidy, A. A. Ekstrak Etanol Daun Gatal (Laportea decumana
(2012). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol (Roxb.) Wedd). Pharmacy. 11(01): ISSN 1693-
Kayu Mangifera indica L., Mangifera foetida 3591
Lour, dan Mangifera odorata Griff. Jurnal Ilmu 12. Makalalag, A. K., Sangi M., Kumaunang M.
Kehutanan. 6 (1): 18-29. (2011). Skrining Fitokimia dan Uji Toksisitas
Esktrak Etanol Dari Daun Turi (Sesbanua
7. Endarini, L. H. (2016). Farmakognisi dan grandiflora Pers). Jurusan Kimia, Fakultas
Fitokimia. Cetakan I. Pusdik SDM Kesehatan, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jakarta Universitas Sam Ratulangi. 38-46.
8. Marliana SD, Suryanti V, dan Suyono. 2005.
Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi 13. Sangi M. S., Momuat L. I., Kumaunang M.
Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (2012). Uji Toksisitas dan Skrining Fitokimia
(Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Tepung Gabah Pelepah Aren. Jurnal Ilmiah
Etanol. FMIPA Universitas Sebelas Maret Sains. 12(2).
(UNS) Surakarta. Biofarmasi 3(1): 26-31.
9. A’yun Q., Laily A. N. analisis Fitokimia Daun
Pepaya (Carica papaya L.) di Balai Peneltian

19

Anda mungkin juga menyukai