Anda di halaman 1dari 7

p-ISSN : 2442-6032

Original Article e-ISSN : 2598-9979

DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.330

Skrining Fitokimia dan Penentuan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanol Limbah


Kulit Pisang (Musa acuminata Colla)
Dwi Larasati*, Filu Marwati Santoso Putri
Program Studi DIII Farmasi, Sekolah Tinggi Kesehatan Madani, Yogyakarta, 55792, Indonesia

ABSTRAK
Sitasi: Larasati, D., & Putri,
Kulit pisang umumnya dianggap sebagai limbah sampah yang tidak
F. M. S.(2023). Skrining
Fitokimia dan Penentuan digunakan. Senyawa aktif yang terkandung di dalam kulit pisang diantaranya
Kadar Flavonoid Ekstrak senyawa flavonoid dan fenol yang bersifat antioksidan. Flavonoid merupakan
Etanol Limbah Kulit Pisang bagian dari senyawa turunan polyphenolic yang terdapat pada tumbuhan.
(Musa acuminata Colla). Tanin merupakan senyawa polifenol yang dimiliki kulit pisang. Tujuan
Jurnal Mandala Pharmacon penelitian ini dilakukan yaitu untuk menentukan kadar flavonoid ektrak
Indonesia, 9(1), 125-131. etanol kulit pisang. Ekstrak etanol kulit pisang dihasilkan melalui metode
https://doi.org/10.35311/jmpi. maserasi dengan pelarut etanol 70%. Hasil identifikasi kualitatif dari ekstrak
v9i1.330
etanol kulit pisang mengandung senyawa diantaranya flavonoid, steroid dan
tanin galat. Penetapan kandungan flavonoid dilakukan panjang gelombang
maksimum 435 nm berdasarkan metode AlCl3. Kandungan flavonoid yang
Submitted: 20 Mei 2023 dihasilkan yaitu 0,175%.
Accepted: 19 Juni 2023
Published: 30 Juni 2023
Kata Kunci: Kulit Pisang, Flavonoid, Ekstrak, Skrining

*Penulis Korespondensi: ABSTRACT


Dwi Larasati Banana peels are generally considered unused waste. The active compounds
Email: contained in banana peels include flavonoids and phenolic compounds which
dwilarasati.apt@gmail.com are antioxidants. Flavonoids are part of the polyphenolic compounds found in
plants. Tannins are polyphenol compounds that are owned by banana peels.
The purpose of this study was to determine the levels of flavonoids in the
ethanol extract of banana peels. The Banana peel ethanol extract was produced
by maceration method with 70% ethanol solvent. The results of qualitative
Jurnal Mandala Pharmacon identification of the ethanol extract of banana peels contain compounds
Indonesia is licensed under including flavonoids, steroids and gallic tannins. The determination of the
a Creative Commons
content of flavonoids was carried out at a maximum wavelength of 435 nm
Attribution 4.0
based on the AlCl3 method. The resulting flavonoid content is 0.175%.
International License
Keywords : Banana Peel, Flavonoids, Extract, Screening

PENDAHULUAN kandungan senyawa metabolit sekunder pada


Salah satu cara untuk mengidentifikasi kulit pisang sehingga kulit pisang dapat
kandungan dari senyawa metabolit sekunder dari dimanfaatkan sebagai antioksidan yang akan
tanaman yaitu dengan melakukan skrining menghambat terjadinya proses penuaan (Fatemeh
fitokimia. Skrining fitokima adalah bagian et al., 2012; Sula et al., 2018). Adanya komponen
pendahuluan yang memberikan informasi terkait aktif dalam kandungan kulit pisang seperti
kandungan senyawa tertentu dalam tumbuhan flavonoid dan fenol akan berperan untuk
yan akan diteliti. Skrining fitokimia dapat antioksidan (Al Amri & Hossain, 2018; Hama &
dikerjakan secara kualitatif maupun secara Umur, 2018; Mirtha Guerrero-Alva, 2019). Kulit
kuantitatif berdasarkan tujuan yang diinginkan. pisang mempunyai kemampuan antioksidan lebih
Cara skrining fitokimia yang kualitatif bisa baik bila dibandingkan dengan daging buah
dilakukan dengan reaksi warna menggunakan pisang. Aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol
pereaksi tertentu (Rissa et al., 2018). kulit pisang raja lebih tinggi dibandingkan dengan
Penelitian menyebutkan adanya beberapa ekstrak etanol daging buah pisang dengan

Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia (JMPI), 9(1), 2023, 125-131


Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 126
Vol. 9 No. 1

menggunakan konsentrasi yang sama (Alfiani, R., Sampel kulit pisang yang telah halus
2014). Oleh karena itu, kulit pisang ini dapat kemudian ditimbang. Sampel direndam dalam
dimanfaatkan sebagai bahan alam untuk etanol 70% 5 L. Maserasi dilakukan selama 5 hari,
dikembangkan sebagai sediaan kosmetik yang kemudian dilakukan penyaringan untuk
memiliki aktivitas antiaging dan antibakteri memperoleh filtrat. Filtrat yang didapatkan lalu
(Susanti & Anugrah Destyawati, 2019; Ulfa et al., dievaporasi menggunakan rotary evaporator
2020; Wahyuni et al., 2019). Flavonoid temasuk sehingga dipeloleh ekstrak kental.
kategori golongan senyawa fenol terbesar yang Analisis kualitatif ekstrak etanol kulit pisang
dimiliki dalam berbagai tanaman hijau. Salah satu Skrining fitokimia pada ekstrak kulit
senyawa dari golongan polifenol ini diketahui pisang meliputi uji reaksi warna dan uji reaksi
mempunyai aktivitas untuk penangkap radikal pengendapan dilakukan pada beberapa senyawa
bebas, sebagai penghambat dari enzim hidrolisis, berikut ini:
dan dapat bekerja untuk agen antiinflamasi 1. Uji Tanin
(Aboul-Enein et al., 2016; Anal et al., 2014; Rosida, Sejumlah 5 gram ekstrak etanol kulit
2001). pisang disari menggunakan 10 mL air panas,
Dari berbagai uraian di atas, diperlukan dilakukan penyaringan dan fitratnya diencerkan
pengembangan penelitian yang lebih fokus ke arah dengan air sampai tidak berwarna. Kemudian 2
pengujian kandungan kadar flavonoid ekstrak mL larutan ditambahkan dengan larutan
etanol kulit pisang sehingga kulit pisang ini besi(III)klorida 10% beberapa tetes. Apabila
memiliki potensi untuk dikembangkan dengan terbentuk warna biru tua atau hitam kehijauan
maksimal sebagai tumbuhan untuk bahan baku menunjukkan positif terdapat senyawa tanin.
obat untuk menangani pencegahan dan 2. Uji Alkaloid
pengobatan dari berbagai penyakit. Tujuan dari Sejumlah 0,5 gram ekstrak etanol kulit
penelitian ini adalah untuk menganalisis pisang ditambahkan 1 mL HCl 2 N. Larutan
kandungan fitokimia dan mengetahui kandungan tersebut dibagi menjadi 3 tabung reaksi. Tabung
flavonoid total yang terkandung dalam ekstrak pertama sebagai blanko, dilakukan penambahan 3
etanol kulit pisang. tetes HCl 2 M. Tabung kedua dilakukan
penambahan pereaksi Dragendorff 3 tetes dan
METODE PENELITIAN tabung ketiga dengan penambahan pereaksi
Bahan Mayer 3 tetes. Pada tabung yang terdapat pereaksi
Bahan yang digunakan pada penelitian Dragendorff akan terjadi endapan berwarna
diantaranya yaitu kulit pisang (Musa acuminata jingga dan pada penambahan tabung dengan
Colla), asam asetat glasial (Meck; Darmstadt, pereaksi Mayer akan terjadi endapan kuning yang
Jerman), etanol (Meck; Darmstadt, Jerman), menunjukkan positif adanya senyawa alkaloid.
kuersitin, aquades (Brataco), asam asetat anhidrat 3. Uji Flavonoid
p.a. (Merck), eter P, kloroform (Brataco), asam Sejumlah 1 gram ekstrak etanol kulit
klorida p.a. (Merck), asam sulfat p.a. (Merck), pisang ditambahkan air panas 10 mL, selanjutnya
aseton p.a. (Merck), pereaksi Dragendroff, dididihkan selama 5 menit dan disaring. Filtrat
pereaksi Mayer, larutan besi (III) klorida 10%. sejumlah 5 mL ditambahkan dengan 0,05 mg
Persiapan sampel serbuk Mg dan 1 mL HCl pekat, kemudian
Kulit pisang yang digunakan dalam dilakukan pengocokan kuat. Adanya senyawa
penelitian ini diidentifikasi di Laboratorium flavonoid akan ditunjukkan dengan warna merah,
Biologi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta kuning atau jingga.
dengan nomor Nomor: 375/Lab.Bio/B/VIII/2022. 4. Uji Saponin
Hasil pemeriksaan menunujukkan tanaman Sejumlah 0,5 gram ekstrak etanol kulit
tersebut benar merupakan tanaman dari kulit pisang ditambahkan sejumlah 10 mL air panas,
pisang (Musa acuminata Colla). Kulit pisang kemudian didinginkan, selanjutnya dilakukan
dibersihkan dan dipisahkan dari dagingnya pengocokan kuat selama 10 detik dan
kemudian dikeringkan. Setelah kering, kulit ditambahkan sebanyak 1 tetes HCl 2 N. Adanya
pisang kemudian diblender hingga halus lalu buih yang stabil dengan tinggi 1-10 cm tidak
ditimbang. kurang 10 menit menunjukkan positif terdapat
Penyiapan sampel ekstrak senyawa saponin.

JMPI | Juni 2023 Available @ http://www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi Larasati & Putri


Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 127
Vol. 9 No. 1

5. Uji Steroid Screening fitokimia dilakukan untuk


Sejumlah 0,5 gram ekstrak etanol kulit mengetahui senyawa yang terkandung dari
pisang dilarutkan dengan etanol dimasukkan ke metabolit sekunder ekstrak etanol limbah kulit
dalam cawan porselen dan ditambahkan eter, pisang. Ekstrak pada penelitian diperoleh melalui
selanjutnya diuapkan sampai kering. Kemudian proses maserasi. Pemilihan metode maserasi
ditambahkan sejumlah 5 tetes asam sulfat pekat dikarenakan peralatan yang digunakan sederhana,
dan 3 tetes asam asetat anhidrat. Larutan dikocok tahapannya lebih mudah dan tidak menggunakan
selanjutnya dibiarkan beberapa menit. pemanasan sehingga tidak menyebabkan
Terdapatnya senyawa steroid ditunjukan dengan kerusakan darisenyawa yang akan digunakan.
warna biru atau hijau (Wijaya, D.P. et al., 2014). Pelarut yang dipilih pada proses maserasi yaitu
etanol dengan konsentrasi 70%. Pemilihan pelarut
Analisis kuantitatif kandungan flavonoid
ini karena adanya kemampuan etanol dalam
1. Penetapan panjang gelombang maksimum
mengekstraksi senyawa polar dari kandungan
kuersetin
kulit pisang berupa flavonoid dan tanin.
Panjang gelombang maksimum dari
Proses maserasi diawali dengan
kuersetin diperoleh setelah melakukan running
memasukkan serbuk kulit pisang sebanyak
menggunakan spektrofotometer UV-VIS dengan
500,5845 gram. Serbuk kulit pisang memiliki
rentang 400 - 450 nm. Hasil pengujian untuk
warna coklat dan berbau khas pisang. Serbuk ini
larutan baku kuersetin berada pada panjang
dimasukkan ke dalam maserator, selanjutnya
gelombang maksimum yaitu 435 nm. Panjang
dilakukan penambahan etanol 70% sebanyak 5 L.
gelombang ini digunakan dalam mengukur
Proses maserasi dilakukan dalam waktu 5 hari.
absorbansi sampel ekstrak etanol kulit pisang.
Larutan yang didapatkan selanjutnya dilakukan
2. Penentuan kurva baku kuersetin
penguapan sampai diperoleh ekstrak kental
Penimbangan baku standar untuk
dengan rotary evaporator. Rotary evaporator
kuersetin sejumlah 25 mg, selanjutnya
berfungsi untuk memisahkan suatu larutan dari
dimasukkan ke dalam labu takar dan dilanjutkan
pelarutnya sehingga dihasilkan ekstrak dengan
penambahan 25 mL etanol. Larutan stok yang
kandungan kimia tertentu sesuai yang diinginkan.
dibuat tersebut diambil 1 mL dan diencerkan
Cairan yang ingin diuapkan ditempatkan dalam
dengan etanol sampai volume 10 mL sehingga
suatu labu yang selanjutnya dipanaskan dengan
didapatkan konsentrasi 100 ppm. Selanjutnya
penangas, dan diputar. Uap cairan yang dihasilkan
dibuat berbagai konsentrasi yaitu 10 ppm, 20 ppm,
didinginkan pendingin (kondensor) dan
30 ppm, 40 ppm dan 50 ppm. Masing-masing
ditampung pada tempat (receiver flask). Kecepatan
konsentrasi dilakukan pengambilan 1 mL dan
alat ini sangat cepat dalam melakukan evaporasi.
ditambahkan 1 mL AlCl3 2% dan 1 mL kalium
Terjadinya bumping dan pembentukan busa juga
asetat. Sampel ini dilakukan inkubasi dalam waktu
dapat dihindari. Kelebihan lainnya dari alat ini
satu jam. Pengujian dilakukan menggunakan
adalah diperolehnya kembali pelarut yang
spektrofotometer UV-Vis dengan panjang
diuapkan. Prinsip kerja alat ini didasarkan pada
gelombang maksimum 435 nm.
titik didih pelarut dan adanya tekanan yang
3. Penetapan kadar flavonoid dari ekstrak etanol
menyebabkan uap dari pelarut terkumpul di atas,
kulit pisang
serta adanya kondensor (suhu dingin) yang
Sejumlah 15 mg ekstrak dilakukan
menyebabkan uap ini mengembun dan akhirnya
pelarutan dengan etanol 10 mL. Selanjutnya 1 mL
jatuh ke tabung penerima (receiver flask). Setelah
sampel dilakukan penambahan 1 mL AlCl 3 dan
pelarutnya diuapkan, akan dihasilkan ekstrak
kalium asetat dan diinkubasi satu jam.
kasar (crude extract) (Senjaya, Y.A. dan
Pengukuran absorbansi pada 435 nm dengan
Surakusumah, W., 2018). Berat ekstrak yang
spektrofotometer UV-Vis.
diperoleh yaitu 51,175 gram dan hasil perhitungan
rendemen sejumlah 10,2231%. Ekstrak yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
didapatkan dilakukan analisa kualitatif yang
ditunjukkan pada Tabel 1.

JMPI | Juni 2023 Available @ http://www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi Larasati & Putri


Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 128
Vol. 9 No. 1

Tabel 1. Analisa kualitatif ekstrak

Parameter
No. Hasil
Golongan Senyawa Kimia
1 Flavonoid Positif
2 Steroid Positif
3 Tanin Positif Tanin galat
4 Alkaloid Negatif
5 Saponin Negatif

Dari analisa kualitatif dari ekstrak etanol memberikan manfaat yang baik yaitu kulit pisang
kulit pisang dari penelitian mengindikasikan dapat berperan sebagai antioksidan yang dapat
adanya kandungan senyawa metabolit sekunder menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam
yaitu flavonoid, tanin galat dan steroid. Pengujian tubuh. Ekstrak kulit pisang kepok dengan
flavonoid diuji dengan menggunakan bahan Mg ekstraksi menggunakan etanol 70% menghasilkan
dan HCl pekat. Penambahan bahan Mg dan HCl aktivitas antioksidan yang paling tinggi.
dilakukan pada ekstrak dan terbentuk warna Tingginya nilai aktivitas antioksidan ekstrak
merah, hal ini menunjukkan ekstrak etanol kulit etanol 70% pada kulit pisang kepok diduga
pisang mengandung senyawa flavonoid. dikarenakan pada ekstrak tersebut terdapat
Flavonoid ini akan tereduksi dengan bahan Mg kandungan flavonoid yang paling banyak
dan HCl sehingga terjadinya warna merah. Hasil jumlahnya. Flavonoid berperan sebagai
pengujian tanin menunjukkan ekstrak etanol kulit antioksidan dikarenakan pada cincin aromatiknya
pisang positif mengandung senyawa tanin dengan mempunyai gugus hidroksil (OH) bebas yang
ditunjukkan terbentuknya warna hijau kehitaman. dapat memberikan atom hidrogennya untuk
Senyawa tanin merupakan senyawa bersifat polar berpasangan dengan radikal bebas. Banyaknya
dikarenakan terdapatnya gugus OH, hal ini yang gugus hidroksil yang ada dalam cincin aromatik
menyebabkan ketika sampel ditambahkan sebanding terhadap efektivitas antioksidan zat
pereaksi FeCl3 akan terbentuk warna biru tua atau tersebut.
hijau kehitaman. Adanya senyawa tanin dalam Setelah analisa kualitatif ekstrak,
ekstrak sehingga bila ditambahkan dengan FeCl 3 dilanjutkan penentuan secara kuantitatif yaitu
akan menyebabkan terjadinya proses hidrolisis kadar flavonoid dari ekstrak kulit pisang dengan
membentuk warna biru kehitaman. Pengujian metode spektrofotometri UV-visible. Baku standar
senyawa steroid pada ekstrak etanol kulit pisang menggunakan kuersetin yang merupakan salah
dilakukan dengan menggunakan metode satu jenis dari flavonoid. Kuersetin termasuk ke
Liebermann– Burchard. Pada pengujian ini dalam jenis flavonoid berupa golongan flavonol
menunjukkan hasil yang positif dengan terjadinya yang memiliki gugus keto di C-4 dan mempunyai
warna biru saat sampel ditambahkan pereaksi. gugus hidroksi di atom C-3 atau C-5 dan
Senyawa steroid bila direaksikan dengan senyawa bertetangga dengan flavan dan flavonol (Aminah
asam astat anhidrat dan juga asam sulfat. Akan et al., 2017). Kuersetin juga memiliki reaktivitas
membentuk warna hijau atau biru. Reaksi yang yang lebih baik bila dibandingkan dengan
terjadi antara senyawa tersebut yaitu reaksi senyawa dari morfin, rutin, diomin dan daflon,
asetilasi gugus-OH pada steroid (Wahid, A. R. and selain itu juga senyawa kuersetin mempunyai
Sahwan, 2020; Rita et al., 2021). aktivitas antioksidan yang cukup tinggi yang
Penelitian lain yang menggunakan sampel dapat digunakan untuk standar pembanding pada
kulit pisang menunjukkan adanya senyawa aktif penentuan kandungan flavonoid ekstrak kulit
yang sama yaitu flavonoid, tanin dan steroid. pisang. Larutan standar kuersetin dibuat pada
Penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2020) yang beberapa konsentrasi yaitu 10, 20, 30, 50 dan 40
mengkaji kandungan dari ekstrak kulit buah ppm. Pembuatan deret konsentrasi digunakan
pisang kepok dan uli menggunakan pelarut air, pada penentuan kadar obat dengan bantuan
etanol 70% dan etanol 96% dengan perbandingan persamaan kurva baku (N. P. Dewi, 2016).
jumlah pelarut dan sampel 10:1, menunjukkan Penentuan panjang gelombang
bahwa semua ekstrak terdapat senyawa flavonoid. maksimum dengan melakukan running pada
Adanya senyawa aktif flavonoid tersebut spektrofotometer UV-Vis pada panjang

JMPI | Juni 2023 Available @ http://www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi Larasati & Putri


Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 129
Vol. 9 No. 1

gelombang 400 – 450 nm. Hasil yang diperoleh pengukuran absorbansi dari ekstrak etanol kulit
untuk panjang gelombang maksimum dari pisang. Hasil penentuan serapan dari larutan baku
kuersetin berada pada 435 nm. Panjang kuersetin di panjang gelombang maksimum 435
gelombang maksimum ini digunakan pada nm ditampilkan pada Tabel 2
Tabel 2. Absorbansi Kuersetin
No. Konsentrasi (ppm) Absorbansi
1 10 0,1419
2 20 0,2982
3 30 0,4555
4 40 0,5973
5 50 0,7670

Hasil pengukuran tersebut


memperlihatakan bahwa dengan adanya dan juga data R2 yang diperoleh sebesar 0,999. Dari
peningkatan konsentrasi pada sampel maka akan persamaan regresi kuersetin tersebut digunakan
menyebabkan kenaikan pada data absorbansi dalam penentuan kadar total dari senyawa
sampel. Hasil larutan standar kuersetin yang flavonoid ekstrak etanol kulit pisang. Kurva
didapatkan diplotkan antara data konsentrasi dan larutan baku kuersetin ditunjukkan pada Gambar
data absorbansinya, sehingga didapatkan 1.
persamaan berupa regresi linear y = 0,015x - 0,012

1
y = 0,0155x - 0,0128
0,8
Absorbansi

R² = 0,9994
0,6

0,4

0,2

0
0 10 20 30 40 50 60
Konsentrasi

Gambar 1. Kurva standar kuersetin

Untuk penentuan kadar flavonoid total dalam waktu 1 jam dengan tujuan memastikan
dilakukan penambahan AlCl3, sehingga akan reaksi yang terjadi berlangsung sempurna,
terjadinya pembentukan kompleks, yang diharapkan intensitas dari warna yang terbentuk
mengakibatkan akan terjadinya pergeseran pada akan lebih baik dan maksimal. Dari hasil
panjang gelombang menuju ke visible (tampak) pengukuran kandungan total flavonoid untuk
ditunjukkan larutan warna menjadi semakin ekstrak etanol kulit pisang dapat dilihat pada
kuning (Nurmila et al., 2019). Penelitian yang Tabel 3.
dilakukan oleh Shraim dkk (2021) menunjukkan Berdasarkan beberapa penelitian yang
bahwa setelah penambahan AlCl3 akan terbentuk mengkaji senyawa flavonoid pada tanaman
kompleks Al(III)-flavonoid dengan ditunjukkan menyatakan bahwa senyawa flavonoid memiliki
terbentuknya warna kuning, absorbansi kemudian potensi untuk dapat dikembangkan sebagai
diukur pada panjang gelombang tertentu dalam sediaan dengan karena mempunyai aktivitas
kisaran 410-440 nm. Selain itu juga, dilakukan antioksidan, anti inflamasi, antialergi dan
penambahan senyawa kalium asetat dengan antibakteri (Amanda et al., 2019; S. R. Dewi et al.,
tujuan mempertahankan panjang gelombang tetap 2018; Nur Ramadhani & Sri Adi Sumiwi, 2013).
pada visible (tampak). Sebelum pengukuran Penelitian lainnya yang terkait aktivitas
dilakukan inkubasi pada larutan yang akan diuji antioksidan pada kulit pisang menunjukkan

JMPI | Juni 2023 Available @ http://www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi Larasati & Putri


Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 130
Vol. 9 No. 1

bahwa kulit pisang jenis muli memiliki aktivitas berpotensi sebagai antioksidan. Menurut
antioksidan dengan kategori sangat kuat penelitian yang dilakukan oleh Jamiah et al (2022)
ditunjukan dengan nilai IC50 27,56 µg/ml dan nilai ekstrak kulit pisang Raja mempunyai aktivitas
IC50 pisang kepok yaitu 479,77 µg/ml yang antioksidan kategori sangat kuat dengan hasil
tergolong mempunyai aktivitas antioksidan sangat pengujian nilai IC50 yaitu 46,82 ppm.
lemah, namun masih dalam rentang nilai yang
Tabel 3. Kandungan Total Flavonoid Ekstrak Etanol Kulit Pisang
Kandungan Rata-rata Kandungan Total
Pengulangan Absorbansi sampel
Total Flavonoid Flavonoid Ekstrak
1 0,110 0,1586
2 0,127 0,1803 0,175
3 0,132 0,1870

KESIMPULAN Aminah, A., Tomayahu, N., & Abidin, Z. (2017).


Hasil screening fitokimia menunjukkan Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak
adanya kandungan flavonoid, tanin galat dan Etanol Kulit Buah Alpukat (Persea
steroid dari ekstrak etanol kulit pisang. Kadar total americana Mill.) Dengan Metode
flavonoid ekstrak etanol kulit pisang sebesar Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Fitofarmaka
0,175%. Indonesia, 4(2), 226–230.
https://doi.org/10.33096/JFFI.V4I2.265
UCAPAN TERIMA KASIH
Anal, A. K., Jaisanti, S., & Noomhorm, A. (2014).
Terima kasih kami ucapkan atas Enhanced yield of phenolic extracts from
pendanaan penelitian dosen pemula kepada banana peels (Musa acuminata Colla AAA)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan and cinnamon barks (Cinnamomum varum)
Tinggi dengan nomor kontrak and their antioxidative potentials in fish oil.
127/SPK/D4/PPK.01.APTV/VI/2022 dan Sekolah Journal of Food Science and Technology, 51(10),
Tinggi Ilmu Kesehatan Madani dukungan 2632–2639. https://doi.org/10.1007/s13197-
terhadap penelitian. 012-0793-x

DAFTAR PUSTAKA Dewi, N. P. (2016). Uji kualitatif dan kuantitatif


Aboul-Enein, A. M., Salama, Z. A., Gaafar, A. A., metabolit sekunder ekstrak etanol daun
Aly, H. F., Bou-Elella, F. A., & Ahmed, H. A. awar-awar (Ficus septica Burm. f) Dengan
(2016). Identification of phenolic Metode Spektrofotometer UV-VIS. Acta
compounds from banana peel (Musa Holistica Pharmaciana, 2, 16–24.
paradaisica L.) as antioxidant and Dewi, S. R., Argo, B. D., & Ulya, N. (2018).
antimicrobial agents. Journal of Chemical and Kandungan Flavonoid dan Aktivitas
Pharmaceutical Research, 8(4), 46–55. Antioksidan Ekstrak Pleurotus ostreatus.
Al Amri, F. S., & Hossain, M. A. (2018). Rona Teknik Pertanian, 11(1), 1–10.
Comparison of total phenols, flavonoids and https://doi.org/10.17969/rtp.v11i1.9571
antioxidant potential of local and imported Fatemeh, S. R., Saifullah, R., Abbas, F. M. A., &
ripe bananas. Egyptian Journal of Azhar, M. E. (2012). Total phenolics,
flavonoids and antioxidant activity of
Basic and Applied Sciences, 5(4), 245–251. banana pulp and peel flours: influence of
variety and stage of ripeness. International
Amanda, E. A., Oktiani, B. W., & Panjaitan, F. U. A. Food Research Journal, 19(3), 1041.
(2019). Efektivitas Antibakteri Ekstrak
Flavonoid Propolis Trigona Sp (Trigona Hama, S., & Umur, T. (2018). Uji Fitokimia Kulit
Pisang Kepok (Musa paradisiacaL.) Bahan
thorasica) terhadap Pertumbuhan Bakteri Alam Sebagai Pestisida Nabati Berpotensi
Porphyromonas gingivalis. Dentin Jurnal Menekan Serangan Serangga Hama
Kedokteran Gigi, 3(1), 23–28. Tanaman Umur Pendek. Jurnal Sains Dan

JMPI | Juni 2023 Available @ http://www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi Larasati & Putri


Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 131
Vol. 9 No. 1

Kesehatan, 1(9), 465–469. Sula, R. D., Nurhakimah, U. F., & Sugito, E. A.


https://doi.org/10.25026/jsk.v1i9.87 (2018). the Antioxidant Effectivity of
Combination Banana Peel Extract and
Mirtha Guerrero-Alva, D. (2019). Flavonoids of
Orange Peel Extract. Journal of Tropical
Organic Banana Peels (Musa cavendishii).
Pharmacy and Chemistry, 4(3), 136–141.
International Journal of Food Science and
https://doi.org/10.25026/jtpc.v4i3.178
Biotechnology, 4(2), 40.
https://doi.org/10.11648/j.ijfsb.20190402.12 Susanti, V., & Anugrah Destyawati, A. (2019). The
Use of Yellow Kepok Banana Peel Extract
Nugroho, K. B., Sari, D. I., & Ni, M. (2016). Potensi
(Musa paradisiaca L. Var bluggoe) as an
Agar-Agar Berbahan Kulit Pisang Mauli ( Musa
Antibacterial for Chronic Periodontitis
Sp . AA ) Khas Kalimantan Selatan Sebagai
Caused by Porphyromonas gingivalis.
Antihiperlipidemia. 3(1), 56–65.
JSMARTech, 1(1), 16–20.
Nur Ramadhani, & Sri Adi Sumiwi. (2013).
Ulfa, A., Ekastuti, D. R., & Wresdiyati, T. (2020).
Aktivitas Antiinflamasi Berbagai Tanaman
Potensi Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa
Diduga Berasal Dari Flavonoid. Farmaka,
paradisiaca forma typica) dan Uli (Musa
14(2), 111–123.
paradisiaca sapientum) Menaikkan
Nurmila, N., Sinay, H., & Watuguly, T. (2019). Aktivitas Superoksida Dismutase dan
Identifikasi Dan Analisis Kadar Flavonoid Menurunkan Kadar Malondialdehid Organ
Ekstrak Getah Angsana (Pterocarpus Hati Tikus Model Hiperkolesterolemia. Acta
indicus Willd) Di Dusun Wanath VETERINARIA Indonesiana, 8(1), 40–46.
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku https://doi.org/10.29244/avi.8.1.40-46
Tengah. Biopendix: Jurnal Biologi, Pendidikan
Wahyuni, N. K. D. M. S., Rita, W. S., & Asih, I. A.
Dan Terapan, 5(2), 65–71.
R. A. (2019). Aktivitas Antibakteri Ekstrak
https://doi.org/10.30598/biopendixvol5issue
Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa
2page65-71
paradisiaca L.) Terhadap Bakteri
Rosida, D. A. R. (2001). Prosiding Seminar Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli
Nasional Current Challenges in Drug Use Serta Penentuan Total Flavonoid Dan Fenol
and Development Tantangan Terkini Dalam Fraksi Aktif. Jurnal Kimia, 13(1), 9.
Perkembangan Obat dan Aplikasi Klinis https://doi.org/10.24843/jchem.2019.v13.i01.
Penentuan Aktivitas Antioksidan dan Kadar p02
Fenol Total pada Ekstrak Kulit Buah Pisang
(Musa acuminata Colla). Prosiding Seminar
Nasional Current Challenges in Drug Use and
Development Tantangan, 26–33.

JMPI | Juni 2023 Available @ http://www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi Larasati & Putri

Anda mungkin juga menyukai