DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.330
ABSTRAK
Sitasi: Larasati, D., & Putri,
Kulit pisang umumnya dianggap sebagai limbah sampah yang tidak
F. M. S.(2023). Skrining
Fitokimia dan Penentuan digunakan. Senyawa aktif yang terkandung di dalam kulit pisang diantaranya
Kadar Flavonoid Ekstrak senyawa flavonoid dan fenol yang bersifat antioksidan. Flavonoid merupakan
Etanol Limbah Kulit Pisang bagian dari senyawa turunan polyphenolic yang terdapat pada tumbuhan.
(Musa acuminata Colla). Tanin merupakan senyawa polifenol yang dimiliki kulit pisang. Tujuan
Jurnal Mandala Pharmacon penelitian ini dilakukan yaitu untuk menentukan kadar flavonoid ektrak
Indonesia, 9(1), 125-131. etanol kulit pisang. Ekstrak etanol kulit pisang dihasilkan melalui metode
https://doi.org/10.35311/jmpi. maserasi dengan pelarut etanol 70%. Hasil identifikasi kualitatif dari ekstrak
v9i1.330
etanol kulit pisang mengandung senyawa diantaranya flavonoid, steroid dan
tanin galat. Penetapan kandungan flavonoid dilakukan panjang gelombang
maksimum 435 nm berdasarkan metode AlCl3. Kandungan flavonoid yang
Submitted: 20 Mei 2023 dihasilkan yaitu 0,175%.
Accepted: 19 Juni 2023
Published: 30 Juni 2023
Kata Kunci: Kulit Pisang, Flavonoid, Ekstrak, Skrining
menggunakan konsentrasi yang sama (Alfiani, R., Sampel kulit pisang yang telah halus
2014). Oleh karena itu, kulit pisang ini dapat kemudian ditimbang. Sampel direndam dalam
dimanfaatkan sebagai bahan alam untuk etanol 70% 5 L. Maserasi dilakukan selama 5 hari,
dikembangkan sebagai sediaan kosmetik yang kemudian dilakukan penyaringan untuk
memiliki aktivitas antiaging dan antibakteri memperoleh filtrat. Filtrat yang didapatkan lalu
(Susanti & Anugrah Destyawati, 2019; Ulfa et al., dievaporasi menggunakan rotary evaporator
2020; Wahyuni et al., 2019). Flavonoid temasuk sehingga dipeloleh ekstrak kental.
kategori golongan senyawa fenol terbesar yang Analisis kualitatif ekstrak etanol kulit pisang
dimiliki dalam berbagai tanaman hijau. Salah satu Skrining fitokimia pada ekstrak kulit
senyawa dari golongan polifenol ini diketahui pisang meliputi uji reaksi warna dan uji reaksi
mempunyai aktivitas untuk penangkap radikal pengendapan dilakukan pada beberapa senyawa
bebas, sebagai penghambat dari enzim hidrolisis, berikut ini:
dan dapat bekerja untuk agen antiinflamasi 1. Uji Tanin
(Aboul-Enein et al., 2016; Anal et al., 2014; Rosida, Sejumlah 5 gram ekstrak etanol kulit
2001). pisang disari menggunakan 10 mL air panas,
Dari berbagai uraian di atas, diperlukan dilakukan penyaringan dan fitratnya diencerkan
pengembangan penelitian yang lebih fokus ke arah dengan air sampai tidak berwarna. Kemudian 2
pengujian kandungan kadar flavonoid ekstrak mL larutan ditambahkan dengan larutan
etanol kulit pisang sehingga kulit pisang ini besi(III)klorida 10% beberapa tetes. Apabila
memiliki potensi untuk dikembangkan dengan terbentuk warna biru tua atau hitam kehijauan
maksimal sebagai tumbuhan untuk bahan baku menunjukkan positif terdapat senyawa tanin.
obat untuk menangani pencegahan dan 2. Uji Alkaloid
pengobatan dari berbagai penyakit. Tujuan dari Sejumlah 0,5 gram ekstrak etanol kulit
penelitian ini adalah untuk menganalisis pisang ditambahkan 1 mL HCl 2 N. Larutan
kandungan fitokimia dan mengetahui kandungan tersebut dibagi menjadi 3 tabung reaksi. Tabung
flavonoid total yang terkandung dalam ekstrak pertama sebagai blanko, dilakukan penambahan 3
etanol kulit pisang. tetes HCl 2 M. Tabung kedua dilakukan
penambahan pereaksi Dragendorff 3 tetes dan
METODE PENELITIAN tabung ketiga dengan penambahan pereaksi
Bahan Mayer 3 tetes. Pada tabung yang terdapat pereaksi
Bahan yang digunakan pada penelitian Dragendorff akan terjadi endapan berwarna
diantaranya yaitu kulit pisang (Musa acuminata jingga dan pada penambahan tabung dengan
Colla), asam asetat glasial (Meck; Darmstadt, pereaksi Mayer akan terjadi endapan kuning yang
Jerman), etanol (Meck; Darmstadt, Jerman), menunjukkan positif adanya senyawa alkaloid.
kuersitin, aquades (Brataco), asam asetat anhidrat 3. Uji Flavonoid
p.a. (Merck), eter P, kloroform (Brataco), asam Sejumlah 1 gram ekstrak etanol kulit
klorida p.a. (Merck), asam sulfat p.a. (Merck), pisang ditambahkan air panas 10 mL, selanjutnya
aseton p.a. (Merck), pereaksi Dragendroff, dididihkan selama 5 menit dan disaring. Filtrat
pereaksi Mayer, larutan besi (III) klorida 10%. sejumlah 5 mL ditambahkan dengan 0,05 mg
Persiapan sampel serbuk Mg dan 1 mL HCl pekat, kemudian
Kulit pisang yang digunakan dalam dilakukan pengocokan kuat. Adanya senyawa
penelitian ini diidentifikasi di Laboratorium flavonoid akan ditunjukkan dengan warna merah,
Biologi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta kuning atau jingga.
dengan nomor Nomor: 375/Lab.Bio/B/VIII/2022. 4. Uji Saponin
Hasil pemeriksaan menunujukkan tanaman Sejumlah 0,5 gram ekstrak etanol kulit
tersebut benar merupakan tanaman dari kulit pisang ditambahkan sejumlah 10 mL air panas,
pisang (Musa acuminata Colla). Kulit pisang kemudian didinginkan, selanjutnya dilakukan
dibersihkan dan dipisahkan dari dagingnya pengocokan kuat selama 10 detik dan
kemudian dikeringkan. Setelah kering, kulit ditambahkan sebanyak 1 tetes HCl 2 N. Adanya
pisang kemudian diblender hingga halus lalu buih yang stabil dengan tinggi 1-10 cm tidak
ditimbang. kurang 10 menit menunjukkan positif terdapat
Penyiapan sampel ekstrak senyawa saponin.
Parameter
No. Hasil
Golongan Senyawa Kimia
1 Flavonoid Positif
2 Steroid Positif
3 Tanin Positif Tanin galat
4 Alkaloid Negatif
5 Saponin Negatif
Dari analisa kualitatif dari ekstrak etanol memberikan manfaat yang baik yaitu kulit pisang
kulit pisang dari penelitian mengindikasikan dapat berperan sebagai antioksidan yang dapat
adanya kandungan senyawa metabolit sekunder menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam
yaitu flavonoid, tanin galat dan steroid. Pengujian tubuh. Ekstrak kulit pisang kepok dengan
flavonoid diuji dengan menggunakan bahan Mg ekstraksi menggunakan etanol 70% menghasilkan
dan HCl pekat. Penambahan bahan Mg dan HCl aktivitas antioksidan yang paling tinggi.
dilakukan pada ekstrak dan terbentuk warna Tingginya nilai aktivitas antioksidan ekstrak
merah, hal ini menunjukkan ekstrak etanol kulit etanol 70% pada kulit pisang kepok diduga
pisang mengandung senyawa flavonoid. dikarenakan pada ekstrak tersebut terdapat
Flavonoid ini akan tereduksi dengan bahan Mg kandungan flavonoid yang paling banyak
dan HCl sehingga terjadinya warna merah. Hasil jumlahnya. Flavonoid berperan sebagai
pengujian tanin menunjukkan ekstrak etanol kulit antioksidan dikarenakan pada cincin aromatiknya
pisang positif mengandung senyawa tanin dengan mempunyai gugus hidroksil (OH) bebas yang
ditunjukkan terbentuknya warna hijau kehitaman. dapat memberikan atom hidrogennya untuk
Senyawa tanin merupakan senyawa bersifat polar berpasangan dengan radikal bebas. Banyaknya
dikarenakan terdapatnya gugus OH, hal ini yang gugus hidroksil yang ada dalam cincin aromatik
menyebabkan ketika sampel ditambahkan sebanding terhadap efektivitas antioksidan zat
pereaksi FeCl3 akan terbentuk warna biru tua atau tersebut.
hijau kehitaman. Adanya senyawa tanin dalam Setelah analisa kualitatif ekstrak,
ekstrak sehingga bila ditambahkan dengan FeCl 3 dilanjutkan penentuan secara kuantitatif yaitu
akan menyebabkan terjadinya proses hidrolisis kadar flavonoid dari ekstrak kulit pisang dengan
membentuk warna biru kehitaman. Pengujian metode spektrofotometri UV-visible. Baku standar
senyawa steroid pada ekstrak etanol kulit pisang menggunakan kuersetin yang merupakan salah
dilakukan dengan menggunakan metode satu jenis dari flavonoid. Kuersetin termasuk ke
Liebermann– Burchard. Pada pengujian ini dalam jenis flavonoid berupa golongan flavonol
menunjukkan hasil yang positif dengan terjadinya yang memiliki gugus keto di C-4 dan mempunyai
warna biru saat sampel ditambahkan pereaksi. gugus hidroksi di atom C-3 atau C-5 dan
Senyawa steroid bila direaksikan dengan senyawa bertetangga dengan flavan dan flavonol (Aminah
asam astat anhidrat dan juga asam sulfat. Akan et al., 2017). Kuersetin juga memiliki reaktivitas
membentuk warna hijau atau biru. Reaksi yang yang lebih baik bila dibandingkan dengan
terjadi antara senyawa tersebut yaitu reaksi senyawa dari morfin, rutin, diomin dan daflon,
asetilasi gugus-OH pada steroid (Wahid, A. R. and selain itu juga senyawa kuersetin mempunyai
Sahwan, 2020; Rita et al., 2021). aktivitas antioksidan yang cukup tinggi yang
Penelitian lain yang menggunakan sampel dapat digunakan untuk standar pembanding pada
kulit pisang menunjukkan adanya senyawa aktif penentuan kandungan flavonoid ekstrak kulit
yang sama yaitu flavonoid, tanin dan steroid. pisang. Larutan standar kuersetin dibuat pada
Penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2020) yang beberapa konsentrasi yaitu 10, 20, 30, 50 dan 40
mengkaji kandungan dari ekstrak kulit buah ppm. Pembuatan deret konsentrasi digunakan
pisang kepok dan uli menggunakan pelarut air, pada penentuan kadar obat dengan bantuan
etanol 70% dan etanol 96% dengan perbandingan persamaan kurva baku (N. P. Dewi, 2016).
jumlah pelarut dan sampel 10:1, menunjukkan Penentuan panjang gelombang
bahwa semua ekstrak terdapat senyawa flavonoid. maksimum dengan melakukan running pada
Adanya senyawa aktif flavonoid tersebut spektrofotometer UV-Vis pada panjang
gelombang 400 – 450 nm. Hasil yang diperoleh pengukuran absorbansi dari ekstrak etanol kulit
untuk panjang gelombang maksimum dari pisang. Hasil penentuan serapan dari larutan baku
kuersetin berada pada 435 nm. Panjang kuersetin di panjang gelombang maksimum 435
gelombang maksimum ini digunakan pada nm ditampilkan pada Tabel 2
Tabel 2. Absorbansi Kuersetin
No. Konsentrasi (ppm) Absorbansi
1 10 0,1419
2 20 0,2982
3 30 0,4555
4 40 0,5973
5 50 0,7670
1
y = 0,0155x - 0,0128
0,8
Absorbansi
R² = 0,9994
0,6
0,4
0,2
0
0 10 20 30 40 50 60
Konsentrasi
Untuk penentuan kadar flavonoid total dalam waktu 1 jam dengan tujuan memastikan
dilakukan penambahan AlCl3, sehingga akan reaksi yang terjadi berlangsung sempurna,
terjadinya pembentukan kompleks, yang diharapkan intensitas dari warna yang terbentuk
mengakibatkan akan terjadinya pergeseran pada akan lebih baik dan maksimal. Dari hasil
panjang gelombang menuju ke visible (tampak) pengukuran kandungan total flavonoid untuk
ditunjukkan larutan warna menjadi semakin ekstrak etanol kulit pisang dapat dilihat pada
kuning (Nurmila et al., 2019). Penelitian yang Tabel 3.
dilakukan oleh Shraim dkk (2021) menunjukkan Berdasarkan beberapa penelitian yang
bahwa setelah penambahan AlCl3 akan terbentuk mengkaji senyawa flavonoid pada tanaman
kompleks Al(III)-flavonoid dengan ditunjukkan menyatakan bahwa senyawa flavonoid memiliki
terbentuknya warna kuning, absorbansi kemudian potensi untuk dapat dikembangkan sebagai
diukur pada panjang gelombang tertentu dalam sediaan dengan karena mempunyai aktivitas
kisaran 410-440 nm. Selain itu juga, dilakukan antioksidan, anti inflamasi, antialergi dan
penambahan senyawa kalium asetat dengan antibakteri (Amanda et al., 2019; S. R. Dewi et al.,
tujuan mempertahankan panjang gelombang tetap 2018; Nur Ramadhani & Sri Adi Sumiwi, 2013).
pada visible (tampak). Sebelum pengukuran Penelitian lainnya yang terkait aktivitas
dilakukan inkubasi pada larutan yang akan diuji antioksidan pada kulit pisang menunjukkan
bahwa kulit pisang jenis muli memiliki aktivitas berpotensi sebagai antioksidan. Menurut
antioksidan dengan kategori sangat kuat penelitian yang dilakukan oleh Jamiah et al (2022)
ditunjukan dengan nilai IC50 27,56 µg/ml dan nilai ekstrak kulit pisang Raja mempunyai aktivitas
IC50 pisang kepok yaitu 479,77 µg/ml yang antioksidan kategori sangat kuat dengan hasil
tergolong mempunyai aktivitas antioksidan sangat pengujian nilai IC50 yaitu 46,82 ppm.
lemah, namun masih dalam rentang nilai yang
Tabel 3. Kandungan Total Flavonoid Ekstrak Etanol Kulit Pisang
Kandungan Rata-rata Kandungan Total
Pengulangan Absorbansi sampel
Total Flavonoid Flavonoid Ekstrak
1 0,110 0,1586
2 0,127 0,1803 0,175
3 0,132 0,1870