ABSTRAK
Rambutan (Nephelium lappaceum L.) merupakan buah tropis musiman dengan masa panen
bulan Desember hingga Februari. Daging buah ini kaya akan vitamin bagi tubuh manusia
terutama vitamin C dan disukai oleh masyarakat karena bentuknya yang unik (berambut) dan
rasa daging buahnya yang manis. Namun, konsumsi buah rambutan ini menyumbang limbah
yang cukup banyak; terutama kulit dan biji. Pada beberapa penelitian, bagian rambutan yang
dianggap limbah ini memiliki aktivitas yang bermanfaat, seperti antibakteri, antioksidan,
antidiabetes hingga antikanker. Untuk kenyamanan penggunaan, kulit dari buah rambutan ini
dibuat menjadi sebuah sediaan yang aplikatif dan familiar dalam kehidupan masyarakat kini.
Ulasan ini memberikan informasi mengenai sediaan fungsional dari kulit buah rambutan dan
menjadi ide berkelanjutan untuk penelitian kulit buah rambutan dan aplikasinya.
Kata Kunci : Kulit buah rambutan, sediaan fungsional, Nephelium lappaceum L.
ABSTRACT
Rambutan (Nephelium lappaceum L.) is a seasonal tropical fruit with harvest period from
December to February. The flesh is rich in vitamins for human body, especially vitamin C and
favored by people because of its unique shape (hairy) and its sweet fruit flesh. However, the
consumption of this fruit contributes considerable amount of waste; especially skin and seeds.
In some studies, the part of rambutan wasted has beneficial activities, such as an
antibacterial, antioxidant, antidiabetic and anticancer. For the convenience of use, the skin of
this fruit made into an applicative and familiar preparation in today’s era. This review
provides information on the functional preparations of rambutan fruit peel and an alternative
idea for rambutan peel research and its application.
Keyword : Rambutan peel, functional preparation, Nephelium lappaceum L.
Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018
serta anti-inflamasi karena adanya asam 2017). Analisis senyawa fenol dalam kulit
elagat, korilagin dan geraniin (Mistriyani, buah rambutan menggunakan
et al., 2018). spektrofotometer UV-Vis dengan metode
Rambutan memiliki potensi yang Folin-Coicalteu memberikan hasil sebesar
tinggi dan penggunaan sediaan herbal 39,78% (Swantara, et al., 2017).
diminati oleh masyarakat sehingga penulis Sediaan Fungsional dari Kulit Buah
tertarik untuk mengulas sediaan-sediaan Rambutan
fungsional dari kulit buah rambutan. Hal a. Masker Gel Peel-Off
ini karena dalam konsumsi buah rambutan, Senyawa flavonoid mempunyai
bagian kulit menyumbang limbah lebih potensi sebagai antioksidan sebab
besar dibandingkan bagian bijinya. mempunyai gugus hidroksil yang
POKOK BAHASAN melekat pada cincin karbon aromatik
Kandungan Senyawa Kulit Rambutan sehingga dapat menangkap radikal
Analisis fitokimia metode Harborne bebas yang dihasilkan dari reaksi
bertujuan untuk mengetahui kandungan peroksidasi lemak dengan
metabolit sekunder dari suatu sampel. menyumbangkan satu atom hidrogen
Hasil analisis kulit buah rambutan untuk menstabilkan radikal peroksi
memberikan hasil positif untuk terpenoid lemak (Hamid, et al., 2010).
dan alkaloid (Wardhani & Supartono, Adanya kandungan flavonoid
2015), flavonoid, polifenol, saponin, dalam kulit buah rambutan, menjadi
triterpenoid dan steroid pada kulit buah dasar dibuatnya sediaan masker gel
rambutan dengan dominan senyawa peel-off. Pembuatan masker gel ini
polifenol (Zulhipri, et al., 2012), serta menggunakan metode ekstraksi
tanin ditandai dengan terbentuknya warna dengan senyawa metanol yang
hitam kebiruan (Alina, et al., 2017). divaporasi dan dibuat dalam empat
Pada uji kandungan senyawa dengan formula berbeda. Pada pengujian
metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis) sediaan, dilakukan uji flavonoid yang
yang dibandingkan dengan standar, kulit memberikan hasil positif (warna
buah rambutan mengandung flavonoid merah) pada ekstrak kental kulit
karena memiliki warna dan Rf yang rambutan, uji in vitro aktivitas
mendekati standar (flavonoid) pada sinar antioksidan dengan metode DPPH
tampak, sinar UV dan visibel (Suparmi, et (1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil) dan uji in
al., 2012); mengandung tanin karena vivo berupa uji iritasi menggunakan
menghasilkan warna dan Rf yang sama kelinci. Hasil penelitian menunjukkan
dengan standar (asam galat) (Alina, et al., formula keempat (0,25% b/b ekstrak)
Farmaka 363
Suplemen Volume 16 Nomor 1
lebih baik dari formula lainnya karena serta uji aktivitas antioksidan dengan
memiliki aktivitas antioksidan terbesar IC50 12,359 ppm (Syamsidi, 2014).
dengan IC50 6,598 g/mL, tidak d. Gel Hand Sanitizer
menyebabkan edema dan terjadi Polifenol memiliki banyak gugus
eritema dengan angka terkecil (Murti, fenol. Fungsi fenol sebagai antibakteri
et al., 2016). adalah bakteriosida dan bakteriostatik.
b. Tablet Effervescent Penghambatan pertumbuhan koloni
Kulit buah rambutan dapat dibuat bakteri disebabkan oleh konsentrasi
menjadi tablet effervescent yang tinggi fenol mampu menekan sejumlah
berkhasiat sebagai antioksidan karena faktor virulensi mikroba seperti
adanya kandungan flavonoid. Ekstrak penghambatan pembentukan biofilm,
kental kulit buah rambutan mereduksi ligan adhesi inang dan
dikeringkan menggunakan aerosol netralisasi racun bakteri sehingga
sehingga menjadi serbuk dan dibuat sejumlah sistem enzim bakteri
menjadi tiga variasi formula. Evaluasi terinaktivasi (Daglia, 2012)(Volk &
sediaan meliputi uji keseragaman Wheeler, 1988). Mekanisme saponin
bobot, kerapuhan, kekerasan, sebagai antimikroba adalah
kelarutan, dan tanggap rasa serta uji penghambatan melalui pembentukan
aktivitas antioksidan dengan metode senyawa kompleks dengan membran
DPPH. Penelitian menunjukkan sel dalam ikatan hidrogen yang dapat
formula ketiga (29,53% ekstrak) lebih menghancurkan permeabilitas dinding
baik dari formula lainnya dengan sel bakteri dan menyebabkan kematian
aktivitas antioksidan sebesar 131 ppm sel bakteri (Noer & Nurhayati, 2006).
(Khumaida, et al., 2017). Kandungan polifenol serta
c. Krim saponin pada kulit buah rambutan
Kulit buah rambutan juga dapat sebagai zat antibakteri, mendasari
dibuat menjadi sediaan krim pembuatan sediaan gel hand sanitizer.
antioksidan karena adanya flavonoid. Kulit buah rambutan diekstraksi
Ekstrak kulit buah rambutan dengan pelarut etanol dan divaporasi
divaporasi dan diformulasikan dalam untuk dibuat dalam empat formula
tiga variasi formula. Evaluasi sediaan berbeda dengan carbopol sebagai
meliputi uji organoleptis, tipe krim, gelling-agent. Hasil dari evaluasi
pH dan viskositas. Hasil penelitian sediaan ini menunjukkan formula
menunjukkan formula pertama (1% pertama (0,5% ekstrak) lebih baik dari
ekstrak) lebih baik dalam hal stabilitas formula lainnya terkait viskositas,
Farmaka 364
Suplemen Volume 16 Nomor 1