Anda di halaman 1dari 12

Hastuti et. al..

/Pharmacoscript, Volume 3, No, 2, Agustus 2020,


Pharmacoscript Volume 3 No. 2 Agustus 2020

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK


DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill)
Resti Hastuti*, Srie Rezeki Nur Endah, Ali Nofriyaldi
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Perjuangan Tasikmalaya
*Email: restihastuti99@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun
Alpukat (Persea americana. Mill). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula yang
paling baik dari sediaan gel ekstrak daun alpukat dengan variasi basis HPMC, meliputi evaluasi
sediaan gel yang dilakukan dengan pengamatan organoleptis, pengamatan homogenitas, uji pH,
uji daya sebar, pengukuran viskositas dan pengujian cycling test. Formulasi dan Uji Stabilitas
Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana. Mill) dilakukan tiga formula
dengan berbagai variasi konsentrasi HPMC yaitu 15%, 20% dan 25%. Pengujian ini dilakukan
triplo dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis sediaan berwarna merah
kecoklatan, memiliki bau khas mawar, dan memiliki bentuk semisolid kental. Homogenitas
ketiga jenis sediaan yaitu homogen. Daya sebar basis HPMC 15% yaitu 6,43~0,39 HPMC 20%
yaitu 5,01~0,44 dan HPMC 25% yaitu 4,04~0,73. pH dari ketiga jenis sediaan yaitu 6. Pengujian
viskositas basis HPMC 15% yaitu 280,8~3,48 HPMC 20% yaitu 494,93~1,22 dan HPMC 25%
yaitu 653,07~5,44 dan pengujian cycling test yang menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan pada ketiga jenis sediaan gel.
Kata kunci: Ekstrak daun alpukat, gel, HPMC, dan uji stabilitas.

ABSTRACT
Research on the Formulation and Physical Stability Test of Antiacne Gel Preparation from
Avocado Leaf Extract (Persea americana. Mill) has been conducted. This study aims to
determine the best formula of avocado leaf extract gel preparations with HPMC base variations,
including evaluation of gel preparations made with organoleptic observations, homogeneity
observations, pH tests, scatterability tests, viscosity measurements and cycling tests.
Formulation and Physical Stability Test of Gel Preparation from Avocado Leaf Extract (Persea
americana. Mill) were carried out in three formulas with various variations of HPMC
concentrations of 15%, 20% and 25%. This test was carried out in a triplo with the results of the
study showing that the three types of preparations were brownish red, had a distinctive smell of
roses, and had a thick semisolid form. The homogeneity of the three types of preparations was
homogeneous. The base spreadability of HPMC 15% is 6.43 ~ 0.39 HPMC 20% is 5.01 ~ 0.44
and HPMC 25% is 4.04 ~ 0.73. The pH of the three types of preparations, namely 6.The HPMC
base viscosity test of 15%, namely 280.8 ~ 3.48 HPMC 20%, namely 494.93 ~ 1.22 and 25%
HPMC namely 653.07 ~ 5.44 and the cycling test showed a significant difference in the three
types of gel preparations.
Keywords: Avocado leaf extract, gel, HPMC, and stability test

150
Hastuti et. al..;Formulasi dan Uji Stabilitas…..Pharmacoscript Volume 3 No. 2, Agustus 2020

PENDAHULUAN dicuci dari permukaan kulit setelah dipakai,


Saat ini pasar kosmetik telah memberikan efek dingin pada kulit,
memasarkan berbagai produk perawatan penyebarannya yang baik di kulit dan tidak
kulit yang digunakan untuk memperbaiki mengandung minyak yang dapat
penampilan kulit dengan klaim sebagai meningkatkan keparahan pada jerawat
antioksidan, mencerahkan kulit, serta (Sasanti et al., 2012).
mencegah penuaan dini, tidak hanya untuk Komponen gelling agent dalam
dilakukan dengan tujuan menghasilkan formulasi gel merupakan faktor terpenting
kosmetik yang aman tetapi dapat menjadi yang dapat mempengaruhi sifat fisika gel
fokus bagi perkembangan industri kosmetik yang dihasilkan. Menurut Penelitian Nursiah
(Juncan, 2011). dkk. (2011) menunjukkan bahwa gelling
Di Indonesia kosmetik yang berasal agent HPMC memiliki kestabilan fisik
dari bahan alam dengan kandungan berupa paling optimal pada sediaan gel
tanaman telah banyak dikarenakan lebih dibandingkan dengan karbopol dikarenakan
aman dan tidak menimbulkan efek samping HPMC mempunyai resistensi yang baik
yang berbahaya. Salah satu pengobatan dari terhadap serangan mikroba dan penggunaan
bahan alam untuk jerawat adalah daun HPMC sebagai basis yang bersifat hidrofilik
alpukat (Persea americana. Mill) juga memiliki kelebihan di antaranya
(Soemarie, dkk., 2016). Kandungan daun menghasilkan daya sebar pada kulit yang
alpukat antara lain saponin baik, efeknya mendinginkan, tidak
(1.29±0.08mg/100g) alkaloid (0.51±0.21 menyumbat pori-pori kulit, mudah dicuci
mg/100g) flavonoid (8.11±0.14 mg/100g) dengan air, dan pelepasan obatnya baik.
tanin (0.68±0.06 mg/100g) sterol (1.21±0.14 Keunggulan HPMC dapat membentuk gel
mg/100g) fenol (3.41±0.64 mg/100g) dan yang jernih, mudah larut dalam air, mudah
quersetin yang bersifat sebagai antiradang diaplikasikan pada kulit, tidak mengiritasi
dan antibakteri (Arukwe, dkk., 2012). kulit, nyaman digunakan pada kulit serta
Sediaan topikal telah banyak memiliki viskositas yang stabil pada
digunakan untuk pengobatan jerawat yaitu penyimpanan jangka panjang (Rowe et al.,
sediaan gel, karena sediaan gel dengan 2009).
pelarut etanol 96% yang polar lebih mudah
151
Pharmacoscript Volume 3 No. 2 Agustus 2020

Berdasarkan latar belakang tersebut, berwarna hijau kekuningan berbintik ungu,


maka dilakukan penelitian untuk halus, dan harum, biji berbentuk bola dan
memformulasikan ekstrak daun alpukat hanya terdapat satu biji dalam 1 buah
dalam bentuk gel dengan menggunakan (Materia Medika Indonesia, 1995; Hika
variasi konsentrasi basis yaitu Hydroxy Citra, 2009).
Prophyl Methyl Cellulose (HPMC). Tanaman daun alpukat memiliki
Selanjutnya dilakukan uji stabilitas fisik gel daun tunggal, bertangkai yang panjangnya
untuk menentukan formula gel ekstrak daun 1,5-5 cm, letaknya berdesakan di ujung
alpukat yang paling baik. ranting, bentuknya jorong sampai bundar
Daun alpukat (Persea america Mill) telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung
memiliki kandungan zat aktif yaitu saponin, dan pangkal runcing, tepi rata agak
alkaloid, flavonoid, polifenol, quersetin menggulung keatas, bertulang menyirip,
yang bersifat antiradang, antidiuretika, dan panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm, daun
antibakteri. Senyawa tersebut sebagian besar muda warnanya kemerahan dan berambut
larut dalam pelarut polar salah satunya rapat, daun tua warnanya hijau dan gundul
pelarut air. Lamb dan Cushnie (2005) (Prihatman 2000; Andi, 2009).
menyatakan bahwa flavonoid mempunyai Gel adalah sistem semisolida yang
aktivitas sebagai antifungi, antiviral dan merupakan suspensi yang dibangun oleh
antibakteri. molekul besar organik atau partikel
Tanaman alpukat berupa pohon anorganik halus yang diinterpenetrasi oleh
dengan ketinggian 3-10 m, ranting tegak dan suatu cairan (Goeswin, 2012). Menurut
berambut halus, daun berdesakan diujung definisi gel adalah sistem semi padat dimana
ranting, bentuk bulat telur atau corong, ada interaksi antar partikel koloid dalam
awalnya berbulu pada kedua belah pembawa cair. Pembawa terus menerus
permukaannya dan lama kelamaan menjadi berinteraksi dengan partikel koloid dalam
licin. Bunga alpukat berupa malai dan jaringan tiga dimensi yang terbentuk oleh
terletak di dekat ujung ranting, bunganya ikatan partikel berdekatan. Partikel koloid
sangat banyak berdiameter 1-1,5 cm, dapat berupa padatan terdispersi seperti
berwarna kekuningan, berbulu halus dan kaolin dan bentonit. Pembawa cairnya bisa
benang sari dalam 4 karangan, buah alpukat menggunakan air dan alkohol (Jones, 2008).
berbentuk bola lampu sampai bulat telur,
152
Hastuti et. al..;Formulasi dan Uji Stabilitas…..Pharmacoscript Volume 3 No. 2, Agustus 2020

Gel memiliki kandungan air lebih METODE PENELITIAN


dari 90%. Senyawa pembentuk gel biasanya Alat dan Bahan
berupa polimer dengan konsentrasi beberapa Alat-alat yang digunakan dalam
persen, yang memberikan konsistensi penelitian ini adalah alat-alat gelas (Pyrex),
formulasi semi padat dengan baik secara blender (Miyako®), timbangan analitik
fisik atau kimia. Konsistensi ini akan (Fujitsu), mortir dan stemper, cawan
mengurangi penyerapan dari formulasi itu porselin, tabung reaksi, batang pengaduk,
sendiri dan memperpanjang efek obat spatula logam, corong pisah, pipet tetes,
tersebut. Permukaan mukosa ditutupi waterbath, desikator, bejana maserasi, oven
dengan lapisan lendir, ketika pemberian (Memmert), rotary vaporator (Buchi
bentuk sediaan ke jaringan mukosa; polimer Rotavapor R-114), pH indikator
dalam formulasi dapat berinteraksi dengan (MColorpHast™), Viskometer Brookfield
lapisan lendir (Katdare, 2006). (DV-I Prime), dan alat uji daya sebar.
Komposisi sediaan gel seperti Daun alpukat yang tua dan segar
gelling agent dan humektan merupakan diperoleh dari Indihiang, etanol 96% (PT.
bagian yang penting dan mempengaruhi Dipa Prasada Husada), aquadest, aluminium
pada kualitas fisik gel. Viskositas gel akan foil, plastik wrapper dan kertas saring, HCl
meningkat karena peningkatan jumlah 2N, HCl pekat, larutan gelatin 1%, amil
gelling agent yang dapat memperkuat alkohol, pereaksi Mayer, pereaksi
struktur gel (Zatz dan Kushla, 1996). Dragendorff, serbuk magnesium, FeCI3 1%,
Humektan merupakan bahan yang Hydroxy Prophyl Methyl Cellulose (HPMC)
mengontrol perubahan kelembaban suatu (PT. Brataco), gliserin, methylparaben, dan
sediaan dengan udara (Soeratri dkk., 2004). minyak mawar.
Selain gelling agent dan humektan, Jalannya Penelitian
komposisi gel lainnya, yaitu pengawet yang Pembuatan Ekstrak Daun Alpukat
merupakan bahan yang digunakan untuk Daun Alpukat segar ditimbang dan
menghambat pertumbuhan mikroorganisme dibersihkan dengan air mengalir, kemudian
pada sediaan gel. dikeringkan dengan cara dijemur dibawah
sinar matahari ditutup kain hitam sampai
berubah menjadi warna kecoklatan. Daun
153
Pharmacoscript Volume 3 No. 2 Agustus 2020

kering disortasi, kemudian dijadikan serbuk Formulasi gel


dan diayak, ditimbang berat serbuk Pertama-tama basis gel HPMC
keringnya. Serbuk daun alpukat diambil didispersikan dalam aquadest 30 ml pada
sebanyak 1000 gram kemudian ditambah suhu (80º-90ºC) supaya mengembang dan
pelarut etanol 96% untuk menghasilkan terbentuk gel. Kemudian didinginkan dalam
ekstrak yang kental (murni) sehingga lemari pendingin selama 24 jam dengan
mempermudah dalam proses identifikasi. tujuan untuk menghilangkan buih yang
Diambil sebanyak 10.000 ml (dengan terbentuk dari proses dispersi.
perbandingan 1:10). Dilakukan selama 3 x Methylparaben dilarutkan dalam gliserin
24 jam dengan 6 jam pertama dilakukan dan ditambah ekstrak daun alpukat.
pengadukan sesekali dan 18 jam berikutnya Ditambahkan dispersi HPMC, diaduk
didiamkan dengan tujuan untuk hingga homogen ± 10-15 menit dengan
mempercepat ekstraksi karena pelarut pengadukan secara manual. Ditambahkan
pertama kemungkinan sudah jenuh oleh minyak mawar dan diaduk hingga homogen,
senyawa sehingga tidak dapat melarutkan kemudian dimasukkan ke dalam wadah gel
kembali senyawa yang diharapkan. dan diberi etiket.
Selanjutnya disaring, filtrat dari rendaman Evaluasi Sediaan Gel
tersebut dilakukan proses remaserasi supaya Uji Organoleptis
penarikan ekstraksi lebih sempurna. Ekstrak Pengujian organoleptis dilakukan
yang diperoleh dikumpulkan kemudian secara langsung dengan dilihat dari warna ,
dipekatkan pada rotary evaporator dan bentuk, dan bau dari sediaan gel yang dibuat
diuapkan di waterbath sampai didapat (Guleri and Preet, 2013). Gel biasanya
ekstrak kental daun alpukat (Menkes RI, jernih dan transparan dengan konsistensi
2009). semisolid kental.
Tabel 1. Rancangan Formula Gel Ekstrak Daun Alpukat
Konsentrasi (%)
Nama Bahan Fungsi
1 2 3
Ekstrak Daun Alpukat Bahan aktif 18 18 18
HPMC Gelling agent 15 20 25
Gliserin Humektan 5 4 3
Methylparaben Pengawet 0,2 0,2 0,2
Minyak mawar Pengaroma 0,1 0,1 0,1
Aqua destillata ad Pelarut 100 100 100
154
Hastuti et. al..;Formulasi dan Uji Stabilitas…..Pharmacoscript Volume 3 No. 2, Agustus 2020

Uji pH Pengukuran viskositas dilakukan


Uji pH dilakukan dengan dengan menggunakan Viskometer
mencelupkan kertas untuk uji pH ke dalam Brookfield dengan cara menuangkan sampel
setiap formula gel. Diamkan selama 10 detik kedalam gelas ukur 50 ml yang telah
dan diangin-angin, kemudian barulah dilihat disediakan, kemudian pasangkan spindle
warna yang terjadi dan dicocokkan dengan yang sesuai dengan sediaan tersebut lalu
warna standar yang sudah diketahui nilai diputar sampai spindle tersebut terendam
pH-nya. Rentang nilai pH yang aman untuk kedalam sampel yang ada didalam gelas
kulit yaitu sekitar 4,5-6,5 (Retno, 2007). ukur tersebut. Barulah setelah itu atur
Uji Homogenitas kecepatannya yaitu 50 rpm dan tekan
Uji homogenitas dilakukan dengan tombol ON. Catat nilai yang sering muncul
cara gel dioleskan pada sekeping kaca pada layar tersebut dan setelah didapat
transparan. Kemudian diamati sediaan harus barulah tekan tombol OFF.
menunjukkan susunan yang homogen dan Uji Stabilitas
tidak terlihat adanya butiran kasar (Ida dan Cycling Test
Noer, 2012). Sediaan gel diletakkan pada suhu
Uji Daya Sebar 4⁰C selama 24 jam dilanjutkan dengan
Uji daya sebar dilakukan dengan meletakkan sediaan gel pada suhu 40⁰C
cara gel ditimbang 0,5 g kemudian selama 24 jam (1 siklus). Pengujian
diletakkan diatas kaca dan ditumpu lagi oleh dilakukan sebanyak 6 siklus dan diamati
kaca lainnya diatas masa gel tersebut. persetiap siklusnya apakah terjadi
Kemudian dihitung diameter gel dengan perubahan fisik dari sediaan gel pada awal
panjang diameter dari beberapa sisi, dan akhir siklus yang meliputi organolpetis,
ditambahkan beban tambahan 50g, 100g, homogenitas, pH dan daya sebar (Joshita
150g, 200g, dan 300g didiamkan selama 1 dkk., 2009).
menit setiap penambahan beban kemudian Analisis Data
diukur diameter gel seperti sebelumnya Data dari hasil setiap uji evaluasi
(Fery, Yuniarto et al., 2014). Daya sebar gel tersebut diolah secara statistik dengan
yang baik yaitu antara 5 sampai 7 cm. menggunakan software SPSS. Analisis yang
Uji Viskositas dilakukan yaitu uji normalitas (Shapiro-
155
Pharmacoscript Volume 3 No. 2 Agustus 2020

Wilk) dan uji homogenitas (Uji Levene). Dalam pembuatan gel, ekstrak daun
Sedangkan untuk melihat hubungan atau alpukat berfungsi sebagai bahan aktif.
perbedaan antara kelompok perlakuan, HPMC berfungsi sebagai gelling agent
dilakukan analisis varian satu arah dalam sediaan gel ekstrak daun alpukat
(ANOVA) jika data terdistribusi normal dan karena memiliki stabilitas yang baik pada
homogen. Apabila data terdistribusi tidak suasana asam dan basa (pH 3-11). Gliserin
normal dan tidak homogen, maka dilakukan berfungsi sebagai humektan yang akan
analisis Kruskal-Wallis. mempertahankan dan menstabilkan
kandungan air selama penyimpanan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Methylparaben berfungsi sebagai pengawet
Simplisia daun alpukat yang telah karena sediaan gel memiliki kandungan air
dihaluskan memiliki bentuk serbuk halus yang tinggi yang dapat dengan mudah
dengan warna hijau dan rasa pahit. Dari ditumbuhi mikroba dan minyak mawar
5000 gram daun alpukat diperoleh 1000 berfungsi sebagai pewangi. Kandungan
gram serbuk. Susut pengeringan yang telah senyawa dalam daun alpukat yaitu alkaloid,
memenuhi standar yaitu <10% (Depkes RI, flavonoid, saponin dan tanin. Hasil evaluasi
1994). Dimana simplisia daun alpukat yang formula gel ekstrak daun alpukat dilakukan
didapatkan yaitu 6,9% berarti telah secara triplo dapat dilihat pada Tabel 2.
memenuhi standar dari susut pengeringan. Suatu gel dikatakan homogenitas
Ekstraksi daun alpukat yang baik karena memiliki kesamaan warna
dilakukan dengan metode maserasi yang merata dan tidak adanya butiran kasar
menggunakan pelarut etanol 96% untuk ketika diberi tekanan pada kaca.
menghasilkan ekstrak yang kental (murni) Konsistensi, nilai pH dan daya sebar gel
sehingga mempermudah dalam proses kaitannya dengan kenyamanan pemakaian
identifikasi. Hasil akhir ekstraksi diperoleh sediaan. Sediaan gel yang diinginkan yaitu
ekstrak kental berwarna hijau kecoklatan. memiliki konsistensi, nilai pH dan daya
Rendemen ekstrak 21,023%. Dimana sebar yang sesuai dengan parameter kriteria.
ekstrak sudah bebas dari pelarut etanol 96% Konsistensi bentuk gel yang semisolid
ditunjukkan dengan tidak terbentuknya bau kental menyebabkan gel lebih mudah
yang khas dari alkohol dengan pengujian merata, mudah terserap oleh kulit dan
skrining fitokimia. terkesan lembut dikulit. Nilai pH gel yang
156
Hastuti et. al..;Formulasi dan Uji Stabilitas…..Pharmacoscript Volume 3 No. 2, Agustus 2020

baik yaitu berkisar antara 4,5-6,5 yang aman Hasil uji viskositas gel dengan
dikulit (Retno, 2007). Apabila sediaan gel analisis statistika One Way ANOVA
terlalu asam dari pH kulit akan menunjukkan perbedaan konsentrasi dari
menyebabkan iritasi kulit tetapi apabila pengaruh yang berbeda terhadap viskositas
terlalu basa maka kulit akan kering. gel yang dihasilkan. Sebelum dilakukan uji
Hasil daya sebar sediaan gel yang ANOVA maka dilakukan tes lainnya yaitu
baik yaitu antara 5-7 cm. Dari hasil analisis normalitas dan homogenitas. Pertama adalah
statistika One Way ANOVA didapatkan tes normalitas, menggunakan Shapiro-Wilk
perbedaan konsentrasi yang memberikan karena data <50 dan hasil yang diperoleh
pengaruh berbeda pada diameter daya sebar adalah hasil ρ-value formula 1 (0,220),
gel yang dihasilkan. Sebelum dilakukan uji formula 2 (0,637) dan formula 3 (0,424)
ANOVA maka dilakukan tes lainnya yaitu yang artinya lebih besar dari 0,05 sehingga
normalitas dan homogenitas. Pertama adalah diketahui bahwa kelompok data memiliki
tes normalitas, menggunakan Shapiro-Wilk distribusi normal. Pada tes homogenitas
karena data <50 dan hasil yang diperoleh varian menggunakan uji statistika Levene
adalah hasil ρ-value formula 1 (0,846), diperoleh hasil ρ-value 0,093 yang artinya
formula 2 (0,905) dan formula 3 (0,898) lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
yang artinya lebih besar dari 0,05 sehingga dikatakan setiap kelompok data bersifat
diketahui bahwa kelompok data memiliki homogen atau sama. Pada uji One Way
distribusi normal. Pada tes homogenitas ANOVA, ρ-value dari analisis statistika
menggunakan uji statistika Levene diperoleh adalah sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil
hasil 0,302 ρ-value yang artinya lebih besar dari 0,05 sehingga perlu dilakukan uji Post
dari 0,05 jadi dapat dikatakan setiap Hoc yaitu pada Uji Tukey HSD, untuk
kelompok data bersifat homogen atau sama. menguji semua rata-rata perlakuan.
Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata yang Formula dengan penambahan
berbeda secara bermakna terletak pada konsentrasi basis akan menyebabkan
formula I, sehingga dapat dikatakan viskositas menjadi meningkat dibandingkan
semakin tinggi konsentrasi HPMC maka dengan formula dengan konsentrasi basis
daya sebar akan menurun. yang rendah. Jadi semakin besar konsentrasi

157
Pharmacoscript Volume 3 No. 2 Agustus 2020

HPMC yang digunakan maka sediaan akan Pengujian dilakukan sebanyak 6 siklus (2
semakin kental (Martin et al., 2008). minggu). Pengamatan terdiri dari uji
Nilai viskositas gel yang baik berada organoleptis, homogenitas, pH dan daya
pada rentang 50-1000 dPa.s dengan sebar. Hasil uji statistika SPSS dengan
viskositas optimal 200 dPa.s (Nurahmanto menggunakan One Way ANOVA
et al., 2017). menghasilkan sig. 0,000 yaitu kurang dari
Uji stabilitas yang dilakukan pada 0,05 yang menandakan adanya perbedaan
penelitian ini adalah uji cycling test pada yang signifikan antara daya sebar sebelum
suhu 4⁰C selama 24 jam dilanjutkan pada cycling test dengan setelah cycling test.
suhu 40⁰C selama 24 jam (1 siklus).
Tabel 2. Hasil Evaluasi Formula Gel Ekstrak Daun Alpukat
Hasil
Evaluasi Parameter Kriteria
1 2 3
Organoleptis Bentuk semisolid Merah Merah Merah
kental kecoklatan, kecoklatan, kecoklatan,
khas mawar khas mawar khas mawar
dan semisolid dan semisolid dan semisolid
kental* kental* kental*
Homogenitas Homogen Homogen* Homogen* Homogen*
pH 4,5-6,5 6* 6* 6*
Daya Sebar 5-7 cm 6,43* 5,01* 4,04
Viskositas 50-1000 dPa.s 280,8* 494,93* 653,07*
Keterangan:
1: Formula dengan konsentrasi HPMC 15%
2: Formula dengan konsentrasi HPMC 20%
3: Formula dengan konsentrasi HPMC 25%
*: sesuai dengan parameter kriteria

KESIMPULAN mempengaruhi daya sebar gel, namun tidak


Formula optimum gel ekstrak daun mempengaruhi homogenitas, pH dan
alpukat diperoleh pada formula I dengan organoletis gel.
pengujian evaluasi yang telah memenuhi
suatu sediaan gel yang baik dimana DAFTAR PUSTAKA
konsentrasi HPMC 15% dan gliserin 5%. Andi C, Inggrid M. H., Verawati. 2009.
Sedangkan gel ekstrak daun alpukat pada Pengaruh pH dan Jenis Pelarut pada
pengujian stabilitas penyimpanan gel hanya Perolehan dan Karakterisasi Pati

158
Hastuti et. al..;Formulasi dan Uji Stabilitas…..Pharmacoscript Volume 3 No. 2, Agustus 2020

dari Biji Alpukat. Bandung: L.) sebagai Antioksidan dengan


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kombinasi Basis Carbopol 940 dan
kepada Masyarakat, Universitas Gliserin secara Simplex Lattice
Katolik Parahyangan. Design. Jurnal Farmasi Indonesia,
Arukwe, U. et al. 2012. Chemical 11 (2) : Hal 130-138.
Composition Of Persea americana Goeswin A. 2012. Sediaan Farmasi Likuida
Leaf, Fruit and Seed. IJRRAS, 11 (2). – Semisolida (SFI-7). Bandung:
Cushnie, T. P and Lamb, A. J. , 2005. Institut Teknologi Bandung.
Antimicrobial Avtivity of Guleri, K.T. & Preet K.L. 2013.
Flavonoid., International Journal of Formulation and evaluation of
Antimicrobial Agents Elsevier topical gel of aceclofenac. J Drug
United Kingdom 26 : Hal 343-356. Deliv Ther, 3(6) : Hal 51-53.
Depkes RI. 1994. Keputusan Menteri Ida, N dan Noer, S.F. 2012. Uji Stabilitas
Kesehatan Republik Indonesia Fisik Gel Ekstrak Lidah Buaya (Aloe
Nomor: 661/MENKES/SK/VII/1994 vera L.). Majalah Farmasi dan
tentang Persyaratan Obat Farmakologi 16 (2) : Hal 79-84.
Tradisional, Jakarta: Departemen Jones, D. 2008. Fasttrack: Pharmaceutics –

Kesehatan Republik Indonesia. Dossage Form and Design. London and

Departemen Kesehatan RI, 1995. Materia Chicago: Pharmaceutical Press.


Juncan, A. M. 2011. Determination of Synthetic
Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta:
and Natural Antioxidants in Cosmetic
Cetakan I. Direktorat Jenderal
Preparations by Solid-Phase Extraction
Pengawasan Obat dan Makanan, hal.
and Subsequent Gas and High
321-325.
Performance Liquid Chromatographic
Djajadisastra, Joshita. 2009. Formulasi Gel
Analysis. REV. CHIM. (Bucharest),
Topikal Dari Ekstrak Nerii Folium
62 (4).
Dalam Sediaan Antijerawat. Jurnal Katdare, A. 2006. Excipient Development
Farmasi Indonesia, Vol. 4. for Pahrmaceutical, Biotechnology,
Fery, Yuniarto P., Sri, Rejeki E. dan and Drug Delivery System. New
Ekowati D. 2014. Optimasi Formula York: Taylor & Francis Group, LLC;
Gel Buah Apel Hijau (Pyrus malus 204.
159
Pharmacoscript Volume 3 No. 2 Agustus 2020

Lopez, V.M.G. 2002. Fruit (Persea Americana Mill) Terhadap


Characterization of High Oil Formulasi Sabun Padat Transparan.
Content Avocado Varieties. Sci. [Skripsi]. Jakarta. Universitas Islam
agric. (Piracicaba, Braz.) Vol. Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
59 No.2. Rowe, Raymond C., sheskey, Paul J., dan
Menkes RI. 2009. Undang-Undang Quinn, Marian E. 2009. Handbook of
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun Pharmaceutical Excipients, 6th ed.,
2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta: Washington DC and London:
Depkes RI. American Pharmacist Assiciation
Nurahmanto D., Mahrifah I.R., Firda R., and Pharmaceutical Press,
Imaniah N. dan Rosyidi V.A. 2017. Sasanti, T.J., Wibowo, MS., Fidrianny, I.
Formulasi Sediaan Gel Dispersi dan Caroline, S. 2012. Formulasi
Padat Ibuprofen : Studi Gelling gel ekstrak air teh hijau dan
Agent dan Senyawa Peningkat. penentuan aktivitasantibakterinya
Ilmiah Manuntung, 3 (1) : Hal 96- terhadap propionibacterium acnes.
105. Bandung: School of Pharmacy ITB,
Nursiah, H., Faradiba, Baharuddin, G. A., Gedung Lab Tek VII.
2011, Formulasi gel sari buah Soemarie, Budianti Y., Astuti T. dan
belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Rochmah N. 2016. Formulasi
L.), Universitas Hasanuddin dan Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun
Universitas Muslim Indonesia Alpukat (Persea americana Mill.)
Makassar, Majalah Farmasi dan Sebagai Antiacne, Jurnal Ilmiah
Farmakologi, 15 (1) : Hal 5-9. Manuntung, 2(2) Hal 224-232.
Prihatman, K. 2000. Tentang Budidaya Soeratri, W., Rosita, N. & Himawati, E.R.
Pertanian: Kedelai. Jakarta: Deputi 2004. Pengaruh jenis humektan
Menegristek Bidang Pendayagunaan terhadap pelepasan asam sitrat dari
dan Pemasyarakatan Ilmu basis gel secara in-vitro. Airlangga
Pengetahuan dan Teknologi. Journal of Pharmacy.
Puti, Hika Citra Handayani Asril. 2009. Herbert A Lieberman., Martin M
Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Rieger., Gilbert S Banker. 1996.
Ekstrak Etanol 96% Biji Alpukat Pharmaceutical dosage forms--
160
Hastuti et. al..;Formulasi dan Uji Stabilitas…..Pharmacoscript Volume 3 No. 2, Agustus 2020

disperse systems. Volume 2. New


York: Dekker.

161

Anda mungkin juga menyukai