Anda di halaman 1dari 9

Journal Syifa Sciences and Clinical Research (JSSCR)

Volume 4 Nomor 1, 2022


Journal Homepage: http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jsscr, E-ISSN: 2656-9612 P-ISSN:2656-8187
DOI : https://doi.org/10.37311/jsscr.v4i1.13519

Formulasi dan Uji Stabilitas Hand Body Lotion dari


Ekstrak Etanol Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
Yusnita Usman1
1 Prodi DIII Farmasi, STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Jl. Perintis Kemerdekaan VIII No. 24, Makassar, 90245 , Indonesia

* Penulis Korespondensi. Email: yusnitausman@yahoo.com

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian formulasi dan uji stabilitas hand body lotion dari ekstrak etanol
rumput laut (Euchema cottonii). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi hand
body lotion dari ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii) yang memenuhi persyaratan mutu fisik
lotion, dimana formula yang dibuat terdiri atas 4 yakni formula dengan konsentrasi ekstrak
5%, 10%, 15% dan formula tanpa ekstrak. Evaluasi sediaan lotion yang dilakukan meliputi uji
organoleptik, uji pH, uji homogenitas dan uji daya sebar. Analisis data dilakukan dengan cara
menguji mutu fisik dari setiap formula yang dibandingkan dengan standar mutu sediaan
lotion sesuai teori. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan susunan sediaan dari 4
formula menunjukkan hasil yang homogen. Nilai pH formula dengan konsentrasi ekstrak 5%,
10% dan 5% serta formula tanpa ekstrak berturut-turut 5,8;5,3;5,1 dan 6,6 (syarat mutu 4,5 -
6,6). Sedangkan daya sebar pH formula dengan konsentrasi ekstrak 5%, 10% dan 5% serta
formula tanpa ekstrak berturut-turut 5,2; 4,8; 4,4 dan 5 (syarat mutu 5-7). Berdasarkan hasil
yang diperoleh maka dapat disimpulkan formula dengan konsentrasi ekstrak 5% memiliki
stabilitas fisik yang paling memenuhi syarat mutu sediaan lotion.
Kata Kunci:
Uji stabilitas; hand body lotion; ekstrak rumput laut
Diterima: Disetujui: Online:
16-01-2022 21-02-2022 25-02-2022

ABSTRACT
Research has been carried out on formulation and stability test of hand body lotion from ethanolic extract
of seaweed (Euchema cottonii). This study aims to obtain a hand body lotion formulation from seaweed
extract (Eucheuma cottonii) that meets the requirements for the physical quality of the lotion, where the
formula made consists of 4 formulas with extract concentrations of 5%, 10%, 15% and formulas without
extracts. The evaluation of lotion preparations included organoleptic tests, pH tests, homogeneity tests
and dispersibility tests. Data analysis was carried out by testing the physical quality of each formula
compared to the quality standard of lotion preparations according to theory. From the research that has
been done, it shows that the composition of the 4 formulas shows homogeneous results. The pH values
of the formulas with extract concentrations of 5%, 10% and 5% and formulas without extracts were
5,8;5,3;5,1 and 6.6 (quality requirements 4,5 -6.6). Meanwhile, the pH distribution of the formula with
5%, 10% and 5% extract concentrations and the formula without extract was 5.2, respectively; 4.8; 4,4
and 5 (quality requirements 5-7). Based on the results obtained, it can be concluded that the formula
with an extract concentration of 5% has the most physical stability that meets the requirements for the
quality of lotion preparations.
Copyright © 2022 Jsscr. All rights reserved.
Keywords:
Stability test; hand body lotion; seawed extract
Received: Accepted: Online:
2022-01-16 2022-02-21 2022-02-25

18
Journal Syifa Sciences and Clinical Research.4(1): 18-26

1. Pendahuluan
Indonesia memiliki perairan dengan biodiversitas yang tinggi, sehingga kaya akan
berbagai jenis hasil laut. Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan yang
tersebar hampir diseluruh perairan Indonesia sebagai komoditi ekspor yang potensial
untuk dikembangkan [1]. Rumput laut merupakan tumbuhan laut yang masuk dalam
famili Solieracea yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun, sehingga
seluruh tubuhnya disebut thallus [2]. Rumput laut dibedakan menjadi tiga kelas
berdasarkan kandungan pigmen yang terdapat dalam thallus yaitu; kelas Chlorophyceae
dan Phaeopyceae. Ketiga kelas rumput laut tersebut bernilai ekonomis penting karena
kandungan senyawa kimianya [3]. Rumput laut (Eucheuma cottonii) terdiri dari jenis
mikroskopik (berbentuk kecil) dan makroskopik (berbentuk besar). Jenis makroskopik
inilah yang sehari-hari dikenal sebagai rumput laut atau agar-agar [4]. Rumput laut
(Euchema cottonii) mengandung protein, lipid, karbohidrat, α tokoferol, mineral, vitamin
C dan vitamin E [1]. Kandungan senyawa pada ekstrak rumput laut (Euchema cottonii)
dapat menangkal sinar ultraviolet [3].
Kulit secara alamiah mempunyai kemampuan untuk melindungi diri dari
kehilangan air dengan adanya lapisan lemak pada permukaan kulit sebagai lapisan
pelindung. Kerusakan pada kulit akan menggangu kesehatan manusia maupun
penampilan, sehingga kulit perlu dilindungi dan dijaga kesehatannya. Proses kerusakan
kulit ditandai dengan munculnya keriput, sisik, kering, dan pecah-pecah Perlindungan
kulit secara alamiah terkadang tidak mencukupi karena dipengaruhi oleh faktor internal
seperti umur, kesehatan maupun faktor eksternal seperti sinar matahari yang ekstrim
[5],[6]. Dijaman modern ini budaya kecantikan mengalami perubahan karena pengaruh
kapitalisme global, misalnya kulit yang putih, rambut yang panjang dan lurus, sampai
berbagai obat dan cara pengurusan tubuh menjadi citra utama yang menjadi gaya hidup
masyarakat barat. Perilaku seperti ini telah mengubah pandangan bahwa kebanyakan
masyarakat Indonesia berkulit sawo matang merasa tidak cantik bila tidak memiliki
kulit yang putih [7].
Kulit terdiri atas 2 lapisan utama yaitu epidermis dan dermis. Epidermis
merupakan jaringan epitel yang berasal dari ectoderm, sedangkan dermis berupa
jaringan ikat agak padat yang berasal dari mesoderm. Dibawah dermis terdapat selapis
jaringan ikat longgar yaitu hipodermis, yang pada beberapa tempat terutama terdiri dari
jaringan lemak [8]. Secara umum, kulit terbagi menjadi 3 jenis, yaitu kulit kering, kulit
normal dan kulit berminyak. Pembagian ini didasarkan pada kandungan air dan
minyak yang terdapat pada kulit. Kulit kering adalah kulit dengan kadar air kurang atau
rendah. Kulit normal adalah kulit yang memiliki kadar air tinggi dan kadar minyak
rendah sampai normal. Kulit berminyak yaitu kulit yang memiliki kandungan air dan
minyak yang tinggi [9].
Lotion adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase air yang
distabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan aktif didalamnya.
Konsistensi yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata
pada permukaan kulit [10]. Lotion merupakan kosmetik yang digunakan pada bagian
luar badan untuk menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya
tetap baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit. Hand body lotion biasanya berbentuk emulsi karena
penampakannya menarik serta mempunyai konsistensi menyenangkan [11].
Madu merupakan sebuah cairan yang menyerupai sirup yang dihasilkan oleh
lebah madu. Madu memiliki rasa manis yang tidak sama dengan gula atau pemanis
lainnya. Madu mengandung nutraceuticals yang efektif dalam menghilangkan radikal

19
P-ISSN: 2656-8187, E-ISSN: 2656-9612

bebas dari tubuh manusia sehingga dapat meminimalisir pengaruh buruk radikal bebas
[14].
Berdasarkan uraian diatas, pemilihan sediaan hand and body lotion dapat
memenuhi perawatan harian wanita yang bisa digunakan saat berpergian maupun saat
dirumah. Penggunaan hand body lotion dengan efek melembutkan dan mencerahkan
kulit ini merupakan inovasi sediaan Hand body lotion dengan tetap menggunakan bahan
alami sebagai bahan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu sediaan
kosmetik terkhusus sediaan Hand body lotion berbahan dasar rumput laut (Euchema
cottonii).

2. Metode
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, dimana
dilakukan formulasi berdasarkan studi formulasi literatur dengan menggunakan zat
aktif dari bahan alam rumput laut (Euchema cottonii) dengan 3 variasi konsentrasi dan
disertakan dengan basis formula kemudian diuji mutunya sesuai standar teori mutu
formula (parameter homogenitas, pH, dan daya sebar).
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah alat maserasi, batang pengaduk, blender (Phillips),
cawan porselin, gelas ukur (Duran), gelas beaker (Duran), kaca arloji, kertas perkamen,
kompor listrik, pengaduk elektrik/mixer (Phillips), penggaris, pH meter, pipet tetes,
pipet volume, rotary evaporator (Buchi), sendok tanduk, timbangan analitik (Mettler
Toledo), thermometer batang, wadah lotion dan waterbath (Memmert).
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu asam stearat, aquadest, butil hidroksi
toluen, cetil alkohol, gliserin, madu, nipagin, nipasol, paraffin oil, pelarut etanol 96%,
rumput laut (Eucheuma cottonii), sorbitol, dan triethanolamin .
Prosedur Kerja
Penyiapan Sampel
Sampel rumput laut diperoleh dari Kota Bulukumba, Sulawesi Selatan dan madu
yang digunakan sebagai humektan diperoleh dari Kota Malino, Sulawesi Selatan.
Ekstraksi Sampel
Rumput laut segar yang telah diperoleh kemudian dicuci hingga bersih dari
pengotor yang menempel kemudian ditimbang sebanyak 500 gram dan dihaluskan
menggunakan blender. Selanjutnya dilakukan maserasi menggunakan pelarut etanol
96% selama 5 hari. Hasil maserasi kemudian disaring dan diuapkan dengan rotary
evaporator hingga diperoleh ekstrak kental [14].
Formulasi Hand Body Lotion
Hand body lotion dari ekstrak etanol rumput laut (Euchema cottonii) dibuat dengan
menggunakan rancangan formula pada tabel 1. Dipanaskan fase air hingga suhu 70ºC
dalam beaker gelas yang sama yakni aquadest, gliserin, nipagin, sorbitol dan
trietanolamin. Pada waktu yang sama dilebur fase minyak hingga suhu 70ºC dalam
cawan porselen yang sama yakni butil hidroksi toluen, cetil alkohol, nipasol, dan asam
stearat. Setelah suhu kedua fase air dan minyak sama kemudian dilakukan
pencampuran dua fase menggunakan mixer dimana fase minyak dimasukkan ke dalam
fase air sambil diaduk hingga homogennya. Campuran yang terbentuk kemudian
diukur suhunya hingga 50ºC, lalu ditambahkan madu, dan ekstrak rumput laut lalu
kembali dilakukan pengadukan hingga homogen. Sediaan yang jadi kemudian
dimasukkan ke dalam wadah .

20
Journal Syifa Sciences and Clinical Research.4(1): 18-26

Tabel 1. Rancangan Formula Hand Body Lotion dari Ekstrak Etanol


Rumput Laut (Euchema cottoni)
Konsentrasi (% b/v)
Bahan
F1 F2 F3 K
Butil hidroksi toluen 0,016 0,016 0,016 0,016
Cetil alkohol 2 2 2 2
Gliserin 10 10 10 10
Madu 4 4 4 4
Nipagin 0,02 0,02 0,02 0,02
Nipasol 0,18 0,18 0,18 0,18
Paraffin oil 15 15 15 15
Rumpul laut (Euchema
5 10 15 -
cottonii)
Sorbitol 6 6 6 6
Asam stearat 2 2 2 2
Trietanolamin 2 2 2 2
Aquadest ad 100 ad 100 ad 100 ad 100
Ket : F1 = konsentrasi ekstrak 5%
F2 = konsentrasi ekstrak 10%
F3 = konsentrasi ekstrak 15%
K = tanpa ekstrak
Evaluasi Sediaan
Uji Organoleptik
Pada uji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan cara
melakukan pengamatan terhadap bentuk, warna dan bau dari sediaan yang telah
dierasalbuat [6].
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sediaan yang telah dibuat homogen
atau tidak. Dengan cara lotion dioleskan pada kaca transparan dimana sediaan diambil
tiga bagian yaitu atas, tengah dan bawah. Homogenitas ditunjukkan dengan tidak
adanya butiran kasar [6].
Uji pH
Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan lotion untuk menjamin
sediaan lotion tidak menyebabkan iritasi pada kulit. pH sediaan lotion diukur dengan
menggunakan pH meter. pH sediaan yang memenuhi kriteria pH kulit yaitu dalam
interval 4,5-6,4 [6].
Uji Daya Sebar
Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan lotion saat diaplikasikan pada
kulit yang dilakukan setelah lotion dibuat. Lotion ditimbang 1 gram kemudian diletakkan
di tengah kaca bulat berskala. Diatas lotion diletakkan kaca bulat lain atau bahan
transparan lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat 100 gram,
didiamkan selama 1 menit, kemudian di catat diameter penyebarannya. Daya sebar
lotion yang baik antara 5-7 cm [6].
Pengumpulan dan Analisis Data
Data hasil uji dikumpulkan dan dikategorikan secara tabulasi sesuai parameter
yakni organoleptik, pH, homogenitas dan daya sebar. Hasil uji dianalisis sesuai
ketetapan syarat mutu yang memenuhi stabilitas fisik sediaan lotion yakni estetika
sediaan dari segi bau yang tidak tajam, bentuk sediaan semipadat dan warna yang tidak

21
P-ISSN: 2656-8187, E-ISSN: 2656-9612

transfer pada kulit. Untuk pH syaratnya pada rentang 4,5-6,7 dan untuk daya sebar pada
rentang 5-7 cm.

3. Hasil dan Pembahasan


Ekstrak Rumput Laut

Ekstraksi merupakan proses pemisahan senyawa dari matriks atau simplisia


dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Metode ekstraksi yang digunakan
tergantung pada jenis, sifat fisik dan sifat kimia kandungan senyawa yang akan
diekstraksi. Proses ini bertujuan untuk menarik atau memisahkan senyawa dari
campurannya atau simplisia. Rumput laut yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rumput laut merah segar (Euchema cottonii) yang diperoleh dari Kota Bulukumba.
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi yang menggunakan pelarut etanol 96%.
Dilakukan proses maserasi sebanyak 1 kali dengan menggunakan pelarut yang sama.
Sampel rumput laut basah dengan berat 8 kg dicuci dan keringkan sehingga
mendapatkan sampel rumput laut kering sebanyak 500 gr, yang kemudian dimaserasi
dengan pelarut etanol 96% dan didapatkan ekstrak kental berwarna coklat kehitaman,
berbau khas. Etanol dipilih karena bersifat polar, tidak beracun, sulit ditumbuhi bakteri,
serta lebih selektif dalam menarik zat aktif [15]. Rumput laut segar dan ekstrak kental
yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 1.

A B

Gambar 1. A. Rumput laut segar, B. Ekstrak kental rumput laut

Kandungan ekstrak rumput laut yang diduga berfungsi sebagai pelembab dan
pelembut kulit yaitu karaginan, asam nukleat, asam amino, protein, mineral, tepung,
dan vitamin A, D, C, E, dan K, serta Vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan.
Karaginan juga mempunyai peran penting yaitu sebagai stabilitator, pengental,
pembentuk gel dan pengemulsi [1]. Sedangkan madu dalam formula mengandung alfa
hidroxy acid yang berfungsi untuk meningkatkan kekenyalan dan kekencangan kulit dan
nutraceuticals yang dapat meminimalisir pengaruh buruk radikal bebas [12]. Madu
banyak mengandung mineral, natrium, kalsium, magnesium, aluminium, besi, fosfor
dan kalium. Vitamin-vitamin yang terdapat dalam madu adalah thiamin (B1), riboflavin
(B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asam fosfat dan
vitamin K [13].

Uji Organoleptik
Lotion merupakan salah satu bentuk kosmetik golongan pelembut yang terbuat
dari dua fasa yaitu fasa minyak dan fasa air yang distabilkan dengan sistem emulsi [5].
Sediaan hand body lotion yang dibuat dalam penelitian ini terdiri atas 4 formula
yakni 3 formula sediaan dengan konsentrasi zat aktif yang berbeda yakni 5%, 10% dan
15% serta formula tanpa ekstrak sebagai kontrol pembanding. Uji organoleptik

22
Journal Syifa Sciences and Clinical Research.4(1): 18-26

bertujuan untuk melihat warna, bentuk dan bu dari sediaan yang dihasilkan. Hasil uji
organoleptik dari 4 formula yang telah dibuat dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptik
Formula Hasil Pemeriksaan
(konsentrasi
Warna Bau Bentuk
ekstrak)
5% Putih kecoklatan Bau khas zat aktif tidak Semipadat
terlalu tajam
10% Kecoklatan Bau khas zat aktif tajam Sedikit cair
15% Coklat tua Bau khas zat aktif sangat Cair
tajam tajam
Tanpa ekstrak Putih Tidak berbau Semipadat
*formula dengan konsentrasi 5% memiliki hasil pemeriksaan organoleptik yang paling baik

A B C D

Gambar 2. A. Formula dengan ekstrak 15%, B. Formula dengan ekstrak 10%, C.


Formula dengan ekstrak 5%, D. Formula tanpa ekstrak
Hasil uji organoleptik pada sediaan hand body lotion berbeda-beda tiap
konsentrasinya. Pada konsentrasi 5% sediaan hand body lotion berbentuk semi padat,
berwarna putih kecoklatan dan memiliki bau khas zat aktif rumput laut (Eucheuma
cottonii) yang tidak terlalu tajam. Pada konsentrasi 10% sediaan berbentuk sedikit cair,
memiliki warna coklat dan berbau khas yang tajam. Sedangkan pada konsentrasi 15%
sediaan berbentuk cair, memiliki warna coklat tua dan berbau khas yang sangat tajam.
Formula degan konsentrasi zat aktif 5% dianggap paling baik karena dari hasil uji
organoleptiknya hanya sediaan tersebut yang memiliki bentuk semipadat serta warna
yang dihasilkan tidak menimbulkan noda pada kulit setelah dihapus (tidak transfer).
Selain itu, sediaan tersebut juga tidak menimbulkan bau yang tajam yang tentu saja
secara estetika akan mengurangi penampilan sediaan. Hasil uji organoleptik dapat
dilihat pada tabel 2 dan gambar 2.
Uji pH
Uji pH bertujuan untuk melihat tingkat keasam basahan dari sediaan yang
dihasilkan yakni sesuai dengan kriteria pH kulit. Hasil pengujian pH menunjukkan
sediaan hand body lotion ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii) semua konsentrasi 5%,
10%, dan 15% memiliki pH yang memenuhi kriteria pH kulit yaitu dalam interval 4,5-
6,5. Hasil pengukuran nilai pH dapat dilihat pada tabel 3.

23
P-ISSN: 2656-8187, E-ISSN: 2656-9612

Tabel 3. Hasil Pengukuran Nilai pH Sediaan


Formula (konsentrasi ekstrak) Nilai pH *Parameter
5% 5,8
10% 5,3
4,5-6,7
15% 5,1
Tanpa ekstrak 6,6
*seluruh formula memiliki nilai pH sesuai standar sediaan lotion
Uji Daya Sebar & Homogenitas
Hasil pengujian daya sebar hand body lotion pada konsentrasi 5% memenuhi
parameter daya sebar yaitu 5,2 cm. Sedangkan sediaan dengan konsentrasi 10% dan 15%
tidak memenuhi parameter daya sebar yaitu 4,8 dan 4,4 cm. Kriteria penilaian daya
sebar lotion yang baik adalah dalam kisaran 5-7 cm. Semakin besar nilai daya sebar
menunjukkan semakin luasnya kemampuan sediaan merata pada bagian kulit yang
diaplikasikan. Pada penelitian ini menunjukkan semakin besar konsentrasi ekstrak
mempengaruhi kemampuan daya sebar sediaan dimana laju konsentrasi zat aktif
berbanding terbalik dengan daya sebar sediaan. Jadi dapat dikatakan semakin besar
konsentrasi ekstrak dalam formula maka daya sebar sediaan akan semakin kecil. Hasil
uji daya sebar sediaan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan
Formula (konsentrasi
Daya Sebar (cm) *Parameter
ekstrak)
5% 5,2
10% 4,8
5-7 cm
15% 4,4
Tanpa ekstrak 5
*formula dengan ekstrak 5% memenuhi syarat daya sebar sediaan lotion
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas
Formula Homogenitas *Parameter
(konsentrasi ekstrak)
5% Homogen Homogen (tidak terdapat
10% Homogen butiran kasar)
15% Homogen
Tanpa ekstrak Homogen
*seluruh formula memiliki homogenitas yang baik
Hasil pengujian homogenitas menunjukkan sediaan hand body lotion ekstrak
rumput laut (Eucheuma cottonii) semua konsentrasi 5%, 10% dan 15% adalah homogen,
ditandai dengan tidak adanya butiran kasar pada kaca pada saat pengujian karena
susunan semua sediaan homogeny (Tabel 5). Salah satu faktor yang mempengaruhi
sediaan menjadi homogen, karena partikel-partikel terdispersi dan tersebar secara
merata.
Sebelumnya telah dilakukan penelitian pembuatan hand body lotion, penambahan
ekstrak rumput laut 4,8 % memberikan karakteristik hand body lotion dengan nilai pH
7,3 dan nilai sensori yang meliputi warna, kekentalan, homogenitas, kesan lembab, dan
rasa lengket. Inovasi pengembangan hand body lotion dari bahan alam telah banyak
dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti bengkuang, minyak sereh
[5]. Kandungan Senyawa Bioaktif Rumput Eucheuma cottonii dapat digunakan sebagai
bahan baku krim tabir surya yang dapat menangkal sinar ultraviolet [1],[3]. Madu
adalah bahan alami yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan.

24
Journal Syifa Sciences and Clinical Research.4(1): 18-26

Madu mengandung alfa hidroxy acid yang sangat baik meningkatkan kekenyalan dan
kekencangan kulit [12]. Madu juga mengandung vitamin C yang berkhasiat sebagai
antioksidan sehingga penggunaan madu tidak hanya terbatas sebagai bahan pangan
tetapi dapat digunakan untuk tujuan lainnya [13],[14].

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan formula dengan


konsentrasi ekstrak 5% memenuhi standar stabilitas fisik sediaan lotion dari segi
parameter organoleptik, pH, daya sebar dan homogenitas.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih kepada STIKES Nani Hasanuddin Makassar selaku pemberi dana
hibah internal yang mendanai terselenggaranya penelitian ini.

Referensi

[1] Maharany, F., Nurjanah, S. R., Anwar, E., & Hidayat, T. (2017). Kandungan
senyawa bioaktif rumput laut Padina australis dan Eucheuma cottonii sebagai
bahan baku krim tabir surya. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 20(1), 10-
17.
[2] Di Amora, S., & Sukesi, S. (2013). Ekstraksi Senyawa Antioksidan pada Nugget-
Rumput Laut Merah, Eucheuma cottonii. Jurnal Sains dan Seni ITS, 2(2), C23-C25.
[3] Yanuarti, R., Nurjanah, N., Anwar, E., & Pratama, G. (2017). Kandungan senyawa
penangkal sinar ultra violet dari ekstrak rumput laut Eucheuma cottonii dan
Turbinaria conoides. Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal, 34(2),
51-58.
[4] Surni, W. A. (2014). Pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) Pada
kedalaman air laut yang berbeda Di dusun Kotania Desa Eti Kecamatan Seram
Barat Kabupaten Seram Bagian Barat. BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan dan
Terapan, 1(1), 95-104.
[5] Sastrawidana, D. K. (2016). Pemanfaatan Ekstrak Rumput Laut Sebagai Bahan
Aktif Dalam Pembuatan Handbody Lotion. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
5-8.
[6] Purwaningsih, S., Salamah, E., & Budiarti, T. A. (2014). Formulasi Skin Lotion
Dengan Penambahan Karagenan Dan Antioksidan Alami Dari Rhizophora
Mucronata Lamk. Jurnal Akuatika, 5(1), 55-56.
[7] Indarto, A. S. (2015). Studi Fenomenologi Pengetahuan Dan Merawat Kecantikan
Secara Tradisional Pada Wanita Karir. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1). 52-53.
[8] Kalangi, S. J. (2013). Histofisiologi kulit. Jurnal Biomedik: JBM, 5(3), S12-S16.
[9] Sari, N. R., & Setyowati, E. (2014). Pengaruh Masker Jagung dan Minyak Zaitun
terhadap Perawatan Kulit Wajah. Beauty and Beauty Health Education, 3(1), 1-2.
[10] Megantara, I. N. A. P., Megayanti, K., Wirayanti, R., Esa, I. B. D., Wijayanti, N. P.
A. D., & Yustiantara, P. S. (2017). Formulasi lotion ekstrak buah raspberry (Rubus
rosifolius) dengan variasi konsentrasi trietanolamin sebagai emulgator serta uji
hedonik terhadap lotion. Jurnal Farmasi Udayana, 6(1), 1-5.
[11] Sayuti, N. A., Indarto, A. S., & Suhendriyo, S. (2016). Formulasi Hand & Body
Lotion Antioksidan Ekstrak Lulur Tradisional. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2),
174-181.

25
P-ISSN: 2656-8187, E-ISSN: 2656-9612

[12] Rahayu, D. I. (2013). PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI KOMPOSISI


KAYU MANIS DAN MADU DALAM PEMBUATAN ACNE LOTION
TERHADAP PENYAMARAN NODA JERAWAT PADA KULIT WAJAH
BERMINYAK. Jurnal Tata Rias, 2(3).
[13] Sutarna, T. H., Ngadeni, A., & Anggiani, R. (2013). Formulasi sediaan masker gel
dari ekstrak etanol daun teh hijau (Camellia Sinensis L.) dan madu hitam
(Apisdorsata) sebagai antioksidan. Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, 1(1), 17-23.
[14] MADU DAN KHASIATNYA: Suplemen Sehat tanpa Efek
Samping. (n.d.). (n.p.): Diandra Kreatif.
[15] Hanani, Endang. (2015). Analisis Fitokimia, Penerbit buku kedokteran EGC :
Jakarta.

26

Anda mungkin juga menyukai