Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang dijuluki sebagai pulau

Seribu Pura. Bali memiliki banyak pura karena mayoritas masyarakat di Bali

merupakan penganut agama Hindu. Budaya masyarakat di Bali, menghaturkan

sesajen berupa canang sebagai prasarana dalam melaksanakan upacara agama

ataupun hari besar. Canang dibuat dari janur yang dibentuk sedemikian rupa dan

dihiasi dengan berbagai macam bunga seperti bunga pacar air berwarna merah dan

merah muda, bunga gemitir, pandan wangi dan lain-lain. Biasanya bunga-bunga ini

dibuang begitu saja setelah digunakan bahkan dibiarkan hingga mengering.

Pada dasarnya, setiap bagian dari tanaman baik itu batang, daun, bunga, buah

maupun biji memiliki metabolit sekunder yang secara alami dihasilkan oleh setiap

tanaman untuk melindungi diri atau mempertahankan hidup pada lingkungan tertentu.

Begitu pula pada bunga-bunga yang digunakan pada canang. Berdasarkan beberapa

penelitian menyebutkan bahwa bunga-bunga tersebut memiliki metabolit sekunder

yang mampu memberikan berbagai manfaat. Pada penelitian yang telah dilakukan

oleh Nalavothula et al. (2014) menyebutkan bahwa daun pacar air (Impatiens

balsamina) memiliki aktivitas antikanker, dan Shivakumara et al. (2014) telah

melakukan penelitian terhadap biji pacar air yang terbukti adanya flavonoid, alkaloid,

terpenoid dan tannin yang berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi dan

antidiabetes. Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) juga diketahui memiliki

1
2

aktivitas antikanker dan antioksidan yang cukup tinggi dari senyawa flavonoid dan

fenol yaitu 64,27% (Ghasemsadeh dan Jaafar, 2013). Hasil penelitian Jimtaisong dan

Krisdaphong (2013) menunjukkan potensi sebagai ramuan yang memiliki antioksidan

untuk pengembangan ekstrak daun P. amaryllifolius dalam formulasi terapan. Bunga

gemitir (Tagates erecta L) diketahui positif memiliki flavonoid. Tanaman ini terkenal

memiliki aktivitas antimikroba, antiseptik, penyembuhan luka dan bisul,

antiinflamasi, antioksidan dan antivirus, serta memiliki sejarah panjang sebagai

ramuan herbal (Valyova et al., 2012; Hemali dan Sumitra, 2014).

Menjaga penampilan fisik dan kesehatan kulit merupakah hal yang penting

bagi setiap orang. Wanita sering kali rela menghabiskan banyak biaya untuk menjaga

penampilan dan kesehatan kulit mereka. Karena kulit merupakan bagian tubuh yang

bersentuhan langsung dengan lingkungan, maka perlu perlindungan dari luar maupun

dalam sehingga kulit tidak menjadi kusam dan keriput. Namun bila hal ini terjadi,

salah satu akibat adanya radikal bebas di lingkungan yang dapat ditanggulangi

dengan pemakaian antioksidan.

Secara alami tubuh memiliki antioksidan yang dikenal dengan antioksidan

enzimatis, antara lain superoksida dismutase (SOD), katalase, glutation peroksidase

(GSH-PX), dan glutation reduktase (GSH-R) (Winarsi, 2007). Enzim-enzim ini

melindungi jaringan tubuh dari kerusakan oksidatif karena adanya radikal bebas

oksigen seperti anion superoksida (O2), radikal hidroksil (O), dan hydrogen

peroksida (H2O2) (Bray dan Taylor, 1993 dalam Winarsi, 2007; Pence, 1991 dalam

Winarsi, 2007). Antioksidan dari dalam tubuh saja tidak cukup untuk menangkal
3

radikal bebas, karena antioksidan di dalam tubuh memiliki keterbatasan. Kulit yang

setiap hari terpapar debu, asap kendaraan dan sinar matahari yang menyengat akan

menyebabkan kulit menjadi kusam dan berkeriput. Hal ini adalah salah satu tanda

menurunnya antioksidan enzimatis dalam tubuh karena adanya radikal bebas yang

secara terus-menerus menyerang kulit. Oleh sebab itu, antioksidan dari luar pun

sangat diperlukan untuk melindungi kulit agar tetap terlihat sehat.

Hand and body cream adalah produk perawatan tubuh yang biasa digunakan

untuk melembabkan dan melindungi kulit dari pengaruh lingkungan. Hand and body

cream yang banyak disukai adalah produk krim yang berbentuk O/W (minyak dalam

air). Krim berbentuk O/W adalah emulsi minyak dalam air yang penampakannya

menyerupai lotion yang mengandung fase minyak dan fase humektan yang lebih

banyak dari lotion, yaitu 15-40% fase minyak, 5-15% humektan dan sisanya adalah

fase air. Cream berbentuk O/W biasanya memiliki karakteristik yang mudah diserap

kulit setelah digosokkan, tidak lengket di kulit, mudah mengalir dan mudah dipompa

(Williams dan Schmitt, 1992).

Uji pendahuluan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa aktivitas antioksidan

dari ekstrak etanol bunga pacar air merah, bunga pacar air merah muda, bunga

gemitir, dan pandan wangi dengan konsentrasi 1000 ppm masing-masing adalah

92,26%; 82,42%; 93,67%; 80,42%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa masing-

masing bunga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Oleh karena itu dipilih dua

jenis bunga dari limbah canang yang memiliki aktivitas terbaik yaitu bunga pacar air
4

merah dan bunga gemitir yang selanjutnya akan digunakan dalam formulasi Hand

and body cream yang mampu melindungi kulit dari luar.

Berdasarkan uraian tersebut, perlu dirancang komposisi ekstrak etanol yang

akan dikombinasikan ke dalam formulasi hand and body cream. Tujuan penelitian ini

adalah pengembangan formula sediaan hand and body cream dengan memanfaatkan

sumber antioksidan yang dimiliki oleh dua jenis ekstrak etanol yaitu ekstrak bunga

pacar air merah dan bunga gemitir dengan taraf perlakuan sebesar 1% dari masing-

masing ekstrak dan campuran 0,5% ekstrak pacar air merah dengan 0,5% ekstrak

gemitir. Kajian dari penelitian ini adalah mengenai aplikasi jenis ekstrak bunga dari

limbah canang dan perbandingan taraf perlakuan pada produk hand and body cream

sangat penting dilakukan untuk melihat karakteristik fisikokimia produk hand and

body cream yang dikembangkan. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk

melihat tingkat penerimaan konsumen untuk produk krim berbahan dasar ekstrak

bunga dari limbah canang.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah aktivitas antioksidan hand and body cream yang dibuat

dengan substitusi 1% ekstrak etanol bunga pacar air merah, 1% ekstrak etanol

bunga gemitir, dan campuran 0,5% ekstrak etanol bunga pacar air merah dan

0,5% gemitir dari limbah canang pada fasa air formula dasar hand and body

cream?
5

2. Bagaimanakah sifat fisikokimia hand and body cream yang dibuat dengan

substitusi 1% ekstrak etanol bunga pacar air merah, 1% ekstrak etanol bunga

gemitir, dan campuran 0,5% ekstrak etanol bunga pacar air merah dan 0,5%

gemitir dari limbah canang pada fasa air formula dasar hand and body cream?

3. Bagaimanakah penerimaan konsumen dengan melihat tingkat kesukaan

terhadap produk hand and body cream yang dibuat dengan substitusi 1%

ekstrak etanol bunga pacar air merah, 1% ekstrak etanol bunga gemitir, dan

campuran 0,5% ekstrak etanol bunga pacar air merah dan 0,5% gemitir dari

limbah canang pada fasa air formula dasar hand and body cream?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Menentukan aktivitas antioksidan hand and body cream yang dibuat dengan

substitusi 1% ekstrak etanol bunga pacar air merah, 1% ekstrak etanol bunga

gemitir, dan campuran 0,5% ekstrak etanol bunga pacar air merah dan 0,5%

gemitir dari limbah canang pada fasa air formula dasar hand and body cream.

2. Mengetahui sifat fisikokimia hand and body cream yang dibuat dengan

substitusi 1% ekstrak etanol bunga pacar air merah, 1% ekstrak etanol bunga

gemitir, dan campuran 0,5% ekstrak etanol bunga pacar air merah dan 0,5%

gemitir dari limbah canang pada fasa air formula dasar hand and body cream.

3. Mengetahui penerimaan konsumen dengan melihat tingkat kesukaan terhadap

produk hand and body cream yang dibuat dengan substitusi 1% ekstrak etanol
6

bunga pacar air merah, 1% ekstrak etanol bunga gemitir, dan campuran 0,5%

ekstrak etanol bunga pacar air merah dan 0,5% gemitir dari limbah canang

pada fasa air formula dasar hand and body cream.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi bahwa limbah

canang dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk perawatan tubuh seperti hand

and body cream yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi sehingga dapat

mengurangi sampah canang yang ada di Bali.

Anda mungkin juga menyukai