AGING EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN METODE DPPH (1,1
Diphenyl -2-Picril Hydrazil)
Bab 1
PENDAHULUAN
Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia. Sebagai organ yang terbesar kulit
memiliki fungsi yang sangat vital. Kulit merupakan sistem pertahanan tubuh terdepan yang
melindungi organ-organ dalam lainnya dari paparan bahan-bahan eksternal baik bahan
biologi, fisik, dan kimia. Disamping fungsi proteksi, kulit beserta semua struktur
aksesorisnya; rambut, kelenjar, reseptor; juga memiliki fungsi lain yang tak kalah penting,
yaitu ekskresi air dan garam mineral, regulasi panas tubuh, serta sebagai organ indra dan
organ endokrin pembentuk hormon. Fungsi lain yang paling menonjol adalah fungsi estetik.
Bagi sebagian besar orang fungsi estetik dirasakan sebagai yang paling penting, sebab kulit,
si pembungkus luar, merepresentasikan kesehatan, keindahan, status sosial, bahkan bernilai
ekonomi bagi seorang individu (Mescher, 2013).
Kulit wajah berpengaruh sangat besar terhadap kepercayaan diri seseorang. Seseorang yang
memiliki kulit sehat dan terawat akan memancarkan kecantikannya sehingga mampu
melahirkan rasa percaya diri bagi pemilikknya, dan membuat seseorang akan tampil cantik
dan memikat serta menjadi dambaan setiap pria maupun wanita. Keadaan kulit pada
umumnya dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:
1) Kulit normal adalah kulit dengan kadar air yang tinggi dan kadar minyak rendah sampai
normal;
2) Kulit berminyak adalah kulit dengan kadar minyak dan air yang tinggi;
3) Kulit kombinasi adalah gabungan dari dua jenis kulit yang berbeda;
4) Kulit sensitif adalah kulit yang memberikan respons secara berlebih terhadap benda-benda
atau kondisi tertentu;
5) Kulit kering adalah kulit dengan kadar air yang kurang.
Kelima jenis kulit tersebut, ada berbagai faktor penyebab kulit menjadi kering, antara lain
cuaca, penggunaan sabun yang tidak cocok, terlalu sering mandi, efek samping penggunaan
obat-obatan tertentu, factor genetik, usia, kekurangan nutrisi, dan terlalu sering berada di
ruangan ber-AC.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki kulit kering khususnya pada wajah yaitu kulit selalu
kering, kulit terlihat kusam, mudah timbul keriput, kulit terasa kaku, terdapat sisik yang
melekat di kulit wajah.
Seiring dengan bertambahnya usia, kulit akan mengalami proses penuaan (Aging). Penuaan
disebabkan oleh beberapa faktor baik dari dalam (internal) maupun dari luar tubuh
(eksternal). Aging kulit sebagian besar disebabkan oleh radiasi sinar matahari dan radikal
bebas. UV A dan B dalam sinar matahari menginduksi terbentuknya Reactive Oxygen
Species (ROS) dalam kulit dan mengakibatkan stress oksidatif bila jumlah ROS tersebut
melebihi kemampuan pertahanan antioksidan dalam sel kulit (Dahmane & Poljsak, 2012).
Aging kulit ditandai dengan tampilan kulit yang kering, tipis, tidak elastis, keriput karena
pecahnya kolagen dan rusaknya sintesa kolagen, kematian sel-sel kulit tidak dibarengi
dengan pembentukan kulit baru, warna kulit tidak merata, hyperpigmentasi, hypopigmentasi
dan terparah adalah kanker kulit (Ratnam et al., 2006; Almeida et al., 2008).
Senyawa yang dapat menangkal radikal bebas adalah antioksidan. Sebagai bahan aktif,
antioksidan digunakan sebagai pelindung kulit dari kerusakan akibat oksidasi sehingga dapat
mencegah penuaan dini (Masaki,2010). Antioksidan memiliki berat molekul kecil tetapi
mampu menginaktivasi berkembangnya radikal. Antioksidan juga dapat menghambat reaksi
oksidasi dengan mengikat radikal bebas yang sangat reaktif akibatnya kerusakan sel dapat
dihambat. Salah satu antioksidan yang terdapat di alam adalah daun pepaya.
Bangsa Indonesia sudah lama mengenal tumbuhan obat terutama pada daun papaya.
Tumbuhan obat umumnya merupakan tumbuhan hutan yang sejak jaman nenek moyang telah
menjadi tumbuhan pekarangan dan secara turun-temurun digunakan sebagai tumbuhan obat.
Mereka menggunakan tumbuhan obat tersebut tanpa mengetahui senyawa kimia aktif di
dalamnya tetapi mereka belum mengetahui khasiatnya, oleh sebab itu perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui senyawa kimia pada daun papaya supaya dapat mengetahui
senyawa aktif yang berperan dalam penyembuhan suatu penyakit.( Qurrota’Ayun et al,
2017)
Daun pepaya (Carica papaya L.) mengandung alkaloid karpainin, karpain, pseudokarpain,
vitamin C dan E, kolin, dan karposid. Daun pepaya mengandung suatu glukosinolat yang
disebut benzil isotiosianat. Daun pepaya juga mengandung mineral seperti kalium, kalsium,
magnesium, tembaga, zat besi, zink, dan mangan. Selain itu, daun pepaya mengandung
antioksidan yang tinggi, diantaranya senyawa alkaloid karpain, karikaksantin, violaksantin,
papain, saponin, flavonoid, dan tannin (Milind dan Gurdita, 2011).
Antioksidan ini dapat diformulasikan sebagai sediaan kosmetik baik sediaan yang berbentuk
krim, gel, ataupun lotion. Masker wajah adalah salah satu kosmetika perawatan kulit yang
memiliki banyak kelebihan tergantung pada bahan formulasinya: membersihkan,
melembutkan, melembabkan kulit, mencegah dan mengurangi kerutan (Aging), mengecilkan
pori-pori, melembabkan dan menutrisi kulit. Masker diaplikasikan pada wajah berbentuk
layer yang relatif tebal dan kemudian dilepaskan setelah beberapa waktu, biasanya 15
sampai 30 menit. Proses pemakaian pada umumnya cukup rumit, padahal gaya hidup
masyarakat perkotaan dipenuhi kesibukan. Sehingga dibutuhkan produk masker yang praktis
dalam memakainya, salah satunya dengan memakai masker gel peel off. Masker gel peel off
merupakan sediaan kosmetik perawatan kulit yang berbentuk gel dan setelah diaplikasikan
kekulit dalam waktu tertentu hingga mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film
transparan yang elastis, sehingga dapat dikelupas. Masker gel peel off memiliki banyak
keunggulan dibandingkan masker jenis lain yaitu sediaan berbentuk gel yang sejuk mampu
membersihkan wajah secara maksimal dengan mudah.
Wanita yang sangat memperhatikan akan kesehatan kulit khususnya kulit wajah, merupakan
hal yang mendasari para industri farmasi khususnya industri kosmestik untuk berlomba-
lomba membuat sediaan kosmestik yang efektif, aman, dan bentuk sediaan yang disukai
konsumen serta mudah digunakan, selain itu juga bahan baku zat aktif yang mudah
didapatkan dari lingkungan sekitar menjadi daya tarik tersendiri.
Berdasarkan uraian di atas, pada penelitian ini akan dilakukan proses formulasi sediaan
masker gel peel off dari ekstrak daun papaya (Carica papaya L.)
a. Menentukan nilai aktivitas antioksidan dari ekstrak daun papaya (Carica papaya L.)
b. Mendapatkan sediaan produk kosmetik masker gel peel off dari ekstrak daun papaya
(Carica papaya L.)
c. Menentukan nilai aktivitas antioksidan dalam sedian masker gel peel off.
d. Menentukan karakterisasi ( nilai pH, stabilitas emulsi, bobot jenis) masker gel peel off
daun papaya.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti bagi perorangan/institusi.
Manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1.5 Hipotesis
Formulasi masker gel peel off dari ekstrak daun papaya dapat melembabkan kulit,
mengurangi dan mencegah kerutan pada wajah.
Pembuatan ekstrak metanol daun papaya (pucuk, daun matang dan daun papaya yang
dikeringkan)
Percobaan pada kulit sukarelawan dimulai dari uji alergi pada kulit (kulit leher bagian
belakang dan cuping telinga bagian bawah)
Pemakaian masker pada kulit wajah sukarelawan selama 2 kali seminggu
dalam 30 hari (sebulan)
Pemeriksaan kadar air (kelembapan), banyaknya noda dan keriput pada wajah menggunakan
skin analyzer.