Anda di halaman 1dari 9

MASKER WAJAH DARI DAUN KELOR

BAB 1 PENDAUHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak para remaja yang menginginkan wajah yang cantik bebas dari permasalahan kulit wajah
seperti jerawat, komedo dan flek hitam yang timbul akibat pubertas, jarang merawat kulit wajah
karena tidak punya waktu untuk melakukan treatment di salon, polusi udara yang menyebakan
kulit berminyak, kotor dan kusam serta penggunaan produk perawatan wajah yang tidak sesuai
untuk remaja sehingga menimbulkan masalah baru yang semakin memperparah kondisi wajah
mereka. Selain itu banyak juga dari mereka yang tidak memperdulikan khasiat dari penggunaan
masker wajah, karena mereka hanya terfokus pada sabun pembersih wajah yang beredar di
iklan-iklan dengan iming-iming membersihkan wajah secara menyeluruh. Padahal setelah
mencuci muka dengan sabun saja tidak cukup untuk menghilangkan kekusaman dan flek hitam
serta komedo yang ada pada wajah, karena kulit wajah juga membutuhkan nutrisi dan
perawatan tambahan untuk permasalahan kulit tersebut. Dimana penggunaan masker wajah
tersebut dapat mencerahkan, melembabkan, serta membersihkan wajah dengan lebih efektif,
sehingga noda-noda dan kotoran penyebab jerawat dapat dengan sempurna dibersihkan secara
menyeluruh. Selain itu karena masker wajah yang beredar dipasaran sangat beragam dengan
berbagai brand, namun tidak dipungkiri banyak kekurangan dan kelebihan dari masing- masing
produk tersebut. Seperti kemasan yang kurang praktis, aroma masker wajah yang kurang
bervariasi yang dimiliki oleh satu brand. Kebanyakan dari satu brand hanya memiliki dua sampai
3 varian aroma masker, dan juga bentuk kemasan yang kurang praktis, sehingga membuat para
remaja yang memiliki banyak aktifitas diluar ataupun remaja yang sedang ‘’travelling” menjadi
malas atau tidak sempat meracik masker wajah tersebut. Misalnya untuk penggunaan salah
satu masker wajah harus ditambahkan air terlebih dahulu, dibuat sampai bubuk masker tersebut
menjadi seperti pasta, tidak bisa disimpan terlalu lama setelah diracik (bagi yang tidak tahu atau
tidak ada penjelasan lebih lanjut pada kemasannya, sehingga bakteri akan mudah tumbuh yang
kemudian akan memperburuk wajah mereka karena penyimpanan yang salah dsb), dan
penggunaan bahan-bahan kimia dan pengawet yang ada dalam masker tersebut. Hal-hal
tersebut menjadi tidak efisien dan akan membuat anggapan bahwa penggunaan masker wajah
tidak begitu penting, repot, banyak mengadung bahan kimia yang akan membuat
ketergantungan dan lain sebagainya. Sehingga dalam tugas perekayasaan produk kimia ini
munculah ide untuk membuat atau menciptakan masker wajah dari bahan alami tanpa bahan
pengawet sehingga aman digunakan untuk kalangan remaja.

1.2 Identifikasi Masalah


Berikut ini adalah identifikasi masalah dari produk masker wajah yang ada dipasaran

1. Sebagian besar masker wajah yang ada dipasaran mengandung bahan pengawet kimia yang
penggunaannya dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada kulit.
2. Banyak masker wajah yang ada dipasaran tidak cocok untuk remaja.
3. Sebagian besar masker wajah di pasaran tersedia dalam bentuk kemasan yang kurang
praktis dan kurang menarik.
4. Masker wajah yang tersedia dipasaran memiliki memiliki varian aroma yang kurang banyak.

1.3 Batasan Masalah


Agar pembahasan tidak terlalu meluas, beberapa batasan permasalahan produk ini adalah :

1. Produk akan dibuat dari bahan herbal alami yang aman untuk kulit remaja.
2. Produk yang akan dituju untuk pemasaran adalah pasar dalam negeri.
3. Target utama konsumen produk kami adalah remaja dengan permasalahan kulit.
4. Sediaan produk yang lebih praktis, memiliki varian aroma yang beragam, serta kemasan
yang modern dan bervariasi.

BAB 2 DASAR TEORI DAN PRODUK YANG SUDAH ADA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tentang jenis kulit


Secara umum, kulit terbagi menjadi 3 jenis, yaitu kulit kering, kulit normal dan kulit
berminyak. Pembagian ini didasarkan pada kandungan air dan minyak yang terdapat pada
kulit. Kulit kering adalah kulit dengan kadar air kurang atau rendah. Kulit normal adalah
kulit yang memiliki kadar air tinggi dan kadar minyak rendah sampai normal. Kulit
berminyak yaitu kulit yang memiliki kandungan air dan minyak yang tinggi. Kulit
campuran atau resisten dalam dunia kosmetika dikenal juga dengan istilah jenis kulit
kombinasi yaitu daerah bagian tengah atau dikenal juga dengan istilah daerah T (dahi,
hidung dan dagu) terkadang berminyak atau normal, bagian kulit lain cenderung lebih
normal bahkan kering. (sari & setyowati, PENGARUH MASKER JAGUNG DAN MINYAK
ZAITUN TERHADAP PERAWATAN KULIT WAJAH , 2014)

2.1.2 kosmetik dan perawatan wajah


Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan pada permukaan kulit
manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik dan
mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Salah satu contoh kosmetik adalah
masker wajah Pemakaian masker wajah bermanfaat untuk melembutkan kulit, membuka
pori-pori yang tersumbat, dan membersihkan sisa kosmetik yang tidak bisa dihilangkan
menggunakan pembersih biasa Selain itu, pemakaian masker wajah yang teratur juga
dapat membantu mencegah penuaan dini dan mengurangi munculnya keriput dan garis-
garis halus. (widodo, widyarti, & Masluhiya , 2016)

Perkembangan industri kosmetik yang terus meningkat menyebabkan beragamnya


produk masker yang beredar di pasar, baik dari segi merk, fasilitas, jenis, harga, maupun
variasi yang terkandung dalam produk tersebut. Kenyataan ini membuat sebagian
konsumen, terutama yang kurang paham mengenai masker wajah menjadi kesulitan
menemukan produk masker yang sesuai dengan kondisi kulit. masker wajah dari berbagai
merk ternama saat ini mudah di dapatkan, namun tidak sedikit yang menyebabkan kulit
menjadi bermasalah. Berdasarkan evaluasi market yang dilakukan peneliti dapat
diketahui bahwa beberapa masker yang dijual dipasaran mengandung asam alfa hidroksi
(AHA), asam glikolat, lanolin, sitrun, β-karoten, sinoksat, asam stearat, propilen gliko,
Benzoyl peroxide, Benzefenon, metil paraben, parfum, zinc, stearat, Briliant lake red,
magnesium karbonat dan sebagainya. Pada pembuatan kosmetika, pencampuran bahan-
bahan tersebut harus memenuhi ketentuan pembuatan kosmetika. Kemajuan teknologi
yang semakin pesat memacu perusahaan-perusahaan industri kosmetik untuk berlomba-
lomba menciptakan formulasi dalam pembuatan produk masker wajah. Produk masker
yang beredar di masyarakat umumnya berbentuk bubuk yang kemudian dicampur
dengan air mawar. (sari & setyowati, PENGARUH MASKER JAGUNG DAN MINYAK ZAITUN
TERHADAP PERAWATAN KULIT WAJAH , 2014)

Perawatan wajah dapat dilakukan dengan menggunakan masker wajah. Masker adalah
perawatan yang ditujukan untuk mengencangkan tonus (daya bingkis) kulit serta
merawat kulit dengan kandungan bahan yang terdapat dalam kosmetik, untuk perawatan
muka / kulit wajah yang memiliki manfaat yaitu memberi kelembaban, merangsang sel
sel kullit, mengeluarkan kotoran dan sel sel tanduk yang melekat dikulit, menormalkan
kulit dari gangguan jerawat, bintik hitam dan mengeluarkan lemak yang berlebih pada
kulit, mencegah, mengurangi keriput keriput dan hyperpigmentasidan melancarkan
peredaran darah. salah satu perawatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan
masker. (Nur Ismiyati, 2014)

Setelah dilakukan pengamatan, masih banyak masker tradisional yang mengandung


bahan pengawet seperti Magnesium carbonate, Methylparaben,
Methylchloroisothiazolinone, Sodium lauryl sulfat. Bahan pewarna kimia lain juga masih
tertera dalam kemasan masker tradisional seperti, 2-Bromo-2-Nitropropane-1,3-Diol, Cl
77891, Cl 77492, Cl 12085, Cl 77491,.
Daun kelor memiliki potasium yang kandungannya tiga kali lipat lebih banyak dari pada
buah pisang. Daun kelor juga mengandung Kalsium, Vitamin C, Vitamin A, dan protein.
Tanaman daun kelor mengandung banyak antioksidan terutama pada daun kelor
mangandung 46 senyawa antioksidan kuat atau senyawa-senyawa dengan karakteristik
antioksidan. Senyawa antioksidan ini dapat menetralisir radikal bebas yang merusak sel-
sel dalam tubuh. Antioksidan dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat
menghambat atau memperlambat proses oksidasi. (retno, 2018)

2.2 Bahan Yang Digunakan


2.2.1 Daun kelor

Manfaat dan khasiat tanaman kelor (Moringa oleifera) terdapat pada semua bangian tanaman
baik daun, batang, akar maupun biji. Kandungan nutrisi yang cukup tinggi menjadikan kelor
memiliki sifat fungsional bagi kesehatan serta mengatasi kekurangan nutrisi. Oleh karena kelor
disebut Miracle Tree dan Mother’s Best Friend. Selain itu kelor berpotensi sebagai bahan baku
dalam industri kosmetik, obat-obatan dan perbaikan lingkungan yang terkait dengan cemaran
dan kualitas air bersih. Senyawa bioaktif dalam kelor memyebaban kelor memiliki sifat bahwa
daun kelor mengandung antioksidan tinggi dan antimikrobia. Hal ini menyebabkan kelor dapat
berfungsi sebagai pengawet alami dan memperpanjang masa simpan olahan berbahan baku
daging yang disimpan pada suhu 4 0C tanpa terjadi perubahan warna selama penyimpanan.
Kandungan nutrisi mikro sebanyak 7 kali vitamin C jeruk, 4 kali vitamin A wortel, 4 gelas
kalsium susu, 3 kali potassium pisang, dan protein dalam 2 yoghurt. Oleh karena itu kelor
berpotensi sebagai minuman probiotik untuk minuman kesehatan, atau ditambahkan dalam
pangan gizinya. Melalui fungsi dan manfaat kelor yang sangat banyak dan sangat baik untuk
pangan, obat-obatan, maupun lingkungan maka sangat perlu pengembangan dan pengolahan
yang kimia sehingga menghasilkan produk yang kompetitif dan bernilai jual tinggi. Daun kelor
berbentuk bulat telur dengan tepi daun rata dan ukurannya kecil-kecil bersusun majemuk
dalam satu tangkai. Daun kelor muda berwarna hijau muda dan berubah menjadi hijau tua
pada daun yang sudah tua. Daun muda teksturnya lembut dan lemas sedangkan daun tua
agak kaku dan keras. Daun berwarna hijau tua biasanya digunakan untuk membuat tepung
atau powder daun kelor. Apabila jarang dikonsumsi maka daun kelor memiliki rasa agak pahit
tetapi tidak beracun. Rasa pahit akan hilang jika kelor sering dipanen secara berkala untuk
dikonsumsi. Untuk kebutuhan konsumsi umumnya digunakan daun yang masih muda
demikian pula buahnya.Daun kelor merupakan salah satu bagian dari tanaman kelor yang
telah banyak diteliti kandungan gizi dan kegunaannya. Daun kelor sangat kaya akan nutrisi,
diantaranya kalsium,besi, protein, vitamin A, vitamin B . Daun kelor mengandung zat besi lebih
tinggi daripada sayuran lainnya yaitu sebesar 17,2 mg/100 gr. daun kelor juga mengandung
berbagai macam asam amino, antara lain asam amino yang berbentuk asam aspartat, asam
glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin, histidin, lisin, arginin, venilalanin, triftopan, sistein
dan methionin. Berdasarkan penelitian, bahwa daun kelor mengandung fenol dalam jumlah
yang banyak yang dikenal sebagai penangkal senyawa radikal bebas. Kandungan fenol dalam
daun kelor segar sebesar 3,4% sedangkan pada daun kelor yang telah diekstrak sebesar 1,6%..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor atau yang dikenal dengan istilah
Moringa Leaf Extract (MLE) dapat mempertahankan warna daging segar dalam kemasaan
MAP selama 12 hari penyimpanan pada suhu dingin. Hal ini disebabkan oleh karena daun
kelor sebagai sumber senyawa phenolik yang baik yang mampu mencegah terjadinya oksidasi
lemak pada daging segar selama penyimpanan. (syarifah, ramdhan, & yanis, 2015)

Manfaat daun kelor untuk wajah dan bahan aktif untuk jerawat dkk ?????

2.2.2 minyak zaitun

Zaitun mempunyai kandungan kadar vitamin E yang sangat tinggi, vitamin E sendiri berfungsi baik untuk
merawat kulit, sehingga sangat cocok digunakan sebagai campuran masker penghilang jerawat, zat
antioksidan, serta sebagai campuran masker untuk memperhalus kulit. Masker minyak zaitun dapat
dimanfaatkan untuk meremajakan kulit wajah, atau menghilangkan sel kulit mati bekas jerawat.
Berbeda dengan kosmetik luar penghilang jerawat yang beredar di pasaran, minyak zaitun tidak dapat
menghilangkan bekas jerawat secara langsung, tetapi diperlukan ketelatenan untuk mencapai hasil
yang maksimal, namun tentunya lebih aman daripada kosmetik berbahan kimia. Minyak zaitun yang
digunakan pada penelitian ini, minyak yang zaitun yang dibeli dari toko kimia tujuanya agar waktu yang
digunakan lebih efisien dalam penelitian. (SARI & setyowati, 2014)

2.2.3 madu

Madu adalah suatu cairan kental, berasa manis dan lezat bewarna kuning terang atau kuning
tua keemasan yang dihasilkan oleh lebah. Madu umumnya terbuat dari nektar yakni cairan
manis yang terdapat di dalam mahkota bunga yang dihisap oleh lebah kemudian dikumpulkan
dan disimpan didalam sarangnya untuk diolah menjadi madu. Madu mengandung beberapa
senyawa organik, yang telah terindentifikasi antara lain seperti polyphenol, flavonoid, dan
glikosida. Di dalam madu juga terdapat berbagai jenis enzim, antara lain enzim glukosa
oksidase dan enzim invertase yang dapat membantu proses pengolahan sukrosa untuk diubah
menjadi glukosa dan fruktosa yang keduanya mudah diserap dan dicerna. Sehingga, madu
disebut “higroskopis yakni mudah menghisap dan melepas uap air” .
Madu merupakan salah satu sumber makanan yang baik. Asam amino, karbohidrat, protein
dan beberapa jenis vitamin serta mineral adalah zat gizi dalam madu yang mudah diserap oleh
sel-sel tubuh. Sejumlah mineral yang terdapat dalam madu seperti magnesium, kalium,
potasium, sodium, klorin, sulfur, 6 besi dan fosfat . Madu juga mengandung vitamin, seperti
vitamin E dan vitamin C serta vitamin B1, B2 dan B6 . Madu memiliki manfaat dalam berbagai
aspek, antara lain dibidang kosmetika, madu banyak digunakan baik dalam bentuk sabun,
penyegar dan masker wajah. Madu dapat membersihkan kulit mencegah jerawat dan
memberinya nutrisi yang dibutuhkan. Selain itu, dari segi kesehatan, madu sering digunakan
untuk obat-obatan. Madu merupakan salah satu obat tradisional tertua yang dianggap penting
untuk penyembuhan penyakit pernafasan, infeksi saluran pencernaan dan bermacam-macam
penyakit lainnya. Dari segi kecantikan, madu dapat pula digunakan untuk menghaluskan kulit,
serta pertumbuhan rambut Selain teksturnya yang lembut, kandungan madu sangat kaya akan
vitamin, mineral, antioksidan dan potassium yang dapat digunakan sebagai pelembab,
penyegar bahkan masker wajah. Karena, “dalam madu terdapat kandungan zat antiseptik
yang berguna untuk membunuh bakteri pada wajah yang dapat menyebabkan jerawat
semakin meradang. Sedangkan, air jeruk nipis dapat mengurangi minyak pada wajah sehingga
dapat mencegah kotoran menempel di wajah”.
Sehingga manfaat madu untuk kecantikan yaitu untuk melembutkan bibir, melembabkan dan
mencegah bibir mengering atau pecah-pecah,madu bisa menghilangkan jerawat, madu
menghilangkan noda dan flek hitam diwajah dan mencegah kulit keriput. (mayuna, 2013)

2.2.4 Fragrance
Fragrance yang ditambahkan dalam produk ini yaitu fragrance yang berasal dari bahan-bahan
alami, sehingga tidak menimbulkan iritasi atau reaksi alergi lainnya yang berbahaya bagi
kesehatan dan juga untuk meningkatkan kualitas produk, sehingga lebih banyak varian aroma
dibandingkan dengan produk lainnya. fragrance yang digunakan yaitu diperoleh dari bahan
alami seperti citrus, essential oil, spearmint, cocoa, rose, dan lain-lain.

2.3 Produk Yang Sudah Ada Dipasaran

Nama produk gambar harga Kelebihan dan


kekurangan
Charcoal Rp 25.000  Pemakaian
Kemasan sachet 20 masker cukup
gr merepotkan.
Karena sediaan
masih berbentuk
powder.
 Tidak praktis
 Kemasan biasa
 Harga terjangkau
 Tidak ada varian
aroma

Mustika ratu Rp 13.000  Tidak ada varian


Kemasan tube aroma
60 gr  Harga terjangkau
 Hanya untuk
pemutih dan
pelembab
 Tampilan
Kemasan biasa

Freeman Rp 140.000  Banyak varian


Kemasan tube 175 aroma
ml  Dalam satu
kemasan hanya
untuk satu masalah
kulit
 Harga mahal
 Tampilan Kemasan
menarik

Daun kelor Rp 25.000  Tidak ada varian


Kemasan plastic aroma
bag 50 gr  Kemasan biasa, dan
tidak praktis
 Harga terjangkau
 Tampilan kemasan
tidak menarik
minat pembeli

2.4 Spesifikasi Produk


Produk yang akan dibuat memiliki spesifikasi yang cukup berbeda dan memiliki nilai lebih
dibandingkan produk-produk yang sudah ada, seperti :
 Kemasan dalam bentuk tube dan dalam berbagai ukuran . Sehingga lebih mudah digunakan,
praktis, aman, dan tidak merepotkan untuk dibawa kemana saja
 Design produk menarik karena ditujukan untuk kalangan remaja serta design tidak monoton
dan lebih modern
 Sediaan produk dalam bentuk pasta, sehingga tidak perlu lagi mencampurnya dengan air
sebelum digunakan, dan dapat langsung digunakan kapanpun dan dimanapun
 Aroma masker tersedia dalam berbagai varian aroma seperti citrus, essential oil, spearmint,
cocoa, rose, dan lain-lain.
 Kandungan masker dapat mengobati jerawat, menghilangkan flek hitam dan komedo serta
terdapat penambahan ekstrak minyak zaitun dan madu untuk melembabkan dan
mencerahkan wajah.

BAB 3 PEMBUATAN KONSEP PRODUK

3.1 Need
3.1.1 identifikasi kebutuhan konsumen
Analisa mengenai kebutuhan konsumen dilakukan dengan mengidentifikasi terhadap
kebutuhan konsumen, pada produk yang dapat mengobati jerawat, menghilangkan
flek hitam dan komedo serta melembabkan wajah. Sehingga pada produk tersebut
akan dilakukan analisa pasar secara tidak langsung. Analisa tersebut dilakukan dengan
pengisian kuisioner pada 30 remaja yang ada di jakarta.

3.1.2 data kebutuhan konsumen

Produk yang dibutuhkan konsumen yaitu :

 Produk tidak terbuat dari bahan berbahaya


 Penggunaan produk tidak merepotkan
 Produk memiliki aroma yang enak dan disukai oleh banyak orang
 Design produk tidak monoton
 Harga produk tidak terlalu mahal
 Produk dapat menghilangkan jerawat
 Produk tidak menyebabkan wajah menjadi kering
 Produk tidak menimbulkan iritasi atau bekas luka akibat jerawat
 Produk tidak membuat wajah menjadi kusam
 Produk cocok untuk semua jenis kulit
 Produk mudah didapatkan dan tidak limited stock
 Produk aman, tersertifikat dan terjamin kualitas nya
 Kemasan sediaan produk tidak hanya satu jenis.
 Menghilangkan jerawat
 Menghilangkan flek hitam
 Mencerahkan wajah
 Melembabkan wajah
 UV protection
 Mengencangkan kulit
 Antioksidan
 Mempunyai aroma menenangkan
 Mengecilkan pori-pori
 Menutrisi

Parameter ranking

Parameter Nilai
Tidak setuju 1
Setuju 2
Sangat setuju 3

3.2 Idea

Needs Hasil Idea


Produk tidak terbuat dari Bahan yang digunakan dari bahan alami
bahan berbahaya sehingga aman digunakan untuk remaja
Penggunaan produk tidak Kemasan produk praktis dan simple
merepotkan dalam bentuk tube dan tidak dalam
bentuk bubuk
Produk memiliki aroma yang Memiliki varian aroma yang banyak
enak dan disukai banyak
orang
Design produk tidak Design kemasan produk tersedia dlam
monoton berbagai type dengan design girly,
trendy,stylish dan modern
Harga produk tidak teralu Produk memiliki harga yang relatif
mahal dipasaran dan mampu bersaing dengan
produk lain
Produk dapat Produk Dapat menghilangkan masalah
menghilangkan jerawat dan kulit wajah seperti mengobati jerawat,
tidak menimbulkan bekas menghilangkan flek hitam dan komedo
hitam pada wajah akibat karena terbuat dari bahan alami yaitu
jerawat, dan cocok untuk ekstrak daun kelor yang kaya akan
semua jenis kulit. antioksidan, zinc dan vitamin lainnya
Produk tidak menyebabkan Bahan produk mengandung ekstrak
wajah menjadi kering minyak zaitun yang dapat melembabkan
wajah
Produk tidak membuat Produk mengandung madu yang dapat
wajah menjadi kusam mencerahkan wajah
Produk mudah didapatkan Produk tersedia di seluruh minimarket,
dan tidak limited stock swalayan dan dijual secara online,
sehingga memudahkan pembeliannya.
Produk aman, tersertifikat Produk aman digunakan dalam jangka
dan terjamin kualitasnya waktu yang lama, tersertifikasi halal oleh
MUI dan badan POM serta telah melalui
uji klinis

Kemasan sediaan produk Produk memiliki berbagai ukuran sediaan


tidak hanya satu jenis dari kemasn yang kecil hingga kemasan
yang besar

BAB 4 SELEKSI IDE DAN PEMILIHAN IDE PRODUK

4.1 Konsep Ide


Setelah melakukan survei menggunakan kuesioner kepada 30 remaja wanita, didapatkan
hasil bahwa produk- produk untuk menghilangkan jerawat masih banyak kekurangannya dan
banyak menggunakan bahan-bahan kimia, dimana bahan-bahan tersebut dapat
menyebabkan reaksi alergi ataupun menambah masalah penyebab kerusakan kulit wajah.

4.1.1 Pemecahan Masalah

4.1.2 Existing Ideas Concept

4.1.3 New Ideas Concept

4.2 Seleksi Konsep Ide

4.2.1 Concept Screening

4.2.2 Screening Untuk Pemilihan Bahan

4.3 Concept Testing

Anda mungkin juga menyukai