PERNYATAAN PERSETUJUAN
Judul Magang
Telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Magang Program
Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, April 2016
Mengetahui,
Pembimbing Fakultas
Pembimbing Lapangan
ii
Penguji I,
Penguji II,
Penguji III,
iii
Nama Lengkap
: Andini Septiani
Alamat
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Islam
: andini.septiani6@gmail.com
Telepon
: 085718571881
PENDIDIKAN FORMAL
2012 sekarang
2009 2012
2006 2009
2000 2006
1999 2000
PENGALAMAN ORGANISASI
2007 2008
2009 2010
2010-2011
2013-2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih serta Maha Penyayang atas
limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Magang ini. Shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasul tercinta yang telah menjadi suri tauladan
bagi umatnya. Dengan bekal pengetahuan, pengarahan serta bimbingan yang diperoleh
selama perkuliahan dan selama berlangsungnya magang, penulis mencoba menyusun
laporan magang mengenai Gambaran Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi
Diversifikasi Pangan Dan Keamanan Pangan Pada Badan Ketahanan Pangan Dan
Penyuluhan Provinsi Banten Tahun 2016.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Arif Sumantri, S.K.M, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Fajar Arianti, S.KM, M.Kes, PhD selaku Kepala Program Studi Kesehatan
Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Ratri Ciptaningtyas, S.KM, M.HS selaku Dosen Penanggung Jawab Magang
Peminatan Gizi dan selaku Pembimbing Fakultas.
4. Bapak M. Ansori, SKM, M.Kes selaku Pembimbing Lapangan Magang
5. Pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal penelitian yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat keterbatasan
dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
untuk menyempurnakan laporan magang ini. Penulis berharap, semoga laporan magang ini
dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..........................................................................................................................................i
PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................................................................ii
PANITIA SIDANG UJIAN MAGANG ........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... v
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................................................... viii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 5
1.3.1
Tujuan Umum............................................................................................................... 5
1.3.2
1.4.2
1.4.3
vi
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.3.2
3.3.3
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rencana Kegiatan harian Magang .................................................................. 8
Tabel 2.2 Realisasi Kegiatan Harian Magang ............................................................... 14
Tabel 3.1 Potensi Pegawai BKPP Provinsi Banten Berdasarkan Status Kepegawaian 25
Tabel 3.2 Potensi Pegawai BKPP Provinsi Banten Berdasarkan Jenjang Pendidikan..25
Tabel 3.3 Program Sub Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Tahun
Pangan Tahun 201628
Tabel 3.4 Program Sub Bidang Keamanan Pangan Tahun 2016 .................................. 33
Tabel 3.5 Ringkasan Analisis Situasi Kegiatan Sosialisasi .......................................... 60
Tabel 3.6 Identifikasi Masalah Kegiatan Sosialisasi..................................................... 65
Tabel 3.7 Alternatif Solusi Masalah..67
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Alur Kegiatan Magang................................................................................ 7
Bagan 3.1 Struktur Organisasi.24
Bagan 3.2 Diagram Fish Bone ................................................................................... 67
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Praktik Pengolahan Pangan Lokal.......................................................... 45
Gambar 3.2 Sosialisasi Keamanan Pangan di Kota Tangerang ................................. 53
Gambar 3.3 Peserta Sosialisasi Keamanan Pangan di Kota Tangerang..................... 53
Gambar 3.4 Sosialisasi Keamanan Pangan di Kota Cilegon ..................................... 58
Gambar 3.5 Peserta Sosialisasi Keamanan Pangan di Kota Cilegon .58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan .......................................................................... 74
Lampiran 2 Resep Menu Praktik Pengolahan Pangan Lokal .................................... 77
Lampiran 3 Notulensi Kegiatan ................................................................................ 79
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pangan adalah hak asasi manusia. Menurut undang-undang tentang
pangan menyebutkan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Orientasi dalam mengkonsumsi pangan telah bergeser dari perhatian kepada
komoditas menjadi perhatian pada nutrisi atau gizi (Djuwardi, 2009). Kebutuhan
akan gizi bagi tubuh akan tercukupi apabila mengkonsumsi pangan yang
beranekaragam. Konsumsi beraneka ragam atau dikenal diversifikasi konsumsi
pangan, juga dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan
memperhatikan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal, yang salah
satunya dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mengonsumsi beraneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang (Hanafie,
2010).
Ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka
pembangunan nasional untuk membentuk masyarakat Indonesia yang
berkualitas, mandiri, dan sejahtera melalui perwujudan ketersediaan pangan
yang cukup, aman, bermutu, bergizi dan beragam serta tersebar merata di seluruh
wilayah Indonesia dan terjangkau oleh daya beli masyarakat (Pusat
Penganekaragaman Pangan, 2013). Untuk mewujudkan ketahanan pangan juga
perlu mewujudkan keamanan pangan (Badan Ketahanan Pangan, 2014).
Menurut undang-undang tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan menyatakan
bahwa keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain
yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
Pangan yang aman serta bermutu dan bergizi tinggi sangat penting peranannya
bagi pertumbuhan, pemeliharaan, dan peningkatan derajat kesehatan serta
peningkatan kecerdasan masyarakat (Saparinto, 2006).
Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang menjalankan
otonomi daerah dengan dibentuknya Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
(BKPP) Provinsi Banten sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Provinsi Banten yang berperan dalam mendorong perwujudan ketahanan pangan
daerah. Pembangunan ketahanan pangan dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan pangan penduduk di suatu wilayah secara berkelanjutan, yang
tercermin dari ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu,
dan bergizi seimbang (BKPP, 2012).
Dalam Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Provinsi
Banten terdapat bidang Konsumsi dan Kemanan Pangan yang memiliki tugas
dan fungsi salah satunya yaitu meningkatkan konsumsi masyarakat yang
beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Implementasi untuk mewujudkan
tugas dari bidang tersebut tersebut yaitu dengan dilakukannya kegiatan
sosialisasi diversifikasi pangan dan sosialisasi keamanan pangan. Tujuan dari
kegiatan sosialisasi ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan kesadaran masyarakat untuk mengubah perilaku dalam
mengkonsumsi pangan ke arah yang semakin beragam, bergizi seimbang dan
aman berbasis sumber daya lokal.
Sebagaimana berdasarkan landasan hukum UU No. 18 Tahun 2012
tentang Pangan, Pasal 60 ayat (1), yaitu Pemerintah dan Pemerintah Daerah
berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan mendukung hidup sehat, aktif, dan
produktif. Sedangkan Pasal 61 mengatakan bahwa upaya untuk mewujudkan
penganekaragaman konsumsi pangan yaitu dengan cara mempromosikan,
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran, serta meningkatkan keterampilan
masyarakat terkait penganekaragaman pangan dan pengembangan olahan
pangan lokal (Badan Ketahanan Pangan 2015).
Selain berdasarkan landasan hukum terkait diperlukannya upaya promosi
serta penigkatan pengetahuan mengenai penganekaragaman konsumsi pangan,
diversifikasi pangan yaitu pedoman P2KP dan pedoman teknis P2KP, sedangkan
sosialisasi keamanan pangan tidak terdapat pedoman khusus yang mengatur
tentang kegiatan sosialisasi tersebut. Menurut Hanafiah (2002), perlu adanya
standar atau acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk itu dalam laporan ini akan
dibahas terkait gambaran evaluasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi diversifikasi
pangan dan keamanan pangan dengan melihat input, proses, dan output dari
kegiatan sosialisasi yang dilakukaan sub bidang konsumsi dan sub bidang
keamanan pangan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten
pada tahun 2016.
1.2
Rumusan Masalah
Konsumsi pangan yang beraneka ragam diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan gizi bagi tubuh. Konsumsi masyarakat akan pangan yang beragam,
bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) serta tersedia dan tersebar merata di
wilayah merupakan suatu cerminan ketahanan pangan yang baik. Kondisi
ketahanan pangan Provinsi Banten masih belum terpenuhi dengan bai, hal ini
terlihat dari masih tingginya konsumsi akan beras dan masih rendahnya
konsumsi masyarakat tehadap pangan lokal seperti umbi-umbian. Selain itu
kondisi terhadap keamanan pangan juga masih banyak terdapat kasus keracunan
pangan dari tahun 2011 sampai 2014. Untuk itu BKPP Provinsi Banten
melakukan kegiatan sosialisasi terkait diversifikasi pangan dan keamanan
pangan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut terdapat beberapa ketidak sesuaian antara perencanaan dengan
pelaksanaannya, untuk itu dalam laporan magang ini akan dibahas terkait
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Sosisalisasi Diversifikasi Pangan dan
Keamanan Pangan pada Badan Keamanan Pangan dan Penyuluhan
Provinsi Banten Tahun 2016
1.3
Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran evaluasi kegiatan sosialisasi diversifikasi
pangan dan keamanan pangan pada Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Provinsi Banten tahun 2016.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya gambaran umum Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Provinsi Banten.
2. Diketahuinya gambaran kegiatan sosialisasi difersifikasi pangan
dankeamanan pangan pada Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Provinsi Banten.
3. Diketahuinya identifikasi masalah dalam kegiatan sosialisasi
diversifikasi pangan dan keamanan pangan pada Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten.
4. Diketahuinya penyebab masalah dalam kegiatan sosialisasi
diversifikasi pangan dan keamanan pangan pada Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten.
5. Diketahuinya alternatif solusi dari permasalahan kegiatan sosialisasi
diversifikasi pangan dan keamanan pangan pada Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten.
1.4
Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Mampu menerapkan ilmu gizi terkait gizi seimbang dan keamanan
pangan yang diperoleh di bangku kuliah melalui praktek kerja.
2. Mendapatkan pengalaman, pegetahuan dan keterampilan di bidang
program gizi terkait keanekaragaman pangan dan keamanan pangan.
pengabdian masyarakat.
2. Terbinanya suatu jaringan kerja sama yang berkelanjutan dengan
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten dalam
upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi
akademik dengan kompetensi Sumber Daya Manusia yang kompetitif
dan di butuhkan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
1.4.3 Bagi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten
1. Pihak Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten
dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu kegiatan yang
berkaitan dengan keanekaragaman pangan, gizi seimbang, dan
keamanan pangan.
2. Institusi mendapat alternatif calon karyawan yang telah dikenal mutu
dan kredibilitasnya.
3. Mendapatkan masukan baru dari hasil laporan magang penulis yang
bermanfaat bagi keberlanjutan program.
4. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
antara Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten
dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
BAB II
RENCANA KEGIATAN HARIAN MAGANG
Tahap Pelaksanaan
1. Pelaksanaan kegiatan magang selama 26 hari kerja mulai tanggal
25 Januari 1 Maret 2016
2. Mengikuti alur kerja di institusi magang
3. Pengambilan data-data yang diperlukan untuk laporan magang
4. Pemantauan pelaksanaan magang oleh pembimbing lapangan
dan pembimbing fakultas
5. Bimbingan dengan dosen pembimbing lapangan dan
pembimbing fakultas
Tahap Penyusunan dan Presentasi Laporan
1. Penyusunan laporan 1 Maret 29 Maret 2016
2. Presentasi laporan
2.2
No
Hari/Tanggal
1
Senin, 25 Januari 2016
a.
b.
c.
d.
2
Kegiatan
Mengikuti kegiatan apel pagi di BKPP
Provinsi Banten
Memperkenalkan
diri
kepada
pembimbing lapangan dan seluruh staf
BKPP Provinsi Banten khususnya bidang
konsumsi pangan
Menyampaikan tujuan, manfaat, dan
kompetensi yang harus dicapai kepada
pembimbing lapangan
Membuat rencana kerja harian bersama
pembimbing lapangan
Mengikuti kegiatan apel pagi di BKPP
Provinsi Banten
Mempelajari profil atau gambaran umum
BKPP Provinsi Banten
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
a.
b.
c.
d.
a.
Keterangan
No
Hari/Tanggal
3
Rabu, 27 Januari 2016
a.
b.
4
Kamis,
2016
28
Januari
a.
b.
5
a.
b.
c.
6
a.
b.
Selasa,
2016
02
Febuari
a.
Kegiatan
Meminta pengarahan terkait topik magang
yang telah dibuat kepada pembimbing
lapangan
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Meminta penjelasan terkait program
P2KP kepada pembimbing lapangan atau
pemegang program
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Bimbingan dengan pembimbing lapangan
Evaluasi mingguan dengan pembimbing
lapangan selama kegiatan magang
berlangsung
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Wawancara dengan pemegang program
P2KP terkait perencanaan program
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Observasi terkait dokumentasi program
P2KP
Keterangan
No
Hari/Tanggal
b.
a.
b.
Kamis,
2016
04
Febuari
a.
d.
10
a.
b.
c.
11
a.
b.
12
Selasa,
2016
09
Febuari
a.
Kegiatan
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Observasi terkait dokumentasi program
P2KP
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Wawancara dengan pemegang program
dan observasi terkait dokumentasi
program P2KP
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Bimbingan dengan pembimbing lapangan
Evaluasi mingguan dengan pembimbing
lapangan selama kegiatan magang
berlangsung
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Mengikuti
kegiatan
persiapan
perencanaan program P2KP
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Mengikuti kegiatan rapat koordinasi
10
Keterangan
No
Hari/Tanggal
b.
13
a.
14
Kamis, 12 Febuari
2016
Jumat, 12 Febuari 2016
a.
15
a.
b.
c.
16
a.
b.
17
18
Selasa,
2016
16
Febuari
Kegiatan
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Mengikuti kegiatan perencanaan program
P2KP
Mengikuti kegiatan perencanaan program
P2KP
Bimbingan dengan pembimbing lapangan
Evaluasi mingguan dengan pembimbing
lapangan selama kegiatan magang
berlangsung
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Membantu petugas bidang konsumsi
mempersiapkan perencanaan terkait P2KP
Mengikuti kegiatan perencanaan bidang
konsumsi terkait P2KP
11
b.
a.
a.
a.
b.
c.
a.
b.
a.
b.
a.
b.
Keterangan
No
Hari/Tanggal
19 Kamis, 18 Febuari
2016
20
a.
b.
a.
b.
c.
21
a.
b.
22
Selasa,
2016
a.
23
Febuari
b.
c.
23
a.
b.
c.
Kegiatan
Proses membuat laporan magang
Membantu kegiatan Dinas Kesehatan
Provinsi
Bimbingan dengan pembimbing lapangan
Evaluasi mingguan dengan pembimbing
lapangan selama kegiatan magang
berlangsung
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Menyusun laporan magang
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Mengidentifikasi
masalah
dalam
perencanaan program P2KP
Bimbingan dengan pembimbing lapangan
terkait identifikasi masalah
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Penyusunan laporan
Mementukan rekomendasi saran dengan
pembimbing lapangan
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
12
a.
b.
a.
b.
c.
a.
b.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
Keterangan
No
Hari/Tanggal
24 Kamis, 25 Febuari
2016
a.
b.
25
a.
b.
26
a.
b.
c.
Kegiatan
Bimbingan terkait progres penyusunan
laporan magang dengan pembimbing
lapangan
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Fiksasi laporan magang
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Penyerahan laporan magang kepada
pembimbing lapangan sebelum ujian
magang
Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP Provinsi Banten
Pamitan kepada pembimbing lapangan
dan seluruh staf di BKPP Provinsi Banten
13
a.
b.
a.
b.
a.
b.
c.
Keterangan
2.3
No
Hari/Tanggal
1
Senin, 25 Januari 2016
a.
b.
c.
d.
Selasa,
2016
26
Januari
Kegiatan
Mengikuti kegiatan apel pagi di BKPP
Provinsi Banten
Memperkenalkan
diri
kepada
pembimbing lapangan dan seluruh staf
BKPP Provinsi Banten khususnya
bidang konsumsi pangan
Menyampaikan tujuan, manfaat, dan
kompetensi yang harus dicapai kepada
pembimbing lapangan
Membantu tugas staf bagian konsumsi
pangan
14
a.
b.
c.
d.
a.
Keterangan
c.
d.
Kamis,
2016
28
Januari
Jumat,
2016
29
Januari
15
Profil
yang
didapat hanya
visi, misi dan
keterangan
Badan
Ketahanan
Pangan
Senin,
2016
01
Febuari
Selasa,
2016
02
Febuari
Kamis,
2016
04
Febuari
10
Jumat,
2016
05
Febuari
16
Kegiatan
perencanaan
hanya diikuti
satu sesi
11
Selasa,
2016
09
12
13
Kamis,
2016
11
Febuari
Febuari
b. Bimbingan
dengan
pembimbing
lapangan
c. Evaluasi
mingguan
dengan
pembimbing lapangan selama kegiatan
magang berlangsung
d. Membantu kegiatan bidang konsumsi
BKPP
Provinsi
Banten
terkait
sosialisasi
a. Mengikuti kegiatan apel pagi di BKPP
Provinsi Banten
b. Mengikuti rapat koordinasi terkait
persiapan
pelaksanaan
kegiatan
sosialisasi
c. Membantu
persiapan
kegiatan
sosialisasi
a. Mengikuti kegiatan apel pagi di BKPP
Provinsi Banten
b. Menjadi notulen dalam kegiatan
apresiasi
diversifikasi
pangan
(sosialisasi) di Kota Serang
a. Membantu
persiapan
kegiatan
sosialisasi di Kota Tangerang
b. Menjadi notulen dalam kegiatan
sosialisasi di Kota Tangerang
17
14
Jumat,
2016
12
Febuari
15
Senin,
2016
15
Febuari
16
Selasa,
2016
16
Febuari
17
18
Kamis,
2016
18
Febuari
18
19
Jumat,
2016
19
Febuari
20
Senin,
2016
22
Febuari
21
Selasa,
2016
23
Febuari
22
23
Kamis,
2016
25
Febuari
19
b. Terdokumentasikan
kegiatan
audit
keamanan pangan di Kabupaten Lebak
a. Terlaksananya kegiatan apel dan diikuti oleh
peserta magang
b. Terlaksananya evaluasi mingguan dengan
pembimbing lapangan
c. Meringankan beban petugas
Jumat,
2016
26
Febuari
25
Senin,
2016
29
Febuari
26
a. Perpisahan
kepada
pembimbing
lapangan dan staf BKPP Provinsi
Banten
20
b. Meringankan
beban
petugas
dalam
rekapitulasi dokumen audit keamanan
pangan
a. Terlaksananya kegiatan apel dan diikuti oleh
peserta magang
b. Terlaksananya evaluasi minggu akhir
magang
c. Meringankan
beban
petugas
dalam
rekapitulasi dokumen audit keamanan
pangan
a. Terlaksananya kegiatan apel dan diikuti oleh
peserta magang
b. Diikuti kegiatan di Pandeglang oleh peserta
magang
a. Selesainya kegiatan magang
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
dan
pengembangan
kapasitas
kelembagaan
dan
21
22
strategis,
serta
merumuskan
kebijaksanaan
lintas
kabupaten/kota;
5. Mengendalikan dan merumuskan kebijakan harga komoditas pangan
strategis;
6. Mengembangkan penganekaragaman konsumsi pangan;
7. Melaksanakan penyuluhan gerakan peningkatan mutu konsumsi
pangan dan penganekaragaman pangan;
8. Mengawasi dan mengendalikan sistem kewaspadaan pangan, gizi serta
norma dan standar bahan pangan;
9. Memberdayakan sumber daya penyuluh dan kelembagaan penyuluhan
serta mengkoordinasikan mitra kerja bidang ketahanan pangan dan
penyuluhan.
23
Fungsional
SUB BIDANG
KETERSEDIAAN DAN AKSES
PANGAN
Sub Bag.
Keuangan
Sub Bag.
Program,
Evaluasi dan
Pelaporan
BIDANG PENYULUH
PERTANIAN, PERIKANAN
DAN KEHUTANAN
SUB BIDANG
KONSUMSI DAN
PENGANEKARAGAMA
N PANGAN
SUB BIDANG
KELEMBAGAAN
PENYULUH
SUB BIDANG
KEAMANAN PANGAN
SUB BIDANG
CADANGAN PANGAN
SUB BIDANG
PENGEMBANGAN
SDM PENYULUH
UPT
24
Laki-laki
Perempuan
PNS
49
34
83
Non PNS
16
24
65
42
107
Jumlah
Jumlah
PNS
Non PNS
Jumlah
SD
SMP
SMA
12
16
28
Diploma
11
13
S-1
34
40
S-2
26
26
S-3
Jumlah
83
24
107
25
26
27
Tabel 3.3 Program Sub Bidang Konsumsi Dan Penganekaragaman Pangan Tahun 2016
No.
Target Kinerja
Lokasi
(Output)
1.
Jadwal
Keterlibatan
Pelaksanaan
Bidang/SKPD Lain
Seimbang
(B2SA)
Tingkat Provinsi
2.
Terselenggaranya
Lomba
Meningkatnya
Tentang
Provinsi
Penganekaragaman Pangan
Terselenggaranya
Tentang
Nasional
Nasional
B2SA
Penganekaragaman
Pangan
Dan
Pengetahuan
Lomba
Konsumsi
Meningkatnya
Pengetahuan
Konsumsi
Konsumsi
Pembangunan
Ketahanan Pangan
28
Pangan
TP PKK kab/kota
Provinsi
Triwulan
III
(48 org)
Banten
(Agustus
September)
TP PKK Pemenang
Di
Jawa
Tengah
Triwulan
(Oktober)
TP PKK kab/kota,
Badan
Ketahanan
Pangan 8 Kab/Kota
IV
TP PKK 8 kab/Kota
dan Provinsi Banten
No.
Target Kinerja
Jadwal
Keterlibatan
Pelaksanaan
Bidang/SKPD Lain
Provinsi
Triwulan II Bulan
SLTA di Provinsi
Banten
Mei)
Banten
Provinsi
SKPD 8 kab/kota
Banten
Juli)
Kalimantan
Barat
September
KWT
Lokasi
(Output)
b. Workshop
Penganekaragaman
Konsumsi
Pangan
Pembangunan
dalam
Ketahanan
Terlaksananya
Meningkatnya
Pengetahuan
Penganekaragaman
Masyarakat
Penganekaragamn Pangan
Terlaksananya
Meningkatnya
Penganekaragaman
Masyarakat
Penganekaragamn Pangan
Terlaksananya
Meningkatnya
Tentang
Pengetahuan
Tenaga
dan
Pendidik
Siswa
Tentang
di
Pangan
3.
Fasilitasi
Gerakan
Percepatan
Diversifikasi Pangan
a. Gebyar
Pangan
(Kalimantan Barat)
Nusantara
Pameran
Pengetahuan
1 kali pameran
Banten
29
di Provinsi
No.
Jadwal
Keterlibatan
Pelaksanaan
Bidang/SKPD Lain
Provinsi
KWT di 8 Kab/Kota
Kab/Kota
Banten
Juli
Organisasi
Provinsi
Triwulan I bulan
Organisasi
terbentuknya
Masyarakat, Aparat
Banten
Februari
Masyarakat, Aparat
Target Kinerja
Lokasi
(Output)
wahana
Percepatan
Terlaksananya
Lomba
Pengetahuan
Kelompok P2KP/KRPL
Diversifikasi Pangan
4.
Meningkatnya
KWT
di
P2KP/KRPL
Terlaksananya
Apresiasi
Diversifikasi Pangan
sasaran
Pada
Wanita (sosialisasi)
pemahaman
Desa,
dan
Organisasi Wanita
Pangan
Rumah
Pangan
Kelompok
P2KP/KRP
P2KP/KRPL di 8
Lestari)
kab/kota
30
Tani
Di Provinsi
Kelompok
Tani
Banten
IV bulan Februari
P2KP/KRPL di 8
s/d November
kab/kota
No.
Target Kinerja
Lokasi
(Output)
5.
Jadwal
Keterlibatan
Pelaksanaan
Bidang/SKPD Lain
Badan
Ketahanan
Juli
Pangan
Kabupaten
Terlaksananya
Apresiasi
KWT di Kabupaten
Di
Pandeglang
Pandeglang
pangan lokal
Kab.
Pandeglang
31
32
Tolok
Ukur
Kinerja
Keluaran (Output)
1.
Lokasi
Kinerja
Jadwal
Keterlibatan
Pelaksanaan
Lain
Sosialisasi/Pembinaan
Terselenggaranya sosialisasi
60 orang
Triwulan I s/d
Dinas
Keamanan Pangan
keamanan pangan
x8
KAB/KOTA
Triwulan IV
Pendidikan,
Kecamatan,
2.
Target
Pengawasan
Desa,
Guru,
Bidang/SKPD
Kesehatan,
TP
PKK
Asal
usaha
Kab/Kota
Keamanan
Tumbuhan
(PSAT)
a. Rapat
Pengawasan
Pangan
di
kab/kota
Dinas
Koordinasi
Terselenggaranya
Keamanan
Koordinasi
Rapat
Pengawasan
60 orang
Keamanan Pangan
x 1 kali
Keamanan Pangan
Cilegon
Triwulan
dan II (Maret
dan Juni)
33
No.
Tolok
Ukur
Kinerja
Target
Keluaran (Output)
b. Pertemuan
Lokasi
Kinerja
Jejaring
Keamanan Pangan
Terselenggaranya Pertemuan
50 orang
x 2 kali,
Kota Serang
Jadwal
Keterlibatan
Pelaksanaan
Lain
Trwulan II
(Mei)
3.
Terselenggaranya
Rapat
60 orang
pameran
Terselenggaranya
Gebyar
Keamanan Pangan
b. Mengikuti
Pangan
Bulan
Mutu
Hadirnya
sebagai
Cilegon
x 1 kali,
Meningkatnya
pengetahuan
Bidang/SKPD
Triwulan IV
(November)
200
Provinsi
Triwulan IV
orang x 1
Banten (HUT
(Oktober)
Kesehatan,
pengolahan pangan
kali
Banten)
Aparatur
Jakarta
peserta
Bulan Mutu
Kementan,
Triwulan IV
(Oktober)
34
BKP
No.
Tolok
Ukur
Kinerja
Keluaran (Output)
Pangan Sedunia
Pembinaan,
Lokasi
Kinerja
4.
Target
Hadirnya
sebagai
peserta
Aparatur
Semarang
pada HPS
Jadwal
Keterlibatan
Pelaksanaan
Lain
Bidang/SKPD
Triwulan IV
(Oktober)
Penyuluhan
a. Sosialisasi
Pangan
Keamanan
Dalam
Rangka
Meningkatkan
Terlaksananya
pembinaan
50 orang
Kota Cilegon
x 1 kali
50 orang,
BKP
2 kali
Dan Provinsi
Triwulan
II
(Mei)
Nilai
b. Apresiasi
Keamanan
Penanganan
Pangan
Bagi
benar
Banten
35
Pusat
Triwulan
(Mei)
II
Tolok
No.
Ukur
Kinerja
Keluaran (Output)
5.
a.
memahami
Terkait
segar
Tim
Teknis
OKKPD
c. Bintek
Audit
Internal
OKKPD
Lokasi
Kinerja
Pertemuan
Target
dan
Jadwal
Keterlibatan
Pelaksanaan
Lain
Triwulan
Tim OKKPD
Bidang/SKPD
melaksanakan
Terselenggaranya pertemuan
30 orang
x 1 kali
20 orang
UPTB OKKPD
x 1 kali
30 0rang
x 1 kali
Terimplementasinya penyelenggaraan
20 orang
OKKPD
x 1 kali
36
Kota Cilegon
II
(April)
Kota Serang
Triwulan
III
(Juli)
Kota Cilegon
Triwulan
Biro
II
Tim OKKPD
(Mei)
Kota Serang
Triwulan
(Agustus)
III
3.3
37
38
efisien juga waktu sama tenaga, bisa efisien dana juga. (Kepala Bidang
Konsumsi dan Keamanan Pangan).
Jumlah sasaran dalam kegiatan yang direncanakan dalam rapat
koordinasi yaitu sebanyak 50 orang yang terdiri dari pengelola ketahanan
pangan kabupaten dan kota Serang, organisasi masyarakat, aparatur dan
organisasi wanita, pengelola gizi puskesmas, TP PKK Kabupaten dan
Kota Serang, dan pengelola Pendidikan Dasar Kabupaten dan Kota Serang.
Dalam pelaksanaan kegiatan, sasaran yang hadir dalam kegiatan sebanyak
38 orang. Indikator kehadiran peserta tidak terdapat dalam perencanaan
kegiatan. Penentuan kehadiran peserta dilihat sesaat sebelum pelaksanaan
acara dimulai, kepala bidang menyampaikan bahwa acara akan dimulai jika
peserta yang telah hadir sebanyak setengah dari peserta yang diundang
yaitu 25 orang.
Narasumber atau pemberi informasi dalam kegiatan ini yaitu kepala
bidang konsumsi dan keamanan pangan yang menyampaikan materi terkait
akselerasi diversifikasi pangan dalam menunjang ketahanan pangan dan
keamanan pangan. Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan yang
memiliki latar belakang gizi kesehatan masyarakat sehingga memahami
permasalahan gizi yang ada di masyarakat. Kemudian staf konsumsi yang
berlatar belakang akademisi gizi yang menyampaikan materi terkait peran
wanita dalam ketahanan pangan. Dan pemateri yang ketiga yaitu
pengusaha olahan pangan lokal yang memberikan praktik cara mengolah
pangan lokal. Berdasarkan hasil observasi, salah satu narasumber juga
bertugas sebagai pembawa acara, sehingga terjadi tugas rangkap dari
panitia. Namun menurut kepala bidang hal ini tidak mempengaruhi
substansi dari kegiatan tersebut.
B. Dana
Dana yang digunakan dalam kegiatan tersebut bersumber dari
APBD Provinsi Banten tahun anggaran 2016. Anggaran yang dibutuhkan
dalam kegiatan apresiasi diversifikasi pangan (sosialisasi diversifikasi
pangan) ini yaitu sebesar Rp 7.825.000.
39
40
Ketahanan
Pangan
dan
Keamanan
Pangan,
materi
41
D. Metode
Metode yang digunakan tidak tertera tulisan dokumen perencanaan,
namun secara tidak langsung tergambarkan dari lisan saat rapat koordinasi
kedua terkait teknis pelaksanaan acara pada tanggal 9 Februari 2016.
Berikut kutipan ucapan yang menyebutkan metode yang digunakan.
..nanti acaranya pembukaan, kemudian sambutan-sambutan,
kemudian pemaparan materi pertama, kemudian tanya jawab, kemudian
pemaparan materi kedua, kemudian tanya jawab lagi, baru praktek demo
masak (Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan).
Berdasarkan ucapan lisan oleh kepala bidang konsumsi dan
keamanan pangan tersebut menjelaskan bahwa metode sosialisasi terkait
diversifikasi pangan yang dilakukan yaitu dengan metode penyuluhan
berkelompok dengan cara ceramah dan diskusi. Selain itu setelah
pemberian materi dilakukan metode praktik pengolahan makanan yang
berbahan dasar pangan lokal.
E. Alat (Machines)
Perencanaan alat yang dibutuhkan tidak dibahas saat rapat
koordinasi baik yang pertama maupun yang kedua. Namun, setelah rapat
koordinasi terdapat ucapan dari kepala bidang yang meninstruksikan
kepada stafnya untuk menyiapkan alat perlngkapan yang dibutuhkan dalam
kegitaan. Berikut ucapan salah satu staf dalam persiapan perlengkapan
kegiatan.
.tolong disiapkan dari sekarang laptop yang mau dipake,
proyektor, sama kamera. Charger kameranya dulu sama pastiin memorynya ada didalemnya. Kalo mic udah ada disana kan, sama praktek demo
masak alatnya juga dari bu Heri kan (Kepala Bidang Konsumsi dan
Keamanan Pangan).
Berdasarkan ucapan lisan dari kepala bidang diketahui bahwa alat
yang dibutuhkan dalam kegiatan sosialisasi yaitu laptop, proyektor,
seperangkat mic, kamera, dan seperangkat alat memasak untuk praktik
memasak. Dalam pelaksanaan kegiatan, alat yang dibutuhkan tersedia
dengan kondisi yang baik dan siap digunakan kecuali kamera, karena
42
43
44
kepada pesera. Menurut salah satu staf yang telah diwawancarai mengenai hal
tersebut mengatakan bahwa
Tujuannya emang menambah pengetahuan tapi disini kita kan cuma
melakukan kegiatan rutin tahunan jadi setiap tahun juga mereka akan dapat
pengetahuannya jadi meningkat (Ibu I, staf sub bidang konsumsi dan
penganekaragaman pangan).
Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan
dari staf terkait kegiatan sosialisasi yang bertujuan dengan meningkatkan
pengetahuan serta kurangnya pemahaman terkait evaluasi pencapaian tujuan.
Selain kepada salah satu staf, wawancara juga dilakukan kepada kepala bidang
untuk memperdalam jawaban. Berikut kutipan wawancara dengan kepala
bidang.
Dalam kegiatan itu kan ada tanya jawab, jadi bagi yang belum
mengerti ya mereka bisa tanyain, jadi pemahamannya bertambah juga
(Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan)
Berdasarkan hasil wawancara kepada staf dan kepala bidang
didapatkan kesimpulan bahwa pengukuran peningkatan pengetahuan peserta
tidak diperlukan karena dapat dilihat dari keberlangsungan kegiatan setiap
tahunnya dan dilihat dari respon tanya jwab peserta.
45
dan dibantu dua orang tenaga kerja sementara. Rincian tugas tidak
dijabarkan dalam rapat koordinasi, hanya penunjukkan oleh kepala bidang
kepada kepala sub bidang keamanan pangan sebagai pemberi materi terkait
penanganan keamanan pangan. Pembawa acara dalam kegiatan sosialisasi
keamanan pangan di Kota Tangerang ini yaitu kepala bidang konsumsi dan
keamanan pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tangerang.
Sasaran dalam kegiatan ini yang direncanakan yaitu 60 orang yang
terdiri dari Aparat Kecamatan dan Kelurahan, Petugas Gizi, Tim Penggerak
PKK, dan Guru Kota Tangerang. Perencanaan sasaran dilakukan pada rapat
koordinasi pada tanggal 4 Februari 2016. Penentuan sasaran berdasarkan
saran dari kepala bidang dengan pertimbangan latar belakang peserta yang
belum pernah mendapatkan sosialisasi tersebut. Pada tahun sebelumnya,
sasaran sosialisasi yaitu sekolah-sekolah di setiap Kota/Kabupaten. Berikut
kutipan ucapan kepala bidang yang mengusulkan sasaran kegiatan.
Coba sasaran dari kegiatan sosialisasi keamanan pangan ini
dibedakan setiap tahunnya, kalo tahun lalu kan ke sekolah-sekolah, nah
kalo sekarang coba dari berbagai sektor, bisa sekolah juga, atau gurunya
kita undang, dari dinas kesehatan petugas gizinya, ibu-ibu PKK karna
mereka yang aktif. (Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan).
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi keamanan
pangan di Kota Tangerang sebanyak 52 orang. Sama halnya dengan
kegiatan sosialisasi diversifikasi pangan, kehadiran peserta tidak dijadikan
sebagai indikator keberhasilan. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan
pembinaan keamanan pangan di Kota Tangerang dimulai dengan melihat
jumlah peserta terlihat setengah dari jumlah peserta yang diundang.
Narasumber dalam kegiatan ini yaitu kepala bidang konsumsi dan
keamanan pangan yang memiliki latar belakang gizi kesehatan masyarakat.
Kepala
bidang
menyampaikan
materi
terkait
pemanafaatan
47
B. Dana
Dana yang digunakan dalam kegiatan tersebut bersumber dari
APBD Provinsi Banten tahun anggaran 2016. Anggaran dana yang
dibutuhkan untuk kegiatan sosialisasi dan pembinaan keamanan pangan di
Kota Tangerang ini sebesar Rp 8.925.000.
Seperti halnya pada kegiatan sosialisasi diversifikasi pangan,
kebutuhan akan anggaran dana tidak ditentukan berdasarkan pembagian
perkota atau kabupaten. Pembagian dana direncanakan sesuai kebutuhan
dari setiap kegiatan. Dalam perencanaan anggaran, kebutuhan akan dana
dapat dilihat dengan berpatokan pada anggaran dana dengan kegiatan yang
sama di tahun sebelumnya. Hal ini juga dipertegas oleh kepala sub bidang
keamanan pangan sebagai berikut.
Perencanaan dana biasanya mengacu dari anggaran tahun lalu,
biasanya gak beda jauh anggarannya dari tahun lalu, jadi misalnya
kegiatan sosialisasi di Kota Tangerang tahun lalu berapa, jadi tahun ini
gak beda jauh dari sejumlah yang tahun lalu. Jadi kita yang menyesuaikan
anggaran yang udah ditentuin buat nyari tempatnya, makannya,
pesertanya. (Kepala Sub Bidang Keamanan Pangan).
C. Bahan
Bahan dalam kegiatan sosialisasi keamanan pangan dilakukan
dengan berdasarkan perencanaan yaitu dengan rapat koordinasi yang
dilakukan dalam hari yang sama dengan rapat koordinasi kegiatan
diversifikasi pangan. Rapat koordinasi kegiatan sosialisasi keamanan
pangan dilakukan setelah rapat koordinasi kegiatan sosialisasi diversifikasi
pangan. Dalam rapat koordinasi yang pertama pada tanggal 4 Februari
2016 membahas Term of References (TOR) yang berisikan tujuan kegiatan,
sasaran, waktu dan tempat, dan output dari kegiatan. Sedangkan rapat
koordinasi yang kedua yaitu membahas teknis pelaksanaan kegiatan seperti
materi yang akan disampaikan dan persiapan perlengkapan yang
dibutuhkan.
Tujuan dari kegiatan sosialisasi dan pembinaan keamanan pangan
yang dilakukan di Kota Tangerang berdasarkan perencanaan yang tertera
48
materi.
Materi
yang
disampaikan
terkait
pemanafaatan
ibu-ibu
udah
bosen
saya
ngomong
soal
49
50
52
54
55
56
Kota tersebut. Penyebaran surat undangan tersebut dilakukan pada satu hari
sebelum kegiatan. Hal ini menjadikan perencanaan kegiatan yang terkesan
tidak matang karena pemberian surat undangan yang terlalu mendadak.
3.3.3.2 Gambaran Process (Proses) Kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan
Keamanan Pangan di Kota Cilegon
Kegiatan sosialisasi dan pembinaan keamanan pangan di Kota Cilegon
ini dilakukan pada hari Selasa, 16 Februari 2016. Kegiatan tersebut dilakukan
di meeting room Bintang Laguna di Kota Cilegon. Kegiatan tersebut di mulai
pukul 09.25 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Kegiatan pertama yaitu pemaparan
materi terkait diversifikasi pangan dan gizi. Acara selanjutnya sambutan
sekaligus pembukaan acara oleh Kepala Badan. Kemudian pemaparan materi
kedua terkait penanganan keamanan pangan.
Materi pertama yang disampaikan oleh Kepala Bidang Konsumsi dan
Keamanan Pangan yang menyampaikan materi terkait Diversifikasi Pangan
dan Gizi. Isi dari materi tersebut sama dengan materi yang disampaikan di
Kota Tangerang yaitu bagaimana pentingnya konsumsi makanan yang
beraneka ragam tidak hanya mengkonsumsi beras dan tepung terigu saja.
Konsumsi pangan yang beraneka ragam penting karena untuk menurunkan
masalah gizi yang ada di masyarakat seperti gizi buruk, stunting, atau
kegemukan. Diakhir pemaparan materi, berlangsung sesi diskusi interaktif
antara peserta dengan narasumber, diskusi tersebut terkait cara mengolah
pangan lokal, penanganan masalah stunting dan gizi buruk, upaya sosialisasi
kepada kantin sekolah, serta upaya kerjasama antara program pangan lokal
dengan gerakan makan ikan.
Materi kedua disampaikan oleh Kepala Sub Bidang Keamanan Pangan
yang menyampaikan materi tentang Penanganan Keamanan Pangan. Isi
materi tersebut juga sama dengan yang disampaikan di Kota Cilegon yaitu
terkait apa saja jenis-jenis bahaya pangan, dampak apa yang ditimbulkan dari
bahaya pangan tersebut, dan bagaimana cara kita menangani masalah
keamanan pangan tersebut. Setelah pemaparan materi selesai, selanjutnya
berlangsung diskusi interaktif antara peserta dengan narasumber, diskusi
tersebut terkait pengaturan penggunaan makanan beku serta bahan penggunaan
57
58
59
Pembanding
Meningkatkan
pengetahuan,
pemahaman,
mengubah
perilaku
dalam
mengkonsumsi
Input
1.
1.
2.
Sasaran:
organisasi
pengelola
ketahanan
masyarakat,
pangan,
aparatur
dan
Tangerang
2.
Kota Tangerang.
3.
Narasumber:
kepala
keamanan pangan,
60
3.
bidang,
dan
staf
Nama Kegiatan
Pendekatan
Sitem
Pembanding
3.
Tangerang
Dana
7.825.000
8.925.000
9.175.000
1.
Bahan
2.
Media:
keamanan pangan.
slide/powerpoint,
bahan
dalam
2.
1.
2.
Metode
lokal
Laptop, proyektor, seperangkat mic, kamera,
Alat
61
Nama Kegiatan
Pendekatan
Sitem
Pembanding
Apresiasi Diversifikasi Pangan (Sosialisasi)
Pemasaran
Proses
undangan
Kegiatan dilakukan tanggal 10 Februari 2016 di
Kegiatan
pembukaan,
Kegiatan
materi kedua
pengetahuan peserta
pengetahuan peserta
dimulai
dengan
dimulai
dengan
pembukaan,
Output dalam perencanaan kegiatan yaitu terselenggaranya kegiatan sosialisasi sehingga output tidak menggambarkan dari tujuan sosialisasi
62
3.4
Identifikasi Masalah
Sosialisasi merupakan salah satu kegiatan penyebaran informasi,
sosialisasi dapat juga dikenal sebagai penyuluhan dalam bidang kesehatan.
Penyuluhan adalah kegiatan penerangan atau memberikan terang, kegiatan
penyuluhan menjelaskan segala informasi yang ingin disampaikan kepada
kelompok sasaran yang akan merima manfaat penyuluhan. Penyuluhan adalah
proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar
terbangun proses perubahan perilaku yang merupakan perwujudan dari
pengetahuan, sikap, dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang
lain (Maulana, 2009).
Dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan BKPP Provinsi Banten,
tujuan dari sosialisasi tersebut sejalan dengan tujuan penyuluhan yaitu
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kesadaran
masyarakat untuk mengubah perilaku dalam mengkonsumsi pangan ke arah
yang semakin beragam, bergizi seimbang dan aman berbasis sumber daya
lokal. Tujuan tersebut juga berkaitan dengan bidang kesehatan khususnya
dalam bidang gizi. Untuk itu dalam pembahasan identifikasi masalah ini
digunakan teori penyuluhan kesehatan.
Menurut Notoatmojo (2010) masalah adalah kesenjangan (gap) antara
harapan dengan kenyataan, antara apa yang diinginkan atau yang dituju dengan
apa yang terjadi atau faktanya. Sedangkan menurut Muninjaya (2003) masalah
adalah kesenjangan yang terjadi antara apa yang diinginkan (target, tujuan,
sasaran, prosedur kerja, konsep, kebijakan, dsb) dengan hasil yang telah
dicapai atau apa yang dilaksanakan/diterapkan dalam suatu pelayanan atau
program. Masalah dapat juga diartikan sebagai hambatan pelaksanaan suatu
program. Berikut adalah identifikasi masalah yang ada pada kegiatan
sosialisasi berdasarkan analisis situasi, yaitu sebagai berikut:
A. Input
1. Dumber daya manusia (SDM)
Pada pembahasan sumber daya manusia, perencaaan tugas
dari panitia tidak tergambarkan secara rinci. Hal ini menyebabkan
saat pelaksanaan dari ketiga kegiatan sosialisasi tersebut terkesan
63
Pendekatan
Sistem
Input
Fakta Lapangan
Standar
Tidak
terdapatnya
pedoman teknis yang
mengatur pelaksanaan
sosialisasi sehingga tidak
adanya acuan kegiatan
sebagai standar.
Menurut Hanafiah
(2002), pedoman
pelaksanaan kegiatan
atau pedoman teknis
digunakan sebagai
tolak ukur
keberhasilan suatu
program atau suatu
kegiatan.
Dalam
perencanaan
SDM dan alat tidak
direncanakan
secara
matang dan tidak tertulis
sehingga
dalam
65
pelaksanaan
kegiatan
terkesan tidak siap
2
Proses
Dalam penyampaian
materi
sebaiknya
menggunakan
metode dan media
untuk mempermudah
pemahaman
dan
menarik
perhatian
sasaran (Kemenkes,
2007)
Output
Penyebab Masalah
Berdasarkan hasil kajian pada identifikasi masalah diatas, berikut adalah
beberapa penyebab masalah yang ditemukan yang disajikan dalam kerangka
Fish Bone (tulang ikan), dimana penggunaan kerangka berikut ini untuk
memperlihatkan secara jelas faktor-faktor penyebab dan dampak suatu masalah
kesehatan dimasyarakat (Scarvada, 2004 dalam Asmoko, 2013).
66
Budaya
tidak
penilaian
terdapat
peningkatan
pengetahuan
tidak
terdapat
Tidak terdapat proses
pedoman
yang
mengatur
secara
pengukuran
khusus
terkait
peningkatan
Tidak
pengetahuan peserta
sosialisasi
adanya
evaluasi
penilaian
tujuan
dari
matang
tujuan kegiatan
Perencanaan
Manajemen
3.6
Manajemen perencanaan
terdapat
proses
Alternatif solusi
pengukuran Menurut Santoso (2010), salah satu cara
mengetahui
peningkatan
pengetahuan
67
Masalah
Alternatif solusi
Pandangan yang berbeda antara sub Diperlukan koordinasi lebih lanjut antara
bidang
konsumsi
dengan
pangan
bidang
keamanan
menyamaratakan
pangan
terkait
persepsi
tentang
dengan
keamanan
Menurut Hanafiah
pelaksanaan
diversifikasi
kegiatan
pangan.
(2002), pedoman
atau
pedoman
telah
dilakukan.
Evaluasi
atau
68
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1
Simpulan
Berikut ini merupakan kesimpulan dari laporan mengenai kegiatan
sosialisasi diversifikasi dan keamanan pangan, yaitu sebegai berikut:
1. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten merupakan Satuan
Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten dan kegiatan yang dilakukan dengan
berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.
2. Sosialisasi yang dilakukan oleh bidang konsumsi dan keamanan pangan terdiri
dari sosialisasi terkait diversifikasi pangan yang dilakukan sub bidang
konsumsi dan penganekaragaman pangan, dan sosialisasi terkait keamanan
pangan yang dilakukan oleh sub bidang keamanan pangan.
3. Terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan ketiga
kegiatan sosialisasi tersebut yaitu perencanaan kegiatan yang kurang matang,
tidak terdapatnya pedoman khusus sebagai landasan kegiatan, metode yang
disampaikan kurang menari, tidak terdapat proses pengukuran peningkatan
penegtahuan peserta, dan tujuan kegiatan yang tidak diketahui apakah berhasil
atau tidak.
4. Penyebab masalah dari permasalahan tidak tercapainya tujuan kegiatan
sosialisasi yaitu dikarenakan tidak terdapatnya proses pengukuran peningkatan
pengetahuan kepada peserta, output kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan
kegiatan, tidak adanya evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan, dan tidak
terdapatnya pedoman khusus yang mengatur kegiatan sosialisasi
5. Alternatif solusi dari permasalahan yang ada yaitu diadakannya perhitungan
peningkatan pengetahuan dengan cara pre-post test, diperlukan koordinasi
lebih lanjut antara sub bidang konsumsi dengan sub bidang keamanan pangan
untuk menyamaratakan persepsi terkait sosialisasi, dibuatnya pedoman khusus
atau petunjuk teknis terkait pelaksanaan sosialisasi
69
diversifikasi pangan
Saran
Bagi Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
1. Perlu adanya koordinasi lebih lanjut antara sub bidang konsumsi dan sub
bidang keamanan pangan terkait pelaksanaan sosialisasi dan menyamakan
persepsi terkait sosialisasi.
2. Perlu adanya evaluasi kegiatan untuk melihat keberhasilan suatu kegiatan dan
mengatasi masalah yang ada agar dapat diperbaiki pada kegiatan selanjutnya.
3. Perlu adanya evaluasi terhadap peserta sosialisasi untuk melihat tingkat
kepuasan dan juga tingkat kepahaman baik terkait keberlangsungan acara,
materi, maupun panitia melalui lembar evaluasi dana tau pre-post test.
4. Perlu adanya pelaksanaan perencanaan yang terencana lebih matang untuk
setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan tercatat dengan baik agar terhindar
dari pelaksanaan kegiatan yang terkesan mendadak.
Bagi Badan Ketahanan Pangan
1. Perlu dibuatnya pedoman khusus terkait petunjuk teknis dalam sosialisasi agar
kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan adanya landasan atau tolak ukur
sehingga kegiatan tersebut lebih efektif dan efisien
Bagi Mahasiswa
1. Perlu ditinjau lebih lanjut terkait kegiatan sosialisasi tahun-tahun sebelumnya
agar melihat perbedaan antara kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan dengan
kegiatan sebelumnya
70
DAFTAR PUSTAKA
Asmoko, Hindri. 2013. Teknik Ilustrasi Masalah: Fishbone Diagrams. Artikel dalam
Badan
Pendidikan
dan
Pelatihan
Keuangan.
diakses
pada
http://www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang/images/unduh/teknik_ilust
rasi_masalah.pdf 19 Februari 2016.
Badan Ketahanan Pangan. 2013. Satu Dasawarsa Kelembagaan Ketahanan Pangan
di Indonesia. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Badan Ketahanan Pangan. 2014. Panduan Teknis Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (P2KP) Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Badan Ketahanan Pangan. 2014. Pedoman Gerakan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (P2KP) Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Badan Ketahanan Pangan. 2014. Pedoman Pengawasan Keamanan Pangan Segar
Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Badan Ketahanan Pangan. 2015. Pedoman Gerakan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (P2KP) Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Provinsi Banten. Renstra 20122017.
Dalam
alamat
web
http://bkpp.bantenprov.go.id/read/page-
71
72
LAMPIRAN
73
74
75
76
Cara membuat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kocok gula pasir, telur, sp, vanili hingga lembut dan mengembang
Masukkan tepung mocaf / ganyong dan susu bubuk, aduk rata
Masukkan margarin cair, aduk rata
Pisah adonan menjadi 6 bagian diwadah yang berbeda, kemudian
masing -masing diberi warna makanan yang berbeda-beda
Siapkan Loyang yang sudah diolesi margarin dan dialasi kertas roti,
tuang adoanan kedalam loyang
Kukus adonan selama kurang lebih 20 menit, kemudian angkat dan
dinginkan
Susun cake sesuai warna yang diinginkan dan diberi olesan butter cream
cheese dalam setiap lapisannya
Setelah semua tersusun, tutup atas cake dengan butter cream cheese,
hias sesuai selera
77
Untuk isi
-
Cara membuat
1. Tumis bumbu yang sudah diiris hingga harum. Masukkan wortel,
kentang dan daging ayam, tambahkan merica, garam, gula dan
penyedap rasa. Masak sampai meresap. Masukan potongan daun
bawang/seledri. Aduk rata, angkat.
2. Didihkan santan, setelah mendidih masukkan campuran tepung
terigu dan mocaf/ganyong, kecilkan apinya. Aduk-aduk sampai kalis,
angkat.
3. Masukkan isi kedalam adonan, bentuk oval atau sesuai selera.
4. Celupkan ke telur, lalu goreng sampai kuning. Hidangkan kroket
santan dengan cabe rawi
78
Nama Kegiatan
Hari / Tanggal
Tempat
Tugas
: 1. Pembawa Acara
2. Narasumber 1
3. Narasumber 2
4. Moderator
5. Notulen
Mulai acara
: 09.10 WIB
Selesai Acara
: 13.15 WIB
Rangkaian Acara
1. Sambutan
2. Coffe Break
3. Materi
: - Materi Pertama
- Materi Kedua
: Ida Farida, A. Mg
: M. Ansori, SKM, M.Kes
: Ida Farida, A. Mg
: Pratiwi Amalia, STP
: Andini Septiani
79
lokal?
- Bagaimana isu dengan mengkonsumsi
sayuran mentah dengan
penyakit
cacingan?
- Apa kandungan gizi yang terdapat didalam
ganyong?
Jawaban
Jawaban
80
Jawaban
: -
: -
81
Nama Kegiatan
Hari / Tanggal
Tempat
Narasumber
: 1. Moderator
2. Narasumber 1
3. Narasumber 2
Mulai acara
Selesai Acara
: 09.20 WIB
: 12.20 WIB
Rangkaian Acara
1. Materi Pertama
5. Penutupan
Jawaban
82
Jawaban
Jawaban
Jawaban
Jawaban
83
84
Nama Kegiatan
Hari / Tanggal
Tempat
: Bintang Laguna-Cilegon
Narasumber
: 1. Moderator
2. Narasumber 1
3. Narasumber 2
Mulai acara
Selesai Acara
: 09.25 WIB
: 13.00 WIB
Rangkaian Acara
1. Materi Pertama
5. Penutupan
85
Jawaban
Jawaban
Jawaban
86
87