Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROSES BUDIDAYA HINGGA PRODUKSI TANAMAN TEH (Camellia


sinensis) DI PTPN XII KEBUN WONOSARI, KECAMATAN SINGOSARI,
MALANG

oleh:
Ageng Bagus S
Agung Pabelan
Andika Wahyu S
Jiwantoro Diki V

SMKN 1 WONOSARI
JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN JUDUL:
PROSES BUDIDAYA HINGGA PENGOLAHAN TANAMAN TEH
(Camellia sinensis) DI PTPN XII KEBUN WONOSARI, KECAMATAN
SINGOSARI, MALANG

Disetujui Oleh:

Pembimbing Lapang, Pembimbing Sekolah,

....................................... Pradiktya Bagaskara A, S.P


NIP. NIP. -
IDENTITAS PESERTA DIDIK

Nama : Ageng Bagus S.


NIS / NISN : 031/01.078 / 9992573413
TTL : Malang, 10 Mei 1999
Kelas : XI
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Alamat : Dsn. Putuk Rejo RT.04 RW. 06 Sumberdem
Nomor HP : 081359204277

Nama : Agung Pabelan.


NIS / NISN : 032/02.078 / 9991165286
TTL : Malang, 23 Mei 1999
Kelas : XI
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Alamat : Dsn. Rekesan RT.02 RW. 09 Sumberdem
Nomor HP :

Nama : Andika Wahyu S.


NIS / NISN : 034/05.078 / 9980625990
TTL : Malang, 3 November 1998
Kelas : XI
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan Dan Holtikultura
Alamat : Dsn. Sumberingin RT. 02 RW. 07 Sumberdem
Nomor HP : 082233617271

Nama : Jiwantoro Diki V.


NIS / NISN : 043/14.078 / 0014015600
TTL : Malang, 2 April 2001
Kelas : XI
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan Dan Holtikultura
Alamat : Dsn. Sumberingin RT. 03 RW. 11 Sumberdem
Nomor Hp : 081216971721
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan taufik-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat membuat
laporan dan penyusun juga sadar masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki
dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.
Walaupun demikian, penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin
demi kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar
mengajar di sekolah, maupun dalam melaksanakan praktik kerja di dunia industri.
Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi
kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini, diantaranya:

1. Bapak Edy Prayoga, ST.,M.MTi., selaku Kepala SMKN 1 Wonosari.


2. Bapak.Ir.Heri Marsudi .,selaku kepala progam Agribisnis Tanaman Pangan
Dan Holtikultura{ATPH}
3. Bapak Nelson Limbong, S.T.P, M.P selaku Manager PTPNXll Kebun
Wonosari
4. Bapak Bagus Wahyu Nugroho, SP. selaku Pembimbing dari AFDELING
KEBUN pihak perusahaan.
5. Bapak Mulyadi Selaku Pembimbing Afdeling Pabrik Dari Pihak
Perusahaan
6. Bapak Pradiktya Bagaskara A,SP selaku Pembimbing dari pihak sekolah.
7. Bapak dan Ibu mandor serta seluruh Staf dan Karyawan PT Perkebunan
Nusantara XII yang telah membantu kami dalam pelaksanaan PKL
8. Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberi dukungan
9. Teman-teman di SMKN 1 Wonosari
Akhir kata, penyusun hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMKN 1
Wonosari. Sekali lagi penyusun ucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan
kalian. Amin.
Malang, ………………………
Penyusun
DAFTAR ISI

Sampul..............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
DAFTAR TABEL.............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
A. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang PKL
1.2. Tujuan PKL
1.3. Manfaal PKL
1.4. Waktu dan Tempat PKL
B. BAB II KEGIATAN UMUM
2.1. Data Umum Perusahaan
2.2. Sejarah Perusahaan
2.3. Visi Misi Perusahaan
2.4. Profil Perusahaan
2.5. Tata tertib Perusahaan
2.6. Jam Kerja Perusahaan
C. BAB III KEGIATAN KHUSUS
3.1 Pengertian
3.2 Proses
3.3 Langkah Kerja
3.4 Fungsi
D. BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo PT.Perkebunan Nusantara XII


Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3. Struktur Organisasi Kantor Direksi
Gambar 4. Struktur Organisasi Kebun
Gambar 5. Struktur Organisasi Afdeling
Gambar 6. Struktur Organisasi Pabrik
Gambar 7. Kegiatan Petik Manual
Gambar 8. Kegiatan Penerimaan Pucuk
Gambar 9. Kegiatan Pelayuan
Gambar 10. Unit Pengilingan
Gambar 11. Oksidasi Enzimatis
Gambar 12. Unit Sortasi
Gambar 13. Unit Pengemasan
Gambar 14. Unit Cuptester
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kebutuhan Tenaga Kerja Petik Manual
Tabel 2. Spesifikasi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.

Agenda Harian Praktik Industri (sebagian saja)


Daftar Hadir siswa Praktikan (sebagian saja)
Catatan Kegiatan Praktik Industri (sebagian saja)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada perkembangan jaman masa sekarang sekolah pada tingkat SLTA khususnya
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) mengharuskan peserta didik untuk
melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) hal ini untuk menjawab kebutuhan
dunia industri/usaha akan peserta didik yang berpengalaman dan kompeten di
jurusannya sesuai kebutuhan. Kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan
Dan Holtikultura.
Berdasarkan keterangan diatas, maka pada Praktik Kerja Lapangan (PKL)
ini, penulis memilih pada PTPN Xll Kebun Wonosari sebagai media penyiapan
dan pembekalan untuk waktu kedepan nanti.

1.2 Tujuan PKL

Tujuan diadakannya Praktik Kerja Lapangan di PTPN Xll Kebun Wonosari adalah
:

1. Tujuan Umum
a) Mengenalkan lebih dini dunia kerja kepada peserta didik sebagai bagian
pengalaman kerjanya
b) Melatih peserta didik memiliki pemahaman dan pengalaman aktual di
Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) secara nyata.
c) Mengenal tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada dilapangan, juga
mengenal sikap, etos kerja dan jenis pekerjaan yang ada di industri.
d) Memahami perbedaan yang ada di sekolah dengan kenyataan yang ada di
dunia kerja/industri melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL).
e) Meningkatkan kopetensi dan menambah wawasan.
f) Menerapkan kopetensi yang diperoleh di sekolah di dunia kerja secara
langsung.
g) Memadukan belajar, berlatih, dan bekerja sehingga membangun kebiasaan
bekerja
h) Membangun karakter dan percakapan hidup peserta didik serta jiwa
berwirausaha secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui secara langsung proses Panen Dan Pasca Panen Teh mulai dari
panen, penanganan bahan, pengolahan, pengemasan, penerapan Good
Manufacturing Practive (GMP), keamanan pangan serta cara menganalisis
kelayakan usahanya.
b) Mengetahui metode pengolahan berbagai produk yang ada di PT.
Perkebunan Nusantara XII Kebun Wonosari - Malang.
1.3 Manfaat PKL

1.3.1 Bagi Peserta Didik


1. Peserta didik lebih mengenal dan memahami pekerjaan yang ada di Dunia
Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) secara langsung.
2. Peserta didik dapat menambah wawasan dan pengetahuan agar tahu lebih
jauh tentang Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI).

3. Peserta didik dapat mengetahui secara langsung bagaimana proses kerja


yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Dunia Usaha atau Dunia
Industri (DU/DI).

1.3.2 Bagi DU/DI


1. Dapat memperoleh tambahan tenaga kerja.

2. Dapat sedikit meringankan beban kerja karyawan lain.

1.3.3 Bagi Sekolah


1. Sekolah mampu menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian
profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Sekolah mampu meningkatkan efisiensi proses pendidikandan pelatihan
tenaga kerja yang berkualitas.
3. Sekolah mampu memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
4. Sekolah mampu mencetak lulusan yang dapat bersaing di Dunia Usaha
atau Dunia Industri (DU/DI).
5. Sekolah dapat mempersiapkan kerjasama yang baik dengan Dunia Usaha
atau Dunia Industri (DU/DI).

1.4 Waktu dan Tempat PKL

Kegiatan PKL ini dilaksanakan selama 17 minggu, mulai tanggal 26 Agustus


2019 sampai dengan 26 Desember 2019. Pelaksanaan PKL yaitu di PT.
Perkebunan Nusantara XII Kebun Wonosari, yang beralamat di Toyomarto
Lawang, Bodean Putok, Toyomarto, Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur.
BAB II
KEGIATAN UMUM

2.1. Profil Perusahaan

2.1.1 Letak dan Lokasi Kebun dan Pabrik Teh Wonosari


a. Letak Geografis dan Iklim
Kebun teh Wonosari terletak di desa Toyomarto Kecamatan Wonosari. Kebun
daerah tingkat II Malang berada di jalan poros Surabaya – Malang, via pasar
lawang. Lokasi Kebun teh Wonosari tepatnya berjarak 6 km dari kota Lawang, 30
km dari kota Malang dan 80 km dari kota Surabaya. Kebun teh Wonosari Malang
terlatak di ketinggian 950–1.250 meter dari permukaan laut, dengan pabriknya
yang berada pada ketinggian 950 meter dan menurut komoditinya, terbagi
menjadi dua, yakni :
1. Kebun Wonosari dengan dengan budi dayanya :
Karet (7.816,80Ha) Kakao Edel (1.632,76 Ha) Kakao Bulk (4,789,94Ha) Kopi
Arabika (4.275,89Ha) Kopi Robusta (4.648,88Ha) Teh (1.313,4Ha) Afdeling
Randu Agung dan Gunung Utar, dengan budidaya Kapok (randu), Sirsak (thn
1997 ini dihapus) dan Mangga.
Perbedaan daerah ketinggaian (elevasi) mempengaruhi perbedaan suhu yang
sangat erat kaitannya dengan sifat pertumbuhan dan mutu, karenya daerah
penanaman teh menurut ketinggiannya dibagi menjadi tiga golongan :
1. Daerah rendah dibawah 800 meter
2. Daerah sedang antara 800 – 1.200 meter
3. Daerah tinggi yaini lebih dari1200 meter
Kebun Wonosari mempunyai daerah iklim tipe C yakni setiap tahunnya hujan
turun sekitar November–April, musim kemarau sekitar Juli–September. Pada
malam hari diperkebunan angin bertiuo cukup kencangdan hawanya termasuk
dingin karena lataknya yang berada di lereng Gunung Arjuno. Temperatur rata –
rata:
Temperatur rata – rata :
Siang hari : 19–30 ◦C
Malam hari : 19–24 ◦C
Kelembaban udara :
Siang hari : 60% –70%
Malam hari 80–90%

a. Aksesbilitas ( rute perjalanan)


Dari jalan raya Malang–Surabaya, ketika sampai di pertigaan Singosari dengan
arah penunujuk jalan yang terlihat jelas ditepi jalan menuju PTPN Singosar, jalan
berliku sempit dan menanjak ,di sepanjang jalan banyak pemukiman warga yang
di halamannya di tanami berbagai macam tanaman palawija.perjalanan semakin
menyenangkan ketika mendekati kawasan PTPN XII Wonosari karena kami di
suguhi pemandangan yang indah.
Pada umumnya pengunjung yang datang berwisata bersama teman ataupun
keluarga menggunakan kendaraan pribadi. Sesuai dengan ketentuan PTPN XII
yang berlaku, setiba di depan gerbang perkebunan tidak dapat meneruskan
perjalanan ataupun berwisata keliling dengan kendaraan umum, melainkan
dengan kendaraan khusus yang di sediakan oleh pihak perkebunan.

2.2. Sejarah Perusahaan

PT. Perkebunan nusantara XII, yang disebut PTPN XII adalah Perseroan
Terbatas dengan komposisi kepemilikan sahamnya meliputi negara 10% dan PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) 90%.
PTPN XII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 17 tahun 1996 tentang peleburan PT. Perkebunan Nusantara XXlll
(Persero), PT. Perkebunan Nusantara XXVl (Persero), dan PT. Perkebunan
Nusantara XXlX (Persero) yang di tuangkan dalam akta pendirian No. 45 tanggal
22 Maret 1996 dibuat di hadapan Harum Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah
disahkan oleh Mentri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Keputusan Nomor
C2.8340. HT. 01. 01. Th 96 tanggal 8 Agustus 1996.
Angaran dasar Perseroan telah disesuaikan dengan Undang-Undang nomor
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagai mana dinyatakan dalam akta
nomor 30 tanggal 16 Agustus 2008 jo.Akta nomor 4 tanggal 4 maret 2009 dan
telah mendapat persetujuan dari Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)
sesuai keputusan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI Nomor AHU-
42776. AH. 01. Tahun 2009 tanggal 1 September 2009

2.3. Visi Misi Perusahaan

2.3.1. VISI

“Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh-
kembang berkelanjutan”

2.3.2. MISI

1. Melaksanakan refornasi bisnis,strategi,struktur,dan budaya perusahaan untuk


mewujudkan profesionalisme bedasarkan prinsip-prinsip good corporate
governance.
2. Meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan (competitive advantage)
melalui inovasi serta peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam
penyedaan produk berkualitas dengan harga kompetitif dan pelayanan
bermutu tinggi.
3. Menghasilkan laba yang dapat membawa perusahaan tumbuh dan
berkembang untuk meningkatkan nilai bagi shareholders dan stakeholders
lainnya.
4. Mengembangkan usaha agribisnis dengan tata kelola yang baik serta perduli
pada kelestarian alam dan tanggung jawab sosial pada lingkungan usaha
(community development).

2.4. Jam Kerja Perusahaan

Jam Kerja Perusahaan


1. Jam kerja afdeling kebun masuk dari jam 05.00 sampai 14.00
2. Jam kerja afdeling pabrik
2.1. Penerimaan Pucuk pagi 10.00-12.00
Sore 14.00-16.00
2.2. Pelayuan 14.00-selesai
2.3. Penggilingan 22.00-selesai
2.4. Sortasi 06.00-selesai
2.5. Pengemasan 06.00-selesai
2.6. Cup Test 06.00-selesai
BAB III
KEGIATAN KHUSUS
1. Afdeling Kebun

A. Pembibitan :
a. Alur Pembibitan
1. Persiapan media tanah
2/3 bagian Top soil (Tanah Merah)
1/3 bagian Sub soil (Tanah Hitam)
2. Sterilisasi
*Top Soil : *Sub Soil
- fungsida 400 gr - Fungsida 400 gr
-KCI 500 gr - Tawas 1000 gr
-TSP 500 gr - Insetisida 150 gr
-Tawas 600 gr

ISI POLYBAG
SUB SOIL
Ukuran polybag
1/3 BAGIAN
panjang = 25 cm,
lebar = 12 cm dan
TOP SOIL tebal = 0,04 mm.
2/3 BAGIAN

3. Persiapan media tanah


Pemilihan klon dan persiapan kebun induk (Pemangkasan dalam 4 bulan sebelum
penyetekan)
Klon anjuran : Gambung 7,9,2 dan SA
4. Penanaman stek teh
- Sebelum penancapan stek dicelupkan pada larutan fungsida dan tawas
- Setelah di stek disilam dan disungkup dengan plastik sheat selama 3 bulan

[ Pemeliharaan tanaman dalam sungkup dengan melakukan penyiraman diluar


sungkupan dan mengatur sinar yang masuk ke dalam pembibita ]
5. Setelah umur 4 bulan setelah penanaman dilakukan pembukaan sungkup
- 2 minggu pertama dibuka 2 jam / hari
- 2 minggu selanjutnya dibuka 3 jam / hari
- 2 minggu seterusnya dibuka 4 jam /hari
- hingga tampa sungkup setelah umur 2,5 bulan dari buka tutup sungkup
Pekerjaan yang dilakukan selama buka tutup sungkup
a. Menyiang Gulma
b. Menyiram
c. Pengendalian HPT
6. Seleksi Bibit
- Dilakukan setelah buka tutup sungkup
- Bedasarkan tinggi bibit
a. Kelas A > 25 cm
b. Kelas B 15-25 cm
c. Kelas C < dari 15 cm ( dilakukan sungkup ulang selama 1 bulan)
- Pemberian pupuk daun
a. Kelas A diberikan 1 bulan sekali
b. Kelas B diberikan 1 bulan 2 kali
c. diberikan seminggu sekali

B. Pemeliharaan :
1. Pengendalian hama
 Jenis obat. : confidor
 Dosis : 0,125 L/H
 Air :400 L/H
1. Konsentrasi : kepekatan obat dalam perliter air
 Rumus : dosis : air x 100%
: 0,125 : 400 x 100%
: 0,03% (0,03125%) 2. Saat musim hujan

 Jenis penyakit : cacar daun


 Jenis obat : nordox

3. Hama

 Nama : impuaska

 Ciri-ciri : kecil, berwarna hijau, berbentuk seperti belalang tapi sangat

kecil

Penyemprotan yang baik sebenarnya dimulai dari jam 07:00 - 11:00, kalau sore

jam 15:30 - 16:30. Dikarenakan pada waktu itu mulut daun atau stomata daun

akan terbuka.

2. Menyiang kimiawi

 Jenis obat yang di gunakan : DRY UP

 Dosis : 1,2 L/H

 Air : 300 L

 Konsentrasi : dosis : air x 100

: 1,2 : 300 x 100

C. TTI
D. TBM
E. TM
F. Panen
1. Petik Manual
Yaitu pemetikan teh dengan cara manual atau dengan tenaga manusia
(tangan). Macam-macam petik manual yaitu:
> Petikan Halus
Rumus petik : P+1
> Petikan Medium
Rumus Petik : P+2m,P+3m,B+1m,B+2m,B+3m.
> Petikan kasar
Rumus Petik : P+3m,P+4m,B+1t,B+2t,B+3t,dst
> Petikan produksi dibagi menjadi 3 macam yaitu:
a) Petikan ringan adalah apabila daun yang ditinggal pada perdu satu atau dua
daun diatas daun kepel. Rumus petik : K+1 dan K+2
b) Petikan sedang adalah apabila daun pucuk yang tertinggal pada bagian tengah
perdu (tepat pada bagian batas ketinggian bidang petik) telah habis terpetik, tetapi
pada bagian pinggir perdu tetap ditinggalkan satu daun. Rumus Petik : K+0
(bagian tengah perdu) dan K+1 (bagian pinggir perdu)
c) Petik Berat adalah apabila tidak meninggalkan dan sama sekali pada perdu
diatas daun kepel
Rumus Petik : K+0
> Petik jendangan adalah pemetikan yang dilakukan pada tahap awal setelah
pemangkasan untuk membentuk bidang petik yang lebar dan rata dengan
ketebalan lapisan daun pemeliharaan yang lebar dan rata dengan ketebalan lapisan
daun pemeliharaan yang cukup agar tanaman mempunyai produksi yang tinggi.
Tinggi bidang petikan (jendangan) yaitu 15-20cm dari bidang luka pangkasan.
Petikan jendangan dilakukan 6-9 kali pemetikan dan dilanjutkan petikan produksi.
> Petikan Produksi Manual adalah pemetikan jendangan sampai menjelang
pemetikan gandesen dengan memperhatikan kesehatan tananman.
> Petikan Gandesan (racutan) dilakukan pada tanaman yang akan dipangkas.
Semua pucuk yang sudah siap dipetik harus dipetik hingga habis.

Afdeling Uraian Rencana Tenaga Petik Realisa Tenaga Petik Selisih


Kebutu
Kerja
Luas
Rati Kebutuhan Real Ratio Areal
o Tenaga Tenaga Mesin
Wonosar Manual 282,08 0,82 231 112 0,40 145,49 119
i
Gebuglo Manual 245,35 0,93 228 114 0,46 122,58 114
r
Total 527,43 459 113 129,59 233

Tabel 1. Kebutuhan Tenaga Kerja Petik Manual


2. Petik Mesin
petik mesin yang ada di wonosari. mengunakan mesin yang di buat oleh cina
yang bernama shaniang .
memetik menggunakan mesin tidak terlalu membutuhkan tenaga petik seperti
petik manual, dalam satu unit mesin di butuhkan 4-5 orang saja.satu unit mesin
mampu memetik 400-500 Kg perharinya pada musim kemarau jika pada musim
penghujan mampu memetik hinga 700-1200 Kg perharinya dengan luas 1HA
Umur pucuk petik medin yaitu sekitar 25-30 hari
1. Tujuan menggunakan mesin petik
a)Untuk mengatasi kelangkaan tenaga petik
b)Memetik pucuk.yang memenuhi standar petik
c)Merangsang pertumbuhan petik dalam waktu yang panjang
d)Menggali potensi produksi / pucuk secara maksimal
e)Tidak terlalu banyak membutuhkan tenaga petik cukup 4-5 orang saja per
unit mesin
2. Langkah-langkah pengoprasian petik mesin

a)Mencampur bahan bakar dengan oli


b)Memasukkan bahan bakar ke dalam tangki
c)Sebelum di oprasikan terlebih dahulu kita memanasi mesin selama 5-15 menit.
Sembari memberi pelumas pada mata pisau sambil mengecek keadaan mesin
d)Setelah semua dirasa sudah cukup maka mesin sudah siap untuk di gunakan
3. Cara pengoprasian
a)Operator 1 memegang kendali kecepatan sekaligus kerataan bidang petik
b)Operator 2 Mengikuti intruksi operator 1
c)Operator 3 Memegang kain tampungan pucuk agar tidak terbuang
d)Orang 4 & 5 menjadi tenaga bantuan, untuk membawa pucuk ke tempat sortasi
4.Sortasi
Setelah pemetikan selesai pucuk teh lalu di sortasi untuk memisahkan pucuk
dari:~Daun tua
~Gulma
~Cakar ayam
~Rumput
~Dll
Model (1210) (1400) (1600)
Lebar kliping 1,210 mm 1,420 mm 1,630 mm
Kecepatan 1,700 c.p.m 1,700 c.p.m 1,700 c.p.m
Kliping
Panjang mesin 490 mm 490 mm 490 mm
Lebar Mesin 1,580 mm 2,070 mm 2,280 m
(min)
Lebar Mesin 2,450 mm 2,960 mm 3,270 mm
(max)
Tinggi Mesin 500 mm 500 mm 500 mm
Berat 13,3 kg 17,0kg 18,1 kg
CC Mesin Bensin Siklus 2tak (41,5 cc)
Bahan Bakar Bensin dan Oli

Tabel 2. Spesifikasi Mesin Petik

2. Afdeling Pabrik

A. Penerimaan pucuk
Kegiatan di tahapan ini sebagaimana dipaparkan sebagai berikut:
1. Penimbangan
a. Tujuan penimbangan pucuk untuk kontrol hasil timbang dan untuk menentukan
pengisian whittering through
b. Penimbangan maksimal 5 rajut dengan berat (50-60 kg) 1 kali timbang.dalam 1
rajut beratnya 10-15 kg dalam penimbangan dilakukan pemotongan kering yaitu
0,5-1 % sedangkan pada musim hujanyaitu 1-2 %.
2. Pengangkutan Pucuk
Pengangkutan pucuk di atas monorail maksimal 2 rajut dantiap kursi monorail
kapasitas pengisian through 25-35 kg/m3, kemudian monorail akan berjalan
menuju whittering through dan rajut pada pucuk dibuka, kemudian pucuk yang
menggumpal di hambarkan dengan diratakan agar hembusan udara merata (namun
jika musim hujan dihembuskan dengan udara panas) pucuk yang sudah
dihamparkan di whittering through dengan kapasitas 700 kg.
3. Pembeberan Pucuk
Pucuk di atas through di hamparkan dan diratakan agar hembusan udara dapat
merata pada permukaan daun
4.Analisa Potes
Tujuan analisa untuk mengetahui mutu hasil petikan yang telah memenuhi
standar
Kriteria Analisa Potes
1.Pucuk halus: p+2M, P+2T, P+3M, BM danDM
2.Pucuk Kasar: P+3T, 4M, DR, BT, dan DT
Pucuk halus: > 50% berarti masih batas petikan medium, bila < 50% berarti
petikan mengarah pada petikan kasar, dan apabila lebih dari 60% maka dinyatakan
bagus (MS), namun jika jumlah kurang dari 60% dinyatakan kurang baik (TMS).
5.Menentukan gaji/harga pemetik
Pada setiap rajut dari beberapa mandor di ambil 250 gram untuk dianalisa,
kemudian setelah diambil dipilih pucuk yang memenuhi syarat, hasil yang
memenuhi syarat tersebut dibagi (:) 250 gram dan dikali (x) 100%. Kemudian
akan dijumlahkan dan akan mengetahui jumlah analisa yang memenuhi syarat
pada setiap mandor.
B. Pelayuan
Tujuan pelayuan adalah sebagai berikut
a) Menurunkan kadar air pucuk sampai 70%
b) Melemaskan pucuk agar dapat digiling dengan baik
c) Meningkatkan bahan*" yang dikandung sampai pada kondisi yang tepat untuk
terjadinya peristiwa oksidasi enzimatis pada tanaman teh,oksidasi adalah proses
untuk memperoleh sifat sifat dan karakteristik teh yang dikehendaki yaitu
meliputi, warna air seduhan,rasa,aroma air seduhan,dan warna ampas seduhan.

Pada musim kemarau pelayuan lebih cepat dibanding dengan musim penghujan,
dalam proses pelayuan dilakukan 4 orang tenaga kerja yang melakukan
pembalikan pucuk daun teh. Hal hal yang perlu diperhatikan pada unit pelayuan
diantaranya adalah :
a) Isi wethering trough maksimal 700kg
b) lama pelayuan 8-18 jam
c) Suhu udara pelayuan maksimal 27°c
d) Presentase layu 68-72%
e) Kriteria hasil pelayuan yang baik:
> Pucuk layu berwarna hijau dan bila diremas menggumpal
> Pucuk tidak mudah dipatahkan,lemas dan lentur
> Pucuk beraroma segar dan tidak berbau asap.
C. Penggilingan
Proses penggilingan dilakukan setelah proses pelayuan pucuk selama 8-18 Jam.
Tujuan Penggilingan:
a)Mengeluarkan cairan sel daun keatas permukaan daun
b)mengecilkan daun teh sehingga secara fisik di bentuk sesuwai jenis mutu yang
akan di buat
Persiapan Giling
~Green leaf sifter untuk memisahkan pucuk layu dari benda asing
~Plat penutup RV 15 "di tutup 35-45%" ke arah kanan
~Jarak antara kedua roll CTC di setel 0,1 mm menggunakan lampu
Pelaksanaan giling
~Pucuk layu di timbang sesuwai kapasitas penggilingan 1050 Kg
~Mesin GLS untuk memisahkan pucuk layu dari benda asing
~Kemudian pucuk layu akan berjalan menuju mesin Rotorvane
a)Mesin CTC 1 Dimana pucuk teh yang masuk ke dalam mesin ini akan berubah
menjadi sedikit lebih bagus
b)Mesin CTC 2 Dimana pucuk teh yang sudah masuk mesin ini akan berubah
menjadi lebih halus
c)Mesin CTC 3 Dimana pucuk teh yang masuk mesin ini akan berubah menjadi
lembut dan halus
Hal-Hal yang harus di perhatikan dalam unit penggilingan :
1. Suhu ruang 18-26%
2. Kelembapan >90%
3. Lama oksidasi enzimatis 75-90 menit
4. Suhu bubuk awal oksidasi enzimatis 30-34°C
5. Suhu bubuk akhir oksidasi enzimatis 26-28°C

D. Oksidasi Enzimatis
Tujuan oksidasi enzimatis adalah untuk memperoleh sifat-sifat karakteristik teh
yang dikehendaki yaitu:
a. Warna air seduh
b. Rasa dan aroma
c. Warna ampas seduh
Persiapan alat oksidasi enzimatis
a. Kecepatan jalannya belt Conveyor mesin Oksidasi Enzimatis disetel 75-90
menit
b. Pengabutan humidifier disetel dengan kelembaban ruangan 90%
c. Pengecekan Thermometer
Pelaksanaan Oksidasi Enzimatis
a. Bubuk teh keluar dari mesin CTC melalui conveyor kemudian masuk ke mesin
oksidasi enzimatis
b. Tebal hamparan bubuk teh di atas belt conveyor mesin oksidasi enzimatis 5-7
cm
c. Setelah bubuk teh berada dimesin oksidasi enzimatis mencapai waktu yang
telah dikehendaki, bubuk teh akan menuju pada conveyor mesin pengering
d. Proses oksidasi enzimatis berlangsung selama 75-90 menit, di dalam mesin
tersebut terdapat 5 sab untuk tempat bubuk teh melakukan oksidasi enzimatis,
untuk memenuhi 1 sab membutuhkan waktu 18 mnit dalam sab 1 warna bubuk teh
masih sedikit hijau, namun jika sab semakin kebawah warna,aroma,dan rasa
bubuk teh akan semakin kuat dan berubah warna menjadi merah/kuning tembaga,
karena proses oksidasi ezimatis adalah proses untuk memperoleh sifat sifat dan
karakteristik teh yang dikehendaki meliputi warna air seduhan,rasa,aroma seduhan
serta ampas.
e. Uji indrawi hasil sortasi tiap 1 jam
f. Kadar air mutu ekspor 4-5%
g. Kadar air mutu local 6-7%

E. Sortasi
Proses untuk mendapatkan ukuran partikel dan warna yang seragam dengan
standar mutu yang berlaku, dalam proses sortasi ini bubuk teh akan diayak dan
dikelompokkan sesuai jenis atau ukuran mess masing-masing.
Tujuan
a.Mengelompokkan bubuk teh bedasarkan ukuran, bentuk, berat jenis, warna
partikel sesuai dengan jenis (Grade)
b.Memisahkan teh dari tangkai dan serat merah
c.Memisahkan teh dari benda asing
Alat-alat Sortasi
a. Jumbo fiber/Traktor alat untuk memisahkan teh dari serat dan tulang, untuk
memisahkan teh bedasarkan ukuran/memisahkan bubuk yang ringan dan berat.
Kapasitas mesin : 600 kg/jam
Ukuran Ayakan : mess 10
b. Holding tank alat untuk menampung sementarabubuk teh dari proses
pengeringan dengan kapasitas mesin 1 ton/jam
c. Trinik 1 mesin untuk memisahkan teh bedasarkan ukuran jenis mutu,
memisahkan teh dari serat dan tulang merah. Bubuk teh yang dihasilkan sedikit
kasar maka dari itu harus melewati proses selanjutnya.
Kapasitas Mesin : 460 kg/jam
d.Trinik 2 untuk memisahkan kembali teh serat dan tulang merah, teh yang
dihasilkan sudah halus, namun untukmendapatkan kualitas teh yang bagus dan
lebih halus, maka harus melewati proses selanjutnya.
Kapasitas Mesin : 400 kg/jam
e.Vibro Jumbo untuk menghasilkan bubuk teh yang berkualitas lebih bagus.
Kapasitas Mesin : 400 kg/jam

Oprasi Sortasi :
Bubuk teh keluar mesin pengering melalui conveyor masuk ke alat sortasi yaitu
Fiber/Trator-Holding Tank-Mydleton Sifter-Trinik 1-Trinik 2 dan Vibro Jumbo
Grade Hasil Sortasi
a). Mutu 1
1. BP 1 (Broken Pecco), mess 10&12
2. PF 1 (Pecco Fanning), mess 14,16&18
3. PD 1 (Pecco Dust), mess 20&24
4. D1 (dust 1), mess 30
a. BP1 Dencity 300-330cc/100g
b. PD1 Dencity 250-295/100g
c. PF 1 Dencity 250-280/100g
d. D1 Dencity 240-260/100g
b). Mutu 2
1. D2 (Dust 2), mess 24&30
a. D2 Dencity 235-245cc/100g.

F.Pengemasan
Pengemasan merupakn kegiatan akhir dari proses pengolahan dimana pengemasan
ini dilakukan dengan tujuan yaitu:
a) Agar teh dapat lebih tahan lama dan tidak tercemar oleh bahan lain
b) Agar teh dapat lebih mudah di angkut untuk di ekspor
c) Untuk mempermudah sistem penggudangan dan pemasaran.
Pengemasan dilakukan setelah melalui proses sortasi dimana bubuk atau serbuk
teh ditampung sementara di Teabin/peti miring dengan kapasitas 10 ton, jika peti
miring yang sudah terisi penuh dengan mutu teh yang sudah ada maka mutu teh
tersebutlah yang akan dikemas terlebih dahulu untuk mendapatkan mutu sesuai
jenis, kemudian serbuk diarahkan menuju Conveyor dan Waterfall dengan tujuan
untuk memisahkan bubuk teh dari debu agar bubuk yang masih kasar akan
diproses kembali didalam Waterfall untuk di ayak ulang dan membersihkan teh
serta serat merah yang masih tercampur. Kemudian teh yang sudah di ayak masuk
ke mesin Tea Bullker untuk blending/mencampurkan teh dalam 1 jenis
mutu,kemudian teh masuk ke mesin Tea Packer untuk pengisian pada kemasan teh
(Papersack) dan kemasan yang sudah penuh akan ditimbang sesuai dengan berat
yang telah ditentukan sesuai dengan mutu jenis teh.

Unit pengemasan
a) Pengemasan mutu ekspor menggunakan papersack
b) Pengemasan mutu local menggunakan karung plastic
c) Standart pengisian:
>BP 1:52 kg/papersack
>PF 1:55 kg/papersack
>PD:60 kg/papersack
>D1:65 kg/papersack
>FAAN:53 kg/papersack
>D2: 65 kg/papeesack
>Lokal:40 kg/karung

> 1 Chop terdiri dari 20 papersack, jadi untuk mendapatkan 1 chop beratnya
disesuaikan dengan grade mutu. Dari masing-masing mutu jenis teh dikalikan 20.
> Pengambilan sampel tiap kemasan dilakukan 2 kali saat setengah pengisian
kemasan dan setelah penuh.
> Teh yang sudah memenuhi pesanan dari konsumen akan di ekspor ke negara
Eropa,Asia Tenggara, dan Timur Tengah. Dalam proses pengemasan dilakukan
oleh 3 orang pekerja.
d) Alat-alat pengemasan:
> Teabin/Peti miring: untuk penampungan sementara setelah sortasi
> Waterfall: untuk memisahkan teh dari debu dan serat merah
> PrePacker: untuk mengayak ulang dan membersihkan teh dari serat merah yang
masih tercampur
> Tea Bullker: untuk blending/mencampurkan teh dalam 1 jenis mutu
> Tea Packer: untuk pengisian pada kemasan teh/papersack
> Timbangan: untuk menimbang hasil kemasan.

G. Cup Test
Cup Tesh adalah proses pengujian mutu teh yang bertujuan untuk:mengetahui
apakah ada kesalaan dalam proses

Hal-Hal yang harus di perhatikan dalam pengujian:1. Nilai kenampakan:a)Warna


b)Kerataan ukuran partikel nya
c)Kebersihan
d)Bentuk & ukuran
2. Nilai rasa:a)Warna cairan / seduhan
b)Kekuatan rasa pahit nya
c)Aroma
Proses Cuptester
Untuk proses ini dilakukan selama 2 kali pengujian setiap 20 menit sekali setelah
proses pengeringan,dan setelah proses sortasi & pengemasan
Cara pengujian:a)Siapkan alat pengujian & alat mutu yang akan di uji
b)Didihkan air dengan suhu 90°C
c)Bubuk teh di timbang 5,6 gram untuk di uji
d)Setelah ri timbang bubuk teh di masukkan ke dalam cangkir dengan volume 280
cc
e)Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir
f)Tunggu srlama 5 menit,setelah itu bubuk teh di saring ke dalam mangkuk dan
teh bisa di uji
Alat-Alat Cuptester
1. Sendok
2. Mangkok
3. Cangkir
4. Spiton(alat pembuang ludah)
5. Timbangan Cuptester
6. Saringan teh
7. Teko
8. Timer
9. Ket infraa-red motshure meter (timbangan uji kadar air)

Berisikan tentang materi yang kalian dapat di tempat pkl

Isinya apa saja liat di daftar isi atau fleksibel sesuai yang kalian dapat
1. Pengertian
2. Cara kerja / langkah kerja/ cara buat/ proses produksi
3. Fungsi
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL), kami dapat mengambil
kesimpulan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK),
1. Kegiatan PKL juga dapat memberikan pemahaman yang aktual tentang
dunia usaha dan dunia industry (DU/DI), dan juga peserta didik dapat
mengetahui bagaimana pengolahan dari bahan mentah sampai bahan jadi.
2. Selain itu juga dapat meningkatkan kopetensidan wawasan karena di dunia
industri kita juga mempelajari berbagai macam kegiatan dan pengolahan
yang tidak dilakukan disekolah dan memiliki wawasan tentang dunia
industri yang lebih bagus.
3. Di dunia industri kita dapat memiliki sikap yang disiplin dan juga etos
kerja, tanggung jawab dan rajin.
4. Kegiatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk berwirausaha
karena sudah dapat banyak pengalaman dan wawasan dunia industri.
5. Peserta didik juga dapat membedakan antara di sekolah dan di dunia
industri karena disekolah mungkin memproduksi dengan skala kecil
sedangkan untuk di DU/DI memproduksi dengan skala besar dan memiliki
kedisiplinan dab rasa tanggung jawab yang tinggi.
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
a
a
a
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Logo PT. Perkebunan Nusantara XII

Lampiran 2. Struktur Organisasi Perusahaan


Lampiran 3. Struktur Organisasi Kantor Direksi

Lampiran 4. Struktur Organisasi Kebun


Lampiran 5. Struktur Organisasi Afdeling

Lampiran 6. Struktur Organisasi Pabrik


Gambar 7. Kegiatan Petik Manual

Gambar 8. Kegiatan Penerimaan Pucuk


Gambar 9. Kegiatan Pelayuan
Gambar 10. Unit Pengilingan

Gambar 11. Oksidasi Enzimatis


Gambar 12. Unit Sortasi
Gambar 13. Unit Pengemasan
Gambar 14. Unit Cuptester

Anda mungkin juga menyukai