Anda di halaman 1dari 5

SORTASI PADA KENTANG

KELOMPOK 7
Darsi Nian Tarigas (C1061191094)

Lita Permata Sinta (C1061191026)

Sri Puji Lestari (C1061191110)

Syahrul Nizam (C1061191066)

Wulan Novia Ramadhania


(C1061191056)
KENTANG
Kentang adalah tanaman yang bermanfaat karena ditanam di berbagai
wilayah dan menghasilkan pangan per unit lahan dengan kuantitas dan kualitas
yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek. Selain itu, komoditas kentang juga
memiliki prospek yang cukup cerah, mengingat produksi kentang memiliki
peranan yang sangat penting yakni dapat menambah gizi bagi masyarakat,
memenuhi permintaan untuk kebutuhan konsumsi hotel-hotel dan restoran, dan
dapat meningkatkan pendapatan petani serta memberi keuntungan dari segi
penyediaan input/penjualan.
Pada 2016, negara Bangladesh menghasilkan 9,47 juta ton kentang,
menjadikan Bangladesh sebagai produsen kentang terbesar ke-7 di dunia.
Kentang juga menyumbang 55% dari total produksi sayuran di Bangladesh.
Peningkatan produksi kentang ini disebabkan mudahnya produksi di berbagai
kondisi iklim. Faktanya, kentang menempati urutan ketiga dalam produksi dan
konsumsi di dunia setelah gandum dan beras, yang masing-masing menempati
urutan pertama dan kedua. Kentang dapat tumbuh dengan baik dan dianggap
sebagai makanan pokok setidaknya pada 40 negara di seluruh dunia.
SORTASI
Sortasi merupakan bagian dari kegiatan pasca panen yang dilakukan
dengan tujuan memisahkan hasil pasca panen yang baik dan yang jelek.
Sortasi merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasatkan sifat
fisiknya. Sortasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
memisahkan produk berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan produk,
baik karena cacat karena mekanis ataupun cacat karena bekas serangan
hama atau penyakit. Pada kegiatan sortasi, penentuan mutu hasil panen
biasanya didasarkan pada kebersihan produk, ukuran, bobot, warna, bentuk,
kematangan, kesegaran, ada atau tidak adanya serangan atau kerusakan
oleh penyakit, adanya kerusakan oleh serangga, dan luka oleh faktor
mekanis.
Sortasi selain dilakukan secara manual dapat pula dengan mesin. Apabila
tidak dilakukan sortasi maka proses pengeringan dan pengolahan tidak
merata. Misalnya bahan ukuran besar bercampur dengan ukuran kecil
sehingga proses pengeringan dan pengolahan akan lebih cepat bahan
berukuran kecil.
PENENTUAN MUTU KENTANG PADA
KEGIATAN SORTASI
Menurut Eaton et al. 2017 pada
jurnal yang berjudul “Evaluation Acuan
of Six Modern Varieties of Kelas Mutu
(Diameter)
Potatoes for Yield, Plant Growth A > 55 mm
Parameters and Resistance to
Insects and Diseases” kentang B 28-55 mm
dapat dibagi menjadi 3 kelas C < 28 mm
berdasarkan diameternya.

Menurut Silvia et al. 2015 pada Acuan


jurnal yang berjudul “Analisis Kelas Mutu (Jumlah
Strategi Peningkatan Daya Saing Kentang/Kg)
Komoditas Kentang di Kabupaten Super 4 biji/kg
Karo, Sumatera Utara” kentang AB 6-8 biji/kg
dapat dibagi menjadi 4 kelas
ABC 9-11 biji/kg
berdasarkan banyak kentang per
kilogramnya. C 12-15 biji/kg
KESIMPULAN
Sortasi pada kentang maupun hasil
pertanian yang lain dapat dilakukan
secara manual maupun dengan
menggunakan mesin. Sortasi sendiri
pada umumnya merupakan kegiatan
pasca panen yang dilakukan dengan
tujuan memisahkan hasil panen
menjadi bermacam-macam mutu
berdasarkan sifat fisik dari hasil panen
itu sendiri. Misalnya seperti pada dua
jurnal yang kami gunakan, hasil panen
(kentang) diklasifikasikan dalam
beberapa kelas mutu berdasarkan
ukuran diameter dan jumlah kentang
per kilogram.

Anda mungkin juga menyukai