Anda di halaman 1dari 23

KEKEKALAN MASSA PADA PROSES PENGOLAHAN HASIL

PERTANIAN

LAPORAN

OLEH :
KELOMPOK 3
TEP A

ROMADA DENNI MESLIANI 160308011


BORIS AGRIFA MANURUNG 160308038
DOLY MARTUA SIREGAR 160308038

PRAKTIKUM TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTAIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem Satuan Internasional (nama aslinya dalam bahasa


Prancis: Système International d'Unités atau SI) adalah bentuk modern dari sistem
metrik dan saat ini menjadi sistem pengukuran yang paling umum digunakan.
Sistem ini terdiri dari sebuah sistem satuan pengukuran yang koheren terdiri dari
7 satuan dasar. Sistem ini mendefinisikan 22 satuan, dan lebih banyak lagi satuan
turunan. Sistem ini juga memunculkan satu set terdiri dari 20 prefiks pada nama
dan simbol satuan yang dapat digunakan untuk perkalian dan pembagian satuan.

Sistem ini dipulikasikan pada tahun 1960 sebagai hasil dari inisiatif yang
dimulai tahun 1948. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS,
yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon). SI ditujukan
menjadi sistem yang berkembang, maka prefiks dan satuan dibuat dan definisi
satuan dimodifikasi melalui persetujuan internasional seiring teknologi
pengukuran berkembang dan presisi pengukuran meningkat. Konferensi Umum
tentang Berat dan Pengukuran (General Conferences on Weights and Measures,
CGPM) ke-24 dan 25 tahun 2011 and 2014, misalnya, mendiskusikan proposal
untuk mengubah definisi kilogram, menghubungkannya ke invarian alam daripada
massa sebuah artefak, sehingga memastikan stabilitas jangka panjang.[1]

Sistem Satuan Internasional telah diadopsi di hampir semua negara maju;


namun adopsinya belum menyeluruh di negara-negara berbahasa
Inggris. Metrikasi di Amerika Serikat dipakai di sains, kedokteran, pemerintah,
dan bidang teknologi dan rekayasa lainnya, namun pengukuran umum sebagian
besar tetap memakai sistem imperial. Inggris telah mengadopsi secara resmi
kebijakan metrikasi sebagian. Kanada telah mengadopsi SI di hampir semua
institusi pemerintah, kedokteran, dan sains, juga timbangan, laporan cuaca, rambu
lalu lintas, dan stasiun pengisian BBM, namun satuan imperial masih legal
digunakan dan sampai saat ini masih digunakan di beberapa sektor terutama
perdagangan dan perkeretaapian. Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok
SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain itu, dalam sistem SI terdapat
standar awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk penggandaan atau
menurunkan satuan-satuan yang lain.

B. Tujuan Praktikum

Untuk menentukan massa aliran produk yang melalui sistem dan lingkungan,
serta dapat menentukan suatu konversi satuan dan serta dapat menyelesaikan
kosentrasi pada suatu larutan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR

Engineering adalah sebuah profesi. Sebagaimana layaknya hukum,


kedokteran, arsitektur, pendidikan, dan manajemen/administrasi, profesi
engineering menuntut standar sikap yang tinggi serta memiliki tanggungjawab.
Landasan engineering adalah matematika dan ilmu alam. Engineering dipandang
sebagai seni dan sekaligus juga sebagai sains. Engineering dipandang sebgai
satuan sistem beranggotakan prinsip-prinsip, metode-metode dan keahlian-
keahlian yang tidak dapat dikuasai melalui pendidikan semata. Kemamapuan
engineering harus diperoleh, setidaknya sabagian, melalui pengalaman dan
praktek lapangan ( Wrigth, 2005).

Perpindahan panas adalah ilmu yang mempelajari perpindahan energy


pada suatu bahan yang terjadi karena adanya perbedaaan ( gradient) suhu. Di
dalam termodinamika, perpindahan energy ini didefenisikan sebagai panas (heat).
Tetapi termodinamika hanya membicarakan sistem dalam keadaan seimbang (
equiblirium). Thermodinamika bisa digunakan untuk menaksir besarnya energy
yang diperlukan untuk mengubah suatu sistem dari keadaan keseminbangan satu
ke keadaan keseimbangan yang lain, tetapi tidak dapat dipakai untuk menaksir
seberapa cepat (laju) perubahan itu terjadi karena selama proses sistem tidak
berada dalam keseimbangan. Panas mengalir dari derah dengan suhu tinggi ke
daerah lain dengan suhu lebih rendah. Jumlah aliran panas dinnyatakan dengan
notasi Q dengan satuan energy yaitu joule (J). Sedangkan laju aliran panas
dinyatakan dengan notasi Q (Q dot) (Haryanto, 2015).

Besaran fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka. Besaran. Pengelompokkan Besaran Fisika  Besaran pokok adalah
besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dulu dan tidak diturunkan dari
besaran lain. Terdapat 7 besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat
arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Besaran turunan adalah besaran
yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Sebelum adanya standar
internasional, hampir setiap negara menetapkan sistem satuannya sendiri. Misal
satuan panjang di Inggris menggunakan inchi dan feet, sedangkan di Perancis
menggunakan meter. Suatu perjanjian internasional telah menetapkan satuan
sistem internasional (International System of Units), yang disingkat menjadi
satuan SI. Besaran turunan diturunkan dari dua atau lebih besaran pokok. Dengan
demikian, satuan besaran turunan pun diturunkan dari satuan-satuan besaran
pokok. Sementara, dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun
dari besaran-besaran pokok (Rini, 2019).
Hukum kekekalan tenaga hasil pemikiran R. Mayer, dan Joule serta
dibuktikan oleh Helmholtz, merupakan salah satu hukum terpenting dalam hukum
termodinamika, yang memingkinakan perkembangan cabang-cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan pesat. Hanya energi lain dari suatu kerja dalam
siklus adalah merupakan panas yang disalurkan dan dibebaskan dalam bermacam-
macam proses. Maka dengan prinsip konservasi energi, kerja netto yang
dihasilkan oleh suatu sistem adalah sama dengan panas netto yang disalurkan
kepada sistem tersebut. Hukum pertama termodinamika menetapkan sebagai
berikut: Bila suatu sistem bekerja merupakan siklus termodinamika dan kemudian
panas netto yang disalurkan kepada suatu sistem dari lingkungannya adalah sama
dengan kerja netto yang dihasilkan oleh sistem itu terhadap lingkungannya, atau
ɠ dQ = ɠ dW. Dimana ɠ merupakan jumlah siklus yang lengkap (Mustafa,2004).

Energi dalam U, merupakan suatu sifat ekstensif. Energy dalam ini


merupakan fungsi tingkat keadaan sistemnya, dan integralnya melalui siklus
lengkap dengan demikian akan sama dengan nol. Integral siklus fungsi U dengan
demikian akan kekal. ɠ dU = 0. Jika tingkat keadaan sistem ditentukan oleh
sembarang dua sifat p, T dan v, dan jika pengaruh (efek) listrik, magnetic,
tegangan permukaan diabaikan, maka kerja yang dilakukan per satuan massa
dalam proses yang kuasi-statik ialah

δw = -p dv
jika hanya energy dalam yang berubah maka persamaan (3,5) adalah

δq-p dv = du

apabila u dinyatakan dalam besaran T dan v, maka u=u (T,v) dan perubahan u
diberikan oleh (3,12)

𝜕𝑢 𝜕𝑢
du =( 𝜕𝑇)u dT +( 𝜕𝑣 )T dv

dengan menggabungkan persamaaan (3,5) dan persamaan (3,12) akan


menghasilkan

𝜕𝑢 𝜕𝑢
Q – p dv =( 𝜕𝑇)u dT +( 𝜕𝑣 )T dv

Dalam proses volume-konstan, tidak terjadi perubahan volume sehingga

𝜕𝑢
δq = ( 𝜕𝑇)v dT

tetapi pada volume konstan, δq = cvdT. Oleh sebab itu cv dapat didefenisikan
sebagai

𝜕𝑢
cv = ( 𝜕𝑇)v

dengan demikian nama kalor spesifik adalah kaprah karena tersirat bahwa cv
dikaitkan dengan besaran kalor padahal sebenarnya cv berkaitan dengan sifat.

Gabungan (U + pV) sering memainkan peran penting dalam perhitungan


yang menyangkut materi yang melintasi batas volume atur. Karena alasan ini,
akan lebih mudah menggabungkan (U +pV) berdasarkan nma baru yang disebut
entalpi H. sebagaimana yang akan dilihat dalam pasal berikut, entalpi langsung
dikaitkan dengan perpindahan energi melintasi permukaan atur. Entalpi
didefenisikan oleh

H = U+pV

Entalpi merupakan sifat ekstensif, dan entalpi spesifik diberikan oleh

H = u + pv
Satuan H ialah J dan satuan h = J/Kg. Karena entalpi merupakan gabungan fungsi
tingkat keadaan (u, p, dan v), entalpi juga merupakan fungsi tingkat keadaan
( Saad, 2000).
BAB III

ISI

HASIL PRAKTIKUM

Contoh Soal 1.1

1. Tentukan konversi unit berikut ke satuan SI unit.


a. Nilai Kerapatan 60 Ibm/ft3 ke kg/m3
b. Nilai Energi 1.7×103Btu ke kJ
c. Nilai Entalpi 2475 Btu/lbm ke kJ/kg
d. Nilai Tekanan 1469 psig ke kPa
e. Nilai Viskositas 20 cp ke Pa s

Penyelesaian
a. Meskipun konversi untuk nilai kepadatan 1 Ibm/ft3 = 16,0185 kg/m3 yang
terdapat pada tabel A 1.2. kita akan pertama kali mengubah unit masing
masing dimensi secara terpisah

1 Ibm = 0.45359 kg
1 ft = 0.3048 m

Jadi

1 3
60 Ibm/ft3(0.45359 kg/ Ibm)(0,3048 𝑚/𝑓𝑡)
=961.1 kg/m3

Dan sebuah alternatif lainnya mengubah langsung faktor konversi pada nilai
kepadatan.

(60 𝐼𝑏𝑚/𝑓𝑡 3 )(16,0185 𝑘𝑔/𝑚3 )


= 961.1 kg/m3
1 𝐼𝑏𝑚 /𝑓𝑡3

b. Untuk energi
1 Btu = 1.005 kJ

Jadi

(1,7×103 𝐵𝑡𝑢)( 1.005 𝑘𝐽)


= 1.8×103Kj
1 𝐵𝑡𝑢

c. Untuk entalpi, konversi unit untuk setiap dimensinya.


1 Btu = 1.005 kJ
1 Ibm = 0.45359 kg

Jadi
1
2475 Btu/ lbm(1.005 kJ) =5757kJ/kg
0.45359 𝑘𝑔/𝑙𝑏𝑚

Altenatif, untuk konversi unit dimensi nilai entalpi

1 Btu/ Ibm =2.3258 kJ/kg


2475 𝐵𝑡𝑢/ 𝑙𝑏𝑚 (2.3258 𝑘𝐽/𝑘𝑔)
=5756 Kj/kg
1 𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚

d. Untuk tekanan
Psia = psig + 14.69

Tekana gauge 14,69 psig, pertama tama di konversikan ke tekanan absolut psia.

Jika diketahui 1469 psig

14.69 psig + 14.69 = 29.38 psia

Konversi unit setiap dimensi adalah

1 lb = 4.4483 N

1 in = 2.54 × 10-2

1 Pa = 1N/m2

Jadi
2
2 1 1 𝑃𝑎
29.28Ib/in (4.4482N Ib)( 10−2 𝑚
) ( 𝑁 )
2.54× 1 2
𝑖𝑛 𝑚

= 201877 Pa =201.88 kPa

Alternatif

1 psia = 6.895 kPa


(29.28𝐼𝑏/𝑖𝑛2 )(6.895 𝑘𝑃𝑎)
( ) = 201.88 kPa
1 𝑝𝑠𝑖𝑎

e. Untuk viskositas
1cp = 10-3 Pa s

Jadi

20 𝑐𝑝(10−3 𝑃𝑎 𝑠)
= 2× 10-2 Pa s
1 𝑐𝑝
Contoh Soal 1.3

Kembangkan sebuah spreadsheet di komputer untuk menghitung unit


konsentrasi untuk gula. Larutan gula disiapkan dengan melarutkan 10 kg sukrosa
dalam 90 kg air. Kepadatan solusinya adalah 1040 kg/m3.

Tentukan a. Konsentrasi, berat per satuan berat


b. Konsentrasi, berat per unit volume
c. Brix
d. Molaritas
e. Fraksi Mol
f. Molalitas
g. Dengan menggunakan spreadsheet, hitungan (a) hingga (f) jika
(1) larutan sukrosa mengandung 20 kg sukrosa dalam 80 kg air,
dan kepadatan larutannya adalah 1038 kg/m3 ; (2) larutan sukrosa
mengandung 30 kg sukrosa dalam 70 kg air, dan kepadatan
larutannya adalah 1129 kg/m3

Solusi

1. Lembar kerja dikerjakan menggunakan Excel seperti yang ditunjukka pada


E 1.1
2. Hasil perhitungan lembar kerja ditunjukkan pada gambar E 1.2
3. Setelah spreadsheet disiapkan sesuai dengan langka (1), nilai yang
diberikan berubah dengan mudah untuk menghitung semua yang tidak
diketahui lainnya.

NO A B C D units
1 Ditentukan
2 Jumlah Sukrosa 10 20 30 kg
3 Jumlah air 90 80 70 kg
4 Kepadatan solusi 1040 1083 1129 kg/m3
5
6 Volume 0,0962 0,0923 0,0886 m3
7 Kosentrasi w/w 0,1 0,2 0,3 kg solute/kg solution
8 Kosentrasi w/v 104 216,6 338,7 kg solute/m3 solution
9 Brix 10 20 30 (kg solute/kg solution)*100
10 Molaritas 0,0003 0,0006 0,0009 mole solute/liter of solution
11 Fraksi Mol 0,0058 0,013 0,0221
12 Molalitas 0,0325 0,0731 0,1253 mole solute/liter of solution
Contoh Soal 1.10

Sebuah Percobaan makanan sintetik diproduksi menggunakan 5 tahap,


seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah. Umpannya 1000 kg/jam. Berbagai
aliran tahapan telah diberi label bersama dengan komposisi yang diketahui pada
diagram. Perhatikan bahwa komposisi masing-masing stream adalah dalam
bentuk padatan dan air saja. Stream C dibagi rata menjadi aliran E dan G. Produk
P, dengan 80% padatan, adalah produk akhir yang diinginkan. Stream K
menghasilkan produk sampingan pada tingkat 450 kg/jam dengan 20% padatan.
Hitunglah berikut ini:

a. Hitung laju aliran massa produk P.


b. Hitung laju aliran massa aliran ulangan dari stream A.
c. Hitung laju aliran massa aliran ulangan dari stream R.

Diketahui

Makanan = 1000 kg/h


Padatan P = 80%

Sistem Batasan

F 1

1000 kg/h B D
15% TS A 80% TS
2
85% Air 5% TS
C R

E 10% TS G

3 4

L
W
5
Air

K Produk
80% TS P
80% TS
Penyelesaian:

F 15%
W W

K 20% P 80%
W W

Total kesetimbangan massa

F =K+P
0,15(1000) = 0,2(450) + (0,8)(P)
P = 75 kg/jam

E 10%

3
A 5%

K 20%
W

Total kesetimbangan massa

E =A+K

0,1(E) = 0,05(A) + 90 (1) atau

` E = A + 450 (2)

0,1(E) = 0,05(A) + 90
E = A + 450 × 0,05

0,1E = 0,05A + 90
0,05E = 0,05A + 22,5

0,05E = 67,5
E = 1350 kg/jam
E = A + 450
A = 900 kg/jam
Karena E dan G dibagi secara seimbang maka G adalah 1350 kg/jam
D 0%
F 15%
W W

K 20% P 80%
W W
F =K+P+D+W
1000 = 450 + 75 + 150 + W
W = 325 kg/jam

4 R

5
W

G =P+W+R
1350 = 75 + 325 + R
R = 950 kg/jam

PEMBAHSAN
Berdasarkan hasil perhitungan pada contoh 1.1, bahwa nilai densitas 1
lbm/ft dalam satuan internasional adalah 16,0185 kg/m3. Jadi untuk
3

mengkonversikan nilai densitas sebesar 60 lbm/ft3 menjadi kg/m3 adalah 961,1


kg/m3. Nilai energi sebesar 1 Btu = 1.055 kJ, maka untuk mengkonversi nilai
senergi dari (1,7 x 103 Btu) ( 1,055 kJ) Btu adalah sebesar 1,8 x 103 kJ. Nilai
konversi dari entalpi 1 Btu = 1,055 kJ, 1 lbm = 0,45359 kg. Maka untuk mengubah
nilai entalpi dari 2475 Btu/lbm adalah sebesar 5757 kJ/kg. Untuk tekanan Psia =
psig + 14.69 Tekana gauge 14,69 psig, pertama tama di konversikan ke tekanan
absolut psia. Jika diketahui 1469 psig, maka 14.69 psig + 14.69 = 29.38 psia.
Konversi unit setiap dimensi adalah 1 lb = 4.4483 N, 1 in = 2.54 × 10-2 1
Pa = 1N/m2. Maka nilai konversinya adalah sebesar 201,88 kPa. Dan yang
terakhir untuk mengkonversi nilai kekentalan kedalam satuan SI 1cp = 10-3 Pa s
sehingga nilai konversi kekentalan dari 20 cp adalah sebesar 2x10-2 Pa s.

Berdasarkan perhitungan pada contoh soal 1.10 Sebuah Percobaan


makanan sintetik diproduksi menggunakan 5 tahap untuk menghitung nilai laju
aliran masing masing stream yang di tanya mengacu pada hukum kekekalan masa.
Sesuai dengan literatur Mustafa (2004) menyatakan bahwa Bila suatu sistem
bekerja merupakan siklus termodinamika dan kemudian panas netto yang
disalurkan kepada suatu sistem dari lingkungannya adalah sama dengan kerja
netto yang dihasilkan oleh sistem itu terhadap lingkungannya, atau ɠ dQ = ɠ dW.
Untuk produk P dapat diketahui laju aliran massanya dengan rumus:

F =K+P
0,15(1000) = 0,2(450) + (0,8)(P)
P = 75 kg/jam

Yaitu dengan memperkecil sistem, sehingga diketahui pemasukan dan


pengeluarannya. Sementara untuk mengetahui laju aliran massa total
kesetimbangan massa E = A + K. Sehingga Nilai pada aliran stream A yaitu 900
kg/jam.

Berdasarkan perhitungan pada contoh soal 1.3, suatu larutan gula dengan
melarutkan suatu sukrpsa dalam air yang dimana terdapat 3 larutan. Sehingga
didapatkan hasilnya adalah larutan 1 menghasilkan Volume = 0,0962, Kosentrasi
w/w = 0,1, Kosentrasi w/v = 104, Brix = 10, Molaritas = 0,0003, Fraksi Mol =
0,0058 dan Molalitas = 0,0325, larutan 2 menghasilkan Volume = 0,0923,
Kosentrasi w/w = 0,2, Kosentrasi w/v = 216,6, Brix = 20, Molaritas = 0,0006,
Fraksi Mol = 0,013 dan Molalitas = 0,0731, dan larutan 3 menghasilkan Volume
= 0,0886, Kosentrasi w/w = 0,3, Kosentrasi w/v = 338,7, Brix = 30, Molaritas =
0,0009, Fraksi Mol = 0,0221 dan Molalitas = 0,1253.
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, Agus. 2005. PERPINDAHAN PANAS. Innosain.Yogyakarta

Mustafa, M.Sc.,A.P.U, Ir Bustani.2004. DASAR-DASAR TERMODINAMIKA


TEKNIK Sistem Satuan Internasional (S.I Units). Universitas Trisakti. Jakarta

Rini Prasetya, Indah. 2019. Besaran, dimensi, dan satuan. Fisika dan Kimia Dasar 1A.

Saad, Michael A. 2000. TERMODINAMIKA PRINSIP dan APLIKASI. Edisi Bahasa


Indonesi First edition. PT Prenhallindo. Jakarta.

Wright, Paul H. 2005. PENGANTAR ENGINEERING EDISI KETIGA. Erlangga.


Jakarta.
LAMPIRAN

a. Perhitungan

b. Tabel

c. Copy daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai