PERTANIAN
LAPORAN
OLEH :
KELOMPOK 3
TEP A
Sistem ini dipulikasikan pada tahun 1960 sebagai hasil dari inisiatif yang
dimulai tahun 1948. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS,
yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon). SI ditujukan
menjadi sistem yang berkembang, maka prefiks dan satuan dibuat dan definisi
satuan dimodifikasi melalui persetujuan internasional seiring teknologi
pengukuran berkembang dan presisi pengukuran meningkat. Konferensi Umum
tentang Berat dan Pengukuran (General Conferences on Weights and Measures,
CGPM) ke-24 dan 25 tahun 2011 and 2014, misalnya, mendiskusikan proposal
untuk mengubah definisi kilogram, menghubungkannya ke invarian alam daripada
massa sebuah artefak, sehingga memastikan stabilitas jangka panjang.[1]
B. Tujuan Praktikum
Untuk menentukan massa aliran produk yang melalui sistem dan lingkungan,
serta dapat menentukan suatu konversi satuan dan serta dapat menyelesaikan
kosentrasi pada suatu larutan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Besaran fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka. Besaran. Pengelompokkan Besaran Fisika Besaran pokok adalah
besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dulu dan tidak diturunkan dari
besaran lain. Terdapat 7 besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat
arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Besaran turunan adalah besaran
yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Sebelum adanya standar
internasional, hampir setiap negara menetapkan sistem satuannya sendiri. Misal
satuan panjang di Inggris menggunakan inchi dan feet, sedangkan di Perancis
menggunakan meter. Suatu perjanjian internasional telah menetapkan satuan
sistem internasional (International System of Units), yang disingkat menjadi
satuan SI. Besaran turunan diturunkan dari dua atau lebih besaran pokok. Dengan
demikian, satuan besaran turunan pun diturunkan dari satuan-satuan besaran
pokok. Sementara, dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun
dari besaran-besaran pokok (Rini, 2019).
Hukum kekekalan tenaga hasil pemikiran R. Mayer, dan Joule serta
dibuktikan oleh Helmholtz, merupakan salah satu hukum terpenting dalam hukum
termodinamika, yang memingkinakan perkembangan cabang-cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan pesat. Hanya energi lain dari suatu kerja dalam
siklus adalah merupakan panas yang disalurkan dan dibebaskan dalam bermacam-
macam proses. Maka dengan prinsip konservasi energi, kerja netto yang
dihasilkan oleh suatu sistem adalah sama dengan panas netto yang disalurkan
kepada sistem tersebut. Hukum pertama termodinamika menetapkan sebagai
berikut: Bila suatu sistem bekerja merupakan siklus termodinamika dan kemudian
panas netto yang disalurkan kepada suatu sistem dari lingkungannya adalah sama
dengan kerja netto yang dihasilkan oleh sistem itu terhadap lingkungannya, atau
ɠ dQ = ɠ dW. Dimana ɠ merupakan jumlah siklus yang lengkap (Mustafa,2004).
δw = -p dv
jika hanya energy dalam yang berubah maka persamaan (3,5) adalah
δq-p dv = du
apabila u dinyatakan dalam besaran T dan v, maka u=u (T,v) dan perubahan u
diberikan oleh (3,12)
𝜕𝑢 𝜕𝑢
du =( 𝜕𝑇)u dT +( 𝜕𝑣 )T dv
𝜕𝑢 𝜕𝑢
Q – p dv =( 𝜕𝑇)u dT +( 𝜕𝑣 )T dv
𝜕𝑢
δq = ( 𝜕𝑇)v dT
tetapi pada volume konstan, δq = cvdT. Oleh sebab itu cv dapat didefenisikan
sebagai
𝜕𝑢
cv = ( 𝜕𝑇)v
dengan demikian nama kalor spesifik adalah kaprah karena tersirat bahwa cv
dikaitkan dengan besaran kalor padahal sebenarnya cv berkaitan dengan sifat.
H = U+pV
H = u + pv
Satuan H ialah J dan satuan h = J/Kg. Karena entalpi merupakan gabungan fungsi
tingkat keadaan (u, p, dan v), entalpi juga merupakan fungsi tingkat keadaan
( Saad, 2000).
BAB III
ISI
HASIL PRAKTIKUM
Penyelesaian
a. Meskipun konversi untuk nilai kepadatan 1 Ibm/ft3 = 16,0185 kg/m3 yang
terdapat pada tabel A 1.2. kita akan pertama kali mengubah unit masing
masing dimensi secara terpisah
1 Ibm = 0.45359 kg
1 ft = 0.3048 m
Jadi
1 3
60 Ibm/ft3(0.45359 kg/ Ibm)(0,3048 𝑚/𝑓𝑡)
=961.1 kg/m3
Dan sebuah alternatif lainnya mengubah langsung faktor konversi pada nilai
kepadatan.
b. Untuk energi
1 Btu = 1.005 kJ
Jadi
Jadi
1
2475 Btu/ lbm(1.005 kJ) =5757kJ/kg
0.45359 𝑘𝑔/𝑙𝑏𝑚
d. Untuk tekanan
Psia = psig + 14.69
Tekana gauge 14,69 psig, pertama tama di konversikan ke tekanan absolut psia.
1 lb = 4.4483 N
1 in = 2.54 × 10-2
1 Pa = 1N/m2
Jadi
2
2 1 1 𝑃𝑎
29.28Ib/in (4.4482N Ib)( 10−2 𝑚
) ( 𝑁 )
2.54× 1 2
𝑖𝑛 𝑚
Alternatif
e. Untuk viskositas
1cp = 10-3 Pa s
Jadi
20 𝑐𝑝(10−3 𝑃𝑎 𝑠)
= 2× 10-2 Pa s
1 𝑐𝑝
Contoh Soal 1.3
Solusi
NO A B C D units
1 Ditentukan
2 Jumlah Sukrosa 10 20 30 kg
3 Jumlah air 90 80 70 kg
4 Kepadatan solusi 1040 1083 1129 kg/m3
5
6 Volume 0,0962 0,0923 0,0886 m3
7 Kosentrasi w/w 0,1 0,2 0,3 kg solute/kg solution
8 Kosentrasi w/v 104 216,6 338,7 kg solute/m3 solution
9 Brix 10 20 30 (kg solute/kg solution)*100
10 Molaritas 0,0003 0,0006 0,0009 mole solute/liter of solution
11 Fraksi Mol 0,0058 0,013 0,0221
12 Molalitas 0,0325 0,0731 0,1253 mole solute/liter of solution
Contoh Soal 1.10
Diketahui
Sistem Batasan
F 1
1000 kg/h B D
15% TS A 80% TS
2
85% Air 5% TS
C R
E 10% TS G
3 4
L
W
5
Air
K Produk
80% TS P
80% TS
Penyelesaian:
F 15%
W W
K 20% P 80%
W W
F =K+P
0,15(1000) = 0,2(450) + (0,8)(P)
P = 75 kg/jam
E 10%
3
A 5%
K 20%
W
E =A+K
` E = A + 450 (2)
0,1(E) = 0,05(A) + 90
E = A + 450 × 0,05
0,1E = 0,05A + 90
0,05E = 0,05A + 22,5
0,05E = 67,5
E = 1350 kg/jam
E = A + 450
A = 900 kg/jam
Karena E dan G dibagi secara seimbang maka G adalah 1350 kg/jam
D 0%
F 15%
W W
K 20% P 80%
W W
F =K+P+D+W
1000 = 450 + 75 + 150 + W
W = 325 kg/jam
4 R
5
W
G =P+W+R
1350 = 75 + 325 + R
R = 950 kg/jam
PEMBAHSAN
Berdasarkan hasil perhitungan pada contoh 1.1, bahwa nilai densitas 1
lbm/ft dalam satuan internasional adalah 16,0185 kg/m3. Jadi untuk
3
F =K+P
0,15(1000) = 0,2(450) + (0,8)(P)
P = 75 kg/jam
Berdasarkan perhitungan pada contoh soal 1.3, suatu larutan gula dengan
melarutkan suatu sukrpsa dalam air yang dimana terdapat 3 larutan. Sehingga
didapatkan hasilnya adalah larutan 1 menghasilkan Volume = 0,0962, Kosentrasi
w/w = 0,1, Kosentrasi w/v = 104, Brix = 10, Molaritas = 0,0003, Fraksi Mol =
0,0058 dan Molalitas = 0,0325, larutan 2 menghasilkan Volume = 0,0923,
Kosentrasi w/w = 0,2, Kosentrasi w/v = 216,6, Brix = 20, Molaritas = 0,0006,
Fraksi Mol = 0,013 dan Molalitas = 0,0731, dan larutan 3 menghasilkan Volume
= 0,0886, Kosentrasi w/w = 0,3, Kosentrasi w/v = 338,7, Brix = 30, Molaritas =
0,0009, Fraksi Mol = 0,0221 dan Molalitas = 0,1253.
DAFTAR PUSTAKA
Rini Prasetya, Indah. 2019. Besaran, dimensi, dan satuan. Fisika dan Kimia Dasar 1A.
a. Perhitungan
b. Tabel