Anda di halaman 1dari 7

Nama : Maria Evelin Hutapea

NPM : 180600026
TINDAK PIDANA KORUPSI

1. Buatlah resume dari materi ini?

Kerjasama Internasional Pengembalian Aset Hasil Tindak Pidana


Korupsi
UNCAC di bentuk PBB pada 2003, merupakan salah satu hasil dari upaya
dan komitmen masyarakat global dalam memerangi korupsi. indonesia berperan
aktif sejak sidang pertama sampai yang ketujuh (terakhir) pada 1 oktober 2003.
Dengan disahnya UNCAC, korupsi diakui sebagai kejahatan global dan ditangani
dengan semangat bersama dan pembahasan utama UNCAC salah satunya adalah
mengenai pengambilan aset pada pasal 37 ayat 1 tentang pemngambilan aset yang
diatur oleh UNCAC.
Berasarkan pada UNCAC. pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi
terbagi dalam empat tahap, yaitu
1. Tahap pelacakan aset
2. Tahap tindakan-tindakan pencegahan untuk menghentika
perpindahan aset-aset melalui mekanisme pembekuan dan penyita
3. Tahap penyitaan
4. Tahap penyerahan aset dari negara penerima kepada negara korban
tempat aset diperolch secara tidak sah
Secara umum ada dua jenis pengembalian aset hasil tindak pidan yang
rapkan secara internasional untuk memulihkan hasil dan instrumentalitas tindak
kejahatan: Perampasan Aset NCB(Now-Conviction Based) dan perampasan
kejahatan. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni perampasan oleh negara
atas hasil dan nentalitas tindak kejahatan.
Perampasan Kejahatan
 Terhadap Orangnya (Inpersonam) bagian dari tuntutan pidan terhadap
seorang
 Dikenakan sebagai bagian dari hukuman dalam kasus pidana
 Perlu adanya hukuman pidana
 Berbasis pada obyek dan nilai
 Menyita kepentingan pihak terdakwa dalam harta benda
Perampasan NCB
 Terhadap bbarang nya (inrem) tindakan yudisial yang diajukan pemerintah
terhadap barang tersebut
 Diajukan sebelum, selama atau setelah hukuman pidana, atau bahkan tanpa
adanya tuntutan pidana terhadap seseorang
 Hukuman pidana tidak diperlukan
 Berbasis ooobyyek
 Menyita obyek iitu sendri, dalam hal pemilik yang tidak bersalah

Penyitaan dieropa umumnya mengharuskan adanya hubungan antara


tindak pidana dengan kekayaanyang disita. Terdapat tida tujuan dari penyittaan,
yaitu:

1. Pelaku tindak pidana tidak boleh menikmati keunttngan atas tindak pidana
yang dilakukan. Penyitaan yang dimaksud untuk menyingkirkan keuangan
dari tidak pidana tersebut.
2. Untuk mencegah diinvestasikannya hasil yang diperoleh tidak sah kedalam
tindak pidana-tindak pidana baru
3. Mencegah sebuah firma medapatkan keuntungan keuntungan kompetitif
yang tidak berdasarkan hukum.

Kerjasama timbal balik (Mutual Legal Assistance)

Mutual Legal Assistance merupakan sarana atau wadah bagi dua negara
untuk bertukar informasi dalam upaya pengambian aset hasil tindak pidana
korupsi. MLA termaksud dalam pasal 57 UNCAC. MLA merupakan upaya
negara memperoleh barang bukti diluar yurisdiksinya atau memiinta negara lain
untuk memberikan bantuan penyidikan, penuntutan dan pengadilan suatu perkara.
MLA merupakan hakikat kerja sama internasional dalam pengambilan aset,
UNCAC memberikan jalan keluar yang sangat mudah kepada negara-negara
korban dalam pengambilan aset. Pasal 46 ayat 8 UNCAC menyatakan negara
pihak dilarang menolak bantuan hukum timbal balik dengan alasan kerahasian
bank namindapat menolak jika dengan alasan ketiadaan kriminalitas ganda.

Terkait Pengambilan aset hasil tindak pidana korupsi diluar negeri , pasal
57 UU No. 1 Tahun 2006 mentakan bahwa menkumham dapat membuat
perjanjian atau kesepakatan terhadap nesagar asing untuk mendapatkan
penggantian biaya dan hasil dari harta kekayaan yang dirampas.

1. Dinegara asing, sebagai hasil dari tindakan yang dilakukan berdasarkan


putusan perampasan atas permintaan menteri, atau
2. Di indonesia, sebagai hasil dari tindakan yang dilakukan diindonesia
berdasarkan putusan perampasan atas permintaan negara asing.

Perjanjian-perjanjian MLA Indonesia Dengan Beberapa Negara


Tahun
No Pihak Negara Nama Perjanjian penandatang Retifikasi
anan
Treaty Between The
Republic Of Indonesia
Indonesia – UU No. 1
1 And Australia On 1995
Australia tahun 1999
Mutual Assistance In
Criminal Matters
Treaty Between The
Republic Of Indonesia
And The People’s Of UU No. 8
2 Indonesia – RRC 2000
China On Mutual tahun 2006
Assistance In Criminal
Matters
Treaty Between The
Republic Of Indonesia
Indonesia – Korea And The Republic Of Belum
3 2002
Selatan Korea On Mutual Diratifikasi
Assistance In Criminal
Matters
4 Indonesia – Treaty On Mutual 2004 UU No. 15
Brunei, Kamboja,
Laos, Malaysia, Assistance In Criminal
Filipina, Matters(ASEAN MLA tahun 2008
Singapura dan TREATY)
Vietnam
Agreement
Concerning Mutual
Indonesia – Assistance In Criminal Belum
5 2006
Hongkong Matters Betweenn Diratifikasi
Hong Kong And
Indonesia
Kerjasama Ekstradisi

Ekstradisi lebih dikenal atau biasany digunakan terutama dalam


penyerahan pelaku kejahan dari suatu negara kepada negara peminta. Ekstradisi
dilakukan negara negara yang memiliki perjanjian ekstradisi , misalnya UU No. 8
Tahun 1984 tentang perjanjian ekstradisi antara indonesia-australia. Ekstradisi di
indoesia diatur melalui UU No.1 Tahun 1979.

Perjanjian-perjanjian Ekstradisi Indonesia Dengan Beberapa Negara


Tahun
No Pihak Negara Nama Perjanjian penandatang Retifikasi
anan
Treaty Between The
Indonesia - Government Malaysia UU No. 9
1 1995
Malaysia Relating To tahun 1974
Extradition
Extradition Treaty
Between The Republic
Indonesia – UU No. 10
2 Of Indonesia And The 2000
Filipina tahun 2076
Republic Of
Philippines
3 Indonesia – Treaty Between The 2002 UU No. 2
Thailand Government Of Tahun 1978
Republic Of
Extradition Treaty
Indonesia – Between Australia And UU No. 8
4 1992
Australia The Republic Of Tahun 1994
Indonesia
Agreement Between
The Government The
Republic Of Indonesia
Indonesia – UU No. 1
5 And The Government 1997
Hongkong Tahun 2001
Hong Kong For
Surrender Of Fugitive
Offenders
Treaty On Extradition
Indonesia – Korea Between The Republic UU No. 42
6 2000
Sealatan Of Indonesia And The Tahun 2007
Republic Of Korea
Treaty On Extradition
Indonesia - Between The Republic Belum
7 2007
Singapura Of Indonesia And Diratifikasi
Singapore

2) Pengambilan aset tipikor berdasarkan UNCAC Mencangkup beberapa


tahap, jelaskan?
Jawab:
Berasarkan pada UNCAC. pengembalian aset hasil tindak pidana
korupsi terbagi dalam empat tahap, yaitu
1. Tahap pelacakan aset
2. Tahap tindakan-tindakan pencegahan untuk menghentika
perpindahan aset-aset melalui mekanisme pembekuan dan penyita
3. Tahap penyitaan
4. Tahap penyerahan aset dari negara penerima kepada negara korban
tempat aset diperolch secara tidak sah

3) Sebagai Istrumen pelaksanaan ketentuan dalam UNCAC perlu dilakukan


kerjasama terjadi antar negara yang terbentuk dalam MLA. MLA apa
sajakah yang telah diratifikasi leh indonesia
Jawab:

Tahun
No Pihak Negara Nama Perjanjian penandatang Retifikasi
anan
Treaty Between The
Republic Of Indonesia
Indonesia – UU No. 1
1 And Australia On 1995
Australia tahun 1999
Mutual Assistance In
Criminal Matters
Treaty Between The
Republic Of Indonesia
And The People’s Of UU No. 8
2 Indonesia – RRC 2000
China On Mutual tahun 2006
Assistance In Criminal
Matters
3 Indonesia – Treaty On Mutual 2004 UU No. 15
Brunei, Kamboja, Assistance In Criminal tahun 2008
Laos, Malaysia, Matters(ASEAN MLA
Filipina, TREATY)
Singapura dan
Vietnam

4)

Anda mungkin juga menyukai