Anda di halaman 1dari 16

YURISDIKSI NEGARA DLM H.

Yurisdiksi Yurisdictio= Jurisdiction



Yuris=kepunyaan hukum
Dictio= Ucapan
Yurisdiksi= kekuasaan/hak /kewenangan menurut hk
Yurisdiksi Neg.menurut HI:
Kekuasaan/Hak/kewenangan neg. berdasar H.I u/mengatur org,
benda +perbuatan yg terjadi di wil.nya yg tdk secara eksklusif mrpk
urusan D.N

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


YURISDIKSI:
➢Prescriptive jurisdiction: membuat aturan
➢Judicial Jurisdiction: mengadili
➢Enforcement Jurisdiction: menegakkan aturan

YURISDIKSI:
➢Perdata
➢Pidana
➢Administrasi

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


PRINSIP2 YURISDIKSI
Prinsip teritorial
Perluasan prinsip teritorial
❖T. Subyektif
❖T. Obyektif
❖Nasionalitas aktif
❖Nasionalitas pasif
❖Perlindungan
❖Universal

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


YURISDIKSI TERITORIAL
Yurisdiksi terpenting , ratio:
❖Neg. dimana tindak pidana dilakukan adl. Neg. yg paling terganggu dan
dilanggar ketertibannya
❖Pelaku, saksi&bukti2 lbh mdh ditemukan di neg.tempat dilakukannya
tindak pidana shg pengadilan setempatlah yg paling tepat utk mengadili
Pengecualian thd Yurisdiski Teritorial:
❖ Kapal publik asing (Floating island principle)
❖ Neg.asing & Kepala Negara asing (Par im Parem non Habet
imperium principle):
❖ imunitas terbatas: jure imperii & jure gestionis
❖ Perwakilan diplomatik asing (functional necessity principle)
❖ Angkatan Bersenjata asing
❖ Lembaga Internasional

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


CONTOH KASUS AUSTRALIA vs TIMOR LESTE 2014
• Australia-timor leste →perjanjian pengelolaan migas celah timur 2006
• April 2013 timor leste ingin membatalkan perjanjian itu atas dasar adanya
penyadapan oleh Australia ->PCA
• 12 desember 2013→ Australia menggrebek kantor pengacara timor leste di
canberra (WN Australia)menyita dokumen2 untuk pembuktian persidangan
PCA
• 17 desember 2013 Timor leste menggugat Australia di ICJ atas dasar
pelanggaran hak negara atas property, imunitas property negara , melanggar
kedaulatan dan prinsip non intervensi→meminta provisional measures : ICJ
memerintahkan Australia mengembalikan dokumen yg disita, minta maaf dna
menjamin dokumen tdk disebarluaskan ke tim pengacara Australia di PCA
• 2015 ICJ mengabulkan permohonan timor leste untuk putusan sela
• 2015 timor leste mencabut gugatannya karena tujuannya telah tercapai

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


CONTOH KASUS AUSTRALIA vs TIMORLESTE
Diskusi:
• Apakah dokumen yg disita berhka atas imunitas dna inviolability?
• Apakah Tindakan spionase melanggar hukum internasional?
• Auatralia berragumen Tindakan agen2 intelijennya adalah pelaksanaan
yurisdiksi territorial untuk mengamankan kepentingan nasional dan melindungi
negara dari pihak2 yang membocorkan rahasia negara→dapatkah dibenarkan
dalam HI ?

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


YURISDIKSI TERITORIAL SUBYEKTIF
❖Perbuatan dimulai dr.neg.nya sendiri tetapi diakhiri
/akibat(kerugian)-nya dirasakan di neg.lain
YURISDIKSI TERITORIAL OBYEKTIF
❖Perbuatan dimulai dr. neg lain tetapi
diakhir.akibat(kerugian)-nya dirasakan di
neg.nya sendiri
YURISDIKSI NASIONALITAS AKTIF
❖Yurisdiksi neg. atas WN-nya yg melakukan
tindak pidana di luar negeri

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


YURISDIKSI NASIONALITAS PASIF
❖Neg.punya yurisdiksi thd WNA yg melakukan tindka
pidana thd WN-nya sendiri di luar negeri
YURISDIKSI UNIVERSAL
❖Semua neg. memiliki yudicial jurisdiction thd pelaku
international crime (kejahatan perang, genocide, dll)
❖Perdagangan wanita+anak2, narkoba, pemalsuan
uang, hijacking?????→aut punire aut dedere principle
❖Terorisme??????

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


PRINSIP PERLINDUNGAN
❖Neg.punya yurisdiksi thd WNA yg melakukan tindak pidana
di LN yg melanggar kepentingan keamanan, integritas
kemerdekaan, &kepentingan vital ekonominya
❖Ratio:
➢akibat tindak pidana itu sangat merugikan neg.thd mana tindak
pidana itu ditujukan

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


Kerjasama International
1. Mutual Legal Assistance in Criminal Matters / MLA
2. Extradition
3. Transfer of Criminal Proceeding (Transfer of the
Legal Process of a Criminal Case)
4. Transfer of Sentenced Person (Transfer of
Prisoners).
EKSTRADISI

➢Penyerahan secara formal berdasarkan perjanjian ,


prinsip resiprositas/hub baik antar neg.atas
seseorang (tersangka, tertuduh,terdakwa, terpidana)
o/ neg.tempat org tsb melarikan diri/ bersembunyi
(Requested State) kpd neg. yg memiliki yurisdiksi
u/mengadili/menghukumnya atas permintaan dr neg
tsb (Requsting State) dg tujuan u/ diadili atau
dilaksanakan hukumannya

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


PRINSIP2 EKSTRADISI
➢Prinsip kejahatan ganda (double crime)
➢Prinsip kekhususan/spesialitas
➢Prinsip tdk menyerahkan pelaku kejahatan politik
➢Prinsip tdk menyerahkan WN sendiri
➢Prinsip Ne bis in idem
➢Prinsip kadaluwarsa

9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum


MLA ≠extradition treaty
•Extradition→ focus ke pelaku
•MLA→fokus mengejar bukti memberikan
bantuan kepada negara lain dalam
pengumpulan dokumen hukum, dokumen
keuangan dan bukti lain dalam kasus
kejahatan, termasuk memberikan fasilitas
untuk pemulihan aset TAPI TIDAK UNTUK
MENGEKSTRADISI ORANG
MLA Treaties
Indonesia –
Rusia
Indonesia – (Signing
Swiss Process)
(law 5/2020)

Indonesia –
china
(Law No. 8
year 2006)
Indonesia –
south Korea
(Law No 8 year
2014)

Indonesia –
Hong Kong
(Law No. 3
UN Conventions Against year 2012)
Transnational Organized Indonesia –
Crime (UNTOC), 2000 India Indonesia –
Indonesia – (Law No. 9 Viet Nam
Iran year 2014) (Law No. 13
UN Convention Against (Law No. 10 year 2015)
Corruption (UNCAC), 2003 year 2019)

Indonesia – UEA Indonesia –


UN Convention Against Australia
(Law No. 6 year ASEAN MLAT
Illicit Traffic in Narcotic
Drugs and Psychotropic 2019) (Law No. 15 year (Law No. 1 year
2008) 1999)
Substances, 1988
MLA Request to Australia
(Murder Case, Jessica Wongso, 2016)
Investigation Stage: Prosecution Stage:

Request from INP: Request from Indonesian


❖ Request for criminal records Attorney General
and medical records ❖ Request for the presence
❖ Computer data owned by of witness to provide
Jessica in Australia testimony in court
❖ Financial data transaction of proceeding
Jessica
❖ Interview with Jessica
colleague in Australia
Hambatan /tantangan MLA

• perbedaan Sistem hukum , proses hukum dan prosedur teknis


• perintah pengadilan
• nexus test
• Negara yang diminta tidak kooperatif/tidak menanggapi permintaan
MLA
• ketatnya sistem perbankan dan keuangan tempat aset berada
• Kurangnya sumber daya (biaya, tenaga kerja, keahlian dll) baik
secara kuantitatif maupun kualitatif;
• Pergerakan yang cepat dan modus operandi yang canggih yang
difasilitasi globalisasi dan teknologi investasi yang ditanamkan di
Indonesia. Keadaan yang demikian akan mempersulit pembuktian
asal usul hasil tindak pidana di Indonesia.;
9/4/2021 Prof Dr Sefriani, SH MHum

Anda mungkin juga menyukai