Anda di halaman 1dari 21

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA

PENYELUDUPAN BARANG MENURUT UNDANG – UNDANG NO 17 TAHUN


2006 JUNCTO UNDANG – UNDANG NO 10 TAHUN 1995
TENTANG KEPABEANAN
(Studi Kasus Putusan Nomor.237 /Pid.Sus /2018/ PN.SMG.)

JURNAL HUKUM

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna


menyelesaikan Program Sarjana (S1) Hukum

Oleh:

NILA PERMATASARI
11000117140442

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2021
HALAMAN PENGESAHAN

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUDUPAN


BARANG MENURUT UNDANG – UNDANG NO 17 TAHUN 2006 JUNCTO
UNDANG – UNDANG NO 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN

(Studi Kasus Putusan Nomor.237 /Pid.Sus /2018/ PN.SMG.)

JURNAL HUKUM

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan

Program Sarjana (S1) Ilmu Hukum

OLEH:

NILA PERMATASARI
11000117140442

JURNAL HUKUM DENGAN JUDUL DIATAS TELAH DISAHKAN DAN

DISETUJUI UNTUK DIPERBANYAK

DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II

Prof. Dr. Pujiyono, S.H., M.Hum Rahmi Dwi Sutanti, S.H., M.H
NIP: 196308221990011001 NIP: 198911032015042002
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUDUPAN


BARANG MENURUT UNDANG – UNDANG NO 17 TAHUN 2006 JUNCTO
UNDANG – UNDANG NO 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN

(Studi Kasus Putusan Nomor.237 /Pid.Sus /2018/ PN.SMG.)

Nila Permatasari, Pujiyono, Rahmi Dwi Sutanti


Program Studi S1 Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : nilapermata568@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini berjudul Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Penyeludupan Barang
Menurut Undang – Undang No 17 Tahun 2006 Juncto Undang – Undang No 10 Tahun 1995
Tentang Kepabeanan (Studi Kasus Putusan Nomor.237 /Pid.Sus /2018/ PN.SMG.). Penyelundupan
merupakan kegiatan mengimpor, mengantar pulaukan barang dengan tidak memenuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku, atau tidak memenuhi formalitas pabean yang ditetapkan oleh
Peraturan Perundang-undangan. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bea dan Cukai adalah
yang berperan menyidik segala Tindak Pidana Peneyelundupan seperti yang tertuang dalam Pasal
6 ayat (1) KUHAP dan Pasal 112 ayat (1) KUHAP. Peraturan hukum perundang-undangan yang
berkaitan dengan Tindak Pidana Penyelundupan barang yaitu terdapat pada Undang- Undang
No.17 tahun 2006 Juncto No.10 tahun 1995 tentang Kepabeanan (UU Kepabeanan) dan Undang-
Undang No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai terhadap Tindak Pidana Penyelundupan Barang tanpa
Cukai. Penegakan Hukum yang dilakukan dalam Tindak Pidana Penyelundupan oleh PPNS Bea
dan Cukai telah dilakukan secara maksimal baik dalam upaya penegakan secara represif maupun
preventif nya, sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2006 atas perubahan Undang-Undang
No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan dan Faktor-faktor yang menghambat PPNS Bea dan
Cukai di dalam penegakan hukum Tindak Pidana Penyelundupan barang.

Kata kunci: Kepabeanan, Tindak Pidana Penyelundupan Barang, Penegakan Hukum

Abstract
This research is entitled Law Enforcement Against the Crime of Goods Smuggling According to
Law No. 17 of 2006 Juncto Law No. 10 of 1995 Concerning Customs (Case Study of Decision No.
237 /Pid.Sus / 2018 / PN.SMG.). Smuggling is an activity of importing, delivering goods that do
not comply with the prevailing laws and regulations, or do not meet the customs formalities
stipulated by the Legislation. Customs and Excise Civil Servant Investigators (PPNS) are those
who have the role of investigating all smuggling crimes as stipulated in Article 6 paragraph (1) of
the Criminal Procedure Code and Article 112 paragraph (1) of the Criminal Procedure Code. The
laws and regulations relating to the crime of smuggling of goods are contained in Law No. 17 of
2006 Juncto No. 10 of 1995 concerning Customs (Customs Law) and Law no. 39 of 2007
concerning Excise on the Crime of Smuggling of Goods without Excise. Law enforcement carried
out in the Smuggling Crime by Customs and Excise PPNS has been maximally carried out both in
repressive and preventive enforcement efforts, in accordance with Law No. 17 of 2006 on
amendments to Law No. 10 of 1995 concerning Customs and the factors that hinder PPNS
Customs and Excise in enforcing the law of the smuggling of goods.

Keywords : Customs, Goods Smuggling Crime, Law Enforcement

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang


1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

Negara Indonesia sebagai salah dalam Permen No 23 tahun 2020


satu negara yang berkembang di yang dijelaskan ancaman hukuman
dunia, sedang membenahi sektor- kepada eksportir nakal yang nekat
sektor perdagangan yang dianggap melakukan pengiriman barang
sangat penting yaitu sektor ekonomi tersebut ke luar negeri dan dapat
berupa ekspor impor. diancam pidana kurungan maksimal
Untuk mendukung dan menjaga 10 tahun serta denda Rp 5 Miliar.
kegiatan perdagangan agar tetap Ancaman tersebut tertuang dalam
berjalan baik dan tidak menimbulkan Pasal 102 A huruf B Undang-
kerugian keuangan negara, maka Undang No 17 tahun 2006 tentang
dibentuklah berbagai peraturan Kepabeanan.2 Dampak lain
perundang-undangan yang mengatur penyelundupan yaitu masuknya
tentang aktivitas perdagangan adalah barang-barang berbahaya ke
Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun Indonesia secara illegal, seperti
2006 tentang Perubahan Atas narkotika, senjata api, pakaian bekas,
Undang-Undang Nomor 10 Tahun bahan berbahaya yang bisa
1995 tentang Kepabeanan (UU mencemarkan maupun merusak
Kepabeanan). Dalam Undang- lingkungan, produk-produk yang
Undang ini menetapkan sejumlah membahayakan kesehatan, dan lain-
perbuatan yang merupakan bentuk lain.
kejahatan di bidang kepabeanan Maka dari itu Indonesia dengan
sebagai Tindak Pidana Kepabeanan. jumlah penduduk yang padat,
Salah satu bentuk Tindak Pidana membuat negara-negara di sekitar
Kepabeanan yang memiliki dampak Indonesia yang maju dalam bidang
yang sangat luas adalah Tindak industri tersebut mendapat
Pidana penyelundupan. Dalam kesempatan atau peluang untuk
bidang ekonomi, penyelundupan di memasarkan hasil industrinya
bidang impor membawa dampak tersebut ke Indonesia dengan
negatif bagi industri dalam negeri. melakukan berbagai cara
Salah satu peran penting yaitu telah pemasarannya termasuk dengan
dilakukan dalam hal ini atas perbuatan melawan hukum seperti
penanganan rokok ilegal sebagai dengan cara mengekspor barang dari
upaya untuk mengimplementasikan negaranya dengan memberikan data
UU No. 39 tahun 2007 tentang yang tidak benar pada saat membuat
Perubahan atas UU No. 11 tahun dokumen untuk barang - barang yang
1995 tentang cukai. Rokok atau masuk ke Indonesia atau bahkan
produk tembakau hingga kini masih melalui penyelundupan murni.3
menjadi andalan penerimaan Negara Yang akan menjadi pembahasan
pada sektor perpajakan, terutama penulis pada skripsi ini adalah
cukai di samping pengenaan pajak 2
https://jateng.tribunnews.com
cukai pada MMEA (Minuman 3
Rufinus Hotmaulana Hutauruk dan Dedi
mengandung etil alkohol) dan EA Susanto, Efektifitas Undang – Undang
(Etil Alkohol).1 Hal ini telah diatur Kepabeanan Terhadap Penanggulangan
Penyelundupan Sembako Di Kota Batam,
1
Andrian Sutedi, Aspek Hukum journal of law and policy
Kepabeanan, (Jakarta, Sinar Grafika, 2012), transformation,volume 4, number 1, june
74. 2019
2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

penegakan hukum terkait dengan secara lebih mendalam dengan


tindak pidana penyelundupan barang melibatkan pengumpulan beraneka
pada putusan Nomor Nomor.237 sumber informasi.
/Pid.Sus /2018/ PN.SMG. Oleh Spesifikasi penelitian yang
karena itu, penulis Menyusun skripsi digunakan deskriptif analitis.
yang berjudul menurut Suteki penelitian Deskriptif
“Penegakan Hukum Terhadap bertujuan untuk melukiskan
Tindak Pidana Penyeludupan (mengambarkan) sesuatu
Barang Menurut Undang – permasalahan di daerah tertentu atau
Undang No. 17 Tahun 2006 Juncto pada saat tertentu. Peneliti berusaha
Undang – Undang No 10 Tahun mengungkapkan fakta selengkap –
1995 Tentang Kepabeanan (Studi lengkapnya dan apa adanya.5
Kasus Putusan Nomor.237 Jenis data yang digunakan
/Pid.Sus /2018/ PN.SMG.)”, dengan penulis adalah data sekunder. hal
rumusan masalah sebagai berikut : tersebut dikarenakan peneliti
1. Bagaimana Ketentuan mengguna-kan metode pendekatan
Peraturan Perundang- hukum normatif. Menurut Soerjono
Undangan Pidana Terkait Soekanto yang disebut Data sekunder
dengan Tindak Pidana antara lain, mencangkup dokumen-
Penyelundupan? dokumen resmi, buku-buku, hasil-
2. Bagaimanakah Implementasi hasil penelitian yang berwujud
Penegakan Hukum Tindak laporan, buku harian, dan
Pidana Penyelundupan seterusnya. 6

Barang menurut Undang- Data sekunder dalam penelitian


Undang Nomor 17 Tahun ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
2006 Jo Undang-Undang No bahan yaitu :
10 1995 dalam Putusan 1. Bahan hukum primer,
No.237/Pid.Sus/2018/PN.Sm Merupakan bahan Penelitian
g? yang bersumber dari
II. METODE penelitian kepustakaan yang
Untuk mendapatkan hasil diperoleh dari perundang-
penelitian yang maksimal, dalam undangan antara lain:
melakukan penelitian hukum sudah a. Undang-Undang Dasar
seharusnya dilaksanakan dengan Negara Republik
metode yang tepat atau benar.4 Indonesia Tahun 1945
Metode pendekatan yang digunakan b. Kitab undang-Undang
dalam penelitian ini adalah metode Hukum Pidana
pendekatan yuridis normatif. Dalam c. Undang-Undang No. 8
hal ini peneliti menggunakan Jenis Tahun 1981 tentang
penelitian yaitu studi kasus (case KUHAP
study) yang merupakan bagian dari d. Undang-Undang RI
metode kualitatif yang hendak Nomor 17 Tahun 2006
mendalami suatu kasus tertentu
5
Suteki & Taufani, G, Op.cit. halaman 133
4
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian 6
Soerjono, Soekanto. Pengantar Penelitian
Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), halaman Hukum.(Universitas Indonesia,
42 Jakarta 1986), Halaman. 11 - 12
3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

Juncto Undang-Undang mendukung data primer dan


Nomor 10 Tahun 1995. data sekunder seperti Kamus
e. Peraturan Direktorat Besar Bahasa Indonesia dan
Jenderal Bea dan cukai internet.
Nomor PER53/BC/2010 Metode yang digunakan oleh
tentang Tatalaksana peneliti disini untuk mengumpulkan
Pengawasan. data ialah melalui studi dokumen dan
f. Peraturan Menteri melakukan wawancara. Adapun
Keuangan Nomor Menurut Soerjono Soekanto
225/PMK.04/2015 tentang sebagaimana telah diketahui, maka di
Pemeriksaan Pabean dalam penelitian lazimnya dikenal
dibidang Impor. paling sedikit tiga jenis alat
g. Peraturan Direktorat pengumpulan data, yaitu studi
Jenderal Bea dan Cukai dokumen atau bahan pustaka,
Nomor PER26/BC/2017 pengamatan atau observasi, dan
tentang Perubahan Atas wawancara atau interview.7 Dalam
Peraturan Direktorat penelitian ini analisis yang dilakukan
Jenderal Bea dan Cukai adalah analisis kualitatif, yaitu data
Nomor PER-12/BC/2016 yang berdasarkan uraian kalimat atau
tentang Pemeriksaan Fisik data tidak dianalisis dengan
barang Impor. menggunakan statistik ataupun
h. Peraturan Direktur sejenisnya, apa yang dinyatakan
Jenderal Bea dan Cukai responden secara tertulis atau lisan
Nomor PER-20/BC/2018 dan perilaku nyata yang diteliti dan
tentang Bentuk Fisik dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.
dan/atau Spesifikasi Selanjutnya, penulis menarik suatu
Desain Pita Cukai Hasil kesimpulan secara deduktif, yaitu
Tembakau dan Pita Cukai menarik kesimpulan dari hal-hal
Minuman yang yang bersifat umum kepada hal-hal
Mengandung Etil Alkohol yang bersifat khusus berdasarkan
Tahun 2019 teori yang ada.
2. Bahan hukum sekunder, III. HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan bahan-bahan A. Ketentuan Peraturan
penelitian yang berasal dari Perundang-Undangan
literatur atau hasil penulisan Pidana Terkait Dengan
para sarjana yang berupa Tindak Pidana
buku yang berkaitan dengan Penyelundupan Barang
pokok pembahasan, seperti Ada beberapa peraturan
rancangan undang-undang, perundang-undangan yang
hasil-hasil penelitian, atau berkaitan dengan Tindak Pidana
pendapat pakar hukum. Penyelundupan barang,
3. Bahan hukum tersier, diantaranya sebagai berikut:
merupakan bahan-bahan 1. Undang- Undang No.17
penelitian yang diperoleh tahun 2006 Juncto No.10
melalui ensiklopedia atau tahun 1995 tentang
sejenisnya yang berfungsi 7
Soerjono, Soekanto, Op.cit. Halaman.66
4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

Kepabeanan (UU pita cukai palsu,


Kepabeanan). mempergunakan pita
Dalam hal ini kegiatan impor cukai bekas)
atau ekspor barang tanpa f) Pasal 56 (Memiliki
mengindahkan ketentuan atau Barang Kena Cukai
prosedur yang telah ditetapkan hasil pidana)
dalam Undang-undang g) Pasal 57 (Merusak
diancam dengan pidana berupa segel/ tanda
hukuman penjara dan denda, pengaman)
yang mengatur mengenai h) Pasal 58 (Membeli/
bentuk-bentuk tindak pidana menggunakan pita
pada Pasal 102 sampai dengan cukai bukan haknya)
Pasal 109 i) Pasal 58A
(Mengakses sistem
2. Undang-Undang Nomor 39 elektronik pelayanan
Tahun 2007 tentang Cukai dan pengawasan di
terhadap Tindak Pidana bidang cukai secara
Penyelundupan Barang tanpa tidak sah sehingga
Cukai mengakibatkan tidak
Sesuai dengan ketentuan terpenuhinya
Undang – Undang Republik pungutan negara)
Indonesia Nomor 39 Tahun 2007 j) Pasal 62 (Rampasan
tentang Perubahan atas Undang- Barang Kena Cukai
Undang Republik Indonesia dan barang lain yang
Nomor 11 Tahun 1995 tentang tersangkut tindak
Cukai telah diatur pemidanaan pidana)
bagi para pelaku tindak pidana Rumusan sanksi pidana yang
peredaran barang ilegal tanpa diatur di dalam ketentuan pasal-
cukai, sebagai berikut: pasal yang terkait dengan sanksi
a) Dalam Pasal 50 pidana dalam tindak pidana pada
(Tanpa izin Undang-Undang Nomor 39
melakukan usaha), Tahun 2007 tersebut diatas pada
b) Pasal 52 (Pengeluaran dasarnya merupakan sanksi
Barang Kena Cukai pidana berupa pidana penjara
dari perusahaan yang dan pidana denda yang
mengakibatkan merupakan sanksi pidana yang
kerugian negara), bersifat kumulatif (gabungan),
c) Pasal 53 (Memalsukan dengan mengutamakan
dokumen) penerapan sanksi pidana penjara
d) Pasal 54 (Menjual terlebih dahulu dan kemudian
Barang Kena Cukai diikuti dengan sanksi pidana
yang tidak denda secara kumulatif.
dikemas/dilunasi Penerapan sanksi pidana seperti
cukainya) ini menunjukkan bahwa pelaku
e) Pasal 55 (Memalsukan tindak pidana tersebut dikena-
pita cukai, membeli kan sanksi pidana ganda yang
5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

cukup berat, yaitu penerapan Diketahui truk


sanksi pidana penjara dan Nomor Polisi AG-9161-US
sekaligus juga dikenakan sanksi dengan sopir saksi
pidana denda. SUPARDI bin KASAN
RAJI, selanjutnya dari hasil
A. Penegakan Hukum pemeriksaan tersebut dite-
Terhadap Tindak Pidana mukan barang kena cukai
Penyelundupan Barang berupa hasil tembakau/
Dalam Kasus Putusan rokok yaitu 9 karton @ 800
Nomor. 237 / PID.SUS / bungkus @ 20 batang
2018 / PN.SMG. Barang Kena Cukai SKM
Sesuai dalam kasus merk “MAXX
putusan Nomor 237/ EXCLUSIVE”, 24 karton @
Pid.Sus/ 2018/ Pn.Smg yang 800 bungkus @ 20 batang
penulis uraikan. Kejadian Barang Kena Cukai SKM
tersebut terjadi pada hari merk “MAXX SMOOTH
Jumat tanggal 2 Februari BLEND TOBACCO” dan
2018 petugas Bea dan Cukai 13 karton @ 800 bungkus
bagian seksi Penindakan @ 20 batang Barang Kena
dan Penyidikan Kantor Cukai SKM merk “R3”.
Pengawasan dan Pelayanan Bahwa 46 karton barang
Bea dan Cukai Tipe Madya kena cukai berupa hasil
Pabean A Semarang menda- tembakau/ rokok tersebut
patkan informasi terkait diketahui diproduksi di PR.
adanya pengiriman barang Muncul Sejahtera milik
kena cukai berupa hasil terdakwa yang mempunyai
tembakau yang diduga kuat 2 buah mesin maker
melanggar peraturan (pembuat rokok) yaitu merk
perundang-undang di bidang GARRAND buatan tahun
Cukai dan Kepabeanan. 2000 (dipergunakan untuk
Terdapat truk dengan ciri- membuat SKM reguler) dan
ciri bertutup terpal dan MK-8 buatan tahun 1979
kepala truk berwarna putih (dipergunakan untuk
degan tujuan Sumatera membuat SKM Mild), untuk
bernomor Polisi AG- 9161- penyediaan material dalam
US keluar tol Krapyak produksi 46 (empat puluh
menuju ke arah Kendal, enam) karton rokok adalah
kemudian petugas Bea dan terdakwa menyediakan
Cukai KPPBC Semarang filter, kertas CTP dan bobin
melakukan penegahan dan untuk proses penjahitan dan
pemerik-saan. Truk tersebut sdr. MUHAMAD ANAS
di Jalan Pantura Semarang – als. PUNGAK als. GONDO
Kendal depan pintu masuk yang menyediakan
Kawasan Industri tembakau, kertas etiket,
Wijayakusuma Kota grenjeng, kertas aluminium
Semarang.
6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

foil, plastik UPP, pita cukai, Dengan pidana penjara


dan karton serta bagor. selama 1 (satu) tahun serta
Diketahui bahwa denda sebesar Rp.
satu ball rokok selama ini 544.464.000,- (lima ratus
yang dibuat terdiri dari 6 kg empat puluh empat juta
tembakau. Satu ball terdiri empat ratus enam puluh
dari 10 (sepuluh) slop, per empat ribu rupiah), dengan
slop terdiri dari 10 bungkus ketentuan apabila denda
@ 20 batang. Jadi 6 kg tersebut tidak dibayar maka
tembakau dari sdr. diganti dengan pidana
MUHAMAD ANAS als. penjara selama 1 (satu)
PUNGAK als. GONDO bulan.
dapat terdakwa jahit Dalam hal
menjadi 10x10x20=2.000 penegakan hukum di Kantor
batang. Bahwa truk Nomor Pengawasan dan Pelayanan
Polisi AG-9161-US dengan Bea dan Cukai Tipe Madya
sopir saksi SUPARDI bin Pabean dalam hal ini Kantor
KASAN RAJI tersebut Pengawasan dan Pelayanan
selain memuat 46 karton Bea dan Cukai (KPPBC)
rokok juga terdapat barang Tipe Madya A Semarang
lain berupa mainan jaranan dilakukan di bawah Seksi
dan ikan asin dengan tujuan Penindakan dan Penyidikan.
Lampung tanpa dokumen. Penegakan hukum
Perbuatan terdakwa pada pelaku tindak pidana
yang diatur dan diancam penyelundupan pada
pidana dalam Pasal 54 dan dasarnya dikenai dua sanksi
Pasal 55 huruf (c) UU pidana, membayar denda
No.11 Tahun 1995 tentang dan penjara, namun
Cukai yang telah diubah dikenyataan yang ada
dengan UU No. 39 Tahun kebanyakan kasus penye-
2007 Juncto Pasal 55 ayat lundupan pelaku hanya
(1) ke-1 KUHP dan Pasal membayar denda sebagai
102 UU No. 10 tahun 1995 ganti rugi dari uang
Juncto UU No. 17 Tahun pungutan bea masuk dan
2006. Terdakwa terbukti bea keluar, hal ini
secara sah dan meyakinkan dikarenakan berdasarkan
bersalah “ melakukan dan Pasal 7 UU No. 55 Tahun
turut serta melakukan 1996 tentang Penyidikan
menyerahkan, menjual atau Tindak Pidana di bidang
menyediakan untuk dijual Kepabeanan menjelaskan
barang kena cukai yang demi kepentingan penerima-
tidak dikemas untuk an negara. Jaksa Agung
penjualan eceran atau tidak dapat menghentikan penyi-
dilekati pita cukai atau dikan tindak pidana di
tidak dibubuhi tanda bidang Kepabeanan dan
pelunasan cukai lainnya “.
7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

Cukai atas permintaan maupun menyelundupkan


Menteri Keuangan. barangnya di wilayah Kota
Kemudian diberinya Semarang. Hal tersebut
kewenangan PPNS Bea dan sesuai dengan hasil wawan-
Cukai dalam menangani cara penulis dengan Bapak
setiap kasus penyelundupan Ken selaku Subseksi
memberi kemudahan para Penindakan dan Penyidikan
petugas Bea dan Cukai di Kantor Bea dan Cukai
untuk menindak kasus-kasus Tipe A Semarang yang
tersebut. Maka dalam hal ini menyebutkan bahwa:
mempermudah petugas Bea “Penyebab awal yang
dan Cukai dan lebih menyebabkan terjadinya
maksimal dalam menangani penyelun-dupan rokok tanpa
kasus penyelun-dupan cukai karena kelang-kaan
barang. dan harga. Walaupun
Masalah Peredaran kualitas dan produk tersebut
rokok ilegal tanpa cukai sama. Namun yang lebih
tersebut yang terjadi di tinggi menye-babkan
Wilayah Hukum Kantor potensi penyelundupan yaitu
Pengawasan Dan Pelayanan produk pembuatan rokok
Bea Cukai (KPPBC) Tipe SKM (Sigaret Kretek
Madya Pabean A Semarang Mesin).”8
harus mendapatkan perha- Maka dari itu untuk
tian, karena telah melanggar mengurangi terjadinya
tindak pidana di wilayah tindak pidana penyelun-
Semarang yang merupakan dupan maka perlu dilakukan
wilayah pabean di Indonesia penegakan hukum. Pelak-
dengan batas-batas tertentu sanaan penegakan hukum
dengan ketentuan khusus terhadap penyelun-dupan
untuk bidang Kepabeanan barang di wilayah Jawa
terhadap tindak pidana Tengah dan D.I Yogyakarta
penyelundupan barang. ini memerlukan penegak
Barang yang dimasukan dari hukum yang memiliki
luar daerah pabean atau dari moralitas yang baik, tegas
dalam daerah pabean dan selalu berupaya dalam
Indonesia lainya tanpa menegakan keadilan dan
terlebih dahulu dikenakan kebenaran berdasarkan
pungutan bea dan cukai atau perundang-undangan yang
pungutan negara. Oleh berlaku. Penegakan hukum
karena itu, cukup banyak secara konkret adalah
kesempatan bagi para berlakunya hukum positif
produsen barang illegal dalam praktik sebagaimana
terlebih khusus peredaran
rokok hasil tembakau tanpa 8
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Ken
cukai untuk menimbun, Selaku Kepala Seksi Penindakan dan
memasarkan, mengedarkan Penyidikan di Kantor Bea dan Cukai Tipe B
Semarang pada tanggal 5 Februari 2021.
8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

seharusnya patut dipatuhi. Total 66


Oleh karena itu, mem- Kasus
berikan keadilan dalam Sumber: Data Olahan dari
suatu perkara berarti kantor Pengawasan dan
memutuskan hukum in Pelayanan Bea dan Cukai
concreto dalam memper- (KPPBC) Madya Pabean A
tahankan dan menjamin Kota Semarang.
ditaatinya hukum materiil Dari data di atas
dengan menggunakan cara dapat dilihat bahwa kasus
prosedural yang ditetapkan penyelundupan yang terjadi
oleh hukum formal.9 di wilayah Jawa Tengah dan
Menurut Soerjono D.I Yogyakarta dari tahun
Soekanto, faktor yang 2019 sampai tahun 2020
berpengaruh besar dalam yang ditangani oleh
ditegakannya suatu aturan Penindakan dan Penyidikan
adalah faktor penegak di Kantor Pengawasan dan
hukum itu sendiri. Hal ini Pelayanan Bea dan Cukai
dikarenakan penerapan (KPPCB) Tipe Madya
suatu aturan yang Pabean A Semarang
dilaksanakan oleh penegak semakin tahun semakin
hukum dianggap sebagai meningkat. Sehingga para
panutan hukum oleh pelaku kejahatan tidak
masyarakat. 10
melewati proses pengadilan
Berikut ini data yang dan tidak dihukum dengan
bersumber dari bagian hukum pidana. Seharusnya
Penindakan dan Penyidikan dalam kasus penyelundupan
Kantor di Kantor Bea dan tersangka penyelundupan
Cukai Tipe A Semarang diancam dengan sanksi
sebagai berikut: pidana Pasal 102, Pasal 102
Jumlah Kasus A, dan Pasal 102 B Undang-
Penyelundupan barang di Undang Nomor 17 Tahun
Wilayah Kantor Bea dan 2006 Juncto Undang-Undng
Cukai Madya Pabean A Nomor 10 Tahun 1995
Semarang Tahun 2019-2020 tentang Kepabeanan dengan
No Tahun Jumlah ancaman pidana penjara
Kasus paling singkat 1 (satu) tahun
1 2019 27 dan pidana penjara paling
2 2020 39 lama 10 (sepuluh) tahun.
9 Maka dari itu, untuk
Nurviyani, Penegakan Hukum Terhadap
Tindak Pidana Penyelundupan Pakaian mengurangi penyelundupan
Bekas Oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil barang tersebut dilakukan
Bea Dan Cukai Di Kabupaten Indragiri Hilir, penegakan hukum yang bisa
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, dilakukan secara preventif
Oktober 2016 dan represif.
10
Soerjono Soekanto, Kegunaan Sosiologi
Hukum Bagi Kalangan Hukum, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, 1989.
9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

1. Penegakan Hukum mencegah terjadinya


secara Preventif tindak pidana penye-
(Pencegahan) lundupan barang.
Penegakan hukum Direktorat Jenderal
secara preventif yang Bea dan Cukai
dilakukan oleh Penyidik langsung terjun ke
Pegawai Negeri Sipil laut untuk melaku-
Bea dan Cukai kan patroli langsung
Semarang adalah di laut. Selain itu
sebagai berikut:11 juga sudah menam-
a. Melaksanakan bahkan pos di
Pengamatan pelabuhan agar dapat
Kegiatan pengamatan mengurangi kasus
meru-pakan salah satu penyelundupan
tindakan untuk barang. Maka dari
pencegahan yang itu, Bea dan Cukai
dilakukan oleh Kantor dapat mengetahui
Pengawasan dan dan menangani lang-
Pelayanan Bea dan sung apabila ada
Cukai (KPPCB) Tipe kapal-kapal mencuri-
Madya Pabean A gakan yang masuk
Semarang terhadap dan keluar sehingga
tindak pidana dapat diberikan tin-
Kepabeanan seperti dakan langsung oleh
tindak pidana Badan Penindakan
penyelundupan barang. dan Penyidikan.
Dalam hal ini yang b. Mengadakan
melakukan tugas Penyuluhan Hukum.
tersebut yaitu oleh tim Kegiatan
inteljen untuk mencari penyuluhan hukum
tahu tentang informasi seperti halnya
mengenai tindak pidana sosialisasi mengenai
penyelun-dupan barang peraturan Kawasan
yang terjadi. Sehingga bebas, Sosialisasi
dengan ini bisa Izin Timbun dan
mengurangi kasus Sosialisasi mengenai
penyelendupan barang. Peraturan Kepabea-
a. Patroli nan dan Cukai.
Melakukan Melalui sosialisasi
patroli merupakan tersebut diharapkan
salah satu upaya masyarakat khusus-
yang efektif dalam nya produsen dapat
mengetahui apa saja
11
Hasil wawancara penulis dengan Bapak hal-hal yang perlu
Ken Selaku Kepala Seksi Penindakan dan dihindari.
Penyidikan di Kantor Bea dan Cukai Tipe B
Semarang pada tanggal 5 Februari 2021.
10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

2. Penegakan Hukum Semarang yaitu sebagai


secara Represif berikut:12
(Penindakan) a. Melakukan
Penegakan Penangkapan
hukum secara represif Penangkapan
merupakan suatu upaya yang dimaksud
terakhir yang ditempuh. adalah suatu tinda-
Jika upaya preventif kan penyidik untuk
tidak berhasil maka tersangka atau ter-
upaya represif merupa- dakwa apabila terda-
kan penindakan dan pat cukup bukti guna
penegakan hukum kepentingan penyidi-
terhadap ancaman atau kan atau penuntutan
sanksi terhadap tindak yang diatur dalam
pidana penyelundupan Undang-Undang.
barang. Hal tersebut Penangkapan ini
terdapat di dalam dilakukan untuk
Undang-Undang No. 10 kepentingan penyeli-
Tahun 1995 tentang dikan, yang berwe-
Perubahan terhadap nang menangkap
Undang-Undang No. 17 adalah penyidik,
Tahun 2006 Juncto sebagaimana yang
Undang-Undang No. 10 diatur dalam UU No.
Tahun 1995 tentang 17 Th. 2006 tentang
Kepabeanan. PPNS Bea Perubahan terhadap
dan Cukai diberikan UU No. 10 Th. 1995.
kewenangan khusus Dalam Pasal 17
untuk menyidik baik KUHAP bahwa
tindak pidana maupun “perintah penang-
pelanggaran kepabea- kapan dilakukan
nan termasuk tindak terhadap seseorang
pidana penyelundupan. yang diduga keras
Adapun penega- melakukan tindak
kan hukum represif pidana berdasarkan
yang dilakukan di bukti permulaan
Kantor Pengawasan dan yang cukup”. Pasal
Pelayanan Bea dan ini menunjukan
Cukai (KPPCB) Tipe bahwa perintah
Madya Pabean A penangkapan tidak
Semarang berdasarkan dapat dilakukan
hasil dari wawancara dengan sewenang-
penulis dengan Bapak wenang, tetapi ditu-
Ken selaku Subseksi
Penindakan dan 12
Hasil wawancara penulis dengan Bapak
Penyidikan di Kantor Ken Selaku Kepala Seksi Penindakan dan
Bea dan Cukai Tipe A Penyidikan di Kantor Bea dan Cukai Tipe B
Semarang pada tanggal 5 Februari 2021.
11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

jukan kepada mereka cukai. Upaya yang


yang melakukan paling baik menurut
tindak pidana. penulis adalah dengan
b. Penyitaan dan memberikan sanksi
Penegahan hukuman tegas sesuai
Penyitaan yang diatur dalam
dirumuskan dalam ketentuan Undang-
Pasal 1 Ayat 16 UU Undang Kepabeanan
No. 17 tahun 2006 dan Cukai sehingga,
tentang Kepabeanan. dapat menjerat para
Dari hasil penyitaan pelaku dan menim-
inilah yang dapat bulkan efek jera dan
menjadi barang bukti dapat menjadikan orang
dalam kasus penye- yang ingin melakukan
lundupan barang ini. tindak pidana penyelun-
Dalam tindak pidana dupan barang menjadi
penyelundupan di lebih berhati-hati.
wilayah hukum
Kantor Bea dan 3. Faktor-Faktor yang
Cukai Tipe A Mendorong Terjadi-
Semarang, apabila nya Tindak Pidana
pelaku tertangkap Penyelundupan
melakukan tindakan Barang
penyelundupan Dalam proses
barang maka penyi- penegakan hukum
dik Bea dan Cukai dalam tindak pidana
langsung melakukan penyelundupan barang
penang-kapan dan banyak memiliki faktor
penyitaan terhadap menghambat terjadinya
tindak pidana penye- tindak pidana penyelun-
lundupan barang dupan barang yakni
tersebut. sebagai berikut:
Upaya yang 1) Kurangnya
telah dilakukan dalam Kesadaran Hukum di
mengatasi dan pene- Kalangan
gakan hukum dalam Masyarakat
tindak pidana penyelun- Masyarakat
dupan barang di Kota harus benar menya-
Semarang menurut dari bahwa hukum
penulis sudah cukup tidak hanya suatu
baik namun perlu aturan saja tetapi
adanya upaya lain yang harus disadari pen-
bisa menyempurnakan tingnya hukum di
pemberantasan tindak dalam kehidupan
pidana penyelundupan bermasyarakat. Hal
barang tanpa cukai dan ini dapat terlaksana
12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

jika ada kerjasama peralatan yang cu-


dengan aparat. kup. Jika hal-hal
2) Ketidakpahaman tersebut di atas tidak
Masyarakat terhadap terpenuhi, maka
Peraturan penegakan hukum
Kepabeanan untuk mengurangi
Ketika suatu tindak pidana penye-
aturan tidak dipa- lundupan barang
hami secara mak- tidak dapat tercapai.
simal, maka masya-
rakat tentu awam 4. Faktor – Faktor yang
mengenai hukum Menghambat Terjadi-
misalnya dalam hal nya Tindak Pidana
menyangkut fungsi Penyelundupan
dan kewenangan Faktor-faktor
Kepabeanan dan yang mendorong tim-
Undang-Undang bulnya tindak pidana
yang mengatur ten- penyeludupan barang
tang sistem hukum berdasarkan hasil
Kepabeanan salah wawancara dengan
satunya mengenai Bapak Ken selaku
tindak pidana penye- Subseksi Penindakan
lundupan barang. dan Penyidikan di
3) Sarana dan Prasana Kantor Bea dan Cukai
Sarana dan Tipe B Semarang yaitu
prasana penyidikan sebagai berikut:13
saat ini masih dirasa 1) Peraturan
kurang memadai. Pada saat ini
Seperti halnya alat pemerintah telah
detektor, alat pende- berusaha menghi-
raan jarak jauh, alat langkan birokrasi
komunikasi dan dalam pengurusan
kapal petugas bea barang-barang impor
dan cukai yang dan ekspor. Salah
masih kurang cang- satu kebijakan
gih sementara kapal- pemerintah tersebut
kapal penyelundup dengan dikeluar-
memiliki teknologi kannya Instruksi
yang tinggi. Selain Presiden (INPRES)
itu sarana dan Tahun 1985 tentang
prasana tersebut Kebijaksanaan
dapat pula berupa Kelancaran Arus
tenaga manusia yang
berpendidikan dan 13
Hasil wawancara penulis dengan Bapak
terampil, organisasi Ken Selaku Kepala Seksi Penindakan dan
yang baik dan Penyidikan di Kantor Bea dan Cukai Tipe B
Semarang pada tanggal 5 Februari 2021.
13
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

Barang dalam hal lundupan tersebut


untuk menunjang adalah Intansi Bea
perekonomian. dan Cukai. Bisa juga
2) Masyarakat dilakukan secara
Kebutuhan rutin dengan dikirim
ekonomi serta satuan tugas dari
keadaan para pelaku kantor wilayah untuk
merupakan masalah mencari dan
utama dalam hukum mengumpulkan
pabean, karena para informasi ke seluruh
pelaku mengingin- wilayah, namun
kan dalam segi secara teknis sulit
ekonomi biaya karena wilayahnya
produksi yang murah relatif luas. Menge-
bahkan tidak nai pencegahan,
mengeluarkan biaya penindakan, dan
produksi. Karena penyidikan yang
dengan adanya tidak optimal harus
kelangkaan harga dilaksanakan segera
yang menyulitkan mungkin agar opti-
dalam produksi mal kembali. Hal ini
inilah yang membuat dapat dilihat dari
orang melakukan adanya fungsi pelak-
aksinya dalam mela- sanaan intelejen,
kukan penyeludupan patroli, dan operasi
barang. Masyarakat pencegahan pelang-
yang seperti ini garan, penindakan
cenderung menyim- serta penyidikan pa-
pang dan berbuat da kantor wilayah
kriminal, semua itu diharapkan dapat
karena situasi sekitar melakukan terus me-
yang mempengaruhi nerus dalam hal
secara sosialis. pencegahan, penin-
3) Pengawasan dan dakan dan penyi-
Penindakan dikan.
Salah satu
cara untuk mencegah IV. KESIMPULAN
dan menemukan 1. Dalam Undang-Undang Nomor
adanya pelanggaran 10 Tahun 1995 tentang
yaitu dengan dila- Perubahan atas Undang-Undang
kukan pengawasan No. 17 Tahun 2006, terhadap
dan penindakan. Tindak Pidana Penye-lundupan
Dalam hal ini yang Barang di bidang Kepabeanan
memungkinkan yang terdapat di dalam Pasal
untuk mengurangi 102-109 dapat dilakukan oleh
tindak pidana penye- importir dan eksportir, aparat
14
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

penegak hukum, pengusaha barang di Wilayah Hukum


pengurusan jasa Kepabeanan Kantor Pengawasan dan
serta oleh badan hukum. Tindak Pelayanan Bea Cukai (KPPBC)
pidana kepabeanan dapat Tipe Madya Pabean A Semarang
menimbulkan kerugian bagi dilakukan penegakan hukum
negara, sehingga upaya dalam memberantas tindak
pencegahan dan penegakan pidana penyelun-dupan barang.
hukum khususnya pember- Dalam hal ini dilakukan dengan
lakuan sanksi pidana merupakan penega-kan hukum secara
sarana yang dapat mencegah dan (preventif) dan represif
memberantas tindak pidana (penindakan). Penegakan hukum
kepabeanan. Selain itu terdapat secara preventif yaitu dapat
pengaturan mengenai terhadap berupa melaksa-nakan
Tindak Pidana penyelundupan pengamatan, patroli, dan
barang di Indonesia diatur dalam mengadakan penyu-luhan
ketentuan Pasal 50, Pasal 52, hukum, sedangkan penegakan
Pasal 53, Pasal 54, Pasal 55, hukum secara represif yaitu
Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58, berupa melakukan penangkapan,
Pasal 58A, dan Pasal 62 UU RI penyitaan dan penegahan.
No. 39 Th. 2007 tentang Terdapat juga Faktor Pendukung
Perubahan atas Undang-Undang dan Penghambat terjadinya
Republik Indonesia Nomor 11 tindak pidana penyelundupan
Tahun 1995 tentang Cukai. barang. Faktor yang mendorong
2. Peran PPNS Bea dan Cukai terjadinya tindak pidana
dalam menangani tindak pidana penyelundupan barang yaitu
penyelundupan Rokok Illegal, peraturan, masyarakat,
telah dilakukan dengan pengawasan dan penindakan
maksimal, terbukti banyaknya sedangkan faktor yang
kasus penyelundupan barang menghambat terjadinya tindak
seperti rokok illegal yang pidana penyelun-dupan barang
berhasil ditangkap, hadirnya yaitu kurang-nya kesadaran
Undang-Undang tentang hukum di kalangan masyarakat,
Kepabeanan dan Cukai semakin ketidakpahaman masya-rakat
memberi keluasan kepada Dirjen terhadap peraturan Kepabeanan
Bea dan Cukai untuk melakukan serta sarana dan prasana kurang
pengawasan, pelayanan, memadai.
pencegahan dan pembe-rantasan
tindak pidana di bidang V. DAFTAR PUSTAKA
Kepabeanan dan Cukai, dalam A. Buku
proses penyidikan PPNS Bea
Adami Chazawi., 2009,
dan Cukai berpedoman sesuai
Pembelajaran Hukum
dengan perundang-undangan
Pidana. Jakarta. PT Raja
yang berlaku berdasarkan Pasal grafindo Persada.
112 UU No. 17 Th. 2006 tentang
Kepabeanan. Upaya pencegahan
tindak pidana penyelundupan
15
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

Adrian, Sutedi. 2012. Good Keunggulannya,


Corporate Governance. (Jakarta: PT. Grasindo,
Jakarta. Sinar Grafika. 2010.
Pedoman Teknis Administrasi Lawrence M. Friedman, 1977,
dan Teknis Peradilan Law and Society an
Pidana Umum dan Introduction. New
Pidana Khusus", 2008, Jersey. Prentice Hall
Buku II Edisi 2007, Inc.
Penerbit Mahkamah
Lilik Mulyadi, 2002, Hukum
Agung RI.
Acara Pidana (Suatu
Ahmad Mujahidin, 2007, Tinjauan Khusus
Peradilan Satu Atap di Terhadap Surat
Indonesia, Bandung: Dakwaan, Eksepsi dan
Refika Aditama. Putusan Peradilan),
Bandung: PT. Citra
Andi Hamzah, 1994, Masalah
Aditya Bakti.
Penegakan Hukum
Pidana, Jakarta: Rineka
Cipta.
Leden Marpaung, Tindak
Andi Hamzah, 2001, Asas- Pidana Penyelundupan
Asas Hukum Pidana, Masalah Dan
Jakarta: Rineka Cipta. Pencegahan, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta,
Barda Nawawi Arief, 2002,
1991.
Kebijakan Hukum
Pidana, Bandung: PT. Mahrus Ali, 2012, Dasar-
Citra Aditya Bakti. Dasar Hukum Pidana,
Jakarta, Sinar Grafika.
Bohari, Pengantar Hukum
Pajak, PT. Raja Moeljatno. Asas – Asas
Grafindo Persada, Hukum Pidana, penerbit
Jakarta, 2006. Reneka Cipta, Jakarta,
1983.
Jan Remelink, Hukum Pidana,
(Jakarta : Gramedia Sunarmo, Sistem dan Prosedur
Pustaka Utama, 2003). Kepabeanan di Bidang
Ekspor, (Jakarta; 2007).
Jimly Asshidiqie, Hukum Tata
Negara dan PilarPilar Sudaryono & Natangsa
Demokrasi, Serpihan Surbakti, 2005, Buku
Pemikiran Hukum, Pegangan Kuliah
Media dan Hukum Pidana,
HAM ,Jakarta: Surakarta: Fakultas
Konstitusi Press dan PT. Hukum UMS.
Syaamil Cipta Media,
Suteki & Taufani, G.
2006.
Metodologi Penelitian
J.R. Raco, Metode Penelitian Hukum (Filsafat, Teori
Kualitatif Jenis, Dan Praktik). (Depok:
Karakteristik, dan
16
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

PT RajaGrafindo Undang Kepabeanan


Persada, 2018). Terhadap
Penanggulangan
Soerjono, Soekanto. Pengantar
Penyelundupan
Penelitian Hukum.
Sembako Di Kota
(Universitas Indonesia,
Batam, Journal of law
Jakarta 1986).
and policy
Semedi Bambang, 2013. transformation, vol. 4,
Pengawasan no. 1, june 2019
Kepabeanan, Jakarta,
Zainab Ompu Jainah,
Widyaiswara Pusdiklat
”Membangun Budaya
Bea dan Cukai.
Hukum Masyarakat
Penegak Hukum Dalam
Purwito M. Ali, Kepabeanan Pemberantasan Tindak
dan Cukai Lalu Lintas Pidana Narkotika”,
Barang, Konsep dan Keadilan Progresif. Vol.
Aplikasinya, Kajian 2 No. 2 September
Hukum Fiskal FHUI. 2011.

B. Jurnal
Dwi, A. Penegakan Hukum C. Perundang-Undangan
Terhadap Kitab Undang-Undang Hukum
Penyelundupan Rokok Pidana (KUHP).
dan Minuman Keras
Undang-Undang Nomor 17
Oleh Penyidik Pegawai
Tahun 2006 tentang
Negeri Sipil Bea Cukai
Perubahan Perubahan
Selat Panjang
Atas Undang-Undang
Berdasarkan Undang-
Nomor 10 Tahun 1995
Undang No.39 Tahun
tentang Kepabeanan
2007 Tentang Cukai.
JOM, IV, 2. 2017. Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2006 Tentang
Nurviyani, Penegakan Hukum
Kepabeanan.
Terhadap Tindak Pidana
Penyelundupan Pakaian D. Internet
Bekas Oleh Penyidik
https://jateng.tribunnews.com
Pegawai Negeri Sipil
Bea Dan Cukai Di E. Wawancara
Kabupaten Indragiri Hasil wawancara penulis
Hilir, JOM Fakultas dengan Bapak Ken
Hukum Volume III Selaku Kepala Seksi
Nomor 2, Oktober 2016. Penindakan dan
Rufinus Hotmaulana Hutauruk Penyidikan di Kantor
dan Dedi Susanto, Bea dan Cukai Tipe B
Efektifitas Undang- Semarang pada tanggal
5 Februari 2021.

17
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

18

Anda mungkin juga menyukai