Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Setelah dilakukan tahapan perancangan modul monitoring dan kontrol suhu


otomatis secara keseluruhan, selanjutnya dilakukan pengujian dan analisis mengenai
sistem yang telah dirancang. Sistem yang sudah dirancang lalu dilakukan pengujian
secara terpisah menjadi beberapa bagian, yaitu :

1. Pengujian Sensor ACS-712


2. Pengujian Sensor SEN-0052
3. Pengujian Sensor DS18B20
4. Perbandingan Suhu Permukaan Panel Surya
5. Pengujian komunikasi
6. Pengujian Blynk
7. Pengujian rekam data ke Google Mail

Untuk bagian – bagian sistem yang sudah dirancang dan dibuat akan diuji mengenai
kelayakan sistem untuk memenui kriteria yang sudah diiinginkan.

4.1 Pengujian Sensor ACS-712


Pengujian yang dilakukan pada pembacaan sensor ACS-712 ini
membandingkan dengan pembacaan sensor arus ACS-712 dengan menggunakan alat
tangampere. Pengujian dilakukan dengan pembacaan arus mulai dari jam 06.15 WIB
sampai 18.00 WIB setiap 15 menit tiap percobaan. Dari hasil baca sensor nantinya
didapatkan data lalu dilakukan perhitungan untuk nilai error pada pengujian ini
dihitung dengan menggunakan persamaan 4.1 dan persentase besarnya error pada
pembacaan sensor ACS-712 menggunakaan persamaan 4.2 berikut :

Δ Error=|Pembacaan Sensor ACS 712−Pembacaan Tang Ampere| (4.1)


Δ Error
Persentase Error= ×100 % (4.2)
Pembacaan Tang Ampere

Tabel 4.1 Pengujian pembacaan arus sensor ACS-712

Sensor ACS-712 Tang Ampere


Waktu Δ Error % Error
(A) (A)
06.15 0,63 0,52 0,11 21,15
06.30 0,64 0,64 0 0,00
06.45 0,87 0,88 0,01 1,14
07.00 0,95 0,92 0,03 3,26
07.15 1,08 1,03 0,05 4,85
07.30 1,14 1,12 0,02 1,79
07.45 1,22 1,2 0,02 1,67
08.00 1,41 1,37 0,04 2,92
08.15 1,42 1,46 0,04 2,74
08.30 1,31 1,35 0,04 2,96
08.45 1,25 1,22 0,03 2,46
09.00 3,92 3,95 0,03 0,76
09.15 3,71 3,68 0,03 0,82
09.30 3,33 3,31 0,02 0,60
09.45 4,93 4,95 0,02 0,40
10.00 2,25 2,23 0,02 0,90
10.15 5,17 5,18 0,01 0,19
10.30 5,26 5,37 0,11 2,05
10.45 5,17 5,16 0,01 0,19
11.00 5,22 5,23 0,01 0,19
11.15 2,11 2,08 0,03 1,44
11.30 5,13 5,19 0,06 1,16
11.45 4,93 4,94 0,01 0,20
12.00 4,68 4,81 0,13 2,70
12.15 5,13 5,35 0,22 4,11
12.30 3,81 3,76 0,05 1,33
12.45 5,04 5,1 0,06 1,18
13.00 4,75 4,89 0,14 2,86
13.15 4,74 4,96 0,22 4,44
Sensor ACS-712 Tang Ampere
Waktu Δ Error % Error
(A) (A)

13.30 4,6 4,78 0,18 3,77


13.45 4,4 4,4 0 0,00
14.00 4,39 4,4 0,01 0,23
14.15 4,11 4,17 0,06 1,44
14.30 4,12 4,16 0,04 0,96
14.45 3,84 3,79 0,05 1,32
15.00 3,05 3,06 0,01 0,33
15.15 1,78 1,75 0,03 1,71
15.30 0,82 0,77 0,05 6,49
15.45 0,6 0,58 0,02 3,45
16.00 0,51 0,53 0,02 3,77
16.15 0,4 0,45 0,05 11,11
16.30 0,45 0,42 0,03 7,14
16.45 0,39 0,35 0,01 2,70
17.00 0,21 0,22 0,04 11,43
17.15 0,09 0,13 0,01 4,55
17.30 0 0 0,04 30,77
17.45 0 0 0 0,00
18.00 0 0 0 0,00
Rerata Error 0,05 3,3 %

Pada tabel 4.1 merupakan hasil pengujian pembacaan antara sensor arus ACS-
712 dengan tangampere memiliki nilai rerata error sebesar 0,05 dan didapatkan
persentase besarnya error pada pembacaan sensor arus adalah 3,3%. Nilai ini sangat
kecil sehingga pembacaan sensor ACS-712 pada penelitian tugas akhir ini cukup
akurat.

4.2 Pengujian Sensor SEN-0052


Pengujian pada pembacaan sensor SEN-0052 membandingkan antara
pembacaan sensor dengan pembacaan dari alat ukur multimeter. Pengujian dilakukan
dengan mengukur tegangan output dari panel surya mulai pukul 06.15 – 18.00 WIB
setiap 15 menit tiap percobaan. Dari hasil baca sensor dan multimeter nantinya
didapatkan data lalu dilakukan perhitungan untuk nilai error pada pengujian ini
dihitung dengan menggunakan persamaan 4.3 dan persentase besarnya error pada
pembacaan sensor SEN-0052 menggunakaan persamaan 4.4 :

Δ Error=|Pembacaan Sensor SEN 0052−Pembacaan Multimeter| (4.3)

Δ Error
Persentase Error= × 100 % (4.4)
Pembacaan Multimeter

Tabel 4.2 Pengujian pembacaan tegangan sensor SEN-0052

Multi Meter
Waktu Sensor SEN-0052 (V) Δ Error (V) % Error
(V)
06.15 13,45 13,33 0,12 0,90
06.30 13,25 13 0,25 1,92
06.45 13,55 13,19 0,36 2,73
07.00 13,2 13,34 0,14 1,05
07.15 13,57 13,4 0,17 1,27
07.30 13,4 13,39 0,01 0,07
07.45 12,69 12,71 0,02 0,16
08.00 12,69 12,69 0 0,00
08.15 12,74 12,73 0,01 0,08
08.30 12,71 12,54 0,17 1,36
08.45 12,47 12,44 0,03 0,24
09.00 14,77 14,54 0,23 1,58
09.15 14,65 14,52 0,13 0,90
09.30 14,38 14,22 0,16 1,13
09.45 15,26 15,12 0,14 0,93
10.00 13,55 13,42 0,13 0,97
10.15 15,82 15,23 0,59 3,87
10.30 15,89 15,4 0,49 3,18
10.45 15,53 15,51 0,02 0,13
11.00 15,92 15,41 0,51 3,31
11.15 13,4 13,34 0,06 0,45
Multi Meter
Waktu Sensor SEN-0052 (V) Δ Error (V) % Error
(V)
11.30 16,06 15,98 0,08 0,50
11.45 16,26 15,99 0,27 1,69
12.00 16,5 16,34 0,16 0,98
12.15 15,16 15,12 0,04 0,26
12.30 14,74 14,37 0,37 2,57
12.45 15,09 15,08 0,01 0,07
13.00 15,18 15,13 0,05 0,33
13.15 15,55 15,05 0,5 3,32
13.30 15,5 15,18 0,32 2,11
13.45 15,45 14,9 0,55 3,69
14.00 14,79 14,54 0,25 1,72
14.15 14,99 14,99 0 0,00
14.30 14,94 14,81 0,13 0,88
14.45 14,84 14,68 0,16 1,09
15.00 14,67 14,66 0,01 0,07
15.15 13,57 13,21 0,36 2,73
15.30 12,79 12,72 0,07 0,55
15.45 12,52 12,47 0,05 0,40
16.00 12,35 12,31 0,04 0,32
16.15 12,54 12,39 0,15 1,21
16.30 12,52 12,42 0,1 0,81
16.45 12,54 12,34 0,2 1,62
17.00 12,52 12,65 0,13 1,03
17.15 12,4 12,21 0,19 1,56
17.30 12,27 12,11 0,16 1,32
17.45 12,18 12 0,18 1,50
18.00 9,24 9,05 0,19 2,1
Rerata Error 0,18 1,7%

Tabel 4.2 menunjukan pembacaan sensor SEN-0052 dan pembacaan alat ukur
multimeter. Setelah didapatkan data pengukuran lalu dilakukan pengujian nilai error
didapat nilai rerata error sebesar 0,18 dan didapatkan persentase nilai error pada
pembacaan sensor SEN-0052 sebesar 1,7%. Nilai ini sangat kecil sehingga
pembacaan sensor SEN-0052 pada penelitian tugas akhir ini cukup akurat.

4.3 Pengujian Sensor DS18B20


Pada pengujian sensor DS18B20 yang digunakan sebagai pembaca nilai suhu
pada permukaan panel. Pengujian sensor DS18B20 ini dilakukan dengan cara
perhitungan nilai banding dengan hasil baca alat ukur thermogun. Pengujian
dilakukan dengan mengukur suhu pada permukaan panel surya mulai pukul 06.15 –
18.00 WIB setiap 15 menit tiap percobaan. Dari hasil baca sensor dan thermogun
nantinya didapatkan data lalu dilakukan perhitungan untuk nilai error pada pengujian
ini dihitung dengan menggunakan persamaan 4.5 dan persentase besarnya error pada
pembacaan sensor DS18B20 menggunakaan persamaan 4.6 :

Δ Error=|Pembacaan Sensor DS 18 B 20−Pembacaan Thermogun| (4.5)

Δ Error
Persentase Error= × 100 % (4.6)
Pembacaan Thermogun

Tabel 4.3 Pengujian pembacaan suhu sensor DS18B20

Thermo Gun
Waktu Sensor DS18B20 (°C) Δ Error (°C) % Error
(°C)
06.15 26,62 26 0,62 2,38
06.30 26,19 26 0,19 0,73
06.45 27,44 27,1 0,34 1,25
07.00 28,25 26 2,25 8,65
07.15 28,18 26 2,18 8,38
07.30 28,25 26 2,25 8,65
07.45 28,69 27 1,69 6,26
08.00 30,56 30,5 0,06 0,20
08.15 33,6 33,3 0,3 0,90
08.30 34,4 32,1 2,3 7,17
Thermo Gun
Waktu Sensor DS18B20 (°C) Δ Error (°C) % Error
(°C)
08.45 34,63 32,4 2,23 6,88
09.00 34,75 33 1,75 5,30
09.15 34,64 33,8 0,84 2,49
09.30 34,88 34 0,88 2,59
09.45 34,69 31,9 2,79 8,75
10.00 34,75 34,9 0,15 0,43
10.15 35,81 35,2 0,61 1,73
10.30 34,5 34,1 0,4 1,17
10.45 36,65 36 0,65 1,81
11.00 36,81 35,9 0,91 2,53
11.15 36,44 35,6 0,84 2,36
11.30 37,3 37,6 0,3 0,80
11.45 39,1 39,8 0,7 1,76
12.00 40,8 39,1 1,7 4,35
12.15 38,88 38 0,88 2,32
12.30 37,56 36,8 0,76 2,07
12.45 35,19 34,6 0,59 1,71
13.00 37,44 36,9 0,54 1,46
13.15 34,25 33,2 1,05 3,16
13.30 33,81 33,5 0,31 0,93
13.45 32,9 32,5 0,4 1,23
14.00 33,38 34,1 0,72 2,11
14.15 34 35,9 1,9 5,29
14.30 34,5 34,7 0,2 0,58
14.45 34,25 31,5 2,75 8,73
15.00 33,81 32,7 1,11 3,39
15.15 32,06 31,8 0,26 0,82
15.30 31,31 31,3 0,01 0,03
15.45 30,81 30,6 0,21 0,69
16.00 30,69 30,7 0,01 0,03
16.15 30,25 29,4 0,85 2,89
16.30 30 29,5 0,5 1,69
16.45 29,75 29,4 0,35 1,19
17.00 29,25 28,3 0,95 3,36
17.15 28,69 27,4 1,29 4,71
Thermo Gun
Waktu Sensor DS18B20 (°C) Δ Error (°C) % Error
(°C)
17.30 28 26,3 1,7 6,46
17.45 27,87 27,1 0,77 2,84
18.00 26,62 26,2 0,42 1,60
Rerata Error 0,95 3,1 %

Pada tabel 4.3 menunjukan bahwa pembacaan suhu oleh sensor DS18B20
cukup akurat dengan rerata error pembacaan sebesar 0,95. Sedangkan untuk
persentase nilai error pada pembacaan sensor DS18B20 sebesar 3,1%. Nilai ini
sangat kecil sehingga pembacaan sensor DS18B20 pada penelitian tugas akhir ini
cukup akurat.

4.4 Perbandingan Suhu Permukaan Panel Surya


Pada pengujian penggunaan sistem pendingin pada permukaan panel surya
untuk penggunaan variasi 1 sampai variasi 3 akan diperlihatkan perbandingan suhu
dalam tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Data perbandingan suhu permukaan panel

Suhu Panel Surya


Waktu
Variasi 1 (°C) Variasi 2 (°C) Variasi 3 (°C)
06.15 23,80 26,62 25,65
06.30 27,87 26,19 26,69
06.45 30,12 27,44 27
07.00 31,19 28,25 28,12
07.15 31,90 28,18 29,3
07.30 33,80 28,25 29,69
07.45 35,38 28,69 29,9
08.00 36,90 30,56 30,00
08.15 38,31 33,6 30,00
08.30 37,50 34,4 31,19
08.45 36,56 34,63 32,69
09.00 44,94 34,75 33,56
09.15 46,88 34,64 37,10
Suhu Panel Surya
Waktu
Variasi 1 (°C) Variasi 2 (°C) Variasi 3 (°C)
09.30 46,44 34,88 34,13
09.45 48,50 34,69 33,56
10.00 46,50 34,75 36,19
10.15 47,50 35,81 38,00
10.30 45,14 34,5 35,30
10.45 49,50 36,65 35,50
11.00 52,13 36,81 36,69
11.15 46,50 36,44 36,69
11.30 52,25 37,3 34,50
11.45 53,00 39,1 35,00
12.00 51,13 40,8 35,88
12.15 54,56 38,88 36,68
12.30 53,31 37,56 36,44
12.45 55,40 35,19 36,44
13.00 52,81 37,44 36,50
13.15 51,80 34,25 35,06
13.30 51,25 33,81 36,50
13.45 50,90 32,9 36,06
14.00 49,50 33,38 34,19
14.15 49,39 34 36,19
14.30 47,56 34,5 38,42
14.45 48,00 34,25 35,90
15.00 47,00 33,81 36,00
15.15 41,50 32,06 35,50
15.30 35,38 31,31 33,90
15.45 33,56 30,81 31,89
16.00 32,81 30,69 31,37
16.15 32,56 30,25 30,00
16.30 32,19 30 30,62
16.45 31,87 29,75 28,94
17.00 31,06 29,25 28,37
17.15 30,56 28,69 28,12
17.30 29,87 28 28,37
17.45 29,50 27,87 27,27
18.00 29,12 26,62 27,25
Suhu Panel Surya
Waktu
Variasi 1 (°C) Variasi 2 (°C) Variasi 3 (°C)
Rata - rata 41,57 32,78 32,88
Keterangan :
Variasi 1 = Pengujian tanpa sistem pendingin permukaan panel
Variasi 2 = Pengujian menggunakan sistem pendingin dengan setpoint 35oC
Variasi 3 = Pengujian menggunakan sistem pendingin dengan setpoint 30oC

Pada tabel 4.4 menunjukan bahwa suhu pada permukaan panel surya mulai
pukul 06.15 sampai 18.00 memiliki suhu tertinggi yang berbeda – beda dan tiap
satuan waktu yang berbeda. Dapat dilihat dari data tabel untuk variasi 1 nilai suhu
tertinggi terjadi pada pukul 12.45 sebesar 55,4 °C, untuk variasi 2 nilai suhu tertinggi
terjadi pada pukul 12.00 dengan nilai 40,8 °C, dan untuk variasi 3 nilai suhu tertinggi
terjadi pada pukul 14.30 dengan nilai 38,42 °C. Pada setiap variasi memiliki nilai
suhu dan waktu yang berbeda hal ini dikerenakan pengaruh dari cuaca di hari yang
berbeda dan sistem pendingin yang bekerja. Nilai suhu tertinggi terdapat pada variasi
1 dikarenakan pada variasi 1 merupakan variasi tanpa menggunakan sistem pendingin
pada permukaan panel, sehingga suhu yang terukur sangat panas. Hal ini sangat
berbeda dengan variasi 2 dan 3 yang menggunakan sistem pendingin yang berfungsi
sebagai penurun suhu pada permukaan panel. Perbedaan antara variasi 2 dan 3 dilihat
dari nilai setpoint nya. Untuk variasi 2 dengan setpoint 35 °C dengan data rerata suhu
32,78 °C sedangkan variasi 3 dengan setpoint 30°C dengan data rerata suhu 32,88
°C. Untuk rerata suhu ini sangat jauh dingin dibandingkan dengan variasi 1, berikut
akan lebih jelas perbandingan nilai suhu melalui grafik pada gambar 4.1 dan gambar
4.2 berikut.
Perbandingan Suhu Permukaan Panel
60

50

40
Suhu (°C)

30

20

10

0
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
.1 .4 .1 .4 .1 .4 .1 .4 .1 .4 .1 .4 .1 .4 .1 .4 .1 .4 .1 .4 .1 .4 .1 .4
06 06 07 07 08 08 09 09 10 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17
Waktu
Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Suhu Permukaan Panel Surya


(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada gambar 4.1 memperluhatkan grafik perbandingan suhu pada permukaan
panel surya yang terjadi untuk penerapan 3 variasi. Pada grafik terlihat bahwa
permukaan pada variasi 1 lebih tinggi dibandingkan dengan variasi 2 dan 3, hak ini
menunjukan bahwa penggunaan sistem pendingin berfungsi menurunkan suhu pada
permukaan panel surya. Jika dilihat dari selisih rerata suhu, untuk penggunaan sistem
pendingin dapat menurunkan ± 9°C pada permukaan panel dibandingkan tanpa
menggunakan sistem pendingin. Namun dari data suhu untuk variasi 2 dan 3 dengan
setpoint (35°C dan 30°C) nilainya tidak jauh berbeda karena pendingin yang
digunakan adalah air biasa sehingga tidak dapat menurunkan suhu lebih dingin lagi
saat suhu berada di titik tertingginya.
Perbandingan Rata - rata Suhu Permukaan Panel
45.00
41.57
40.00
35.00 32.78 32.88
30.00
25.00
Suhu (°C)

20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Rata – Rata Suhu Permukaan Panel Surya
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Gambar 4.2 menunjukan grafik perbandingan perhitungan suhu rata – rata
menggunakan variasi 1, 2, dan 3 pada permukaan panel surya yang terjadi selama
satu hari mulai pukul 06.15 – 18.00 setiap variasi. Pada ketiga variasi ini untuk nilai
suhu tertinggi terdapat pada variasi 1 tanpa menggunakan sistem pendingin, dimana
variasi ini mencapai nilai rata – rata suhu sebesar 41,57 °C. Dibandingkan dengan
variasi 2 menggunakan sistem pendingin dengan setpoint 35 °C didapatkan suhu rata
– rata 32,78°C sehingga penurunan rata – rata suhu sebesar 8,79 °C atau 21,1%.
Sedangkan dengan variasi 3 menggunakan sistem pendingin dengan setpoint 30 °C
didapatkan suhu rata – rata 32,88 sehingga penurunan rata – rata suhu sebesar 8,69 °C
atau 20,89%. Maka secara keseluruhan penerapan variasi pada permukaan panel
surya penggunaan sistem pendingin air ini berhasil menurunkan suhu permukaan
panel surya.

4.5 Pengujian Komunikasi


Pengujian komunikasi dilakukan pada mikrokontroler ATMega328P untuk
mengetahui respon kirim dan penerimaan data serial master ke ESP8266 untuk data
monitoring pada Blynk yang nantinya ditampilkan pada dashboard Blynk app.
4.5.1 Komunikasi serial
Komunikasi serial merupakan jalur komunikasi pengiriman dan penerimaan
data per-bit secara berurutan dan bergantian pada mikokontrol ATMega328P. Adanya
komunikasi serial membuat agar ATMega328P dapat mengolah data dan dapat
mengkomunikasikan hasil data secara dua arah dengan perangkat ESP8266 lalu
dikirimkan ke Blynk Server yang nantinya data tersebut ditampilkan pada dashboard
Blynk app di smartphone.
A. Kirim data
Pada proses pengiriman data dari pembacaan sensor suhu permukaan panel,
sensor suhu kolam air, sensor tegangan, dan sensor arus dikirimkan ke mikrokontrol
ATMega328P untuk dilakukan beberapa perintah mulai dari mengolah data sensor
dan mengirimkan data terhadap ESP8266 melalui komunikasi serial. Data yang
dikirimkan berupa hasil pembacaan sensor. Gambar 4.3 merupakan respon
pengiriman data serial pada ATMega328P melalui serial monitor.

Gambar 4.3 Tampilan serial monitor kirim data sensor


(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada gambar 4.3 ditampilkan hasil penerimaan data pembacaan sensor dari
sensor awal yaitu pembacaan sensor suhu pada permukaan panel, kolam air,
tegangan, dan arus. Data ini nantinya dikirim untuk diolah pada Blynk App untuk
monitoring pada dashboard Blynk app di smartphone.
B. Terima data
Setelah dilakukan pengiriman data serial oleh miktrokontrol ATMega328P
data tersebut diterima dan diolah oleh mikrokontrol ESP8266. Data yang diterima
oleh ESP8266 yakni data pembacaan dari sensor suhu panel, suhu air, tegangan, dan
arus. Data ini nantinya akan diolah untuk ditampilkan pada dashboard Blynk app.
Penerimaan data serial dilakukan secara berurutan dengan penyesuaian daftar
program yang telah ditentukan. Gambar 4.4 menunjukan serial monitor atas
penerimaan data serial dari ATMega328P.

Gambar 4.4 Tampilan serial monitor terima data dari ATMega328P


(Sumber : Dokumen Pribadi)
Gambar 4.5 Tampilan terima data di dashboard Blynk app
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Berdasarkan gambar 4.5 merupakan tampilan pada dashboard blynk app di
smartphone. Data – data sensor mulai dari sensor suhu pada panel,tegangan, dan arus
yang sudah diolah oleh mikrokontrol lalu ditampilkan untuk monitoring secara
realtime.

4.6 Pengujian Blynk


Pengujian pada sistem Blynk dilakukan untuk menguji kesiapan sistem untuk
menerima perintah yang akan diberikan. Pengujian pada sistem ini meliputi pengujian
jaringan internet terhadap mikrokontrol ESP8266 agar terkoneksi dengan Blynk
Server secara daring. Sehingga tahapan awal yang dilakukan untuk pengujian pada
sistem Blynk yaitu persiapan mikrokontrol untuk dapat terhubung ke jaringan internet
dengan cara Set up Wi-Fi. Setelah itu dilakukan tahap pengujian terhadap kontrol
sistem pendingin pada dashboard Blynk app di smartphone. Dari pengujian kontrol
sistem pendingin akan didapati nilai data – data sensor selama proses monitoring dan
kontrol pendingin yang nantinya data tersebut akan dibutuhkan untuk evaluasi
performa panel surya dan sistem pendingin. Data tersebut dapat diperoleh dengan
cara mengirimkan hasil monitoring secara otomatis dari dashboard Blynk app di
smartphone.
4.5.1 Set up Wifi
Pengujian yang dilakukan sebelum proses monitoring dan kontrol suhu yaitu
membuat mikrokontrol ESP8266 terhubung dengan jaringan internet yang nantinya
berguna untuk jaringan komunikasi antara ESP8266 dengan Blynk Server. Pengujian
Set Up Wi-Fi dilakukan dengan cara mengunggah program seperti gambar 4.6
sebagai berikut :

Gambar 4.6 Program Set Up Wi-Fi pada mikrokontrol ESP8266


(Sumber : Dokumen Pribadi)
Gambar 4.7 Tampilans serial monitor pada program Set Up Wi-Fi
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Gambar 4.7 merupakan tampilan serial monitor hasil pengujian Set Up Wi-Fi
yang dilakukan terhadap mikrokontrol ESP8266. Dalam pengujian ini ESP8266
berhasil terhubung dengan jaringan koneksi internet dan Blynk Server. Proses belum
terhubungnya jaringan internet dan komunikasi dari ESP8266 terhadap Blynk Server
akan ditampilkan pada dashboard blynk app seperti gambar 4.8 dan untuk tampilan
ESP8266 terhubung jaringan internet dan komunikasi terhadap blynk server seperti
gambar 4.9.

Gambar 4.8 Tampilan dashboard Blynk saat Set Up Wi-Fi tidak terhubung
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Gambar 4.9 Tampilan dashboard Blynk saat Set Up Wi-Fi terhubung
(Sumber : Dokumen Pribadi)

4.5.2 Pengujian kontrol pendingin otomatis


Pada penelitian tugas akhir ini memiliki perancangan berupa sistem pendingin
otomatis. Sistem pendingin ini merupakan sistem yang dirancang untuk mengatur
On/Off aliran air yang alirkan melalui pompa air yang terhubung langsung dengan
relay. Sistem pendingin ini menggunakan 2 mode dengan nilai setpoint suhu yang
berbeda dan dapat diatur menggunakan switch button pada dashboard Blynk app.
Perintah yang diterapkan pada sistem ini ditulis pada program dengan algoritma if-
else dan di-upload pada mikrokontrol. Sistem pendingin otomatis pertama diberi
nama “Mode 1” yang menandakan bahwa pendingin aktif jika suhu pada permukaan
panel mencapai lebih dari 30°C dan akan Off jika suhu berada dibawah 30°C. Berikut
hasi pengujian sistem pendingin “Mode 1”

Tabel 4.5 Tabel Hasil Pengujian Sistem Pendingin Mode 1

Kondisi Suhu Relay LED 1 LED 2 Switch Button


1 ≥30°C HIDUP HIDUP MATI ‘Mode 1’
2 <30°C MATI HIDUP MATI ‘Mode 1’
Gambar 4.10 Tampilan Sistem Pendingin mode 1 dengan switch button
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada gambar 4.10 pengujian sistem pendingin otomatis “Mode 1” terlihat
bahwa sistem bekerja sesuai dengan perintah yang diinginkan. Hasil pengujian ini
juga membuktikan bahwa sistem pendingin otomatis ini terhubung komunikasi
dengan aplikasi Blynk. Hasil pengujian ditunjukan pada tabel 4.5 daan gambar 4.10
sebagai visualisasi dari sistem pendingin otomatis melalui switch button. Pada posisi
“Mode 1” ini maka lampu indikator sebelah kiri (LED 1) pada modul monitoring
akan “HIDUP” sedangkan lampu indikator sebelah kanan (LED 2) akan “MATI”
dengan kondisi ini sistem akan menjalankan pendingin dengan setpoint 30°C. Ketika
suhu terbaca lebih dari sama dengan 30°C maka relay akan memberikan respon
“HIDUP” sehingga pompa air bekerja untuk mengalirkan air pada permukaan panel
surya. Namun jika suhu terbaca kurang dari 30°C maka relay akan “MATI” sehingga
pompa berhenti bekerja. Pada pengujian sistem pendingin otomatis “Mode 1” sudah
bekerja dengan baik sesuai dengan perintah tanpa adanya error.
Pengujian sistem pendingin otomatis selanjutnya yaitu sistem pendingin
otomatis “Mode 2” dengan parameter pengujian yang sama terhadap “Mode 1”
dengan cara mengamati respon dan kinerja sistem. Perbedaan terhadap “Mode 1”
yaitu dari nilai setpoint yang digunakan untuk menentukan kerja pendingin. Untuk
“Mode 2” nilai batasanya mulai lebih dari sama dengan 35°C. Hasil pengujian
ditunjukan pada tabel 4.6 sebagai berikut :
Tabel 4.6 Tabel Hasil Pengujian Sistem Pendingin Mode 2

Kondisi Suhu Relay LED 1 LED 2 Switch Button


1 ≥35°C HIDUP MATI HIDUP ‘Mode 2’
2 <35°C MATI MATI HIDUP ‘Mode 2’

Pada pengujian sistem pendingin otomatis “Mode 2” dilakukan dengan cara


menekan tombol pada dashboard Blynk app sampai berubah tampilan menjadi
tulisan “Mode 2”. Setelah menekan mode selanjutnya Blynk App akan mengirimkan
sinyal informasi terhadap mikrokontrol untuk menjalankan perintah sistem pendingin
“Mode 2”. Pada pengujian Mode 2 ini didapati berubahnya lampu LED 2 menjadi
nyala dan LED 1 menjadi mati seperti pada tabel 4.6 dan untuk visualisasi sistem
pendingin otomatis “Mode 2” seperti pada gambar 4.11.
Gambar 4.11 Tampilan Sistem Pendingin mode 2 dengan switch button
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada pengujian sistem pendingin “Mode 2” didapati pada gambar 4.11 untuk
tampilan pada dashboard Blynk app berubah menjadi Mode 2 dan pada LED yang
nyala menjadi LED 2. Pada pengujian ini menandakan bawasannya sistem yang
bekerja ketika swith button ditekan maka kondisi setpoint suhu yang terbaca akan
berubah mulai lebih dari atau sama dengan 35°C. Saat suhu mencapai nilai setpoint
maka relay akan “HIDUP” dan pompa air bekerja. Namun apa bila suhu yang terbaca
kurang dari sama dengan 35°C maka relay akan “MATI” dan pompa air akan
berhenti bekerja. Pada pengujian sistem pendingin “Mode 2” sudah berjalan sesuai
dengan perintah tanpa adanya error.

4.7 Pengujian Rekam Data ke Google Mail


Mulai dari penerimaan dan pengolahan data baca sensor melalui mikrokontrol
lalu data tersebut ditampilkan pada dashboard Blynk app sebagai monitoring secara
realtime untuk dilakukan tindakan kontrol sistem suhu secara otomatis melalui Blynk
. Dari data yang diterima akan disimpan melalui Blynk Server, yang nantinya akan
disimpan pada Blynk Cloud. Untuk melakukan pengujian pengiriman rekam data
yang sudah terekam dan sudah tersimpan pada Blynk dapat diakses dengan cara
menekan perintah export to CSV. Seperti gambar 4.12 merupakan tampilan
dashboard Blynk app saat akan mengirimkan data.

Gambar 4.12 Tampilan dashboard Blynk untuk pengiriman file


(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada gambar 4.12 terdapat dua pilihan dimana fungsi yang pertama Export to
CSV merupakan perintah dari Blynk app dimana Blynk server akan mengirimkan data
yang terekam kepada google mail berupa file CSV. Untuk fungsi yang kedua Erase
data merupakan perintah Blynk app untuk Blynk server agar menghapus data rekaman
yang sudah tercatat. Sehingga data yang tidak diperlukan tidak akan dimunculkan
pada saat pengiriman data ke google mail.

Gambar 4.13 Tampilan penerimaan file CSV melalui google mail


(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada gambar 4.13 merupakan tampilan penerimaan data pada google mail dari
Blynk Server. Data yang diterima berbentuk file CSV yang terbagi menjadi empat file
yaitu file sensor suhu panel, suhu kolam, tegangan, dan arus. Sesuai dengan format
data dan urutan variabel pin virtual.
Gambar 4.14 Tampilan penerimaan data V0 suhupanel berupa file CSV melalui google mail
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada gambar 4.14 merupakan tampilan penerimaan data berupa suhu pada
panel melalui pin virtual V0 data yang diberikan menampilkan pada kolom A yaitu
data suhu pada permukaan panel, untuk kolom B merupakan data waktu dalam
bentuk mentah, dan untuk kolom C merupakan hasil export dari kolom B berupa
tanggal, bulan, tahun, dan waktu.
Gambar 4.15 Tampilan penerimaan data V1 suhukolam berupa file CSV melalui google mail
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada gambar 4.15 merupakan tampilan penerimaan data berupa suhu pada
kolam melalui pin virtual V1 data yang diberikan menampilkan pada kolom A yaitu
data suhu pada kolam air, untuk kolom B merupakan data waktu dalam bentuk
mentah, dan untuk kolom C merupakan hasil export dari kolom B berupa tanggal,
bulan, tahun, dan waktu.
Gambar 4.16 Tampilan penerimaan data V2 tegangan berupa file CSV melalui google mail
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada gambar 4.16 merupakan tampilan penerimaan data berupa tegangan
keluaran melalui pin virtual V2 data yang diberikan menampilkan pada kolom A
yaitu data tegangan, untuk kolom B merupakan data waktu dalam bentuk mentah, dan
untuk kolom C merupakan hasil export dari kolom B berupa tanggal, bulan, tahun,
dan waktu.
Gambar 4.17 Tampilan penerimaan data V3 arus berupa file CSV melalui google mail
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada gambar 4.17 merupakan tampilan penerimaan data berupa arus melalui
pin virtual V2 data yang diberikan menampilkan pada kolom A yaitu data arus, untuk
kolom B merupakan data waktu dalam bentuk mentah, dan untuk kolom C
merupakan hasil export dari kolom B berupa tanggal, bulan, tahun, dan waktu.

Anda mungkin juga menyukai