DATA PENGAMATAN
1. Tabel Data Pengukuran Viskositas dengan Metode Bola Jatuh pada zat Parafin
Liquid.
Berat Kelereng Volume Awal (Vo) Volume Akhir (Vt) Selisih Volume Waktu
5,74 gr 30,0 ml 33,0 ml 3,0 ml 00:80 dt
5,32 gr 30,0 ml 33,0 ml 3,0 ml 00:48 dt
5,74 gr 30,0 ml 33,0 ml 3,0 ml 00:44 dt
Rata - rata 3,0 ml 00 : 57 dt
7. PERHITUNGAN
A. Pembuatan Larutan Uji
D. Perhitungan Viskositas
8. PEMBAHASAN
Pada praktikum Reologi kali ini, pertama dilakukan percobaan mengenai
viskositas dari larutan Parafin dengan volume awal dari semua kelompok sama
yakni 30,0 mL. Percobaan ini menggunakan alat viskometer bola jatuh yakni
menggunakan kelereng. Viskometer ini digunakan untuk cairan yang mengikuti
hukum Newton yaitu viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan
tidak bergantung pada kecepatan geser. Berikut tabel hasil metode bola jatuh
dari setiap kelompok :
Kelompok Rata rata Selisih Volume Rata rata Waktu
B2 2,6 mL 00 : 48 dt
B3 3,0 mL 00 :57 dt
B5 2,6 mL 00 : 25 dt
Rata rata keseluruhan kelompok 2,7 mL 00 : 43 dt
Berdasarkan perbandingan nilai viskositas pada tabel dan grafik diatas, dapat
diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas suatu cairan atau
larutan. Yang pertama yakni pengaruh kecepatan (rpm), dimana semakin tinggi
nilai rpm maka nilai viskositasnya semakin besar. Namun pada percobaan ini,
setiap kelompok memilih kecepatan yang sama untuk semua zat yakni 6 rpm.
Yang kedua yakni, pengaruh spindel terhadap kecepatan putar. Semakin besar
spindle yang digunakan, maka nilai viskositasnya pun akan semakin besar hal
tersebut terlihat dari hasil rata-rata nilai viskositas semua kelompok dari vaselin
album yang menggunakan spindle 64 yakni 22000 cP, hasil ini jauh lebih besar
dibanding dengan rata-rata nilai viskositas CMC Na 0,25 % sebesar 300 cP , CMC
Na 1 % sebesar 625 cP , PVP 1 % sebesar 316 cP, dimana ketiga zat tersebut
menggunakan spindle 62, sedangkan nilai rata-rata viskositas Parafin liquid yang
menggunakan spindle 61 nilai viskositasnya lebih kecil sebesar 70 cP.
Percobaan berikutnya yakni mengukur viskositas menggunakan metode
Oswald untuk membandingkan viskositas air dan alkohol. Pada Metode Ostwald
yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah tertentu cairan untuk
mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu
sendiri.
Berikut tabel hasil pengukuran viskositas menggunakan metode Ostwald dari
seluruh kelompok:
Pengukuran Air Rata-rata
B2 B3 B5
Kerapatan 0,397 gr/mL 0,366 gr/mL 0,279 gr/mL 0,347 gr/mL
Waktu 05:71 dt 05:00 dt 06:19 dt 05 : 63 dt
Viskositas 2,268 cP 1,83 cP 1,72 cP 1,93 cP
Pengukuran Alkohol Rata-rata
B2 B3 B5
Kerapatan 0,396 gr/ml 0,3405 gr/mL 0,281 gr/mL 0,339 gr/ mL
Waktu 05:67 dt 05:04 dt 05:00 dt 05:23 dt
Viskositas 2,08 cP 1,71 cP 1,40 cP 1,73 cP
Dari nilai rata rata data tabel diatas yang diperoleh dari semua kelompok,
diketahui bahwa nilai rata- rata kerapatan air sebesar 0,347 gr/mL dan nilai
rata-rata kerapatan alcohol sebesar 0,339 gr/mL. Kerapatan rata rata air dan
alkohol menunjukan bahwa nilai kerapatan air lebih besar apabila dibandingkan
dengan kerapatan alcohol. hal itu karena, massa air lebih besar daripada massa
alcohol.
Selain itu, hasil perhitungan kerapatan yang dilakukan dapat membuktikan
bahwa semakin banyak waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir,
maka viskositas cairan tersebut semakin besar pula. Terlihat dari hasil rata-rata
viskositas air pada tabel yakni 1,93 cP dengan rata rata waktu 05 : 63 detik
sedangkan alcohol nilai rata-rata viskositasnya sebesar 1,73 cP dengan rata-rata
waktu 05:23 detik. Hasil tersebut menunjukan bahwa waktu yang diperlukan
oleh suatu cairan untuk mengalir sebanding atau berbanding lurus dengan
viskositasnya.
9. KESIMPULAN
Selisih volume paraffin liquid yang didapatkan dengan menggunakan
metode bola jatuh menghasilkan rata-rata selisih volume 3,0 mL dengan rata-
rata waktu 00:57 detik.
Rata-rata selisih volume paraffin dari semua kelompok, sebesar 2,7 mL dan
waktu rata ratanya 00 : 43 detik.
Nilai viskositas CMC Na 0,25% sebesar 100 cP, dan nilai rata-rata viskositas
CMC Na 0,25% dari setiap kelompok sebesar 300 cP
Nilai viskositas CMC Na 1% sebesar 500 cP, dan nilai rata-rata viskositas CMC
Na 1% dari setiap kelompok sebesar 625 cP.
Nilai viskositas PVP 1% sebesar 316 cP, dan nilai rata-rata viskositas PVP 1%
dari setiap kelompok sebesar 316 cP.
Nilai viskositas Paravin sebesar 20 cP, dan nilai rata-rata viskositas Paravin
dari setiap kelompok sebesar 70 cP.
Nilai rata-rata viskositas Vaselin Album sebesar 22000 cP.
Nilai viskositas air sebesar 1,83 cP dengan waktu 5,0 dt, dan nilai viskositas
rata-rata dari setiap kelompok yakni 1,93 cP dengan rata rata waktu 05 : 63
detik
Nilai viskositas alcohol sebesar 1,71 cP dengan waktu 5,4 dt, dan nilai
viskositas rata-rata dari setiap kelompok yakni sebesar 1,73 cP dengan rata-rata
waktu 05:23 detik.
.......................................
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
1. Untuk B = A/60
f. B = 60/60 = 1 s-1
2. Untuk nilai E = B x C
a. Susu
b. Fanta
c. Sunquick
d. Oli
3. D = (y = a + bx)
D=a
a. Susu : a = 0,0061
b. Fanta : a = 0,0102
c. Sunquick : a = 1,0953
d. Oli : a = 0,1204
BAB V
PEMBAHASAN
Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran cairan dan deformasi.
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kekentalan suatu zat cair serta faktor-
Aliran ada 2 yaitu aliran Newtonian yang merupakan aliran yang gayanya
sebanding dengan alirannya. Dan yang kedua aliran nonnewton yang terbagi
menjadi 3 yaitu plastik yang memiliki nilai yield merupakan sebuah nilai yang harus
dilalui / dilampaui oleh suatu aliran yang sifatnya plastis sebelum ia mengalir.
Pseudoplastik yang tidak memiliki nilai yield dan aliran dilatan yaitu aliran yang
Pada percobaan ini digunakan sampel seperti susu ultra, oli, fanta dan
sunquick. Adapun tujuan dari percobaan yaitu untuk mengetahui jenis aliran pada
jenis aliran sampel, terlebih dahulu dicari viskositasnya dari masing-masing sampel
sesuai, kemudian sampel diletakkan dalam wadah dan diturunkan spindel ke dalam
wadah yang berisi sampel. Pasang stop kontak, nyalakan motor sambil menekan
tombo, biarkan spindel berputar dan lihat skala pada layar, baca angka yang
ditunjukkan oleh layar. Pada percobaan ini digunakan 5 rpm, 10 rpm, 20 rpm, 30
Adapun hasil yang didapatkan dari masing-masing sampel yaitu untuk rate of
shear berturut-terut adalah 0,083 s-1; 0,16 s-1; 0,33 s-1; 0,5 s-1; 0,83 s-1; 1,5 s-1 dan
1,67 s-1.
Untuk viskositas susu ultra yaitu (0,13; 0,2), (0,06; 0,1081), (0,033; 0,063),
(0,03; 0,052), (0,028;0,043), (0,027; 0,041), (0,025; 0,025) dan shearing stress susu
(0,15; 0,026), (0,02324; 0,03569), (0,027; 0,041) dan (0,4175; 0,04175) dalam
Untuk viskositas fanta berturut-turut yaitu (0,17; 0,19), (0,09; 0,096), (0,045;
0,048), (0,038; 0,036), (0,03;0,029), (0,027; 0,026), (0,0264; 0,0264) dan shearing
Untuk viskositas sunquick yaitu (13,68; 13,7), (9,42; 9,6), (6,72; 6,78), (5,61;
5,72), (4,5;4,66), (4,17; 4,32), (6,1289; 6,1289) dan shearing stress sunquick
beturut-turut adalah (1,0944; 1,096), (1,6014; 1,632), (2,2176; 2,2374), (2,805; 2,86),
(3,375; 3,86), (4,17; 4,32) dan (6,1289; 6,1289) dalam satuan dyne cm -2. Adapun
Untuk viskositas oli yaitu (1,9; 1,9), (1,3; 1,3), (0,84; 0,84), (0,8; 0,84), (0,7;
0,67), (0,64; 0,64), (0,6; 0,6) dan shearing stress oli beturut-turut adalah (0,152;
0,152), (0,221; 0,221), (0,2772; 0,2772), (0,4; 0,42), (0,581; 0,5561), (0,64; 0,64)
dan (1,002; 1,002) dalam satuan dyne cm-2. Adapun nilai yieldnya = 0,1204.
cairan, sampel yang paling kental adalah sunquick dan semua sampel mempunyai
jenis aliran yang sama yaitu plastik karena mempunyai nilai yield yang harus
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
VI.1 Saran
jalannya praktikum.
hasan
G. Kesimpulan
Kesimpulan dalam percobaan ini adalah :
1. Cara menentukan viskositas larutan newton dengan menggunakan viskometer Ostwald yaitu
dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi sampel untuk lewat antara dua tanda ketika ia
mengalir karena gravitasi, melalui suatu tabung kapiler vertical.
2. Pengaruh kadar larutan terhadap viskositas berbanding lurus dimana jika larutan memiliki
konsentrasi tinggi maka akan memiliki viskositas yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume.
Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula.