Anda di halaman 1dari 14

6.

DATA PENGAMATAN
1. Tabel Data Pengukuran Viskositas dengan Metode Bola Jatuh pada zat Parafin
Liquid.
Berat Kelereng Volume Awal (Vo) Volume Akhir (Vt) Selisih Volume Waktu
5,74 gr 30,0 ml 33,0 ml 3,0 ml 00:80 dt
5,32 gr 30,0 ml 33,0 ml 3,0 ml 00:48 dt
5,74 gr 30,0 ml 33,0 ml 3,0 ml 00:44 dt
Rata - rata 3,0 ml 00 : 57 dt

2. Tabel Data Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer


Brookfield
Zat Spindel Kecepatan Volome Skala Koefisien Viskositas
CMC Na 0,25% 62 6 rpm 300 ml 2 50 100 cP
CMC Na 1% 62 6 rpm 150 ml 10 50 500 cP
PVP 1% 62 6 rpm 150 ml 4 50 200 cP
Paravin 61 6 rpm 250 ml 2 10 20 cP
Vaselin Album 64 6 rpm 150 ml 22 1000 22000 cP

3. Tabel Data Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Ostwald


Sampel Kerapatan Partikel Waktu Viskositas
Air 0,366 gr/ ml 05:00 dt 1,83 cP
alkohol 0,3405 gr/ ml 05:04 dt 1.71 cP

7. PERHITUNGAN
A. Pembuatan Larutan Uji

B. Perhitungan Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Brookfield


C. Perhitungan Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Ostwald

D. Perhitungan Viskositas

8. PEMBAHASAN
Pada praktikum Reologi kali ini, pertama dilakukan percobaan mengenai
viskositas dari larutan Parafin dengan volume awal dari semua kelompok sama
yakni 30,0 mL. Percobaan ini menggunakan alat viskometer bola jatuh yakni
menggunakan kelereng. Viskometer ini digunakan untuk cairan yang mengikuti
hukum Newton yaitu viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan
tidak bergantung pada kecepatan geser. Berikut tabel hasil metode bola jatuh
dari setiap kelompok :
Kelompok Rata rata Selisih Volume Rata rata Waktu
B2 2,6 mL 00 : 48 dt
B3 3,0 mL 00 :57 dt
B5 2,6 mL 00 : 25 dt
Rata rata keseluruhan kelompok 2,7 mL 00 : 43 dt

Berdasarkan data yang diperoleh dari setiap kelompok sebanyak masing


masing kelompok melakukan tiga kali pengulangan diperoleh rata-rata
keseluruhan selisih hasil volume akhir yakni sebesar 2,7 mL dan waktu rata
ratanya 00 : 43 detik.
Kemudian prosedur kedua dilakukan pengukuran viskositas dengan
menggunakan metode Brookfield terhadat beberapa zat. Berikut grafik
perbandingan nilai viskositas yang diperoleh berdasarkan percobaan yang kami
lakukan:
Tabel hasil nilai viskositas masing masing zat dari seitap kelompok
Zat Nilai viskositas masing masing kelompok Rata rata
Viskositas
B2 B3 B5
CMC Na 0,25% 300 cP 100 cP 500 cP 300 cP
CMC Na 1 % 500 cP 500 cP 875cP 625 cP
PVP 1 % 200 cP 200 cP 550 cP 316 cP
Parafin 150 cP 20 cP 40 cP 70 cP
Vaselin Album 22000 cP 22000 cP 22000 cP 22000 cP

Berdasarkan perbandingan nilai viskositas pada tabel dan grafik diatas, dapat
diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas suatu cairan atau
larutan. Yang pertama yakni pengaruh kecepatan (rpm), dimana semakin tinggi
nilai rpm maka nilai viskositasnya semakin besar. Namun pada percobaan ini,
setiap kelompok memilih kecepatan yang sama untuk semua zat yakni 6 rpm.
Yang kedua yakni, pengaruh spindel terhadap kecepatan putar. Semakin besar
spindle yang digunakan, maka nilai viskositasnya pun akan semakin besar hal
tersebut terlihat dari hasil rata-rata nilai viskositas semua kelompok dari vaselin
album yang menggunakan spindle 64 yakni 22000 cP, hasil ini jauh lebih besar
dibanding dengan rata-rata nilai viskositas CMC Na 0,25 % sebesar 300 cP , CMC
Na 1 % sebesar 625 cP , PVP 1 % sebesar 316 cP, dimana ketiga zat tersebut
menggunakan spindle 62, sedangkan nilai rata-rata viskositas Parafin liquid yang
menggunakan spindle 61 nilai viskositasnya lebih kecil sebesar 70 cP.
Percobaan berikutnya yakni mengukur viskositas menggunakan metode
Oswald untuk membandingkan viskositas air dan alkohol. Pada Metode Ostwald
yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah tertentu cairan untuk
mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu
sendiri.
Berikut tabel hasil pengukuran viskositas menggunakan metode Ostwald dari
seluruh kelompok:
Pengukuran Air Rata-rata
B2 B3 B5
Kerapatan 0,397 gr/mL 0,366 gr/mL 0,279 gr/mL 0,347 gr/mL
Waktu 05:71 dt 05:00 dt 06:19 dt 05 : 63 dt
Viskositas 2,268 cP 1,83 cP 1,72 cP 1,93 cP
Pengukuran Alkohol Rata-rata
B2 B3 B5
Kerapatan 0,396 gr/ml 0,3405 gr/mL 0,281 gr/mL 0,339 gr/ mL
Waktu 05:67 dt 05:04 dt 05:00 dt 05:23 dt
Viskositas 2,08 cP 1,71 cP 1,40 cP 1,73 cP

Dari nilai rata rata data tabel diatas yang diperoleh dari semua kelompok,
diketahui bahwa nilai rata- rata kerapatan air sebesar 0,347 gr/mL dan nilai
rata-rata kerapatan alcohol sebesar 0,339 gr/mL. Kerapatan rata rata air dan
alkohol menunjukan bahwa nilai kerapatan air lebih besar apabila dibandingkan
dengan kerapatan alcohol. hal itu karena, massa air lebih besar daripada massa
alcohol.
Selain itu, hasil perhitungan kerapatan yang dilakukan dapat membuktikan
bahwa semakin banyak waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir,
maka viskositas cairan tersebut semakin besar pula. Terlihat dari hasil rata-rata
viskositas air pada tabel yakni 1,93 cP dengan rata rata waktu 05 : 63 detik
sedangkan alcohol nilai rata-rata viskositasnya sebesar 1,73 cP dengan rata-rata
waktu 05:23 detik. Hasil tersebut menunjukan bahwa waktu yang diperlukan
oleh suatu cairan untuk mengalir sebanding atau berbanding lurus dengan
viskositasnya.

9. KESIMPULAN
Selisih volume paraffin liquid yang didapatkan dengan menggunakan
metode bola jatuh menghasilkan rata-rata selisih volume 3,0 mL dengan rata-
rata waktu 00:57 detik.
Rata-rata selisih volume paraffin dari semua kelompok, sebesar 2,7 mL dan
waktu rata ratanya 00 : 43 detik.
Nilai viskositas CMC Na 0,25% sebesar 100 cP, dan nilai rata-rata viskositas
CMC Na 0,25% dari setiap kelompok sebesar 300 cP
Nilai viskositas CMC Na 1% sebesar 500 cP, dan nilai rata-rata viskositas CMC
Na 1% dari setiap kelompok sebesar 625 cP.
Nilai viskositas PVP 1% sebesar 316 cP, dan nilai rata-rata viskositas PVP 1%
dari setiap kelompok sebesar 316 cP.
Nilai viskositas Paravin sebesar 20 cP, dan nilai rata-rata viskositas Paravin
dari setiap kelompok sebesar 70 cP.
Nilai rata-rata viskositas Vaselin Album sebesar 22000 cP.
Nilai viskositas air sebesar 1,83 cP dengan waktu 5,0 dt, dan nilai viskositas
rata-rata dari setiap kelompok yakni 1,93 cP dengan rata rata waktu 05 : 63
detik
Nilai viskositas alcohol sebesar 1,71 cP dengan waktu 5,4 dt, dan nilai
viskositas rata-rata dari setiap kelompok yakni sebesar 1,73 cP dengan rata-rata
waktu 05:23 detik.

.......................................
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV.1 Data Pengamatan

Sampel Rpm Rate of Viskositas (P) Nilai Shearing stress


(menit) share (s) dyne cm2/s-1 yield (dyne cm-2)
susu 5 0,08 0,13 ; 0,2 0,006 0,0104 ; 0,016
10 0,17 0,06 ; 0,108 1 0,0102;0,01836
20 0,33 0,033 ; 0,063 0,01089 ; 0,0207
30 0,5 0,03 ; 0,052 0,015 ; 0,026
50 0,83 0,028 ; 0,043 0,0232 ; 0,03569
60 1 0,027 ; 0,041 0,027 ; 0,041
100 1,67 0,025 ; 0,025 0,0417 ; 0,04179
Fanta 5 0,08 0,17 ; 0,19 0,010 0,0136 ;0,0152
10 0,17 0,09 ; 0,096 2 0,0153 ; 0,016
20 0,33 0,045 ; 0,048 0,01485 ;0,015
30 0,5 0,038 ; 0,036 0,019 ; 0,018
50 0,83 0,03 ; 0,029 0,0249 ; 0,02
60 1 0,027 ; 0,026 0,027 ; 0,026
100 1,67 0,0264; 0,0264 0,044088 ; 0,04
Sunquick 5 0,08 13,68 ; 13,7 1,095 1,0944 ; 1,09
10 0,17 9,42 ; 9,6 3 1,6014 ; 1,632
20 0,33 6,72 ; 6,78 2,2176 ; 2,237
30 0,5 5,61 ; 5,72 2,805 ; 2,86
50 0,83 4,5 ; 4,66 3,735 ; 3,86
60 1 4,17 ; 4,32 4,17 ; 4,32
100 1,67 3,67 ; 3,67 6,1289 ; 6,128
Oli 5 0,08 1,9 ; 1,9 0,120 0,125 ; 0,15
10 0,17 1,3 ; 1,3 4 0,221 ; 0,22
20 0,33 0,84 ; 0,84 0,2772 ; 0,277
30 0,5 0,8 ; 0,84 0,4 ; 0,4
50 0,83 0,7 ; 0,67 0,581 ; 0,551
60 1 0,64 ; 0,64 0,64 ; 0,64
100 1,67 0,6 ; 0,6 1,002 ; 064
IV.2 Perhitungan

1. Untuk B = A/60

Sampel : susu, fanta, sunquick, dan oli yaitu :

a. B = 5/60 = 0,08 s-1

b. B = 10/60 = 0,17 s-1

c. B = 20/60 = 0,33 s-1

d. B = 30/60 = 0,5 s-1

e. B = 50/60 = 0,83 s-1

f. B = 60/60 = 1 s-1

g. B = 100/60 = 1,67 s-1

2. Untuk nilai E = B x C

a. Susu

5 rpm : 0,08 x 0,03 = 0,0104 dyne cm-2

0,08 x 0,2 = 0,016 dyne cm-2

10 rpm : 0,17 x 0,06 = 0,0102 dyne cm-2

0,17 x 0,108 = 0,01836 dyne cm-2

20 rpm : 0,33 x 0,033 = 0,01089 dyne cm-2

0,33 x 0,063 = 0,02079 dyne cm-2

30 rpm : 0,5 x 0,03 = 0,015 dyne cm-2

0,5 x 0,052 = 0,026 dyne cm-2

50 rpm : 0,83 x 0,028 = 0,02324 dyne cm-2

0,83 x 0,043 = 0,03569 dyne cm-2


60 rpm : 1 x 0,027 = 0,027 dyne cm-2

1 x 0,041 = 0,041 dyne cm-2

100 rpm : 1,67 x 0,025 = 0,04175 dyne cm-2

1,67 x 0,025 = 0,04175 dyne cm-2

b. Fanta

5 rpm : 0,08 x 0,17 = 0,0136 dyne cm-2

0,08 x 0,19 = 0,0152 dyne cm-2

10 rpm : 0,17 x 0,09 = 0,0153 dyne cm-2

0,17 x 0,096 = 0,01632 dyne cm-2

20 rpm : 0,33 x 0,045 = 0,01485 dyne cm-2

0,33 x 0,063 = 0,01584 dyne cm-2

30 rpm : 0,5 x 0,038 = 0,019 dyne cm-2

0,5 x 0,036 = 0,018 dyne cm-2

50 rpm : 0,83 x 0,03 = 0,02407 dyne cm-2

0,83 x 0,029 = 0,02407 dyne cm-2

60 rpm : 1 x 0,027 = 0,027 dyne cm-2

1 x 0,026 = 0,026 dyne cm-2

100 rpm : 1,67 x 0,0264 = 0,044088 dyne cm -2

1,67 x 0,0264 = 0,044088 dyne cm -2

c. Sunquick

5 rpm : 0,08 x 13,68 = 1,0944 dyne cm-2

0,08 x 13,7 = 1,096 dyne cm-2

10 rpm : 0,17 x 9,42 = 1,6014 dyne cm-2

0,17 x 9,6 = 1,632 dyne cm-2

20 rpm : 0,33 x 6,72 = 2,2174 dyne cm-2


0,33 x 6,78 = 2,2374 dyne cm-2

30 rpm : 0,5 x 5,61 = 2,805 dyne cm-2

0,5 x 5,72 = 2,86 dyne cm-2

50 rpm : 0,83 x 4,5 = 3,735 dyne cm-2

0,83 x 4,66 = 3,8678 dyne cm-2

60 rpm : 1 x 4,17 = 4,17 dyne cm-2

1 x 4,32 = 4,32 dyne cm-2

100 rpm : 1,67 x 3,67 = 6,1289 dyne cm-2

1,67 x 3,67 = 6,1289 dyne cm-2

d. Oli

5 rpm : 0,08 x 1,9 = 0,152 dyne cm-2

0,08 x 1,9 = 0,152 dyne cm-2

10 rpm : 0,17 x 1,3 = 0,221 dyne cm-2

0,17 x 1,3 = 0,221 dyne cm-2

20 rpm : 0,33 x 0,84 = 0,2772 dyne cm-2

0,33 x 0,84 = 0,2772 dyne cm-2

30 rpm : 0,5 x 0,8 = 0,4 dyne cm-2

0,5 x 0,84 = 0,42 dyne cm-2

50 rpm : 0,83 x 0,7 = 0,581 dyne cm-2

0,83 x 0,67 = 0,5561 dyne cm-2

60 rpm : 1 x 0,64 = 0,64 dyne cm-2

1 x 0,64 = 0,64 dyne cm-2

100 rpm : 1,67 x 0,6 = 1,002 dyne cm-2

1,67 x 0,6 = 1,002 dyne cm-2

3. D = (y = a + bx)
D=a

Dimana a didapat dari hasil regresi B dan E

a. Susu : a = 0,0061

b. Fanta : a = 0,0102

c. Sunquick : a = 1,0953

d. Oli : a = 0,1204

BAB V

PEMBAHASAN

Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran cairan dan deformasi.

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kekentalan suatu zat cair serta faktor-

faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan viskositas brookfild.

Aliran ada 2 yaitu aliran Newtonian yang merupakan aliran yang gayanya

sebanding dengan alirannya. Dan yang kedua aliran nonnewton yang terbagi

menjadi 3 yaitu plastik yang memiliki nilai yield merupakan sebuah nilai yang harus
dilalui / dilampaui oleh suatu aliran yang sifatnya plastis sebelum ia mengalir.

Pseudoplastik yang tidak memiliki nilai yield dan aliran dilatan yaitu aliran yang

berbanding terbalik dengan pseudoplastik.

Pada percobaan ini digunakan sampel seperti susu ultra, oli, fanta dan

sunquick. Adapun tujuan dari percobaan yaitu untuk mengetahui jenis aliran pada

masing-masing sampel dengan melihat grafik yang terbentuk. Untuk menentukan

jenis aliran sampel, terlebih dahulu dicari viskositasnya dari masing-masing sampel

dengan menggunakan viskositas brookfield. Pertama-tama, dipasang spindel yang

sesuai, kemudian sampel diletakkan dalam wadah dan diturunkan spindel ke dalam

wadah yang berisi sampel. Pasang stop kontak, nyalakan motor sambil menekan

tombo, biarkan spindel berputar dan lihat skala pada layar, baca angka yang

ditunjukkan oleh layar. Pada percobaan ini digunakan 5 rpm, 10 rpm, 20 rpm, 30

rpm. 50 rpm, 60 rpm dan 100 rpm.

Adapun hasil yang didapatkan dari masing-masing sampel yaitu untuk rate of

shear berturut-terut adalah 0,083 s-1; 0,16 s-1; 0,33 s-1; 0,5 s-1; 0,83 s-1; 1,5 s-1 dan

1,67 s-1.

Untuk viskositas susu ultra yaitu (0,13; 0,2), (0,06; 0,1081), (0,033; 0,063),

(0,03; 0,052), (0,028;0,043), (0,027; 0,041), (0,025; 0,025) dan shearing stress susu

ultra beturut-turut adalah (0,0104; 0,016), (0,0102; 0,01826), (0,01089; 0,0207),

(0,15; 0,026), (0,02324; 0,03569), (0,027; 0,041) dan (0,4175; 0,04175) dalam

satuan dyne cm-2. Adapun nilai yieldnya = 0,0061.

Untuk viskositas fanta berturut-turut yaitu (0,17; 0,19), (0,09; 0,096), (0,045;

0,048), (0,038; 0,036), (0,03;0,029), (0,027; 0,026), (0,0264; 0,0264) dan shearing

stress fanta beturut-turut adalah (0,0136; 0,0152), (0,0153; 0,016), (0,01485;


0,01584), (0,019; 0,018), (0,0249; 0,02407), (0,027; 0,026) dan (0,0440088;

0,044088) dalam satuan dyne cm -2. Adapun nilai yieldnya = 0,0102.

Untuk viskositas sunquick yaitu (13,68; 13,7), (9,42; 9,6), (6,72; 6,78), (5,61;

5,72), (4,5;4,66), (4,17; 4,32), (6,1289; 6,1289) dan shearing stress sunquick

beturut-turut adalah (1,0944; 1,096), (1,6014; 1,632), (2,2176; 2,2374), (2,805; 2,86),

(3,375; 3,86), (4,17; 4,32) dan (6,1289; 6,1289) dalam satuan dyne cm -2. Adapun

nilai yieldnya = 1,0953.

Untuk viskositas oli yaitu (1,9; 1,9), (1,3; 1,3), (0,84; 0,84), (0,8; 0,84), (0,7;

0,67), (0,64; 0,64), (0,6; 0,6) dan shearing stress oli beturut-turut adalah (0,152;

0,152), (0,221; 0,221), (0,2772; 0,2772), (0,4; 0,42), (0,581; 0,5561), (0,64; 0,64)

dan (1,002; 1,002) dalam satuan dyne cm-2. Adapun nilai yieldnya = 0,1204.

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa dengan melihat viskositas

cairan, sampel yang paling kental adalah sunquick dan semua sampel mempunyai

jenis aliran yang sama yaitu plastik karena mempunyai nilai yield yang harus

dilampaui sebelum cairan itu mengalir.


BAB VI

PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan maka diperoleh data :

Nilai yield untuk susu 0,0061 yang menunjukkan aliran plastik

Nilai yield untuk sunquick 1,0953 yang menunjukkan aliran plastik

Nilai yield untuk fanta 0,0102 yang menunjukkan aliran plastik

Nilai yield untuk oli 0,1204 yang menunjukkan aliran plastik

VI.1 Saran

Sebaiknya alat viskometer brookfield diperbanyak agar dapat memperlancar

jalannya praktikum.

hasan

Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya


gesekan didalam fluida. Semakin besar viskositas suatu fluida maka makin sulit suatu fluida
mengalir dan makin sulit suatu benda begerak didalam fluida tersebut.
Viskositas dalam zat cair, yang berperan adalah gaya kohesi antar partikel zat cair.
Oleh karena itu, semakin besar viskositas zat cair maka semakin susah benda padat bergerak
di dalam zat cair tersebut. Akibat adanya kekentalan zat cair di dalam pipa maka besarnya
kecapatan gerakpartikel pada penampang melintang tersebut tidak sama, hal ini disebabkan
adanya gesekan antar molekul pada cairan kental. Besaran viskositas berbanding terbalik
dengan perubahan temperatur karena kenaikan temperatur akan melemahkan ikatan antar
molekul suatu jenis cairan sehingga akan menurunkan nilai viskositasnya. Penentuan
viskositas larutan dilakukan dengan menggunakan viskometer Ostwald dan juga
menggunakan piknometer.
Percobaan ini menggunakan viskometer Ostwald, yang mana pada metode ini
dilakukan dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh suatu cairan (fluida) pada
konsentrasi tertentu untuk mengalir antara dua tanda pada pipa viskometer. Keunggulan dari
metode ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih
sederhana. Prinsip dari penentuan viskositas dengan metode viskometer Ostwald ini
dilakukan dengan memasukkan cairan (gliserin) ke dalam alat viskometer melalui pipa A
kemudian dengan cara menghisap cairan dibawa ke B sampai garis atas. Selanjutnya cairan
dibiarkan mengalir bebas dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari garis atas ke bawah
diukur. Masing-masing perlakuan di ulangi tiga kali, hal ini dilakukan karena untuk
mendapatkan nilai yang mendekati benar sebab alat yang digunakan tidak dapat menentukan
hasilnya secara pasti. Dari ketiga hasil tersebut kemudian dirata-ratakan.
Pada percobaan ini cairan yang akan ditentukan viskositasnya adalah gliserin dengan
konsentrasi yang bervarisi yaitu 20 %, 60 % dan 75 %. Variasi ini dimaksudkan agar kita
mengetahui bagaimana pengaruh kadar atau konsentrasi terhadap viskositas cairan tersebut.
Bahan lain yang digunakan untuk diukur viskositasnya adalah aquades yang berfungsi
sebagai pembanding saja.
Hasil yang diperoleh pada percobaan ini, pada konsentrasi 20 % waktu yang
diperlukan adalah 88,60, pada konsentrasi 60 % waktu yang diperlukan adalah 20,39, pada
konsentrasi 75 % waktu yang diperlukan adalah 41,49 %, sedangkan pada aquades 15 ml
waktu yang diperlukan adalah 6,28. Secara teori, semakin lama waktu yang diperlukan untuk
mengalirnya suatu fluida dari gaeris atas ke garis bawah, maka semakin besar pula nilai
viskositas cairan. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan yaitu gliserin dengan knsentrasi
yang diperoleh. Gliserin yang mempunyai konsentrasi besar memerlukan waktu yang relatif
lebih lama untuk mengalir dalam pipa viskometer dibandingkan dengan cairan gliserin yang
mempunyai konsentrasi yang lebih rendah, sehingga cairan yang memiliki konsentrasi yang
lebih tinggi cenderung memiliki nilai viskositas yang besar pula. Hal tersebut dikarenakan
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume.
Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula.
Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi di aplikasikan dalam pembuatan krim,
suspensi, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi
digunakan juga untuk karakteristik produk sediaan farmasi sebagai penjamin kualitas yang
sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan,
pengeluaran dari tube atau pelewatan jarum suntik.

G. Kesimpulan
Kesimpulan dalam percobaan ini adalah :
1. Cara menentukan viskositas larutan newton dengan menggunakan viskometer Ostwald yaitu
dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi sampel untuk lewat antara dua tanda ketika ia
mengalir karena gravitasi, melalui suatu tabung kapiler vertical.
2. Pengaruh kadar larutan terhadap viskositas berbanding lurus dimana jika larutan memiliki
konsentrasi tinggi maka akan memiliki viskositas yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume.
Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula.

Anda mungkin juga menyukai